tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

34
ACARA I MENGENAL ALAT-ALAT TEKNOLOGI BENIH ABSTRAKSI Praktikum Teknologi Benih Acara I yaitu Mengenal Alat-Alat Teknologi Benih dilaksanakan pada 20 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal alat-alat yang digunakan dalam sertifikasi benih (khususnya dalam pengujian kualitas benih) dan mencoba menggunakannya secara benar. Alat-alat yang diamati adalah alat- alat yang digolongan kedalam alat pengambilan contoh benih (seed trier tipe probe, seed trier tipe nobe, dan seed devider), alat pengujian daya tumbuh benih (bak perkecambahan, petridish, dan germinator), alat pengujian kemurnian benih (purity desk, sieves, magnifier/lup, dan timbangan elektrik), alat pengujian kadar air benih (moisture tester tipe Kett, moisture tester tipe Juscon, oven, pinset, grinder, mortar dan penumbuk, serta cawan porselin), dan alat lain (refrigerator, termohigrometer, hand counter, beaker glass, scalpel, grain analyzer, gelas ukur, grain counter, desikator, dan electro conductivity meter). Cara kerjanya adalah alat-alat teknologi benih digambar di kertas dan ditulis keterangan spesifikasi dari masing-masing alat tersebut meliputi nama, model/tipe, sumber energi, sifat (portable/tidak), deskripsi alat, serta kelebihan dan kekurangan alat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam praktikum teknologi benih khususnya dan dalam pelaksanaan program perbenihan pada umumnya digunakan alat- alat yang khusus untuk mempersiapkan benih, menanam, panen, pengeringan dan prosesing, pengambilan contoh benih, dan pengujian benih.

Upload: sekar-nur-insani

Post on 26-Dec-2015

1.372 views

Category:

Documents


118 download

DESCRIPTION

alat pengambilan contoh benih , alat pengujian daya tumbuh benih, alat pengujian kemurnian benih, alat pengujian kadar air benih , dan alat lain.

TRANSCRIPT

Page 1: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

ACARA I

MENGENAL ALAT-ALAT TEKNOLOGI BENIH

ABSTRAKSI

Praktikum Teknologi Benih Acara I yaitu Mengenal Alat-Alat Teknologi Benih dilaksanakan pada 20 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal alat-alat yang digunakan dalam sertifikasi benih (khususnya dalam pengujian kualitas benih) dan mencoba menggunakannya secara benar. Alat-alat yang diamati adalah alat-alat yang digolongan kedalam alat pengambilan contoh benih (seed trier tipe probe, seed trier tipe nobe, dan seed devider), alat pengujian daya tumbuh benih (bak perkecambahan, petridish, dan germinator), alat pengujian kemurnian benih (purity desk, sieves, magnifier/lup, dan timbangan elektrik), alat pengujian kadar air benih (moisture tester tipe Kett, moisture tester tipe Juscon, oven, pinset, grinder, mortar dan penumbuk, serta cawan porselin), dan alat lain (refrigerator, termohigrometer, hand counter, beaker glass, scalpel, grain analyzer, gelas ukur, grain counter, desikator, dan electro conductivity meter). Cara kerjanya adalah alat-alat teknologi benih digambar di kertas dan ditulis keterangan spesifikasi dari masing-masing alat tersebut meliputi nama, model/tipe, sumber energi, sifat (portable/tidak), deskripsi alat, serta kelebihan dan kekurangan alat.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam praktikum teknologi benih khususnya dan dalam pelaksanaan program

perbenihan pada umumnya digunakan alat-alat yang khusus untuk mempersiapkan benih,

menanam, panen, pengeringan dan prosesing, pengambilan contoh benih, dan pengujian

benih.

Bermacam-macam alat digunakan dalam pelaksanaan pengujian benih di

laboratorium, terutama dalam kebutuhan sertifikasi benih. Alat-alat tersebut misalnya;

pengukur kadar air benih, pembagi contoh benih, timbangan elektrik, alat peerkecambahan,

alat pengambil contoh benih, dan lain-lain.

Pengujian benih di laboratorium akan berhasil baik, apabila penguji berpengaetahuan

cukup tentang benih dan berpengalaman menggunakan alat-alat yang diperlukan. Kesalahan

cara menggunakan alat akan memberikan hasil yang salah sehingga tida akan mencerminkan

kualitas contoh benih yang diuji dan akhirnya tidak mencerminkan kelompok benihnya.

Page 2: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

B. Tujuan

Mengenal alat-alat yang digunakan dalam sertifikasi benih (khususnya dalam

pengujian kualitas benih) dan mencoba menggunakannya secara benar.

Page 3: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

II. TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.12 tahun 1992 tentang Sistem

Budidaya Pertanian Bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa benih tanaman

yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk

memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman (Nasrudin, 2009).

Pengujian benih adalah suatu usaha untuk mengevaluasi kualitas benih tanaman

budidaya dengan tujuan tertentu dalam pertanian dan juga digunakan untuk menentukan

kualitas biji. Dalam pengujian untuk sertifikasi benih diperlukan alat-alat yang mempunyai

kegunaan dan cara menggunakan yang berbeda-beda, sehingga perlu pengenalan tentang

bentuk, fungsi dan cara penggunaannya. Dengan mengetahui fungsi dan cara penggunaannya

maka akan menekan kerugian akibat pengujian benih misalnya kesalahan dalam

menggunakan alat akan mengakibatkan diperoleh hasil yang tidak sesuai (Copeland, 1976).

Menurut Istianingrum et al. (2013), kualitas benih sangat mempengaruhi hasil

pembungaan pada budidaya krisan untuk bunga potong, Banyak kasus menunjukkan bahwa

kualitas tanaman induk yang buruk berkaitan dengan rendahnya kualitas stek yang dihasilkan.

Dalam produksi bunga, biasanya benih yang dipakai adalah benih sebar (generasi keempat).

Akan tetapi dikalangan petani tidak mengetahui generasi ke berapa benih yang digunakan

untuk ditanam dan diproduksi menjadi bunga potong, sehingga jika benih yang digunakan

yaitu benih generasi tua maka kualitas bunga potong menjadi menurun.

Setiap laboran menggunakan bentuk catatan pengujian benih yang berbeda. Bentuk

uji standar benih dibedakan menjadi dua bagian, bagian pertama berkaitan dengan berat

benih, kadar air benih, dan kemurnian benih. Dan bagian kedua berkaitan dengan

perkecambahan. Pegujian benih biasanya dimulai dengan uji kemurnian benih, kemudian uji

kadar air, dan uji perkecambahan (Schmidt, 2007).

Uji kemurnian benih adalah kegiatan yang dilakukan untuk memisahkan benih murni

dengan kotoran – kotoran (ranting, kulit dan benih yang rusak). Kegiatan ini dilakukan

dengan menggunakan meja kemurnian (meja yang berfungsi sebagai tempat pemisahan

antara kotoran benih dengan benih murni dilakukan secara manual) (Payung et al., 2012).

Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau

metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untuk mengurangi

Page 4: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan

pengurangan kelembaban sebanyak mungkin (ISTA, 2006).

Page 5: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

III. METODOLOGI

Praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih acara I yaitu Mengenal Alat-Alat Teknologi

Benih dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 20 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi

Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi alat pengambilan contoh benih

(seed trier tipe probe, seed trier tipe nobe, dan seed devider), alat pengujian daya tumbuh

benih (bak perkecambahan, petridish, dan germinator), alat pengujian kemurnian benih

(purity desk, sieves, magnifier/lup, dan timbangan elektrik), alat pengujian kadar air benih

(moisture tester tipe Kett, moisture tester tipe Juscon, oven, pinset, grinder, mortar dan

penumbuk, serta cawan porselin), dan alat lain (refrigerator, termohigrometer, hand counter,

beaker glass, scalpel, grain analyzer, gelas ukur, grain counter, desikator, dan electro

conductivity meter). Cara kerja yang dilakukan adalah alat-alat teknologi benih digambar di

kertas dan ditulis keterangan spesifikasi alat-alat tersebut yang meliputi nama, model/type,

sumber tenaga, sifat, deskripsi alat, serta kelebihan dan kekurangan alat.

Page 6: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Pengambilan contoh benih

1. Seed trier tipe Probe

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : mengambil benih

Deskripsi : seed trier tipe probe digunakan untuk mengambil sampel benih padi,

gandum, jagung, mustard, bawang, dan biji-bijian lain dari karung (Indosaw,2014). Pegangan

pada trier dapat diputar untuk menutup dan membuka lubang. Lubang pada trier jumlah lebih

dari satu dan berukuran lebih kecil daripada lubang-lubang pada Seed trier type nobe (Ulwan,

2013).

Kelebihan dan kekurangan: penggunaan trier untuk mengambil sampel benih dapat

mengurangi resiko kerusakan benih karena tidak menyebabkan benih terjepit. Akan tetapi,

kekurangannya adalah sampel yang diperoleh hanya berjumlah sedikit (Ulwan, 2013).

2. Seed trier tipe Nobe

Keterangan:

1. Pegangan dan penutup

2. Lubang masuknya benih

Keterangan:

1. pegangan

2. lubang untuk masuknya benih

Page 7: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : mengambil benih

Deskripsi : jenis Nobbe dapat digunakan untuk mengambil sampel benih. Alat ini ideal

untuk mengambil benih cengkeh, timothy, brassica, rumput halus seperti bluegrassi, dan

benih sayuran kecil lainnya (Seedburo,2014). Alat ini mempunyai satu lubang di tengah yang

bentuknya memanjang. Ujung nobbe runcing dan pegangannya terbuat dari kayu.

Kelebihan dan kekurangan : dapat mengambil sampel benih dalam jumlah yang lebih

banyak tetapi dengan resiko bahwa benih yang terambil dapat menjadi rusak karena benih

terjepit di antara padatnya benih (Ulwan, 2013).

3. Seed devider

Sifat : tidak portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : membagi benih menjadi sama banyak

Deskripsi : Mempunyai kaki (penyangga) tiga, berukuran relatif besar, mempunyai

corong yang besar dan bak pnampungan benih yang telah dibagi-bagi. Cara kerja alat ini

yaitu: klep ditutup, benih yang akan dipisahkan dimasukkan seluruhnya kedalam corong,

kemudian klep dibuka dan benih-benih tersebut dengan sendirinya terbagi-bagi sama banyak

dan ditampung dalam bak penampungan yang telah tersedia di bawah corong pemisah

(Ulwan, 2013).

Keterangan:

1. mulut corong

2. pembuka

3. penampung sementara

4. penyangga

5. saluran pembagi

6. penampung sementara

Page 8: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Kelebihan dan kekurangan: kelebihan alat ini yaitu dapat dengan cepat membagi sampel

benih yang akan diambil menjadi dua atau tiga bagian yang sama banyak. Kekurangannya,

benih yang dapat terbagi satu kali penggunaan, jumlahnya sangat sedikit. Jadi, jika kita ingin

membagi benih dalam jumlah yang sangat banyak harus dilakukan secara berulang-ulang.

Hal ini berarti ada pemborosan tenaga dan waktu. Kekurangan yang lain yaitu alat ini sulit

untuk digunakan ketika kita menghendaki pemisahan benih-benih berukuran kecil (Ulwan,

2013).

II. Pengujian daya tumbuh benih

1. Bak perkecambahan

a. Bak plastik b. Bak seng

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : tempat mengecambahkan benih

Deskripsi : bak perkecambahan dapat terbuat dari plastik maupun seng. Bak

perkecambahan yang terbuat dari seng dilengkapi dengan tutup, sedangkan yang terbuat dari

plastik tidak dilengkapi dengan tutup.

Kelebihan dan kekurangan: bak perkecambahan berukuran lebih besar daripada petridish

sehingga dapat menampung benih lebih banyak, akan tetapi alat ini tidak dapat mengatur

suhu serta intensitas cahaya. Benih yang dikecambahkan tumbuh dalam lingkungan yang

normal (tidak ada rekayasa). Selain itu, bak yang terbuat dari seng, tutup baknya dapat

mempersempit pertumbuhan benih ke arah vertikal (Ulwan, 2013).

Keterangan:

1. wadah

2. media

Keterangan:

1. tutup

2. bak perkecambahan

Page 9: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

2. Petridish

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : tempat mengecambahkan benih

Deskripsi : transparan, terbuat dari bahan kaca, dilengkapi dengan tutup.

Kelebihan dan kekurangan : Alat ini ringan, mudah dibawa-bawa / dipindahkan, serta

bersifat transparan, sehingga memudahkan kita dalam melakukan pengamatan

perkecambahan tanpa kita harus membuka penutupnya. Kekurangan alat ini yaitu ukurannya

relative kecil sehingga jika kita ingin melakukan perkecambahan dalam jumlah yang besar

memerlukan petridish dalam jumlah yang besar pula. Selain itu karena berbahan dari kaca

resiko pecah ketika terjatuh juga besar dan tutup dapat mempersempit pertumbuhan benih

kearah vertikal.

3. Germinator

a. elektrik b. non elektrik

:

Sifat : tidak portabel

Keterangan:

1. tutup

2. petridish

Keterangan:

1. tombol pengatur

2. pegangan pintu

Keterangan:

1. pegangan pintu

2. tombol pengatur

Page 10: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Sumber energi : Elektrik / Non elektrik

Fungsi alat : tempat / ruang meletakkan media perkecambahan benih

Deskripsi alat : berukuran besar, dilengkapi dengan thermometer pengukur suhu udara

Cara menggunakan: Benih-benih yang akan dikecambahkan diletakkan pada rak-rak

perkecambahan yang terdapat dalam germinator. Setelah itu kita menutup germinator, kita

atur suhu yang kita inginkan untuk perkecambahan. Langkah selanjutnya adalah menekan

tombol power dan lampu indikator akan menyala. Kita tunggu sampai lampu indicator mati,

yang berarti bahwa proses perkcambahan telah selesai dilakukan (Ulwan, 2013).

Kelebihan dan kekurangan: kita dapat mengatur suhu yang kita inginkan untuk

perkecambahannya sehingga tepat untuk mengetahui suhu optimal banih berkecambah, tetapi

kita tidak dapat mengatur pencahayaan yang optimum untuk perkecambahan.

III. Pengujian kemurnian benih

1. Purity desk

Sifat : Tidak portabel

Sumber energi : Elektrik

Fungsi alat : menguji kemurnian benih

Deskripsi alat : berbentuk persegi panjang, terdapat laci dan kaca untuk mengamati

kemurnian benih. Uji kemurnian benih yaitu kegiatan memisahkan benih murni dengan

kotoran – kotoran (ranting, kulit, dan benih yang rusak serta benih lain) (Payung et al., 2012).

Kelebihan dan kekurangan: kelebihannya, alat ini sumber energinya menggunakan listrik

dan tidak tergantung pada sinar matahari jadi pengujian kemurnian benih dapat dilakukan

dengan waktu yang tidak terbatas. Kekurangannya yaitu memerlukan ketelitian yang tinggi

Keterangan:

1.kaca

2.laci benih

Page 11: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

dalam pengujiannya. Oleh karena itu, alat ini tidak dapat digunakan secara sembarangan.

Hanya ahli-ahli saja yang mungkin dapat menggunakannya.

2. Timbangan elektrik

Sifat : Portabel

Sumber energi : Elektrik

Fungsi alat : mengukur berat benih

Deskripsi alat : data dalam bentuk angka-angka digital

Prinsip kerja: benih yang akan ditimbang diletakkan di tempatnya kemudian tombol power

dinyalakan. Angka hasil timbangan benih akan tertera dengan otomatis pada layarnya.

Kelebihan dan kekurangan: karena data disajika secara digital jadi dapat mengukur berat

benih seakurat mungkin. Selain itu kita tidak perlu mengatur angka-angka yang menunjukkan

berat yang kita inginkan. Sangat peka terhadap getaran sehingga ukuran berat dapat menjadi

tidak valid (Ulwan, 2013).

3. Magnifer / Lup

Sifat : Portabel

Keterangan:

1.tempat meletakkan benih

2. layar

3. tombol pengontrol

Keterangan:

1.lensa

2.pegangan

Page 12: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : mengamati contoh benih dari karung untukmenguji kemurnian benih.

Deskripsi alat : berbentuk bulat pada bagian atasnya, pegangan agak panjang, ringan.

Prinsip kerja : benih yang ingin dilihat diletakkan dibawah kaca tersebut kemudian dilakukan

pengamatan yang diinginkan

Kelebihan dan kelemahan: kelebihannya yaitu dapat memperjelas bentuk benih, sedangkan

kelemahannya yaitu perbesaran hanya sampai pada batas tertentu (Ulwan, 2013).

4. Sieves

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : memisahkan benih dari kotoran

Deskripsi alat: berbentuk bulat dan lubang ayakan mempunyai bentuk yang berbeda-beda

(seperti bulat kecil, bulat besar, segitiga, persegi panjang, dll.) sesuai dengan jenis benih apa

yang akan diayak.

Prinsip kerja: benih yang akan diayak diletakkan pada ayakan sesuai bentuk benihnya

kemudian ayakan digoyang-goyangkan. Benih akan terpisah dari kotorannya dan benih yang

bersih akan keluar lewat lubang-lubang tersebut.

Kelebihan dan kekurangan: benih-benih hasil ayakan akan berukuran sesuai dengan yang

diinginkan dan bentuk serta ukurannya seragam. Akan tetapi pemisahan dengan alat ini hanya

berdasarkan ukuran benih dan volumenya sangat terbatas sehingga jumlah benih yang dapat

tertampung oleh alat ini juga terbatas.

Keterangan:

1.lubang ayakan

Page 13: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

IV. Pengujian kadar air benih

1. Moisture tester tipe Kett

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : mengukur kadar air benih

Deskripsi alat : bentuk seperti teko, mempunyai tabung penampungan yang dapat berfungsi

sebagai tutup (Ulwan, 2013).

Prinsip kerja: benih dimasukkan ke dalam tabung penampung benih lalu dmasukkan ke dalam

alat pengujian. Setelah itu alat dinyalakan. Sebelumnya, kita memilih jenis benih yang akan

kita uji, apakah benih padi, jagung,kedelai, atau gandum, kira-kira ada 5 pilihan jenis benih.

Setelah kita nyalakan, kita tunggu beberapa saat, kemudian muncul pada layar kadar air

dalam benih yang kita uji tersebut (Ulwan, 2013).

Kelebihan dan kekurangan: kelebihannya dapat mengetahui kadar air secara cepat karena

angka langsung tertera pada layar, mudah dibawa-bawa, mudah dalam pengoperasian,

praktis, dan cepat. Akan tetapi alat ini hanya dapat digunakan pada kelima jenis benih (padi,

lagung, gandum, kedelai, dan satu jenis lagi) sehingga terbatas untuk mengukur benih-benih

tersebut, tidak dapat digunakan untuk mengukur jenis benih yang lain. Selain itu hasil yang

didapat terkadang berbeda dengan hasil yang didapat bila menggunakan alat yang lain

(Ulwan, 2013).

Keterangan:

1.tempat biji

2.layar

3. tombol pengatur jenis biji

a. jagung d. Kacang hijau

b. kedelai e. padi

c. gandum

Page 14: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

2. Moisture tester tipe Juscon

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : mengukur kadar air benih

Deskripsi alat: berbentuk persegi panjang, banyak terdapat tombol-tombol, dan tuas tuas.

Prinsip kerja: beberapa butir benih diletakkan pada tempat penampung benih, dimasukkan

dalam laci di sisi kanan alat (di bawah alat penekan). Secara perlahan kita memutar alat

penekan sampai pemutarnya berhenti sudah tidak dapat diputar kembali. Tombol power kita

tekan, kita pilih benih yang akan kita ukur dengan menekan tombol select dan memilih jenis

benihnya. Setelah itu kita tekan tombol measurement sebanyak tiga kali (kita mengambil

reratanya agar lebih akurat). Setelah tombol measurement ditekan tiga kali, kita menekan

tombol average untuk mengetahui reratanya. Setelah ditunggu beberapa saat, nilai kadar air

akan tertera pada layar (Ulwan, 2013).

Kelebihan dan kekurangan: kelebihannya yaitu benih yang dibutuhkan hanya beberapa

saja, jadi menghemat benih. Dengan alat ini kita dapat mengetahui rerata kadar air benih,

diharapkan dapat lebih valid. Selain itu kita juga dapat mengetahui temperature benih.

Kekurangannya sama seperti pada tipe Kett, karena keterbatasan jenis benih, hanya dapat

digunakan untuk pengujian jenis-jenis benih yang tertera pada pilihan jenis benih pada layar.

Keterangan:

1.layar

2.pemutar/tuas

3.tempat biji

4.tombol pengatur

Page 15: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

3. Oven

Sifat : Tidak portabel

Sumber energi : Elektrik

Fungsi alat : mengeringkan benih

Deskripsi alat : ukuran besar, terdapat tombol-tombol pengatur suhu

Prinsip kerja: benih-benih yang hendak dikeringkan dimasukkan pada cawan oven

kemudian cawan dimasukkan dan diatur di dalam oven. Setelah itu kita mengatur waktu dan

suhu oven sesuai dengan yang kita inginkan. Setelah itu kita tekan tombol power. Kita tunggu

sampai waktu yang kita tentukan tersebut (Ulwan, 2013).

Kelebihan dan kekurangan: pengeringan dapat dilakukan kapan saja dan dalam waktu yang

singkat, jadi dapat menghemat waktu. Akan tetapi sifatnya tidak portable dan ukurannya

relative besar jadi tidak dapat dipindah tempatkan.

4. Desikator

Sifat : Portabel

Keterangan:

1. pengatur suhu

2. pintu

Keterangan:

1.klep udara

2.tutup

3.tempat benih

Page 16: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : menurunkan suhu setelah dari oven

Deskripsi : terbuat dari kaca dan hampa udara. Di bagian bawah diberi desikan (Ulwan,

2013).

Prinsip kerja : benih yang sudah dikeringkan dengan oven dimasukkan ke dalam desikator,

kemudian ditutup dan ditunggu hingga suhu turun.

Kelebihan dan kekurangan: ukurannya relatif besar sehingga dapat memuat banyak benih

yang akan disimpan, dan tidak memerlukan listrik dalam penggunaannya karena pada

eksikator dengan menggunakan silica gelnya atau kapur tohor yang terletak pada bagian

bawahnya dapat menyerap uap air sehingga benih akan memiliki massa yang konstan setelah

dikeluarkan dari oven. Kekurangannya yaitu terbuat dari kaca sehingga pemakaiannya harus

ekstra hati-hati agar alat tidak rusak atau pecah.

5. Grinder

Sifat : Semi portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : menghancurkan / menghaluskan benih

Deskripsi : Grinder dapat digunakan untuk memperhalus biji yang sudah ditumbuk kasar.

Cara penggunaannya adalah, biji/benih yang sudah ditumbuk menggunakan penumbuk dan

mortar, dimasukkan ke dalam lubang benih, kemudian tuas diputar, sehingga akan

menghasilkan tumbukan biji yang sudah halus (Ulwan, 2013).

Keterangan:

1.knop pemutar

2. tempat biji

Page 17: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Kelebihan dan kekurangan : benih dapat dihaluskan dengan mudah. Kekurangannya adalah

benih yang keras susah dihaluskan

6. Mortar dan penumbuknya

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : menghaluskan benih

Deskripsi : terbuat dari perselain, berwarna putih, sepasang antara cawan dengan

penukmbuknya. Menghaluskan benih secara manual menggunakan tenaga manusia.

Kelebihan dan kekurangan: benih yang akan diuji dapat dihaluskan sehaluskan mungkin.

Kekurangannya yaitu cawan berukuran tidak terlalu besar. Jika kita menginkan sampel benih

yang dihaluskan dalam jumlah yang besar, harus dilakukan berulang-ulang dan akan menyita

waktu serta tenaga.

7. Cawan porselen

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Keterangan:

1. penumbuk

2. mortar

Keterangan:

1.tutup

2.cawan

Page 18: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Fungsi alat : untuk menguji kadar air benih, tempat benih untuk dimasukkan ke oven

Deskripsi : mirip dengan cawan petri hanya saja pada cawan porselen dilengkapi dengan

tutup

Kelebihan dan kekurangan: ukurannya kecil, mudah dibawa-bawa, tahan panas jadi tidak

khawatir bila dioven dalam suhu yang tinggi. Kelemahannya adalah karena terbuat dari bahan

yang mudah pecah, jika terjatuh akan pecah.

V. Alat lain

1. Refrigerator

Sifat : Tidak portabel

Sumber energi : Elektrik

Fungsi alat : mendinginkan / menjaga benih agar tidak rusak

Deskripsi : berukuran besar, seperti kulkas pada umumnya hanya saja terdapat pengatur

suhu dan pengatur kelembaban, serta mempunyai dua pintu, dimana pintu atas lebih besar

daripada pintu yang dibawahnya.

Prinsip kerja : benih dimasukkan dalam refrigerator dalam keadaan yang dingin, dengan

mengatur suhu serta kelembabannya.

Kelebihan dan kekurangan: daya tampungnya lebih banyak, suhu dapat diatur sehingga

pada suhu rendah benih lebih awet atau dapat disimpan lebih lama.

Keterangan:

1.pegangan

2.pintu

Page 19: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

2. Termohigrometer

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : mengukur suhu dan kelembaban udara

Deskripsi : bentuk bulat, terdiri atas dua macam alat ukur yaitu termometer (skala

berwarna hitam) dan hygrometer (skala berwarna merah)

Kelebihan dan kekurangan: dapat mengukur dua parameter sekaligus yaitu suhu udara dan

kelembaban udara. Kelemahannya adalah karena tidak digital, maka angka-angka kurang

stabil dan kesalahan pembacaan tinggi.

3. Hand counter

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : menghitung benih secara manual

Deskripsi alat :

Kecil, berbentuk bulat, dan terdapat layar angka

Keterangan:

1.jarum penunjuk suhu (warna hitam)

2.jarum penunjuk kelembaban (warna merah)

Keterangan:

1.layar

2.tombol penghitung

3.pemutar ulang

Page 20: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Prinsip kerja: pertama kali angka harus nol caranya dengan menekan tombol reset apabila

angka belum menunjukkan nol. Benih dihitung dengan menekan tombol counter. Hasil

perhitungan ditunjukkan oleh angka yang tertera pada layar.

Kelebihan dan kelemahan : mudah digunakan, murah harganya, dapat menghitung benih

yang sebenarnya dan bukan kotorannya. Kelemahannya, penghitungan benih dilakukan

secara manual, sehingga butuh banyak waktu.

4. Beaker glass

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : wadah untuk merendam benih

Deskripsi : terbuat dari bahan kaca tahan panas, transparan, ringan.

Kelebihan dan kelemahan: transparan jadi dapat dengan mudah diamati. Kelemahannya

yaitu skala ukuran volum tidak begitu tepat karena skalanya besar.

Keterangan:

1.mulut gelas

2.mulut penuang

Page 21: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

5. Scalpel

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : memotong benih

Deskripsi : seperti pisau pada umumnya tetapi mata pisau berukuran lebih kecil daripada

pegangan pisau.

Kelebihan dan kekurangan: dapat digunakan pada benih-benih yang relatif berukuran

sedang sampai besar serta mudah dibawa kemana-mana. Alat ini tidak dapat digunakan pada

benih-benih yang berukuran sangat kecil.:

6. Gelas ukur

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : mengukur volume

Keterangan:

1. matapisau

2. pegangan

Keterangan:

1.mulut gelas

Page 22: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Deskripsi : terbuat dari kaca, bagian bawah berukuran lebih lebar

Kelebihan dan kekuarangan: skalanya kecil sehingga lebih teliti, akan tetapi tidak dapat

mengukur volume larutan dalam jumlah yang banyak.

7. Grain counter

Sifat : Tidak portabel

Sumber energi : Elektrik

Fungsi alat : menghitung benih

Deskripsi : cocok digunakan untuk berbagai ukuran benih. Dapat menghitung benih

secara otomatis. Total jumlahnya fleksibel dan untuk beberapa nomor akan otomatis mati

sendiri bila jumlah biji/ benihnya telah habis. Kecepatannya dapat diatur, tetapi biasanya

digunakan > 100/20 seconds. Dapat mengukur/ menghitung jumlah benih yang berkisar 1-

9999. Alat ini juga dilengkapi layar LCD yang dilindungi oleh selubung piringan logam.

Ukurannya (40x30x15)cm dengan daya 220-240 V, 50 Hz (Ulwan, 2013).

Prinsip kerja : ada tenaga/ energi listrik yang mampu menggerakkan benih baik secara cepat

maupun lambat sehingga jumlah benih dapat terlihat pada layar digital.

Kelebihan dan kekurangan : dapat menghitung jumlah benih yang diinginkan dengan tepat,

dan kita dapat mengetahui secara pasti jumlah kekurangan atau kelebijan biji tersebut karena

data ditayangkan secara digital.

Keterangan:

1.tempat masuknya benih

2.layar

3.tombol pengatur

Page 23: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

8. Grain analyzer

Sifat : Tidak portabel

Sumber energi : Elektrik

Fungsi alat : menghitung / menganalisis kandungan benih

Deskripsi : ukuran relatif besar, terdapat tombol pengatur dan monitor hasil yang lebih

spesifik (Ulwan, 2013).

Kelebihan dan kekurangan: memberikan hasil yang lebih spesifik dengan adanya data

record berupa print data. Kekurangannya yaitu alat tidak mudah dipindahkan karena

ukurannya relatif besar.

9. Pinset

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : mengambil benih

Keterangan:

1.tempat benih

2.layar

3.tombol pengatur

Keterangan:

1.pegangan dan penutup

2.celah untuk mengambil benih

Page 24: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

Deskripsi : digunakan untuk mengambil sampel benih dengan cara menjepit benih.

Kelebihan dan kekurangan: kelebihannya kita dapat langsung mengambil benih-benih yang

kita inginkan. Alat ini kecil sehingga dalam penggunaannya kita hanya dapat mengambil

benih satu persatu secara manual, tentu saja hal ini sangat menyita waktu dan tenaga.

10. Electro Conductivity meter

Sifat : Portabel

Sumber energi : Non elektrik

Fungsi alat : mengukur kebocoran benih

Deskripsi : digunakan untuk mengukur daya hantar listrik. Cara penggunaannya adalah

dengan memasukkan penghantar listrik pada benih yang terendam dalam air yang akan diuji

(Ulwan, 2013).

Kelebihan dan kekurangan : bentuknya sederhana, mudah dibawa kemana-mana dan

memiliki sensor yang panjang, sehingga mudah untuk menjangkau tempat-tempat yang sulit.

Keterangan:

1.sensor

2.layar

3.tombol pengatur

Page 25: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

KESIMPULAN

Alat-alat yang digunakan dalam pengujian kualitas benih dapat digolongkan menjadi

lima golongan, yaitu:

1. Pengambilan contoh benih, terdiri dari :

a. trier type probe

b. Seed trier type nobbe

c. Seed divider dan bak

penampungnya

2. Pengujian daya tumbuh, terdiri dari :

a. Petridish

b. Bak perkecambahan

Plastik

Seng

c. Germinator

Elektrik

Non elektrik

3. Pengujian kemurnian benih, terdiri dari :

a. Purity desk

b. Timbangan elektrik

c. Magnifier/Lup

d. Sieves (ayakan)

4. Penguji kadar air benih, terdiri dari :

a. Moisture tester tipe

Kett

b. Moisture tester tipe

Juscon

c. Oven

d. Pinset

e. Grinder

f. Mortar dan penumbuk

g. Cawan porselen

5. Alat lain, terdiri dari :

a. Refrigator

b. Termohigrometer

c. Hand counter

d. Beaker glass

e. Scalpel

f. Grain analyzer

g. Gelas ukur

h. Grain counter

i. Desikator

j. Electro conductivity

meter

Page 26: tekben acara 1 mengenal alat-alat dalam teknologi benih

·

·

DAFTAR PUSTAKA

Copeland, L.O. 1976. Principles of Seed and Technology. Burgess Publishing Company. Minnesota.

Indosaw. 2014. Agriculture product - seed laboratory equipments. http://www.indosaw.com/seed-lab-equipments1.html. Diakses 25 Maret 2014.

ISTA. 2006. International Rules for Seed Testing: Edition 2006. The International Seed Testing Association. Bassersdorf. CH-. Switzerland.

Istianingrum, P., Damanhuri, dan Soetopo L.. 2013. Pengaruh generasi benih terhadap pertumbuhan dan pembungaan krisan (Chrysanthemum) varietas Rhino. Jurnal Produksi Tanaman. 3:1.

Nasrudin. 2009. Pengertian benih. http://teknologibenih.blogspot.com/2009/08/pengertian-benih.html. diakses 25 Maret 2014.

Payung, D., Prihatiningtyas, E., dan Nisa, S. H.. 2012. Uji daya kecambah benih sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) di green house. Jurnal Hutan Tropis. 2:134.

Schmidt, L.. 2007. Tropical Forest Seed. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. New York.

Seedburo. 2014. Seedburo Nobbe trier. http://www.seedburo.com/productDetail.asp_Q_catID_E_509_A_subCatID_E_2503_A_productID_E_3214. Diakses 25 maret 2014.

Ulwan, N.. 2013. Mengenal alat-alat teknologi benih. www.scribd.com/doc/192068502/ACARA/I#download. Dunduh 25 Maret 2014.