taufik shidik adi nugroho c151180071
TRANSCRIPT
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
KOMISI PEMBIMBING :
Dr. JULIE EKASARI
Dr. DEDI JUSADI
Dr. MIA SETIAWATI
TAUFIK SHIDIK ADI NUGROHO C151180071
Moina sp. dapat menggantikan
artemia dan cacing tubifex
Memiliki ukuran sesuai bukaan mulut larva ikan (300-1300 µm)
Memiliki kandungan asam amino esensial dan non essensial (Mubarak et al., 2017; Ovie et al., 2006)
Moina sp. memiliki pertumbuhan yang tinggi (Sarma et al. 2005)
Dapat dibudidayakan menggunakan limbah pertanian, hewan, dan industri makanan sebagai pakan ternak (Patil et al., 2010)
Dapat berkembang biak dan tumbuh pada lingkungan dengan level oksigen terlarut (DO) rendah dan konsentrasi amoniak yang tinggi (Loh et al., 2013)
Memiliki nilai nutrisi tinggi (Ovie et al., 2006; Mubarak et al., 2017; Usman et al., 2018)
Bergantung pada ARTEMIA
import mencapai 40 ton (Rp 56 milyar)
pada tahun 2016 (Pratama, 2020)
Pakan alami faktor
penentu keberhasilan
budidaya air tawar
Alternatif pakan alami pengganti artemia yang dapat dibudidayakan secara massal
PENDAHULUAN
Moina sp.
KENDALA
BAHAN MEDIA BUDIDAYA
BUDIDAYA INTENSIF MOINA sp
Sumber Moina sp.
Hasil Tangkapan Alam (bergantung musim)
Hasil Budidaya (produktivitas masih rendah)
Dedak
Chlorella (Ch) Bioflok (BF) Bahan organik
(BO)
Tepung ikan
Tepung kedelai
• Tepung ikan mengandung 60,4 % protein dan asam amino 24,2 g/100 g berat kering (Radhakhrisnan et. al, 2017)
• Konsentrasi asam amino kedelai sebesar 39,1 % (Sitompul, 1997)
• Dedak merupakan sumber karbohidrat, vitamin B dan mengandung asam linoleat (6,35-6,85%) dan asam α-linolenat (0,20-0,27%) (Mubarak et al., 2017; Faria et al. 2012)
BO
•Chlorella sp. banyak digunakan untuk budidaya zooplankton (Malla & Banik, 2015, Ventura et al. 2012)
•Mengandung PUFA 38,46 % (Otles & Pire, 2001) dan total asam amino 30,2 g/100 g berat kering (Radhakhrisnan et. al, 2017)
Ch
• Tersusun atas bakteri pembentuk flok, bakteri filamen, dan fungi (De Schryver et al., 2008) mengandung asam palmitat 46,54 %, asam linoleat 10,67 % dan asam oleat 9,19 % (Anand et.al, 2014)
• Biomassa mikroba dapat digunakan sebagai bahan pakan (Avnimelech, 2009; Kuhn et al., 2010, Crab et al., 2007, De Schryver et al., 2007)
• Merupakan limbah nutrisi yang dapat dimanfaatkan organisme tingkat trofik lebih rendah (Bossier et.al., 2017)
BF
BAHAN MEDIA
(Faria et al. 2012),
TUJUAN PENELITIAN
Mengevaluasi kualitas dan produktivitas budidaya Moina sp. yang dipelihara
menggunaan media budidaya Chlorella sp, bioflok dan campuran bahan organik
(tepung ikan, tepung kedelai dan dedak) serta kombinasinya
H I P O T E S I S P E N E L I T I A N
Ada kombinasi tertentu dari media Chlorella sp, bioflok dan atau
campuran bahan organik lainnya sebagai media budidaya untuk
meningkatkan kualitas nutrisi serta produktivitas Moina sp.
Penelitian dilakukan pada :
Maret 2020
Balai Perikanan
Budidaya Air Tawar
Sungai Gelam Jambi,
Balai Besar Perikanan
Budidaya Air Tawar
Sukabumi
Komposisi bahan media budidaya Moina sp.
No Perlakuan Media
Bahan % Jumlah (g/3000 L)
1 Ch
(Chlorella) Chlorella sp 100 4x106 sel/mL
2
ChBO (Chlorella +
bahan organik)
Chlorella sp. 50 2x106 sel/mL
Tepung ikan 15 270
Tepung kedelai 17,5 315
Dedak 17,5 315
3 BF
(bioflok) Bioflok 100 900
4
BFBO (bioflok +
bahan organik)
Bioflok 50 450
Tepung ikan 15 135
Tepung kedelai 17,5 158
Dedak 17,5 158
RANCANGAN PENELITIAN
Budidaya Moina sp.
Skala Massal (3000 L)
Ch
Chlorella
ChBO
Chlorella+Bahan Organik
BF
Bioflok
BFBO
Bioflok+Bahan Organik
Semi terbuka
5 hari pemeliharaan
RANCANGAN PENELITIAN
Bahan budidaya Chlorella sp. : Urea, TSP/NPK, tepung ikan, tepung kedelai, dedak, kapur dolomit
Bahan pembuatan bioflok : benih Nila, pellet (prot. 30%), molase, probiotik, kapur dolomit,
Bahan organik yang digunakan adalah produk komersial
Volume media budidaya 3000 L (bak 1,8x3,8x1 m3)
Padat tebar Moina sp. 173 ind/L (80 g/3000 L)
• Dinamika populasi, distribusi ukuran dan biomassa Moina sp. Analisis Moina sp.
• Proksimat : Kadar air (metode gravimetri), abu (metode gravimetri), kadar serat (metode fibertherm), kadar lemak (metode soxhlet), kadar protein (metode dumas)
• Asam amino (18-5-17/MU/SMM-SIG - Ultra Performance Liquid Chromatography )
• Asam lemak (18-6-1/MU/SMMSIG - Gas Chromatography)
Analisis Kualitas Nutrisi
Moina sp.
• Suhu (thermometer), pH (pH meter), oksigen terlarut (DO meter); alkalinitas, kesadahan, ammonia, dan nitrat, total suspended solid (TSS) dan volatile suspended solid (VSS) (Standard Methods for the Examination of the Water and Wastewater (APHA, 1998)
Analisis Kualitas Air dan Karakteristik Bioflok
PARAMETER UJI
ANALISA DATA
Microsoft Excel 2010 :
Tabulasi data
Analisis deskriptif
SPSS 26.0 :
Uji homogenitas dan normalitas data
Analisis Anova
Uji Duncan (SK 95%)
Produktivitas Moina sp. yang dibudidayakan secara massal pada puncak populasi. Keterangan: huruf
berbeda di atas diagram batang menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05)
0
100
200
300
400
500
600
Ch ChBO BF BFBO
Bio
mas
sa M
oina
sp
(g m
-3)
Media
Biomassa Moina sp
Populasi harian dan produktivitas Moina sp
Populasi harian Moina sp. (ind/L) pada budidaya secara massal
Keterangan : Ch: Chlorella, ChBO: Chlorella + bahan organik, BF: bioflok dan BFBO: bioflok + bahan organik
Distribusi Ukuran Moina sp
Distribusi ukuran Moina sp. yang dibudidayakan pada skala massal dengan bahan media berbeda Keterangan : Ch: Chlorella, ChBO: Chlorella + bahan organik, BF: bioflok dan BFBO: bioflok + bahan organik
Proksimat Moina sp.
Parameter (% bobot basah)
Perlakuan
Ch ChBO BF BFBO
Protein 4,67 5,08 4,62 4,98
Air 92,18 92,29 92,64 91,67
Abu 0,23 0,47 0,23 0,73
Lemak 1,20 0,69 0,57 0,79
Serat 0,83 0,50 0,51 0,98
Konsentrasi protein tertinggi pada perlakuan
ChBO
Keterangan : Ch: Chlorella, ChBO: Chlorella + bahan organik, BF: bioflok dan BFBO: bioflok + bahan organik
Parameter Perlakuan
Ch ChBO BF BFBO
Asam amino assensial (% bobot basah)
Fenilalanin 0,19 0,23 0,19 0,19
Isoleusin 0,14 0,19 0,20 0,17
Valin 0,19 0,25 0,25 0,21
Arginin 0,10 0,29 0,26 0,20
Lisin 0,19 0,28 0,27 0,22
Leusin 0,23 0,33 0,30 0,28
Treonin 0,17 0,25 0,24 0,21
Histidin 0,11 0,13 0,11 0,11
Asam amino non assensial (% bobot basah)
Serin 0,13 0,19 0,22 0,12
Asam glutamat 0,33 0,49 0,44 0,46
Alanin 0,21 0,29 0,25 0,27
Glisin 0,21 0,25 0,25 0,22
Asam Aspartat 0,19 0,34 0,29 0,30
Tirosin 0,09 0,21 0,16 0,17
Prolin 0,16 0,21 0,20 0,19
Konsentrasi asam amino tertinggi pada perlakuan
ChBO (3,93 %)
Asam Amino
Keterangan : Ch: Chlorella, ChBO: Chlorella + bahan organik, BF: bioflok dan BFBO: bioflok + bahan organik
Asam Lemak (% lemak)
Perlakuan
Ch ChBO BF BFBO
∑SFA 0,0663 0,0620 0,0856 0,4595
∑MUFA 0,0330 0,0195 0,0567 0,2771
∑PUFA 0,1233 0,1193 0,1099 0,0976
C 18:2 (Asam Linoleat) 0,0412 0,0695 0,0350 0,0801
C 18:3 (Asam Linolenat) 0,0624 0,0483 0,0273 0,0096
C 20:4n-6 (AA) 0,0086 0 0,0308 0,0073
C 20:5n-3 (EPA) 0,0099 0 0,0133 0
C 22:6n-3 (DHA) 0 0 0,0028 0
SFA dan MUFA tertinggi terlihat pada perlakuan BFBO sementara PUFA tertinggi terdapat pada perlakuan Ch
Total asam lemak terbanyak terdapat pada perlakuan BFBO (0,83 %)
Asam Lemak Asam Lemak
(% bobot basah) Perlakuan (bahan media)
Ch ChBO BF BFBO
C 8:0 - - - - C 10:0 0,0043 - - - C 12:0 - - - 0,0037
C 14:0 0,0054 - 0,0041 0,0136
C 15:0 0,0051 0,0031 0,0057 - C 16:0 0,0374 0,0335 0,0480 0,3795
C 16:1 0,0040 - 0,0089 0,0050
C 17:0 0,0028 0,0034 0,0060 0,0025
C 17:1 0,0151 0,0047 0,0040 - C 18:0 0,0091 0,0160 0,0189 0,0449
C 18:1 w9c 0,0139 0,0148 0,0438 0,2721
C 18:2 w6 0,0412 0,0695 0,0350 0,0801
C 18:3 w3 0,0598 0,0483 0,0224 0,0087
C 18:3 w6 0,0026 - 0,0049 - C 20:0 - - - 0,0029
C 20:4 w6 0,0086 - 0,0308 0,0073
C 20:5 w3 0,0099 - 0,0133 - C 22:0 - 0,0023 - 0,0047
C 22:6 w3 - - 0,0028 - Total n-3 0,0696 0,0483 0,0385 0,0087
Total n-6 0,0524 0,0695 0,0706 0,0874
Total n-9 0,0139 0,0148 0,0438 0,2721
Keterangan : Ch: Chlorella, ChBO: Chlorella + bahan organik, BF: bioflok dan BFBO: bioflok + bahan organik
Kualitas Air
Konsentrasi DO dan pH pada media pemeliharaan Moina sp. dengan bahan media yang berbeda Keterangan : Ch: Chlorella, ChBO: Chlorella + bahan organik, BF: bioflok dan BFBO: bioflok + bahan organik
Kualitas Air
Konsentrasi NH3, TSS (Total Suspended Solid) dan VSS (Volatile Suspended Solid) pada media pemeliharaan Moina sp. dengan bahan media yang berbeda Keterangan : Ch: Chlorella, ChBO: Chlorella + bahan organik, BF: bioflok dan BFBO: bioflok + bahan organik
SIMPULAN
Produktivitas dan kualitas nutrisi Moina sp. ditentukan oleh bahan media
budidaya. Kombinasi Chlorella dan bahan organik adalah media budidaya
massal yang dapat menghasilkan Moina sp. dengan produktivitas dan
kandungan protein tertinggi