tawaran cv. radifa jaya abadi

44
1. 2. 3. 4. 5. a. b. c. d. e. f. 6. GIN GIN SUTEJA DIREKTUR PENAWAR CV. RADIFA JAYA ABADI Dengan Disampaikannya Surat Penawaran ini, Maka Kami Menyatakan Sanggup dan Akan Tunduk Pada Semua Ketentuan Yang Tercantum Dalam Dokumen Pengadaan. Nomor Lampiran Perihal : Jadwal Waktu Pelaksanaan; Metoda Pelaksanaan; Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah Peralatan Utama Minimal Yang Dibutuhkan; Daftar Personil Inti Yang Akan Ditempatkan Secara Penuh Dilapangan; [ Bagian Pekerjaan Yang Akan Disubkontrakan, Apabila Ada ]; Dokumen Kualifikasi; Sesuai Dengan Persyaratan, Bersama Surat Penawaran ini Kami Lampirkan : Daftar Kuantitas dan Harga; Dokumen Penawaran Teknis, Terdiri Dari : No. 258 Sekayu ( 30711 ) Penawaran Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Masjid Al - Wustho Kec. Sekayu Tahap II Sehubungan Dengan Pengumuman Pemilihan Langsung Dengan Pascakualifikasi dan Dokumen Pengadaan Nomor : 076.01/02/POKJA.V.KLP/PU.CK-PENG/VI/2015 Tanggal 18 Juni 2015 dan Setelah Kami Pelajari Dengan Seksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [ Serta Adendum Dokumen Pengadaan ], Dengan ini Kami Mengajukan Penawaran Untuk Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Masjid Al - Wustho Kec. Sekayu Tahap II Sebesar Rp. 883.000.000,- ( Delapan Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah ). [ Softcopy Jaminan Penawaran, Apabila Dipersyaratkan ]; Surat Kuasa Dari Direktur Utama Atau Pimpinan Perusahaan Kepada Penerima Kuasa Yang Namanya Tercantum Dalam Akte Pendirian Atau Perubahannya ( Apabila Dikuasakan ); [ Surat Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi, Apabila Ada ]; Spesifikasi Teknis; : 022/RJA/VI/2015 : 1 ( Satu ) Berkas Palembang, 25 Juni 2015 Pokja V Pengadaan Barang / Jasa Kepada Yth. Penawaran ini Sudah Memperhatikan Ketentuan dan Persyaratan Yang Tercantum Dalam Dokumen Pengadaan Untuk Melaksanakan Pekerjaan Tersebut. Penawaran ini Berlaku Sejak Batas Akhir Pemasukan Dokumen Penawaran Sampai Dengan Tanggal 29 Juli 2015. Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015 Pada Kantor Layanan Pengadaan Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Serasan Jaya Di_

Upload: ardiansyah

Post on 11-Jan-2016

81 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tawaran

TRANSCRIPT

Page 1: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

1.

2.

3.

4.

5.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

6.

GIN GIN SUTEJA

DIREKTUR

PENAWAR

CV. RADIFA JAYA ABADI

Dengan Disampaikannya Surat Penawaran ini, Maka Kami Menyatakan Sanggup dan Akan Tunduk Pada Semua Ketentuan Yang

Tercantum Dalam Dokumen Pengadaan.

Nomor

Lampiran

Perihal :

Jadwal Waktu Pelaksanaan;

Metoda Pelaksanaan;

Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah Peralatan Utama Minimal Yang Dibutuhkan;

Daftar Personil Inti Yang Akan Ditempatkan Secara Penuh Dilapangan;

[ Bagian Pekerjaan Yang Akan Disubkontrakan, Apabila Ada ];

Dokumen Kualifikasi;

Sesuai Dengan Persyaratan, Bersama Surat Penawaran ini Kami Lampirkan :

Daftar Kuantitas dan Harga;

Dokumen Penawaran Teknis, Terdiri Dari :

No. 258 Sekayu ( 30711 )

Penawaran Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Masjid Al - Wustho Kec. Sekayu Tahap II

Sehubungan Dengan Pengumuman Pemilihan Langsung Dengan Pascakualifikasi dan Dokumen Pengadaan Nomor :

076.01/02/POKJA.V.KLP/PU.CK-PENG/VI/2015 Tanggal 18 Juni 2015 dan Setelah Kami Pelajari Dengan Seksama Dokumen

Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [ Serta Adendum Dokumen Pengadaan ], Dengan ini Kami Mengajukan

Penawaran Untuk Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Masjid Al - Wustho Kec. Sekayu Tahap II Sebesar Rp.

883.000.000,- ( Delapan Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah ).

[ Softcopy Jaminan Penawaran, Apabila Dipersyaratkan ];

Surat Kuasa Dari Direktur Utama Atau Pimpinan Perusahaan Kepada Penerima Kuasa Yang Namanya Tercantum Dalam

Akte Pendirian Atau Perubahannya ( Apabila Dikuasakan );

[ Surat Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi, Apabila Ada ];

Spesifikasi Teknis;

: 022/RJA/VI/2015

: 1 ( Satu ) Berkas

Palembang, 25 Juni 2015

Pokja V Pengadaan Barang / Jasa

Kepada Yth.

Penawaran ini Sudah Memperhatikan Ketentuan dan Persyaratan Yang Tercantum Dalam Dokumen Pengadaan Untuk

Melaksanakan Pekerjaan Tersebut.

Penawaran ini Berlaku Sejak Batas Akhir Pemasukan Dokumen Penawaran Sampai Dengan Tanggal 29 Juli 2015.

Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun Anggaran 2015 Pada Kantor Layanan Pengadaan

Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Serasan Jaya

Di_

Page 2: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

NO. ANALISA VOL SAT HARGA SATUAN

( Rp. )

JUMLAH HARGA

( Rp. )

A

1 DITAKSIR 1,00 Unit 1.000.000,00 1.000.000,00

2 DITAKSIR 1,00 Unit 1.600.000,00 1.600.000,00

3 DITAKSIR 1,00 Unit 400.000,00 400.000,00

3.000.000,00

B

I

1 B.1 4,00 M³ 62.250,00 249.000,00

2 B.9 1,33 M³ 20.750,00 27.597,50

3 B.11 67,06 M³ 184.644,00 12.382.226,64

12.658.824,14

II

1 D.4.4 13,03 M³ 1.069.841,60 13.940.036,05

2 D.11 380,73 M² 105.147,84 40.032.937,12

3 E.4 312,62 M² 57.686,06 18.033.817,33

4 N.45 17,96 M¹ 87.917,16 1.578.992,19

5 N.41 4,46 M³ 7.280.180,20 32.469.603,69

6 N.41 5,86 M³ 7.280.180,20 42.661.855,97

7 N.42 11,62 M³ 6.243.001,70 72.543.679,75

8 SUPL. A 3,52 M³ 3.856.581,02 13.575.165,19

9 N.5 70,18 M³ 1.733.345,80 121.646.208,24

10 N.42 1,80 M³ 6.243.001,70 11.237.403,06

11 SUPL. A 36,13 M³ 3.856.581,02 139.338.272,25

12 SUPL. A 3,11 M³ 3.856.581,02 11.993.966,97

13 DIHIT 70,18 M² 3.225.000,00 226.330.500,00

14 DIHIT 66,23 M² 1.715.000,00 113.584.450,00

858.966.887,83

III

1 K.17 10,76 M² 166.507,50 1.791.620,70

2 K.17 14,30 M² 166.507,50 2.381.057,25

4.172.677,95

875.798.389,92

C

1 DITAKSIR 1,00 Ls 2.000.000,00 2.000.000,00

2 DITAKSIR 1,00 Ls 1.000.000,00 1.000.000,00

3 DITAKSIR 1,00 Ls 1.202.000,00 1.202.000,00

4.202.000,00

BIAYA UMUM

Biaya Administrasi

Biaya Fhoto Dokumentasi

URAIAN PEKERJAAN

: APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

: PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

: KECAMATAN SEKAYU

: Rp. 883.000.000,-

Pek. Galian Tanah Untuk Pondasi Tangga

Pek. Urugan Kembali Ex. Galian

PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Bowplank

Pekerjaan Pas. Papan Nama Proyek

JUMLAH TOTAL A

PEKERJAAN TANAH / PASIR

Pekerjaan Pembersihan Lokasi

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

KEGIATAN

PEKERJAAN

LOKASI

BIAYA

PEKERJAAN BANGUNAN

Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Latei Lt. 1 Uk. 10 x 15 CM

Pek. Beton Bertulang Untuk Peet Plat Beton

PEKERJAAN BETON, BATU BATA DAN PLESTERAN

Pek. Beton Bertulang Plat Atap Teras t. 12 CM

Pek. Beton Bertulang Lisplank t. 8 CM

Pek. Pas Pondasi Batu Bata Ad. 1 : 4

Pek. Urugan Pasir Alas Pondasi dan Lantai

JUMLAH I

Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Uk. 30 x 60 CM

Pek. Beton bertulang Untuk Balok Uk. 20 x 30 CM

Pek. Pas Dinding Batu Bata Ad 1 : 4

Pek. Plesteran Dinding Ad. 1 : 4

Pek. Beton Bertulang Untuk Kolom Praktis 11 x 11 CM

Pek. Kubah GRC Besar Luar Dalam

Pek. Beton Tumbuk K.175 U/ Lantai t. 10 CM

Pek. Kubah GRC Kecil Luar

JUMLAH II

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

Pek. Beton Bertulang Ring Balok 15 x 30 CM U/ Kubah Kecil

Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Kubah Besar

Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Segi Bintang

JUMLAH III

JUMLAH TOTAL B

JUMLAH TOTAL C

Biaya Pembersihan Akhir

Page 3: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

NO. JUMLAH HARGA

( Rp. )

A 3.000.000,00

B 875.798.389,92

C 4.202.000,00

883.000.389,92

883.000.000,00

REKAPITULASI

KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

DIREKTUR

GIN GIN SUTEJA

DIBULATKAN

URAIAN PEKERJAAN

JUMLAH

BIAYA UMUM

PEKERJAAN PERSIAPAN

PEKERJAAN BANGUNAN

PALEMBANG, 25 JUNI 2015

CV. RADIFA JAYA ABADI

PENAWAR

TERBILANG : DELAPAN RATUS DELAPAN PULUH TIGA JUTA RUPIAH

Page 4: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

KODE

B.1

Upah :

- Pekerja 0,7500 Hr 80.000,00 60.000,00

- Mandor 0,0250 Hr 90.000,00 2.250,00

62.250,00 62.250,00

B.9

Upah :

- Pekerja 0,2500 Hr 80.000,00 20.000,00

- Mandor 0,0083 Hr 90.000,00 750,00

20.750,00 20.750,00

B.11

Bahan :

- Pasir 1,2000 M³ 133.120,00 159.744,00

Jumlah 159.744,00

Upah :

- Pekerja 0,3000 Hr 80.000,00 24.000,00

- Mandor 0,0100 Hr 90.000,00 900,00

Jumlah 24.900,00

184.644,00

D.4.4

Bahan :

- Bata Lobang 500,0000 Bh 1.089,00 544.500,00

- Semen Portland 66,3750 Kg 1.881,60 124.891,20

- Pasir Pasang 0,2325 M³ 133.120,00 30.950,40

Jumlah 700.341,60

Upah :

- Pekerja 3,0000 Hr 80.000,00 240.000,00

- Tukang Batu 1,0000 Hr 105.000,00 105.000,00

- Kepala Tukang Batu 0,1000 Hr 110.000,00 11.000,00

- Mandor 0,1500 Hr 90.000,00 13.500,00

Jumlah 369.500,00

1.069.841,60

D.11

Bahan :

- Bata Lobang 50,0000 Bh 1.089,00 54.450,00

- Semen Portland 5,7500 Kg 1.881,60 10.819,20

- Pasir Pasang 0,0220 M³ 133.120,00 2.928,64

Jumlah 68.197,84

Upah :

- Pekerja 0,3000 Hr 80.000,00 24.000,00

- Tukang Batu 0,1000 Hr 105.000,00 10.500,00

- Kepala Tukang Batu 0,0100 Hr 110.000,00 1.100,00

- Mandor 0,0150 Hr 90.000,00 1.350,00

Jumlah 36.950,00

105.147,84

U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN

( BAHAN + UPAH )

1 M3 GALIAN TANAH BIASA SEDALAM 1 METER

1 M2 PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA, 1 PC : 4 PS

1 M3 URUGAN PASIR ( PADAT )

1 M3 URUGAN KEMBALI

1 M3 PASANGAN BATA MERAH, 1 PC : 4 PS

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

Page 5: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

KODE U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN

( BAHAN + UPAH )

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

E.4

Bahan :

- Semen Portland 6,2400 Kg 1.881,60 11.741,18

- Pasir Pasang 0,0240 M³ 133.120,00 3.194,88

Jumlah 14.936,06

Upah :

- Pekerja 0,3000 Hr 80.000,00 24.000,00

- Tukang Batu 0,1500 Hr 105.000,00 15.750,00

- Kepala Tukang Batu 0,0150 Hr 110.000,00 1.650,00

- Mandor 0,0150 Hr 90.000,00 1.350,00

Jumlah 42.750,00

57.686,06

K.17

Bahan :

- Kaca 1,1000 M² 134.400,00 147.840,00

Jumlah 147.840,00

Upah :

- Pekerja 0,0150 Hr 80.000,00 1.200,00

- Tukang 0,1500 Hr 105.000,00 15.750,00

- Kepala Tukang 0,0150 Hr 110.000,00 1.650,00

- Mandor 0,00075 Hr 90.000,00 67,50

Jumlah 18.667,50

166.507,50

N.5

Bahan :

- Semen Portland 326,0000 Kg 1.881,60 613.401,60

- Pasir Pasang 0,7600 M³ 133.120,00 101.171,20

- Koral 1,0290 M³ 512.000,00 526.848,00

- Air 215,0000 Liter 1.500,00 322.500,00

Jumlah 1.563.920,80

Upah :

- Pekerja 1,6250 Hr 80.000,00 130.000,00

- Tukang Batu 0,2750 Hr 105.000,00 28.875,00

- Kepala Tukang Batu 0,0280 Hr 110.000,00 3.080,00

- Mandor 0,0830 Hr 90.000,00 7.470,00

Jumlah 169.425,00

1.733.345,80

N.6

Bahan :

- Semen Portland 352,0000 Kg 1.881,60 662.323,20

- Pasir Pasang 0,7310 M³ 133.120,00 97.310,72

- Koral 1,0310 M³ 512.000,00 527.872,00

- Air 215,0000 Liter 1.500,00 322.500,00

Jumlah 1.610.005,92

Upah :

- Pekerja 1,6500 Hr 80.000,00 132.000,00

- Tukang Batu 0,2750 Hr 105.000,00 28.875,00

- Kepala Tukang Batu 0,0280 Hr 110.000,00 3.080,00

- Mandor 0,0830 Hr 90.000,00 7.470,00

Jumlah 171.425,00

1.781.430,92

1 M3 MEMBUAT BETON BERTULANG K. 200

1 M2 PLESTERAN, 1 PC : 4 PS, TEBAL 15 MM

1 M3 MEMBUAT BETON TUMBUK K.175

1 M2 PASANG KACA TEBAL 5 MM

Page 6: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

KODE U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN

( BAHAN + UPAH )

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

N.25

Bahan :

- Besi Beton ( Polos / Ulir ) 10,5000 Kg 15.517,00 162.928,50

- Kawat Beton ( Bendrat ) 0,1500 Kg 26.880,00 4.032,00

Jumlah 166.960,50

Upah :

- Pekerja 0,0700 Hr 80.000,00 5.600,00

- Tukang Besi 0,0700 Hr 105.000,00 7.350,00

- Kepala Tukang Besi 0,0070 Hr 110.000,00 770,00

- Mandor 0,0040 Hr 90.000,00 360,00

Jumlah 14.080,00

181.040,50

N.32

Bahan :

- Kayu Acuan Kayu Kelas IV 0,0400 M³ 2.419.200,00 96.768,00

- Paku 0,4000 Kg 21.504,00 8.601,60

- Minyak Bekisting 0,2000 Liter 2.000,00 400,00

- Balok Kayu KelaS III 0,0150 M³ 2.956.800,00 44.352,00

- Plywood 4 MM 0,3500 Lbr 87.360,00 30.576,00

- Gelam Kayu Diameter 8 - 10 CM 6,0000 Lbr 14.107,00 84.642,00

Jumlah 265.339,60

Upah :

- Pekerja 0,6600 Hr 80.000,00 52.800,00

- Tukang Kayu 0,3300 Hr 105.000,00 34.650,00

- Kepala Tukang Kayu 0,0330 Hr 110.000,00 3.630,00

- Mandor 0,0330 Hr 90.000,00 2.970,00

Jumlah 94.050,00

359.389,60

N.41

Bahan :

- Kayu Acuan Kayu Kelas IV 0,3200 M³ 2.419.200,00 774.144,00

- Paku Usuk / Reng 3,2000 Kg 21.504,00 68.812,80

- Minyak Bekisting 1,6000 Liter 2.000,00 3.200,00

- Besi Beton Polos 210,0000 Kg 15.517,00 3.258.570,00

- Kawat Beton 3,0000 Kg 26.880,00 80.640,00

- Semen Portland 336,0000 Kg 1.881,60 632.217,60

- Pasir Beton 0,5400 M³ 133.120,00 71.884,80

- Koral Beton 0,8100 M³ 512.000,00 414.720,00

- Kayu Kelas IV, Balok 0,1400 M³ 2.419.200,00 338.688,00

- Plywood Tebal 9 MM 2,8000 Lbr 174.720,00 489.216,00

- Gelam Diameter 8 - 10 Cm 16,0000 Btg 14.107,00 225.712,00

Jumlah 6.357.805,20

Upah :

- Pekerja 6,3500 Hr 80.000,00 508.000,00

- Tukang Batu 0,2750 Hr 105.000,00 28.875,00

- Tukang Kayu 1,6500 Hr 105.000,00 173.250,00

- Tukang Besi 1,4000 Hr 105.000,00 147.000,00

- Kepala Tukang 0,3330 Hr 110.000,00 36.630,00

- Mandor 0,3180 Hr 90.000,00 28.620,00

Jumlah 922.375,00

7.280.180,20

1 M3 MEMBUAT BALOK BETON BERTULANG ( 200 KG BESI + BEKISTING )

1 M3 MEMBUAT BETON BERTULANG K.200

1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK LANTAI

Page 7: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

KODE U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN

( BAHAN + UPAH )

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

N.42

Bahan :

- Kayu Acuan Kayu Kelas IV 0,2400 M³ 2.419.200,00 580.608,00

- Paku Usuk / Reng 3,2000 Kg 21.504,00 68.812,80

- Minyak Bekisting 1,6000 Liter 2.000,00 3.200,00

- Besi Beton Polos 157,5000 Kg 15.517,00 2.443.927,50

- Kawat Beton 2,2500 Kg 26.880,00 60.480,00

- Semen Portland 336,0000 Kg 1.881,60 632.217,60

- Pasir Beton 0,5400 M³ 133.120,00 71.884,80

- Koral Beton 0,8100 M³ 512.000,00 414.720,00

- Kayu Kelas IV, Balok 0,1600 M³ 2.419.200,00 387.072,00

- Plywood Tebal 9 MM 2,8000 Lbr 174.720,00 489.216,00

- Gelam Diameter 8 - 10 Cm 24,0000 Btg 14.107,00 338.568,00

Jumlah 5.490.706,70

Upah :

- Pekerja 5,3000 Hr 80.000,00 424.000,00

- Tukang Batu 0,2750 Hr 105.000,00 28.875,00

- Tukang Kayu 1,3000 Hr 105.000,00 136.500,00

- Tukang Besi 1,0500 Hr 105.000,00 110.250,00

- Kepala Tukang 0,2620 Hr 110.000,00 28.820,00

- Mandor 0,2650 Hr 90.000,00 23.850,00

Jumlah 752.295,00

6.243.001,70

N.45

Bahan :

- Kayu Acuan Kayu Kelas IV 0,0020 M³ 2.419.200,00 4.838,40

- Paku Usuk / Reng 0,0100 Kg 21.504,00 215,04

- Besi Beton Polos 3,0000 Kg 15.517,00 46.551,00

- Kawat Beton 0,0450 Kg 26.880,00 1.209,60

- Semen Portland 4,0000 Kg 1.881,60 7.526,40

- Pasir Beton 0,0060 M³ 133.120,00 798,72

- Koral Beton 0,0090 M³ 512.000,00 4.608,00

Jumlah 65.747,16

Upah :

- Pekerja 0,1800 Hr 80.000,00 14.400,00

- Tukang Batu 0,0200 Hr 105.000,00 2.100,00

- Tukang Kayu 0,0200 Hr 105.000,00 2.100,00

- Tukang Besi 0,0200 Hr 105.000,00 2.100,00

- Kepala Tukang 0,0060 Hr 110.000,00 660,00

- Mandor 0,0090 Hr 90.000,00 810,00

Jumlah 22.170,00

87.917,16

1 M3 MEMBUAT BALOK BETON BERTULANG ( 150 KG BESI + BEKISTING )

1 M' MEMBUAT KOLOM PENGUAT BETON BERTULANG ( 11 x 11 ) CM

Page 8: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

KODE U R A I A N JUMLAH HARGA SATUAN

( BAHAN + UPAH )

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

SUPL. A

Bahan :

- N.6 1,0000 M³ 1.610.005,92 1.610.005,92

- N.25 110,0000 Kg 14.080,00 1.548.800,00

- N.32 1,0000 M² 265.339,60 265.339,60

Jumlah 3.424.145,52

Upah :

- N.6 1,0000 Hr 171.425,00 171.425,00

- N.25 1,0000 Hr 166.960,50 166.960,50

- N.32 1,0000 Hr 94.050,00 94.050,00

Jumlah 432.435,50

3.856.581,02

PALEMBANG, 25 JUNI 2015

PENAWAR

1 M3 PEMBUATAN PLAT DAG

GIN GIN SUTEJA

DIREKTUR

CV. RADIFA JAYA ABADI

Page 9: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

NO. SATUAN HARGA SATUAN KETERANGAN

I.

OH 90.000,00

OH 110.000,00

OH 105.000,00

OH 80.000,00

OH 110.000,00

II.

M³ 512.000,00

M³ 576.000,00

M³ 640.000,00

M³ 119.467,00

M³ 133.120,00

M³ 80.640,00

M³ 70.400,00

Bh 1.089,00

Zak 94.080,00

Zak 94.080,00

Zak 134.400,00

Kg 15.517,00

Btg 61.960,00

M³ 3.628.800,00

M³ 2.956.800,00

M³ 2.419.200,00

Lbr 87.360,00

Lbr 174.720,00

Btg 14.107,00

Btg 36.677,00

Btg 67.712,00

Btg 101.568,00

Btg 148.120,00

Kg 26.880,00

Kg 21.504,00

Kg 21.504,00

Kg 21.504,00

Gln 70.533,00

Gln 282.132,00

Gln 60.480,00

M² 134.400,00

Rol 239.813,00

Rol 380.879,00

Bh 23.629,00

Bh 200.000,00

Liter 1.500,00

Plywood Tebal 4 MM

Plywood Tebal 9 MM

Besi Beton Diameter 6 MM

Plamir 5 Kg

Kabel Biasa 1,5 MM

Besi Beton Diameter 8 MM

Kawat Ikat Beton

Paku 2 Inch

Paku 4 Inch

Paku 5 Inch

Besi Beton Diameter 10 MM

Besi Beton Diameter 12 MM

Cat Tembok Vinotex @ 20 Liter

PENAWAR

PALEMBANG, 25 JUNI 2013

CV. RADIFA JAYA ABADI

GIN GIN SUTEJA

DIREKTUR

Kaca Tebal 5 MM

Air Kerja

Cat Tembok Aries Uk. 5 Liter

Semen Putih Tiga Roda

BAHAN

Batu Kali

Batu Pecah 1 - 2 ( Split )

Pasir Pasang

Pasir Urug

Pekerja

Mandor Lapangan

Kepala Tukang

DAFTAR HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN

KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

UPAH

Tukang

Tukang Las ( Welder )

Besi Siku L 40 x 40 x 4 MM - 6 Meter

Kabel Biasa 2,5 MM

Lampu Tembak 40 Watt

Saklar Doble

Koral / Kerikil Sungai

Tanah Merah / Puru

Tanah Biasa

Kayu Gesek Kelas IV

Gelam Diamter 8 - 10 Cm

Semen Baturaja

Semen Tiga Roda

Baja Tulangan Beton

Kayu Gesek Kelas II

Kayu Gesek Kelas III

Batu Lobang

Page 10: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

119

BULAN KE 5

MG 1 MG 2 MG 3 MG 4 MG 5 MG 6 MG 7 MG 8 MG 9 MG 10 MG 11 MG 12 MG 13 MG 14 MG 15 MG 16 MG 17

A

1 0,11 0,11 100 0,11

2 0,18 0,18 0,18

3 0,05 0,05 0,05

-

B -

I -

1 0,03 0,03 0,03

2 0,00 0,00 0,00

3 1,40 0,82 0,58 1,40

II -

1 1,58 1,58 1,58

2 4,53 1,13 1,13 1,13 1,13 4,53

3 2,04 1,02 1,02 2,04

4 0,18 0,09 0,09 0,18

5 3,68 1,23 1,23 1,23 3,68

6 4,83 1,61 1,61 1,61 4,83

7 8,22 2,05 2,05 2,05 2,05 8,22

8 1,54 0,77 0,77 1,54

9 13,78 4,59 4,59 4,59 13,78

10 1,27 1,27 1,27

11 15,78 5,26 5,26 5,26 15,78

12 1,36 1,36 1,36

13 25,63 8,54 8,54 8,54 25,63

14 12,86 4,29 4,29 4,29 12,86

III -

1 0,20 0,20 0,20

2 0,27 0,27 0,27

-

C -

1 0,23 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,23

2 0,11 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,11

3 0,14 0,14 0,14

100,00 100,00

2,79 0,60 1,15 1,15 1,15 2,47 5,00 4,91 5,47 9,73 9,87 9,87 15,18 12,85 12,85 4,31 0,63

2,79 3,39 4,55 5,70 6,85 9,32 14,32 19,23 24,70 34,43 44,31 54,18 69,36 82,21 95,06 99,37 100,00

Pek. Kubah GRC Besar Luar Dalam

BIAYA UMUM

Biaya Administrasi

Biaya Fhoto Dokumentasi

Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Kubah Besar

KET.

[ MASA PEMELIHARAAN 180 HARI KALENDER SEJAK SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN / PHO ]

NO. URAIAN PEKERJAAN BOBOT

( % )

PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Pembersihan Lokasi

Pekerjaan Pas. Papan Nama Proyek

TOTAL PROGRES FISIK

PEKERJAAN TANAH / PASIR

Pek. Galian Tanah Untuk Pondasi Tangga

Pek. Beton Bertulang Plat Atap Teras t. 12 CM

Pek. Beton Bertulang Ring Balok 15 x 30 CM U/ Kubah Kecil

Biaya Pembersihan Akhir

Pek. Beton Bertulang Lisplank t. 8 CM

BULAN KE 3BULAN KE 1 BULAN KE 2

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Bowplank

Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Latei Lt. 1 Uk. 10 x 15 CM

Pek. Beton Bertulang Untuk Peet Plat Beton

Pek. Urugan Kembali Ex. Galian

Pek. Urugan Pasir Alas Pondasi dan Lantai

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

: APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

: PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

KEGIATAN

PEKERJAAN

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN

PENAWAR

CV. RADIFA JAYA ABADI

GIN GIN SUTEJA

DIREKTUR

PEKERJAAN BANGUNAN

BULAN KE 4

Pek. Kubah GRC Kecil Luar

PALEMBANG, 25 JUNI 2015

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Segi Bintang

RENCANA PROGRES FISIK MINGGUAN

RENCANA KOMULATIF MINGGUAN

Pek. Beton Tumbuk K.175 U/ Lantai t. 10 CM

PEKERJAAN BETON, BATU BATA DAN PLESTERAN

Pek. Pas Pondasi Batu Bata Ad. 1 : 4

Pek. Plesteran Dinding Ad. 1 : 4

Pek. Pas Dinding Batu Bata Ad 1 : 4

Pek. Beton Bertulang Untuk Kolom Praktis 11 x 11 CM

Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Uk. 30 x 60 CM

Pek. Beton bertulang Untuk Balok Uk. 20 x 30 CM

Page 11: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

98

98

Page 12: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

NO. NAMA PENDIDIKAN

TERAKHIR

PENGALAMAN

KERJA PROFESI / KEAHLIAN

1. AUDI MARPI SMK

TEHNIK BANGUNAN 7 TAHUN

PELAKSANA BANGUNAN GEDUNG /

PEKERJAAN GEDUNG

2. BIQRUMAL S.1

TEHNIK SIPIL 5 TAHUN

PELAKSANA BANGUNAN GEDUNG /

PEKERJAAN GEDUNG

3. SYAMSUL STM 5 TAHUN PEKERJAAN KONSTRUKSI

4. DEKA PURNAMA SARI SMA 5 TAHUN MANAJEMEN KEUANGAN PROYEK

5. WAHYUDI MARSE SMA 5 TAHUN MANAJEMEN ADMINISTRASI PROYEK

6. JIMMI HENDRA SMK

TEHNIK BANGUNAN 5 TAHUN MENGOPERASIKAN ALAT PENGUKURAN

7. DARWIN SMK

TEHNIK BANGUNAN 5 TAHUN

PENGELOLAAN GUDANG

PROYEK KONSTRUKSI

DIREKTUR

PENAWAR

PALEMBANG, 25 JUNI 2015

CV. RADIFA JAYA ABADI

GIN GIN SUTEJA

KEUANGAN PROYEK

JURU UKUR

LOGISTIK

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

JABATAN

KEPALA PROYEK

PELAKSANA LAPANGAN

KEPALA LAPANGAN

ADMINISTRASI PROYEK

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

DAFTAR PERSONIL INTI

KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

Page 13: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

NO. KAPASITAS JUMLAH MILIK SENDIRI / SEWA TAHUN

PEMBUATAN KONDISI

1. 4 M³ 1 UNIT MILIK SENDIRI 1984 BAIK

2. 1,5 M³ 1 UNIT MILIK SENDIRI 2010 BAIK

3. 350 LITER 2 UNIT MILIK SENDIRI 2010 DAN 2012 BAIK

4. 75 LITER / MENIT 1 UNIT MILIK SENDIRI 2013 BAIK

5. 5.000 WATT 1 UNIT MILIK SENDIRI 2011 BAIK

6. 1.000 LITER 1 UNIT MILIK SENDIRI 2012 BAIK

7. LENGKAP 1 UNIT SEWA JANGKA PANJANG 2014 BAIK

8. LENGKAP 10 SET MILIK SENDIRI 2013 BAIK

9. 50 KG 10 UNIT MILIK SENDIRI 2013 BAIK

10. PIPA 1 ¼" 25 UNIT SEWA JANGKA PANJANG 2011 BAIK

11.

-- 5 BUAH SEWA JANGKA PANJANG 2013 BAIK

-- 5 PASANG SEWA JANGKA PANJANG 2013 BAIK

-- 5 BUAH SEWA JANGKA PANJANG 2013 BAIK

-- 1 BUAH SEWA JANGKA PANJANG 2013 BAIK

CV. RADIFA JAYA ABADI

GIN GIN SUTEJADIREKTUR

LORI

PENAWAR

PERLENGKAPAN K3 :

- SARUNG TANGAN

- TABUNG PEMADAM

- SEPATU KESELAMATAN

- HELM

SCAFFOLDING

PALEMBANG, 25 JUNI 2015

DAFTAR PERALATAN UTAMA

KEGIATAN

PEKERJAAN

LOKASI

BIAYA

PERALATAN TUKANG

GENSET

WATER TANKER

AUTOMATIC LEVEL

: APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

: PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

: KECAMATAN SEKAYU

: Rp. 883.000.000,-

POMPA AIR

JENIS PERALATAN

MOBIL PICK UP

CONCRETE MIXER

MOBIL TRUCK

Page 14: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

NO. ITEM PEKERJAAN SPESIFIKASI MATERIAL FINISHING KETERANGAN

1 KOLOM PRAKTIS 11 / 11 BETON BERTULANG

BALOK BETON 30 X 60 BETON BERTULANG

BALOK BETON 20 X 30 BETON BERTULANG

BALOK LATEI 10 X 15 BETON BERTULANG

BALOK PET UKURAN 12 / 15 BETON BERTULANG

RING BALOK PRAKTIS UKURAN 15 / 30 BETON BERTULANG

PLAT PET DAN PLAT ATAP BETON BERTULANG

2 PASANGAN DINDING BATU BATA ADUKAN 1 : 4

PLESTERAN DINDING ADUKAN 1 : 4

KUBAH PASANGAN GRC + ACESORIES

3 LANTAI BETON TUMBUK BETON TAK BERTULANG K. 175

4 PLAT BETON BETON BERTULANG

DINDING DAG BETON BERTULANG

ARSITEKTUR

ATAP

LANTAI

GIN GIN SUTEJA

DIREKTUR

PALEMBANG, 25 JUNI 2015

PENAWAR

CV. RADIFA JAYA ABADI

SPESIFIKASI TEKNIS

KEGIATAN : APBD PADA DINAS PU CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA. 2015

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID AL - WUSTHO KEC. SEKAYU TAHAP II

LOKASI : KECAMATAN SEKAYU

STRUKTUR

BIAYA : Rp. 883.000.000,-

URAIAN

Page 15: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

METODA PELAKSANAAN

BAB I PENJELASAN PEKERJAAN DAN SYARAT - SYARAT TEKNIS PERSIAPAN PELAKSANAAN

PASAL 1 PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN

Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh seluk belukpekerjaan

ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta Rencana Kerja dan

Syarat - Syarat Teknis seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini. Didalam hal terdapat ketidak jelasan,

perbedaan - perbedaan dan atau kesimpangsiuran informasi didalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan

mengadakan pertemuan dengan tim Direksi dan Perencana untuk mendapat kejelasan pelaksanaan.

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Nama pekerjaan untuk proyek ini adalah Pembangunan Masjid Al – Wustho Kecamatan Sekayu

Tahap II, lengkap pekerjaan Struktur dan Arsitektur berikut pekerjaan Emplacement dengan lingkup

pekerjaan yang mencakup antara lain serta tidak terbatas pada :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan Pembersihan Lokasi

2. Pekerjaan Pengukuran dan Pas. Bouwplank

3. Pekerjaan Pas. Papan Nama Proyek

B. PEKERJAAN BANGUNAN

I. PEKERJAAN TANAH / PASIR

1. Pek. Galian Tanah Untuk Pondasi Tangga

2. Pek. Urugan Kembali Ex. Galian

3. Pek. Urugan Pasir Alas Pondasi dan Lantai

II. PEKERJAAN BETON, BATU BATA DAN PLESTERAN

1. Pek. Pas. Pondasi Batu Bata Ad. 1 : 4

2. Pek. Pas. Dinding Batu Bata Ad. 1 : 4

3. Pek. Plesteran Dinding Ad. 1 : 4

4. Pek. Beton Bertulang Untuk Kolom Praktis 11 x 11 CM

5. Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Uk. 30 x 60 CM

6. Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Uk. 20 x 30 CM

7. Pek. Beton Bertulang Untuk Balok Latei Lt. 1 Uk. 10 x 15 CM

8. Pek. Beton Bertulang Untuk Peet Plat Beton

9. Pek. Beton Tumbuk K. 175 U/ Lantai t. 10 CM

10. Pek. Beton Bertulang Ring Balok 15 x 30 CM U/ Kubah Kecil

11. Pek. Beton Bertulang Plat Atap Teras t. 12 CM

12. Pek. Beton Bertulang Lisplank t. 8 CM

13. Pek. Kubah GRC Besar Luar Dalam

14. Pek. Kubah GRC Kecil Luar

III. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

1. Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Kubah Besar

2. Pek. Pas. Kaca T. 5 MM U/ Jendela Segi Bintang

C. BIAYA UMUM

1. Biaya Administrasi

2. Biaya Fhoto Dokumentasi

3. Biaya Pembersihan Akhir

Page 16: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

Pekerjaan - pekerjaan tersebut diatas harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian – bagian pekerjaan

yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Teknis. Termasuk didalam

lingkup pekerjaan ini adalah : Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan - bahan, peralatan berikut alat bantu

lainya untuk melaksanakan bagian - bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan

pemeliharaan terhadap bahan - bahan, alat - alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan

berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah terimakannya

pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas. Semua bagian pekerjaan yang merupakan kesatuan dengan

pekerjaan yang disebut dalam buku ini, menjadi lingkup pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dan harus

dilaksanakan oleh Kontraktor, sesuai dengan petunjuk Tim Direksi.

1.2. SARANA BEKERJA

1.2.1. TENAGA KERJA / TENAGA AHLI

Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan

yang akan dilaksanakan.

1.2.2. BAHAN – BAHAN BANGUNAN

Menyediakan bahan - bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis pekerjaan yang akan

dilaksanakan serta tepat pada waktunya.

1.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN

Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan,

peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan

Syarat - Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh Tim Direksi. Sebelum melaksanakan setiap

pekerjaan dilapangan, Kontraktor wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan

lain yang menyangkut pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Plumbing / Sanitasi dan mendapat ijin

tertulis dari Tim Direksi.

Untuk Menjamin Mutu dan Kelancaran Pekerjaan Kontrakor Harus Menyediakan :

Wakil sebagai penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama pelaksanaan

Pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut kontrak.

Buku Harian Untuk :

Kunjungan tamu - tamu yang ada hubungannya dengan proyek.

Mencatat semua petunjuk - petunjuk, keputusan - keputusan dan detail dari pekerjaan.

Alat - Alat Yang Senantiasa Tersedia Diproyek Adalah :

1 (Satu) Alat Ukur Schuifmat

1 (Satu) Kamera

1 (Satu) Alat Ukur Optik (Theodolit / Waterpass)

1 (Satu) Unit komputer dan alat cetak (printer)

1 (Satu) Alat Ukur panjang 50 M dan panjang 5 M

1 (Satu) Mistar panjang 120 Cm

1.4. STANDARD YANG DIPERGUNAKAN

Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standard Industri

Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan antara lain :

NI-2 (PUBI-1971) : Peraturan Beton Indonesia (1971).

PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan Di Indonesia.

NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan Di Indonesia

NI-4 : Persyaratan Cat Indonesia

NI-5 PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia

NI-7 : Peraturan Kapur Indonesia

NI-8 : Peraturan Semen Portland Indonesia

NI-10 : Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan

PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia

SII : Standard Industri Indonesia

SK SNI T-15-1991-03

(PBI - 1991) : Peraturan Beton Bertulang Indonesia

AVWI : Peraturan Umum Instalasi Air

Keputusan Menteri PU Nomor : 02/KPTS/1985, Tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran.

Jika tidak terdapat didalam Peraturan / Standard / Normalisasi tersebut diatas, maka berlaku Peraturan /

Standard / Normalisasi Internasional ataupun dari negara asal produsen bahan / material / komponen yang

bersangkutan. Selain ketentuan - ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini :

Gambar bestek yang dibuat oleh Perencana yang sudah disahkan oleh pemberi tugas, termasuk juga

gambar-gambar kerja yang dibuat oleh Pemborong dan sudah disetujui / disahkan oleh Pemberi Tugas.

Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS)

Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing)

Page 17: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

Surat Perjanjian Mulai Kerja (SPMK) / Kontrak

Rencana Kerja Pelaksanaan Yang Dibuat Oleh Pemborong dan Disetujui Oleh Pemberi Tugas

PASAL 2 PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

2.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS) termasuk tambahan

dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

2.2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS), maka yang mengikat / berlaku

adalah RKS.

2.3. Ukuran

2.3.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja dan Gambar Pelengkap meliputi :

As – As

Luar – Luar

Dalam – Dalam

Luar – Dalam

2.3.2. Ukuran - ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam M (Meter), kecuali ukuran - ukuran

untuk baja yang dinyatakan dalam inch atau mm (millimeter).

2.3.3. Khusus ukuran - ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam

keadaan selesai ( Finished ).

2.3.4. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka Kontraktor diwajibkan meneliti terlebih dahulu

ukuran - ukuran yang tercantum didalam Gambar Kerja Arsitektur dan Gambar Kerja lainnya yang termuat

didalam Dokumen Lelang / Dokumen Kontrak, terutama untuk peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas

penampang dan lain - lain.

2.3.5. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Tim Direksi yang

selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.

2.3.6. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran - ukuran yang tercantum di Gambar dan

Spesifikasi Teknis.

2.4. Perbedaan Gambar

2.4.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja, maka gambar yang

mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat / berlaku.

2.4.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil / Struktur, maka yang berlaku / mengikat

adalah gambar kerja struktur.

2.4.3. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sanitasi, Elektrikal / Listrik dan Mekanikal,

maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam gambar kerja Arsitektur.

2.4.4. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian didalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan

Selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka didalam hal terdapat ketidak - jelasan, kesimpang -

siuran, perbedaan - perbedaan dan atau pun ketidak – sesuaian dan keragu - raguan diantara setiap

Gambar Kerja. Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Tim Direksi / Pengelola Proyek secara tertulis,

mengadakan pertemuan dengan Tim Direksi, dan Konsultan Perencana, untuk mendapat keputusan

gambar mana yang akan dijadikan pegangan.

2.4.5. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang /

mengklaim biaya maupun waktu pelaksanaan.

2.5. Istilah

Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing - masing disiplin pada tahap pembangunan ini adalah

sebagai berikut :

2.5.1. AR : Arsitektur,

Mencakup hal - hal yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan bangunan secara

menyeluruh dari semua disiplin - disiplin kerja yang ada, baik teknis maupun estetika.

2.5.2. SR : Struktur,

Mencakup hal - hal yang berhubungan dengan Perhitungan Konstruksi, Bahan Konstruksi Utama dan

Spesifikasinya, Dimensionering Beton Struktur.

2.5.3. PL : Plumbing / Sanitasi ( Teknik Penyehatan ),

Mencakup hal yang berhubungan dengan sistem sanitasi bangunan (air bersih, air kotor, air hujan).

2.5.4. EL : Elektrikal / Telepon, Penangkal Petir,

Page 18: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

Yang ada hubungannya dengan Sistem Penyediaan Daya Listrik, Penerangan, Penangkal Petir, dan

lain – lain sesuai dalam gambar kerja.

2.6. Shop Drawing

Shop Drawing merupakan gambar detail pelaksanaan dilapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor

berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan. Kontraktor wajib

membuat Shop Drawing pada setiap akan melaksanakan suatu pekerjaan dan untuk detail khusus yang

belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun spesifikasi / persyaratan khusus

sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap didalam Gambar Kerja / Dokumen

Kontrak maupun didalam Buku ini. Kontraktor wajib mengajukan Shop Drawing tersebut kepada Tim

Direksi untuk mendapat persetujuan tertulis dari Tim Direksi.

PASAL 3 KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN

3.1. Dilapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa disebut Site

Manager / Project Manager yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan mendapat

Kuasa penuh dari Kontraktor, berpendidikan minimal STM / SMK Teknik Bangunan Berpengalaman Dalam

Pekerjaan Konstruksi Minamal 5 ( Lima ) Tahun dan Memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja ( SKT ) Pada

Klasifikasi Bidang Arsitektur Subbidang Pelaksana Bangunan Gedung / Pekerjaan Gedung ( 022 ).

3.2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian maupun

keseluruhan terhadap kewajibannya.

PASAL 4 TANGGUNG - JAWAB KONTRAKTOR

4.1. Kontraktor harus bertanggung - jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan – ketentuan

dalam RKS dan Gambar Kerja.

4.2. Kehadiran Tim Direksi selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat, mengawasi, menegur, memberi nasehat

tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.

4.3. Kontraktor bertanggung - jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan.

Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Kontraktor sendiri.

4.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor

berkewajiban memberikan saran - saran perbaikan kepada Pemberi Tugas melalui Tim Direksi. Apabila hal

ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung -jawab atas kerusakan yang timbul.

4.5. Kontraktor bertanggung - jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam pelaksanaan

pekerjaan.

4.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung –

jawab Kontraktor.

4.7. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan / material, barang milik

Proyek, Tim Direksi dan milik Pihak Ketiga yang ada dilapangan, maupun bangunan yang dilaksanakannya

sampai tahap serah terima. Bila terjadi kehilangan bahan - bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang

telah dipasang maupun belum adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam

biaya pekerjaan tambah.

4.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung - jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang –

barang maupun keselamatan jiwa.

PASAL 5 DIREKSI KEET, KANTOR PEMBORONG, GUDANG DAN LOS KERJA

5.1. Pemborong harus membuat Direksi Keet seluas 24 M2 ( 4 x 6 M2 ) untuk ruang pengawas dan ruang rapat,

yang diperlengkapi dengan kursi, meja kerja, meja rapat, serta alat - alat kantor yang diperlukan ( lantai

diplester, dinding papan dan atap genting / asbes). Pemborong berkewajiban membuat Kantor

Pemborong, Los Kerja, Gudang Bahan yang dapat dikunci yang mana tempatnya akan ditentukan oleh

Pengawas Lapangan / Personalia Proyek.

Page 19: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

5.2. Direksi Keet, Kantor Pemborong, Gudang dan Los Kerja yang dibuat oleh pemborong, setelah selesai

pelaksanaan pembangunan / pekerjaan tersebut, harus segera dibongkar / dibersihkan oleh pihak

pemborong kecuali ada ketentuan lain dari Tim Direksi.

5.3. Kontraktor wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian masing - masing anggota kelompok kerja

pelaksanaan pekerjaan ini dan inventarisasi peralatan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini.

5.4. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja ( Workshop ) dan peralatan yang dimiliki dimana

pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan, serta jadwal kerja.

5.5. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar - benar baik dan memenuhi persyaratan kerja sehingga

memudahkan dan melancarkan kerja dilapangan.

5.6. Penyediaan tempat penyimpanan bahan / material dilapangan harus aman dari segala kerusakan,

kehilangan dan hal - hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan.

PASAL 6 JADWAL PELAKSANAAN

6.1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Kontraktor wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan

dan bagian -bagian pekerjaan berupa Bar - Chart dan S - Curve Bahan dan Tenaga. Sesuai sebagaimana

terlampir pada Lembar Jadwal Waktu Pelaksanaan.

6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Tim Direksi, paling lambat

dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang / Jasa

(SPPBJ) diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Tim Direksi, akan disahkan oleh

Pemberi Tugas.

6.3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada Tim Direksi, yang

selanjutnya akan memberikan 1 (satu) salinan Rencana Kerja kepada Pemberi Tugas 1 (satu) salinan

Rencana Kerja harus ditempel pada dinding Bangsal Kontraktor dilapangan yang selalu diikuti dengan

grafik kemajuan / prestasi kerja.

6.4. Tim Direksi akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan Rencana Kerja tersebut.

PASAL 7 PENGUKURAN GARIS / KETINGGIAN PERMUKAAN

DAN POSISI BAGIAN - BAGIAN PEKERJAAN

7.1. Kontraktor harus bertanggung - jawab atas kebenaran penetapan ketinggian dilapangan yang disetujui

secara tertulisoleh pengawas ahli.

7.2. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan semua peralatan, perlengkapan dan Kontraktor

harus melindungi dan menjaga dengan hati - hati semua patok tetap, Bouwplank dan benda - benda yang

lain yangdigunakan dalam penetapan ketinggian.

7.3. Kontraktor wajib memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk yang tertera dalam Gambar Kerja untuk

mendapatkan posisi dan ketetapan dilapangan bagi setiap bagian pekerjaan.

7.4. Kontraktor harus memasang patok - patok yang terpenting di Tapak untuk patokan titik mula setiap bagian

dari pekerjaan.

7.5. Pembentukan dan penyelesaian tanah harus mengikuti bentuk / kemiringan / kontur / peil yang tertera

didalam Gambar Kerja.

7.6. Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju keselokan yang ada disekitarnya

serta mengikuti persyaratan - persyaratan yang tertera didalam Gambar kerja, tidak dibenarkan adanya

genangan air.

7.7. Perbedaan antara Gambar Kerja dengan keadaan dilapangan harus dilaporkan kepada Tim Direksi, untuk

mendapatkan pemecahannya setelah berkonsultasi dengan Perencana. Tidak dibenarkan Kontraktor

mengambil tindakan tanpa sepengetahuan Tim Direksi.

PASAL 8 KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN – BAHAN

8.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS) ini maupun dalam berita

Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan - bahan yang akan dipergunakan maupun syarat – syarat pelaksanaan

harus memenuhi syarat - syarat yang tercantum dalam A.V. dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan

Page 20: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

Indonesia (PUBI Tahun 1982), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan -

ketentuan dan syarat bahan – bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.

8.2. Merk Pembuatan Bahan / Material Dan Komponen Jadi

8.2.1. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Teknis ini

dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.

8.2.2. Bahan / material dan komponen jadi yang dipasang / dipakai harus sesuai dengan yang tercantum dalam

Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan

bangunan yang berlaku.

8.2.3. Apabila dianggap perlu, Tim Direksi berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik dan

atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.

8.2.4. Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan tambah.

8.2.5. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan untuk setiap jenis

bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.

8.2.6. Penggunaan bahan produk lain yang setara dengan apa yang dipersyaratkan harus disertai test dari

Laboratorium lokal / dalam negeri baik kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus diketahui dan

disetujui oleh Tim Direksi secara tertulis. Apabila diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya

tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor tanpa dapat mengajukan sebagai biaya tambah. Contoh

bahan tersebut yang harus diserahkan kepada Tim Direksi adalah sebanyak tiga (3) buah dari satu bahan

yang ditentukan untuk menetapkan "Standard of Appearence" dan disimpan diruang Tim Direksi. Paling

lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua (2) minggu sebelum jadwal pelaksanaan.

8.3. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan diinformasikan kepada Kontraktor

selama tidak lebih dari tujuh (7) hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.

8.4. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang bersangkutan, dan atau sesuai

dengan spesifikasi bahan tersebut.

PASAL 9 PEMERIKSAAN BAHAN – BAHAN

9.1. Bahan - bahan yang didatangkan / dipekerjakan harus sesuai dengan contoh - contoh yang telah disetujui

Tim Direksi seperti yang diatur dalam Pasal 8 diatas.

9.2. Bahan - bahan yang tidak memenuhi syarat - syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan afkir / ditolak oleh

Tim Direksi, harus segera dikeluarkan dari lapangan bangunan selambat - lambatnya dalam tempo 3 x 24

jam dan tidak boleh dipergunakan.

9.3. Apabila sesudah bahan - bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Tim Direksi dan ternyata masih

dipergunakan oleh Pelaksana, maka Tim Direksi berhak memerintahkan pembongkaran kembali kepada

Kontraktor yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan

Kontraktor sepenuhnya disamping pihak Kontraktor tetap dikenakan denda sebesar 1 ‰ ( Satu Per Mil )

dari harga borongan.

9.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan – bahan tersebut,

maka Kontraktor harus dan memeriksakannya ke Laboratorium balai Penelitian Bahan - Bahan Pemerintah

untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan kepada Tim Direksi secara tertulis, segala biaya

pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor.

9.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut diatas tentang baik atau tidaknya kualitas dari bahan –

bahan tersebut, Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan - pekerjaan yang menggunakan

bahan – bahan tersebut diatas.

PASAL 10 SUPPLIER DAN SUB – KONTRAKTOR

10.1. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan ( Sub-Kontraktor ) didalam hal

pengadaan material dan pemasangannya, maka Kontraktor wajib memberitahukan terlebih dahulu

kepada Tim Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

10.2. Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Tim Direksi dengan Kontraktor

Bawahan atau Supplier bahan.

10.3. Supplier wajib hadir mendampingi Tim Direksi dilapangan untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan

dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik.

Page 21: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

PASAL 11 PEMBUATAN PAGAR PROYEK

11.1. Sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai, Kontraktor diwajibkan memasang Pagar Proyek dilokasi seperti

yang dipetakan didalam Gambar dan atau atas petunjuk lainya dari Tim Direksi.

11.2. Tinggi Pagar Proyek minimum 2,00 M dari permukaan tanah dengan bahan dari Seng Gelombang BJLS 32

dicat, kolom setempat dari rangka Kayu Borneo ukuran 5/7, memenuhi persyaratan kekuatan, atau sesuai

dengan peraturan Pemerintah Daerah setempat.

PASAL 12 PERSYARATAN UMUM LAINNYA

12.1. Pekerjaan Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Bekerja

12.1.1. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat sumur pompa ditapak proyek.

12.1.2. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya yang merusak.

Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari Tim Direksi.

12.1.3. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan PLN setempat selama

masa pembangunan.

12.1.4. Penggunaan Diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara

atas petunjuk Pengawas.

12.2. Mengutamakan Jasa Produksi Dalam Negeri

Pengutamaan Jasa Produksi Dalam Negeri, kecuali ditentukan lain dalam kontrak, untuk pelaksanaan,

penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan maka Kontraktor atas biaya sendiri, harus mengadakan dan

menyediakan semua peralatan konstruksi dan bahan, baik untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan

sementara, termasuk segala macam barang lain yang diperlukan. Dalam hal pengadaan semua bahan

baku, barang jadi, setengah jadi dan lain - lain, kontraktor harus mengutamakan jasa produksi dalam

negeri meskipun harus tetap memperhatikan syarat – syarat mutu bahan yang bersangkutan, sesuai

dengan petunjuk dan persetujuan pengawas, kecuali bila ditentukan lain dalam RKS teknis.

12.3. Drainase / Saluran Tapak Sementara

Dengan mempertimbangkan keadaan topografi / kontur tanah yang ada di tapak, Kontraktor wajib

membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada. Arah aliran ditujukan

kedaerah permukaan yang terendah yang ada ditapak atau kesaluran yang sudah ada dilingkungan

daerah pembangunan.

12.4. Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan

Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan yang meliputi barang - barang milik Tim Proyek,

Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung - jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang –

barang maupun keselamatan jiwa.

12.5. Keselamatan Pekerjaan

Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, kontraktor bertanggung –

jawab atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang

diserahkan Pemberi Tugas, dalam hal terjadinya kerusakan - kerusakan, maka Kontraktor harus

bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

12.6. Memasuki Lapangan

Tim Direksi atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap waktu dapat memasuki tempat

pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat - tempat dimana pekerjaan sedang dikerjakan / dipersiapkan

atau dimana bahan / barang dibuat. Kontraktor harus memberi fasilitas dan membantu untuk memasuki

tempat - tempat tersebut.

12.7. Pemeriksaan Pekerjaan

12.7.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi karena bahan / material

ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh Tim Direksi harus segera

dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh

Tim Direksi.

12.7.2. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapatkan persetujuan

pengawas dan pemborong harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepada pengawas ahli untuk

memeriksa surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur / hari Raya) tidak dipenuhi /

ditanggapi oleh Tim Direksi, maka Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang

seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Tim Direksi.

12.7.3. Bila Kontraktor melalaikan perintah, Tim Direksi berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan

sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.

Page 22: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

12.7.4. Biaya pembongkaran dan pemasangan / perbaikan kembali menjadi tanggungan Kontraktor, tidak dapat

diklaim sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.

12.8. Kemajuan Pekerjaan

12.8.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh kontraktor demikian

pula metode / cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima

oleh Pengawas.

12.8.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian Tim Direksi

telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada waktu yang

diperpanjang, maka pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah - langkah yang perlu

diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah

ditentukan.

12.9. Perubahan, Penambahan, Pengurangan Pekerjaan dan Pembuatan As - Built Drawing

Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan telah

dikerjakan / dibangun oleh kontraktor ( As Built Drawing ). Biaya untuk penggambaran As Built Drawing,

sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.

12.10.Papan Nama Proyek

Kontraktor harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan peraturan Daerah yang berlaku, atas

biaya Kontraktor.

Page 23: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

BAB II SYARAT - SYARAT

PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEKERJAAN TANAH

PASAL 1 UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan - bahan, peralatan dan alat bantu lainnya

yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu dan tidak terbatas pada :

Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan

Pekerjaan galian, pengurugan, pemadatan dan perataan tanah

Pekerjaan perbaikan kembali

3.2. Persiapan Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus mempelajari dengan seksama Gambar Kerja.

Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi dilapangan yang meliputi dan tidak terbatas

pada bangunan Eksisting, Trench, saluran drainase, pipa - pipa, instalasi eksisting lainnya, tiang listrik

dan penangkal petir.

Kontraktor harus mengamankan / melindungi hasil paket pekerjaan sebelumnya maupun yang sedang

berjalan, bahan / komponen / instalasi eksisting yang dipertahankan, agar tidak rusak atau cacat.

Rencana pengamanan, baik berupa penyangga, penopang, atau konstruksi khusus sebagai penahan

atau pelindung bagian yang tidak dibongkar, harus dilaporkan kepada Tim Direksi terlebih dahulu untuk

mendapatkan persetujuan.

PASAL 2 PEKERJAAN PEMBERSIHAN

2.1. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan mencakup :

Pembersihan / pemindahan konstruksi keluar dari dalam tapak / site terhadap semua hal yang dinyatakan

oleh Tim Direksi tidak akan digunakan lagi, maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan,

diantaranya :

Pembersihan akar pepohonan

Pembersihan sisa - sisa dan atau buangan dari hasil pembongkaran maupun paket pekerjaan

sebelumnya

2.2. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat dilaksanakan

pemasangan baru, sesuai dengan Gambar Kerja.

2.3. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari Tapak / Site Konstruksi dan dikumpulkan

ditempat / lokasi tertentu yang ditunjukkan Tim Direksi. Pada dasarnya, barang - barang tersebut tidak

dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali apabila dinyatakan lain oleh Tim Direksi.

PASAL 3 PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan tanah mencakup :

Galian Pondasi

Saluran an Trench

Galian lain seperti yang ditunjukkan dalam Gadmbar Kerja dan atau oleh Tim Direksi

3.1. Macam Galian

Penggalian dibagi dalam macam - macam jenis yaitu :

Galian Tanah Biasa

Galian Batu

Galian Konstruksi / Obstacle

Semua pekerjaan galian harus dikerjakan sesuai dengan spesifikasi untuk ketiga macam galian tersebut

diatas. Syarat - syarat kerja yang menyangkut bidang lain, mengikuti ketentuan – ketentuan letak, peil, dan

dimensi seperti yang dicantumkan Pengawasan dalam Gambar Rencana atau Petunjuk Tim Direksi.

a. Galian Tanah Biasa

Galian Tanah biasa harus mencakup semua galian yang bukan galian batu, galian konstruksi atau galian

material dan bahan baku lainnya.

Page 24: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

b. Galian Batu

Galian Batu terdiri dari pekerjaan menggali / membongkar batu - batuan pada daerah galian yang

menurut pendapat Tim Direksi harus dilakukan pembongkaran.

c. Galian Konstruksi / Obstacle

Galian Konstruksi / Obstacle adalah semua galian, selain dari galian tanah dan galian batu dalam batas

pekerjaan yang disebut dalam Spesifikasi ini atau tercantum dalam Gambar Rencana. Semua galian yang

disebut sebagai galian Konstruksi / Obstacle terdiri dari galian lantai bangunan, galian pondasi

bangunan eksisting, galian perkerasan jalan / halaman, galian pipa / kabel listrik, pipa gas, saluran -

saluran serta konstruksi - konstruksi lainnya, selain yang disebutkan pada Spesifikasi ini.

1.2. Urutan penggalian harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti petunjuk - petunjuk Tim Direksi

sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan Tapak atau menyebabkan timbulnya genangan

air untuk waktu lebih dari 24 jam.

3.3. Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar maka bagian

ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan

dan disirami air setiap ketebalan 5 Cm lapis demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang

dinginkan. Biaya pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan

tambah.

3.4. Bila pada galian terdapat instalasi eksisting, Kontraktor harus mengikuti prosedur seperti terurai dalam butir

3.1 s/d 3.3.

3.5. Bila Kontraktor melakukan penggalian yang melebihi kedalaman yang ditentukan dalam Gambar Kerja,

maka Kontraktor wajib untuk menutup kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan dan

disirami air setiap ketebalan 5 Cm lapis demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang

diinginkan. Biaya pekerjaan ini tanggung jawab Kontraktor tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.

3.6. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar sesuai dengan Gambar kerja dan harus dibersihkan dari

segala macam kotoran.

3.7. Kelebihan Tanah Galian harus dibuang keluar dari dalam Tapak Konstruksi. Area antara Papan Patok Ukur

dengan Galian harus bebas dari timbunan tanah.

3.8. Untuk menjaga lereng - lereng lubang galian agar tidak longsor atau runtuh, maka apabila dianggap perlu

oleh Tim Direksi, Kontraktor harus memasang Konstruksi penahan / casing sementara dari bahan seng

Gelombang BJLS 50 atau setara, atau dari papan - papan tebal 3 Cm diperkuat dengan kayu - kayu dolken,

minimal dia. 8 Cm sehingga konstruksi tersebut dapat menjamin kestabilan lereng.

3.9. Apabila dan atau karena permukaan Air Tanah tinggi, Kontraktor harus menyediakan Pompa Air

secukupnya untuk mengeringkan air yang menggenang galian. Di syaratkan bahwa seluruh permukaan

galian, terutama Lantai Galian, harus kering untuk Pekerjaan - pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk

pekerjaan :

Pondasi Batu Kali dan Sloof Beton Bertulang

Pondasi Plat Beton dan Sloof Beton Bertulang

Pengurugan dan Pemadatan

3.10. Biaya untuk lingkup yang terurai pada butir 3.5 dan 3.7 diatas ditanggung oleh kontraktor, tidak dapat

diklaim sebagai pekerjaan tambah.

PASAL 4 GALIAN STRUKTUR

4.1. Lingkup Pekerjaan

4.1.1. Galian struktur merupakan pengalian tanah untuk bangunan struktur, sesuai dengan batasan pekerjaan

sebagaimana dijelaskan disini atau sebagaimana tampak pada gambar.

4.1.2. Pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal - pasal lain dalam spesifikasi ini tidaklah digolongkan

sebagai galian struktur.

4.1.3. Galian struktur disini tidak dibatasi hanya pada galian strukur pondasi plat, tapi termasuk pekerjaan galian

untuk sloof dan pondasi batu kali.

4.1.4. Pekerjaan galian ini mencakup pengurugan kembali dengan material yang disetujui olehTim Direksi ,

berikut pembuangan bahan - bahan sisa, dan semua bahan dan peralatan lainnya untuk menghindarkan

galian dari genangan air tanah dan air permukaan.

4.1.5. Penyediaan tenaga kerja, bahan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan - kebutuhan lainnya yang

diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah yang sesuai dengan gambar – gambar dan spesifikasi.

Page 25: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

4.2. Persyaratan Pekerjaan

4.2.1. Tata Letak

Kontraktor bertanggung jawab atas tata letak yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum

penataan, Kontraktor harus menyerahkan rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari Tim Direksi.

Bench Mark yang bersifat tetap maupun sementara harus dijaga dari kemungkinan gangguan atau

pemindahan.

4.2.2. Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran

a. Semua benda dipermukaan seperti pohon, akar dan tonjolan, serta rintangan – rintangan dan lain –

lain yang berada didalam batas daerah pembangunan yang tercantum dalam gambar, harus

dibersihkan dan / atau dibongkar kecuali untuk hal – hal dibawah ini :

Sisa - sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar - akar serta benda - benda yang tidak mudah

rusak, yang letaknya minimal 1 Meter dibawah dasar Poer.

Pembongkaran tiang - tiang, saluran - saluran dan selokan - selokan hanya sedalam yang

diperlukan dalam penggalian ditempat tersebut.

Kecuali pada tempat - tempat yang harus digali, lubang - lubang bekas pepohonan dan lubang -

lubang lain, harus diurug kembali dengan bahan - bahan yang baik dan dipadatkan.

b. Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman - tanaman dan puing - puing

ketempat yang ditentukan oleh Tim Direksi.

c. Kontraktor harus melestarikan semua benda - benda yang ditentukan tetap berada pada tempatnya.

d. Pembuangan Humus

Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput harus dibersihkan, harus bebas

dari sisa - sisa tanah bawah (Subsoil), bekas - bekas pohon, akar - akar, batu - batuan, semak -

semak atau bahan - bahan lain.

Humus yang didapat dari pengupasan tersebut harus dibuang ke tempat yang sudah ditentukan

oleh Tim Direksi.

4.3. Penggalian

4.3.1. Sebelum memulai pekerjaan galian, Kontraktor harus :

Dengan inisiatif sendiri mengambil tindakan untuk mengatur drainase alamiah dari air yang mengalir

pada permukaan tanah, untuk mencegah galian tergenangi air. Memeriksa segala pembongkaran dan

pembersihan ditempat itu sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini. Memberitahu Tim Direksi

sebelum memulai suatu galian apapun, agar elevasi penampang melintang dan pengukuran dapat

diketahui dan dilakukan pada tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan dengan struktur tidak

boleh diganggu tanpa ijin Tim Direksi.

4.3.2. Parit - parit atau galian pondasi untuk struktur atau alas struktrur, harus mempunyai ukuran yang cukup

sehingga memungkinkan peletakkan atau alas pondasi sesuai dengan ukurannya. Bagian - bagian dinding

/ sisi parit harus selalu ditopang. Elevasi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar merupakan

perkiraan, sehingga secara tertulis Tim Direksi dapat memerintahkan perubahan ukuran dan elevasi jika

diperlukan untuk menjamin pondasi yang kokoh.

4.3.3. Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk tempat - tempat ketika penggunaan

mesin - mesin tersebut dapat merusak benda - benda yang berada didekatnya.

4.3.4. Bila diperlukan Kontraktor harus membuat turap sementara yang cukup kuat untuk menahan lereng -

lereng tanah galian sehingga lereng – lereng galian tersebut tidak ambruk, dan agar tidak mengganggu

pekerjaan. Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan - bangunan yang berada didekat

lereng galian tetap stabil.

4.3.5. Apabila terjadi kerusakan bangunan (roboh) yang diakibatkan oleh pekerjaan galian, maka Kontraktor

harus bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan tersebut dan harus menggantinya atas biaya

Kontraktor.

4.3.6. Kontraktor harus melakukan perlindungan dan perawatan yang cukup untuk bagian – bagian pekerjaan

diatas maupun dibawah tanah, drainase, saluran - saluran pembuang dan rintangan - rintangan yang

dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Semua biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab

Kontraktor.

4.3.7. Kemiringan galian harus dibuat minimal dengan perbandingan 1 (satu) Horizontal dengan 1 (satu)

Vertikal, kecuali diperlihatkan lain dalam gambar.

4.3.8. Batu - batu, kayu - kayu dan bahan lain dalam lubang galian yang tak berguna harus dibuang dan tidak

boleh digunakan untuk pengurugan.

4.3.9. Setiap kali galian selesai dikerjakan, Kontraktor harus memberitahu Tim Direksi mengenai hal itu, dan

pembuatan Lapisan Sirtu, Lantai Kerja atau penempatan material apapun tidak boleh dilakukan sebelum

Tim Direksi menyetujui kedalaman pondasi dan karakter tanah dasar pondasi.

Page 26: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

4.3.10. Bila tanah dasar pondasi lembek, berlumpur atau tidak memenuhi syarat, maka bila diperintahkan oleh

Tim Direksi, Kontraktor harus menggantinya dengan material berbutir atau kerikil sebagaimana

disyaratkan pada RKS ini. Material pengganti tersebut harus diurugkan dan dipadatkan lapis demi lapis

dengan tebal tiap lapis 15 Cm, sampai mencapai elevasi dasar pondasi dengan kepadatan sesuai

petunjuk Tim Direksi.

4.3.11. Kepadatan tanah dasar harus mencapai CBR 3%. Bila menurut Tim Direksi, tanah dasarpondasi tidak

memenuhi syarat semata - mata karena kesalahan Kontraktor dalam mengerjakan kewajibannya, maka

Kontraktor harus membuang dan mengganti tanah dasar pondasi atas tanggungan biaya sendiri, atau

Menangguhkan pekerjaan galian itu sampai kondisi tanah dasar pondasi tersebut memenuhi syarat.

4.3.12. Semua material hasil galian, bila memenuhi syarat, harus dimanfaatkan sebagai material urugan atau

timbunan, dan bila ternyata berlebihan harus dibuang.

4.4. Air Tanah

4.4.1. Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur, maka Kontraktor harus segera mengambil

langkah - langkah untuk mencegah air menggenangi galian dan alas struktur.

4.4.2. Bila galian terjadi pada tanah yang mengandung air permukaan, maka air ini tidak dianggap sebagai air

tanah dan merupakan kewajiban Kontraktor untuk menanggulanginya. Jika air dapat dihalangi memasuki

galian dengan menggunakan Cofferdam terbuka, maka air ini tidak dinilai sebagai air tanah.

4.4.3. Bila tinggi muka air diatas elevasi dasar galian, maka harus digunakan Cofferdam yang kedap air. Bila

diminta, Kontraktor harus menunjukkan gambar mengenai metoda pembuatan Cofferdam yang

dipakainya kepada Tim Direksi untuk disetujui. Cofferdam atau Palung untuk pembuatan pondasi, secara

umum, harus dibuat dibawah dasar alas pondasi dan dibuat sedapat mungkin kedap air. Umumnya,

Dimensi Interior Cofferdam itu harus sedemikian rupa sehingga memberikan cukup kebebasan untuk

pembuatan acuan (Form) dan pemeriksaannya, dan memudahkan proses pemompaan air keluar. Bila

menurut Tim Direksi , keadaan tidak memungkinkan untuk mengeringkan galian sebelum membuat alas

pondasi, Tim Direksi dapat memerintahkan pembuatan lapisan beton penutup dengan ukuran tertentu,

dan Lapisan tersebut harus diletakkan sebagaimana tampak pada gambar atau mengikuti petunjuk Tim

Direksi Lalu galian harus dikeringkan dan alas pondasi diletakkan. Bila digunakan palung berbeban, dan

beban tersebut dipakai untuk menanggulangi tekanan hidrostatik yang bekerja terhadap dasar lapisan

pondasi penutup, maka harus digunakan penyemat (jangkar) khusus untuk mentransfer seluruh berat

palung terhadap lapisan pondasi. Bila lapisan pondasi penutup dibuat dibawah air, maka Cofferdam harus

dibuat pada muka air yang rendah. Cofferdam dibuat untuk melindungi beton dari kerusakan karena

naiknya muka air dan dari erosi. Didalam Cofferdam atau Palung tak boleh ditinggalkan kayu - kayuan

dan lain - lain, tanpa ijin Tim Direksi. Bila pekerjaan memompa air diijinkan dilakukan dari bagian galian

pondasi, maka harus dicegah agar jangan ada bahan beton yang ikut terbawa keluar. Setiap pekerjaan

memompa yang dibutuhkan selama perletakkan beton, atau selama waktu sekurang - kurangnya 24 jam

sesudahnya harus menggunakan pompa yang sesuai dan air diletakkan diluar acuan beton. Pemompaan

air untuk mengeringkan ini tidak boleh dikerjakan sebelum lapisan cukup keras dan kuat untuk melawan

Tekanan Hidrostatik. Kecuali bila tidak ditentukan lain, Cofferdam atau Palung, dengan segala

pelengkapnya, harus dibongkar oleh Kontraktor segera setelah selesai pekerjaan sub struktur.

Pemindahannya harus sedemikian rupa sehingga tidak merusak pekerjaan yang telah diselesaikan.

4.4.4. Pemeliharaan Saluran

Jika tak diijinkan, penggalian tak boleh dikerjakan diluar Caisson, Palung, Cofferdam atau Sheet Piling dan

saluran air yang berdekatan dengan pondasi tidak boleh terganggu tanpa ijin Tim Direksi. Jika ada

pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum Caisson, Palung dan Cofferdam terpasang

pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor harus mengurug kembali

galian - galian itu sesuai kembali dengan muka tanah semula, dengan memakai bahan yang telah

disetujui oleh Tim Direksi.

PASAL 5 URUGAN DAN PEMADATAN

5.1. Pekerjaan Urugan

Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah ini untuk :

Bangunan gedung kepadatan tanahnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan

Manajemen Konstruksi / Perencana.

Semua galian sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan CBR 3% atau sesuai Gambar Kerja.

5.2. Bahan Bangunan

Bahan Urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir urug darat yang memenuhi persyaratan

sebagai bahan urugan.

Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan urugan, kecuali apabila tanah

tersebut memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan dan mendapat persetujuan dari Tim Direksi.

Page 27: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

Sumber bahan urugan ini harus mempunyai jumlah yang cukup untuk menjamin penyediaan bahan

urugan yang bisa mencukupi kebutuhan seluruh Proyek.

Semua bahan urugan, harus mendapat persetujuan dari Tim Direksi, baik mengenai kualitas bahan

maupun sumber bahan itu sendiri sebelum dibawa atau digunakan didalam lokasi pekerjaan.

Bahan urugan yang mengandung tanah organis, akar - akaran, sampah, dan lain - lain, tidak boleh

dipergunakan untuk urugan. Bahan - bahan seperti ini harus dipindahkan dan ditempatkan pada daerah

pembuangan yang disetujui atau ditunjuk oleh Tim Direksi.

Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara Stripping setebal 30 Cm.

Bahan - bahan urugan yang sudah ditempatkan dilokasi pengurugan tetapi tidak memenuhi standar,

harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas biaya sendiri.

5.3. Pengurugan

5.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus sudah bersih dari humus, akar

tanaman, benda - benda organis, sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas

pekerjaan ini.

5.3.2. Urugan harus bebas dari segala bahan yang dapat membusuk, sisa bongkaran, dan atau yang dapat

mempengaruhi kepadatan urugan. Tanah Urugan dapat diambil dari bekas galian atau tanah yang

didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan - bahan seperti tersebut diatas dan atau telah

disetujui Tim Direksi.

5.3.3. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis langsung dipadatkan sampai mencapai

permukaan atau peil yang diinginkan. Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh melebihi 20 Cm.

Setiap kali penghamparan harus mendapat persetujuan dari CM yang menyatakan bahwa lapisan

dibawahnya telah memenuhi kepadatan yang disyaratkan.

a. Pemampatan dan pemadatan harus dilakukan sesuai dengan artikel yang bersangkutan dibawah ini

dalam Bab ini.

b. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan deras. Jika permukaan lapisan yang

sudah dipadatkan tergenang oleh air, Kontraktor harus membuat alur - alur pada bagian teratas untuk

mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan kembali.

c. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasi sesuai yang tercantum didalam

gambar kerja.

5.3.4. Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, Jalan dan pengerasan, tidak perlu dipadatkan dengan

mesin cukup ditimbris dengan tangan.

5.4. Pemadatan

5.4.1. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus dikeringkan terlebih dahulu.

5.4.2. Kontraktor harus bertanggung jawab atas ketepatan penempatan dan pemadatan bahan - bahan urugan

dan juga memperbaiki kekurangan - kekurangan akibat pemadatan yang tidak cukup.

5.4.3. Kontraktor harus menentukan jenis ukuran dan berat dari alat yang paling sesuai untuk pemadatan bahan

urugan yang ada. Alat - alat pemadatan ini harus mendapat persetujuan Tim Direksi.

5.4.4. Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimum 30 Cm dan

dipadatkan sampai mencapai paling sedikit 90 % (Modified Proctor) dari kepadatan kering maksimum

seperti yang ditentukan dalam AASHTO T99.

5.4.5. Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca baik. Apabila hari hujan, pemadatan harus

dihentikan. Selama pekerjaan ini, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar air optimum.

5.4.6. Kontraktor diwajibkan melakukan Test kepadatan tanah apabila diminta oleh Tim Direksi sebanyak titik

yang ditentukan oleh Tim Direksi yang harus disaksikan oleh Tim Direksi dan dibuatkan Laporan tertulis

untuk tiap titik meliputi area 150 M2.

5.5. Pekerjaan Perataan Tanah

Bila terdapat bagian - bagian yang lebih tinggi dari permukaan tanah yang direncanakan, perataan pada

bagian ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kelebihan tanah tersebut dapat diangkut ke tempat

lain yang ditentukan oleh Tim Direksi.

Page 28: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

BAB III SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 1 PEKERJAAN BETON STRUKTUR

1.1. Persyaratan Mutu

1.1.1. Beton

Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan tambahan harus mempunyai mutu

karakteristik minimal sebagai berikut :

a. Pondasi Beton dan Sloof K-225

b. Struktur Atas :

Kolom, Balok, Plat Atap Dak dan Listplank Beton K-225

Kolom, Sloof dan Ring Balok Praktis K-175

c. Adukan Beton

Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh plat lantai atas dan balok dapat menggunakan beton

konvensional yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan Tim Direksi yang telah dibuat Trial Mix

Design.

d. Lantai Kerja

Seluruh beton untuk lantai kerja adalah Beton Rabat dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr

1.1.2. Baja Tulangan

Mutu Baja Tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini adalah Mutu Baja Tulangan

< Ø 12 mm adalah BJT U - 24 Mutu Baja Tulangan ≥ Ø 12 mm keatas ( Diameter Luar ) adalah BJTD U – 39

( Besi Ulir ).

1.1.3. Cetakan ( Bekisting )

Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai multiplex tebal minimum 12 mm. Bekisting dari

multiplex tersebut harus diperkuat dengan rangka kayu meranti ukuran5/7,6/1, 6/12 dan sebagainya,

untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui oleh Tim

Direksi. Steiger cetakan / bekisting harus dari pipa - pipa besi standar pabrik atau kayu / dolken dan sama

sekali tidak diperkenankan memakai bambu.

1.1.4. Bonding Agent

Dipergunakan pada elemen - elemen beton yang harus disambungkan / dicor secara terputus, untuk

mendapatkan sistem struktur yang kokoh sesuai dengan desain dan perhitungannya. Bonding Agent yang

digunakan adalah Nitobond EP ( Product Fosroc ) atau setara dicampur dengan air dan semen. Cara

pemakaiannya harus sesuai petunjuk pabrik.

1.1.5. Admixture

Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk mempercepat pengerasan beton. Bahan

admixture yang dipakai adalah Conplast P211 (Product Fosroc) atau yang setara, dengan takaran 0,8 %

dari berat semen. Takaran yang lain dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan maksimal dengan

persetujuan dari Tim Direksi.

1.2. Persyaratan Bahan Beton

1.2.1. Semen

a. Semua semen harus Cement Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam Peraturan Portland

Cement Indonesia NI - 8 atau ASTM C - 150 Type 1 atau standard Inggris BS 12.

b. Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah GRESIK, TIGA RODA dan KUJANG serta

memenuhi persyaratan NI - 8. Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai untuk

seluruh pekerjaan.

c. Pemeriksaan

Tim Direksi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap waktu sebelum

dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Tim Direksi

untuk pengambilan contoh - contoh tersebut. Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan

oleh Tim Direksi, harus tidak dipergunakan atau diafkir. Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan

tersebut telah dipergunakan untuk beton, maka Tim Direksi dapat memerintahkan untuk membongkar

beton tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor.

Kontraktor harus menyediakan semua semen - semen dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan

atas biaya Kontraktor.

d. Tempat Penyimpanan

Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen, dan setiap saat harus

terlindung dengan cermat terhadap kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut juga harus

sedemikian rupa agar memudahkan waktu pengambilan. Gudang penyimpanan harus berlantai kuat

Page 29: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

dibuat dengan jarak minimal 30 Cm dari tanah, harus cukup besar untuk dapat memuat semen dalam

jumlah cukup besar sehingga kelambatan atau kemacetan dalam pekerjaan dapat dicegah dan harus

mempunyai ruang lantai yang cukup untuk menyimpan tiap muatan truck semen secara terpisah -

pisah dan menyediakan jalan yang mudah untuk mengambil contoh, menghitung sak - sak dan

memindahkannya. Semen dalam sak tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 Meter. Untuk mencegah

semen dalam sak disimpan terlalu lama sesudah penerimaan, Kontraktor hendaknya mempergunakan

semen menurut urutan kronologis yang diterima ditempat pekerjaan. Tiap kiriman semen harus

disimpan sedemikian sehingga mudah dibedakan dari kiriman lainnya. Semua sak kosong harus

disimpan dengan rapih dan diberi tanda yang telah disetujui oleh Tim Direksi. Timbangan – timbangan

yang baik dan teliti harus diadakan oleh Kontraktor untuk menimbang semen didalam gudang dan

dilokasi serta harus dilengkapi segala timbangan untuk keperluan penyelidikan. Kontraktor harus

menyediakan penjaga yang cakap, untuk mengawasi gudang – gudang semen dan mengadakan

catatan - catatan yang cocok dari penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya. Tembusan dari

catatan - catatan harus disediakan untuk Tim Direksi bila dikehendakinya, jumlah dari semen yang

digunakan selama hari itu ditiap bagian pekerjaan.

1.2.2. Pasir dan Kerikil

a. Tempat dan Pengaturan

Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat persetujuan dari Tim Direksi.

Kontraktor harus membersihkan bahkan memperbaiki saluran buangan disemua tempat penimbunan

dan harus mengatur semua pekerjaan penimbunan pasir dan kerikil sedemikian rupa sehingga

timbulnya pemisahan dan pencampuran antara pasir dan kerikil akan dapat dihindari. Dan bahan yang

ditimbun tidak akan tercampur tanah atau bahan lain pada waktu ada banjir atau air rembesan.

Kontraktor diminta untuk menanggung sendiri segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan

kerikil yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna dan lalai dalam pencegahan yang cukup.

Pasir dan kerikil tidak boleh dipindah - pindah dari timbunan, kecuali bila diperlukan untuk meratakan

pengiriman bahan berikutnya.

b. Pasir

Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah pasir alam yaitu pasir yang dihasilkan

dari sungai atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan Tim Direksi. Persetujuan untuk

sumber -sumber pasir alam tidak dimaksudkan sebagai persetujuan dasar (pokok) untuk semua bahan

yang diambil dari sumber tersebut. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kualitas tiap jenis dari

semua bahan yang dipakai dalam pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan pada Tim Direksi sebagai

bahan pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan, contoh yang cukup, seberat 15 Kg dari pasir alam

yang diusulkan untuk dipakai, sedikitnya 14 hari sebelum diperlukan. Timbunan pasir alam harus

dibersihkan dari semua tumbuh - tumbuhan dan dari bahan - bahan lain yang tidak dikehendaki,

segala macam tanah pasir dan kerikil yang tidak dapat dipakai, harus disingkirkan. Timbunan harus

diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merugikan kegunaan dari timbunan. Pasir

harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan - gumpalan kecil dan lunak dari tanah liat, mika dan hal -

hal yang merugikan dari substansi yang merusak, jumlah prosentase dari segala macam substansi yang

merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5 % berat pasir. Pasir harus mempunyai Modulus Kehalusan

Butir antara 2 sampai 32 atau jika diselidiki dengan saringan standard harus sesuai dengan standard

Indonesia untuk beton atau dengan ketentuan sebagai berikut :

Saringan Nomor Persentase Satuan Timbangan Tertinggal Di Saringan

4 00 – 15

8 06 – 15

16 10 – 25

30 10 – 30

50 15 – 35

100 12 – 20

PAN 03 – 07

Jika persentase satuan tertinggal dalam Saringan Nomor 16 adalah 20 Persen atau kurang, maka batas

maksimum untuk persentase satuan dalam Saringan Nomor 8 dapat naik sampai 20 Persen.

c. Agregrat Kasar ( Kerikil )

Kebersihan dan Mutu

Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian - bagian yang halus, mudah pecah, tipis atau

yang berukuran panjang, bersih dari alkali, bahan - bahan organis atau dari substansi yang merusak

dalam jumlah yang merugikan. Besarnya persentase dari semua substansi yang merusak tidak

boleh mencapai tiga persen dari beratnya. Agregat kasar harus berbentuk baik, keras, padat, kekal

dan tidak berpori. Apabila kadar lumpur melampaui 1 %, maka agregat kasar harus dicuci.

Page 30: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

Gradasi

Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 5 mm, sampai 25 mm dan

harus memenuhi syarat - syarat berikut :

a) Sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 6 % berat

b) Sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % berat

c) Selisih antara sisa - sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60 %

dan minimum 10 % berat harus menyesuaikan dengan semua ketentuan - ketentuan yang

terdapat Di NI - 2 PBI - l971. Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa

oleh Tim Direksi ternyata tidak sesuai dengan ketentuan gradasi, maka Kontraktor harus

menyaring kembali atau mengolah kembali bahannya atas bebannya sendiri, untuk

menghasilkan agregat yang dapat disetujui Tim Direksi.

1.2.3. Air

Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi / mortar dan spesi injeksi harus bebas dari lumpur,

minyak, asam, bahan organik basah, garam dan kotoran - kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat

merusak. Air tersebut harus diuji di laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Tim Direksi untuk

menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan – ketentuan yang ada didalam PBI - l971 untuk bahan

campuran beton.

1.2.4. Baja Tulangan

Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan standard Indonesia untuk beton

NI-2, PBI-l971 atau ASTM Designation A-15, dan harus disetujui oleh Tim Direksi. Tim Direksi berhak

meminta kepada Kontraktor, surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan

beton yang disediakan, untuk persetujuan Tim Direksi sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap

bagian konstruksi seperti tercantum didalam gambar rencana baja tulangan beton sebelum dipasang,

harus bersih dari serpihn - serpih, karat, minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau

mengurangi daya lekat antara baja tulangan dengan beton.

1.3. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton

1.3.1. Kelas dan Mutu Pekerjaan Beton

a. Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan standar Beton Indonesia NI-2 PBI-l971. Bilamana tidak

ditentukan lain kuat tekan dari beton adalah selalu kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang

bersisi 15 (0,06) Cm diuji pada umur 28 hari.

b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil pengujian benda – benda uji

harus memberikan hasil s'bk (kekuatan tekan beton karakreristik) yang lebih besar dari yang

ditentukan didalam Tabel 4.2.1 PBI. 1971.

1.3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Beton

a. Beton harus dibentuk dari semen portland, pasir, kerikil, dan air seperti yang ditentukan sebelumnya

bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik - baiknya sampai pada

kekentalan yang baik / tepat.

b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi ini, harus

dipakai Campuran Yang Direncanakan ( Designed Mix ). Campuran yang direncanakan dihasilkan dari

percobaan - percobaan campuran yang memenuhi kekuatan karakteristik yang disyaratkan.

c. Ukuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian - bagian dari pekerjaan tidak boleh

melampaui ukuran yang ditetapkan dalam persyaratan bahan beton, ukuran mana ditetapkan sepraktis

mungkin sehingga tercapai pengecoran yang tepat dan memuaskan.

d. Perbandingan antara bahan - bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai mutu, harus

ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap

agregat dan beton yang dihasilkan.

e. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar beton yang

dihasilkan yang mempunyai kepadatan yang tepat, kekedapan, keawetan dan kekuatan yang

dikehendaki.

f. Kekentalan (konsistensi) adukan beton untuk bagian - bagian konstruksi beton, harus disesuaikan

dengan jenis konstruksi yang bersangkutan, cara pengangkutan adukan beton dan cara

pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan oleh faktor air semen.

g. Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka faktor air semen

ditentukan sebagai berikut :

Faktor air semen untuk Pondasi, Sloof, Poer, maksimum 0,60.

Faktor air semen untuk Kolom, Balok, Plat Lantai, Tangga, Dinding Beton dan Listplank / Parapet

maksimum 0,60.

Faktor air semen untuk konstruksi plat atap, dan tempat - tempat basah lainnya maksimum 0,55.

Page 31: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

h. Untuk lebih mempermudah dalam pengerjaan beton, dan.dapat dihasilkan suatu mutu sesuai dengan

yang direncanakan, maka untuk konstruksi beton dengan faktor air semen maksimum 0,55 harus

memakai Plasticizer sebagai bahan additive. Pemakaian merk dari bahan additive tersebut harus

mendapat persetujuan dari Tim Direksi.

i. Pengujian beton akan dilakukan oleh Tim Direksi atas biaya Kontraktor. Perbandingan campuran beton

harus diubah jika perlu untuk tujuan penghematan yang dikehendaki, Workability, kepadatan,

kekedapan, awet atau kekuatan dan Kontraktor tidak berhak atas klaim yang disebabkan perubahan

yang demikian.

1.3.3. Pengujian Konsistensi Beton dan Benda - Benda Uji Beton

a. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk menjamin beton

dengan konsistensi yang baik dan untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi

(perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (Mixer). Penambahan air untuk

mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering

sebelum dipasang sama sekali tidak diperkenankan. Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali

pengadukan sangat perlu. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump), tidak boleh kurang dari 8

Cm dan tidak melampaui 12 Cm, untuk segala beton yang dipergunakan. Semua pengujian harus

sesuai dengan NI-2 PBI-l971. Tim Direksi berhak untuk menuntut nilai Slump yang lebih kecil bila hal

tersebut dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan beton berkualitas lebih tinggi atau alasan

penghematan.

b. Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Tim Direksi melalui pengujian biasa.

1.3.4. Pekerjaan Baja Tulangan Beton

a. Baja tulangan beton harus dibengkok / dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran -

ukuran yang tertera pada gambar - gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan

atau dibengkokan kembali dengan cara yang dapat merusak bahannya. Batang dengan bengkokan

yang tidak ditunjukkan dalam gambar tidak boleh dipakai. Semua batang harus dibengkokan dalam

keadaan dingin, pemanasan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan

disetujui olehTim Direksi atau Perencana.

b. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untukmenempatkan tulangan

tetap tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengan Kawat Beton (Bindraat) dengan

bantalan blok -blok beton cetak (Beton Decking) atau kursi - kursi besi / cakar ayam perenggang.

Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat, sehingga

tidak akanada batang yang turun.

c. Jarak bersih terkecil antara batang yang paralel apabila tidak ditentukan dalam gambar rencana,

minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan

masuknya alat penggetar beton.

d. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan. Apabila dipakai

dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan, dalam

hal ini kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari Tim Direksi.

1.3.5. Pekerjaan Selimut Beton

Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta

harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian - bagian konstruksi. Apabila tidak ditentukan didalam

gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada masing - masing konstruksi adalah

sebagai berikut :

a. Pondasi Plat, untuk sisi bawah 7 Cm untuk sisi lainnya 4 Cm

b. Balok sloof = 4 Cm

c. Kolom = 4 Cm

d. Balok = 3 Cm

e. Plat beton = 2 Cm

1.3.6. Pekerjaan Sambungan Baja Tulangan

Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat - tempat lain dari yang ditunjukkan pada

gambar -gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Tim Direksi. Overlap pada sambungan -

sambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti

didalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Tim Direksi.

1.3.7. Perlengkapan Mengaduk

Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk

menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing - masing bahan beton. Perlengkapan – perlengkapan

tersebut dan cara pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari Tim Direksi.

1.3.8. Pekerjaan Mengaduk

Bahan - bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu Batch

Mixer. Tim Direksi berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara

pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata

Page 32: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

/ seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan, kecuali bila diminta adanya

perubahan dalam diperbaiki. Mesin pengaduk yang disentralisir, (batching mixing plant) harus diatur

sedemikian, hingga pekerjaan mengaduk dapat diawasi dengan mudah dari stasiun operator. Mesin

pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah ditentukan. Tiap mesin pengaduk harus

diperlengkapi dengan alat mekanis untuk mengatur waktu dan menghitung jumlah adukan.

1.3.9. S u h u

Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32o C dan tidak kurang dari 4,5o C. Bila suhu dari beton

yang dituang berada antara 27o C dan 32o C, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian

langsung dicor. Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu dari beton melebihi 32o

C, sebagai yang ditetapkan oleh Tim Direksi, Kontraktor harus mengambil langkah - langkah yang efektif,

umpamanya mendinginkan agregat, menyampur dengan es dan mengecor pada waktu malam hari bila

perlu, untuk mempertahankan suhu beton, waktu dicor pada suhu di bawah 32o C.

1.3.10. Pekerjaan Rencana Cetakan

Cetakan harus sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana.Bahan yang

dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Tim Direksisebelum pembuatan cetakan

dimulai, tetapi persetujuan yang demikian tidak akanmengurangi tanggung jawab Kontraktor terhadap

keserasian bentuk maupun terhadapperlunya perbaikan kerusakan-kerusakan, yang mungkin dapat

timbul waktu pemakaian.Sewaktu-waktu Tim Direksi dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang

tidak dapatditerima dalam segi apapun dan Kontraktor harus dengan segera mengambil bentuk yang

diafkir dan menggantinya atas bebannya sendiri.

1.3.11. Pekerjaan Konstruksi Cetakan

a. Semua cetakan harus betul - betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat dicegah

pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran beton.

b. Semua Cetakan Beton Harus Kokoh

Alat - alat dan usaha - usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan – cetakan tanpa

merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum beton dicor, permukaan

dari cetakan - cetakan harus diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk maksud itu

yang mencegah secara efektif lekatnya beton pada cetakan dan akan memudahkan melepas cetakan

beton. Minyak tersebut dipakai hanya setelah disetujui Tim Direksi. Penggunaan minyak cetakan

harus hati - hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan mengakibatkan kurangnya

daya lekat.

c. Penyangga cetakan (Steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehingga tidak akan

ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.

1.3.12. Pekerjaan Pengangkutan Beton

Cara - cara dan alat - alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa sehingga

beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ketempat pekerjaan, tanpa

adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump. Sebelum

pengecoran dimulai permukaan -permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah

disetujui oleh Tim Direksi.

1.3.13. Pekerjaan Pengecoran Beton

a. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetakan)

harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan

bahan - bahan yang menyerap pada tempat - tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata

sehingga kelembaban / air dari beton yang baru dicor tidak akan diserap.

b. Permukaan - permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu, dimana akan dicor beton baru, harus

bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai

perekat beton yang disetujui oleh Tim Direksi. Pembersihan harus berupa pembuangan semua

kotoran, pembuangan beton – beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan - bahan asing yang

menutupinya. Semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum

beton baru dicor.

c. Perlu diperhatikan letak / jarak / sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang akan masih

berlanjut, terhadap sistem struktur / penulangan yang ada.

d. Beton boleh dicor hanya waktu Tim Direksi atau wakilnya yang ditunjuk serta staf Kontraktor yang

setara ada ditempat kerja, dan persiapan betul - betul telah memadai.

e. Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan ketempat posisi

terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan

antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang

disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau

bertumpuk dengan baja - baja tulangan, tidak diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang demikian

itu mungkin akan terjadi, Kontraktor harus mempersiapkan tremie atau alat lain yang cocok untuk

mengontrol jatuhnya beton.

Page 33: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

f. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua penuangan beton harus

selalu lapis - perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih dari 50 Cm. Tim Direksi mempunyai hak

untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 Cm tidak dapat

memenuhi spesifikasi ini.

g. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sedemikian rupa sehingga

spesi / mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan, air semen atau spesi tidak boleh

dihamparkan pada Construction Joint dan air semen atau spesi yang hanyut terhampar harus

dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.

h. Ember – ember / gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat dalam

slump yang rendah dan memenuhi syarat - syarat campuran. Mekanisme penuangan harus dibuat

dengan kapasitas minimal 50 liter. Juga harus tersedia peralatan lainnya untuk mendukung lancarnya

pengecoran dimana diperlukan terutama bagi lokasi lokasi yang terbatas.

i. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari kantong -

kantong kerikil, dan menutup rapat - rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang

diletakkan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (Vibrator) harus dapat

menembus dan menggetarkan kembali beton padabagian atas dari lapisan yang terletak dibawah.

Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya. Semua

beton harus dipadatkan dengan alat penggetar Type Immerson beroperasi dengan kecepatan paling

sedikit 3.000 putaran per menit ketika dibenamkan dalam beton.

1.3.15. Pekerjaan Pembongkaran Cetakan Beton

a. Segera sesudah cetakan - cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan

permukaan -permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Tim Direksi.

b. Umumnya, diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan - cetakan dibuka untuk dinding -

dinding yang tidak bermuatan dan cetakan - cetakan samping lainnya, tujuh hari untuk dinding -

dinding pemikul dan saluran - saluran, 21 hari untuk balok - balok, plat lantai plat atap, tangga dan

kolom.

1.3.15. Perawatan ( Curing )

a. Semua beton harus dirawat (Cured) dengan air seperti ditentukan dibawah ini atau disemprot

dengan Curing Agent ANTISOLS merek SIKA. Tim Direksi berhak menentukan cara perawatan

bagaimana yang harus digunakan pada bagian – bagian pekerjaan.

b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang langsung minimal

selam 3 hari sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu dilakukan dengan menutupi

permukaan beton dengan deklit atau karung bekas yang dibasahi dan harus dilaksanakan segera

setelah pengecoran dilaksanakan.

c. Perawatan beton setelah tiga hari, yaitu dengan melakukan penggenangan dengan air pada

permukaan beton paling sedikit selama 14 hari terus menerus. Perawatan semacam ini bisa dilakukan

dengan penyiraman secara mekanis atau dengan pipa yang berlubang - lubang atau dengan cara

lain yang disetujui Tim Direksi sehingga selama masa tersebut permukaan beton selalu dalam

keadaan basah. Air yang digunakan dalam perawatan (Curing) harus memenuhi persyaratan

spesifikasi air untuk campuran beton.

1.3.16. Pekerjaan Perlindungan ( Protection )

Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan - kerusakan sebelum penerimaan

terakhir oleh Tim Direksi.

1.3.17. Pekerjaan Perbaikan Permukaan Beton

a. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan yang

direncanakan, atau tidak tercetak menurut gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada

permukaan yang rusak, hal itu dianggap sebagai tidak sesuai dengan spesifikasi ini dan harus

dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila Tim Direksi memberikan

izinnya untuk menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti

yang telah tercantum dalam pasal - pasal berikut.

b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang kerikil,

kerusakan -kerusakan karena cetakan, lobang - lobang karena keropos, ketidak rataan dan bengkak

harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikil dan beton lainnya harus

dipahat, lobang -lobang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga

pengisian akan terikat (terkunci) ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama 24

jam sebelum dicor, dan seterusnya disempurnakan.

c. Jika menurut pendapat Tim Direksi hal - hal tidak sempurna pada bagian bangunan yang akan

terlihat jika dengan penambalan saja akan menghasilkan sebidang dinding, yang tidak memuaskan

kelihatannya, Kontraktor diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding (dengan spesi plesteran 1pc :

3ps) dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 Cm.

Page 34: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

BAB IV SYARAT – SYARAT PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1 PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN

1.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

Pekerjaan adukan pasangan batu bata

Pekerjaan adukan pasangan keramik

Pekerjaan adukan lain seperti tercantum dalam gambar kerja

1.2. Persyaratan Bahan

1.2.1. Semen

Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Buku Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Teknis Struktur.

1.2.2. Pasir

Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir - butir yang tajam, keras, bersih dari tanah

dan lumpur dan tidak mengandung bahan - bahan organis.

1.2.3. Air

Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik, basa, garam dan kotoran lainnya

dalam jumlah yang dapat merusak

1.3. Persyaratan Pelaksanaan

1.3.1. Campuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara pembuatannya menggunakan

Mixer selama 3 (tiga) menit.

1.3.2. Jenis Adukan

a. Adukan biasa adalah campuran 1 PC : 4 PS dan 1 PC : 5 PS Adukan ini untuk pasangan batu bata untuk

menutup semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang dinyatakan tidak kedap

air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

b. Adukan kedap air adalah campuran 1PC : 3 PS. Aduk plesteran ini untuk :

Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar / tepi luar bangunan.

Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang disyaratkan arus kedap air

seperti tercantum dalam Gambar Kerja hingga ketinggian 150 cm dari permukaan lantai.

Semua pasangan batu bata dibawah permukaan tanah hingga ketinggian sampai 20 cm dari

permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja.

1.3.3. Semua jenis adukan tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan

masih segar dan belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.

PASAL 2 PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

2.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

Pekerjaan pasangan batu bata ½ batu pada seluruh bangunan

Pekerjaan pasangan batu alam motif dinding dan ris ( luar – dalam ) dan kolom 30 / 40

Pekerjaan pasangan batu bata lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja

2.2. Persyaratan Bahan

2.2.1. Batu Bata

a. Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang terbaik, ukuran 5,5 x 10 x 22 cm,

dengan pembakaran sempurna dan merata.

b. Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai sudut siku dan

ukuran yang seragam dan langsung didatangkan dari pabrik atau penjual.

2.2.2. Batu Alam Andesit Alur

a. Batu Alam Andesit Alur yang dipakai adalah Batu Alam Andesit Alur dari mutu yang terbaik,

ukuran 10 x 30 cm.

b. Batu Alam Andesit Alur yang dipakai harus bebas dari cacat, retak cat atau adukan, mempunyai sudut

siku dan ukuran yang seragam dan langsung didatangkan dari pabrik atau penjual.

2.2.3. Semen

Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.1

Page 35: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

2.2.4. Pasir

Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.2

2.2.5. A i r

Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.3

2.3. Persyaratan Pelaksanaan

2.3.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan detail bentuk profil, sambungan

dan hubungan dengan material lain dan melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum dalam

Gambar Kerja.

2.3.2. Sebelum pemasangan, batu bata harus direndam dalam air bersih dulu sehingga jenuh. Pada saat

diletakkan, tidak boleh ada genangan air diatas permukaan batu bata tersebut.

2.3.3. Aduk Perekat / Spesi

a. Aduk perekat / spesi untuk pasangan batu bata kedap air adalah campuran 1 PC : 2 PS, untuk :

Dinding pasangan daerah basah

Dinding pasangan yang langsung berhubungan dengan luar

Saluran

b. Untuk semua pasangan terhitung dari P + 0.20 ke atas, dipakai aduk perekat / spesi campuran 1 PC : 5

PSR terkecuali yang disyaratkan kedap air pada KM / WC atau seperti yang tercantum dalam Gambar

Kerja dan atau sesuai petunjuk Tim Direksi.

c. Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan Pasal 1 dalam Bab ini.

2.3.4. Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan aduk perekat / spesi harus sama setebal 1 cm.

Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan penuh. Persyaratan pelaksanaan

kolom dan balok praktis, mengacu pada persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton di Bab lain dalam buku

ini. Jika melebihi, Kontraktor harus membongkar / memperbaiki dan biaya untuk pekerjaan ini ditanggung

oleh Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.

2.3.5. Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapih, sama tebal, lurus, tegak dan pola ikatan harus terjaga

baik diseluruh pekerjaan. Pertemuan sudut antara dua dinding harus rapih dan siku seperti tercantum

dalam Gambar Kerja.

2.3.6. Pekerjaan pemasangan dan batu bata harus benar benar vertikal dan horizontal. Pengukuran dilakukan

dengan tiang lot dan harus diukur tepat. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau

pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 200 cm vertikal dan horizontal.

2.3.7. Semua pasangan dan batu bata yang tertanam dalam tanah harus dilapis aduk kasar sampai setinggi

permukaan tanah.

2.3.8. Setelah batu bata terpasang dengan adukan, siar - siar harus dikerok dengan kedalaman 1 cm dengan rapi

dan dibersihkan dengan sapu lidi, kemudian disiram air dan siap menerima plesteran.

2.3.9. Pembuatan lubang pada dinding pasangan dan batu bata untuk perancah sama sekali tidak

diperkenankan.

2.3.10. Tidak diperkenankan memasang batu bata yang patah dua melebihi dari 5 % dan batu bata yang patah

lebih dari 2 (dua) bagian tidak boleh digunakan.

2.3.11. Pemeliharaan

Selama pasangan dinding belum difinish, Kontraktor wajib untuk memelihara dan menjaga atas

kerusakan atau pengotoran oleh bahan lain. Apabila pada saat difinish terdapat kerusakan, berlubang

dan lain sebagainya, Kontraktor harus memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Tim Direksi.

Biaya ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.

PASAL 3 PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

3.1. Lingkup Pekerjaan

4.1.1. Pekerjaan Beton Bertulang

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

Pembuatan kolom praktis 12 x 12 cm, dipasang tiap pasangan Bata maksimal Jarak 300 cm

Pembuatan balok praktis / balok latei, ring balok ukuran 12 x 15 cm

Pekerjaan kolom praktis, balok praktis / latei dan ring balok lainnya seperti tercantum dalam

Gambar Kerja

3.2. Persyaratan Bahan

3.2.1. Besi Beton

Besi beton yang dipakai adalah dari mutu U-24 untuk diameter lebih kecil dari 12 mm. Besi harus bersih

dari lapisan minyak, lemak, dan bebas dari cacat seperti serpih - serpih. Penampang besi harus bulat serta

Page 36: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

memenuhi persyaratan NI-2. Diameter besi beton yang adalah dari baja lunak dan tidak disepuh / dilapis

seng. Diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton harus

memenuhi syarat -syarat dalam NI-2 (PBI-1971).

3.2.2. Semen

Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.1

3.2.3. Pasir

Sesuai dengan persyaratan Pasir dalam Bab III Syarat - Syarat Pekerjaan Struktur

3.2.4. Koral Beton / Split

Koral beton / split harus bersih, bersudut tajam, tidak berpori, serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai

dengan syarat - syarat NI-2, dan atau sesuai dengan persyaratan pasir dalam Bab III syarat – syarat

Pekerjaan Struktur. Penyimpanan / penimbunan koral beton / split dengan pasir harus dipisahkan satu

dari yang lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan perbandingan adukan beton yang

disyaratkan.

3.2.5. A i r

Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.3

3.2.6. Acuan / Bekisting dan Perancah

Papan Acuan / Bekisting dibuat dari multiplex tebal 10 mm. Balok - balok pengaku dan pengikat papan

acuan dari kaso 5/7. Perancah disyaratkan memakai perancah besi, tidak diperkenankan mempergunakan

balok kaso 5/7 atau bambu.

3.3. Persyaratan Pelaksanaan

3.3.1. Beton Bertulang

a. Campuran dan Mutu Beton

Campuran adalah 1 PC : 2 PS : 3 KR Mutu beton yang disyaratkan dalam pekerjaan beton bertulang

non struktural ini adalah K-175.

b. Pembesian

Pembuatan tulangan - tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan, kait - kait,

dan sengkang (Ring), persyaratannya harus sesuai NI-2 (PBI1971). Pemasangan dan penggunaan

tulangan beton harus sesuai dengan Gambar Kerja. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk

menjamin agar besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan

acuan / bekisting atau lantai kerja dengan memasang selimut beton dan bantalan / tahu beton sesuai

NI-2(PBI 1971).

c. Pekerjaan Acuan / Bekisting

Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran - ukuran yang telah ditetapkan dalam

Gambar Kerja. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan - perkuatan, sehingga cukup

kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran berlangsung. Acuan

harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kototan tahi gergaji, potongan kayu, tanah,

lumpur, dan sebagainya. Beton harus dilindungi dari sinar matahari langsung, hingga tidak terjadi

penguapan terlalu cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus

diperhatikan.

d. Pengecoran Beton

Sebelum pelaksanaan pengecoran, Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan

membersihkan dan menyiram cetakan - cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran - ukuran dan

ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya dapat

dilaksanakan atas persetujuan Tim Direksi. Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan alat

penggetar beton untuk menjamin beton cukup padat, dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada

beton seperti keropos dan sarang - sarang koral / split yang dapat memperlemah konstruksi. Apabila

pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat perhentian

tersebut harus disetujui Tim Direksi. Penyambungan beton lama dengan beton baru harus memakai

adukan perekat CALBOND. Permukaan beton lama yang akan diteruskan pengecorannya harus

dikasarkan, dilapisdengan adukan perekat CALBOND yang pembuatannya sesuai persyaratan pabrik

pembuat, selanjutnya langsung dilakukan pengecoran beton baru.

e. Pekerjaan Pembongkaran Acuan / Bekisting

Pekerjaan Pembongkaran Acuan / Bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Tim Direksi.

Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton

tanpa persetujuan Tim Direksi.

f. Pekerjaan Pembuatan Kolom Praktis

Pemasangan Kolom Praktis untuk :

Setiap pertemuan dinding pasangan batu bata

Dinding pasangan bata pada bagian dalam bangunan setiap luas 9 m2

Dinding pasangan bata pada bagian luar / tepi luar bangunan setiap luas 9 m2

Page 37: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

Dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja Ukuran Kolom Praktis adalah 15 x 15 cm

g. Pekerjaan Pembuatan Balok Praktis / Latei dan Ring Balok

Pemasangan Balok Praktis / Latei dan Ring Balok :

Diatas lubang pintu, jendela dan Bouvenlicht

Diatas kusen alluminium sebagai balok latei

Ditepi atas / akhir dari dinding pasangan Batu bata yang bebas sebagai ring balok

Setiap luas 9 m2 pasangan dinding batu bata yang tinggi

Dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja Ukuran Balok Praktis adalah 15 x 15 cm, atau

sesuai Gambar Kerja.

h. Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai Gambar Kerja dan atau seperti terurai dalam

pekerjaan beton di Bab lain dalam buku ini.

i. Pemasangan kolom praktis dan balok praktis / latei seperti tercantum dalam Butirangker diameter 8

mm tiap jarak 50 cm, yang terlebih dahulu telah ditanam denganbaik pada bagian pekerjaan kolom

dan balok praktis ini. Bagian yang tertanam dalam pasangan batu bata minimal sedalam 30 cm kecuali

ditentukan lain.

PASAL 4 PEKERJAAN PLESTERAN

4.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

Plesteran aci halus untuk dinding pasangan batu bata dan permukaan beton

Plesteran kedap air

Plesteran biasa

Pekerjaan plesteran lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja

4.2. Persyaratan Bahan

4.2.1. Semen

Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.1

4.2.2. Pasir

Sesuai Dengan Pasal 1 Butir 1.2.2

4.3. Persyaratan Pelaksanaan

4.3.1. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bidang beton telah

disetujui secara tertulis oleh Tim Direksi.

4.3.2. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume.

4.3.3. Jenis Plesteran

a. Plesteran Kasar Adalah Plesteran Dengan Permukaan Tidak Dihaluskan Campuran plesteran kasar

adalah campuran aduk kedap air, yaitu 1 PC : 3 PS. Dipakai untuk menutup permukaan dinding

pasangan yang tertanam didalam tanah hingga kepermukaan tanah dan atau lantai.

b. Plesteran Biasa Adalah Campuran 1 PC : 4 PS Aduk plesteran ini untuk pasangan batu bata serta untuk

menutup semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang dinyatakan tidak kedap

air seperti tercantum dalam gambar kerja.

c. Plesteran Kedap Air Adalah Campuran 1PC : 3PS Aduk plesteran ini untuk menutup semua permukaan

dinding pasangan pada bagian luar / tepi luar bangunan. Semua bagian dan keseluruhan permukaan

dinding pasangan yang disyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja hingga

ketinggian 150 cm dari permukaan lantai. Semua pasangan dibawah permukaan tanah hingga

ketinggian sampai 20 cm dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja.

d. Plesteran halus / aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian rupa sehingga

mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir

dari dinding pasangan. Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah aduk plesteran sebagai

lapisan dasar berumur 8 (delapan) hari, atau sudah kering benar.

4.3.4. Semua jenis plesteran tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan

masih segar dan belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan. Kontraktor harus

mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu pencampuran aduk plesteran dengan pemasangan

tidak melebihi 30 menit, terutama untuk plesteran kedap air.

4.3.5. Kontraktor harus menyediakan pekerja / tukang yang ahli untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran ini,

khususnya untuk plesteran aci halus.

4.3.6. Terkecuali untuk plesteran kasar, permukaan semua aduk plesteran harus diratakan.Permukaan plesteran

tersebut khususnya plesteran halus / aci halus harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak

berongga dan berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda - benda lain yang membuat cacat.

Page 38: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

4.3.7. Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih dahulu dan siar – siarnya

dikerok sedalam kurang lebih 1 cm. Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester, permukaannya

harus dibersihkan dari sisa - sisa bekisting, kemudian dikasarkan / Scratched. Semua lubang – lubang

bekas pengikat bekisting atau Formtie harus tertutup aduk plesteran.

4.3.8. Untuk bidang dinding pasangan yang menggunakan bahan / material akhir lain, permukaan plesterannya

harus diberi alur - alur garis horizontal untuk memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan /

material yang akan digunakan tersebut.

4.3.9. Untuk setiap pertemuan bahan / material yang berbeda jenisnya pada satu bidang datar,harus diberi nat /

celah dengan ukuran lebar 1 cm dalam 1 cm. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan

atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5mm, untuk setiap jarak 2 M. Ketebalan plesteran harus

mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom seperti yang dinyatakan dan dicantumkan dalam

gambar kerja. Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm dan maximal 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi 2,5 cm,

maka diharuskan menggunakan kawat anyam yang diikatkan / dipakukan kepermukaan dinding pasangan

yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat plesteran.

4.3.10. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik, pipa

plumbing, untuk seluruh bangunan.

4.3.11. Pemeliharaan

a. Kelembaban Plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan wajar. Hal ini

dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya

dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air

secara cepat. Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Kontraktor

harus selalu menyiram dengan air sekurang - kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh.

b. Selama permukaan plesteran belum dilapis dengan bahan / material akhir, Kontraktor wajib

memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan - kerusakan dan pengotoran dengan biaya

ditanggung oleh Kontraktor, dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.

c. Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan / material akhir diatas permukaan plesteran

dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu, cukup kering, bersih dari retak, noda

dan cacat lain seperti yang disyaratkan tersebut diatas.

d. Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh Tim Direksi / Direksi, maka

Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki sampai disetujui olehTim Direksi. Biaya untuk

perbaikan tersebut ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat dijadikan sebagai pekerjaan tambah.

PASAL 5 PEKERJAAN PENGECATAN

5.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan bata, beton yang ditampakkan.

Pekerjaan pengecatan Plafond Kalsiboard.

Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam gambar kerja.

5.1.1 Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Bata, Beton

Semua permukaan dinding pasangan bata dan permukaan beton yang tampak / exposed seperti

tercantum dalam Gambar Kerja.

5.2. Persyaratan Bahan

5.2.1. Cat Tembok

Bahan dari jenis Acrylic Emulsion kualitas baik, tahan terhadap udara dan garam, produk Sanlex atau

yang setara.

5.2.2. Cat Logam

Bahan dari jenis Synthetic Enamel Super Gloss kualitas utama, Produk AVIAN atau yang setara.

5.2.3. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut di atas mengenai kemurnian cat yang

akan dipergunakan, pembuktian berupa :

Segel Kaleng

Test BD

Test Laboratorium

Hasil Akhir Pengecatan

Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Kontraktor. Hasil test kemurnian ini harus mendapat

rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan ke Tim Direksi untuk persetujuan pelaksanaan.

5.2.4. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang – bidang

transparan ukuran 30 x 30 Cm2. Pada bidang - bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna,

formula cat, jumlah lapisan, dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir).

Page 39: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

5.2.5. Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Tim Direksi dan Perencana. Jika contoh –

contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Tim Direksi, barulah Kontraktor

melanjutkan dengan pembuatan Mock - Up.

5.2.6. Kontraktor harus menyerahkan kepada Tim Direksi, untuk kemudian akan diteruskan ke Pemberi Tugas,

minimal 5 Galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng - kaleng cat tersebut harus tertutup rapat

dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai

cadangan oleh Pemberi Tugas untuk perawatan.

5.3. Persyaratan Pelaksanaan

5.3.1. Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesifikasikan lain. Tebal minimum

dari tiap lapisan jadi ( Finish ) minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan pabrik. Pengecatan

harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang menunjukkan tanda - tanda sapuan,

Roller maupun semprotan.

5.3.2. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan

keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung misalnya : masker,

sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

5.3.3. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab atau hujan atau

dalam keadaan angin berdebu bertiup. Di dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup,

Kontraktor harus memakai Kipas Angin / Fan untuk memperlancar pergantian / aliran udara.

5.3.4. Peralatan seperti Kuas, Roller, Sikat Kawat, Kape, Pompa Udara Tekan / Vacuum Cleaner, Semprotan dan

sebagainya harus tersedia dari kualitas / mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.

5.3.5. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas, penyemprotan hanya boleh dilakukan bila

disetujui Tim Direksi.

5.3.6. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering terlebih dahulu

harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Tim Direksi terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.

5.3.7. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen bahan / material logam,

harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.

5.3.8. Standard Pengerjaan ( Mock-Up ) Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan

pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang - bidang tersebut akan dijadikan

contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan. Bidang - bidang yang akan dipakai sebagai

Mock-Up ini akan ditentukan oleh Tim Direksi. Jika masing - masing bidang tersebut telah disetujui oleh

Tim Direksi dan Perencana, maka bidang - bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan

Pekerjaan Pengecatan.

5.3.9. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Tim Direksi harus diulang dan diganti. Kontraktor harus melakukan

pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana

ditunjukkan oleh Tim Direksi. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai

pekerjaan tambah.

5.3.10. Selama pelaksanaan, Kontraktor harus diawasi oleh Tenaga Ahli / Supervisi dari pabrik pembuat. Biaya

untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.

5.3.11. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Bata, Beton Dan Plafond Kalsiboard

a. Sebelum Pelaksanaan :

Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain, bekas bekas cat yang

terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam kondisi kering.

b. Pelaksanaan Pekerjaan Dengan Roller

Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin menggunakan roller.

c. Permukaan Interior

1. Lapisan Pertama :

Cat jenis Acrylic Wall Filler, pelaksanaan pekerjaan dengan Kape, ketebalan lapisan adalah

25 – 150 Micron atau daya sebar per liter adalah 10 M2. Tunggu selama minimum 12 jam sebelum

pelaksanaan pelapisan berikutnya. Ketebalan setiap lapis 25 - 40 micron atau daya sebar per liter

11 - 17 M2 perlapis, tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam, warna ditentukan

kemudian.

d. Permukaan Exterior

1. Lapisan Pertama :

Cat jenis Acrylic Wall Filler, pelaksanaan pekerjaan dengan kape, ketebalan lapisan adalah 25 –

150 Micron atau daya sebar per liter adalah 10 M2, tunggu selama minimum 12 jam sebelum

pelaksanaan pelapisan berikutnya.

Page 40: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

2. Lapisan Kedua :

Cat jenis Weathershield, pelaksanaan pekerjaan dengan roller, ketebalan setiap lapis 25 - 40

Micron atau daya sebar per liter 11 - 17 M2 per lapis, tunggu selama minimum 24 jam sebelum

pelaksanaan pelapisan berikutnya.

3. Lapisan Ketiga dan Keempat :

Cat jenis Weathershield, pelaksanaan pekerjaan dengan roller, ketebalan setiap lapis 25 - 40

Micron atau daya sebar per liter 11 - 17 M2 per lapis, tenggang waktu antara pelapisan minimum

12 jam, warna ditentukan kemudian.

5.3.12. Pekerjaan Pengecatan Kayu dan Logam Yang Ditampakkan

a. Persiapan Sebelum Pengecatan

Bersihkan permukaan dari Kulit Giling ( Kerak / Millscale ), karat, minyak, lemak dan kotoran lain

secara teliti, seksama dan menyeluruh sehingga permukaan yang dimaksud menampilkan tampak

logam yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat Kawat Mekanik /

Mechanical Wire Brush. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan Vacuum Cleaner atau sikat yang

bersih. Sebelum dilakukan pengecatan semua permukaan logam harus mendapat Solvent Treatment

untuk menghilangkan lemak dan kotoran.

b. Lapisan Pertama :

Pekerjaan cat primer / dasar dilaksanakan sebelum komponen bahan / material kayu atau logam

terpasang. Cat primer jenis Quick Drying Primer Red Lead. Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas,

tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

c. Lapisan Kedua :

Cat dasar jenis Undercoat, pelaksanaan pekerjaan dengan kuas, tunggu selama minimum 6 jam

sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya, tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam,

warna ditentukan kemudian.

5.3.13. Pekerjaan Pengecatan Kayu dan Logam yang Tidak Ditampakkan

Semua pengecatan permukaan logam yang tidak ditampakkan hanya cat dasar jenis Quick Drying

Primer Red Lead 1 lapis, pelaksanaan dengan kuas.

PASAL 6 PEKERJAAN PERLINDUNGAN

1.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

Pekerjaan Sealant

Pekerjaan Grouting

Pekerjaan Waterproofing

1.1.1. Pekerjaan Sealant

Semua celah pada kaca dengan rangka dan dinding

Semua celah pada kusen alluminium

6.1.2. Pekerjaan Grouting

Semua pekerjaan penutup celah yang terjadi pada bahan / material metal yang tertanam dalam beton

maupun pasangan bata.

6.1.3. Pekerjaan Waterproofing

Pelapisan dengan bahan / material Waterproofing untuk bahan / material Waterproofing lembaran untuk

permukaan atas plat atap beton.

6.2. Persyaratan Bahan

6.2.1. Pekerjaan Sealant

Bahan sealant harus sesuai dengan kegunaan, fungsi dan bahan / material, tahan cuaca, kedap air, tahan

terhadap garam dan alkali, bersifat elastis untuk menghadapi perubahan temperatur, tahan benturan dan

berdaya lekat tinggi dan bahan dasar dari Silicone, Produk DOW CORNING atau setara.

6.2.2. Pekerjaan Waterproofing

Tipe lembaran dengan bahan dasar Bituthene, produk tipe cair, produk WELDCRETE atau setara.

6.2.3. Penyerahan bahan / material ditempat pekerjaan harus dalam keadaan masih utuh, tertutup baik dan

tersegel dalam kemasannya serta berlabel seperti waktu diterima dari Distirbutor / Pabrik. Jika dalam

keadaan cacat atau rusak, maka bahan / material tersebut tidak diperkenankan untuk dipakai.

Page 41: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

6.3. Persyaratan Pelaksanaan

6.3.1. Sebelum pelaksanaan, permukaan dari semua bahan / material yang termasuk dalam pekerjaan harus

bersih dan bebas dari debu, minyak, air dan noda maupun kotoran lainnya, peil atau elevasi permukaan

tersebut sudah disetujui Tim Direksi. Prosedur pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik. Selama

pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus diawasi oleh Tenaga Ahli / Supervisi dari pabrik pembuat. Biaya

untuk hal ini ditanggung oleh Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.

6.3.2. Pekerjaan Sealant

a. Sepanjang permukaan yang akan diberi sealant harus kering betul, bersih dan bebas dari debu,

minyak, lemak, pecahan atau bubuk adukan, partikel bahan / material yang terlepas maupun noda dan

kotoran lainnya, permukaan material harus sudah difinish.

b. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini didalam ruangan tertutup karena sealant

memerlukan kelembaban atmosfir untuk mengeras.

c. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan cara pemasangan dan jenis sealant

yang dibedakan berdasarkan macam / jenis material, yaitu :

Material Granit / Kaca

Material Metal

Material Kayu

Material Beton

Permukaan Aduk Plesteran Dan Lain - Lain

d. Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan / spesifikasi pabrik.

6.3.3. Pekerjaan Waterproofing

a. Persiapan Permukaan

1. Bekisting pada bagian / sisi bawah plat lantai dan pelat atap beton harus sudah dilepas agar tidak

menghambat butir butir air dalam beton untuk keluar. Perawatan beton minimum telah melewati 7

hari dari yang dipersyaratkan pekerjaan beton struktural.

2. Permukaan harus betul betul kering sebelum pelaksanaan lapisan waterproofing. Seluruh

permukaan harus sudah bebas dari minyak, retak atau lubang, serbuk aduk beton, debu gumpalan

aduk beton, bagian bagian yang menonjol tajam, permukaan halus dan rata. Retak, lubang yang

tidak berguna dan sebagainya harus ditutup dengan adukkedap air 1 PC : 3 PS hingga padat dan

diratakan permukaan.

b. Pekerjaan Waterproofing Cair

1. Perbandingan campuran semen dengan Waterproofing cair adalah 2 : 1 tanpa menggunakan air.

Pelaksanaan pekerjaan Waterproofing cair dilakukan dengan dituangkan atau memakai kuas

dengan volume 1 galon untuk 10 - 15 M2.

2. Aplikasi / Pemasangan Pada Plat Beton Semua dudukan instalasi / pipa dan lain - lain harus sudah

terpasang. Ujung pemberhentian sepanjang bidang tegak / parapet / dinding dibuat Groove +/- 2

cm. Pada bidang pertemuan antara plat lantai dan dinding atau parapet serta semua dudukan

beton atau instalasi akan diisi adukan 5 x 5 cm.

3. Lapisan Pelindung

Apabila diperlukan lapisan pelindung, dibuat dari lapisan ( Screed ) kedap air 1 PC : 3 PS dengan

tulangan kawat kasa ayam. Tebal lapisan minimal 3 cm dan maksimal 8 cm.

4. Pengujian Kontraktor harus melaksanakan pengujian kebocoran setelah selesai pekerjaan lapisan

waterproofing. Cara pengujian dengan menuangkan air ke permukaan yang telah tertutu plapisan

waterproofing hingga ketinggian +/- 50 mm dan dibiarkan selama 3 x 24 jam.

5. Perbaikan Lapisan Waterproofing

Apabila terjadi ketidak sempurnaan dalam pelaksanaannya ( terjadi kebocoran ), maka Kontraktor

diwajibkan memperbaiki kembali pekerjaan tersebut hingga sempurna dan disetujui Tim Direksi

dan biaya perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Metoda pelaksanaan perbaikan

Waterproofing harus mengikuti petunjuk / saran dari pakarnya dan disetujui oleh Tim Direksi.

6.3.4. Jaminan / Garansi

Kontraktor wajib menyerahkan jaminan / garansi tertulis bahwa pekerjaan, perbaikan dan perawatan dari

bagian - bagian pekerjaan perlindungan ini telah dilaksanakan dengan standard sesuai spesifikasi teknis

dari pabrik pembuat. Jaminan / garansi untuk pekerjaan perlindungan tersebut tidak kurang dari 5 tahun

setelah masa pemeliharaan.

Page 42: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

PASAL 7 PEKERJAAN PAGAR BESI HOLLOW,

PINTU DORONG BESI HOLLOW, PASANG BESI STAINLESS

7.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi Pekerjaan Pemasangan Pagar Besi Hollow dan Pintu Dorong sesuai yang

tercantum pada gambar kerja.

7.2. Persyaratan Bahan

7.2.1. Besi Hollow Dan Stainless

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan – bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk

terlaksananya pekerjaan yang dimaksud, untuk mencapai hasii yang baik. Pekerjaan harus memakai bahan

yang berkualitas baik sesuai seluruh detail yang dipersyaratkan dalam RAB dan Gambar atau sesuai

dengan petunjuk pemberi tugas. Pekerjaan ini meliputi antara lain :

- Pemasangan pada bidang beton, dikaitkan pada angkur – angkur beton atau ditanam dalam beton

sebelum pengecoran, atau dengan dipasang menggunakan diynabolt yang ditanamkan dalam beton

setelah pengecoran. Besi hollow harus lurus, tidak ada bekas tekukan dan tidak berkarat.

- Seluruh pekerjaan dipabrik (pabrikasi) harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi, seluruh

pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat

dipasang dengan tepat di lapangan.

- Setiap Pekerjaan Yang Kurang baik dan tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini akan ditolak

dan bila demikian harus diperbaiki dengan segera tanpa tambahan biaya.

7.3. Persyaratan Pelaksanaan

7.3.1. Umum

a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti Gambar kerja dan melakukan

pengukuran lapangan. Tipe Besi yang terpasang harus sesuai dengan Daftar Tipe yang tertera dalam

Gambar kerja dengan memperhatikan ukuran - ukuran, bentuk profil, material, detail, dan lain-lain.

b. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat Shop Drawing dan membuat contoh jadi

("Mock-Up") detail hubungan bagian tertentu yang dimintakan oleh Tim Direksi untuk disetujui

dengan petunjuk sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memperhatikan persyaratan pelaksanaan

Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela.

2. Semua Pagar Besi Hollow dan Pintu dorong besi hollow harus dikerjakan secara teliti.

3. Apabila ditemui kerusakan, cacat, salah pemasangan ketidak – tepatan pemasangan karena

Kontraktor kurang cermat dan teliti, maka Kontraktor harus memperbaiki / membongkar /

mengganti hingga memenuhi spesifikasi dengan biaya ditanggung Kontraktor tanpa dapat diklaim

sebagai biaya kerja tambah.

Page 43: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

BAB V STRUKTUR ORGANISASI PERSONIL INTI DILAPANGAN

Untuk Kelancaran Pekerjaan dan Memudahkan Koordinasi Dengan Direksi Dilapangan, Maka Kami

Menyampaikan Struktur Organisasi Personil Inti Dilapangan Sebagai Berikut :

KEPALA PROYEK

KEPALA LAPANGAN ADMINISTRASI PROYEK KEUANGAN PROYEK

PELAKSANA LAPANGAN LOGISTIK JURU UKUR

Page 44: Tawaran Cv. Radifa Jaya Abadi

BAB VI P E N U T U P

PASAL 1 PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN

PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN

Pembersihan Tapak Konstruksi dan Pada Semua Pekerjaan Yang Termasuk Dalam Lingkup Pekerjaan Seperti

Tercantum Di Gambar Kerja dan Terurai Dalam Buku ini Dari Semua Barang Atau Bahan Bangunan Lainnya

Yang Dinyatakan Tidak Digunakan Lagi Setelah Pekerjaan Yang Menjadi Tanggung Jawab Kontraktor

Bersangkutan Selesai.

Demikian Uraian Metoda Pelaksanaan Beserta Aspek - Aspek Terkait Didalamnya Kami Sampaikan, Semoga

Dapat Memenuhi Persyaratan Yang Dibutuhkan Untuk Kelengkapan Dokumen Penawaran.

PALEMBANG, 25 JUNI 2015

PENAWAR

CV. RADIFA JAYA ABADI

GIN GIN SUTEJA

DIREKTUR