tawaran cv. radifa jaya abadi
DESCRIPTION
TawaranTRANSCRIPT
1.
2.
3.
4.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
6.
GIN GIN SUTEJA
DIREKTUR
PENAWAR
CV. RADIFA JAYA ABADI
Dengan Disampaikannya Surat Penawaran ini, Maka Kami Menyatakan Sanggup dan Akan Tunduk Pada Semua Ketentuan Yang
Tercantum Dalam Dokumen Pengadaan.
Nomor
Lampiran
Perihal :
Jadwal Waktu Pelaksanaan;
Metoda Pelaksanaan;
Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah Peralatan Utama Minimal Yang Dibutuhkan;
Daftar Personil Inti Yang Akan Ditempatkan Secara Penuh Dilapangan;
[ Bagian Pekerjaan Yang Akan Disubkontrakan, Apabila Ada ];
Dokumen Kualifikasi;
Sesuai Dengan Persyaratan, Bersama Surat Penawaran ini Kami Lampirkan :
Daftar Kuantitas dan Harga;
Dokumen Penawaran Teknis, Terdiri Dari :
No. 258 Sekayu ( 30711 )
Penawaran Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Masjid Al - Wustho Kec. Sekayu Tahap II
Sehubungan Dengan Pengumuman Pemilihan Langsung Dengan Pascakualifikasi dan Dokumen Pengadaan Nomor :
076.01/02/POKJA.V.KLP/PU.CK-PENG/VI/2015 Tanggal 18 Juni 2015 dan Setelah Kami Pelajari Dengan Seksama Dokumen
Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [ Serta Adendum Dokumen Pengadaan ], Dengan ini Kami Mengajukan
Penawaran Untuk Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Masjid Al - Wustho Kec. Sekayu Tahap II Sebesar Rp.
883.000.000,- ( Delapan Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah ).
[ Softcopy Jaminan Penawaran, Apabila Dipersyaratkan ];
Surat Kuasa Dari Direktur Utama Atau Pimpinan Perusahaan Kepada Penerima Kuasa Yang Namanya Tercantum Dalam
Akte Pendirian Atau Perubahannya ( Apabila Dikuasakan );
[ Surat Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi, Apabila Ada ];
Spesifikasi Teknis;
: 022/RJA/VI/2015
: 1 ( Satu ) Berkas
Palembang, 25 Juni 2015
Pokja V Pengadaan Barang / Jasa
Kepada Yth.
Penawaran ini Sudah Memperhatikan Ketentuan dan Persyaratan Yang Tercantum Dalam Dokumen Pengadaan Untuk
Melaksanakan Pekerjaan Tersebut.
Penawaran ini Berlaku Sejak Batas Akhir Pemasukan Dokumen Penawaran Sampai Dengan Tanggal 29 Juli 2015.
Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun Anggaran 2015 Pada Kantor Layanan Pengadaan
Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Serasan Jaya
Di_
NO. ANALISA VOL SAT HARGA SATUAN
( Rp. )
JUMLAH HARGA
( Rp. )
A
1 DITAKSIR 1,00 Unit 1.000.000,00 1.000.000,00
2 DITAKSIR 1,00 Unit 1.600.000,00 1.600.000,00
3 DITAKSIR 1,00 Unit 400.000,00 400.000,00
3.000.000,00
B
I
1 B.1 4,00 M³ 62.250,00 249.000,00
2 B.9 1,33 M³ 20.750,00 27.597,50
3 B.11 67,06 M³ 184.644,00 12.382.226,64
12.658.824,14
II
1 D.4.4 13,03 M³ 1.069.841,60 13.940.036,05
2 D.11 380,73 M² 105.147,84 40.032.937,12
3 E.4 312,62 M² 57.686,06 18.033.817,33
4 N.45 17,96 M¹ 87.917,16 1.578.992,19
5 N.41 4,46 M³ 7.280.180,20 32.469.603,69
6 N.41 5,86 M³ 7.280.180,20 42.661.855,97
7 N.42 11,62 M³ 6.243.001,70 72.543.679,75
8 SUPL. A 3,52 M³ 3.856.581,02 13.575.165,19
9 N.5 70,18 M³ 1.733.345,80 121.646.208,24
10 N.42 1,80 M³ 6.243.001,70 11.237.403,06
11 SUPL. A 36,13 M³ 3.856.581,02 139.338.272,25
12 SUPL. A 3,11 M³ 3.856.581,02 11.993.966,97
13 DIHIT 70,18 M² 3.225.000,00 226.330.500,00
14 DIHIT 66,23 M² 1.715.000,00 113.584.450,00
858.966.887,83
III
1 K.17 10,76 M² 166.507,50 1.791.620,70
2 K.17 14,30 M² 166.507,50 2.381.057,25
4.172.677,95
875.798.389,92
C
1 DITAKSIR 1,00 Ls 2.000.000,00 2.000.000,00
2 DITAKSIR 1,00 Ls 1.000.000,00 1.000.000,00
3 DITAKSIR 1,00 Ls 1.202.000,00 1.202.000,00
4.202.000,00
BIAYA UMUM
Biaya Administrasi
Biaya Fhoto Dokumentasi
URAIAN PEKERJAAN
: APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
: PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
: KECAMATAN SEKAYU
: Rp. 883.000.000,-
Pek. Galian Tanah Untuk Pondasi Tangga
Pek. Urugan Kembali Ex. Galian
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Bowplank
Pekerjaan Pas. Papan Nama Proyek
JUMLAH TOTAL A
PEKERJAAN TANAH / PASIR
Pekerjaan Pembersihan Lokasi
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
BIAYA
PEKERJAAN BANGUNAN
Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Latei Lt. 1 Uk. 10 x 15 CM
Pek. Beton Bertulang Untuk Peet Plat Beton
PEKERJAAN BETON, BATU BATA DAN PLESTERAN
Pek. Beton Bertulang Plat Atap Teras t. 12 CM
Pek. Beton Bertulang Lisplank t. 8 CM
Pek. Pas Pondasi Batu Bata Ad. 1 : 4
Pek. Urugan Pasir Alas Pondasi dan Lantai
JUMLAH I
Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Uk. 30 x 60 CM
Pek. Beton bertulang Untuk Balok Uk. 20 x 30 CM
Pek. Pas Dinding Batu Bata Ad 1 : 4
Pek. Plesteran Dinding Ad. 1 : 4
Pek. Beton Bertulang Untuk Kolom Praktis 11 x 11 CM
Pek. Kubah GRC Besar Luar Dalam
Pek. Beton Tumbuk K.175 U/ Lantai t. 10 CM
Pek. Kubah GRC Kecil Luar
JUMLAH II
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
Pek. Beton Bertulang Ring Balok 15 x 30 CM U/ Kubah Kecil
Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Kubah Besar
Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Segi Bintang
JUMLAH III
JUMLAH TOTAL B
JUMLAH TOTAL C
Biaya Pembersihan Akhir
NO. JUMLAH HARGA
( Rp. )
A 3.000.000,00
B 875.798.389,92
C 4.202.000,00
883.000.389,92
883.000.000,00
REKAPITULASI
KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
DIREKTUR
GIN GIN SUTEJA
DIBULATKAN
URAIAN PEKERJAAN
JUMLAH
BIAYA UMUM
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN BANGUNAN
PALEMBANG, 25 JUNI 2015
CV. RADIFA JAYA ABADI
PENAWAR
TERBILANG : DELAPAN RATUS DELAPAN PULUH TIGA JUTA RUPIAH
KODE
B.1
Upah :
- Pekerja 0,7500 Hr 80.000,00 60.000,00
- Mandor 0,0250 Hr 90.000,00 2.250,00
62.250,00 62.250,00
B.9
Upah :
- Pekerja 0,2500 Hr 80.000,00 20.000,00
- Mandor 0,0083 Hr 90.000,00 750,00
20.750,00 20.750,00
B.11
Bahan :
- Pasir 1,2000 M³ 133.120,00 159.744,00
Jumlah 159.744,00
Upah :
- Pekerja 0,3000 Hr 80.000,00 24.000,00
- Mandor 0,0100 Hr 90.000,00 900,00
Jumlah 24.900,00
184.644,00
D.4.4
Bahan :
- Bata Lobang 500,0000 Bh 1.089,00 544.500,00
- Semen Portland 66,3750 Kg 1.881,60 124.891,20
- Pasir Pasang 0,2325 M³ 133.120,00 30.950,40
Jumlah 700.341,60
Upah :
- Pekerja 3,0000 Hr 80.000,00 240.000,00
- Tukang Batu 1,0000 Hr 105.000,00 105.000,00
- Kepala Tukang Batu 0,1000 Hr 110.000,00 11.000,00
- Mandor 0,1500 Hr 90.000,00 13.500,00
Jumlah 369.500,00
1.069.841,60
D.11
Bahan :
- Bata Lobang 50,0000 Bh 1.089,00 54.450,00
- Semen Portland 5,7500 Kg 1.881,60 10.819,20
- Pasir Pasang 0,0220 M³ 133.120,00 2.928,64
Jumlah 68.197,84
Upah :
- Pekerja 0,3000 Hr 80.000,00 24.000,00
- Tukang Batu 0,1000 Hr 105.000,00 10.500,00
- Kepala Tukang Batu 0,0100 Hr 110.000,00 1.100,00
- Mandor 0,0150 Hr 90.000,00 1.350,00
Jumlah 36.950,00
105.147,84
U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN
( BAHAN + UPAH )
1 M3 GALIAN TANAH BIASA SEDALAM 1 METER
1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA, 1 PC : 4 PS
1 M3 URUGAN PASIR ( PADAT )
1 M3 URUGAN KEMBALI
1 M3 PASANGAN BATA MERAH, 1 PC : 4 PS
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
KODE U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN
( BAHAN + UPAH )
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
E.4
Bahan :
- Semen Portland 6,2400 Kg 1.881,60 11.741,18
- Pasir Pasang 0,0240 M³ 133.120,00 3.194,88
Jumlah 14.936,06
Upah :
- Pekerja 0,3000 Hr 80.000,00 24.000,00
- Tukang Batu 0,1500 Hr 105.000,00 15.750,00
- Kepala Tukang Batu 0,0150 Hr 110.000,00 1.650,00
- Mandor 0,0150 Hr 90.000,00 1.350,00
Jumlah 42.750,00
57.686,06
K.17
Bahan :
- Kaca 1,1000 M² 134.400,00 147.840,00
Jumlah 147.840,00
Upah :
- Pekerja 0,0150 Hr 80.000,00 1.200,00
- Tukang 0,1500 Hr 105.000,00 15.750,00
- Kepala Tukang 0,0150 Hr 110.000,00 1.650,00
- Mandor 0,00075 Hr 90.000,00 67,50
Jumlah 18.667,50
166.507,50
N.5
Bahan :
- Semen Portland 326,0000 Kg 1.881,60 613.401,60
- Pasir Pasang 0,7600 M³ 133.120,00 101.171,20
- Koral 1,0290 M³ 512.000,00 526.848,00
- Air 215,0000 Liter 1.500,00 322.500,00
Jumlah 1.563.920,80
Upah :
- Pekerja 1,6250 Hr 80.000,00 130.000,00
- Tukang Batu 0,2750 Hr 105.000,00 28.875,00
- Kepala Tukang Batu 0,0280 Hr 110.000,00 3.080,00
- Mandor 0,0830 Hr 90.000,00 7.470,00
Jumlah 169.425,00
1.733.345,80
N.6
Bahan :
- Semen Portland 352,0000 Kg 1.881,60 662.323,20
- Pasir Pasang 0,7310 M³ 133.120,00 97.310,72
- Koral 1,0310 M³ 512.000,00 527.872,00
- Air 215,0000 Liter 1.500,00 322.500,00
Jumlah 1.610.005,92
Upah :
- Pekerja 1,6500 Hr 80.000,00 132.000,00
- Tukang Batu 0,2750 Hr 105.000,00 28.875,00
- Kepala Tukang Batu 0,0280 Hr 110.000,00 3.080,00
- Mandor 0,0830 Hr 90.000,00 7.470,00
Jumlah 171.425,00
1.781.430,92
1 M3 MEMBUAT BETON BERTULANG K. 200
1 M2 PLESTERAN, 1 PC : 4 PS, TEBAL 15 MM
1 M3 MEMBUAT BETON TUMBUK K.175
1 M2 PASANG KACA TEBAL 5 MM
KODE U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN
( BAHAN + UPAH )
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
N.25
Bahan :
- Besi Beton ( Polos / Ulir ) 10,5000 Kg 15.517,00 162.928,50
- Kawat Beton ( Bendrat ) 0,1500 Kg 26.880,00 4.032,00
Jumlah 166.960,50
Upah :
- Pekerja 0,0700 Hr 80.000,00 5.600,00
- Tukang Besi 0,0700 Hr 105.000,00 7.350,00
- Kepala Tukang Besi 0,0070 Hr 110.000,00 770,00
- Mandor 0,0040 Hr 90.000,00 360,00
Jumlah 14.080,00
181.040,50
N.32
Bahan :
- Kayu Acuan Kayu Kelas IV 0,0400 M³ 2.419.200,00 96.768,00
- Paku 0,4000 Kg 21.504,00 8.601,60
- Minyak Bekisting 0,2000 Liter 2.000,00 400,00
- Balok Kayu KelaS III 0,0150 M³ 2.956.800,00 44.352,00
- Plywood 4 MM 0,3500 Lbr 87.360,00 30.576,00
- Gelam Kayu Diameter 8 - 10 CM 6,0000 Lbr 14.107,00 84.642,00
Jumlah 265.339,60
Upah :
- Pekerja 0,6600 Hr 80.000,00 52.800,00
- Tukang Kayu 0,3300 Hr 105.000,00 34.650,00
- Kepala Tukang Kayu 0,0330 Hr 110.000,00 3.630,00
- Mandor 0,0330 Hr 90.000,00 2.970,00
Jumlah 94.050,00
359.389,60
N.41
Bahan :
- Kayu Acuan Kayu Kelas IV 0,3200 M³ 2.419.200,00 774.144,00
- Paku Usuk / Reng 3,2000 Kg 21.504,00 68.812,80
- Minyak Bekisting 1,6000 Liter 2.000,00 3.200,00
- Besi Beton Polos 210,0000 Kg 15.517,00 3.258.570,00
- Kawat Beton 3,0000 Kg 26.880,00 80.640,00
- Semen Portland 336,0000 Kg 1.881,60 632.217,60
- Pasir Beton 0,5400 M³ 133.120,00 71.884,80
- Koral Beton 0,8100 M³ 512.000,00 414.720,00
- Kayu Kelas IV, Balok 0,1400 M³ 2.419.200,00 338.688,00
- Plywood Tebal 9 MM 2,8000 Lbr 174.720,00 489.216,00
- Gelam Diameter 8 - 10 Cm 16,0000 Btg 14.107,00 225.712,00
Jumlah 6.357.805,20
Upah :
- Pekerja 6,3500 Hr 80.000,00 508.000,00
- Tukang Batu 0,2750 Hr 105.000,00 28.875,00
- Tukang Kayu 1,6500 Hr 105.000,00 173.250,00
- Tukang Besi 1,4000 Hr 105.000,00 147.000,00
- Kepala Tukang 0,3330 Hr 110.000,00 36.630,00
- Mandor 0,3180 Hr 90.000,00 28.620,00
Jumlah 922.375,00
7.280.180,20
1 M3 MEMBUAT BALOK BETON BERTULANG ( 200 KG BESI + BEKISTING )
1 M3 MEMBUAT BETON BERTULANG K.200
1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK LANTAI
KODE U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN
( BAHAN + UPAH )
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
N.42
Bahan :
- Kayu Acuan Kayu Kelas IV 0,2400 M³ 2.419.200,00 580.608,00
- Paku Usuk / Reng 3,2000 Kg 21.504,00 68.812,80
- Minyak Bekisting 1,6000 Liter 2.000,00 3.200,00
- Besi Beton Polos 157,5000 Kg 15.517,00 2.443.927,50
- Kawat Beton 2,2500 Kg 26.880,00 60.480,00
- Semen Portland 336,0000 Kg 1.881,60 632.217,60
- Pasir Beton 0,5400 M³ 133.120,00 71.884,80
- Koral Beton 0,8100 M³ 512.000,00 414.720,00
- Kayu Kelas IV, Balok 0,1600 M³ 2.419.200,00 387.072,00
- Plywood Tebal 9 MM 2,8000 Lbr 174.720,00 489.216,00
- Gelam Diameter 8 - 10 Cm 24,0000 Btg 14.107,00 338.568,00
Jumlah 5.490.706,70
Upah :
- Pekerja 5,3000 Hr 80.000,00 424.000,00
- Tukang Batu 0,2750 Hr 105.000,00 28.875,00
- Tukang Kayu 1,3000 Hr 105.000,00 136.500,00
- Tukang Besi 1,0500 Hr 105.000,00 110.250,00
- Kepala Tukang 0,2620 Hr 110.000,00 28.820,00
- Mandor 0,2650 Hr 90.000,00 23.850,00
Jumlah 752.295,00
6.243.001,70
N.45
Bahan :
- Kayu Acuan Kayu Kelas IV 0,0020 M³ 2.419.200,00 4.838,40
- Paku Usuk / Reng 0,0100 Kg 21.504,00 215,04
- Besi Beton Polos 3,0000 Kg 15.517,00 46.551,00
- Kawat Beton 0,0450 Kg 26.880,00 1.209,60
- Semen Portland 4,0000 Kg 1.881,60 7.526,40
- Pasir Beton 0,0060 M³ 133.120,00 798,72
- Koral Beton 0,0090 M³ 512.000,00 4.608,00
Jumlah 65.747,16
Upah :
- Pekerja 0,1800 Hr 80.000,00 14.400,00
- Tukang Batu 0,0200 Hr 105.000,00 2.100,00
- Tukang Kayu 0,0200 Hr 105.000,00 2.100,00
- Tukang Besi 0,0200 Hr 105.000,00 2.100,00
- Kepala Tukang 0,0060 Hr 110.000,00 660,00
- Mandor 0,0090 Hr 90.000,00 810,00
Jumlah 22.170,00
87.917,16
1 M3 MEMBUAT BALOK BETON BERTULANG ( 150 KG BESI + BEKISTING )
1 M' MEMBUAT KOLOM PENGUAT BETON BERTULANG ( 11 x 11 ) CM
KODE U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN
( BAHAN + UPAH )
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
SUPL. A
Bahan :
- N.6 1,0000 M³ 1.610.005,92 1.610.005,92
- N.25 110,0000 Kg 14.080,00 1.548.800,00
- N.32 1,0000 M² 265.339,60 265.339,60
Jumlah 3.424.145,52
Upah :
- N.6 1,0000 Hr 171.425,00 171.425,00
- N.25 1,0000 Hr 166.960,50 166.960,50
- N.32 1,0000 Hr 94.050,00 94.050,00
Jumlah 432.435,50
3.856.581,02
PALEMBANG, 25 JUNI 2015
PENAWAR
1 M3 PEMBUATAN PLAT DAG
GIN GIN SUTEJA
DIREKTUR
CV. RADIFA JAYA ABADI
NO. SATUAN HARGA SATUAN KETERANGAN
I.
OH 90.000,00
OH 110.000,00
OH 105.000,00
OH 80.000,00
OH 110.000,00
II.
M³ 512.000,00
M³ 576.000,00
M³ 640.000,00
M³ 119.467,00
M³ 133.120,00
M³ 80.640,00
M³ 70.400,00
Bh 1.089,00
Zak 94.080,00
Zak 94.080,00
Zak 134.400,00
Kg 15.517,00
Btg 61.960,00
M³ 3.628.800,00
M³ 2.956.800,00
M³ 2.419.200,00
Lbr 87.360,00
Lbr 174.720,00
Btg 14.107,00
Btg 36.677,00
Btg 67.712,00
Btg 101.568,00
Btg 148.120,00
Kg 26.880,00
Kg 21.504,00
Kg 21.504,00
Kg 21.504,00
Gln 70.533,00
Gln 282.132,00
Gln 60.480,00
M² 134.400,00
Rol 239.813,00
Rol 380.879,00
Bh 23.629,00
Bh 200.000,00
Liter 1.500,00
Plywood Tebal 4 MM
Plywood Tebal 9 MM
Besi Beton Diameter 6 MM
Plamir 5 Kg
Kabel Biasa 1,5 MM
Besi Beton Diameter 8 MM
Kawat Ikat Beton
Paku 2 Inch
Paku 4 Inch
Paku 5 Inch
Besi Beton Diameter 10 MM
Besi Beton Diameter 12 MM
Cat Tembok Vinotex @ 20 Liter
PENAWAR
PALEMBANG, 25 JUNI 2013
CV. RADIFA JAYA ABADI
GIN GIN SUTEJA
DIREKTUR
Kaca Tebal 5 MM
Air Kerja
Cat Tembok Aries Uk. 5 Liter
Semen Putih Tiga Roda
BAHAN
Batu Kali
Batu Pecah 1 - 2 ( Split )
Pasir Pasang
Pasir Urug
Pekerja
Mandor Lapangan
Kepala Tukang
DAFTAR HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN
KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
UPAH
Tukang
Tukang Las ( Welder )
Besi Siku L 40 x 40 x 4 MM - 6 Meter
Kabel Biasa 2,5 MM
Lampu Tembak 40 Watt
Saklar Doble
Koral / Kerikil Sungai
Tanah Merah / Puru
Tanah Biasa
Kayu Gesek Kelas IV
Gelam Diamter 8 - 10 Cm
Semen Baturaja
Semen Tiga Roda
Baja Tulangan Beton
Kayu Gesek Kelas II
Kayu Gesek Kelas III
Batu Lobang
119
BULAN KE 5
MG 1 MG 2 MG 3 MG 4 MG 5 MG 6 MG 7 MG 8 MG 9 MG 10 MG 11 MG 12 MG 13 MG 14 MG 15 MG 16 MG 17
A
1 0,11 0,11 100 0,11
2 0,18 0,18 0,18
3 0,05 0,05 0,05
-
B -
I -
1 0,03 0,03 0,03
2 0,00 0,00 0,00
3 1,40 0,82 0,58 1,40
II -
1 1,58 1,58 1,58
2 4,53 1,13 1,13 1,13 1,13 4,53
3 2,04 1,02 1,02 2,04
4 0,18 0,09 0,09 0,18
5 3,68 1,23 1,23 1,23 3,68
6 4,83 1,61 1,61 1,61 4,83
7 8,22 2,05 2,05 2,05 2,05 8,22
8 1,54 0,77 0,77 1,54
9 13,78 4,59 4,59 4,59 13,78
10 1,27 1,27 1,27
11 15,78 5,26 5,26 5,26 15,78
12 1,36 1,36 1,36
13 25,63 8,54 8,54 8,54 25,63
14 12,86 4,29 4,29 4,29 12,86
III -
1 0,20 0,20 0,20
2 0,27 0,27 0,27
-
C -
1 0,23 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,23
2 0,11 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,11
3 0,14 0,14 0,14
100,00 100,00
2,79 0,60 1,15 1,15 1,15 2,47 5,00 4,91 5,47 9,73 9,87 9,87 15,18 12,85 12,85 4,31 0,63
2,79 3,39 4,55 5,70 6,85 9,32 14,32 19,23 24,70 34,43 44,31 54,18 69,36 82,21 95,06 99,37 100,00
Pek. Kubah GRC Besar Luar Dalam
BIAYA UMUM
Biaya Administrasi
Biaya Fhoto Dokumentasi
Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Kubah Besar
KET.
[ MASA PEMELIHARAAN 180 HARI KALENDER SEJAK SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN / PHO ]
NO. URAIAN PEKERJAAN BOBOT
( % )
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Pembersihan Lokasi
Pekerjaan Pas. Papan Nama Proyek
TOTAL PROGRES FISIK
PEKERJAAN TANAH / PASIR
Pek. Galian Tanah Untuk Pondasi Tangga
Pek. Beton Bertulang Plat Atap Teras t. 12 CM
Pek. Beton Bertulang Ring Balok 15 x 30 CM U/ Kubah Kecil
Biaya Pembersihan Akhir
Pek. Beton Bertulang Lisplank t. 8 CM
BULAN KE 3BULAN KE 1 BULAN KE 2
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Bowplank
Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Latei Lt. 1 Uk. 10 x 15 CM
Pek. Beton Bertulang Untuk Peet Plat Beton
Pek. Urugan Kembali Ex. Galian
Pek. Urugan Pasir Alas Pondasi dan Lantai
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
: APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
: PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
KEGIATAN
PEKERJAAN
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
PENAWAR
CV. RADIFA JAYA ABADI
GIN GIN SUTEJA
DIREKTUR
PEKERJAAN BANGUNAN
BULAN KE 4
Pek. Kubah GRC Kecil Luar
PALEMBANG, 25 JUNI 2015
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Segi Bintang
RENCANA PROGRES FISIK MINGGUAN
RENCANA KOMULATIF MINGGUAN
Pek. Beton Tumbuk K.175 U/ Lantai t. 10 CM
PEKERJAAN BETON, BATU BATA DAN PLESTERAN
Pek. Pas Pondasi Batu Bata Ad. 1 : 4
Pek. Plesteran Dinding Ad. 1 : 4
Pek. Pas Dinding Batu Bata Ad 1 : 4
Pek. Beton Bertulang Untuk Kolom Praktis 11 x 11 CM
Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Uk. 30 x 60 CM
Pek. Beton bertulang Untuk Balok Uk. 20 x 30 CM
98
98
NO. NAMA PENDIDIKAN
TERAKHIR
PENGALAMAN
KERJA PROFESI / KEAHLIAN
1. AUDI MARPI SMK
TEHNIK BANGUNAN 7 TAHUN
PELAKSANA BANGUNAN GEDUNG /
PEKERJAAN GEDUNG
2. BIQRUMAL S.1
TEHNIK SIPIL 5 TAHUN
PELAKSANA BANGUNAN GEDUNG /
PEKERJAAN GEDUNG
3. SYAMSUL STM 5 TAHUN PEKERJAAN KONSTRUKSI
4. DEKA PURNAMA SARI SMA 5 TAHUN MANAJEMEN KEUANGAN PROYEK
5. WAHYUDI MARSE SMA 5 TAHUN MANAJEMEN ADMINISTRASI PROYEK
6. JIMMI HENDRA SMK
TEHNIK BANGUNAN 5 TAHUN MENGOPERASIKAN ALAT PENGUKURAN
7. DARWIN SMK
TEHNIK BANGUNAN 5 TAHUN
PENGELOLAAN GUDANG
PROYEK KONSTRUKSI
DIREKTUR
PENAWAR
PALEMBANG, 25 JUNI 2015
CV. RADIFA JAYA ABADI
GIN GIN SUTEJA
KEUANGAN PROYEK
JURU UKUR
LOGISTIK
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
JABATAN
KEPALA PROYEK
PELAKSANA LAPANGAN
KEPALA LAPANGAN
ADMINISTRASI PROYEK
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
DAFTAR PERSONIL INTI
KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
NO. KAPASITAS JUMLAH MILIK SENDIRI / SEWA TAHUN
PEMBUATAN KONDISI
1. 4 M³ 1 UNIT MILIK SENDIRI 1984 BAIK
2. 1,5 M³ 1 UNIT MILIK SENDIRI 2010 BAIK
3. 350 LITER 2 UNIT MILIK SENDIRI 2010 DAN 2012 BAIK
4. 75 LITER / MENIT 1 UNIT MILIK SENDIRI 2013 BAIK
5. 5.000 WATT 1 UNIT MILIK SENDIRI 2011 BAIK
6. 1.000 LITER 1 UNIT MILIK SENDIRI 2012 BAIK
7. LENGKAP 1 UNIT SEWA JANGKA PANJANG 2014 BAIK
8. LENGKAP 10 SET MILIK SENDIRI 2013 BAIK
9. 50 KG 10 UNIT MILIK SENDIRI 2013 BAIK
10. PIPA 1 ¼" 25 UNIT SEWA JANGKA PANJANG 2011 BAIK
11.
-- 5 BUAH SEWA JANGKA PANJANG 2013 BAIK
-- 5 PASANG SEWA JANGKA PANJANG 2013 BAIK
-- 5 BUAH SEWA JANGKA PANJANG 2013 BAIK
-- 1 BUAH SEWA JANGKA PANJANG 2013 BAIK
CV. RADIFA JAYA ABADI
GIN GIN SUTEJADIREKTUR
LORI
PENAWAR
PERLENGKAPAN K3 :
- SARUNG TANGAN
- TABUNG PEMADAM
- SEPATU KESELAMATAN
- HELM
SCAFFOLDING
PALEMBANG, 25 JUNI 2015
DAFTAR PERALATAN UTAMA
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
BIAYA
PERALATAN TUKANG
GENSET
WATER TANKER
AUTOMATIC LEVEL
: APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
: PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
: KECAMATAN SEKAYU
: Rp. 883.000.000,-
POMPA AIR
JENIS PERALATAN
MOBIL PICK UP
CONCRETE MIXER
MOBIL TRUCK
NO. ITEM PEKERJAAN SPESIFIKASI MATERIAL FINISHING KETERANGAN
1 KOLOM PRAKTIS 11 / 11 BETON BERTULANG
BALOK BETON 30 X 60 BETON BERTULANG
BALOK BETON 20 X 30 BETON BERTULANG
BALOK LATEI 10 X 15 BETON BERTULANG
BALOK PET UKURAN 12 / 15 BETON BERTULANG
RING BALOK PRAKTIS UKURAN 15 / 30 BETON BERTULANG
PLAT PET DAN PLAT ATAP BETON BERTULANG
2 PASANGAN DINDING BATU BATA ADUKAN 1 : 4
PLESTERAN DINDING ADUKAN 1 : 4
KUBAH PASANGAN GRC + ACESORIES
3 LANTAI BETON TUMBUK BETON TAK BERTULANG K. 175
4 PLAT BETON BETON BERTULANG
DINDING DAG BETON BERTULANG
ARSITEKTUR
ATAP
LANTAI
GIN GIN SUTEJA
DIREKTUR
PALEMBANG, 25 JUNI 2015
PENAWAR
CV. RADIFA JAYA ABADI
SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II
LOKASI : KECAMATAN SEKAYU
STRUKTUR
BIAYA : Rp. 883.000.000,-
URAIAN
METODA PELAKSANAAN
BAB I PENJELASAN PEKERJAAN DAN SYARAT - SYARAT TEKNIS PERSIAPAN PELAKSANAAN
PASAL 1 PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN
Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh seluk belukpekerjaan
ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta Rencana Kerja dan
Syarat - Syarat Teknis seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini. Didalam hal terdapat ketidak jelasan,
perbedaan - perbedaan dan atau kesimpangsiuran informasi didalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pertemuan dengan tim Direksi dan Perencana untuk mendapat kejelasan pelaksanaan.
1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Nama pekerjaan untuk proyek ini adalah Pembangunan Masjid Al – Wustho Kecamatan Sekayu
Tahap II, lengkap pekerjaan Struktur dan Arsitektur berikut pekerjaan Emplacement dengan lingkup
pekerjaan yang mencakup antara lain serta tidak terbatas pada :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
2. Pekerjaan Pengukuran dan Pas. Bouwplank
3. Pekerjaan Pas. Papan Nama Proyek
B. PEKERJAAN BANGUNAN
I. PEKERJAAN TANAH / PASIR
1. Pek. Galian Tanah Untuk Pondasi Tangga
2. Pek. Urugan Kembali Ex. Galian
3. Pek. Urugan Pasir Alas Pondasi dan Lantai
II. PEKERJAAN BETON, BATU BATA DAN PLESTERAN
1. Pek. Pas. Pondasi Batu Bata Ad. 1 : 4
2. Pek. Pas. Dinding Batu Bata Ad. 1 : 4
3. Pek. Plesteran Dinding Ad. 1 : 4
4. Pek. Beton Bertulang Untuk Kolom Praktis 11 x 11 CM
5. Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Uk. 30 x 60 CM
6. Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Uk. 20 x 30 CM
7. Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Latei Lt. 1 Uk. 10 x 15 CM
8. Pek. Beton Bertulang Untuk Peet Plat Beton
9. Pek. Beton Tumbuk K. 175 U/ Lantai t. 10 CM
10. Pek. Beton Bertulang Ring Balok 15 x 30 CM U/ Kubah Kecil
11. Pek. Beton Bertulang Plat Atap Teras t. 12 CM
12. Pek. Beton Bertulang Lisplank t. 8 CM
13. Pek. Kubah GRC Besar Luar Dalam
14. Pek. Kubah GRC Kecil Luar
III. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
1. Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Kubah Besar
2. Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Segi Bintang
C. BIAYA UMUM
1. Biaya Administrasi
2. Biaya Fhoto Dokumentasi
3. Biaya Pembersihan Akhir
Pekerjaan - pekerjaan tersebut diatas harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian – bagian pekerjaan
yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Teknis. Termasuk didalam
lingkup pekerjaan ini adalah : Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan - bahan, peralatan berikut alat bantu
lainya untuk melaksanakan bagian - bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan
pemeliharaan terhadap bahan - bahan, alat - alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah terimakannya
pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas. Semua bagian pekerjaan yang merupakan kesatuan dengan
pekerjaan yang disebut dalam buku ini, menjadi lingkup pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dan harus
dilaksanakan oleh Kontraktor, sesuai dengan petunjuk Tim Direksi.
1.2. SARANA BEKERJA
1.2.1. TENAGA KERJA / TENAGA AHLI
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
1.2.2. BAHAN – BAHAN BANGUNAN
Menyediakan bahan - bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan serta tepat pada waktunya.
1.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan,
peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan
Syarat - Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh Tim Direksi. Sebelum melaksanakan setiap
pekerjaan dilapangan, Kontraktor wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan
lain yang menyangkut pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Plumbing / Sanitasi dan mendapat ijin
tertulis dari Tim Direksi.
Untuk Menjamin Mutu dan Kelancaran Pekerjaan Kontrakor Harus Menyediakan :
Wakil sebagai penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama pelaksanaan
Pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut kontrak.
Buku Harian Untuk :
Kunjungan tamu - tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
Mencatat semua petunjuk - petunjuk, keputusan - keputusan dan detail dari pekerjaan.
Alat - Alat Yang Senantiasa Tersedia Diproyek Adalah :
1 (Satu) Alat Ukur Schuifmat
1 (Satu) Kamera
1 (Satu) Alat Ukur Optik (Theodolit / Waterpass)
1 (Satu) Unit komputer dan alat cetak (printer)
1 (Satu) Alat Ukur panjang 50 M dan panjang 5 M
1 (Satu) Mistar panjang 120 Cm
1.4. STANDARD YANG DIPERGUNAKAN
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standard Industri
Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan antara lain :
NI-2 (PUBI-1971) : Peraturan Beton Indonesia (1971).
PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan Di Indonesia.
NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan Di Indonesia
NI-4 : Persyaratan Cat Indonesia
NI-5 PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
NI-7 : Peraturan Kapur Indonesia
NI-8 : Peraturan Semen Portland Indonesia
NI-10 : Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan
PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia
SII : Standard Industri Indonesia
SK SNI T-15-1991-03
(PBI - 1991) : Peraturan Beton Bertulang Indonesia
AVWI : Peraturan Umum Instalasi Air
Keputusan Menteri PU Nomor : 02/KPTS/1985, Tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
Jika tidak terdapat didalam Peraturan / Standard / Normalisasi tersebut diatas, maka berlaku Peraturan /
Standard / Normalisasi Internasional ataupun dari negara asal produsen bahan / material / komponen yang
bersangkutan. Selain ketentuan - ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini :
Gambar bestek yang dibuat oleh Perencana yang sudah disahkan oleh pemberi tugas, termasuk juga
gambar-gambar kerja yang dibuat oleh Pemborong dan sudah disetujui / disahkan oleh Pemberi Tugas.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS)
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing)
Surat Perjanjian Mulai Kerja (SPMK) / Kontrak
Rencana Kerja Pelaksanaan Yang Dibuat Oleh Pemborong dan Disetujui Oleh Pemberi Tugas
PASAL 2 PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
2.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS) termasuk tambahan
dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
2.2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS), maka yang mengikat / berlaku
adalah RKS.
2.3. Ukuran
2.3.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja dan Gambar Pelengkap meliputi :
As – As
Luar – Luar
Dalam – Dalam
Luar – Dalam
2.3.2. Ukuran - ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam M (Meter), kecuali ukuran - ukuran
untuk baja yang dinyatakan dalam inch atau mm (millimeter).
2.3.3. Khusus ukuran - ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam
keadaan selesai ( Finished ).
2.3.4. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka Kontraktor diwajibkan meneliti terlebih dahulu
ukuran - ukuran yang tercantum didalam Gambar Kerja Arsitektur dan Gambar Kerja lainnya yang termuat
didalam Dokumen Lelang / Dokumen Kontrak, terutama untuk peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas
penampang dan lain - lain.
2.3.5. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Tim Direksi yang
selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
2.3.6. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran - ukuran yang tercantum di Gambar dan
Spesifikasi Teknis.
2.4. Perbedaan Gambar
2.4.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja, maka gambar yang
mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat / berlaku.
2.4.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil / Struktur, maka yang berlaku / mengikat
adalah gambar kerja struktur.
2.4.3. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sanitasi, Elektrikal / Listrik dan Mekanikal,
maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam gambar kerja Arsitektur.
2.4.4. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian didalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan
Selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka didalam hal terdapat ketidak - jelasan, kesimpang -
siuran, perbedaan - perbedaan dan atau pun ketidak – sesuaian dan keragu - raguan diantara setiap
Gambar Kerja. Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Tim Direksi / Pengelola Proyek secara tertulis,
mengadakan pertemuan dengan Tim Direksi, dan Konsultan Perencana, untuk mendapat keputusan
gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
2.4.5. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang /
mengklaim biaya maupun waktu pelaksanaan.
2.5. Istilah
Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing - masing disiplin pada tahap pembangunan ini adalah
sebagai berikut :
2.5.1. AR : Arsitektur,
Mencakup hal - hal yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan bangunan secara
menyeluruh dari semua disiplin - disiplin kerja yang ada, baik teknis maupun estetika.
2.5.2. SR : Struktur,
Mencakup hal - hal yang berhubungan dengan Perhitungan Konstruksi, Bahan Konstruksi Utama dan
Spesifikasinya, Dimensionering Beton Struktur.
2.5.3. PL : Plumbing / Sanitasi ( Teknik Penyehatan ),
Mencakup hal yang berhubungan dengan sistem sanitasi bangunan (air bersih, air kotor, air hujan).
2.5.4. EL : Elektrikal / Telepon, Penangkal Petir,
Yang ada hubungannya dengan Sistem Penyediaan Daya Listrik, Penerangan, Penangkal Petir, dan
lain – lain sesuai dalam gambar kerja.
2.6. Shop Drawing
Shop Drawing merupakan gambar detail pelaksanaan dilapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor
berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan. Kontraktor wajib
membuat Shop Drawing pada setiap akan melaksanakan suatu pekerjaan dan untuk detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun spesifikasi / persyaratan khusus
sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap didalam Gambar Kerja / Dokumen
Kontrak maupun didalam Buku ini. Kontraktor wajib mengajukan Shop Drawing tersebut kepada Tim
Direksi untuk mendapat persetujuan tertulis dari Tim Direksi.
PASAL 3 KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
3.1. Dilapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa disebut Site
Manager / Project Manager yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan mendapat
Kuasa penuh dari Kontraktor, berpendidikan minimal STM / SMK Teknik Bangunan Berpengalaman Dalam
Pekerjaan Konstruksi Minamal 5 ( Lima ) Tahun dan Memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja ( SKT ) Pada
Klasifikasi Bidang Arsitektur Subbidang Pelaksana Bangunan Gedung / Pekerjaan Gedung ( 022 ).
3.2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian maupun
keseluruhan terhadap kewajibannya.
PASAL 4 TANGGUNG - JAWAB KONTRAKTOR
4.1. Kontraktor harus bertanggung - jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan – ketentuan
dalam RKS dan Gambar Kerja.
4.2. Kehadiran Tim Direksi selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat, mengawasi, menegur, memberi nasehat
tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.
4.3. Kontraktor bertanggung - jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Kontraktor sendiri.
4.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor
berkewajiban memberikan saran - saran perbaikan kepada Pemberi Tugas melalui Tim Direksi. Apabila hal
ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung -jawab atas kerusakan yang timbul.
4.5. Kontraktor bertanggung - jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
4.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung –
jawab Kontraktor.
4.7. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan / material, barang milik
Proyek, Tim Direksi dan milik Pihak Ketiga yang ada dilapangan, maupun bangunan yang dilaksanakannya
sampai tahap serah terima. Bila terjadi kehilangan bahan - bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang
telah dipasang maupun belum adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam
biaya pekerjaan tambah.
4.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung - jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang –
barang maupun keselamatan jiwa.
PASAL 5 DIREKSI KEET, KANTOR PEMBORONG, GUDANG DAN LOS KERJA
5.1. Pemborong harus membuat Direksi Keet seluas 24 M2 ( 4 x 6 M2 ) untuk ruang pengawas dan ruang rapat,
yang diperlengkapi dengan kursi, meja kerja, meja rapat, serta alat - alat kantor yang diperlukan ( lantai
diplester, dinding papan dan atap genting / asbes). Pemborong berkewajiban membuat Kantor
Pemborong, Los Kerja, Gudang Bahan yang dapat dikunci yang mana tempatnya akan ditentukan oleh
Pengawas Lapangan / Personalia Proyek.
5.2. Direksi Keet, Kantor Pemborong, Gudang dan Los Kerja yang dibuat oleh pemborong, setelah selesai
pelaksanaan pembangunan / pekerjaan tersebut, harus segera dibongkar / dibersihkan oleh pihak
pemborong kecuali ada ketentuan lain dari Tim Direksi.
5.3. Kontraktor wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian masing - masing anggota kelompok kerja
pelaksanaan pekerjaan ini dan inventarisasi peralatan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini.
5.4. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja ( Workshop ) dan peralatan yang dimiliki dimana
pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan, serta jadwal kerja.
5.5. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar - benar baik dan memenuhi persyaratan kerja sehingga
memudahkan dan melancarkan kerja dilapangan.
5.6. Penyediaan tempat penyimpanan bahan / material dilapangan harus aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal - hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan.
PASAL 6 JADWAL PELAKSANAAN
6.1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Kontraktor wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan
dan bagian -bagian pekerjaan berupa Bar - Chart dan S - Curve Bahan dan Tenaga. Sesuai sebagaimana
terlampir pada Lembar Jadwal Waktu Pelaksanaan.
6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Tim Direksi, paling lambat
dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang / Jasa
(SPPBJ) diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Tim Direksi, akan disahkan oleh
Pemberi Tugas.
6.3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada Tim Direksi, yang
selanjutnya akan memberikan 1 (satu) salinan Rencana Kerja kepada Pemberi Tugas 1 (satu) salinan
Rencana Kerja harus ditempel pada dinding Bangsal Kontraktor dilapangan yang selalu diikuti dengan
grafik kemajuan / prestasi kerja.
6.4. Tim Direksi akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan Rencana Kerja tersebut.
PASAL 7 PENGUKURAN GARIS / KETINGGIAN PERMUKAAN
DAN POSISI BAGIAN - BAGIAN PEKERJAAN
7.1. Kontraktor harus bertanggung - jawab atas kebenaran penetapan ketinggian dilapangan yang disetujui
secara tertulisoleh pengawas ahli.
7.2. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan semua peralatan, perlengkapan dan Kontraktor
harus melindungi dan menjaga dengan hati - hati semua patok tetap, Bouwplank dan benda - benda yang
lain yangdigunakan dalam penetapan ketinggian.
7.3. Kontraktor wajib memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk yang tertera dalam Gambar Kerja untuk
mendapatkan posisi dan ketetapan dilapangan bagi setiap bagian pekerjaan.
7.4. Kontraktor harus memasang patok - patok yang terpenting di Tapak untuk patokan titik mula setiap bagian
dari pekerjaan.
7.5. Pembentukan dan penyelesaian tanah harus mengikuti bentuk / kemiringan / kontur / peil yang tertera
didalam Gambar Kerja.
7.6. Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju keselokan yang ada disekitarnya
serta mengikuti persyaratan - persyaratan yang tertera didalam Gambar kerja, tidak dibenarkan adanya
genangan air.
7.7. Perbedaan antara Gambar Kerja dengan keadaan dilapangan harus dilaporkan kepada Tim Direksi, untuk
mendapatkan pemecahannya setelah berkonsultasi dengan Perencana. Tidak dibenarkan Kontraktor
mengambil tindakan tanpa sepengetahuan Tim Direksi.
PASAL 8 KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN – BAHAN
8.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS) ini maupun dalam berita
Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan - bahan yang akan dipergunakan maupun syarat – syarat pelaksanaan
harus memenuhi syarat - syarat yang tercantum dalam A.V. dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan
Indonesia (PUBI Tahun 1982), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan -
ketentuan dan syarat bahan – bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.
8.2. Merk Pembuatan Bahan / Material Dan Komponen Jadi
8.2.1. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Teknis ini
dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.
8.2.2. Bahan / material dan komponen jadi yang dipasang / dipakai harus sesuai dengan yang tercantum dalam
Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan
bangunan yang berlaku.
8.2.3. Apabila dianggap perlu, Tim Direksi berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik dan
atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
8.2.4. Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan tambah.
8.2.5. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan untuk setiap jenis
bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.
8.2.6. Penggunaan bahan produk lain yang setara dengan apa yang dipersyaratkan harus disertai test dari
Laboratorium lokal / dalam negeri baik kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus diketahui dan
disetujui oleh Tim Direksi secara tertulis. Apabila diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya
tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor tanpa dapat mengajukan sebagai biaya tambah. Contoh
bahan tersebut yang harus diserahkan kepada Tim Direksi adalah sebanyak tiga (3) buah dari satu bahan
yang ditentukan untuk menetapkan "Standard of Appearence" dan disimpan diruang Tim Direksi. Paling
lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua (2) minggu sebelum jadwal pelaksanaan.
8.3. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan diinformasikan kepada Kontraktor
selama tidak lebih dari tujuh (7) hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
8.4. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang bersangkutan, dan atau sesuai
dengan spesifikasi bahan tersebut.
PASAL 9 PEMERIKSAAN BAHAN – BAHAN
9.1. Bahan - bahan yang didatangkan / dipekerjakan harus sesuai dengan contoh - contoh yang telah disetujui
Tim Direksi seperti yang diatur dalam Pasal 8 diatas.
9.2. Bahan - bahan yang tidak memenuhi syarat - syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan afkir / ditolak oleh
Tim Direksi, harus segera dikeluarkan dari lapangan bangunan selambat - lambatnya dalam tempo 3 x 24
jam dan tidak boleh dipergunakan.
9.3. Apabila sesudah bahan - bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Tim Direksi dan ternyata masih
dipergunakan oleh Pelaksana, maka Tim Direksi berhak memerintahkan pembongkaran kembali kepada
Kontraktor yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan
Kontraktor sepenuhnya disamping pihak Kontraktor tetap dikenakan denda sebesar 1 ‰ ( Satu Per Mil )
dari harga borongan.
9.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan – bahan tersebut,
maka Kontraktor harus dan memeriksakannya ke Laboratorium balai Penelitian Bahan - Bahan Pemerintah
untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan kepada Tim Direksi secara tertulis, segala biaya
pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor.
9.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut diatas tentang baik atau tidaknya kualitas dari bahan –
bahan tersebut, Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan - pekerjaan yang menggunakan
bahan – bahan tersebut diatas.
PASAL 10 SUPPLIER DAN SUB – KONTRAKTOR
10.1. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan ( Sub-Kontraktor ) didalam hal
pengadaan material dan pemasangannya, maka Kontraktor wajib memberitahukan terlebih dahulu
kepada Tim Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
10.2. Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Tim Direksi dengan Kontraktor
Bawahan atau Supplier bahan.
10.3. Supplier wajib hadir mendampingi Tim Direksi dilapangan untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan
dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik.
PASAL 11 PEMBUATAN PAGAR PROYEK
11.1. Sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai, Kontraktor diwajibkan memasang Pagar Proyek dilokasi seperti
yang dipetakan didalam Gambar dan atau atas petunjuk lainya dari Tim Direksi.
11.2. Tinggi Pagar Proyek minimum 2,00 M dari permukaan tanah dengan bahan dari Seng Gelombang BJLS 32
dicat, kolom setempat dari rangka Kayu Borneo ukuran 5/7, memenuhi persyaratan kekuatan, atau sesuai
dengan peraturan Pemerintah Daerah setempat.
PASAL 12 PERSYARATAN UMUM LAINNYA
12.1. Pekerjaan Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Bekerja
12.1.1. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat sumur pompa ditapak proyek.
12.1.2. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya yang merusak.
Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari Tim Direksi.
12.1.3. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan PLN setempat selama
masa pembangunan.
12.1.4. Penggunaan Diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara
atas petunjuk Pengawas.
12.2. Mengutamakan Jasa Produksi Dalam Negeri
Pengutamaan Jasa Produksi Dalam Negeri, kecuali ditentukan lain dalam kontrak, untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan maka Kontraktor atas biaya sendiri, harus mengadakan dan
menyediakan semua peralatan konstruksi dan bahan, baik untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan
sementara, termasuk segala macam barang lain yang diperlukan. Dalam hal pengadaan semua bahan
baku, barang jadi, setengah jadi dan lain - lain, kontraktor harus mengutamakan jasa produksi dalam
negeri meskipun harus tetap memperhatikan syarat – syarat mutu bahan yang bersangkutan, sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan pengawas, kecuali bila ditentukan lain dalam RKS teknis.
12.3. Drainase / Saluran Tapak Sementara
Dengan mempertimbangkan keadaan topografi / kontur tanah yang ada di tapak, Kontraktor wajib
membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada. Arah aliran ditujukan
kedaerah permukaan yang terendah yang ada ditapak atau kesaluran yang sudah ada dilingkungan
daerah pembangunan.
12.4. Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan
Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan yang meliputi barang - barang milik Tim Proyek,
Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung - jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang –
barang maupun keselamatan jiwa.
12.5. Keselamatan Pekerjaan
Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, kontraktor bertanggung –
jawab atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang
diserahkan Pemberi Tugas, dalam hal terjadinya kerusakan - kerusakan, maka Kontraktor harus
bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
12.6. Memasuki Lapangan
Tim Direksi atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap waktu dapat memasuki tempat
pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat - tempat dimana pekerjaan sedang dikerjakan / dipersiapkan
atau dimana bahan / barang dibuat. Kontraktor harus memberi fasilitas dan membantu untuk memasuki
tempat - tempat tersebut.
12.7. Pemeriksaan Pekerjaan
12.7.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi karena bahan / material
ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh Tim Direksi harus segera
dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh
Tim Direksi.
12.7.2. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapatkan persetujuan
pengawas dan pemborong harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepada pengawas ahli untuk
memeriksa surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur / hari Raya) tidak dipenuhi /
ditanggapi oleh Tim Direksi, maka Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang
seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Tim Direksi.
12.7.3. Bila Kontraktor melalaikan perintah, Tim Direksi berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan
sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.
12.7.4. Biaya pembongkaran dan pemasangan / perbaikan kembali menjadi tanggungan Kontraktor, tidak dapat
diklaim sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.
12.8. Kemajuan Pekerjaan
12.8.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh kontraktor demikian
pula metode / cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima
oleh Pengawas.
12.8.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian Tim Direksi
telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada waktu yang
diperpanjang, maka pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah - langkah yang perlu
diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah
ditentukan.
12.9. Perubahan, Penambahan, Pengurangan Pekerjaan dan Pembuatan As - Built Drawing
Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan telah
dikerjakan / dibangun oleh kontraktor ( As Built Drawing ). Biaya untuk penggambaran As Built Drawing,
sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
12.10.Papan Nama Proyek
Kontraktor harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan peraturan Daerah yang berlaku, atas
biaya Kontraktor.
BAB II SYARAT - SYARAT
PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEKERJAAN TANAH
PASAL 1 UMUM
1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan - bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu dan tidak terbatas pada :
Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan
Pekerjaan galian, pengurugan, pemadatan dan perataan tanah
Pekerjaan perbaikan kembali
3.2. Persiapan Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus mempelajari dengan seksama Gambar Kerja.
Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi dilapangan yang meliputi dan tidak terbatas
pada bangunan Eksisting, Trench, saluran drainase, pipa - pipa, instalasi eksisting lainnya, tiang listrik
dan penangkal petir.
Kontraktor harus mengamankan / melindungi hasil paket pekerjaan sebelumnya maupun yang sedang
berjalan, bahan / komponen / instalasi eksisting yang dipertahankan, agar tidak rusak atau cacat.
Rencana pengamanan, baik berupa penyangga, penopang, atau konstruksi khusus sebagai penahan
atau pelindung bagian yang tidak dibongkar, harus dilaporkan kepada Tim Direksi terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan.
PASAL 2 PEKERJAAN PEMBERSIHAN
2.1. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan mencakup :
Pembersihan / pemindahan konstruksi keluar dari dalam tapak / site terhadap semua hal yang dinyatakan
oleh Tim Direksi tidak akan digunakan lagi, maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan,
diantaranya :
Pembersihan akar pepohonan
Pembersihan sisa - sisa dan atau buangan dari hasil pembongkaran maupun paket pekerjaan
sebelumnya
2.2. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat dilaksanakan
pemasangan baru, sesuai dengan Gambar Kerja.
2.3. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari Tapak / Site Konstruksi dan dikumpulkan
ditempat / lokasi tertentu yang ditunjukkan Tim Direksi. Pada dasarnya, barang - barang tersebut tidak
dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali apabila dinyatakan lain oleh Tim Direksi.
PASAL 3 PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan tanah mencakup :
Galian Pondasi
Saluran an Trench
Galian lain seperti yang ditunjukkan dalam Gadmbar Kerja dan atau oleh Tim Direksi
3.1. Macam Galian
Penggalian dibagi dalam macam - macam jenis yaitu :
Galian Tanah Biasa
Galian Batu
Galian Konstruksi / Obstacle
Semua pekerjaan galian harus dikerjakan sesuai dengan spesifikasi untuk ketiga macam galian tersebut
diatas. Syarat - syarat kerja yang menyangkut bidang lain, mengikuti ketentuan – ketentuan letak, peil, dan
dimensi seperti yang dicantumkan Pengawasan dalam Gambar Rencana atau Petunjuk Tim Direksi.
a. Galian Tanah Biasa
Galian Tanah biasa harus mencakup semua galian yang bukan galian batu, galian konstruksi atau galian
material dan bahan baku lainnya.
b. Galian Batu
Galian Batu terdiri dari pekerjaan menggali / membongkar batu - batuan pada daerah galian yang
menurut pendapat Tim Direksi harus dilakukan pembongkaran.
c. Galian Konstruksi / Obstacle
Galian Konstruksi / Obstacle adalah semua galian, selain dari galian tanah dan galian batu dalam batas
pekerjaan yang disebut dalam Spesifikasi ini atau tercantum dalam Gambar Rencana. Semua galian yang
disebut sebagai galian Konstruksi / Obstacle terdiri dari galian lantai bangunan, galian pondasi
bangunan eksisting, galian perkerasan jalan / halaman, galian pipa / kabel listrik, pipa gas, saluran -
saluran serta konstruksi - konstruksi lainnya, selain yang disebutkan pada Spesifikasi ini.
1.2. Urutan penggalian harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti petunjuk - petunjuk Tim Direksi
sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan Tapak atau menyebabkan timbulnya genangan
air untuk waktu lebih dari 24 jam.
3.3. Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar maka bagian
ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan
dan disirami air setiap ketebalan 5 Cm lapis demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang
dinginkan. Biaya pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan
tambah.
3.4. Bila pada galian terdapat instalasi eksisting, Kontraktor harus mengikuti prosedur seperti terurai dalam butir
3.1 s/d 3.3.
3.5. Bila Kontraktor melakukan penggalian yang melebihi kedalaman yang ditentukan dalam Gambar Kerja,
maka Kontraktor wajib untuk menutup kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan dan
disirami air setiap ketebalan 5 Cm lapis demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang
diinginkan. Biaya pekerjaan ini tanggung jawab Kontraktor tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
3.6. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar sesuai dengan Gambar kerja dan harus dibersihkan dari
segala macam kotoran.
3.7. Kelebihan Tanah Galian harus dibuang keluar dari dalam Tapak Konstruksi. Area antara Papan Patok Ukur
dengan Galian harus bebas dari timbunan tanah.
3.8. Untuk menjaga lereng - lereng lubang galian agar tidak longsor atau runtuh, maka apabila dianggap perlu
oleh Tim Direksi, Kontraktor harus memasang Konstruksi penahan / casing sementara dari bahan seng
Gelombang BJLS 50 atau setara, atau dari papan - papan tebal 3 Cm diperkuat dengan kayu - kayu dolken,
minimal dia. 8 Cm sehingga konstruksi tersebut dapat menjamin kestabilan lereng.
3.9. Apabila dan atau karena permukaan Air Tanah tinggi, Kontraktor harus menyediakan Pompa Air
secukupnya untuk mengeringkan air yang menggenang galian. Di syaratkan bahwa seluruh permukaan
galian, terutama Lantai Galian, harus kering untuk Pekerjaan - pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk
pekerjaan :
Pondasi Batu Kali dan Sloof Beton Bertulang
Pondasi Plat Beton dan Sloof Beton Bertulang
Pengurugan dan Pemadatan
3.10. Biaya untuk lingkup yang terurai pada butir 3.5 dan 3.7 diatas ditanggung oleh kontraktor, tidak dapat
diklaim sebagai pekerjaan tambah.
PASAL 4 GALIAN STRUKTUR
4.1. Lingkup Pekerjaan
4.1.1. Galian struktur merupakan pengalian tanah untuk bangunan struktur, sesuai dengan batasan pekerjaan
sebagaimana dijelaskan disini atau sebagaimana tampak pada gambar.
4.1.2. Pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal - pasal lain dalam spesifikasi ini tidaklah digolongkan
sebagai galian struktur.
4.1.3. Galian struktur disini tidak dibatasi hanya pada galian strukur pondasi plat, tapi termasuk pekerjaan galian
untuk sloof dan pondasi batu kali.
4.1.4. Pekerjaan galian ini mencakup pengurugan kembali dengan material yang disetujui olehTim Direksi ,
berikut pembuangan bahan - bahan sisa, dan semua bahan dan peralatan lainnya untuk menghindarkan
galian dari genangan air tanah dan air permukaan.
4.1.5. Penyediaan tenaga kerja, bahan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan - kebutuhan lainnya yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah yang sesuai dengan gambar – gambar dan spesifikasi.
4.2. Persyaratan Pekerjaan
4.2.1. Tata Letak
Kontraktor bertanggung jawab atas tata letak yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum
penataan, Kontraktor harus menyerahkan rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari Tim Direksi.
Bench Mark yang bersifat tetap maupun sementara harus dijaga dari kemungkinan gangguan atau
pemindahan.
4.2.2. Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran
a. Semua benda dipermukaan seperti pohon, akar dan tonjolan, serta rintangan – rintangan dan lain –
lain yang berada didalam batas daerah pembangunan yang tercantum dalam gambar, harus
dibersihkan dan / atau dibongkar kecuali untuk hal – hal dibawah ini :
Sisa - sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar - akar serta benda - benda yang tidak mudah
rusak, yang letaknya minimal 1 Meter dibawah dasar Poer.
Pembongkaran tiang - tiang, saluran - saluran dan selokan - selokan hanya sedalam yang
diperlukan dalam penggalian ditempat tersebut.
Kecuali pada tempat - tempat yang harus digali, lubang - lubang bekas pepohonan dan lubang -
lubang lain, harus diurug kembali dengan bahan - bahan yang baik dan dipadatkan.
b. Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman - tanaman dan puing - puing
ketempat yang ditentukan oleh Tim Direksi.
c. Kontraktor harus melestarikan semua benda - benda yang ditentukan tetap berada pada tempatnya.
d. Pembuangan Humus
Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput harus dibersihkan, harus bebas
dari sisa - sisa tanah bawah (Subsoil), bekas - bekas pohon, akar - akar, batu - batuan, semak -
semak atau bahan - bahan lain.
Humus yang didapat dari pengupasan tersebut harus dibuang ke tempat yang sudah ditentukan
oleh Tim Direksi.
4.3. Penggalian
4.3.1. Sebelum memulai pekerjaan galian, Kontraktor harus :
Dengan inisiatif sendiri mengambil tindakan untuk mengatur drainase alamiah dari air yang mengalir
pada permukaan tanah, untuk mencegah galian tergenangi air. Memeriksa segala pembongkaran dan
pembersihan ditempat itu sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini. Memberitahu Tim Direksi
sebelum memulai suatu galian apapun, agar elevasi penampang melintang dan pengukuran dapat
diketahui dan dilakukan pada tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan dengan struktur tidak
boleh diganggu tanpa ijin Tim Direksi.
4.3.2. Parit - parit atau galian pondasi untuk struktur atau alas struktrur, harus mempunyai ukuran yang cukup
sehingga memungkinkan peletakkan atau alas pondasi sesuai dengan ukurannya. Bagian - bagian dinding
/ sisi parit harus selalu ditopang. Elevasi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar merupakan
perkiraan, sehingga secara tertulis Tim Direksi dapat memerintahkan perubahan ukuran dan elevasi jika
diperlukan untuk menjamin pondasi yang kokoh.
4.3.3. Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk tempat - tempat ketika penggunaan
mesin - mesin tersebut dapat merusak benda - benda yang berada didekatnya.
4.3.4. Bila diperlukan Kontraktor harus membuat turap sementara yang cukup kuat untuk menahan lereng -
lereng tanah galian sehingga lereng – lereng galian tersebut tidak ambruk, dan agar tidak mengganggu
pekerjaan. Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan - bangunan yang berada didekat
lereng galian tetap stabil.
4.3.5. Apabila terjadi kerusakan bangunan (roboh) yang diakibatkan oleh pekerjaan galian, maka Kontraktor
harus bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan tersebut dan harus menggantinya atas biaya
Kontraktor.
4.3.6. Kontraktor harus melakukan perlindungan dan perawatan yang cukup untuk bagian – bagian pekerjaan
diatas maupun dibawah tanah, drainase, saluran - saluran pembuang dan rintangan - rintangan yang
dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Semua biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
4.3.7. Kemiringan galian harus dibuat minimal dengan perbandingan 1 (satu) Horizontal dengan 1 (satu)
Vertikal, kecuali diperlihatkan lain dalam gambar.
4.3.8. Batu - batu, kayu - kayu dan bahan lain dalam lubang galian yang tak berguna harus dibuang dan tidak
boleh digunakan untuk pengurugan.
4.3.9. Setiap kali galian selesai dikerjakan, Kontraktor harus memberitahu Tim Direksi mengenai hal itu, dan
pembuatan Lapisan Sirtu, Lantai Kerja atau penempatan material apapun tidak boleh dilakukan sebelum
Tim Direksi menyetujui kedalaman pondasi dan karakter tanah dasar pondasi.
4.3.10. Bila tanah dasar pondasi lembek, berlumpur atau tidak memenuhi syarat, maka bila diperintahkan oleh
Tim Direksi, Kontraktor harus menggantinya dengan material berbutir atau kerikil sebagaimana
disyaratkan pada RKS ini. Material pengganti tersebut harus diurugkan dan dipadatkan lapis demi lapis
dengan tebal tiap lapis 15 Cm, sampai mencapai elevasi dasar pondasi dengan kepadatan sesuai
petunjuk Tim Direksi.
4.3.11. Kepadatan tanah dasar harus mencapai CBR 3%. Bila menurut Tim Direksi, tanah dasarpondasi tidak
memenuhi syarat semata - mata karena kesalahan Kontraktor dalam mengerjakan kewajibannya, maka
Kontraktor harus membuang dan mengganti tanah dasar pondasi atas tanggungan biaya sendiri, atau
Menangguhkan pekerjaan galian itu sampai kondisi tanah dasar pondasi tersebut memenuhi syarat.
4.3.12. Semua material hasil galian, bila memenuhi syarat, harus dimanfaatkan sebagai material urugan atau
timbunan, dan bila ternyata berlebihan harus dibuang.
4.4. Air Tanah
4.4.1. Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur, maka Kontraktor harus segera mengambil
langkah - langkah untuk mencegah air menggenangi galian dan alas struktur.
4.4.2. Bila galian terjadi pada tanah yang mengandung air permukaan, maka air ini tidak dianggap sebagai air
tanah dan merupakan kewajiban Kontraktor untuk menanggulanginya. Jika air dapat dihalangi memasuki
galian dengan menggunakan Cofferdam terbuka, maka air ini tidak dinilai sebagai air tanah.
4.4.3. Bila tinggi muka air diatas elevasi dasar galian, maka harus digunakan Cofferdam yang kedap air. Bila
diminta, Kontraktor harus menunjukkan gambar mengenai metoda pembuatan Cofferdam yang
dipakainya kepada Tim Direksi untuk disetujui. Cofferdam atau Palung untuk pembuatan pondasi, secara
umum, harus dibuat dibawah dasar alas pondasi dan dibuat sedapat mungkin kedap air. Umumnya,
Dimensi Interior Cofferdam itu harus sedemikian rupa sehingga memberikan cukup kebebasan untuk
pembuatan acuan (Form) dan pemeriksaannya, dan memudahkan proses pemompaan air keluar. Bila
menurut Tim Direksi , keadaan tidak memungkinkan untuk mengeringkan galian sebelum membuat alas
pondasi, Tim Direksi dapat memerintahkan pembuatan lapisan beton penutup dengan ukuran tertentu,
dan Lapisan tersebut harus diletakkan sebagaimana tampak pada gambar atau mengikuti petunjuk Tim
Direksi Lalu galian harus dikeringkan dan alas pondasi diletakkan. Bila digunakan palung berbeban, dan
beban tersebut dipakai untuk menanggulangi tekanan hidrostatik yang bekerja terhadap dasar lapisan
pondasi penutup, maka harus digunakan penyemat (jangkar) khusus untuk mentransfer seluruh berat
palung terhadap lapisan pondasi. Bila lapisan pondasi penutup dibuat dibawah air, maka Cofferdam harus
dibuat pada muka air yang rendah. Cofferdam dibuat untuk melindungi beton dari kerusakan karena
naiknya muka air dan dari erosi. Didalam Cofferdam atau Palung tak boleh ditinggalkan kayu - kayuan
dan lain - lain, tanpa ijin Tim Direksi. Bila pekerjaan memompa air diijinkan dilakukan dari bagian galian
pondasi, maka harus dicegah agar jangan ada bahan beton yang ikut terbawa keluar. Setiap pekerjaan
memompa yang dibutuhkan selama perletakkan beton, atau selama waktu sekurang - kurangnya 24 jam
sesudahnya harus menggunakan pompa yang sesuai dan air diletakkan diluar acuan beton. Pemompaan
air untuk mengeringkan ini tidak boleh dikerjakan sebelum lapisan cukup keras dan kuat untuk melawan
Tekanan Hidrostatik. Kecuali bila tidak ditentukan lain, Cofferdam atau Palung, dengan segala
pelengkapnya, harus dibongkar oleh Kontraktor segera setelah selesai pekerjaan sub struktur.
Pemindahannya harus sedemikian rupa sehingga tidak merusak pekerjaan yang telah diselesaikan.
4.4.4. Pemeliharaan Saluran
Jika tak diijinkan, penggalian tak boleh dikerjakan diluar Caisson, Palung, Cofferdam atau Sheet Piling dan
saluran air yang berdekatan dengan pondasi tidak boleh terganggu tanpa ijin Tim Direksi. Jika ada
pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum Caisson, Palung dan Cofferdam terpasang
pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor harus mengurug kembali
galian - galian itu sesuai kembali dengan muka tanah semula, dengan memakai bahan yang telah
disetujui oleh Tim Direksi.
PASAL 5 URUGAN DAN PEMADATAN
5.1. Pekerjaan Urugan
Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah ini untuk :
Bangunan gedung kepadatan tanahnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan
Manajemen Konstruksi / Perencana.
Semua galian sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan CBR 3% atau sesuai Gambar Kerja.
5.2. Bahan Bangunan
Bahan Urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir urug darat yang memenuhi persyaratan
sebagai bahan urugan.
Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan urugan, kecuali apabila tanah
tersebut memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan dan mendapat persetujuan dari Tim Direksi.
Sumber bahan urugan ini harus mempunyai jumlah yang cukup untuk menjamin penyediaan bahan
urugan yang bisa mencukupi kebutuhan seluruh Proyek.
Semua bahan urugan, harus mendapat persetujuan dari Tim Direksi, baik mengenai kualitas bahan
maupun sumber bahan itu sendiri sebelum dibawa atau digunakan didalam lokasi pekerjaan.
Bahan urugan yang mengandung tanah organis, akar - akaran, sampah, dan lain - lain, tidak boleh
dipergunakan untuk urugan. Bahan - bahan seperti ini harus dipindahkan dan ditempatkan pada daerah
pembuangan yang disetujui atau ditunjuk oleh Tim Direksi.
Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara Stripping setebal 30 Cm.
Bahan - bahan urugan yang sudah ditempatkan dilokasi pengurugan tetapi tidak memenuhi standar,
harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas biaya sendiri.
5.3. Pengurugan
5.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus sudah bersih dari humus, akar
tanaman, benda - benda organis, sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas
pekerjaan ini.
5.3.2. Urugan harus bebas dari segala bahan yang dapat membusuk, sisa bongkaran, dan atau yang dapat
mempengaruhi kepadatan urugan. Tanah Urugan dapat diambil dari bekas galian atau tanah yang
didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan - bahan seperti tersebut diatas dan atau telah
disetujui Tim Direksi.
5.3.3. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis langsung dipadatkan sampai mencapai
permukaan atau peil yang diinginkan. Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh melebihi 20 Cm.
Setiap kali penghamparan harus mendapat persetujuan dari CM yang menyatakan bahwa lapisan
dibawahnya telah memenuhi kepadatan yang disyaratkan.
a. Pemampatan dan pemadatan harus dilakukan sesuai dengan artikel yang bersangkutan dibawah ini
dalam Bab ini.
b. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan deras. Jika permukaan lapisan yang
sudah dipadatkan tergenang oleh air, Kontraktor harus membuat alur - alur pada bagian teratas untuk
mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan kembali.
c. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasi sesuai yang tercantum didalam
gambar kerja.
5.3.4. Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, Jalan dan pengerasan, tidak perlu dipadatkan dengan
mesin cukup ditimbris dengan tangan.
5.4. Pemadatan
5.4.1. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus dikeringkan terlebih dahulu.
5.4.2. Kontraktor harus bertanggung jawab atas ketepatan penempatan dan pemadatan bahan - bahan urugan
dan juga memperbaiki kekurangan - kekurangan akibat pemadatan yang tidak cukup.
5.4.3. Kontraktor harus menentukan jenis ukuran dan berat dari alat yang paling sesuai untuk pemadatan bahan
urugan yang ada. Alat - alat pemadatan ini harus mendapat persetujuan Tim Direksi.
5.4.4. Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimum 30 Cm dan
dipadatkan sampai mencapai paling sedikit 90 % (Modified Proctor) dari kepadatan kering maksimum
seperti yang ditentukan dalam AASHTO T99.
5.4.5. Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca baik. Apabila hari hujan, pemadatan harus
dihentikan. Selama pekerjaan ini, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar air optimum.
5.4.6. Kontraktor diwajibkan melakukan Test kepadatan tanah apabila diminta oleh Tim Direksi sebanyak titik
yang ditentukan oleh Tim Direksi yang harus disaksikan oleh Tim Direksi dan dibuatkan Laporan tertulis
untuk tiap titik meliputi area 150 M2.
5.5. Pekerjaan Perataan Tanah
Bila terdapat bagian - bagian yang lebih tinggi dari permukaan tanah yang direncanakan, perataan pada
bagian ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kelebihan tanah tersebut dapat diangkut ke tempat
lain yang ditentukan oleh Tim Direksi.
BAB III SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 1 PEKERJAAN BETON STRUKTUR
1.1. Persyaratan Mutu
1.1.1. Beton
Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan tambahan harus mempunyai mutu
karakteristik minimal sebagai berikut :
a. Pondasi Beton dan Sloof K-225
b. Struktur Atas :
Kolom, Balok, Plat Atap Dak dan Listplank Beton K-225
Kolom, Sloof dan Ring Balok Praktis K-175
c. Adukan Beton
Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh plat lantai atas dan balok dapat menggunakan beton
konvensional yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan Tim Direksi yang telah dibuat Trial Mix
Design.
d. Lantai Kerja
Seluruh beton untuk lantai kerja adalah Beton Rabat dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr
1.1.2. Baja Tulangan
Mutu Baja Tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini adalah Mutu Baja Tulangan
< Ø 12 mm adalah BJT U - 24 Mutu Baja Tulangan ≥ Ø 12 mm keatas ( Diameter Luar ) adalah BJTD U – 39
( Besi Ulir ).
1.1.3. Cetakan ( Bekisting )
Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai multiplex tebal minimum 12 mm. Bekisting dari
multiplex tersebut harus diperkuat dengan rangka kayu meranti ukuran5/7,6/1, 6/12 dan sebagainya,
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui oleh Tim
Direksi. Steiger cetakan / bekisting harus dari pipa - pipa besi standar pabrik atau kayu / dolken dan sama
sekali tidak diperkenankan memakai bambu.
1.1.4. Bonding Agent
Dipergunakan pada elemen - elemen beton yang harus disambungkan / dicor secara terputus, untuk
mendapatkan sistem struktur yang kokoh sesuai dengan desain dan perhitungannya. Bonding Agent yang
digunakan adalah Nitobond EP ( Product Fosroc ) atau setara dicampur dengan air dan semen. Cara
pemakaiannya harus sesuai petunjuk pabrik.
1.1.5. Admixture
Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk mempercepat pengerasan beton. Bahan
admixture yang dipakai adalah Conplast P211 (Product Fosroc) atau yang setara, dengan takaran 0,8 %
dari berat semen. Takaran yang lain dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan maksimal dengan
persetujuan dari Tim Direksi.
1.2. Persyaratan Bahan Beton
1.2.1. Semen
a. Semua semen harus Cement Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam Peraturan Portland
Cement Indonesia NI - 8 atau ASTM C - 150 Type 1 atau standard Inggris BS 12.
b. Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah GRESIK, TIGA RODA dan KUJANG serta
memenuhi persyaratan NI - 8. Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai untuk
seluruh pekerjaan.
c. Pemeriksaan
Tim Direksi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap waktu sebelum
dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Tim Direksi
untuk pengambilan contoh - contoh tersebut. Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan
oleh Tim Direksi, harus tidak dipergunakan atau diafkir. Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan
tersebut telah dipergunakan untuk beton, maka Tim Direksi dapat memerintahkan untuk membongkar
beton tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan semua semen - semen dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
atas biaya Kontraktor.
d. Tempat Penyimpanan
Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen, dan setiap saat harus
terlindung dengan cermat terhadap kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut juga harus
sedemikian rupa agar memudahkan waktu pengambilan. Gudang penyimpanan harus berlantai kuat
dibuat dengan jarak minimal 30 Cm dari tanah, harus cukup besar untuk dapat memuat semen dalam
jumlah cukup besar sehingga kelambatan atau kemacetan dalam pekerjaan dapat dicegah dan harus
mempunyai ruang lantai yang cukup untuk menyimpan tiap muatan truck semen secara terpisah -
pisah dan menyediakan jalan yang mudah untuk mengambil contoh, menghitung sak - sak dan
memindahkannya. Semen dalam sak tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 Meter. Untuk mencegah
semen dalam sak disimpan terlalu lama sesudah penerimaan, Kontraktor hendaknya mempergunakan
semen menurut urutan kronologis yang diterima ditempat pekerjaan. Tiap kiriman semen harus
disimpan sedemikian sehingga mudah dibedakan dari kiriman lainnya. Semua sak kosong harus
disimpan dengan rapih dan diberi tanda yang telah disetujui oleh Tim Direksi. Timbangan – timbangan
yang baik dan teliti harus diadakan oleh Kontraktor untuk menimbang semen didalam gudang dan
dilokasi serta harus dilengkapi segala timbangan untuk keperluan penyelidikan. Kontraktor harus
menyediakan penjaga yang cakap, untuk mengawasi gudang – gudang semen dan mengadakan
catatan - catatan yang cocok dari penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya. Tembusan dari
catatan - catatan harus disediakan untuk Tim Direksi bila dikehendakinya, jumlah dari semen yang
digunakan selama hari itu ditiap bagian pekerjaan.
1.2.2. Pasir dan Kerikil
a. Tempat dan Pengaturan
Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat persetujuan dari Tim Direksi.
Kontraktor harus membersihkan bahkan memperbaiki saluran buangan disemua tempat penimbunan
dan harus mengatur semua pekerjaan penimbunan pasir dan kerikil sedemikian rupa sehingga
timbulnya pemisahan dan pencampuran antara pasir dan kerikil akan dapat dihindari. Dan bahan yang
ditimbun tidak akan tercampur tanah atau bahan lain pada waktu ada banjir atau air rembesan.
Kontraktor diminta untuk menanggung sendiri segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan
kerikil yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna dan lalai dalam pencegahan yang cukup.
Pasir dan kerikil tidak boleh dipindah - pindah dari timbunan, kecuali bila diperlukan untuk meratakan
pengiriman bahan berikutnya.
b. Pasir
Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah pasir alam yaitu pasir yang dihasilkan
dari sungai atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan Tim Direksi. Persetujuan untuk
sumber -sumber pasir alam tidak dimaksudkan sebagai persetujuan dasar (pokok) untuk semua bahan
yang diambil dari sumber tersebut. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kualitas tiap jenis dari
semua bahan yang dipakai dalam pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan pada Tim Direksi sebagai
bahan pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan, contoh yang cukup, seberat 15 Kg dari pasir alam
yang diusulkan untuk dipakai, sedikitnya 14 hari sebelum diperlukan. Timbunan pasir alam harus
dibersihkan dari semua tumbuh - tumbuhan dan dari bahan - bahan lain yang tidak dikehendaki,
segala macam tanah pasir dan kerikil yang tidak dapat dipakai, harus disingkirkan. Timbunan harus
diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merugikan kegunaan dari timbunan. Pasir
harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan - gumpalan kecil dan lunak dari tanah liat, mika dan hal -
hal yang merugikan dari substansi yang merusak, jumlah prosentase dari segala macam substansi yang
merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5 % berat pasir. Pasir harus mempunyai Modulus Kehalusan
Butir antara 2 sampai 32 atau jika diselidiki dengan saringan standard harus sesuai dengan standard
Indonesia untuk beton atau dengan ketentuan sebagai berikut :
Saringan Nomor Persentase Satuan Timbangan Tertinggal Di Saringan
4 00 – 15
8 06 – 15
16 10 – 25
30 10 – 30
50 15 – 35
100 12 – 20
PAN 03 – 07
Jika persentase satuan tertinggal dalam Saringan Nomor 16 adalah 20 Persen atau kurang, maka batas
maksimum untuk persentase satuan dalam Saringan Nomor 8 dapat naik sampai 20 Persen.
c. Agregrat Kasar ( Kerikil )
Kebersihan dan Mutu
Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian - bagian yang halus, mudah pecah, tipis atau
yang berukuran panjang, bersih dari alkali, bahan - bahan organis atau dari substansi yang merusak
dalam jumlah yang merugikan. Besarnya persentase dari semua substansi yang merusak tidak
boleh mencapai tiga persen dari beratnya. Agregat kasar harus berbentuk baik, keras, padat, kekal
dan tidak berpori. Apabila kadar lumpur melampaui 1 %, maka agregat kasar harus dicuci.
Gradasi
Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 5 mm, sampai 25 mm dan
harus memenuhi syarat - syarat berikut :
a) Sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 6 % berat
b) Sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % berat
c) Selisih antara sisa - sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60 %
dan minimum 10 % berat harus menyesuaikan dengan semua ketentuan - ketentuan yang
terdapat Di NI - 2 PBI - l971. Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa
oleh Tim Direksi ternyata tidak sesuai dengan ketentuan gradasi, maka Kontraktor harus
menyaring kembali atau mengolah kembali bahannya atas bebannya sendiri, untuk
menghasilkan agregat yang dapat disetujui Tim Direksi.
1.2.3. Air
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi / mortar dan spesi injeksi harus bebas dari lumpur,
minyak, asam, bahan organik basah, garam dan kotoran - kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat
merusak. Air tersebut harus diuji di laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Tim Direksi untuk
menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan – ketentuan yang ada didalam PBI - l971 untuk bahan
campuran beton.
1.2.4. Baja Tulangan
Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan standard Indonesia untuk beton
NI-2, PBI-l971 atau ASTM Designation A-15, dan harus disetujui oleh Tim Direksi. Tim Direksi berhak
meminta kepada Kontraktor, surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan
beton yang disediakan, untuk persetujuan Tim Direksi sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap
bagian konstruksi seperti tercantum didalam gambar rencana baja tulangan beton sebelum dipasang,
harus bersih dari serpihn - serpih, karat, minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau
mengurangi daya lekat antara baja tulangan dengan beton.
1.3. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton
1.3.1. Kelas dan Mutu Pekerjaan Beton
a. Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan standar Beton Indonesia NI-2 PBI-l971. Bilamana tidak
ditentukan lain kuat tekan dari beton adalah selalu kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang
bersisi 15 (0,06) Cm diuji pada umur 28 hari.
b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil pengujian benda – benda uji
harus memberikan hasil s'bk (kekuatan tekan beton karakreristik) yang lebih besar dari yang
ditentukan didalam Tabel 4.2.1 PBI. 1971.
1.3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Beton
a. Beton harus dibentuk dari semen portland, pasir, kerikil, dan air seperti yang ditentukan sebelumnya
bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik - baiknya sampai pada
kekentalan yang baik / tepat.
b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi ini, harus
dipakai Campuran Yang Direncanakan ( Designed Mix ). Campuran yang direncanakan dihasilkan dari
percobaan - percobaan campuran yang memenuhi kekuatan karakteristik yang disyaratkan.
c. Ukuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian - bagian dari pekerjaan tidak boleh
melampaui ukuran yang ditetapkan dalam persyaratan bahan beton, ukuran mana ditetapkan sepraktis
mungkin sehingga tercapai pengecoran yang tepat dan memuaskan.
d. Perbandingan antara bahan - bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai mutu, harus
ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap
agregat dan beton yang dihasilkan.
e. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar beton yang
dihasilkan yang mempunyai kepadatan yang tepat, kekedapan, keawetan dan kekuatan yang
dikehendaki.
f. Kekentalan (konsistensi) adukan beton untuk bagian - bagian konstruksi beton, harus disesuaikan
dengan jenis konstruksi yang bersangkutan, cara pengangkutan adukan beton dan cara
pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan oleh faktor air semen.
g. Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka faktor air semen
ditentukan sebagai berikut :
Faktor air semen untuk Pondasi, Sloof, Poer, maksimum 0,60.
Faktor air semen untuk Kolom, Balok, Plat Lantai, Tangga, Dinding Beton dan Listplank / Parapet
maksimum 0,60.
Faktor air semen untuk konstruksi plat atap, dan tempat - tempat basah lainnya maksimum 0,55.
h. Untuk lebih mempermudah dalam pengerjaan beton, dan.dapat dihasilkan suatu mutu sesuai dengan
yang direncanakan, maka untuk konstruksi beton dengan faktor air semen maksimum 0,55 harus
memakai Plasticizer sebagai bahan additive. Pemakaian merk dari bahan additive tersebut harus
mendapat persetujuan dari Tim Direksi.
i. Pengujian beton akan dilakukan oleh Tim Direksi atas biaya Kontraktor. Perbandingan campuran beton
harus diubah jika perlu untuk tujuan penghematan yang dikehendaki, Workability, kepadatan,
kekedapan, awet atau kekuatan dan Kontraktor tidak berhak atas klaim yang disebabkan perubahan
yang demikian.
1.3.3. Pengujian Konsistensi Beton dan Benda - Benda Uji Beton
a. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk menjamin beton
dengan konsistensi yang baik dan untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi
(perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (Mixer). Penambahan air untuk
mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering
sebelum dipasang sama sekali tidak diperkenankan. Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali
pengadukan sangat perlu. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump), tidak boleh kurang dari 8
Cm dan tidak melampaui 12 Cm, untuk segala beton yang dipergunakan. Semua pengujian harus
sesuai dengan NI-2 PBI-l971. Tim Direksi berhak untuk menuntut nilai Slump yang lebih kecil bila hal
tersebut dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan beton berkualitas lebih tinggi atau alasan
penghematan.
b. Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Tim Direksi melalui pengujian biasa.
1.3.4. Pekerjaan Baja Tulangan Beton
a. Baja tulangan beton harus dibengkok / dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran -
ukuran yang tertera pada gambar - gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan
atau dibengkokan kembali dengan cara yang dapat merusak bahannya. Batang dengan bengkokan
yang tidak ditunjukkan dalam gambar tidak boleh dipakai. Semua batang harus dibengkokan dalam
keadaan dingin, pemanasan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan
disetujui olehTim Direksi atau Perencana.
b. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untukmenempatkan tulangan
tetap tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengan Kawat Beton (Bindraat) dengan
bantalan blok -blok beton cetak (Beton Decking) atau kursi - kursi besi / cakar ayam perenggang.
Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat, sehingga
tidak akanada batang yang turun.
c. Jarak bersih terkecil antara batang yang paralel apabila tidak ditentukan dalam gambar rencana,
minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan
masuknya alat penggetar beton.
d. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan. Apabila dipakai
dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan, dalam
hal ini kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari Tim Direksi.
1.3.5. Pekerjaan Selimut Beton
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta
harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian - bagian konstruksi. Apabila tidak ditentukan didalam
gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada masing - masing konstruksi adalah
sebagai berikut :
a. Pondasi Plat, untuk sisi bawah 7 Cm untuk sisi lainnya 4 Cm
b. Balok sloof = 4 Cm
c. Kolom = 4 Cm
d. Balok = 3 Cm
e. Plat beton = 2 Cm
1.3.6. Pekerjaan Sambungan Baja Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat - tempat lain dari yang ditunjukkan pada
gambar -gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Tim Direksi. Overlap pada sambungan -
sambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti
didalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Tim Direksi.
1.3.7. Perlengkapan Mengaduk
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk
menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing - masing bahan beton. Perlengkapan – perlengkapan
tersebut dan cara pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari Tim Direksi.
1.3.8. Pekerjaan Mengaduk
Bahan - bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu Batch
Mixer. Tim Direksi berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara
pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata
/ seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan, kecuali bila diminta adanya
perubahan dalam diperbaiki. Mesin pengaduk yang disentralisir, (batching mixing plant) harus diatur
sedemikian, hingga pekerjaan mengaduk dapat diawasi dengan mudah dari stasiun operator. Mesin
pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah ditentukan. Tiap mesin pengaduk harus
diperlengkapi dengan alat mekanis untuk mengatur waktu dan menghitung jumlah adukan.
1.3.9. S u h u
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32o C dan tidak kurang dari 4,5o C. Bila suhu dari beton
yang dituang berada antara 27o C dan 32o C, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian
langsung dicor. Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu dari beton melebihi 32o
C, sebagai yang ditetapkan oleh Tim Direksi, Kontraktor harus mengambil langkah - langkah yang efektif,
umpamanya mendinginkan agregat, menyampur dengan es dan mengecor pada waktu malam hari bila
perlu, untuk mempertahankan suhu beton, waktu dicor pada suhu di bawah 32o C.
1.3.10. Pekerjaan Rencana Cetakan
Cetakan harus sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana.Bahan yang
dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Tim Direksisebelum pembuatan cetakan
dimulai, tetapi persetujuan yang demikian tidak akanmengurangi tanggung jawab Kontraktor terhadap
keserasian bentuk maupun terhadapperlunya perbaikan kerusakan-kerusakan, yang mungkin dapat
timbul waktu pemakaian.Sewaktu-waktu Tim Direksi dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang
tidak dapatditerima dalam segi apapun dan Kontraktor harus dengan segera mengambil bentuk yang
diafkir dan menggantinya atas bebannya sendiri.
1.3.11. Pekerjaan Konstruksi Cetakan
a. Semua cetakan harus betul - betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat dicegah
pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran beton.
b. Semua Cetakan Beton Harus Kokoh
Alat - alat dan usaha - usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan – cetakan tanpa
merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum beton dicor, permukaan
dari cetakan - cetakan harus diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk maksud itu
yang mencegah secara efektif lekatnya beton pada cetakan dan akan memudahkan melepas cetakan
beton. Minyak tersebut dipakai hanya setelah disetujui Tim Direksi. Penggunaan minyak cetakan
harus hati - hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan mengakibatkan kurangnya
daya lekat.
c. Penyangga cetakan (Steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehingga tidak akan
ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
1.3.12. Pekerjaan Pengangkutan Beton
Cara - cara dan alat - alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa sehingga
beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ketempat pekerjaan, tanpa
adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump. Sebelum
pengecoran dimulai permukaan -permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah
disetujui oleh Tim Direksi.
1.3.13. Pekerjaan Pengecoran Beton
a. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetakan)
harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan
bahan - bahan yang menyerap pada tempat - tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata
sehingga kelembaban / air dari beton yang baru dicor tidak akan diserap.
b. Permukaan - permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu, dimana akan dicor beton baru, harus
bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai
perekat beton yang disetujui oleh Tim Direksi. Pembersihan harus berupa pembuangan semua
kotoran, pembuangan beton – beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan - bahan asing yang
menutupinya. Semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum
beton baru dicor.
c. Perlu diperhatikan letak / jarak / sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang akan masih
berlanjut, terhadap sistem struktur / penulangan yang ada.
d. Beton boleh dicor hanya waktu Tim Direksi atau wakilnya yang ditunjuk serta staf Kontraktor yang
setara ada ditempat kerja, dan persiapan betul - betul telah memadai.
e. Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan ketempat posisi
terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan
antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang
disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau
bertumpuk dengan baja - baja tulangan, tidak diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang demikian
itu mungkin akan terjadi, Kontraktor harus mempersiapkan tremie atau alat lain yang cocok untuk
mengontrol jatuhnya beton.
f. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua penuangan beton harus
selalu lapis - perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih dari 50 Cm. Tim Direksi mempunyai hak
untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 Cm tidak dapat
memenuhi spesifikasi ini.
g. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sedemikian rupa sehingga
spesi / mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan, air semen atau spesi tidak boleh
dihamparkan pada Construction Joint dan air semen atau spesi yang hanyut terhampar harus
dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.
h. Ember – ember / gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat dalam
slump yang rendah dan memenuhi syarat - syarat campuran. Mekanisme penuangan harus dibuat
dengan kapasitas minimal 50 liter. Juga harus tersedia peralatan lainnya untuk mendukung lancarnya
pengecoran dimana diperlukan terutama bagi lokasi lokasi yang terbatas.
i. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari kantong -
kantong kerikil, dan menutup rapat - rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang
diletakkan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (Vibrator) harus dapat
menembus dan menggetarkan kembali beton padabagian atas dari lapisan yang terletak dibawah.
Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya. Semua
beton harus dipadatkan dengan alat penggetar Type Immerson beroperasi dengan kecepatan paling
sedikit 3.000 putaran per menit ketika dibenamkan dalam beton.
1.3.15. Pekerjaan Pembongkaran Cetakan Beton
a. Segera sesudah cetakan - cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan
permukaan -permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Tim Direksi.
b. Umumnya, diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan - cetakan dibuka untuk dinding -
dinding yang tidak bermuatan dan cetakan - cetakan samping lainnya, tujuh hari untuk dinding -
dinding pemikul dan saluran - saluran, 21 hari untuk balok - balok, plat lantai plat atap, tangga dan
kolom.
1.3.15. Perawatan ( Curing )
a. Semua beton harus dirawat (Cured) dengan air seperti ditentukan dibawah ini atau disemprot
dengan Curing Agent ANTISOLS merek SIKA. Tim Direksi berhak menentukan cara perawatan
bagaimana yang harus digunakan pada bagian – bagian pekerjaan.
b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang langsung minimal
selam 3 hari sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu dilakukan dengan menutupi
permukaan beton dengan deklit atau karung bekas yang dibasahi dan harus dilaksanakan segera
setelah pengecoran dilaksanakan.
c. Perawatan beton setelah tiga hari, yaitu dengan melakukan penggenangan dengan air pada
permukaan beton paling sedikit selama 14 hari terus menerus. Perawatan semacam ini bisa dilakukan
dengan penyiraman secara mekanis atau dengan pipa yang berlubang - lubang atau dengan cara
lain yang disetujui Tim Direksi sehingga selama masa tersebut permukaan beton selalu dalam
keadaan basah. Air yang digunakan dalam perawatan (Curing) harus memenuhi persyaratan
spesifikasi air untuk campuran beton.
1.3.16. Pekerjaan Perlindungan ( Protection )
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan - kerusakan sebelum penerimaan
terakhir oleh Tim Direksi.
1.3.17. Pekerjaan Perbaikan Permukaan Beton
a. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan, atau tidak tercetak menurut gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada
permukaan yang rusak, hal itu dianggap sebagai tidak sesuai dengan spesifikasi ini dan harus
dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila Tim Direksi memberikan
izinnya untuk menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti
yang telah tercantum dalam pasal - pasal berikut.
b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang kerikil,
kerusakan -kerusakan karena cetakan, lobang - lobang karena keropos, ketidak rataan dan bengkak
harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikil dan beton lainnya harus
dipahat, lobang -lobang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga
pengisian akan terikat (terkunci) ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama 24
jam sebelum dicor, dan seterusnya disempurnakan.
c. Jika menurut pendapat Tim Direksi hal - hal tidak sempurna pada bagian bangunan yang akan
terlihat jika dengan penambalan saja akan menghasilkan sebidang dinding, yang tidak memuaskan
kelihatannya, Kontraktor diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding (dengan spesi plesteran 1pc :
3ps) dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 Cm.
BAB IV SYARAT – SYARAT PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1 PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN
1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan adukan pasangan batu bata
Pekerjaan adukan pasangan keramik
Pekerjaan adukan lain seperti tercantum dalam gambar kerja
1.2. Persyaratan Bahan
1.2.1. Semen
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Buku Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Teknis Struktur.
1.2.2. Pasir
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir - butir yang tajam, keras, bersih dari tanah
dan lumpur dan tidak mengandung bahan - bahan organis.
1.2.3. Air
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik, basa, garam dan kotoran lainnya
dalam jumlah yang dapat merusak
1.3. Persyaratan Pelaksanaan
1.3.1. Campuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara pembuatannya menggunakan
Mixer selama 3 (tiga) menit.
1.3.2. Jenis Adukan
a. Adukan biasa adalah campuran 1 PC : 4 PS dan 1 PC : 5 PS Adukan ini untuk pasangan batu bata untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang dinyatakan tidak kedap
air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
b. Adukan kedap air adalah campuran 1PC : 3 PS. Aduk plesteran ini untuk :
Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar / tepi luar bangunan.
Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang disyaratkan arus kedap air
seperti tercantum dalam Gambar Kerja hingga ketinggian 150 cm dari permukaan lantai.
Semua pasangan batu bata dibawah permukaan tanah hingga ketinggian sampai 20 cm dari
permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja.
1.3.3. Semua jenis adukan tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan
masih segar dan belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
PASAL 2 PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
2.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan pasangan batu bata ½ batu pada seluruh bangunan
Pekerjaan pasangan batu alam motif dinding dan ris ( luar – dalam ) dan kolom 30 / 40
Pekerjaan pasangan batu bata lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja
2.2. Persyaratan Bahan
2.2.1. Batu Bata
a. Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang terbaik, ukuran 5,5 x 10 x 22 cm,
dengan pembakaran sempurna dan merata.
b. Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai sudut siku dan
ukuran yang seragam dan langsung didatangkan dari pabrik atau penjual.
2.2.2. Batu Alam Andesit Alur
a. Batu Alam Andesit Alur yang dipakai adalah Batu Alam Andesit Alur dari mutu yang terbaik,
ukuran 10 x 30 cm.
b. Batu Alam Andesit Alur yang dipakai harus bebas dari cacat, retak cat atau adukan, mempunyai sudut
siku dan ukuran yang seragam dan langsung didatangkan dari pabrik atau penjual.
2.2.3. Semen
Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.1
2.2.4. Pasir
Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.2
2.2.5. A i r
Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.3
2.3. Persyaratan Pelaksanaan
2.3.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan detail bentuk profil, sambungan
dan hubungan dengan material lain dan melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum dalam
Gambar Kerja.
2.3.2. Sebelum pemasangan, batu bata harus direndam dalam air bersih dulu sehingga jenuh. Pada saat
diletakkan, tidak boleh ada genangan air diatas permukaan batu bata tersebut.
2.3.3. Aduk Perekat / Spesi
a. Aduk perekat / spesi untuk pasangan batu bata kedap air adalah campuran 1 PC : 2 PS, untuk :
Dinding pasangan daerah basah
Dinding pasangan yang langsung berhubungan dengan luar
Saluran
b. Untuk semua pasangan terhitung dari P + 0.20 ke atas, dipakai aduk perekat / spesi campuran 1 PC : 5
PSR terkecuali yang disyaratkan kedap air pada KM / WC atau seperti yang tercantum dalam Gambar
Kerja dan atau sesuai petunjuk Tim Direksi.
c. Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan Pasal 1 dalam Bab ini.
2.3.4. Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan aduk perekat / spesi harus sama setebal 1 cm.
Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan penuh. Persyaratan pelaksanaan
kolom dan balok praktis, mengacu pada persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton di Bab lain dalam buku
ini. Jika melebihi, Kontraktor harus membongkar / memperbaiki dan biaya untuk pekerjaan ini ditanggung
oleh Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
2.3.5. Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapih, sama tebal, lurus, tegak dan pola ikatan harus terjaga
baik diseluruh pekerjaan. Pertemuan sudut antara dua dinding harus rapih dan siku seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
2.3.6. Pekerjaan pemasangan dan batu bata harus benar benar vertikal dan horizontal. Pengukuran dilakukan
dengan tiang lot dan harus diukur tepat. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 200 cm vertikal dan horizontal.
2.3.7. Semua pasangan dan batu bata yang tertanam dalam tanah harus dilapis aduk kasar sampai setinggi
permukaan tanah.
2.3.8. Setelah batu bata terpasang dengan adukan, siar - siar harus dikerok dengan kedalaman 1 cm dengan rapi
dan dibersihkan dengan sapu lidi, kemudian disiram air dan siap menerima plesteran.
2.3.9. Pembuatan lubang pada dinding pasangan dan batu bata untuk perancah sama sekali tidak
diperkenankan.
2.3.10. Tidak diperkenankan memasang batu bata yang patah dua melebihi dari 5 % dan batu bata yang patah
lebih dari 2 (dua) bagian tidak boleh digunakan.
2.3.11. Pemeliharaan
Selama pasangan dinding belum difinish, Kontraktor wajib untuk memelihara dan menjaga atas
kerusakan atau pengotoran oleh bahan lain. Apabila pada saat difinish terdapat kerusakan, berlubang
dan lain sebagainya, Kontraktor harus memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Tim Direksi.
Biaya ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
PASAL 3 PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
3.1. Lingkup Pekerjaan
4.1.1. Pekerjaan Beton Bertulang
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pembuatan kolom praktis 12 x 12 cm, dipasang tiap pasangan Bata maksimal Jarak 300 cm
Pembuatan balok praktis / balok latei, ring balok ukuran 12 x 15 cm
Pekerjaan kolom praktis, balok praktis / latei dan ring balok lainnya seperti tercantum dalam
Gambar Kerja
3.2. Persyaratan Bahan
3.2.1. Besi Beton
Besi beton yang dipakai adalah dari mutu U-24 untuk diameter lebih kecil dari 12 mm. Besi harus bersih
dari lapisan minyak, lemak, dan bebas dari cacat seperti serpih - serpih. Penampang besi harus bulat serta
memenuhi persyaratan NI-2. Diameter besi beton yang adalah dari baja lunak dan tidak disepuh / dilapis
seng. Diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton harus
memenuhi syarat -syarat dalam NI-2 (PBI-1971).
3.2.2. Semen
Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.1
3.2.3. Pasir
Sesuai dengan persyaratan Pasir dalam Bab III Syarat - Syarat Pekerjaan Struktur
3.2.4. Koral Beton / Split
Koral beton / split harus bersih, bersudut tajam, tidak berpori, serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai
dengan syarat - syarat NI-2, dan atau sesuai dengan persyaratan pasir dalam Bab III syarat – syarat
Pekerjaan Struktur. Penyimpanan / penimbunan koral beton / split dengan pasir harus dipisahkan satu
dari yang lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan perbandingan adukan beton yang
disyaratkan.
3.2.5. A i r
Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.3
3.2.6. Acuan / Bekisting dan Perancah
Papan Acuan / Bekisting dibuat dari multiplex tebal 10 mm. Balok - balok pengaku dan pengikat papan
acuan dari kaso 5/7. Perancah disyaratkan memakai perancah besi, tidak diperkenankan mempergunakan
balok kaso 5/7 atau bambu.
3.3. Persyaratan Pelaksanaan
3.3.1. Beton Bertulang
a. Campuran dan Mutu Beton
Campuran adalah 1 PC : 2 PS : 3 KR Mutu beton yang disyaratkan dalam pekerjaan beton bertulang
non struktural ini adalah K-175.
b. Pembesian
Pembuatan tulangan - tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan, kait - kait,
dan sengkang (Ring), persyaratannya harus sesuai NI-2 (PBI1971). Pemasangan dan penggunaan
tulangan beton harus sesuai dengan Gambar Kerja. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk
menjamin agar besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan
acuan / bekisting atau lantai kerja dengan memasang selimut beton dan bantalan / tahu beton sesuai
NI-2(PBI 1971).
c. Pekerjaan Acuan / Bekisting
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran - ukuran yang telah ditetapkan dalam
Gambar Kerja. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan - perkuatan, sehingga cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran berlangsung. Acuan
harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kototan tahi gergaji, potongan kayu, tanah,
lumpur, dan sebagainya. Beton harus dilindungi dari sinar matahari langsung, hingga tidak terjadi
penguapan terlalu cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan.
d. Pengecoran Beton
Sebelum pelaksanaan pengecoran, Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan - cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran - ukuran dan
ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan atas persetujuan Tim Direksi. Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan alat
penggetar beton untuk menjamin beton cukup padat, dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada
beton seperti keropos dan sarang - sarang koral / split yang dapat memperlemah konstruksi. Apabila
pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat perhentian
tersebut harus disetujui Tim Direksi. Penyambungan beton lama dengan beton baru harus memakai
adukan perekat CALBOND. Permukaan beton lama yang akan diteruskan pengecorannya harus
dikasarkan, dilapisdengan adukan perekat CALBOND yang pembuatannya sesuai persyaratan pabrik
pembuat, selanjutnya langsung dilakukan pengecoran beton baru.
e. Pekerjaan Pembongkaran Acuan / Bekisting
Pekerjaan Pembongkaran Acuan / Bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Tim Direksi.
Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton
tanpa persetujuan Tim Direksi.
f. Pekerjaan Pembuatan Kolom Praktis
Pemasangan Kolom Praktis untuk :
Setiap pertemuan dinding pasangan batu bata
Dinding pasangan bata pada bagian dalam bangunan setiap luas 9 m2
Dinding pasangan bata pada bagian luar / tepi luar bangunan setiap luas 9 m2
Dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja Ukuran Kolom Praktis adalah 15 x 15 cm
g. Pekerjaan Pembuatan Balok Praktis / Latei dan Ring Balok
Pemasangan Balok Praktis / Latei dan Ring Balok :
Diatas lubang pintu, jendela dan Bouvenlicht
Diatas kusen alluminium sebagai balok latei
Ditepi atas / akhir dari dinding pasangan Batu bata yang bebas sebagai ring balok
Setiap luas 9 m2 pasangan dinding batu bata yang tinggi
Dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja Ukuran Balok Praktis adalah 15 x 15 cm, atau
sesuai Gambar Kerja.
h. Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai Gambar Kerja dan atau seperti terurai dalam
pekerjaan beton di Bab lain dalam buku ini.
i. Pemasangan kolom praktis dan balok praktis / latei seperti tercantum dalam Butirangker diameter 8
mm tiap jarak 50 cm, yang terlebih dahulu telah ditanam denganbaik pada bagian pekerjaan kolom
dan balok praktis ini. Bagian yang tertanam dalam pasangan batu bata minimal sedalam 30 cm kecuali
ditentukan lain.
PASAL 4 PEKERJAAN PLESTERAN
4.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Plesteran aci halus untuk dinding pasangan batu bata dan permukaan beton
Plesteran kedap air
Plesteran biasa
Pekerjaan plesteran lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja
4.2. Persyaratan Bahan
4.2.1. Semen
Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.1
4.2.2. Pasir
Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.2
4.3. Persyaratan Pelaksanaan
4.3.1. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bidang beton telah
disetujui secara tertulis oleh Tim Direksi.
4.3.2. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume.
4.3.3. Jenis Plesteran
a. Plesteran Kasar Adalah Plesteran Dengan Permukaan Tidak Dihaluskan Campuran plesteran kasar
adalah campuran aduk kedap air, yaitu 1 PC : 3 PS. Dipakai untuk menutup permukaan dinding
pasangan yang tertanam didalam tanah hingga kepermukaan tanah dan atau lantai.
b. Plesteran Biasa Adalah Campuran 1 PC : 4 PS Aduk plesteran ini untuk pasangan batu bata serta untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang dinyatakan tidak kedap
air seperti tercantum dalam gambar kerja.
c. Plesteran Kedap Air Adalah Campuran 1PC : 3PS Aduk plesteran ini untuk menutup semua permukaan
dinding pasangan pada bagian luar / tepi luar bangunan. Semua bagian dan keseluruhan permukaan
dinding pasangan yang disyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja hingga
ketinggian 150 cm dari permukaan lantai. Semua pasangan dibawah permukaan tanah hingga
ketinggian sampai 20 cm dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja.
d. Plesteran halus / aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian rupa sehingga
mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir
dari dinding pasangan. Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah aduk plesteran sebagai
lapisan dasar berumur 8 (delapan) hari, atau sudah kering benar.
4.3.4. Semua jenis plesteran tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan
masih segar dan belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan. Kontraktor harus
mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu pencampuran aduk plesteran dengan pemasangan
tidak melebihi 30 menit, terutama untuk plesteran kedap air.
4.3.5. Kontraktor harus menyediakan pekerja / tukang yang ahli untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran ini,
khususnya untuk plesteran aci halus.
4.3.6. Terkecuali untuk plesteran kasar, permukaan semua aduk plesteran harus diratakan.Permukaan plesteran
tersebut khususnya plesteran halus / aci halus harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak
berongga dan berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda - benda lain yang membuat cacat.
4.3.7. Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih dahulu dan siar – siarnya
dikerok sedalam kurang lebih 1 cm. Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester, permukaannya
harus dibersihkan dari sisa - sisa bekisting, kemudian dikasarkan / Scratched. Semua lubang – lubang
bekas pengikat bekisting atau Formtie harus tertutup aduk plesteran.
4.3.8. Untuk bidang dinding pasangan yang menggunakan bahan / material akhir lain, permukaan plesterannya
harus diberi alur - alur garis horizontal untuk memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan /
material yang akan digunakan tersebut.
4.3.9. Untuk setiap pertemuan bahan / material yang berbeda jenisnya pada satu bidang datar,harus diberi nat /
celah dengan ukuran lebar 1 cm dalam 1 cm. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan
atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5mm, untuk setiap jarak 2 M. Ketebalan plesteran harus
mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom seperti yang dinyatakan dan dicantumkan dalam
gambar kerja. Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm dan maximal 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi 2,5 cm,
maka diharuskan menggunakan kawat anyam yang diikatkan / dipakukan kepermukaan dinding pasangan
yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat plesteran.
4.3.10. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik, pipa
plumbing, untuk seluruh bangunan.
4.3.11. Pemeliharaan
a. Kelembaban Plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan wajar. Hal ini
dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya
dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air
secara cepat. Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Kontraktor
harus selalu menyiram dengan air sekurang - kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh.
b. Selama permukaan plesteran belum dilapis dengan bahan / material akhir, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan - kerusakan dan pengotoran dengan biaya
ditanggung oleh Kontraktor, dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
c. Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan / material akhir diatas permukaan plesteran
dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu, cukup kering, bersih dari retak, noda
dan cacat lain seperti yang disyaratkan tersebut diatas.
d. Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh Tim Direksi / Direksi, maka
Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki sampai disetujui olehTim Direksi. Biaya untuk
perbaikan tersebut ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat dijadikan sebagai pekerjaan tambah.
PASAL 5 PEKERJAAN PENGECATAN
5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan bata, beton yang ditampakkan.
Pekerjaan pengecatan Plafond Kalsiboard.
Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam gambar kerja.
5.1.1 Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Bata, Beton
Semua permukaan dinding pasangan bata dan permukaan beton yang tampak / exposed seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
5.2. Persyaratan Bahan
5.2.1. Cat Tembok
Bahan dari jenis Acrylic Emulsion kualitas baik, tahan terhadap udara dan garam, produk Sanlex atau
yang setara.
5.2.2. Cat Logam
Bahan dari jenis Synthetic Enamel Super Gloss kualitas utama, Produk AVIAN atau yang setara.
5.2.3. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut di atas mengenai kemurnian cat yang
akan dipergunakan, pembuktian berupa :
Segel Kaleng
Test BD
Test Laboratorium
Hasil Akhir Pengecatan
Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Kontraktor. Hasil test kemurnian ini harus mendapat
rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan ke Tim Direksi untuk persetujuan pelaksanaan.
5.2.4. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang – bidang
transparan ukuran 30 x 30 Cm2. Pada bidang - bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna,
formula cat, jumlah lapisan, dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
5.2.5. Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Tim Direksi dan Perencana. Jika contoh –
contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Tim Direksi, barulah Kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan Mock - Up.
5.2.6. Kontraktor harus menyerahkan kepada Tim Direksi, untuk kemudian akan diteruskan ke Pemberi Tugas,
minimal 5 Galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng - kaleng cat tersebut harus tertutup rapat
dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai
cadangan oleh Pemberi Tugas untuk perawatan.
5.3. Persyaratan Pelaksanaan
5.3.1. Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesifikasikan lain. Tebal minimum
dari tiap lapisan jadi ( Finish ) minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan pabrik. Pengecatan
harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang menunjukkan tanda - tanda sapuan,
Roller maupun semprotan.
5.3.2. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan
keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung misalnya : masker,
sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
5.3.3. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab atau hujan atau
dalam keadaan angin berdebu bertiup. Di dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup,
Kontraktor harus memakai Kipas Angin / Fan untuk memperlancar pergantian / aliran udara.
5.3.4. Peralatan seperti Kuas, Roller, Sikat Kawat, Kape, Pompa Udara Tekan / Vacuum Cleaner, Semprotan dan
sebagainya harus tersedia dari kualitas / mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
5.3.5. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas, penyemprotan hanya boleh dilakukan bila
disetujui Tim Direksi.
5.3.6. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering terlebih dahulu
harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Tim Direksi terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
5.3.7. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen bahan / material logam,
harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
5.3.8. Standard Pengerjaan ( Mock-Up ) Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan
pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang - bidang tersebut akan dijadikan
contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan. Bidang - bidang yang akan dipakai sebagai
Mock-Up ini akan ditentukan oleh Tim Direksi. Jika masing - masing bidang tersebut telah disetujui oleh
Tim Direksi dan Perencana, maka bidang - bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
Pekerjaan Pengecatan.
5.3.9. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Tim Direksi harus diulang dan diganti. Kontraktor harus melakukan
pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana
ditunjukkan oleh Tim Direksi. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai
pekerjaan tambah.
5.3.10. Selama pelaksanaan, Kontraktor harus diawasi oleh Tenaga Ahli / Supervisi dari pabrik pembuat. Biaya
untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
5.3.11. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Bata, Beton Dan Plafond Kalsiboard
a. Sebelum Pelaksanaan :
Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain, bekas bekas cat yang
terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam kondisi kering.
b. Pelaksanaan Pekerjaan Dengan Roller
Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin menggunakan roller.
c. Permukaan Interior
1. Lapisan Pertama :
Cat jenis Acrylic Wall Filler, pelaksanaan pekerjaan dengan Kape, ketebalan lapisan adalah
25 – 150 Micron atau daya sebar per liter adalah 10 M2. Tunggu selama minimum 12 jam sebelum
pelaksanaan pelapisan berikutnya. Ketebalan setiap lapis 25 - 40 micron atau daya sebar per liter
11 - 17 M2 perlapis, tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam, warna ditentukan
kemudian.
d. Permukaan Exterior
1. Lapisan Pertama :
Cat jenis Acrylic Wall Filler, pelaksanaan pekerjaan dengan kape, ketebalan lapisan adalah 25 –
150 Micron atau daya sebar per liter adalah 10 M2, tunggu selama minimum 12 jam sebelum
pelaksanaan pelapisan berikutnya.
2. Lapisan Kedua :
Cat jenis Weathershield, pelaksanaan pekerjaan dengan roller, ketebalan setiap lapis 25 - 40
Micron atau daya sebar per liter 11 - 17 M2 per lapis, tunggu selama minimum 24 jam sebelum
pelaksanaan pelapisan berikutnya.
3. Lapisan Ketiga dan Keempat :
Cat jenis Weathershield, pelaksanaan pekerjaan dengan roller, ketebalan setiap lapis 25 - 40
Micron atau daya sebar per liter 11 - 17 M2 per lapis, tenggang waktu antara pelapisan minimum
12 jam, warna ditentukan kemudian.
5.3.12. Pekerjaan Pengecatan Kayu dan Logam Yang Ditampakkan
a. Persiapan Sebelum Pengecatan
Bersihkan permukaan dari Kulit Giling ( Kerak / Millscale ), karat, minyak, lemak dan kotoran lain
secara teliti, seksama dan menyeluruh sehingga permukaan yang dimaksud menampilkan tampak
logam yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat Kawat Mekanik /
Mechanical Wire Brush. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan Vacuum Cleaner atau sikat yang
bersih. Sebelum dilakukan pengecatan semua permukaan logam harus mendapat Solvent Treatment
untuk menghilangkan lemak dan kotoran.
b. Lapisan Pertama :
Pekerjaan cat primer / dasar dilaksanakan sebelum komponen bahan / material kayu atau logam
terpasang. Cat primer jenis Quick Drying Primer Red Lead. Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas,
tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
c. Lapisan Kedua :
Cat dasar jenis Undercoat, pelaksanaan pekerjaan dengan kuas, tunggu selama minimum 6 jam
sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya, tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam,
warna ditentukan kemudian.
5.3.13. Pekerjaan Pengecatan Kayu dan Logam yang Tidak Ditampakkan
Semua pengecatan permukaan logam yang tidak ditampakkan hanya cat dasar jenis Quick Drying
Primer Red Lead 1 lapis, pelaksanaan dengan kuas.
PASAL 6 PEKERJAAN PERLINDUNGAN
1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan Sealant
Pekerjaan Grouting
Pekerjaan Waterproofing
1.1.1. Pekerjaan Sealant
Semua celah pada kaca dengan rangka dan dinding
Semua celah pada kusen alluminium
6.1.2. Pekerjaan Grouting
Semua pekerjaan penutup celah yang terjadi pada bahan / material metal yang tertanam dalam beton
maupun pasangan bata.
6.1.3. Pekerjaan Waterproofing
Pelapisan dengan bahan / material Waterproofing untuk bahan / material Waterproofing lembaran untuk
permukaan atas plat atap beton.
6.2. Persyaratan Bahan
6.2.1. Pekerjaan Sealant
Bahan sealant harus sesuai dengan kegunaan, fungsi dan bahan / material, tahan cuaca, kedap air, tahan
terhadap garam dan alkali, bersifat elastis untuk menghadapi perubahan temperatur, tahan benturan dan
berdaya lekat tinggi dan bahan dasar dari Silicone, Produk DOW CORNING atau setara.
6.2.2. Pekerjaan Waterproofing
Tipe lembaran dengan bahan dasar Bituthene, produk tipe cair, produk WELDCRETE atau setara.
6.2.3. Penyerahan bahan / material ditempat pekerjaan harus dalam keadaan masih utuh, tertutup baik dan
tersegel dalam kemasannya serta berlabel seperti waktu diterima dari Distirbutor / Pabrik. Jika dalam
keadaan cacat atau rusak, maka bahan / material tersebut tidak diperkenankan untuk dipakai.
6.3. Persyaratan Pelaksanaan
6.3.1. Sebelum pelaksanaan, permukaan dari semua bahan / material yang termasuk dalam pekerjaan harus
bersih dan bebas dari debu, minyak, air dan noda maupun kotoran lainnya, peil atau elevasi permukaan
tersebut sudah disetujui Tim Direksi. Prosedur pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik. Selama
pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus diawasi oleh Tenaga Ahli / Supervisi dari pabrik pembuat. Biaya
untuk hal ini ditanggung oleh Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
6.3.2. Pekerjaan Sealant
a. Sepanjang permukaan yang akan diberi sealant harus kering betul, bersih dan bebas dari debu,
minyak, lemak, pecahan atau bubuk adukan, partikel bahan / material yang terlepas maupun noda dan
kotoran lainnya, permukaan material harus sudah difinish.
b. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini didalam ruangan tertutup karena sealant
memerlukan kelembaban atmosfir untuk mengeras.
c. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan cara pemasangan dan jenis sealant
yang dibedakan berdasarkan macam / jenis material, yaitu :
Material Granit / Kaca
Material Metal
Material Kayu
Material Beton
Permukaan Aduk Plesteran Dan Lain - Lain
d. Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan / spesifikasi pabrik.
6.3.3. Pekerjaan Waterproofing
a. Persiapan Permukaan
1. Bekisting pada bagian / sisi bawah plat lantai dan pelat atap beton harus sudah dilepas agar tidak
menghambat butir butir air dalam beton untuk keluar. Perawatan beton minimum telah melewati 7
hari dari yang dipersyaratkan pekerjaan beton struktural.
2. Permukaan harus betul betul kering sebelum pelaksanaan lapisan waterproofing. Seluruh
permukaan harus sudah bebas dari minyak, retak atau lubang, serbuk aduk beton, debu gumpalan
aduk beton, bagian bagian yang menonjol tajam, permukaan halus dan rata. Retak, lubang yang
tidak berguna dan sebagainya harus ditutup dengan adukkedap air 1 PC : 3 PS hingga padat dan
diratakan permukaan.
b. Pekerjaan Waterproofing Cair
1. Perbandingan campuran semen dengan Waterproofing cair adalah 2 : 1 tanpa menggunakan air.
Pelaksanaan pekerjaan Waterproofing cair dilakukan dengan dituangkan atau memakai kuas
dengan volume 1 galon untuk 10 - 15 M2.
2. Aplikasi / Pemasangan Pada Plat Beton Semua dudukan instalasi / pipa dan lain - lain harus sudah
terpasang. Ujung pemberhentian sepanjang bidang tegak / parapet / dinding dibuat Groove +/- 2
cm. Pada bidang pertemuan antara plat lantai dan dinding atau parapet serta semua dudukan
beton atau instalasi akan diisi adukan 5 x 5 cm.
3. Lapisan Pelindung
Apabila diperlukan lapisan pelindung, dibuat dari lapisan ( Screed ) kedap air 1 PC : 3 PS dengan
tulangan kawat kasa ayam. Tebal lapisan minimal 3 cm dan maksimal 8 cm.
4. Pengujian Kontraktor harus melaksanakan pengujian kebocoran setelah selesai pekerjaan lapisan
waterproofing. Cara pengujian dengan menuangkan air ke permukaan yang telah tertutu plapisan
waterproofing hingga ketinggian +/- 50 mm dan dibiarkan selama 3 x 24 jam.
5. Perbaikan Lapisan Waterproofing
Apabila terjadi ketidak sempurnaan dalam pelaksanaannya ( terjadi kebocoran ), maka Kontraktor
diwajibkan memperbaiki kembali pekerjaan tersebut hingga sempurna dan disetujui Tim Direksi
dan biaya perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Metoda pelaksanaan perbaikan
Waterproofing harus mengikuti petunjuk / saran dari pakarnya dan disetujui oleh Tim Direksi.
6.3.4. Jaminan / Garansi
Kontraktor wajib menyerahkan jaminan / garansi tertulis bahwa pekerjaan, perbaikan dan perawatan dari
bagian - bagian pekerjaan perlindungan ini telah dilaksanakan dengan standard sesuai spesifikasi teknis
dari pabrik pembuat. Jaminan / garansi untuk pekerjaan perlindungan tersebut tidak kurang dari 5 tahun
setelah masa pemeliharaan.
PASAL 7 PEKERJAAN PAGAR BESI HOLLOW,
PINTU DORONG BESI HOLLOW, PASANG BESI STAINLESS
7.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi Pekerjaan Pemasangan Pagar Besi Hollow dan Pintu Dorong sesuai yang
tercantum pada gambar kerja.
7.2. Persyaratan Bahan
7.2.1. Besi Hollow Dan Stainless
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan – bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk
terlaksananya pekerjaan yang dimaksud, untuk mencapai hasii yang baik. Pekerjaan harus memakai bahan
yang berkualitas baik sesuai seluruh detail yang dipersyaratkan dalam RAB dan Gambar atau sesuai
dengan petunjuk pemberi tugas. Pekerjaan ini meliputi antara lain :
- Pemasangan pada bidang beton, dikaitkan pada angkur – angkur beton atau ditanam dalam beton
sebelum pengecoran, atau dengan dipasang menggunakan diynabolt yang ditanamkan dalam beton
setelah pengecoran. Besi hollow harus lurus, tidak ada bekas tekukan dan tidak berkarat.
- Seluruh pekerjaan dipabrik (pabrikasi) harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi, seluruh
pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat
dipasang dengan tepat di lapangan.
- Setiap Pekerjaan Yang Kurang baik dan tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini akan ditolak
dan bila demikian harus diperbaiki dengan segera tanpa tambahan biaya.
7.3. Persyaratan Pelaksanaan
7.3.1. Umum
a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti Gambar kerja dan melakukan
pengukuran lapangan. Tipe Besi yang terpasang harus sesuai dengan Daftar Tipe yang tertera dalam
Gambar kerja dengan memperhatikan ukuran - ukuran, bentuk profil, material, detail, dan lain-lain.
b. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat Shop Drawing dan membuat contoh jadi
("Mock-Up") detail hubungan bagian tertentu yang dimintakan oleh Tim Direksi untuk disetujui
dengan petunjuk sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memperhatikan persyaratan pelaksanaan
Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela.
2. Semua Pagar Besi Hollow dan Pintu dorong besi hollow harus dikerjakan secara teliti.
3. Apabila ditemui kerusakan, cacat, salah pemasangan ketidak – tepatan pemasangan karena
Kontraktor kurang cermat dan teliti, maka Kontraktor harus memperbaiki / membongkar /
mengganti hingga memenuhi spesifikasi dengan biaya ditanggung Kontraktor tanpa dapat diklaim
sebagai biaya kerja tambah.
BAB V STRUKTUR ORGANISASI PERSONIL INTI DILAPANGAN
Untuk Kelancaran Pekerjaan dan Memudahkan Koordinasi Dengan Direksi Dilapangan, Maka Kami
Menyampaikan Struktur Organisasi Personil Inti Dilapangan Sebagai Berikut :
KEPALA PROYEK
KEPALA LAPANGAN ADMINISTRASI PROYEK KEUANGAN PROYEK
PELAKSANA LAPANGAN LOGISTIK JURU UKUR
BAB VI P E N U T U P
PASAL 1 PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN
PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN
Pembersihan Tapak Konstruksi dan Pada Semua Pekerjaan Yang Termasuk Dalam Lingkup Pekerjaan Seperti
Tercantum Di Gambar Kerja dan Terurai Dalam Buku ini Dari Semua Barang Atau Bahan Bangunan Lainnya
Yang Dinyatakan Tidak Digunakan Lagi Setelah Pekerjaan Yang Menjadi Tanggung Jawab Kontraktor
Bersangkutan Selesai.
Demikian Uraian Metoda Pelaksanaan Beserta Aspek - Aspek Terkait Didalamnya Kami Sampaikan, Semoga
Dapat Memenuhi Persyaratan Yang Dibutuhkan Untuk Kelengkapan Dokumen Penawaran.
PALEMBANG, 25 JUNI 2015
PENAWAR
CV. RADIFA JAYA ABADI
GIN GIN SUTEJA
DIREKTUR