tdmpa3

15
PERUMAHAN URBAN DI KOTA DENPASAR, PROVINSI BALI URBAN RESIDENCE IN DENPASAR CITY, BALI PROVINCE I MADE ADI PALGUNA, DESAK KOMANG FEBRIANITA, I WAYAN MURDIANA, I N YUDHI APRIMANDANA, KADEK DWIDYANTARA DAN I WAYAN RUNA. Jln. Gn Catur, Perumahan Mekar Sari 2 No 20, Gatot Subroto Barat, Denpasar Bali. Tlp : 081999157818, E- Mail : [email protected] Dosen dan Mahasiswa FT Arsitektur, Univ.Warmadewa, Jln Terompong No 24 Tanjung Bungkak, Denpasar Bali. This study is purposed to identify characteristics and knowing the identity of urban residence in the city of Denpasar, from the top of the building, body building to the bottom of the building, that presenting urban architecture in the city of Denpasar, Whether or not this kind of urban architecture in Bali based on the general requirements from Dinas Perizinan Kota Denpasar, as the permit that issued which is include ancient Balinese Traditional Architecture, present day and future which remains to be held as a characteristic of urban residence in Denpasar. This research was takes place in Denpasar Selatan district, inglogorcarik Pemogan subdistrict, near the famous river in Bali ( Tukad Badung ). Because of the rapid growth and development in building in Denpasar city, as the high rate of population in Denpasar city, so the level of daily need for a house, permanently and temporarilyis increasing which hugely affect the development of balinese architecture. Keywords : Indentity Of Urban Residence, General Requirements, Balinese architecture, Characteristic.

Upload: adi-synz

Post on 01-Oct-2015

221 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

  • PERUMAHAN URBAN DI KOTA DENPASAR, PROVINSI BALI

    URBAN RESIDENCE IN DENPASAR CITY, BALI PROVINCE

    I MADE ADI PALGUNA, DESAK KOMANG FEBRIANITA, I WAYAN

    MURDIANA, I N YUDHI APRIMANDANA, KADEK DWIDYANTARA

    DAN I WAYAN RUNA.

    Jln. Gn Catur, Perumahan Mekar Sari 2 No 20, Gatot Subroto Barat, Denpasar

    Bali. Tlp : 081999157818, E- Mail : [email protected]

    Dosen dan Mahasiswa FT Arsitektur, Univ.Warmadewa, Jln Terompong No 24

    Tanjung Bungkak, Denpasar Bali.

    This study is purposed to identify characteristics and knowing the identity of urban

    residence in the city of Denpasar, from the top of the building, body building to the

    bottom of the building, that presenting urban architecture in the city of Denpasar,

    Whether or not this kind of urban architecture in Bali based on the general

    requirements from Dinas Perizinan Kota Denpasar, as the permit that issued which

    is include ancient Balinese Traditional Architecture, present day and future which

    remains to be held as a characteristic of urban residence in Denpasar. This research

    was takes place in Denpasar Selatan district, inglogorcarik Pemogan subdistrict,

    near the famous river in Bali ( Tukad Badung ). Because of the rapid growth and

    development in building in Denpasar city, as the high rate of population in Denpasar

    city, so the level of daily need for a house, permanently and temporarilyis increasing

    which hugely affect the development of balinese architecture.

    Keywords : Indentity Of Urban Residence, General Requirements, Balinese

    architecture, Characteristic.

  • PENDAHULUAN

    Bali adalah kepulauan kecil

    yang termasuk dalam wilayah

    Indonesia, dengan luas wilayah pulau

    5.636.66 km2. Pulau Bali terkenal di

    mata dunia akan pariwisata, agama

    dan budayanya. Kota Denpasar

    adalah pusat ekonomi dan bisnis yang

    sangat berpengaruh besar terhadap

    semua aspek yang berkembang di

    pulau Bali. Dalam kaitan arsitektur,

    kota Denpasar mulai bertambah

    banyak berkembangnya

    pembangunan pembangunan dari

    tahun ke tahun, baik itu dalam fungsi

    Komersil, Industri hingga Hunian. Di

    Bali terkenal dengan adanya gaya

    Arsitektur Bali Tradisional, seiring

    berkembangnya wujud wujud

    arsitektur Bali dari masa lalu, masa

    kini hingga masa yang akan datang,

    syarat dan ketentuan pembangunan di

    Bali, khususnya di Kota Denpasar

    wujud arsitektur tetap

    memperlihatkan dan menerapkan

    gaya Arsitektur Bali Tradisional,

    sebagai identitas dan ciri khas utama

    Arsitektur Bali. Dalam proses

    pembangunan, terutama pada

    perumahan urban di kota Denpasar,

    banyak para pengembang yang tidak

    menghiraukan identitas atau ciri dari

    Arsitektur Bali. Maka seiring

    berjalannya waktu, identitas atau ciri

    yang memperlihatkan Arsitektur Bali

    semakin berkurang, karena para

    pengembang lebih mengutamakan

    fungsi dan minim pengeluaran biaya

    yang hanya memetingkan

    kemauannya sendiri, tanpa

    memperhatikan dalam pelestarian dan

    mempertahankan warisan budaya

    arsitektur Bali, karena terpengaruh

    terhadap budaya luar. Maka dengan

    penelitian ini, lokasi yang akan dipilih

    yaitu di Kecamatan Denpasar Selatan

    Penelitian ini bertujuan untuk

    mendapatkan karakteristik dan ciri

    perumahan urban di Kota Denpasar :

    penataan bangunan dan penataan

    lingkungan, agar mendapatkan data

    primer dan sekunder yang diperlukan.

    Adapun manfaat yang didapat pada

    penelitian ini adalah Bagi

    Pemerintah Provinsi Bali agar

    mengetahui bagaimana

    perkembangan perumahan urban di

    kecamatan Denpasar Selatan, sesuai

  • dengan syarat dan ketentuan yang

    telah diberlakukan oleh instansi

    terkait. Bagi Akademisi Di Bidang

    Arsitektur akan mendapatkan bahan

    penelitian dan sumber lapangan, guna

    dilakukannya penelitian serupa di

    masa akan datang, maupun

    dilakukannya kajian lebih lanjut

    terhadap hal terkait. Bagi

    masyarakat, akan mendapatkan

    pengetahuan bagaimana identitas

    perumahan urban di kota Denpasar

    yang harus diberlakukan sesuai syarat

    dan ketentuan, yang mempengaruhi

    budaya dan agamanya. Bagi

    mahasiswa, akan dapat membantu

    memahami identitas perumahan

    urban di kota Denpasar, yang

    diberikan dalam mata kuliah Teori

    Dan Metode Perancangan Arsitektur

    4 sebagai bahan penelitian dalam

    studi kasus. Bagi dosen pengajar,

    akan membantu didalam mengetahui

    kemampuan mahasiswa menyerap

    dan memahami teori yang diberikan

    untuk kemudian dipraktekkan dalam

    penyelesaian tugas.

    Rumusan Masalah yang

    diangkat dalam penelitian ini adalah

    bagaimanakah penerapan

    karakteristik perumahan urban di

    kecamatan Denpasar Selatan yang

    terkait dari 4 rumah kost yang di

    survey dalam mempertahankan ciri

    arsitektur Bali?, bagaimanakah tata

    bangunan (Asta Kosala Kosali) dan

    tata lingkungan (Asta Bumi) dari 4

    rumah kost yang disurvey? dan

    apakah syarat dan ketentuan umum

    yang telah berlaku telah

    dijalani/ditaati di lapangan oleh para

    pengembang yang terkait?. Dalam

    penelitian ini rumusan masalah akan

    dijawab pada bab hasil dan

    pembahasan. Guna mendapatkan

    hasil yang sesuai dengan rumusan

    masalah diatas. Maka diperlukan

    penelitian mengenai perumahan

    urban pada masing masing rumah

    kost, dilihat dari penataan bangunan

    dan lingkungannya, dalam kaitan

    arsitektur Bali.

    BAHAN DAN METODE

    Lokasi yang dipilih dalam

    penelitian ini yaitu di Kecamatan

    Denpasar Selatan, jalan Taman

    Pancing Timur dan jalan Griya

    Anyar, yang berada di kawasan

  • Glogor Carik, Desa Pemogan.

    Dalam proses penelitian lapangan

    (Survey) digunakan alat : Kamera

    Handphone Sony Xperia M 5mpx,

    alat tulis dan kendaraan. Dalam

    penelitian ini metode atau teknik

    pengumpulan data adalah Data

    Primer : dengan cara pengamatan

    langsung untuk mendapatkan data

    primer (Observasi) dan wawancara

    (kualitatif). Data Sekunder :

    pencarian data di internet dan buku

    berdasarkan literatur yang

    berhubungan dengan penelitian.

    Dalam penyusunan data dilakukan

    dengan cara Kompilasi Data

    (memilah) dan Klasifikasi Data

    (mengumpulkan). Berdasarkan data

    primer akan dipaparkan mengenai

    kondisi/karakteristik perumahan

    urban di Kecamatan Denpasar Selatan

    yang diperoleh dari hasil survey dan

    data sekunder yang terkumpul akan

    dianalisis dengan menggunakan

    metode kualitatif dan kuantitatif.

    Hasil dari penelitian sesuai dengan

    tinjauan pustaka yang ada kemudian

    dipaparkan berupa kata kata tentang

    sesuatu yang dapat diamati dan

    dikaitkan dengan kajian literatur

    untuk membuat mengenai identitas

    perumahan urban di Kota Denpasar di

    Peta Wilayah

    Kota Denpasar

    Peta Kecamatan

    Denpasar Selatan

    Lokasi

    Survey

  • masing masing objek dan lokasi

    penelitian.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pengertian Rumah, Rumah

    sebagai tempat bernaung harus

    memenuhi kebutuhan ruang akan

    kegiatan bagi penghuninya. Terdapat

    beberapa ruang pokok yang ada pada

    sebuah rumah, yaitu ruang tidur,

    ruang belajar atau ruang kerja, ruang

    keluarga, ruang services seperti

    dapur, dan teras atau ruang tamu.

    Makna yang terkandung didalam

    kebutuhan ruang-ruang tersebut

    mencerminkan bahwa rumah adalah

    tempat untuk istirahat, tempat untuk

    mengaktualisasikan diri guna

    meningkatkan mutu kehidupan,

    rumah sebagai tempat sosialisasi

    utamanya dengan keluarga, rumah

    sebagai tempat menyediakan

    kebutuhan jasmani dan rohani, serta

    rumah sebagai tempat bernaung.

    Pengertian Arsitektur,

    Arsitektur adalah ruang tempat hidup

    manusia, yang lebih dari sekedar

    bentuk fisik, tapi juga menyangkut

    pranata-pranata budaya dasar. Pranata

    ini meliputi : tata atur kehidupan

    sosial dan budaya masyarakat, yang

    diwadahi dan sekaligus

    mempengaruhi arsitektur.

    Pengertian Urban, Urban

    adalah suatu zona yang didalamnya

    terdapat percampuran antara struktur

    lahan kedesaan dan lahan kekotaan (

    the intermingling zone of

    characteristically urban land use

    structure).

    Syarat Dan Ketentuan

    Perizinan Perwali No 25 Tahun

    2010, tentang Persyaratan Arsitektur

    Bangunan Gedung Di Kota Denpasar.

    Mengenai tentang : Ketentuan

    Umum Pasal 1 No 15 yaitu Norma

    norma tradisi tertulis pada bidang

    arsitektur adalah norma norma

    dalam penetapan dan perancangan

    tapak (Asta Gumi); norma norma

    perancangan dan pelaksanaan

    bangunan (Asta Kosala Kosali);

    norma norma penggunaan bahan

    bangunan (Janantaka); dan norma-

    norma ritual dalam proses

    pembangunan secara tradisional

    (Bamakrith). Prinsip Arsitektur

    Pasal 8, Tata Ruang Dan Orientasi

    (No 1) diatur sebagai berikut :

    menerapkan orientasi yang jelas

    dengan konsep hulu dan teben,

  • menerapkan garis sempadan

    bangunan (GSB) dengan aturan yang

    berlaku, menerpakan konsep Tri

    Mandala dengan jelas dan

    proposional, menciptakan ruang

    terbuka (karang tuang/telajakan) di

    sekitar tapak. Tata Bangunan (No 2)

    diatur sebagai berikut : sosok

    bangunan secara keseluruhan

    mencerminkan karakteristik

    arsitektur Bali, menerapkan proporsi

    yang harmonis antara bangunan dan

    manusia sebagai pengguna, bentuk

    dan sosok bagian-bagian bangunan

    harus tetap mencerminkan Tri Angga

    diantaranya unsur kepala berbentuk

    limasan atau pelana dengan

    kemiringan atap paling rendah 25

    derajat dan paling tinggi 50 derajat,

    unsur badan/ruang/dinding agar

    mencerminkan pola yang meliputi

    kepala, badan dan kaki yang dimensi

    dan ukurannya disesuaikan dengan

    pola dan bentuk. Unsur kaki/pondasi

    dan pemagaran agar mencerminkan

    pola yang meliputi kepala, badan dan

    kaki yang dimensi dan ukurannya

    disesuaikan dengan pola dan bentuk.

    Prinsip Ragam Hias (No 3) diatur

    sebagai berikut : Menerapkan ragam

    hias tradisional Bali pada komponen

    bangunan dengan seimbang, menyatu

    dan proporsional. Modifikasi pada

    elemen ragam hias tradisional dengan

    mempertahankan karakteristik bentuk

    awal, menggunakan warna warna

    natural mencerminkan kedekatan

    dengan alam, material yang

    dipergunakan wajib dari

    bahan/material alam seperti batu bata,

    batu paras maupun batu lainnya.

    Pepalihan dan ornamen/ukiran

    mencerminkan khas Bali dengan

    ketentuan : Unsur kepala/atap harus

    memakai hiasan murda/bentala,

    gegodegan/ikut celedu dan lisplank.

    Ornamen bentuk

    badan/ruang/dinding tetap

    mencerminkan yaitu : unsur kepala

    (dengan pepalihan/penutup, piringan,

    ganggong dan sepatu), unsur badan

    dengan tempelan dan/atau ornamen,

    unsur kaki dengan

    pepalihan/ganggong, piringan dan

    sabuk. Penggunaan

    ornamen/pepalihan minimal 20% dari

    luas bidang dinding tampak bangunan

    serta memperhatikan bentuk dan

    karakteristik Arsitektur Tradisional

    Bali yang berlaku umum.

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil dari pokok tinjauan

    pustaka di atas adalah untuk

    mengetahui bagaimana

    perkembangan perumahan urban di

    Bali, khususnya di Kota Denpasar

    sesuai dengan aturan yang telah di

    tetapkan Walikota Denpasar, apakah

    sudah di taati atau tidak oleh

    pengembang yang terkait dengan

    proses pembangunan, maka telah

    didapat 4 sampel rumah, yaitu rumah

    tinggal sementara/rumah kost dengan

    tipe mewah dan tipe biasa di

    kecamatan Denpasar Selatan yang

    telah dikaji. Adapun sampel rumah

    kost yang didapat diantaranya :

    Rumah Kost 1 Tipe Mewah (Pondok

    Wisnu No.99A.B) Tipe Mewah

    dengan pemilik bernama Bapak

    Windu. Beralamat Jln Taman Pancing

    Timur, Glogor Carik, Desa Pemogan,

    Denpasar Selatan. Mayoritas

    penghuni adalah Mahasiswa,

    Mahasiswi, Pelajar dan Pekerja (laki

    laki dan Perempuan). Fasilitas

    Utama Kost diantaranya AC 24 jam,

    mamar mandi dalam, dapur dalam,

    almari pakaian, kasur dan bantal,

    shower air panas/dingin dan kloset

    duduk, parkir kendaraan motor dan

    mobil, TV tabung dan ruang tamu.

    Biaya sewa kost hanya bulanan yaitu

    Rp 1.800.000 Per Bulan dengan

    luasan site 3,7 Are.

    Layout Lantai 1

    Layout Lantai 2

    Layout Lantai

    3/atap

    Denah

    Kamar Kost

    luas 18 M2

  • Rumah Kost 2 Tipe Mewah dengan

    pemilik bernama I Gusti Made

    Wijaya. Beralamat Jln Griya Anyar

    No 58B, Glogor Carik, Desa

    Pemogan, Denpasar Selatan.

    Mayoritas penghuni adalah

    Mahasiswa, Mahasiswi, Pelajar dan

    Pekerja (laki laki dan Perempuan).

    Fasilitas Utama Kost diantaranya

    kamar mandi dalam, dapur dalam,

    almari pakaian, kasur dan bantal,

    shower air panas/dingin dan kloset

    duduk, TV LCD, parkir kendaraan

    motor dan mobil, ruang tamu dan

    teras depan. Biaya sewa kost hanya

    bulanan yaitu Rp 1.500.000 Per Bulan

    dengan luasan site 5 Are.

    Rumah Kost 3 Tipe Biasa dengan

    pemilik bernama Made Sanjaya,

    Beralamat Jln Taman Pancing Timur,

    Glogor Carik, Desa Pemogan,

    Denpasar Selatan. Mayoritas

    penghuni adalah Mahasiswa,

    Mahasiswi, Pelajar dan Pekerja (laki

    laki dan Perempuan). Fasilitas

    Utama Kost diantaranya kamar mandi

    dalam, dapur dalam, kloset jongkok,

    parkir kendaraan motor dan mobil.

    Biaya sewa kost hanya bulanan yaitu

    Rp 700.000 Per Bulan dengan luasan

    site 3,6 Are.

    Layout Lantai

    1 dan 2

    Denah Kamar

    Kost luas

    35 M2

  • Rumah Kost 4 Tipe Biasa dengan

    pemilik bernama Tatang Hermanto,

    Beralamat Jln Taman Pancing Timur,

    Glogor Carik, Desa Pemogan,

    Denpasar Selatan. Mayoritas

    penghuni adalah Mahasiswa,

    Mahasiswi, Pelajar dan Pekerja (laki

    laki dan Perempuan). Fasilitas

    Utama Kost diantaranya kamar mandi

    dalam, dapur dalam, kloset jongkok,

    parkir kendaraan motor dan mobil.

    Biaya sewa kost hanya bulanan yaitu

    Rp 675.000 Per Bulan dengan luasan

    site 3 Are.

    Dari hasil pembahasan tentang

    sampel rumah kost mewah dan rumah

    kost biasa, dalam mengetahui biaya

    dan fasilitas apa saja yang termasuk di

    dalamnya, maka dengan penelitian

    tersebut dapat memahami dan

    mengetahui bagaimana rumah kost

    yang telah dibahas sebagai

    perumahan urban. Dalam

    pembahasan selanjutnya dilakukan

    penelitian bagaimana identitas wujud

    Layout Rumah Kost

    Denah Rumah Kost,

    luas 15 M2

    Layout Rumah Kost

    Denah Rumah Kost,

    luas 18 M2

  • bangunan pada setiap masing-masing

    rumah kost yang di dapat dalam satu

    kawasan/lokasi, yang terkait dengan

    Perwali No 25 Tahun 2010, Prinsip

    Arsitektur Pasal 8, Kota Denpasar.

    Berikut adalah uraian dalam

    pembahasan masing-masing rumah

    kost dari segi identitasnya (Tri

    Angga) di dalam norma Tapak/tata

    lingkungan (Asta Gumi) dan norma

    tata bangunan (Asta Kosala Kosali) :

    Rumah Kost 1 Tipe Mewah.

    Unsur Kepala.

    Dapat disimpulkan pada unsur kepala

    pada bangunan, atap berbentuk atap

    limasan dengan kemiringan 35o

    dengan listplank, tanpa adanya hiasan

    ikut celedu dan murda, hanya terdapat

    pada tempat suci, yaitu pada sanggah

    tugu dan padmasana. Jadi sesuai

    dengan peraturan PERWALI No 25

    Tahun 2010 pasal 8, unsur kepala

    pada bangunan tersebut kurang hiasan

    murda dan ikut celedu.

    Unsur badan/ruang/dinding.

    Dapat disimpulkan pada unsur badan

    pada bangunan, penggunaan warna

    yang natural tanpa adanya ornamen

    yang mencerminkan khas Bali,

    ornamen unsur kaki (sabuk) pada

    badan menggunakan bahan finishing

    material keramik, jadi pada unsur

    badan sesuai PERWALI No 25 Tahun

    2010 pasal 8, tidak mencerminkan

    karakteristik khas Bali.

    Unsur Kaki.

  • Dapat disimpulkan pada unsur kaki

    pada bangunan,bentuk kaki/pondasi

    dimensi dan ukurannya sesuai dengan

    pola dan bentuk keseluruhan unsur

    kepala, badan dan kaki. Jadi sesuai

    dengan peraturan PERWALI No 25

    Tahun 2010 pasal 8.

    Dalam penataan tapak/lingkungan

    rumah kost (Asta Gumi), hulu (barat)

    terdapat pada gerbang rumah kost,

    teben adalah bangunan dan

    padmasana rumah kost.

    Rumah Kost 2 Tipe Mewah.

    Unsur Kepala.

    Dapat disimpulkan pada unsur kepala

    pada bangunan, atap berbentuk datar,

    yaitu hanya dak beton. Jadi sesuai

    dengan peraturan PERWALI No 25

    Tahun 2010 pasal 8, unsur kepala

    pada bangunan tersebut tidak sesuai.

    Unsur badan/ruang/dinding.

    Padmasana LT 3

    Gerbang Kost, terdapat ornamen

    sebagai karakteristik khas Bali,

    namun material finishing tidak

    menggunakan batu bata maupun

    batu paras, melainkan

    menggunakan cat.

    Gerbang

    sebagai

    hulu

    Sanggah

    Tugu

  • Dapat disimpulkan pada unsur badan

    pada bangunan, penggunaan warna

    yang natural tanpa adanya ornamen,

    melainkan bahan finishing

    menggunakan bahan material batu

    bata merah dan batu paras, jadi pada

    unsur badan sesuai PERWALI No 25

    Tahun 2010 pasal 8, kurang

    mencerminkan karakteristik khas

    Bali, karena tidak terdapat ornamen

    yang menjadikan ciri khas Bali.

    Unsur Kaki.

    Dapat disimpulkan pada unsur kaki

    pada bangunan,bentuk kaki/pondasi

    dimensi dan ukurannya sesuai dengan

    pola dan bentuk keseluruhan unsur

    kepala, badan dan kaki. Jadi sesuai

    dengan peraturan PERWALI No 25

    Tahun 2010 pasal 8.

    Dalam penataan tapak/lingkungan

    rumah kost (Asta Gumi), utara

    terletak pada bagian hulu, hulu

    terdapat gerbang dan padmasana

    rumah kost, teben adalah bangunan

    rumah kost.

    Rumah Kost 3 Tipe Biasa.

    Unsur Kepala.

    Dapat disimpulkan pada unsur kepala

    pada bangunan, atap berbentuk atap

    limasan dengan kemiringan 30o

    dengan listplank, juga disertai adanya

    hiasan ikut celedu dan murda. Jadi

    sesuai dengan peraturan PERWALI

    No 25 Tahun 2010 pasal 8.

    Unsur badan/ruang/dinding.

    Dapat disimpulkan pada unsur badan

    pada bangunan, penggunaan warna

    yang natural tanpa adanya ornamen

    Padmasana Gerbang

    sebagai

    hulu

    Gazebo

  • dan material finishing batu alam yang

    menjadikan ciri khas Bali., pada unsur

    badan sesuai PERWALI No 25 Tahun

    2010 pasal 8, tidak mencerminkan

    karakteristik khas Bali. Namun bagi

    yang beragama hindu terdapat

    plangkiran di depan kamar.

    Unsur Kaki.

    Dapat disimpulkan pada unsur kaki

    pada bangunan, bentuk kaki/pondasi

    dimensi dan ukurannya sesuai dengan

    pola dan bentuk keseluruhan unsur

    kepala, badan dan kaki. Jadi sesuai

    dengan peraturan PERWALI No 25

    Tahun 2010 pasal 8.

    Dalam penataan tapak/lingkungan

    rumah kost (Asta Gumi), hulu (timur)

    terletak pada bagian pintu gerbang

    dan padmasana rumah kost, teben

    adalah bangunan rumah kost.

    Rumah Kost 4 Tipe Biasa.

    Unsur Kepala.

    Dapat disimpulkan pada unsur kepala

    pada bangunan, atap berbentuk atap

    limasan dengan kemiringan 30o

    dengan listplank, juga disertai adanya

    hiasan ikut celedu dan murda. Jadi

    Padmasana Gerbang

    Kost

    Gerbang Kost, terdapat ornamen

    sebagai karakteristik khas Bali,

    material finishing menggunakan

    batu paras dengan kombinasi cat

    putih

  • sesuai dengan peraturan PERWALI

    No 25 Tahun 2010 pasal 8.

    Unsur badan/ruang/dinding.

    Dapat disimpulkan pada unsur badan

    pada bangunan, penggunaan warna

    yang natural tanpa adanya ornamen

    dan material finishing batu alam yang

    menjadikan ciri khas Bali., pada unsur

    badan sesuai PERWALI No 25 Tahun

    2010 pasal 8, tidak mencerminkan

    karakteristik khas Bali. Namun bagi

    yang beragama hindu terdapat

    plangkiran di depan kamar.

    Unsur Kaki.

    Dapat disimpulkan pada unsur kaki

    pada bangunan, bentuk kaki/pondasi

    dimensi dan ukurannya sesuai dengan

    pola dan bentuk keseluruhan unsur

    kepala, badan dan kaki. Jadi sesuai

    dengan peraturan PERWALI No 25

    Tahun 2010 pasal 8.

    Dalam penataan tapak/lingkungan

    rumah kost (Asta Gumi), hulu (barat)

    terletak pada bagian pintu gerbang,

    bagian teben adalah bangunan rumah

    kost dan padmasana rumah kost.

    SIMPULAN

    Dari hasil penelitian, hasil survey

    lapangan terhadap 4 rumah kost dari 2

    rumah kost mewah dan 2 rumah kost

    biasa, dapat disimpulkan bahwa,

    penerapan karakteristik perumahan

    urban di Kota Denpasar, terutama

    pada kawasan kecamatan Denpasar

    Selatan, hanya sedikit yang

    menerapkan aturan yang berlaku

    dalam kondisi di lapangan, mengingat

    pemilik/pengembang lebih

    memetingkan kebutuhan dan fungsi

    dari rumah kost tersebut, tanpa

    memperhatikan Arstitektur

    Tradisional Bali yang harus

    Gerbang Kost Padmasana

  • dilestarikan dalam aspek perumahan

    urban. Dalam tata bangunan (Asta

    Kosala Kosali) dan tata

    lingkungan/tapak (Asta Gumi),

    hampir semua bangunan rumah

    tinggal/rumah kost tetap menerapkan

    budaya dan tradisi tersebut, yang ada

    secara turun temurun, yang erat

    kaitannya dengan norma-norma ritual

    dalam bangunan gedung (Bamakrith)

    yang telah disebutkan dalam

    PERWALI No 25 Tahun 2010

    tentang Ketentuan Umum Pasal 1.

    Dari beberapa bangunan gedung yang

    ada/yang telah disurvey di Kecamatan

    Denpasar Selatan yang mematuhi

    peraturan dari instansi terkait, tidak

    semua yang mentaati/mematuhi

    peraturan yang berlaku, mengingat

    budaya khas Bali dalam kaitan

    arsitektur harus tetap dijaga dan

    dilestarikan untuk di masa depan

    nanti, agar identitas arsitektur Bali

    tetap terjaga keberadaannya di mata

    dunia, dan perlu penanganan khusus

    dari pemerintah kota/walikota

    semakin meningkatkan regulasi di

    kota Denpasar bagi yang melanggar

    aturan yang telah ditetapkan.

    DAFTAR PUSTAKA

    - Silas, Johan (2002);rumah

    tinggal.

    - Rappoport, Amos (1981);House

    Form And Culture; Englewood

    Cliffs, N. J.;Prentice-Hall, 1969.

    - Andreas, (1942);Urban Design

    - Mantra, Rai Dharma Wijaya

    (2010);Perwali, Nomer 25 tahun

    2010 Tentang Persyratan Bangunan

    Gedung Di Kota Denpasar;

    Denpasar-Bali.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Penulis mengucapkan terima

    kasih banyak terhadap pemilik atau

    penghuni rumah kost, dengan tulus

    telah memberikan banyak informasi

    dalam penyusunan tulisan ini. Tentu

    penghargaan tak terhingga

    disampaikan kepada Dosen Jurusan

    Teknik Arsitektur Universitas

    Warmadewa yang telah membantu

    selama penyusunan tugas ini.