alat uji mutu benih
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada kegiatan produksi benih untuk menghasilkan benih bermutu perlu
dilakukan pengawasan mutu (quality control). Kegiatan ini dapat bersifat
eksternal maupun internal, pengawasan mutu internal adalah tindakan
produsen benih untuk melakukan pengawalan terhadap proses produksi
benih yang dilakukan sampai benih tersebut siap diedarkan. Sedangkan
pengawasan mutu eksternal dilakukan oleh pihak lain diluar produsen benih
itu sendiri untuk memberikan kepastian terhadap kualitas benih tersebut
dalam kurun waktu tertentu.
Pengawasan mutu benih baik internal maupun eksternal ini harus dilakukan
mengingat hasil benih yang diproduksi akan berpengaruh terhadap
kepentingan konsumen benih.Implementasi terhadap pengawasan mutu
internal dan eksternal adalah tindakan pengawalan yang harus berdasarkan
pada standar-standar yang ditetapkan. Hal tersebut akan memberikan
transparansi terhadap mutu benih itu sendiri.
pengawasan mutu eksternal ini, pengawas dituntut untuk dapat memberikan
kepastian mutu benih baik secara kualitas maupun legalitas,sehingga
menghasilkan benih yang berkualitas dimana benih memiliki mutu genetis,
mutu fisiologis dan mutu fisik serta bebas dari serangan hama dan penyakit
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan legalitas benih yaitu
benih yang dapat dijamin kebenarannya secara aspek hukum yang meliputi
varietas, asal usul dan dokumen yang menyertai untuk menghindari adanya
pemalsuan benih yang dapat berakibat kerugian produsen benih dan
konsumen benih. Apabila semua unsur sudah terpenuhi maka benih tersebut
berhak mendapatkan sertifikasi.. Menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor 803/Kpts/OT.210/7/1997, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
benih Tanaman setelah melalui pemeriksaan,pengujian dan pengawasan
serta memenuhi persyaratan utuk diedarkan. Sedangkan menurut Rahardi,F
2
dkk(Kamus Pertanian Umum,1997) mendefinisikan sertifikasi benih adalah
jaminan sifat dan kualitas oleh badan/agen yang sudah diakui yang biasanya
ditunjukkan dengan keterangan mengenai golongan, keaslian klon/varietas,
tahun pengumpulan, asal kemurnian, kesehatan dan kapasitas
berkecambah.Untuk mencapai pengawalan mutu benih tersebut BBP2TP
/UPTD Perbenihan memerlukan Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang
independen, trasparan dan profesional.
1.2. Tujuan Praktikum
1. Mengenal berbagai alat standar dalam Laboratorium Benih.
2. Mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat.
3
BAB II
METODELOGI
2.1. Bahan dan Alat;
Bahan: Alat:
1. Laminar Air Flow
2. Oven Listrik
3. Termohigrograp
4. Dehumidifier
5. Timbangan kern De 36klo NL
6. Germinator Cabinet Type IPB
7. Continue sealer
8. Vaccum sealer
9. Seed blower
10. Meja kemurnian benih
11. Automatik sealer
1. Alat tulis
2.2. Tempat dan Waktu
Tempat : LAB Teknologi Produksi Benih
Waktu : 13.30 – S/d
Tanggal : 18 April 2013
2.3. Langkah Kerja
1. Amati alat satu persatu
2. Amati tata letak alat
3. Tulis fungsi dan jumlah alat
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. HASIL
No Nama peralatan Keterangan
1 Laminar air flow Tipe : ManualKondisi :Jumlah : 1
2 Oven listrik Tipe : Semi otomatisKondisi :Jumlah : 1
3 Termohigrograp Tipe : Kondisi :Jumlah : 1
4 Dehumidifier Tipe : Kondisi :Jumlah :
5 Timbangan Kern de 36k10 NL Tipe : Kondisi :Jumlah :
6 Germinator Cabinet Type IPB Tipe : ManualKondisi : BaikJumlah : 2
7 Continue sealer Tipe : Kondisi :Jumlah : 1
8 Vaccum Sealer Tipe : Kondisi :Jumlah : 1
9 Seed Blower Tipe : Kondisi :Jumlah : 1
5
10 Meja Kemurnian Benih Tipe : ManualKondisi : BaikJumlah : 10
11 Automatik Plastik Sealer Tipe : OtomatisKondisi : BaikJumlah : 1
3.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan, alat-alat yang terdapat di lab pengujian mutu benih yaitu :
3.2.1. Laminar air Flow
Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badandan mata.
Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dlam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.
Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk mensterilkan LAF.
Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. Nyalakan lampu dalam LAF. LAF sudah siap untuk digunakan.
Hal yang perlu diperhatikan :
o Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan
alkohol untuk merendam peralatan kultur.o Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda
di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara.o Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol
(nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat dengan jelas di tempat yang terang, HATI-HATI!!
o Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru
disemprot alkohol atau spiritus.o Bersihkan Laminar Air Flow Cabinet, setelah selesai bekerja.
Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di dalam LAF.
3.2.2. Oven Listrik
6
Oven digunakan pada sterilisasi udara kering (udara panas) dengan
membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa
kelembaban.
Fungsi dari oven adalah :
a. Mensterilkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Untuk mengukur bobot kering kecambah normal.
c. Untuk menetapkan kadar air benih secara langsung.
Prinsip kerja alat ini yaitu bahan yang akan dikeringkan dimasukkan
kedalam oven, kemudian diatur suhunya. Bahan yang akan dikeringkan
tidak boleh basah karena dapat merusak oven.
3.2.3. Termohigrograp
Keterangan : (1) thermometer
(a) skala
(b) jarum penunjuk skala
(2) hygrometer
(a) skala
(b) jarum penunjuk skala
Sifat : portable
Fungsi : mengukur suhu udara (thermometer) dan mengukur
kelembaban udara (hygrometer)
Sumber energi : -
Prinsip kerja : alat ini hanya diletakkan begitu saja di udara. Alat
ini dengan sendirinya akan menunjukkan suhu dan
kelmbaban tempat yang akan diukur.
Deskripsi alat : bentuk bulat, terdiri atas dua macam alat ukur
yaitu termometer (skala berwarna hitam) dan
hygrometer (skala berwarna merah)
Kelebihan dan kekurangan:dapat mengukur dua parameter sekaligus
yaitu suhu udara dan kelembaban udara.
Kelemahannya adalah karena tidak digital,
maka angka-angka kurang stabil
7
3.2.4. Dehumidifier
Cara kerja dehumidifier adalah dengan merubah molekul udara yang
lembab menjadi tetesan air menggunakan koil pendingin dan kipas
kecil. Ini terjadi akibat tekanan udara yang tinggi karena menurunya
suhu udara. Kandungan air di udara mengental dan menjadi tetesan air
yang jatuh pada wadah penampung atau disebut collecting bucket.
Dehumidifier menyedot hawa panas dan lembab yang kemudian
merubahnya menjadi hawa sejuk. Saat aliran udara sedang diproses,
aliran udara kedua dibuat oleh mesin. Siklus ini terus memutar tanpa
hentu, kecuali pada saat mesin dimatikan. Prosesnya berlangsung saat
aliran pertama berkurang kerjanya, aliran udara kedua meningkat.
Proses ini membutuhkan energi panas.
3.2.5. Timbangan Kern De 36klo NL
3.2.6. Germinator Cabinet Type IPB
benih-benih yang akan dikecambahkan diletakkan pada rak-rak
perkecambahan yang terdapat dalam germinator. Setelah itu kita
menutup germinator, kita atur suhu yang kita inginkan untuk
perkecambahan. Langkah selanjutnya adalah menkan tombol power
dan lampu indikator akan menyala. Kita tunggu sampai lampu indicator
mati, yang berarti bahwa proses perkcambahan telah selesai dilakukan.
3.2.7. Continue sealer,vaccum sealer, automatic plastic sealer
Cara kerja mesin ini adalah: mesin sealer ini selain berfungsi sebagai
perekat antara dua sisi plastik, juga disertai dengan pengisian udara
dalam kemasan plastic.
8
BAB IV
KESIMPULAN
Peralatan yang ada pada laboraturium uji mutu benih ada berbagai macam dan
sesuai dengan kebutuhannya agar proses kegiatan uji mutu benih dapat
berjalan dengan lancar dan praktis maka penempatan alat harus sesuai dengan
tahapan- tahapan kegiatan uji mutu benih, pada kegiatan praktikum keadaan
alat uji mutu benih masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.deptan.go.id/ditjentan/bbppmbtph_cimanggis/detailpublikasi.php?id=66
http://arisetiadi11911.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
10
Lampiran 1
11
12
13
14