teknik fotometri (fotometer)
TRANSCRIPT
1
Teknik Fotometri (Fotometer)
Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Anik Handayati, M. Kes
Oleh : PRAMITHA GALUH AJENG PRADANA
(P27838113035)
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik
2015
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instrumentasi merupakan suatu alat yang sangat penting dalam suatu sistem
pengukuran yang salah satunya pengukuran besarnya tinggi permukaan cairan, alat
ini harus dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan instrumentasi di
pabrik. Alat instrumentasi ini merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil
produksi, dimana alat instrumentasi yang mengukur, mengontrol, mendeteksi,
menganalisa, baik secara manual maupun secara otomatis.
Di alam semesta ini sangat banyak ditemukan unsur-unsur. Ada yang
bersifat logam, semilogam, dan nonlogam. Dan letaknya pun juga berbeda-beda.
Ada yang di tanah, udara, air, dan lain-lain. Seorang analis perlu untuk mengetahui
banyak konsentrasi unsur-unsur logam tersebut. Misalnya unsur yang ada di dalam
daun tumbuh-tumbuhan. Pentingnya bagi seorang analis adalah untuk menambah
ilmu pengetahuan dan untuk menganalisis suatu penyakit, bahkan juga berguna
untuk menciptakan suatu produk yang berguna bagi masyarakat luas. Namun,
proses analisis tersebut tidaklah mudah. Karena membutuhkan keahlian tertentu.
Cara penentuan konsentrasi suatu unsur (logam) dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu cara konvensional dan cara instrumental. Cara konvensional adalah cara
menentukan konsentrasi suatu unsur yang berdasarkan reaksi-reaksi kimia dan
cara ini masih sederhana serta memiliki banyak kesalahan. Sedangkan cara
instrumental adalah cara menentukan konsentrasi suatu unsur dengan
menggunakan alat instrumen yang canggih.
Pada saat ini, pekerjaan yang dilakukan secara konvensional sudah mulai
pudar. Umumnya, orang-orang cenderung menggunakan alat-alat yang canggih
untuk melakukan pekerjaannya. Karena menurut mereka, dengan menggunakan
alat mereka merasa terbantu. Sehingga mudah dalam mengerjakan pekerjaannya.
Untuk itu, dalam menentukan konsentrasi suatu logam dalam sampel juga sangat
dibutuhkan instrumen yang canggih.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip Fotometri
Fotometri adalah titrasi untuk mengukur kandungan suatu zat dalam
campuran dengan mengukur absorbs. Fotometri merupakan peralatan dasar
dilaboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu
larutan. Sebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat ini
dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau
plasma. Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat
interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau
zat warna yang dilewatinya.
2.2 Pengertian Fotometer
Fotometer merupakan peralatan dasar dilaboratorium klinik untuk
mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan. Sebagian besar
laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat ini dapat menentukan kadar
suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma. Prinsip dasar
fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang
mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang
dilewatinya.
2.3 Prinsip Kerja Fotometer
Prinsip kerja fotometer yaitu sampel yang telah diinkubasi kemudian
disedotkan pada aspirator sehingga masuk ke dalam kuvet dan dibaca oleh sinar
cahaya kemudian sampel akan disedot kembali dengan pompa peristaltik menuju
ke pembuangan. Sampel yang digunakan harus dimasukkan dalam inkubator. Hal
ini agar reagen-reagen dalam sampel bekerja secara maksimal.
4
2.3.1 Cara Kerja Fotometer
Cara Pengoperasian
a) Persiapan Sampel :
1. Menyambungkan fotometer dengan sumber arus listrik 220 volt.
2. Menekan tombol power on.
3. Menunggu instrumen stabil dengan mendiamkan sekitar 10 menit.
4. Menghubungkan selang peristaltic dan pompa.
5. Mencuci alat dahulu dengan aquadest dengan cara selang aspirator
dicelupkan ke dalam aquadest, lalu menekan tombol washing pada
monitor. Aquadest akan terhisap ke dalam alat dan dilakukan
proses pencucian. Pencucian dilakukan untuk mendorong
gelembung-gelembung udara atau kontaminan yang terdapat di
dalam selang untuk masuk ke pembuangan. Melakukan pencucian
sebanyak 10 kali.
b) Pengukuran Sampel :
1. Menginkubator sampel selama 5-10 menit.
2. Mengukur blanko, sampel, dan standar.
3. Melakukan set up pada suhu kuvet.
4. Blanko akan dihisap dan dianalisis hingga keluar struk data.
c) Cara Mematikan :
1. Mencuci dengan disinfektan 10% (deterjen dan aquades).
2. Membilas dengan aquades sebanyak 10 kali.
3. Setelah itu, mencuci dengan udara agar alat yang dilalui cairan akan
kering.
4. Mengembalikan selang peristaltic pada keadaan semula.
5. Membersihkan alat dengan tisu dan menutup dengan plastik yang
telah disediakan agar terhindar dari debu dan kotoran.
6. Memutuskan alat dari power supply.
5
d) Cara Pemeliharaan :
1. Menempatkan alat pada ruangan bersuhu dan kelembaban tetap.
2. Menempatkan alat pada meja yang datar dan permanen.
3. Mencuci minimal 10 kali, sebelum dan setelah menggunakan
instrumen tesebut.
4. Mengembalikan selang peristaltic pada keadaan semula setelah
digunakan.
5. Membersihkan instrumen dari debu.
6. Jika terjadi kerusakan, menghubungi agen atu supplier.
2.4 Bagian – bagian Fotometer
Bagian - bagian Alat :
- Inkubator, berfungsi untuk mengkondisikan sampel pada suhu tertentu
- Printer, berfungsi untuk mencetak hasil analisis
- Touchscreen, berfungsi untuk mengatur pengaturan alat
- Outlet, tempat untuk mengeluarkan hasil yang diserap
- Kipas, berfungsi untuk pendingin alat, terletak pada bagian belakang alat
- Tombol power, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan alat
6
- Konektor RS-232, menyambung ke sumber arus listrik
- Selang aspirator, berfungsi untuk menyedot sampel. Caranya adalah dengan
menekan tombol aspirator tersebut yang sebelumnya sampel sudah
terhubungkan dengan selang aspirator
- Pompa, berfungsi untuk menggoyangkan selang
- Kuvet, sebagai tempat sampel
- Selang peristaltik, berfungsi untuk mengalirkan sampel dari aspirator mengalir
melalui kuvet menuju pembuangan. Selang ini bersifat elastis dalam
mengalirkan sampel sehingga sampel tidak ada yang tersumbat dalam selang.
2.5 Skema Alat
7
2.7 Gambar alat
(a) Absorption
(b) Fotometer
(c) Flame Fotometer
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Instrumentasi merupakan suatu alat yang sangat penting dalam suatu sistem
pengukuran yang salah satunya pengukuran besarnya tinggi permukaan cairan, alat
ini harus dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan instrumentasi di
pabrik.
9
Daftar Pustaka
1. http://dwiathiyatur-fisikamakinasyik.blogspot.com/p/blog-page_7033.html
2. http://jayamedical.blogdetik.com/2011/06/page/3/
3. http://www.slideshare.net/andreei/tutor-hema-meiti-baru-compatibility-
mode