teknik akuntansi penyusunan neraca sesuai sap dan permendagri ( a hafiz tanjung)

32
TEKNIK AKUNTANSI TEKNIK AKUNTANSI PENYUSUNAN NERACA PENYUSUNAN NERACA SESUAI SAP SESUAI SAP PERMENDAGRI 13/2006 PERMENDAGRI 13/2006 DAN DAN 59/2007 59/2007 Oleh : Oleh : Abdul Hafiz Tanjung, SE., M.Si.,Ak Abdul Hafiz Tanjung, SE., M.Si.,Ak

Upload: fachrurrozi

Post on 08-Jun-2015

9.400 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TEKNIK AKUNTANSI PENYUSUNAN NERACA SESUAI Standar Akuntansi Pemerintahan PERMENDAGRI 13/2006 DAN59/2007Oleh : Abdul Hafiz Tanjung, SE., M.Si.,Ak

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

TEKNIK AKUNTANSITEKNIK AKUNTANSIPENYUSUNAN NERACA PENYUSUNAN NERACA

SESUAI SAP SESUAI SAP PERMENDAGRI 13/2006PERMENDAGRI 13/2006

DAN DAN59/200759/2007

Oleh : Oleh : Abdul Hafiz Tanjung, SE., M.Si.,AkAbdul Hafiz Tanjung, SE., M.Si.,Ak

Page 2: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Pendahuluan Pendahuluan

Undang-undang No.17 Tahun 2003, pasal 30,31,dan Undang-undang No.17 Tahun 2003, pasal 30,31,dan pasal 32 disebutkan bahwa pasal 32 disebutkan bahwa Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD berupa laporan keuangan. kepada DPR/DPRD berupa laporan keuangan. Laporan Keuangan yang dimaksud setidak-tidaknya Laporan Keuangan yang dimaksud setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi meliputi laporan realisasi APBN/APBD,Neraca,Laporan Arus Kas, dan Catatan APBN/APBD,Neraca,Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan tersebut Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan (SAP). pemerintahan (SAP).

Page 3: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.Disebutkan bahwa akuntansi keuangan Negara.Disebutkan bahwa akuntansi keuangan diselenggarakan sesuai dengan standar diselenggarakan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Pada pasal 57 akuntansi pemerintahan. Pada pasal 57 disebutkan bahwa untuk menyusun standar disebutkan bahwa untuk menyusun standar akuntansi pemerintahan yang berlaku baik akuntansi pemerintahan yang berlaku baik pada pemerintahan pusat maupun pemerintah pada pemerintahan pusat maupun pemerintah daerah membentuk Komite Standar Akuntansi daerah membentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Pemerintahan (KSAP).

Page 4: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

UU Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 tentang UU Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pada pasal 184 ayat (1) dan (2) Pemerintahan Daerah, pada pasal 184 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah disusun dan disajikan sesuai dengan SAP yang daerah disusun dan disajikan sesuai dengan SAP yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pada Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pada pasal 81 mengatur laporan keuangan pemerintah pasal 81 mengatur laporan keuangan pemerintah daerah disusun dan disajikan sesuai dengan SAP. daerah disusun dan disajikan sesuai dengan SAP. Sedangkan untuk pemeriksaan pengelolaan dan Sedangkan untuk pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara juga telah pertanggungjawaban keuangan negara juga telah ditetapkan UU No.15 Tahun 2004 tentang ditetapkan UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Keuangan Negara

Page 5: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

PP No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi PP No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah, yang mengharuskan penyajian Keuangan Daerah, yang mengharuskan penyajian anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan daerah dihasilkan oleh Sistem Informasi keuangan daerah dihasilkan oleh Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah.Pengelolaan Keuangan Daerah.

PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.Keuangan Daerah.

PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, yang didalamnya dan Kinerja Instansi Pemerintah, yang didalamnya juga termasuk untuk pemerintah daerah. juga termasuk untuk pemerintah daerah.

Page 6: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri sebagaimana telah diubah dengan Permendagri No. 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas No. 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Permendagri No. 13 Tahun 2006 serta Surat Permendagri No. 13 Tahun 2006 serta Surat Edaran No.900/316/BKAD tentang Pedoman Edaran No.900/316/BKAD tentang Pedoman sistem dan Prosedur penatausahaan dan sistem dan Prosedur penatausahaan dan akuntansi, pelaporan, dan pertanggung akuntansi, pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan daerah.jawaban keuangan daerah.

Page 7: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Gambaran Umum PERMENDAGRI Gambaran Umum PERMENDAGRI 13/2006 dan 59/200713/2006 dan 59/2007

Permendagri tersebut berdasarkan pada Rencana Permendagri tersebut berdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) selanjutnya Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) selanjutnya diturunkan menjadi Rencana Pembangunan Tahunan Daerah diturunkan menjadi Rencana Pembangunan Tahunan Daerah atau disebut juga sebagai Rencana Kerja Pemerintahan Daerah atau disebut juga sebagai Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) yang merupakan acuan untuk menyusun APBD.(RKPD) yang merupakan acuan untuk menyusun APBD.

Sebelum APBD disusun, terlebih dahulu kepala daerah Sebelum APBD disusun, terlebih dahulu kepala daerah (dibantu TAPD yang dipimpin Sekda) menyusun Rancangan (dibantu TAPD yang dipimpin Sekda) menyusun Rancangan KUA dan Rancangan PPAS berdasarkan pada RKPD dan KUA dan Rancangan PPAS berdasarkan pada RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Mendagri pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Mendagri setiap tahunnya. Rancangan KUA dan PPAS yang dituangkan setiap tahunnya. Rancangan KUA dan PPAS yang dituangkan dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antar dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antar kepala daerah dan pimpinan DPRD dalam waktu bersamaan. kepala daerah dan pimpinan DPRD dalam waktu bersamaan.

Page 8: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Berdasarkan nota kesepakatan tersebut, TAPD Berdasarkan nota kesepakatan tersebut, TAPD menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA SKPD sebagai tentang pedoman penyusunan RKA SKPD sebagai acuan kepala SKPD dalam menyusun RKA SKPD. acuan kepala SKPD dalam menyusun RKA SKPD. Rancangan surat edaran kepala daerah tentang Rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA SKPD mencakup:pedoman penyusunan RKA SKPD mencakup:

1.1. prioritas pembangunan daerah dan prioritas pembangunan daerah dan program/kegiatan yang terkait program/kegiatan yang terkait

2.2. Alokasi plafon anggaran sementara untuk setiap Alokasi plafon anggaran sementara untuk setiap program/kegiatan SKPDprogram/kegiatan SKPD

3.3. Batas waktu menyampaikan RKA SKPD kepada Batas waktu menyampaikan RKA SKPD kepada PPKDPPKD

4.4. Dokumen sebagai lampiran surat edaran meliputi Dokumen sebagai lampiran surat edaran meliputi KUA,PPAS, analisis standar belanja, dan standar KUA,PPAS, analisis standar belanja, dan standar satuan harga. satuan harga.

Page 9: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Penyusunan RKA SKPD Penyusunan RKA SKPD

Berdasarkan pedoman penyusunan RKA SKPD, Berdasarkan pedoman penyusunan RKA SKPD, kepala SKPD menyusun RKA SKPD yang terdiri kepala SKPD menyusun RKA SKPD yang terdiri dari dan mengikuti alur berikut ini:dari dan mengikuti alur berikut ini:

a. RKA-SKPD 1 untuk anggaran pendapatana. RKA-SKPD 1 untuk anggaran pendapatanb. b. RKA-SKPD 2.1 untuk anggaran belanja tidak langsungRKA-SKPD 2.1 untuk anggaran belanja tidak langsungc. c. RKA-SKPD 2.2.1 untuk anggaran belanja langsung RKA-SKPD 2.2.1 untuk anggaran belanja langsung

program/kegiatanprogram/kegiatand.d. RKA-SKPD 2.2 untuk rekapitulasi anggaran belanja RKA-SKPD 2.2 untuk rekapitulasi anggaran belanja

langsung langsung e. RKA-SKPD untuk ringkasan anggaran pendapatan dan e. RKA-SKPD untuk ringkasan anggaran pendapatan dan

belanjabelanja

Page 10: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Figur 1Figur 1Alur Pengerjaan RKA SKPDAlur Pengerjaan RKA SKPD

RKA SKPD 1

RKA SKPD 2.1

RKA SKPD 2.2.1 RKA SKPD 2.2 RKA SKPD

Page 11: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah disamping Pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah disamping menyusun RKA seperti figur 1 di atas sebagai satuan kerja, menyusun RKA seperti figur 1 di atas sebagai satuan kerja, juga menyusun RKA sebagai pemerintah daerah yang juga menyusun RKA sebagai pemerintah daerah yang diistilahkan sebagai RKA PPKD yang terdiri dari :diistilahkan sebagai RKA PPKD yang terdiri dari :

RKA PPKD 1 untuk anggaran pendapatan tingkat pemerintah RKA PPKD 1 untuk anggaran pendapatan tingkat pemerintah daerahdaerah

RKA PPKD 2.1 untuk anggaran belanja tidak langsung tingkat RKA PPKD 2.1 untuk anggaran belanja tidak langsung tingkat pemerintah daerahpemerintah daerah

RKA PPKD 3.1 untuk anggaran penerimaan pembiayaan RKA PPKD 3.1 untuk anggaran penerimaan pembiayaan pemerintah daerahpemerintah daerah

RKA PPKD 3.1 untuk anggaran pengeluaran pembiayaan RKA PPKD 3.1 untuk anggaran pengeluaran pembiayaan pemerintah daerahpemerintah daerah

RKA PPKD untuk ringkasan anggaran pendapatan, belanja RKA PPKD untuk ringkasan anggaran pendapatan, belanja tidak langsung, penerimaan pembiayaan, dan pengeluaran tidak langsung, penerimaan pembiayaan, dan pengeluaran pembiayaan pemerintah daerah.pembiayaan pemerintah daerah.

Page 12: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Penyusunan RKA PPKD dimaksud di atas disusun berdasarkan bagan Penyusunan RKA PPKD dimaksud di atas disusun berdasarkan bagan alir seperti berikut ini :alir seperti berikut ini :

RKA PPKD 1

RKA PPKD 2.1

RKA PPKD 3.1

RKA PPKD 3.2

RKA PPKD

Figur 2Figur 2

Alur Pengerjaan RKA PPKDAlur Pengerjaan RKA PPKD

Page 13: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

RKA yang sudah disusun masing-masing SKPD RKA yang sudah disusun masing-masing SKPD disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh TAPD. Pembahasan oleh TAPD lanjut oleh TAPD. Pembahasan oleh TAPD dimaksudkan untuk menelaah :dimaksudkan untuk menelaah :

a.a. kesesuaian dengan KUA, PPAS, perkiraan maju pada kesesuaian dengan KUA, PPAS, perkiraan maju pada RKA-SKPD tahun berjalan yang telah disetujui tahun RKA-SKPD tahun berjalan yang telah disetujui tahun lalu, dan dokumen perencanaan lainnyalalu, dan dokumen perencanaan lainnya

b. b. kesesuaian dengan analisis standar belanja, standar kesesuaian dengan analisis standar belanja, standar satuan hargasatuan harga

c. c. kelengkapan instrumen pengukuran kinerja yang meliputi kelengkapan instrumen pengukuran kinerja yang meliputi capaian kinerja, indikator kinerja, kelompok sasaran capaian kinerja, indikator kinerja, kelompok sasaran kegiatan, dan standar pelayanan minimumkegiatan, dan standar pelayanan minimum

d.d. proyeksi perkiraan maju untuk tahun anggaran proyeksi perkiraan maju untuk tahun anggaran berikutnyaberikutnya

e. e. sinkronisasi program dan kegiatan antar RKA-SKPDsinkronisasi program dan kegiatan antar RKA-SKPD

Page 14: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Jika dalam hasil pembahasan RKA-SKPD terdapat Jika dalam hasil pembahasan RKA-SKPD terdapat ketidaksesuaian dengan kriteria diatas, maka kepala SKPD ketidaksesuaian dengan kriteria diatas, maka kepala SKPD melakukan penyempurnaan.melakukan penyempurnaan.

RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh kepala SKPD RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh kepala SKPD disampaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan disampaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD. peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD. Selanjutnya oleh PPKD rancangan peraturan daerah tentang Selanjutnya oleh PPKD rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD disampaikan kepada kepala daerah. penjabaran APBD disampaikan kepada kepala daerah. Selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat sebelum Selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat sebelum disampaikan kepada DPRD.disampaikan kepada DPRD.

Page 15: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Persetujuan Bersama Persetujuan Bersama

Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya kepada daerah tentang APBD beserta lampirannya kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan Okober tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang Okober tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan untuk mendapatkan persetujuan direncanakan untuk mendapatkan persetujuan bersama. Penyampaian rancangan peraturan daerah bersama. Penyampaian rancangan peraturan daerah disertai dengan nota keuangan.disertai dengan nota keuangan.

Pembahasan rancangan peraturan daerah ditekankan Pembahasan rancangan peraturan daerah ditekankan pada kesesuaian rancangan APBD dengan KUA dan pada kesesuaian rancangan APBD dengan KUA dan PPAS. Hasil pembahasan dituangkan dalam dokumen PPAS. Hasil pembahasan dituangkan dalam dokumen persetujuan bersama dan ditandatangani oleh kepala persetujuan bersama dan ditandatangani oleh kepala daerah dan pimpinan DPRD.daerah dan pimpinan DPRD.

Page 16: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Penetapan Penetapan Rancangan peraturan daerah provinsi tentang APBD Rancangan peraturan daerah provinsi tentang APBD

yang telah disetujui bersama DPRD dan rancangan yang telah disetujui bersama DPRD dan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD peraturan gubernur tentang penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh gubernur paling lama 3 hari sebelum ditetapkan oleh gubernur paling lama 3 hari kerja disampaikan terlebih dahulu kepada Menteri kerja disampaikan terlebih dahulu kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi.Dalam Negeri untuk dievaluasi.

Hasil evaluasi dituangkan dalam keputusan Mendagri Hasil evaluasi dituangkan dalam keputusan Mendagri dan disampaikan kepada gubernur paling lama 15 dan disampaikan kepada gubernur paling lama 15 hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud.dimaksud.

Sedangkan untuk peraturan daerah kabupaten/kota Sedangkan untuk peraturan daerah kabupaten/kota tentang APBD yang telah disetujui bersama DPRD tentang APBD yang telah disetujui bersama DPRD disampaikan kepada gubernur. disampaikan kepada gubernur.

Page 17: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Pelaksanaan Pelaksanaan

PPKD paling lama tiga hari kerja setelah peraturan daerah PPKD paling lama tiga hari kerja setelah peraturan daerah tentang APBD ditetapkan, memberitahukan kepada semua tentang APBD ditetapkan, memberitahukan kepada semua kepala SKPD agar menyusun rancangan Dokumen kepala SKPD agar menyusun rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Surat pemberitahuan penyusunan rancangan DPA Surat pemberitahuan penyusunan rancangan DPA SKPD menjadi dasar bagi SKPD untuk menyusun DPA yang SKPD menjadi dasar bagi SKPD untuk menyusun DPA yang terdiri dari :terdiri dari : DPA-SKPD 1 untuk anggaran pendapatanDPA-SKPD 1 untuk anggaran pendapatan DPA-SKPD 2.1 untuk anggaran belanja tidak langsungDPA-SKPD 2.1 untuk anggaran belanja tidak langsung DPA-SKPD 2.2.1 untuk anggaran belanja langsung program/kegiatanDPA-SKPD 2.2.1 untuk anggaran belanja langsung program/kegiatan DPA-SKPD 2.2 untuk rekapitulasi anggaran belanja langsung DPA-SKPD 2.2 untuk rekapitulasi anggaran belanja langsung DPA-SKPD untuk ringkasan anggaran pendapatan dan belanjaDPA-SKPD untuk ringkasan anggaran pendapatan dan belanja

Page 18: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Figur 3Figur 3Alur Pengerjaan DPA SKPDAlur Pengerjaan DPA SKPD

Penyusunan DPA SKPD dimaksud diatas disusun berdasarkan bagan alir seperti berikut ini :

DPA SKPD 1

DPA SKPD 2.1

DPA SKPD 2.2.1 DPA SKPD 2.2 DPA SKPD

Page 19: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah disamping Pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah disamping menyusun DPA seperti figur 3.3 di atas sebagai satuan kerja, menyusun DPA seperti figur 3.3 di atas sebagai satuan kerja, juga menyusun DPA sebagai pemerintah daerah yang juga menyusun DPA sebagai pemerintah daerah yang diistilahkan sebagai DPA PPKD yang terdiri dari :diistilahkan sebagai DPA PPKD yang terdiri dari :

DPA PPKD 1 untuk anggaran pendapatan tingkat pemerintah daerahDPA PPKD 1 untuk anggaran pendapatan tingkat pemerintah daerah DPA PPKD 2.1 untuk anggaran belanja tidak langsung tingkat DPA PPKD 2.1 untuk anggaran belanja tidak langsung tingkat

pemerintah daerahpemerintah daerah DPA PPKD 3.1 untuk anggaran penerimaan pembiayaan pemerintah DPA PPKD 3.1 untuk anggaran penerimaan pembiayaan pemerintah

daerahdaerah DPA PPKD 3.1 untuk anggaran pengeluaran pembiayaan pemerintah DPA PPKD 3.1 untuk anggaran pengeluaran pembiayaan pemerintah

daerahdaerah DPA PPKD untuk ringkasan anggaran pendapatan, belanja tidak DPA PPKD untuk ringkasan anggaran pendapatan, belanja tidak

langsung, penerimaan pembiayaan, dan pengeluaran pembiayaan langsung, penerimaan pembiayaan, dan pengeluaran pembiayaan pemerintah daerah.pemerintah daerah.

Page 20: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Penyusunan DPA PPKD dimaksud di atas disusun berdasarkan Penyusunan DPA PPKD dimaksud di atas disusun berdasarkan bagan alir seperti berikut ini :bagan alir seperti berikut ini :

Figur 4Figur 4

Alur Pengerjaan DPA PPKDAlur Pengerjaan DPA PPKD

DPA PPKD 1

DPA PPKD 2.1

DPA PPKD 3.1

DPA PPKD 3.2

DPA PPKD

Page 21: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

TAPD melakukan verifikasi rancangan DPA-SKPD TAPD melakukan verifikasi rancangan DPA-SKPD bersama-sama dengan kepala SKPD. Berdasarkan bersama-sama dengan kepala SKPD. Berdasarkan hasil verifikasi PPKD mengesahkan rancangan DPA-hasil verifikasi PPKD mengesahkan rancangan DPA-SKPD dengan persetujuan sekretaris daerah. DPA SKPD dengan persetujuan sekretaris daerah. DPA yang sudah disahkan menjadi dasar bagi kepala yang sudah disahkan menjadi dasar bagi kepala SKPD untuk melaksanakan anggaran sebagai SKPD untuk melaksanakan anggaran sebagai pengguna anggaran/pengguna barang. pengguna anggaran/pengguna barang.

Page 22: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

PenatausahaanPenatausahaan Dalam pelaksanaan APBD baik dari sisi Dalam pelaksanaan APBD baik dari sisi

penerimaan maupun dari sisi pengeluaran wajib penerimaan maupun dari sisi pengeluaran wajib ditatausahakan dalam pembukuan. Penatausahaan ditatausahakan dalam pembukuan. Penatausahaan penerimaan dilakukan oleh bendahara penerimaan penerimaan dilakukan oleh bendahara penerimaan SKPD pada :SKPD pada :

buku kas umum buku kas umum buku pembantu perincian objek penerimaanbuku pembantu perincian objek penerimaan buku rekapitulasi penerimaan harian.buku rekapitulasi penerimaan harian.

Sedangkan dokumen-dokumen yang digunakan Sedangkan dokumen-dokumen yang digunakan oleh bendahara penerimaan dalam melakukan oleh bendahara penerimaan dalam melakukan penerimaan daerah adalah : Surat Ketetapan Pajak penerimaan daerah adalah : Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Retribusi Daerah, Surat Daerah, Surat Ketetapan Retribusi Daerah, Surat Tanda Setoran, Tanda Bukti Pembayaran, Bukti Tanda Setoran, Tanda Bukti Pembayaran, Bukti Penerimaan lainnya yang Sah, dan setiap bulannya Penerimaan lainnya yang Sah, dan setiap bulannya bendahara penerimaan membuat SPJ Penerimaan.bendahara penerimaan membuat SPJ Penerimaan.

Page 23: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Penatausahaan pengeluaran dilakukan oleh bendahara Penatausahaan pengeluaran dilakukan oleh bendahara pengeluaran SKPD pada :pengeluaran SKPD pada :

a. a. buku kas umumbuku kas umumb. b. buku simpanan/bankbuku simpanan/bankc. c. buku pajakbuku pajakd. d. buku panjarbuku panjare. e. buku rekapitulasi pengeluaran per rincian objekbuku rekapitulasi pengeluaran per rincian objekf. f. register SPP UP/GU/TU/LSregister SPP UP/GU/TU/LS

Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PPK SKPD dalam Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PPK SKPD dalam menatausahakan penerbitan SPP adalah register SPP menatausahakan penerbitan SPP adalah register SPP UP/GU/TU/LS, Penatausahaan SPM adalah register SPM UP/GU/TU/LS, Penatausahaan SPM adalah register SPM UP/GU/TU/LS dan register surat penolakan penerbitan SPM. UP/GU/TU/LS dan register surat penolakan penerbitan SPM.

Dokumen yang digunakan kuasa BUD dalam menatausahakan Dokumen yang digunakan kuasa BUD dalam menatausahakan SP2D mencakup register SP2D, register surat penolakan SP2D, SP2D mencakup register SP2D, register surat penolakan SP2D, buku kas penerimaan dan pengeluaran. buku kas penerimaan dan pengeluaran.

Page 24: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Akuntansi dan Pelaporan Akuntansi dan Pelaporan Sistem akuntansi pemerintahan daerah sekurang-kurangnya terdiri dari :Sistem akuntansi pemerintahan daerah sekurang-kurangnya terdiri dari :

prosedur akuntansi penerimaan kasprosedur akuntansi penerimaan kas prosedur akuntansi pengeluaran kasprosedur akuntansi pengeluaran kas prosedur akuntansi asset tetap/barang milik daerahprosedur akuntansi asset tetap/barang milik daerah prosedur akuntansi selain kasprosedur akuntansi selain kas

Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh PPK SKPD, dengan melakukan Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh PPK SKPD, dengan melakukan pencatatan ke dalam buku jurnal penerimaan kas, buku jurnal pengeluaran kas, pencatatan ke dalam buku jurnal penerimaan kas, buku jurnal pengeluaran kas, buku jurnal umum untuk akuntansi aset tetap, dan akuntansi selain kas. Secara buku jurnal umum untuk akuntansi aset tetap, dan akuntansi selain kas. Secara periodik jurnal-jurnal tersebut diposting ke buku besar, lalu disusun neraca saldo periodik jurnal-jurnal tersebut diposting ke buku besar, lalu disusun neraca saldo sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD. sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD.

SKPD menyusun dan melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD SKPD menyusun dan melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara periodik yang meliputi :secara periodik yang meliputi :

Laporan Realisasi Anggaran SKPDLaporan Realisasi Anggaran SKPD Neraca SKPDNeraca SKPD CaLK CaLK

Page 25: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Sistem akuntansi pemerintahan daerah dilaksanakan PPKD Sistem akuntansi pemerintahan daerah dilaksanakan PPKD (fungsi akuntansi SKPKD), dengan melakukan pencatatan ke (fungsi akuntansi SKPKD), dengan melakukan pencatatan ke dalam buku jurnal penerimaan kas, buku jurnal pengeluaran dalam buku jurnal penerimaan kas, buku jurnal pengeluaran kas, buku jurnal umum umum untuk akuntansi aset tetap, dan kas, buku jurnal umum umum untuk akuntansi aset tetap, dan akuntansi selain kas. Secara periodik jurnal-jurnal tersebut akuntansi selain kas. Secara periodik jurnal-jurnal tersebut diposting ke buku besar, lalu disusun neraca saldo sebagai diposting ke buku besar, lalu disusun neraca saldo sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD. dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD. SKPKD menyusun laporan keuangan yang terdiri dari :SKPKD menyusun laporan keuangan yang terdiri dari : Laporan Realisasi AnggaranLaporan Realisasi Anggaran NeracaNeraca Laporan Arus Kas ( sebagai BUD)Laporan Arus Kas ( sebagai BUD) CatatCatatan an atas Laporan Keuanganatas Laporan Keuangan

PPKD menyusun laporan keuangan pemerintah dengan cara PPKD menyusun laporan keuangan pemerintah dengan cara menggabungkan laporan-laporan keuangan SKPD dan laporan menggabungkan laporan-laporan keuangan SKPD dan laporan keuangan SKPKD. Laporan keuangan yang disusun adalah :keuangan SKPKD. Laporan keuangan yang disusun adalah : Laporan Realisasi AnggaranLaporan Realisasi Anggaran NeracaNeraca Laporan Arus Kas ( sebagai BUD)Laporan Arus Kas ( sebagai BUD) CatatCatatan an atas Laporan Keuanganatas Laporan Keuangan

Page 26: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi Dalam struktur pemerintahan daerah, satuan kerja merupakan Dalam struktur pemerintahan daerah, satuan kerja merupakan

entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi pendapatan, belanja, aset pencatatan atas transaksi-transaksi pendapatan, belanja, aset dan selain kas yang terjadi di lingkungan satuan kerja. Proses dan selain kas yang terjadi di lingkungan satuan kerja. Proses pencatatan tersebut dilakukan oleh Pejabat Penatausahaan pencatatan tersebut dilakukan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) dan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) dan pada akhir periode dari catatan tersebut PPK SKPD menyusun pada akhir periode dari catatan tersebut PPK SKPD menyusun laporan keuangan untuk satuan kerja bersangkutan.laporan keuangan untuk satuan kerja bersangkutan.

Selanjutnya, dalam konstruksi keuangan daerah, Selanjutnya, dalam konstruksi keuangan daerah, satuan kerja ini terdiri dua jenis (Surat Edaran No. satuan kerja ini terdiri dua jenis (Surat Edaran No. 900/316/BAKD tentang Pedoman sistem dan prosedur 900/316/BAKD tentang Pedoman sistem dan prosedur penatausahaan dan akuntansi, pelaporan, dan pertanggung penatausahaan dan akuntansi, pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan daerah) yaitu:jawaban keuangan daerah) yaitu:

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).

Page 27: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Pada SKPKD yang dapat berupa Badan Pengelola Keuangan Pada SKPKD yang dapat berupa Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) pencatatan transaksi-transaksi akuntansi Daerah (BPKD) pencatatan transaksi-transaksi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua yaitu : diklasifikasikan menjadi dua yaitu : Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai satuan kerja Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai satuan kerja

yaitu mencatat transaksi-transaksi keuangan dalam melaksanakan yaitu mencatat transaksi-transaksi keuangan dalam melaksanakan program dan kegiatan pada bagian atau biro yang ada pada BPKD.program dan kegiatan pada bagian atau biro yang ada pada BPKD.

Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai pemerintah Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai pemerintah daerah untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan seperti pendapatan daerah untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan seperti pendapatan yang berasal dari dana perimbangan dan pendapatan hibah, belanja yang berasal dari dana perimbangan dan pendapatan hibah, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga, serta bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga, serta penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah.penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah.

Namun pada SKPKD tidak perlu dibuat laporan keuangan Namun pada SKPKD tidak perlu dibuat laporan keuangan khusus sebagai satuan kerja dan sebagai pemerintah daerah. khusus sebagai satuan kerja dan sebagai pemerintah daerah. Secara teknik akuntansi, laporan keuangan untuk SKPKD ini Secara teknik akuntansi, laporan keuangan untuk SKPKD ini dapat disatukan menjadi laporan keuangan SKPKD sebagai dapat disatukan menjadi laporan keuangan SKPKD sebagai kantor pusat (kantor pusat (home officehome office). ).

Page 28: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Pada akhir tahun penyusunan laporan keuangan pemerintah Pada akhir tahun penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dilakukan dengan cara mengkonsolidasikan laporan daerah dilakukan dengan cara mengkonsolidasikan laporan keuangan dari setiap SKPD dengan laporan keuangan SKPKD keuangan dari setiap SKPD dengan laporan keuangan SKPKD yang prosesnya dikerjakan oleh fungsi akuntansi SKPKD.yang prosesnya dikerjakan oleh fungsi akuntansi SKPKD.

Berdasarkan penjelasan diatas maka sistem akuntansi Berdasarkan penjelasan diatas maka sistem akuntansi yang digunakan adalah sistem desentralisasi yaitu: setiap kantor yang digunakan adalah sistem desentralisasi yaitu: setiap kantor cabang menyelenggarakan pembukuan atas transaksi-transaksi cabang menyelenggarakan pembukuan atas transaksi-transaksi yang terjadi pada kantor cabang yang bersangkutan secara yang terjadi pada kantor cabang yang bersangkutan secara lengkap (Hadori dan Harnanto, 2000). Dalam hal ini, dimana lengkap (Hadori dan Harnanto, 2000). Dalam hal ini, dimana setiap SKPD dianggap sebagai kantor cabang (setiap SKPD dianggap sebagai kantor cabang (branch officebranch office) ) menyelenggarakan pembukuan untuk menyusun laporan menyelenggarakan pembukuan untuk menyusun laporan keuangan SKPD bersangkutan. keuangan SKPD bersangkutan.

Sistem desentralisasi berbeda dengan sistem sentralisasi, Sistem desentralisasi berbeda dengan sistem sentralisasi, pada sistem sentralisasi pembukuan terhadap transaksi-transaksi pada sistem sentralisasi pembukuan terhadap transaksi-transaksi yang terjadi di kantor cabang diselenggarakan sepenuhnya oleh yang terjadi di kantor cabang diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat (Hadori dan Harnanto, 2000).kantor pusat (Hadori dan Harnanto, 2000).

Page 29: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

Pada sistem desentralisasi, digunakan akun resiprokal Pada sistem desentralisasi, digunakan akun resiprokal baik pada SKPD maupun pada SKPKD. Pada akuntansi baik pada SKPD maupun pada SKPKD. Pada akuntansi keuangan komersial akun resiprokal yang dimaksud keuangan komersial akun resiprokal yang dimaksud adalah RK Kantor Pusat yang ada pada kantor cabang, adalah RK Kantor Pusat yang ada pada kantor cabang, berpasangan dengan RK Kantor Cabang yang ada pada berpasangan dengan RK Kantor Cabang yang ada pada kantor pusat.kantor pusat.

Sama halnya dengan akuntansi keuangan komersial, Sama halnya dengan akuntansi keuangan komersial, pada akuntansi pemerintahan akun resiprokal juga ada pada akuntansi pemerintahan akun resiprokal juga ada pada SKPD dan SKPKD yaitu : RK PPKD yang ada pada SKPD dan SKPKD yaitu : RK PPKD yang ada pada SKPD berpasangan dengan RK SKPD yang ada pada SKPD berpasangan dengan RK SKPD yang ada pada SKPKD. pada SKPKD.

Page 30: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

CONTOH CONTOH AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN

DAERAHDAERAHUntuk menggambarkan akuntansi keuangan daerah Untuk menggambarkan akuntansi keuangan daerah berikut ini diberikan contoh penyusunan laporan berikut ini diberikan contoh penyusunan laporan keuangan pada SKPD dan SKPKD dan Laporan keuangan pada SKPD dan SKPKD dan Laporan keuangan konsolidasi sebagai berikut :keuangan konsolidasi sebagai berikut :

1. Neraca Awal SKPD1. Neraca Awal SKPD 2. 2. Neraca Awal SKPKDNeraca Awal SKPKD

`̀ 3. 3. Realisasi Tahun berjalanRealisasi Tahun berjalan 3. 1. 3. 1. Realisasi SKPDRealisasi SKPD 3. 2. 3. 2. Realisasi SKPKDRealisasi SKPKD

Page 31: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

4. 4. Akuntansi dan Laporan KeuanganAkuntansi dan Laporan Keuangan4. 1. 4. 1. Akuntansi dan Laporan Keuangan SKPDAkuntansi dan Laporan Keuangan SKPD 4. 2. 4. 2. Akuntansi dan Laporan Keuangan Akuntansi dan Laporan Keuangan SKPKDSKPKD

4. 2. 1. 4. 2. 1. Sebagai SKPDSebagai SKPD 4. 2. 2. 4. 2. 2. Sebagai Pemerintah Sebagai Pemerintah

DaerahDaerah 4. 2. 3. 4. 2. 3. Laporan Keuangan Laporan Keuangan

PemerintahPemerintah DaerahDaerah

Page 32: Teknik Akuntansi Penyusunan Neraca Sesuai SAP Dan Permendagri ( a Hafiz Tanjung)

SEKIAN SEKIAN &&

TERIMA KASIHTERIMA KASIH