laporan uji viabilitas benih dengan tz

13
LAPORAN PRAKTIKUM UJI VIABILITAS BENIH “ DENGAN TETRAZOLIUM” Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengujian mutu benih Tahun Akademik 2014 Dosen Pembimbing: Ir. SusiLowati, EW.MP Oleh : IDA SUSANTI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PRODUKSI BENIH (D2) JOINT PROGRAM PPPPTK PERTANIAN CIANJUR DENGAN INTERNATIONAL WOMAN UNIVERSITY 2013 / 2014

Upload: azkaazzahra

Post on 27-Dec-2015

403 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Laporan uji tetrazolium benih padi dan jagung untuk mengetahui vigor benih

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

LAPORAN PRAKTIKUM UJI VIABILITAS BENIH “ DENGAN TETRAZOLIUM”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengujian mutu benih

Tahun Akademik 2014

Dosen Pembimbing:

Ir. SusiLowati, EW.MP

Oleh :

IDA SUSANTI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PRODUKSI BENIH (D2)

JOINT PROGRAM PPPPTK PERTANIAN CIANJUR

DENGAN INTERNATIONAL WOMAN UNIVERSITY

2013 / 2014

Page 2: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

i Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ..................................................................................................................................... 1

BAB II METODELOGI ................................................................................................................................ 2

2.1 Waktu dan Tempat ....................................................................................................................... 2

2.2 Alat dan Bahan .............................................................................................................................. 2

2.3 Prosedur Praktikum ...................................................................................................................... 2

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4

3.1 Hasil ............................................................................................................................................... 4

3.2 Pembahasan .................................................................................................................................. 5

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................................... 8

4.1 Kesimpulan .................................................................................................................................... 8

4.2 Saran ............................................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 9

LAMPIRAN ............................................................................................................................................. 10

Page 3: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

1 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengujian benih merupakan analisis beberapa parameter fisik dan kualitas fisiologis sekumpulan benih yang biasanya didasarkan pada perwakilan sejumlah contoh benih. Pengujian dilakukan untuk mengetahui mutu kualitas kelompok benih. Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Salah satu contoh pengujian benih adalah uji viabilitas benih atau uji perkecambahan benih. Uji viabilitas benih dapat dilakukan secara tak langsung, misalkan dengan mengukur gejala-gejala metabolisme ataupun secara langsung dengan mengamati dan membandingkan unsur-unsur tumbuh tertentu. Pada uji viabilitas benih, baik uji daya kecambah atau uji kekuatan tumbuh benih, penilaian dilakukan dengan membandingkan kecambah satu dengan yang lain dalam satu substrat. Sebagai parameter untuk viabilitas benih digunakan presentase perkecambahan. Persentase kecambah yang tinggi sangat diinginkan oleh para petugas persemaian, dan segala sesuatu selain benih murni yang berkecambah akan dianggap sebagai hal yang tidak berguna, oleh karena itu pegujian kecambah atau viabilitas harus menggambarkan kecambah yang potensial. Potensi perkecambahan merupakan hal yang secara langsung didapatkan pada pengujian perkecambahan. Pengujian perkecambahan secara luas digunakan, baik untuk pengujian benih standard maupun untuk pengujian informal secara sederhana di persemaian. Pengujian viabilitas ada beberapa macam yaitu pengujian pemotongan (cutting test), tetrazolium (TZ), pemotongan embrio, dan pengujian hydrogen peroksida (H2O2). Pengujian viabilitas benih biasanya kurang tepat diterapkan untuk benih-benih yang berukuran sangat kecil, bahkan teknik pengambilan/pemotongan embrio hampir tidak mungkin dilakukan. Untuk memudahkan dalam pengujian benih, benih yang digunakan harus berukuran agak besar seperti sengon buto (Enterolobium cyclocarpum Jacq.) yang digunakan dalam praktikum ini. Pengujian benih dengan tetrazolium merupakan salah satu uji yang efektif. Uji tetrazolium memanfaatkan prinsip dehidrogenase yang merupakan group enzim metabolism pada sel hidup, yang mana mudah diamati perubahan warnanya. Selain uji TZ, uji hydrogen peroksida (H2O2) juga merupakan uji yang efektif. uji ini merupakan uji viabilitas yang lain, yang membentuk transisi menjadi pengujian kecambah.

1.2 Tujuan

Mahasiswa mampu membandingkan hasil pengujian viabilitas benih dengan tetrazolium (TZ) yang di larutkan dalam air.

Page 4: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

2 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

BAB II METODELOGI

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum pengujian viabilitas benih dilaksanakan diLaboratorium benih pada hari Senin, 2 Juni

2014 pukul 13.30 s/d selesai.

2.2 Alat dan Bahan

Alat Bahan

Gelas elemeyer Benih jagung dan benih padi yang telah direndam

Gelas Ukur Garam TZ

Cutter Air aquades

Pinset

Talenan

Wadah benih

Pengaduk

Alumunium foil

piring

Alat tulis

2.3 Prosedur Praktikum A. Membuat Larutan TZ 1,0 %

1. Menimbang 0,5 gram garam 2,3,5 tertrazolium 2. Melarutkan terazolium dengan 100 cc aquadest 3. mengaduk hingga larut sempurna

B. Prosedur Uji Viabilitas Benih Jagung

1. Merendam benih jagung dalam air selama 18 jam

2. Membuka jaringan dengan memotong secara membujur melalui 3/4 bagian pangkal benih

(yang digunakan adalah 2/3 bagian pangkal benih yang ada embrionya)!

3. merendamnya dalam 1% larutan TZ selama 2 jam pada suhu ruang dengan gelas elemeyer

yang tertutup rapat dengan alumunium foil

4. membuang larutan bekas perendaman dan mencuci benih dengan air bersih

Page 5: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

3 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

5. Melakukan pengamatan pada pewarnaan yang terjadi dengan cara membentangkan

kedua potongan benih yang merupakan pasangannya (lihat gambar perbandingan benih

yang viabel dan non viabel)

C. Prosedur Uji Viabilitas Benih Padi

1. menyimpan benih padi diantara kertas basah selama 18 jam

2. Membuka jaringan dengan memotong secara membujur 3/4 bagian endosperm melalui

embrio (bila perlu lepaskan palea dan lemma/ sekam)!

6. Merendam dalam 1% larutan TZ selama 2 jam pada suhu ruang dengan gelas elemeyer

yang tertutup rapat dengan alumunium foil

3. Membuang larutan bekas perendaman dan cuci benih dengan air bersih!

4. Melakukan pengamatan pada pewarnaan yang terjadi dengan membentangkan kedua

potongan benih yang merupakan pasangannya (lihat gambar perbandingan benih yang

viabel dan non viabel)!

Page 6: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

4 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil a. Benih Jagung

Jumlah Keterangan Gambar

16 Viabel

4 Non Viabel

b. Benih Padi

Jumlah Keterangan Gambar

4 Viabel

Page 7: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

5 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

6 Non Viabel

3.2 Pembahasan Prinsip metode TZ (Uji Tetrazolium) adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah oleh

reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan formazan merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih. Enzim yang mendorong terjadinya proses ini adalah dehidrogenase yang berkaitan dengan respirasi (Byrd, 1988).

Kelebihan metode TZ meliputi waktu pengujian yang singkat, sangat tepat diaplikasikan

padabenih yang mengalami dormansi serta benih yang mengalami pemasakan lanjutan (after ripening), tingkat ketelitian tinggi, sedangkan kelemahannya memerlukan keahlian dan pelatihan yang intensif, bersifat laboratoris, tidak dapat mendeteksi kerusakan akibat fungi atau mikroba lainnya dan bersifat merusak. Metode TZ merupakan metode yang paling sesuai pada hampir semua jenis.

Pada praktikum ini sebelum benih direndam didalam larutan TZ maka benih tersebut

dilembakan selama 18 jam untuk aktivasi enzim dan pelunakan jaringan benih setelah pelembaban barulah pembukaan jaringan benih untuk pewarnaan (penusukan, pemotongan, pengupasan testa, pengeluaran embrio), benih jagung dan padi yang telah dibelah kemudian direndam dalam larutan TZ selama 2 jam pada suhu ruang. selanjutnya benih dimasukkan kedalam oven, namun karena ada masalah teknis maka benih hanya disimpan dalam suhu ruang dengan gelas ukur yang terbungkus alumunium foil karena adanya cahaya dapat mempengaruhi proses pewarnaan. Berdasarkan rangkaian kegiatan tersebut maka didapatkan 16 benih jagung viabel dan 4 non viabel sedangkan pada benih padi 4 viabel dan 6 non viabel. Data ini didapatkan dengan mencocokkan hasil pewarnaan benih dengan gambar yang telah ada di lembar praktikum.

Page 8: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

6 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

Benih Viabel Benih Non Viabel

Benih Viabel Benih Non Viabel Hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar benih Jagung yang diuji dengan TZ pelarut air

memiliki viabilitas yang baik karena sebagian besar benih berwarna merah sedangkan untuk benih padi pada TZ pelarut air dengan perlakuan dibelah memiliki viabilitas yang rendah Benih-benih yang memiliki viabilitas rendah mungkin saja sudah terserang penyakit sehingga bila ditanam akan sulit untuk berkecambah selain itu mungkin karena benih padi yang susah pada saat pembelahannya sehingga dalam larutan TZ pun masih ada benih padi yang belum dibelah namun telah direndalam dalam larutan TZ.

untuk mencari viabilitas kita dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Viabilitas=Jumlah biji warna merah/jumlah biji yg diperlukan X 100 %

Page 9: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

7 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

Sehingga persentase viabilitas benih jagung ialah 80%.

Viabilitas = 16/20 x 100 % = 80% Sedangkan presentase viabilitas benih padi ialah 40%

Viabilitas = 4/10 x 100% = 40%

Benih yang memiliki vigor tinggi dari hasil praktikum uji tetrazolium adalah jagung, karena

hampir semua ulangannya masih hidup.Perubahan warna yang terjadi sangat

berpengaruh terhadap keadaan benih tersebut dan selalu pastikan bahwa benih tidak

terpisah dari pasangannya untuk mendapatkan data yang akurat.

Page 10: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

8 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Berdasarkan praktikum persentase viabilitas benih jagung ialah 80% dimana 16 dari 20 benih

dinyatakan viabel dan 4 lainnya non viabel sehingga benih jagung dikategorikan memiliki viabilitas

yang baik. Sedangkan benih padi persentase viabilitasnya 40% dimana 4 dari 10 benih viabel dan

6 lainnya non viabel sehingga benih padi dikategorikan memiliki viabiltas yang rendah hal ini dapat

dimungkinkan karena benih telah terserang penyakit dan karena proses pembelahan jaringan

yang sulit pada benih padi. Uji viabilatas dengan larutan TZ merupakan uji viabilitas secara

biokhemis yang praktis.

4.2 Saran Kedisiplinan perlu ditingkatkan sehingga tidak ada mahasiswa yang terlambat sehingga

melewatkan step – step dalam praktikum dan ketersediaan alat yang kurang sehingga sedikit

mengganggu jalannya praktikum.

Page 11: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

9 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2014. http://siskannajwa.blogspot.com/2014/02/uji-tetrazolium.html diakses pada

tanggal 7 Juni 2014

Anonim, 2014. http://yuniartiweni.blogspot.com/2011/11/uji-tetrazolium.html diakses pada

tanggal 8 juni 2014

Anonim, 2014. Uji tetrazolium.ppt

Page 12: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

10 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium

LAMPIRAN

Page 13: Laporan Uji Viabilitas Benih Dengan TZ

11 Uji Viabilitas Benih dengan Garam Tetrazolium