peningkatan prestasi belajar sejarah siswa kelas … · nama : febrian adi nugroho nomor mahasiswa...

182
i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PLAYEN MELALUI MODEL JOYFULL LEARNING BERBANTU DENGAN MEDIA PUZZLE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: FEBRIAN ADI NUGROHO NIM: 131314025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: truongtruc

Post on 07-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA

NEGERI 1 PLAYEN MELALUI MODEL JOYFULL LEARNING

BERBANTU DENGAN MEDIA PUZZLE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

FEBRIAN ADI NUGROHO

NIM: 131314025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Allah S.W.T yang tiada henti memberikan berkat dan rahmat-Nya yang

melimpah kepada saya.

2. Kepada kedua orang tua Bapak Haryadi dan Ibu Marilah, Kakak Muhammad

Irfan Hari Utomo, adik Luthfi Destrian yang sangat mencintai, menyayangi

saya dan memberikan kekuatan, dukungan, dan doa, serta untuk saudara-

saudara saya yang tercinta yang selama ini sangat menyayangi saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

v

MOTTO

Bermimpi indahlah ketika kamu sukses, bukan bermimpi indah menjadi orang

sukes

(Febrian Adi Nugroho)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 31 Oktober 2017

Febrian Adi Nugroho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Febrian Adi Nugroho

Nomor Mahasiswa : 131314025

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X

SMA NEGERI 1 PLAYEN MELALUI MODEL JOYFULL LEARNING

BERBANTU DENGAN MEDIA PUZZLE”

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk perangkat data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademisi

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 31 Oktober 2017

Yang menyatakan

(Febrian Adi Nugroho)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X

SMA NEGERI 1 PLAYEN MELALUI MODEL JOYFULL LEARNING

BERBANTU DENGAN MEDIA PUZZLE

Febrian Adi Nugroho

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar sejarah siswa

dengan penerapan model joyfull learning berbantu dengan media puzzle.

Metode penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart

melalui empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X MIIA 2 yang berjumlah 22 siswa.

Objek penelitian ini adalah prestasi belajar dan model joyfull learning. Teknik

pengumpulan data menggunakan instrumen observasi, wawancara dan tes.

Analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif dengan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan pada prestasi belajar

sejarah siswa, dari segi kognitif, dan psikomotorik. Dari segi kognitif, ada

peningkatan pada prestasi belajar sejarah dengan penerapan model joyfull learning

berbantu media puzzle. Hal ini berdasarkan nilai rata-rata keadaan awal yaitu

59,09, pada siklus 1 menjadi 78,68 atau meningkat 19,59% dan pada siklus 2

meningkat lagi menjadi 82,72 atau meningkat 4,04%. Sedangkan siswa yang

memenuhi KKM pada keadaan awal yaitu 27,02% meningkat menjadi 90,90%

pada siklus 1 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 95,45%. Dari segi

psikomotorik, ada peningkatan pada kegiatan belajar dan kemampuan siswa

dalam mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan belajar siswa kriteria aktif

di pra siklus dari 4,45% menjadi 81,81% di siklus 1 atau meningkat 77,36%. Pada

siklus 2, kriteria aktif siklus 1 yaitu 81,81% meningkat menjadi 95,45%. Pada

kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi dilihat dari kriteria aktif

yaitu dari 4,54% di pra siklus menjadi 45,45% atau meningkat 40,91%. Pada

siklus 2, kriteria aktif yaitu 45,45% di siklus 1 menjadi 63,63% di siklus 2 atau

meningkat 18,18%.

Kata kunci : Prestasi Belajar, Joyfull Learning, dan Media Puzzle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

ix

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT SCORES IN HISTORY SUBJECT OF 10 GRADE

STUDENTS OF SMA N 1 PLAYEN BY USING JOYFULL LEARNING

MODEL AND PUZZLE

Febrian Adi Nugroho

Sanata Dharma University

2017

This research describs the improvement of the students‘ learning outcomes

during the implementation of joyfull learning model with puzzle as the medium.

The methodology of this research used is Action research Cemmis and

Taggart theory which include four stages: planning, acting, observing and

reflecting. The subject of this research were 22 students of X MIIA 2. Object this

research were learning achievements and joyfull learning model. The instruments

used to collect the data in this research were observation sheets, interview lists

and tests sheets. The researcher used comparative descriptive techique with

percentage.

The research results show that there is an increase in students‘ learning

achievements on history subject, in terms of cognitive, affective and

psychomotoric. In terms of cognitive, there is an increase in students‘ learning

achievements in history subject. It is based on the average score at the pre cycle

which was 59,09, while in cycle 1 was 78,68 or 19,59 % of the increase and in

cycle 2 becomes better as 82,72 or an increase of 4,04 %. Meanwhile, students

who reached the minimum passing score in the pre cycle was 27,02 % increasing

to 90,90 % in cycle 1 and in increased to 95,45 % cycle 2. In terms of

psychomotoric, there is an increase on learning activities and the ability of

students in presenting the results of the discussion. In learning activities the active

criteria in pre cycle which was 4,54% and 81,81% in cycle 1 or an increase of

77,36%. While in cycle 2, the active criteria increased to 95,45% or increased

13,45% from cycle 1. In the ability of students in presenting the results of

discussion this can be seen from the active criteria from 4,54 % in pre cycle

became 45,45% or increased 40,91% from the pre cycle. In cycle 2 the active

criteria became 63,63% or increasing 18,18% from cycle 1.

Keywords: students' outcomes, joyfull learning, and puzzle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang maha kuasa karena

berkat dan kasih-Nya, skripsi yang berjudul ―Peningkatan Prestasi Belajar

Sejarah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Playen Melalui Model Joyfull Learning

Berbantu Dengan Media Puzzle‖ dapat diselesaikan oleh penulis. Penulis

menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar –

besarnya kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

4. Bapak Drs. Y.R Subakti, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing I yang

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Bapak Drs. S. Adisusilo J. R. M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing peneliti .

7. Dosen Prodi Pendidikan Sejarah yang sudah memberikan banyak ilmu

pengetahuan dan nilai – nilai kehidupan untuk penulis.

8. Kedua orang tua tercinta, yaitu Bapak Haryadi dan Ibu Marilah yang sangat

mencintai saya dan selalu mendukung dan memberi kekuatan.

9. Kakak Muhammad Irfan Hari Utomo dan adik Luthfi Destrian yang selalu

mendoakan yang terbaik untuk saya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi banyak orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................. vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Identifikasi Permasalahan ........................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

E. Pemecahan Masalah ...................................................................................... 8

F. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8

G. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 10

A. Kajian Teori ............................................................................................ 10

1. Pengertian Belajar ..................................................................................... 10

2. Pembelajaran Sejarah ................................................................................... 14

3. Prestasi Belajar .............................................................................. 16

4. Pembelajaran Kooperatif ......................................................................... 17

5. Pembelajaran Sejarah Berbasis Konstruktivisme ........................................ 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

xii

6.Pengertian Model Joyfull Learning ................................................................ 24

7. Pengertian Media Pembelajaran ................................................................ 25

8. Media Puzzle ................................................................................................. 27

9.Penelitian yang Relevan ......................................................................... 29

B. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 31

C. .Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 32

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 33

A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 33

B. Setting Penelitian .......................................................................................... 34

C. Subjek Penelitian ........................................................................................... 34

D. Objek Penelitian .......................................................................................... 34

E. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 34

F. Desain Penelitian ........................................................................................ 36

G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 37

1. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………… 37

a. Observasi ………………………………………………………………….. 37

b. Wawancara ……………………………………………………………..... 37

c. Tes ………………………………………………………………………….. 38

d. Dokumentasi ……………………………………………………………..... 38

2. Instrumen Pengumpulan Data …………………………………………... 38

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ……………………………………… 39

1. Validitas …………………………………………………………………… 39

2. Reliabilitas ………………………………………………………………... 41

I. Teknik Analisis Data ……………………………………………………..... 42

1. Data Kuantitatif …………………………………………………………… 41

2. Data Kualitatif …………………………………………………………… 44

a. Ranah Afektif ……………………………………………………………... 44

b. Ranah Psikomotorik ………………………................................................. 45

J. Prosedur Penelitian ………………………………………………………… 46

K. Indikator Keberhasilan …………………………......................................... 49

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ......................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

xiii

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 50

1. Keadaan Awal ………………………………………………………… 50

a. Prestasi Belajar Siswa ……………………………………………….. 50

b. Aktivitas Belajar Siswa ……………………………………………….. 52

c. Kegiatan Presentasi Siswa ……………………………………………. 54

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 ……………………………………… 56

a. Perencanaan siklus 1 ………………………………………………….. 56

b. Pelaksanaan Siklus 1 ………………………………………………….. 58

c. Observasi ……………………………………………………………..... 60

d. Refleksi ………………………………………………………………... 68

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 ……………………………………… 70

a. Pelaksanaan Siklus 2 ………………………………………………….. 70

b. Observasi ……………………………………………………………..... 71

c. Refleksi ………………………………………………………………... 79

B. Komparasi Prestasi Belajar, Aktivitas Belajar dan Kegiatan Presentasi

Belajar Sejarah………………………………………………………………

81

1. Komparasi Prestasi Belajar Siswa………………………………………... 81

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus 1…………………………………... 81

b. Komparasi Siklus 1 dengan Siklus 2……………………………………... 84

2. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa………………………………………. 87

a. Komparasi Aktivitas Belajar Pra Siklus dengan Siklus 1……………….. 87

b. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2…………. 89

3. Komparasi Kegiatan Prtesentasi Siswa………………………………….. 90

a. Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus 1…… 91

b. Komparasi Kegiatan Belajar Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2…………. 93

C. Pembahasan ………………………………………………………………. 94

1. Prestasi Belajar Siswa ……………………………………………... 94

2. Aktivitas Belajar Siswa ……………………………………………. 97

3. Presentasi Belajar Siswa ……………………………………………. 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………… 100

A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

xiv

B. Saran ……………………………………………………………………... 101

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 103

LAMPIRAN .................................................................................................. 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 PAP 1 (Patokan Acuan Penelitian)………………………………... 43

Tabel 3.2 Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa…………………………… 45

Tabel 3.3 Instrumen Pengamatan Presentasi…………………………………. 46

Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan ………………………………………… 49

Tabel 4.1 Data Prestasi Belajar Sejarah Pra Siklus…………………………... 50

Tabel 4.2 Data Persentase Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus …………….. 51

Tabel 4.3 Data Aktivitas Belajar di Kelas Pra Siklus …………………….. 52

Tabel 4.4 Data Persentase Aktivitas Pembelajaran Pra Siklus …………… 54

Tabel 4.5 Data Presentasi Belajar Siswa Pra Siklus …………………........ 55

Tabel 4.6 Data Persentase Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus………….... 56

Tabel 4.7 Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 1 ………………….. 60

Tabel 4.8 Data Persentase Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 1…………. 61

Tabel 4.9 Data Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Siklus 1…………………… 63

Tabel 4.10 Data Persentase Aktivitas Pembelajaran Siklus 1 …………….. 64

Tabel 4.11 Data Perbandingan Aktivitas Belajar Pra Siklus dengan Siklus 1 65

Tabel 4.12 Data Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 ……………………… 65

Tabel 4.13 Data Persentase Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 ………..... 66

Tabel 4.14 Data Perbandingan Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 dengan

Siklus 2…………………………………………………………..

67

Tabel 4.15 Data Prestasi Belajar Sejarah Siklus 2 ……………………….. 72

Tabel 4.16 Data Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus 2 ……………… 73

Tabel 4.17 Data Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Siklus 2………………… 74

Tabel 4.18 Data Presentase Aktivitas Pembelajaran Siklus 2 ………………. 75

Tabel 4.19 Data Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dengan

Siklus 2…………………………………………………………..

76

Tabel 4.20 Data Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 2 …………………….. 77

Tabel 4.21 Data Persentase Kegiatan Presentasi Siklus 2 ……………….. 78

Tabel 4.22 Data Perbandingan Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

xvi

Siklus 2…………………………………………….................... 79

Tabel 4.23 Data Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan

Siklus 1…………………………………………………………...

82

Tabel 4.24 Data Komparasi Persentase Prestasi Belajar Sejarah Pra Siklus

dengan Siklus 1…………………………………………………..

83

Tabel 4.25 Data Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2.. 84

Tabel 4.26 Data Komparasi Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus dengan

Siklus 2……………………………………………………….......

86

Tabel 4.27 Data Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan

Siklus 1…………………………………………………………….

87

Tabel 4.28 Data Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan

Siklus 1…………………………………………………………...

88

Tabel 4.29 Data Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dengan

Siklus 2…………………………………………………………….

89

Tabel 4.30 Data Komparasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus

dengan Siklus 2…………………………………..........................

90

Tabel 4.31 Data Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus dengan

Siklus 1…………………………………………………………….

91

Tabel 4.32 Data Komparasi Persentase Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus

dengan Siklus 1………………………………………....................

92

Tabel 4.33 Data Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 dengan

siklus 2……………………………………………………………

93

Tabel 4.34 Data Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 dengan

Siklus 2...........................................................................................

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Taggart …………………….. 37

Gambar 4.1 Diagram Persentase Prestasi Siswa Pra Siklus ……………… 52

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus ……………… 54

Gambar 4.3 Diagram Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus ……………… 56

Gambar 4.4 Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 1 …………….. 62

Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 …………………... 64

Gambar 4.6 Diagram Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 ………………... 67

Gambar 4.7 Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus 2 …………………….. 73

Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2 …………………... 76

Gambar 4.9 Diagram Kegiiatan Presentasi Siswa Siklus 2 ………………... 78

Gambar 4.10 Diagram Komparasi Prestasi Belajar Pra Siklus dengan

Siklus 1………………………………………………………..

84

Gambar 4.11 Diagram Komparasi Pra Siklus dengan Siklus 1 …………… 86

Gambar 4.12 Diagram Komparasi Aktivitas Belajar Sejarah Siswa Pra

Siklus dengan Siklus 1…………………………….....................

88

Gambar 4.13 Diagram Komparasi Aktivitas Belajar Sejarah Siswa Siklus 1

dengan Siklus 2…………………………………………………

90

Gambar 4.14 Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus dengan

Siklus 1………………………………………………………….

92

Gambar 4.15 Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 dengan

Siklus 2………………………………………………………..

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Kabupaten Gunung Kidul………….. 106

Lampiran 2 : Silabus ……………………………………......................... 107

Lampiran 3 : RPP Siklus 1………………………………………………. 110

Lampiran 4 : RPP Siklus 2………………………………………………. 117

Lampiran 5 : Lembar Observasi………………………………………… 128

Lampiran 6 : Kisi-kisi soal siklus 1…………………………………….. 129

Lampiran 7 : Kisi-kisi soal siklus 2………............................................... 131

Lampiran 8 : Soal Siklus 1………………………………………………. 134

Lampiran 9 : Soal Siklus 2………………………………………………. 142

Lampiran 10 : Wawancara……………………………………………….. 149

Lampiran 11 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus)………….. 152

Lampiran 12 : Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 1 ............................. 153

Lampiran 13 : Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus 1 ............................... 154

Lampiran 14 : Validitas Essay Siklus 1 .................................................. 155

Lampiran 15 : Reliabilitas Soal Essay Siklus 1 ………………………….. 156

Lampiran 16 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 1……………... 157

Lampiran 17 :Validitas Soal Pilihan Ganda Soal Siklus 2……………….. 158

Lampiran 18 : Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus 2 ...................... 159

Lampiran 19 : Validitas Soal Essay Siklus 2…………………………….. 160

Lampiran 20 : Reliabilitas Soal Essay Siklus 2………………………….. 161

Lampiran 21 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 2…………….. 162

Lampiran 22: Dokumentasi………………………………………………. 163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa.1Pendidikan merupakan sarana untuk seseorang

mengembangkan potensi dirinya, kepribadian, kecerdasan serta keterampilan yang

dibutuhkan untuk dirinya sendiri, masyarakat dan juga untuk negaranya.2Oleh

karena itu, pendidikan merupakan sarana yang sangat penting untuk seluruh

masyarakat karena dalam sebuah pendidikan memiliki tujuan yang harus dicapai,

yaituuntuk menciptakan masyarakat yang memiliki kualitas, maksudnya adalah

menjadi masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berbudi pekerti, berkepribadian yang bertanggungjawab serta sehat jasmani

maupun rohani.3

Dalam sebuah pendidikan tidak terlepas dari pembelajaran. Pembelajaran

ialah proses transfer informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa.4Dalam

proses pembelajaran tentu memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan agar

proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efesien, salah satunya adalah

memilih model pembelajaran. Ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan

model pembelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran.

1Tampubolon M,Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidik dan

Keilmuan. Jakarta. Erlangga 2014, hlm 133 2Ramlah Ahmadi, Pengantar Pendidikan : Asas dan Filsafat Pendidikan, Yogyakarta,Ar-Ruzz

Media, 2014, hlm 38. 3Ibid, hlm 47-48

4Jemi Fantula, Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran

Berbasis Masalah dan Pemanfaatan Media Audio Visual, 2016, hlm 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

2

Menurut pendekatan konstruktivisme, kegiatan mengajar bukan hanya

memindahkan ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa, akan tetapi siswa

sendirilah sumber pengetahuannya.5 Untuk menciptakan pembelajaran yang

sesuai dengan pendekatan konstruktivisme, tentu dalam proses pembelajaran

idealnya harus dapat menghadirkan suasana pembelajaran yang bermakna,

dinamis dan menyenangkan. Hal ini sesuai dengan kewajiban pendidikan dalam

UU no. 20 tahun 2003 pasal 40 ayat 2 yang menjelaskan bahwa pendidikan

berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif dan dialogis.

Setiap sekolah memiliki ciri khas tersendiri dibandingakan dengan sekolah

yang lainnya, misalkan saja SMA N 1 Playen. Di SMA N 1 Playen memiliki

lingkungan yang asri, sejuk, bersih dan nyaman. Terdapat tanaman-tanaman hijau

disetiap depan kelas membuat nyaman dipandang mata. Di SMA N 1 Playen juga

menyediakan rest area untuk siswa beristirahat saat jam istirahat, mengobrol

dengan teman, sharing tentang pelajaran dan ada juga yang belajar di area

tersebut. Mereka sangat senang disana karena suasananya nyaman dan sejuk.

Di SMA N 1 Playen juga terdapat perpustakaan yang menyediakan buku-

buku untuk kebutuhan belajar siswa. Sering terlihat siswa yang datang

keperpustakaan untuk belajar dan meminjam buku. Siswa sangat memanfaatkan

perpustakaan untuk menambah ilmu mereka saat jam istirahat atau saat jam

kosong pelajaran.

5Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta, Kanisius, 1997, hlm .65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

3

Selain menyediakan rest area dan perpustakaan,di SMA N 1 Playen juga

menyediakanMasjid untuk siswa yang beragama muslimberibadah mendekatkan

diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kegiatan rutin dihari Jumat pun tidak

pernah ditinggalkan. Guru, karyawan serta siswa-siswinya semua tertib

menjalakan ibadah shalat jumat di Masjid tersebut secara berjamaah. Suasana

yang begitu kekeluargaan tercermin di SMA N 1 Playen yang membuat nyaman

ketika berada disana.

Seiring dengan perkembangan, keberhasilan demi keberhasilan dibidang non

akademik telah banyak dicapai oleh SMA N 1 Playen. Di SMA N 1 Playen telah

menjuarai lomba-lomba yang pernah diadakan pemerintah Gunungkidul.

diantaranya adalah juara 1 karate, juara 1 taekwondo, juara 1 desain grafis dan

masih banyak lagi prestasi yang diperoleh. Dengan keadaan lingkungan yang telah

dijelaskan di atas dan beberapa perolehan juara yang didapat, peneliti masih

melihat ada hal yang perlu ditingkatkan di SMA N 1 Playen. Hal tersebut adalah

prestai belajar siswa khusunya dalam pelajaran Sejarah.

Berdasarkan hasil wawancara (lampiran 10 halaman 149) dengan guru

Sejarah kelas X SMA N 1 PLAYEN menjelaskan bahwa siswa masih banyak

yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar yang telah ditentukan untuk mata

pelajaran sejarah yaitu 75. Hal tersebut dilihat dari nilai murni yang diperoleh

siswa kelas X dimana hanya ada 5 dari 22 siswa yang mencapai ketuntasan belajar

sesuai dengan ketuntasan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini

dikarenakan siswa merasa bosan dengan pembelajaran Sejarah hanya berisikan

ceramah saja sehingga membuat suasana pembelajaran membosankan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

4

berakibat siswa menjadi mengantuk. Dengan proses pembelajaran yang

sedemikian rupa membuat prestasi belajar siswa menjadi rendah. Rendahnya

prestasi belajar juga terjadi karena pelajaran sejarah dianggap bukan pelajaran

untuk ujian nasional, sehingga siswa hanya fokus mempelajari pelajaran yang

diujikan dalam ujian nasional. Sedangkan pelajaran yang tidak diujikan dalam

ujian nasional cenderung mereka abaikan salah satunya adalah pelajaran sejarah.

Dalam proses pembelajaran di sekolah, khususnya pembelajaran sejarah,

guru dibanyak sekolah cenderung masih menggunakan metode

ceramah/konvensional dan hanya sedikit diantaranya menggunakan media

pembelajaran. Seperti yang kita ketahui bahwa model pembelajaran konvensional

dinilai hanya guru saja yang aktif, sementara peserta didiknya pasif, sehingga

pelajarannya dinilai kurang menarik dan tidak menyenangkan.6Hal ini tentu juga

berlawanan dengan pendekatan kontruktivisme yang menuntut siswa untuk

memiliki sifat kritis dalam memecahkan suatu permasalahan.Pembelajaran yang

demikian menjadikan pembelajaran kurang menarik, kurang bergairah, siswa

terlihat kurang antusias, malas mengikuti pelajaran, daya kreativitasnya rendah,

aktivitas rendah, minat belajar rendah dan siswa bersikap acuh tak acuh yang

akhirnya menjadikan prestasi belajarnya rendah.

Agar pembelajaran Sejarah berlangsung secara aktif, kreatif dan

menyenangkan maka proses pembelajaran harus dibangun berdasarkan

kegembiraan siswa dan guru7 Sekarang ini ada berbagai macam model

pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk membuat siswa atau peserta

6Tasrial Daryanto, Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta. Gava Media, 2012, hlm. 111

7Susilo,.Penelitian Tindakan Kelas, Sleman, Pustaka Book Publisher,2007, hlm. 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

5

didik menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran.Sebagai contohnya adalah

menggunakan model pembelajaran yang membuat siswa merasa nyaman dan

senang. Model pembelajaran tersebut adalah modeljoyfull learning.Model joyfull

learning adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan. Maksud pembelajaran menyenangkan adalah

adanya pola hubungan yang baik antara guru dan siswa dalam proses

pembelajaran. Guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam

hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya.Selain dapat

menciptakan suasana yang menyenangkan, model joyfull learning perlu

diterapkan karena didalam model ini juga menuntut keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Dengan menggunakan model

pembelajaran yang menyenangkan maka diharapkan siswa dapat aktif dan kreatif,

yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa8

Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA N 1 Playen perlu

penggunaan model pembelajaran yang bisa membuat peserta didik tertarik dalam

proses pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Upaya yang dilakukan oleh peneliti adalah menerapkan model joyfull learning

berbantu dengan media puzzle dalam proses pembelajaran di kelas.

Dalam prakteknya, penggunaan model joyfull learning banyak menuntut

keaktifan belajar siswa. Dengan penerapan model joyfull learning berbantu

dengan media puzzle, proses belajar mengajar di kelas akan menjadi menarik,

menyenangkan dan lebih aktif. Suasana pembelajaran pasti berbeda dengan

8Tasrial Daryanto,op.cit hlm. 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

6

pendekatan konvensional yang hanya mengandalkan ceramah. Hal ini juga

didukung oleh Fajar Arif Wijaya Latief dalam skripsinya yang berjudul

―Penerapan Strategi Pembelajaran Joyfull Learning Berbantu Dengan Humor

Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Kelas XI IPS 3 Di MAN 2

Madiun Tahun Ajaran 2014/2015‖. Menurut Fajar pembelajaran yang

menyenangkan akan selalu menggugah rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.

Rasa ingin tahu inilah yang akan membuat siswa aktif dan merasakan ilmu yang

mereka cari akan bermanfaat bagi mereka. Dia juga berpendapat bahwa apabila

pembelajaran dikondisikan dalam suasana yang menyenangkan maka siswa akan

kreatif dan inovatif. Hal ini akan berkaitan langsung dengan prestasi belajar siswa,

yang ditunjukkan dengan nilai kognitif9

Jika seorang pendidik mampu menguasai dan menentukan metode belajar

yang sesuai dengan kebutuhan siswa, maka proses belajar mengajar di kelas akan

berlangsung dengan baik. Hal tersebut juga akan berdampak baik terhadap

prestasi belajar yang dicapai siswa. Dengan demikian peranan seorang pendidik

(guru) dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena berhasil atau

tidaknya kegiatan belajar mengajar tersebut sangat ditentukan oleh kreativitas

guru dalam mengemas suatu mata pelajaran. Kreativitas guru dalam mengemas

suatu pelajaran akan menarik siswa untuk lebih mendalami dan mempelajari

pelajaran tersebut khususnya pelajaran sejarah.

Dengan penerapan model joyfull learning berbantu dengan media puzzle

maka diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar, aktivitas belajar dan

9Fajar Arif Wijaya Latief, Penerapan Strategi Pembelajaran Joyful Learning Berbantu Dengan

Humor Untuk Meningkatkan PrestasiBelajar Akuntansi Pada Kelas Xi Ips 3 Di Man 2 Madiun

Tahun Ajaran 2014/2015, hlm 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

7

kegiatan presentasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah kelas X SMA N 1

Playen. Penerapan model joyfull learning juga diharapkan akan meningkatkan

kualitas pembelajaran. Penelitian ini pun diharapkan mampu membawa perubahan

dalam pembelajaran sejarah yang saat ini dianggap monoton dan kurang vareatif

menjadi pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan.

B. Identifikasi Permasalahan

Dari latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikaan

permasalahan yaitu sebagai berikut :

1. Rendahnya prestasi belajar Sejarah siswa.

2. Pembelajaran Sejarah dinilai bukan sebagai pembelajaran yang menarik.

3. Kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan model pembelajaran.

4. Siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran Sejarah.

5. Sejarah bukan mata pelajaran untuk ujian nasional.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti akan membatasi permasalahan yakni pada

peningkatan prestasi belajar sejarah melalui penerapan model joyfull learning

berbantu dengan media puzzle di kelas X MIIA 2 SMA N 1 Playen.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah rendahnya prestasi

belajar siswa Kelas X SMA N 1 Playen dalam pembelajaran sejarah. Masalah

tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: ―Apakah model joyfull learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

8

berbantu media puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas X

SMA N 1 Playen ?

E. Pemecahan Masalah

Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa hanya dimungkinkan jika

siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.

Menciptakan susasana yang menyenangkan dan tidak monoton. Dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa perlu diupayakan sebuah model atau

pendekatan yang lebih bervariasi. Salah satu model pembelajaran yang dapat

mengatasi permasalahan tersebut adalah model joyfull learning berbantu dengan

media puzzle.

F. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan, yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus, masing-masing tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar sejarah siswa dengan penerapan

model joyfull learning berbantu dengan media puzzle.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

meningkatkan prestasi siswa dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

9

G. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

a. Diharapkan dengan adanya metode belajar yang kreatif dari guru akan

mampu menumbuhkan semangat belajar siswa.

b. Diharapkan dengan guru yang kreatif dapat menjadikan sekolah yang

memiliki siswa yang kreatif dan cerdas serta berprestasi.

2. Bagi Guru

a. Dapat memotivasi guru untuk lebih kreatif dan inovatif lagi sehingga

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan suatu

model dan metode pembelajaran.

3. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Dapat membuat siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga siswa

tidak akan bosan saat mengikuti pembelajaran sejarah.

4. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan bahwa siswa akan lebih senang dan

akan mengerti dalam memahami dan mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode-metode yang kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua

orang lain dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam

kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah

belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.Perubahan

tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan

(kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan

sikap (afektif).10

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sehingga jika kita sebagai manusia dan ingin mendapatkan sesuatu hal maka

kita harus berusaha agar apa yang kita inginkan dapat tercapai. Suatu usaha

dapat dilakukan secara individu ataupun kelompok. Selama usaha tersebut dapat

menjadikan tercapainya suatu hal yang diinginkan.11

Belajar adalah perubahan

tingkah laku yang dialami individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.12

10

Nara Siregar,Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor, Ghalia Indonesia, 2011. Hlm. 3 11

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003,

hlm.13 12

Anisah Basleman dan Syamu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung. PT. Remaja

Rosdakarya, 2011, hlm. 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

11

Menurut para ahli pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut:13

a) Gagne

Belajar adalah perubahan diposisi atau kemampuan yang dicapai

seseorang melalui aktivitas.

b) Traves

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.

c) Cronbach

Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman

d) Morgan

Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai

hasil dari pengalaman

Menurut beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan proses perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang menyangkut

beberapa aspek kehidupan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat permanen

sebagai wujud dari pengalaman.

a. Ciri-ciri Belajar

Mengutip dari buku Baharuddin,dkk tentang ciri-ciri belajar menurut

para ahli disimpulkan sebagai berikut :14

1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior).

Jadi hasil dari belajar seseorang dapat diamati dari tingkah lakunya.

Seperti misalnya ada perubahan tingkah laku yang semula tidak tahu

menjadi tahu. Tanpa kita mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak

akan pernah tau ada tidaknya hasil belajar.

2) Perubahan tingkah laku relative permanent. Maksudnya adalah ketika

terjadi perubahan tingkah laku disebabkan karena belajar dalam waktu

tertentu, maka perubahan tersebut sksn tetap dan tidk berubah-ubah

3) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

4) Pengalaman serta latihan dapat memberikan penguatan. Jadi, ketika

seseorang belajar, dengan adanya pengalaman serta latihan maka akan

memperkuat dalam perubahan tingkah laku.

13

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta, Pustaka

Pelajar, 2009, hlm . 2-3 14

Baharuddin - Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media,

2015, hlm. 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

12

b. Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam tugas melaksanakan proses pembelajaran di kelas, seorang guru

perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar yaitu sebagai berikut :15

1) Dalam belajar siswa sendirilah yang harus belajar, bukan orang lain.

Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif.

2) Siswa harus belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. Sehingga

ketika guru memberikan materi pembelajaran harus disesuaikan dengan

kemampuan siswa.

3) Siswa perlu mendapat penguatan langsung pada setiap langkah selama

proses belajar agar siswa dapat belajar dengan baik.

4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa,

nantinya akan membuat proses belajar siswa lebih berarti.

5) Guru juga peru memberikan tanggung jawab dan kepercayaan kepada

siswanya dalam belajar agar meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Tahap-tahap Belajar

Dalam proses belajar khususnya belajar yang terjadi di sekolah, itu

melalui tahap-tahap sebagai berikut :16

1) Tahap Motivasi

Tahap motivasi yaitu saat bangkitnya keinginan siswa untuk

melakukan kegiatan belajar. Misalnya ketika siswa antusias dalam

memperhatikan apa yang akan dipelajari, mengikuti proses pembelajaran

dengan baik, dan mendengarkan apa yang di ucapkan guru.

2) Tahap Konsentrasi

Siswa harus memusatkan perhatian untuk tertuju pada hal yang akan

dipelajari. Biasanya pada tahap ini perhatian siswa hanya tertuju pada

penampilan guru.

3) Tahap Mengolah

Pada tahap ini siswa mengumpulkan informasi yang didapatkan dari

guru kemudian siswa mengolah informasi tersebut untuk diberi makna

berupa inti-inti dari setiap materi sesuai penangkapan mereka.

4) Tahap Menyimpan

Siswa menyimpan informasi dari guru berupa inti-inti materi sesuai

dengan penangkapan mereka. Pada tahap ini hasil belajar sudah

diperoleh, baik baru sebagian maupun keseluruhan. Perubahan-

perubahan pun sudah terjadi, baik pengetahuan, sikap maupun

keterampilan. Untuk perubahan sikap dan ketrampilan diperlukan belajar

15

Ibid, hlm. 19 16

Ibid, hlm. 20-22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

13

yang tidak hanya sekali melainkan harus beberapa kali, baru kemudian

terlihat perubahannya.

5) Tahap Menggali

Setelah siswa melalui tahap menyimpan kemudian siswa menggali

informasi untuk dikaitkan dengan informasi yang baru yang dia terima.

Ini terjadi pada waktu pelajaran berikutnya yang merupakan kelanjutan

dari pelajaran sebelumnya.

6) Tahap Prestasi

Setelah informasi digali kemudian digunakan untuk menunjukkan

prestasi yang merupakan hasil dari belajar.

7) Tahap Umpan Balik

Siswa harus memperoleh penguatan walaupun prestasi yang

didapatkan memuaskan, agar pelajaran yang didapatkan benar-benar

dipahami.

d. Aktivitas Belajar

Berikut ini merupakan aktivitas-aktivitas saat seseorang belajar.

Aktivitas-aktivitas tersebut dijelaskan sebagai berikut :17

1) Mendengarkan

Mendengarkan merupakan suatu aktivitas dalam belajar. Ketika guru

menjelaskan pelajaran dengan berceramah, maka siswa dituntut untuk

mendengarkan materi yang disampaikan. Agar materi yang dijelaskan guru

dapat dipahami oleh siswa.

2) Memandang

Aktivitas memandang berhubungan dengan indra pengelihatan yaitu

mata. Memandang adalah mengarahkan indra pengelihatan kita untuk

tertuju pada suatu objek tertentu. Aktivitas memandang merupakan bagian

dari belajar. Ketika siswa melihat papan tulis yang berisi tulisan, hal

tersebut merupakan bagian dari transfer ilmu.

3) Meraba, membau dan mencicipi

Meraba, membau dan mencicipi merupakan alat indera manusia yang

dapat dijadikan sebagai alat untuk keperluan belajar. Aktivitas meraba,

membau dan mencicipi harus didasarkan oleh suatu tujuan. Dengan

demikian aktivitas tersebut dapat dikatakan belajar jika didorong oleh

kebutuhan.

4) Menulis atau Mencatat

Dalam dunia pendidikan, kegiatan menulis dan mencatat merupakan

kegiatan yang sering dilakukan seseorang ketika belajar. Dengan menulis

dan mencatat dapat digunakan seseorang untuk mengingat kembali

pelajaran yang sudah disampaikan guru melalui hasil menulis atau

mencatatnya.

17

Syaiful Bahari Djamariyah, Psikologi Belajar, Jakarta, Renika Cipta, 2011, hlm. 38-39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

14

5) Membaca

Kegiatan membaca merupakan aktivitas yang banyak dilakukan

seseorang ketika belajar. Membaca dapat dilakukan dengan membaca buku,

koran, majalah dan lain sebagainya.

6) Mengingat

Mengingat merupakan suatu aktivitas belajar yang menimbulkan

kembali hal-hal yang telah lampau. Mengingat dilakukan jika seseorang

sedang mengingat-ingat kesan yang telah dimilikinya. Kegiatan mengingat

dapat terlihat ketika seseorang sedang menghafal bahan pelajaran.beberapa

dalil, kaidah, pengertian dan lain sebagainya

7) Berfikir

Dengan berfikir orang mendapatkan pengetahuan baru, setidaknya

seseorang menjadi tahu tentang hubungan antara sesuatu.

2. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran Sejarah tergolong dalam ilmu pengetahuan sosialkarena

didalamnya mempelajari asal-usul manusia dan sejarah tentang perkembangan

manusia. Istilah ―sejarah‖ sendiri berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata

―syajaratun‖ yang memiliki arti ―pohon kayu‖. Pengertian ―pohon kayu‖ di sini

bermakna sebagai ―pohon keluarga‖ ibarat pohon yang terbalik yang terlihat

seperti asal-usul atau silsilah keluarga pada zaman dahulu.18

Sejarah dapat diartikan sebagai kejadian-kejadian atau peristiwa pada masa

lampau yang terkait dengan kehidupan manusia. Ilmu yang mempelajari tentang

kejadian-kejadian itu disebut ilmu sejarah.19

Dalam buku Widja, Sejarah

merupakan suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang telah dialami oleh

manusia di waktu yang lampau dan telah meninggalkan jejak-jejaknya di waktu

sekarang. Sejarah juga berusaha mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu

18

HeliusSjamsuddin, 1996, Metodologi sejarah, Jakarta, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik,

hlm.2 19

Wahyudi Madjid, ilmu sejarah: sebuah pengantar, Jakarta, Prenada Media Group.2014, hlm. 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

15

yang telah dialami oleh manusia di masa lampau. Hasilnya dapat kita lihat di masa

sekarang.20

Dengan mempelajari sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak

dimasa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.21

Masa

lampau merupakan serangkaian kejadian yang sudah terlewati.Tetapi masa

lampau bukan menjadi sesuatu yang harus dilupakan. Akan tetapi masa lampau

harus dijadikan sebagai pembelajaran untuk masa mendatang. Sejarah merupakan

keterhubungan dari apa yang terjadi di masa lampau dengan gambaran di masa

sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

Pembelajaran sejarah juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pendidikan

karena mengandung unsur nasionalisme untuk mengembangkan jiwa karakter

peserta didik yang nantinya sebagai generasi penerus bangsa.22

Dalam

pembelajaran sejarah kita selalu diajarkan untuk tidak lupa akan perjuangan-

perjuangan pahlawan Indonesia yang telah gugur untuk mempertahankan

kemerdekaan. Dalam hal ini siswa diajarkan nilai-nilai nasionalisme Indonesia.

Pembelajaran sejarah juga mengajarkan kita untuk melihat masa lalu supaya dapat

dipelajari untuk masa depan yang lebih baik. Kita dapat bercermin dimasa lalu

untuk melihat mana hal yang positif dan mana hal yang negatif. Tentunya hal

positiflah yang dijadikan contoh untuk menciptakan masa depan yang indah.

20

L.G Widja, Ilmu Sejarah : Sejarah dalam Prespektif Pendidikan, Semarang, Setya Wacana,

1998, hlm . 8 21

Ibid hlm. 9 22

Sri Sutjianingsih, Pengajaran Sejarah, Jakarta: Cv Dwi Jaya Karta, 1995, hlm . 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

16

3. Prestasi Belajar

Menurut Arifin kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie yang

artinya adalah hasil usaha.23

Disisi lain,prestasi belajar juga diartikan sebagai

suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan

kegiatan belajarnya sesuai bobot yang telah dicapainya.24

Berdasarkan prestasi belajar, siswa dapat mengetahui tingkat penguasaan

baik materi maupun pembelajaran dengan praktik yang telah siswa kuasai. Dari

uraian tersebut maksudnya bahwa prestasi belajar adalah hasil pengukuran aspek

kognitif kemampuan dan pengetahuan siswa pada mata pelajaran sejarah yang

dinyatakan dalam nilai atau angka yang diperoleh dari tes.25

Prestasi belajar dapat pula didefinisikan sebagai ‖nilai merupakan perumusan

terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi belajar siswa

selama masa tertentu‖. Prestasi belajar siswa merupakan hasil dari kegiatan siswa

selama pembelajaran, yang dapat diukur melalui tes berupa soal.26

Prestasi belajar adalah suatu bukti seseorang mencapai keberhasilan dalam

belajar dan memiliki kemampuan dalam melakukan kegiatan belajar sesuai

dengan bobot yang dicapainya.27

Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan suatu usaha dari seseorang dan mendapatkan hasil berupa

perubahan.

23

Arifin M, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1984, hlm. 2 24

Wingkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta, PT Gramedia, 1996, hlm. 67 25

Ibid, hlm. 67 26

SumadiSuryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 297 27

Wingkel, op.cit, 1996, hlm. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

17

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dibagi menjadi 2,

yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor tersebut diuraikan sebagai

berikut :28

a) Faktor Intern

Faktor Intern berasal dari dalam diri setiap individu. Faktor yang

berasal dari dalam individu meliputi N.Ach (Need for Achievement) yaitu

dorongan atau motif intrinsik untuk mencapai prestasi dalam hal tertentu.

Faktor intern yang biasa menghambat tercapainya prestasi adalah rasa takut

atau gagal dalam diri setiap manusia.Hal tersebut berupa perasaan cemas

saat mencoba atau menghadapi hal baru.

b) Faktor Ekstern

Faktor ekstern berasal dari luar diri individu.Faktor ekstern meliputi

faktor lingkungan disekitar tempat tinggal individu tersebut, baik

lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Suatulingkungan yang

baik tentunya akan mempengaruhi individu kearah yang positif , dan juga

sebaliknya lingkungan yang kurang baik tentunya akan membuat diri

individu kearah yang kurang baik juga.

Faktor-faktor di atas memang berpengaruh dalam peningkatan prestasi

belajar siswa. Selain faktor-faktor di atas, rendahnya prestasi belajar siswa

juga dipengaruhi oleh penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai,

misalnya metode pembelajaran konvensional. Metode konvensional

dianggap mempengaruhi prestasi belajar siswa karena hanya berisikan

ceramah saja dan siswa pun terlihat pasif ketika pembelajaran berlangsung.

4. Pembelajaran Kooperatif

Dalam jurnalnya Y.R Subakti menyarankan agar dalam pembelajaran

digunakan pendekatan pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek,

dan penemuan. Pendekatan konstruktivisme dalam pengajaran kelas yang

menerapkan pembelajaran kooperatif secara ekstensif, atas dasar teori bahwa

28

Damyati M Mahmud, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan, Yogyakarta, BPFE,

1990, hlm. 84-85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

18

siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit

apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah yang mereka hadapi

dengan temannya.29

Dalam pembelajaran kooperatif menyatakan bahwa interaksi

yang dilakukan secara intens berpengaruh terhadap pemahaman konseptual

siswa.30

Sehingga untuk mempermudah siswa dalam memahami sebuah materi

yang diajarakan maka guru perlu mengadakaan tugas secara kelompok agar siswa

bisa berdiskusi dengan teman kelompoknya.

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas mencakup semua

jenis kerja sama kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru

atau diarahkan oleh guru. Dalam hal ini guru tidak serta merta hanya memimpin

jalannya kerjasama kelompok, akan tetapi guru bertugas sebagai pemberi arah,

memberi pertanyaan-pertanyaan, menyediakan bahan-bahan dan merancang

informasi untuk membantu siswa dalam menyelesaikan sebuah masalah.31

Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang memperlihatkan

partisipasi siswa dalam kelompok kecil saling berinteraksi. Dalam pembelajaran

kooperatif siswa dituntut untuk saling bekerja sama dengan siswa yang lain. Agar

setiap siswa tidak hanya bekerja untuk dirinya sendiri melainkan bisa bekerja

sama dengan siswa yang lainnya.32

29

https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no1april2010/PAR

ADIGMA%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH%20YR%20Subakti.pdf di akses 17 Juli 2017 30

Miftahul Huda, Cooperative Learning Metode , Teknik, Struktur, dan Model Terapan,

Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2012, hlm. 20 31

Agus Suprijono, Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, 2009, hlm .54 32

Yohanes Arga Pribadi, Penerapan Cooperatvie Learning Tipe Numbered Head Together untuk

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi SMK YPKK 2

Sleman. 2015 hlm. 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

19

Pembelajaran kooperatif juga merupakan sistem pengajaran yang

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bekerjasama dengan

temannya dalam tugas-tugas yang diberikan oleh guru.33

Pembelajaran lebih

dikenal dengan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok.Jadi, dalam

pembelajaran peserta didik bagi dalam beberapa kelompok, dan nantinya dalam

kelompok tersebut diberi tugas oleh guru. Peserta didik dituntut untuk berdiskusi

dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang membagi siswa

dalam kelompok-kelompok kecil/besar yang nantinya dalam suatu kelompok

tersebut siswa ditutut untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh guru. Maka diharapkan dengan diterapkannya model yang

dijelaskan di atas bisa menumbuhkan rasa sosial peserta didik dalam proses

pembelajaran.

Dalam pembelajaran koperatif memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan tersebut dibagi menjadi 2 sifat, yaitu tujuan yang bersifat intrinsik dan

ekstrinsik.Tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut:34

a) Tujuan intrinsik adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa dalam

kelompok perasaan menjadi senang.

b) Tujuan ekstinsik adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa untuk

mencapai sesuatu tidak bisa didapat dengan bekerja sendiri, melainkan harus

dikerjakan secara bersama-sama.

Dalam buku Agus Suprijono menjelaskan dalam proses belajar, lingkungan

belajar dan sistem pengelolaan belajar kooperatif diantaranya harus :35

33

Tukaran Taniredja, Model-model Pembelajaran Inovatif, Alfabeta, Bandung, 2011, hlm 55 34

Agus Suprijono, ibid, hlm .57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

20

a) Memberikan kesempatan terjadinya belajar berdemokrasi

b) Meningkatkan penghargaan peserta didik pada pembelajaran akademik dan

mengunah norma-norma yang terkait dengan prestasi

c) Mempersiapkan peserta didik belajar mengenai kolaborasi dan berbagai

keterampilan sosial melalui peran aktif peserta didik dalam kelompok-

kelompok kecil.

d) Memberi peluang terjadinya proses partisipasi aktif peserta didik dalam

belajar dan terjadinya dialog interaktif.

e) Menumbuhkan produktivitas dalam kelompok

Dalam pembelajaraan kooperatif terdapat 8 aspek yang harus diamati sebagai

instrumen ketika melakukan observasi di kelas, yaitu sebagai berikut :

a) Kerjasama kelompok

b) Menanggapi giliran

c) Bertanya

d) Mengemukakan pendapat

e) Mempresentasikan hasil diskusi

f) Keaktifan dalam diskusi kelompok

g) Kemampuan menganalisis

h) Kecakapan memecahkan masalah

5. Pembelajaran Sejarah Berbasis Konstruktivisme

Pembelajaran konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang

menerangkan bagaimana pengetahuan disusun/dikonstruksi dalam diri

manusia.36

Konstruktivisme merupakan pendekatan yang menekankan siswa

untuk secara aktif mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman. Proses

pembelajaran seharusnya memberikan ruang bagi siswa untuk aktif dan menjadi

pusat kegiatan pembelajaran di kelas. Tugas guru memfasilitasi kebutuhan siswa

di kelas saat proses pembelajaran.37

35

Ibid,hlm. 66-67 36

https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no1april2010/PAR

ADIGMA%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH%20YR%20Subakti.pdf di akses 17 Juli 2017 37

Hendra Kurniawan,2013, Penanaman Karakter melalui Pembelajaran Sejarah dengan

Paradigma Konstruktivisme dalam Kurikulum 2013, 2010, hlm 41-42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

21

Dalam pembelajaran sejarah hingga saat ini masih banyak guru yang

menggunakan metode konvensional, yaitu guru menjelaskan/menerangkan

materi, kemudian murid-murid yang mendengarkan. Metode pembelajaran sejarah

yang demikian membuat siswa merasa bosan ketika proses pembelajaran sejarah

berlangsung.

Pembelajaran sejarah yang berdasarkan pendekatan konstruktivistik dapat

digunakan untuk membangkitkan keaktifan dan kreatifitas siswa.Siswa diberikan

kesempatan untuk berfikir, mendiskusikan hasil analisis, menyajikannya dan

mengambil makna dari peristiwa sejarah.Peserta didik dituntun untuk berfikir

kritis terhadap peristiwa sejarah, menemukan berbagai masalah yang ada dalam

peristiwa tersebut dan mencoba untuk mencari jalan keluar dari permasalahan

bangsa pada masa lampau. Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran,

khususnya pembelajaran sejarah membuat siswa yang berperan aktif dalam proses

belajar mengajar dan guru akan bertugas sebagai fasilitator.38

Di dalam aliran konstuktivisme mengemukakan bahwa guru bukanlah

seseorang yang serba tau dan siswa menjadi seseorang yang belum tahu yang

nantinya harus dikasih tahu.Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa harus

senantiasa aktif mencari sumber pengetahuannya sendiri. Seorang guru nantinya

dalam proses pembelajaran di kelas membantu agar dalam pencarian sumber

pengetahuan dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan dalam

38

Ibid, hlm. 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

22

pembelajaran konstuktivisme hubungan guru dan murid lebih sebagai mitra yang

bersama-sama membangun pengetahuan.39

Dalam pendekatan kostruktivisme, siswa tidak lagi dijadikan atau

diposisikan sebagai gelas kosong yang siap untuk diisi.Bukan juga siswa dituntut

pasrah diberi begitu banyak materi.Akan tetapi lebih kepada siswa diposisikan

sebagai mitra belajar guru. Guru diposisikan bukan satu-satunya sebagai sumber

belajar. Guru hanya sebagai fasilitator di dalam kelas. Walaupun guru sebagai

fasilitator di dalam kelas, akan tetapi guru tetap memiliki peran penting dalam

proses kegiatan belajar mengajar. Ketika siswa telah menyimpang dari konteks

pembelajaran peran guru adalah meluruskan agar kembali ke topik pembahasan.

a. Implikasi Konstruktivisme Terhadap Proses Belajar

Mengutip dari buku Paul Suparno, menurut kaum konstruktivis,

belajar merupakan proses pelajar mengkonstruksi arti entah teks dialog,

pengalaman fisis, dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses

mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang

dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga

pengertianya dikembangkan. Proses tersebut antara lain ;40

1) Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa

yang mereka lihat,dengar,rasakan,dan alami. Konstruksi arti itu

dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai.

2) Konstruksi arti itu adalah proses yang terus menerus. Setiap kali

berhadapan dengan fenomena atau persoalan yang baru.

3) Belajar bukan hanya sebuah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan

suatu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.

4) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan dunia fisik dan

lingkungannya.

39

Paul Suparno,op cit , hlm. 71 40

Ibid, hlm. 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

23

5) Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahuinya.

b. Implikasi Konstruktivisme Terhadap Proses Mengajar

Menurut kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan

memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan

yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Fungsi

guru sebagai fasilitator dan mediator dijelaskan sebagai berikut :41

1) Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan murid

bertanggungjawab dalam membuat rancangan proses dan penelitian.

2) Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang

keingintahuan peserta didik dan membantu peserta didik untuk

mengekspresikan gagasan-gagasannya. Guru harus tetap mengamati

siswa yang tujuannya adalah mengarahkan siswa agar tetap sejalur

dengan proses belajar mengajar.

3) Memantau, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran siswa

jalan atau tidak. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan

kesimpulan murid.

Dalam proses belajar di kelas, siswa perlu dibiasakan untuk dapat

memecahkan masalah-masalah, menemukan sesuatu yang memiliki kegunaan

untuk dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Saat pembelajaran khususnya dalam

pelajaran sejarah, tentu guru tidak mampu menjelaskan materi secara menyeluruh

kepada siswa. Sehingga siswa harus mampu mengkonstruksi pengetahuan dibenak

mereka sendiri. Maksud dari teori konstrukivisme ini adalah ide. Siswa harus

menemukan dan mentransformasikan infromasinya sendiri. Dengan demikian

proses belajar bukan menjadi ―menerima‖ pengetahuan akan tetapi

―mengkonstruksi‖ pengetahuan.42

41

Ibid, hlm. 65-66 42

Baharuddin, Esa Nur Wahyun, op.cit hlm. 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

24

6. Pengertian Model Joyfull Learning

Joyfull learning yaitu suatu pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang

kepada orang lain, dimana dalam pembelajaran tersebut seseorang yang

mengajarkannya tidak sebagai pemegang kendali di dalam kelas, sehingga orang

yang diajarinya selalu merasa senang dalam mengikuti pembelajaran.43

Joyfull learning yaitu model pembelajaran yang membuat suasana kelas

menjadi menyenangkan dan tidak monoton.44

Siswa juga harus bisa merasakan

bahwa belajar adalah suatu yang menyenangkan sehingga akan memicu rasa ingin

tahunya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesuksesan belajarnya dari hari

ke hari.45

Dalam skripsi Fajar menyatakan bahwa belajar menyenangkan (Joyful

Learning) adalah sistem pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan

minat, adanya keterlibatan penuh,dan terciptanya makna, pemahaman, nilai yang

membahagiakan padadiri siswa. Dalam hal ini siswa tidak hanya pasif

mendengarkan guru menyampaikan materi pembelajaran akan tetapi siswa juga

turut aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan (joyfull

learning) adalah pola berpikir dan arah yang dibuat oleh guru untuk

mengkondisikan penyampaian materi yang mudah diterima oleh siswa, sehingga

mudah dipahami siswa dan memungkinkan tercapainya prestasi belajar yang

diharapkan.46

Dengan demikian siswa dapat dengan mudahnya memahami materi

43

Vera Etika, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Modul

Smart-Interaktif Pada Hasil Belajar Materi Gerak Lurus,2013, hlm. 17 44

Ibid, hlm. 18 45

Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran Bandung, Yrama Widya , 2014, hlm .114 46

Fajar Arif Wijaya, op.cit, hlm. 20-21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

25

yang telah diajarkan oleh guru dapat membuat perubahan bagi siwa, yaitu

meningkatkan prestasi belajarnya.

Dalam kegiatan belajar mengajar dalam prakteknya harus dapat berjalan

secara efektif. Jika ada siswa dalam keadaan stress/tertekan, dikarenakan proses

pembelajarnya membosankan, siswa tidak akan bisa belajar dengan efektif, karena

siswa cenderung akan memikirkan masalah yang dihadapi dan mengabaikan

pembelajaran. Oleh karena itu, syarat suatu pembelajaran agar efektif adalah

lingkungan yang mendukung dan menyenangkan47

Suasana belajar yang aman dan menarik akan membuat suatu pembelajaran

akan menyenangkan. Dengan terciptanya suasana pembelajaran yang

menyenangkan maka akan membuat siswa antusias dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar. Sehingga diharapkan siswa akan lebih berpusat terhadap suatu

pembelajaran dan tujuan pembelajaran bisa tercapai.48

Kesimpulannya adalah model joyfull learning adalah suatu pembelajaran

yang menyenangkan. Model pembelajaran yang dapat membuat siswa tidak

tertekan dengan pembelajaran yang monoton. Siswa pun akan lebih antusias

dalam mengikuti pembelajaran karena model joyfull learning merupakan

pembelajaran yang efektif dan menarik.

7. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin yakni medius yang secara harafiah berarti

tengah, pengantar, perantara.49

Dalam hal ini guru bukan sebagai satu-satunya

47

Ibid, hlm. 22 48

Nani dan Zainal Trimo, Praktik Pakem IPS SD JILID 3, Erlangga, 2010, hlm. 13 49

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta, Gaung Persada Pers, 2010, hlm. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

26

sumber belajar akan tetapi guru harus bisa menciptakan sumber belajar lainnya

sehinga menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran.50

Media pembelajaran adalah semua alat bantu atau suatu benda yang

digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dalam menyampaikan pesan

(informasi) pembelajaran dari sumber guru kepada peserta didik. Dapat

disimpulkan adalah media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu untuk

mempermudah guru dalam menyampaikan sebuah materi kepada peserta didik.51

Tujuan media pembelajaran menurut Hujair Sanaky adalah sebagai berikut :52

a) Mempermudah dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas

b) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran

c) Menjaga konsentrasi siswa saat proses pembelajaran berlangsung

d) Menjaga agar materi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran tetap

relevan.

Dalam buku Yudhi Munadi menjelaskan dalam memilih media

pembelajaran harus berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut :53

a) Karakterisitk Siswa

Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan

kemampuan yang ada pada siswa.

b) Tujuan Belajar

Secara umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai yaitu ada

tiga hal, yaitu kognitif, afektif atau psikomotorik.

c) Sifat Bahan Ajar

Setiap kategori pembelajaran menuntut aktivitas atau perilaku yang

berbeda-beda, dan dengan demikian akan mempengaruhi pemilihan media

beserta teknik pemanfaatannya.

50

Ibid, hlm. 7 51

Latuheru, JD, Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini. Jakarta:

DepdikbudMason. 1988, hlm 14 52

Hujair AH Snaky,2013, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Yogyakrta Kaukaba Dipantara

hlm 5 53

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta, Gaung Persada Press,

2010, hlm 185-192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

27

d) Pengadaan Media

Media yang dipakai harus sesuai dengan pembelajaran tertentu.Agar

tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Tentunya harus memperhatikan

ketersediaan waktu, tenaga fasilitas dan peralatan pendukung.

Dengan menggunakan media pembelajaran dalam KBM dapat

membangkitkan minat dan keinginan siswa dalam mengikuti poses belajar, dan

juga membangkitkan motivasi dalam mengikuti pembelajaran. Dengan

menggunakan media yang baik dan tepat juga akan menghasilkan hasil yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Kesimpulanya jika menggunakan media pembelajaran yang dapat

menunjang suatu proses pembelajaran dan menghasilkan proses yang baik maka

suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif. Misal ambil contoh adalah dengan

menggunakan model joyfull learning berbantu dengan media puzzle. Dengan

menggunakan model joyfull learning dan berbantu dengan media puzzle maka

akan membuat siswa memiliki antusias dalam mengikuti pembelajaran dan siswa

cenderung akan memiliki konsentrasi dalam belajar dan siswa juga akan lebih

mudah memahami materi yang akan diajarkan oleh guru. Hal ini disebabkan

proses belajar mengajar menjadi menyenangkan tidak membosankan. Sehingga

dengan hal yang sedemikian rupa tujuan dari penggunaan media pembelajaran

dapat tercapai.

8. Media Puzzle

Dalam buku Sudono tentang sumber belajar dan alat perminan puzzle

merupakan Alat Permainan Edukatif (APE).54

Puzzle merupakan sebuah

permainan dimana para siswa disuruh untuk menyusun kepingan-kepingan

54

Anggani Sudono, Sumber Belajar dan Alat Permainan, Jakarta, Grasindo, 2010, hlm 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

28

gambar menjadi sebuah gambar yang utuh. Siswa ditutunt untuk saling bekerja

sama dalam sebuah kelompok. Sehingga dalam menyususn kepingan gambar

tersebut akan melatih siswa dalam hal kerja sama tim.

Puzzle juga tergolong dalam sebuah teka teki yang dapat digunakan sebagai

sebuah media pembelajaran yang melibatkan partisipasi peserta didik secara

aktif.55

Sehingga dalam sebuah proses pembelajaran tidak monoton, hanya

berpusat pada guru saja dan tentunya siswa pun tidak bosan karena dalam

pembelajaranya yang bervareatif. Maksud bervareatif disini adalah guru dalam

menyampaikan sebuah pembelajaran tidak hanya menggunakan metode ceramah

dan media power point saja akan tetapi menggunakan media pembelajaran puzzle

sebagai alat bantu untuk menunjang sebuah pembelajaran.

a. Langkah-langkah dalam model joyfull learning berbantu media puzzle :

1) Siswa dibagi dalam 4 kelompok. Pengelompokan berdasarkan nomor acak

yang didapatkan masing-masing siswa.

2) Guru membagikan kepingan-kepingan puzzle kepada setiap kelompok.

3) Tugas siswa adalah saling bekerjasama menysusun kepingan-kepingan

puzzle menjadi bentuk yang utuh.

4) Setelah menjadi bentuk yang utuh, tugas kelompok untuk mendiskusikan

arti dari puzzle yang telah disusun.

5) Setelah berdiskusi, kelompok satu persatu mempresentasikian hasil diskusi

kedepan kelas.

6) Guru memastikan jawaban setiap kelompok sudah benar atau belum.

55

Hisyam Zaini dan Bermawy Munthe, , Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta, Insan Madani,

2008, hlm. 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

29

7) Kesimpulan

b. Kelebihan penggunaan media puzzle dalam pembelajaran

1) Siswa menjadi lebih antusias dalam belajar mengajar.

2) Suasana menjadi lebih hidup dan tidak monotone.

3) Meningkatkan kerjasama tim.

4) Melatih kekompakan,kesabaran dan ketelitian.

5) Siswa menjadi mudah memahai materi yang diajarkan.

c. Kekurangan penggunaan media puzzle dalam pembelajaran

1) Memerlukan waktu yang lama untuk membuat puzzle.

2) Jika tidak ada pengawasan dari guru saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung suasana kelas menjadi ramai.

3) Media pembelajaran puzzle tidak bisa diterapkan untuk setiap materi

pembelajaran.

9. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan digunakan untuk mendukung dan memperkuat

penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian yang relevan ini,

peneliti memilih variable-variabel yang ada pada judul penelitian seseorang yang

sesuai dengan variabel-variabel judul yang diteliti oleh peneliti. Penelitian yang

relevean ini juga nantinya bisa dijadikan acuan bagi peneliti lain yang ingin

meneliti tentang model joyfull learning dikemudian hari. Dalam hal ini, peneliti

mengambil penelitian yang relevan dari :

a. Fajar Arif Wijaya Latif mahasiswa prodi pendidikan akutansi Universitas

Negeri Yogyakarta yang berjudul penerapan strategi pembelajaran joyful

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

30

learning Berbantu dengan humor untuk meningkatkan prestasiBelajar

akuntansi pada kelas XI ips 3 di man 2 madiunTahun ajaran 2014/2015.

Dalam penelitian menggunakan model joyfull learning tersebut prestasi

belajar siswa kelas XI ips 3 di man Madiun dapat ditingkatkan yang dari

Siklus 1 sebesar 68,03 menjadi 83,03 pada siklus II, sedangkan dari tingkat

ketuntasan belajar terjadi peningkatan, terlihat dari siklus I ketuntasan belajar

kelas sebesar 57,58% menjadi 87,88% pada siklus II. Berdasarkan penjelasan

di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran joyfull

learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Khoirun Nisak mahasiswa prodi pendidikan sekolah dasar Univeristas

Muhammadiyah Surakarta dengan judul Peningkatan motivasi belajar

matematika melalui metode pembelajaran berbasis joyfull learning pada

siswa kelas V SD negeri Tangkil 4 Sragen tahun ajaran 2011/2012. Dalam

penelitian menggunakan model joyfull learning tersebut prestasi belajar siswa

kelas V SD Tangkil dapat ditingkatkan yaitu pada Pra Siklus data prestasi

belajar siswa kelas V diperoleh siswa tuntas sebanyak 16 siswa atau 64%.

Adapun hasil yang diperoleh pada Siklus I mengalami peningkatan dari Pra

Siklus yaitu siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa (72%). Data prestasi belajar

siswa pada Siklus II mengalami peningkatan pula. Pada Siklus II siswa yang

tuntas sebanyak 21 siswa (84%). Berdasarkan penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran joyfull learning dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

31

B. Kerangka Berpikir

Model joyfull learning berbantu dengan media puzzle merupakan salah satu

strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran. Hal

ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa.

Mengingat pembelajaran dengan model joyfull learning berbantu media puzzle

memiliki kelebihan-kelebihan yaitu siswa menjadi mudah memahami konsep

yang diajarkan guru, siswa menjadi aktif, melatih siswa untuk bekerja sama dalam

tim dan tentunya membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. Kelebihan

tersebut mampu mengatasi masalah dalam meningkatkan prestasi belajar sejarah

siswa.

Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti menggunakan model joyfull

learning dalam pembelajaran sejarah. Model joyfull learning perlu diterapkan

karena model pembelajaran tersebut dapat membuat siswa tidak bosan dengan

konsep yang sedang dijelaskan guru. Dengan penerapan model joyfull learning

suasana kelas akan menjadi nyaman dan siswa pun akan antusias dengan proses

pembelajaran.

Pada dasarnya model joyfull learning adalah model pembelajaran yang

membuat suasana kelas menjadi menyenangkan dan tidak monoton.56

Dengan

menciptakan suasana kelas yang menyenangkan maka dapat membuat siswa

merasa nyaman dan tentunya siswa lebih antusias dalam belajar. Siswa yang

antusias dalam proses belajar membuat siswa akan lebih aktif dan fokus dalam

56

Vera Etika, 2013, op.cit hlm 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

32

pembelajaran. Hal inilah akan berdampak pada meningkatnya prestasi belajar

siswa.

Dalam model joyfull learningini peneliti menggunakan media bantu puzzle

mengingat pembelajaran berbantu media puzzle memiliki kelebihan-kelebihan

yang mampu mengatasi keterbatasan pada pembelajaran sejarah. Dengan media

puzzle siswa akan terlibat aktif didalamnya dan dapat merangsang daya pikir

siswa. Dengan media puzzle dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa sehingga

siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Kondisi yang demikian, maka dengan digunakannya model joyfull learning

dapat mengatasi permasalahan rendahnya prestasi belajar siswa. Adapun alur

penelitian tindakan kelas digambarkan pada bagan berikut ini

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang dijelaskan di atas maka

hipotesis dalam penelitian yang dilaksanakan adalah penerapan model joyfull

learning berbantu dengan media puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar

sejarah siswa. Dengan materi ajar Islamisasi dan silang budaya di Nusantara.

Metode

Konvensional

PRESTASI

BELAJAR

SEJARAH

MENINGKAT

Prestasi Belajar

Rendah

Penggunaan model

joyfull learning

berbantu media

puzzle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakanPenelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan

secara kolaboratif. Peneliti tidak melakukan penelitiannya sendiri, peneliti

berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru sejarah kelas X SMA N 1 Playen.

Peneliti juga membutuhkan partisipasi dari siswa kelas tersebut. Penelitian ini

menggunakan 2 siklus penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah.

Selain itu, tujuan peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yaitu : a)

untuk memecahkan permasalahan yang benar-benar terjadi didalam kelas, b)

meningkatkan profesionalisme guru dalam suatu pembelajaran di kelas, d)

membantu guru dalam memperbaiki mutu pembelajaran c) peningkatan kualitas

praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus,dan lain sebagainya.

Penelitian tindakan kelas juga bernanfaat bagi guru untuk menambah

wawasan dalam menerapkan model-model pembelajaran di kelas, memperbaiki

mutu pembelajaran, dan juga meningkatkan profesionalisme guru dalam

mengajar. Pada penelitian tindakan kelas ini difokuskan untuk memperbaiki

kualitas pelajaran khususnya dalam pelajaran sejarah, sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar, aktivitas belajar, dan kegiatan belajar sejarah siswa

kelas X MIIA 2 di SMA N 1 Playen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

34

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SMA N 1 Playen yang berlokasi

Jl. Playen - Paliyan, Plembutan, Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah

Istimewa Yogyakarta 55861.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei

2017.Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah

tahun 2017.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek adalah peserta didik

(siswa) kelas X MIIA 2 SMA N 1 Playen. Jumlah total siswa yang hadir ketika

penelitian adalah sebanyak 22siswa.

D. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah model joyfull learning berbantu media puzzle

untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa.

E. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti,yaitu model joyfull

learning dan media puzzle. Kedua variabel tersebut adalah variabel bebas.

Sedangkan prestasi belajar sejarah adalah variabel terikat. Peneliti menjelaskan

definisi variabel oprasional sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

35

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil pengukuran aspek kognitif kemampuan dan

pengetahuan siswa pada mata pelajaran yang dinyatakan dalam nilai atau

angka yang diperoleh dari tes.57

Prestasi belajar dapat pula didefinisikan sebagai

: ‖nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru

mengenai kemajuan/prestasi belajar siswa selama masa tertentu‖. Prestasi

belajar siswa merupakan hasil dari kegiatan siswa selama pembelajaran, yang

dapat diukur melalui tes berupa soal.58

2. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang

memperlihatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil saling berinteraksi.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa dituntut untuk saling bekerja sama

dengan siswa yang lain. Agar setiap siswa tidak hanya bekerja untuk dirinya

sendiri melainkan bisa bekerjasama dengan siswa yang lainnya. Aspek-aspek

yang dinilai dalam pembelajaran kooperatif adalah kerjasama kelompok,

menanggapi giliran, bertanya, mengemukakan pendapat, mempresentasikan

hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi kelompok, kemampuan menganalisis,

kecakapan memecahkan masalah.

3. Model Joyfull Learning

Joyfull learningyaitu model pembelajaran yang membuat suasana kelas

menjadi menyenangkan dan tidak monoton.59

Siswa juga harus bisa merasakan

57

Wingkel W.S op.cithlm. 67 58

Sumadi Suryabrata. 2006,op.cit, hlm. 297 59

Vera Etika, 2013, op.cit hlm. 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

36

bahwa belajar adalah suatu yang menyenangkan sehingga akan memicu rasa

ingin tahunya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesuksesan belajarnya

dari hari ke hari.60

4. Media Puzzle

Dalam buku Sudono tentang sumber belajar dan alat perminan puzzle

merupakan Alat Permainan Edukatif (APE).61

Puzzle merupakan sebuah

permainan dimana para siswa disuruh untuk menyusun kepingan-kepingan

gambar menjadi sebuah gambar yang utuh. Siswa dituntut untuk saling bekerja

sama dalam sebuah kelompok. Sehingga dalam menyususun kepingan gambar

tersebut akan melatih siswa dalam hal kerja sama tim.

F. Desain Penelitian

Dari penelitian yang dipilih oleh peneliti, yaitu penelitian tindakan kelas,

maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan model penelitian tindakan dari

Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang

berikutnya. Didalam setiap siklus terdiri dari planning (rencana), action

(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Adapun desain

penelitian sebagai berikut :

60

Kosasih, 2014 op.cit hlm .114 61

Anggani Sudono, 2010, op.cit hlm. 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

37

Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Taggart

G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk penelitian

tindakan kelas (PTK) ini adalah tes, observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Observasi

Peneliti melakukan observasi terhadap kelas yang akan diteliti.

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data yaitu tentang aktivitas kelas

dalam proses pembelajaran berlangsung dan juga model pembelajaran yang

dipakai saat belajar mengajar.

b. Wawancara

Selain melakukan observasi dikelas, peneliti juga melakukan

wawancara terhadap guru untuk mendapatkan data.Wawancara digunakan

untuk memperoleh data informasi tentang prestasi belajar siswa terutama

dalam mata pelajaran sejarah.(lampiran 10 halaman 149)

Pelaksanaa

n

Perencanaan

Pelaksanaan

Perencanaa

n

Refleksi

Pengamtan

Refleksi

Pengamatan

Siklus 1

Siklus 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

38

c. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pemahaman

siswa. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan tes pilihan

ganda dan essay untuk mengetahui prestasi belajar siswa.(lampiran 8 dan

lampiran 9 halaman 134-142)

d. Dokumentasi

Data nilai ulangan harian siswa digunakan untuk mengetahui prestasi

belajar sejarah siswa. Selain itu,dokumentasi juga berupa foto-foto dan video

(rekaman) seluruh aktifitas siswa dikelas selama proses belajar mengajar di

kelas X MIIA 2

2. Instrumen Pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data dilakukan peneliti adalah tes, non tes dan

observasi. Instrumen penelitian dijabarkan sebagai berikut :

a. Tes dan Non Tes

1) Tes

Tes prestasi belajar yang digunakan berupa pilihan ganda yang

berjumlah 25 item soal, dan soal esay 5 soal. Soal yang digunakan tersebut

berdasarkan dengan KD. Untuk melihat peningkatan prestasi belajar dapat

dilihat dengan menggunakan nilai keadaan awal, nilai siklus pertama dan

siklus kedua.

2) Non Tes

Non tes prestasi belajar berupa portofolio yang terdiri dari diskusi

kelompok dan tugas individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

39

b. Observasi

Observasi berupa lembar pengamatan aktivitas siswa selama proses

belajar mengajar berlangsung. Model joyfull learning merupakan bagian dari

pembelajaran kooperatif. Didalam pembelajaran kooperatif terdapat 8 aspek

yang harus diamati sebagai instrumen ketika melakukan observasi di kelas,

antara lain :

1) Kerjasama kelompok

2) Mengambil giliran

3) Bertanya

4) Mengemukakan pendapat

5) Mempresentasikan hasil diskusi

6) Keaktifan dalam diskusi kelompok

7) Kemampuan menganalisis

8) Kecakapan memecahkan masalah

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat sahihnya sebuah

tes.62

Suatu tes dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mampu melakukan

fungsi ukurnya degan baik.Validitas adalah sebuah tolak ukur untuk

menunjukan tingkat kevalidan suatu soal. Soal yang valid kemudian dapat

dijadikan sebuah instrumen tes untuk mengukur prestasi belajar siswa.

Menurut Suharsimi Arikunto tingkat validitas item dapat diuji dengan

menggunakan rumus produk momen yaitu sebagai berikut: 63

62

Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 2012, hlm. 65 63

Ibid hlm. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

40

Banyaknya subjek

= Nilai pembanding

Sedangkan untuk menguji taraf signifikan validitas instrumen maka dilakukan

uji t dengan rumus :64

Keterangaan :

t = taraf signifikan

r = korelasi skor item dan skor total

n = jumlah responden

Instrumen dinyatakan valid jika mencapai taraf signifikan melebihi 0,75. Bila

taraf signifikan instrumentersebut berada di bawah 0,75 maka instrumen

dinyatakan gugur. Berdasarkan hasil pengujian validitas di lapangan diperoleh

hasil sebagai berikut:

Pada soal pilihan ganda siklus 1 terdapat 25 item. Item yang valid berjumlah

20,sedangkan item yang tidak valid berjumlah 5 item. (lampiran 12 halaman

153). Soal tidak valid terdiri dari nomor 8, 9, 10, 12 dan 15, dikarenakan

signifikansi kurang dari 0,75. Untuk soal essay siklus 1 dari 5 soal yang diujikan,

hasilnya semua item soal sudah valid (lampiran 14 halaman 155) dikarenakan

64

Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya,

1990, hlm. 146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

41

taraf signifikansi lebih dari 0,75. Soal yang tidak valid dianggap gugur dan tidak

digunakan untuk penelitian.

Pada soal pilihan ganda siklus 2, terdapat 23 soal yang valid dan 2 soal yang

tidak valid (lampian 17 halaman 158). Dari data yang diperoleh, soal yang

dinyatakan tidak validterdiri dari nomor10 dan 12, hal tersebut dikarenakan

signifikansi kurang dari 0,75. Untuk soal essay siklus 2, dari 5 soal yang diujikan,

hasilnya semua item soal sudah valid (lampiran 19 halaman 160) dikarenakan

taraf signifikansi lebih dari 0,75. Soal yang tidak valid dianggap gugur dan tidak

digunakan dalam penelitian

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kesenjangan (konsistensi) suatu tes. Jika tes

diujikan pada situasi yang berbeda-beda skor reliabilitasnya cenderung ajeg

tidak berubah. Sebuah item soal bisa saja reliabel tetapi tidak valid, sebaliknya

sebuah tes yang valid biasanya reliabel.65

Untuk mencari reliabilitas soal bisa

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha yaitu sebagai berikut :

65

Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

42

Sedangkan untuk menguji taraf signifikan validitas instrumen maka

dilakukan uji t dengan rumus :66

Keterangaan :

t = taraf signifikan

r = korelasi skor item dan skor total

n = jumlah responden

Berdasarkan hasil pengujian instrumen prestasi di lapangan, tingkat

reliabilitas soal pilihan ganda siklus 1 (lampiran 13 halaman 154) adalah r = 0,69

dengan taraf signifikan 0,995 dan tingkat reliabilitas soal essay adalah r = 0,65

dengan taraf signifikan 0,995. Tingkat reliabilitas soal pilihan ganda siklus II

(lampiran 18 halaman 159) adalah r = 0,77dengan taraf signifikan 0,995. Untuk

tingkat reliabilitas soal essay siklus 1 (lampiran 15 halaman 156) adalah r = 0,65

dengan signifikan adalah 0,995. Untuk tingkat reliabilitas soal essay siklus 2

(lampiran 20 halaman 161) adalah r = 0,55 dengan signifikan adalah 0,99.

Berdasarkan hasil dari pengujian instrumen di atas dapat disimpulkan bahwa

instrumen penelitian ini layak digunakan untuk melakukan penelitian.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menghasilkan data penelitian

disesuaikan dengan data yang sudah diperoleh sebelumnya. Teknik analisis data

dilakukan terhadap hasil observasi, wawancara dan data prestasi belajar siswa.

66

ibid, hlm 146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

43

Data tersebut kemudian dikumpulkan selanjutnya peneliti melakukan perhitungan

data yang bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan analisis data.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui aspek pengetahuan, sikap

dan keterampilan siswa yang dianalisis dengan menggunakan teknik

perhitungan statistika. Hal ini dikarenakan data hasil penelitian yaitu berupa

angka-angka. Data kuantitatif dianalisis dengan membandingkan persentase

skor setiap siklusnya, dimana dalam setiap siklus yang telah dilakukan peneliti

akan dibandingkan dengan siklus yang lainnya. Dari data pra siklus, peneliti

melakukan perbandingan antara kondisi awal (pra siklus) dengan siklus 1.

Setelah hasilnya sudah diketahui dan menunjukkan hasil yang belum mencapai

target maka peneliti melanjutkan ke siklus 2. Setelah itu, peneliti melakukan

perbandingan antara siklus 1 dan siklus 2. Karena dirasa pada siklus 2

didapatkan hasil yang sudah mencapai target yang diinginkan, maka penelitian

dianggap selesai.Data-data yang berupa skor akan dikonfersi menjadi nilai

berdasarkan patokan acuan penilaian (PAP I) dengan sekala 1-100 :

Tabel 3.1. PAP I ( Patokan Acuan Penilaian)

Persentase (%) Kriteria

90%-100% Sangat tinggi

80%-89% Tunggi

70%-79% Cukup

60%-69% Kurang

0%-59% Sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

44

Menghitung persentase siswa mencapai KKM dan siswa tidak mencapai

KKM

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa dapat dilihat dengan

menggunakan persentase siswa yang mencapai KKM dan siswa yang belum

mencapai KKM. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung

persentase :

Menghitung persentase jumlah siswa mencapai KKM

N=

Menghitung persentase jumlah siswa tidak mencapai KKM

N=

2. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan sebuah data yang penyusunanya berupa

kalimat atau kata-kata bukan berbentuk angka. Data kualitaitf digunakan untuk

menjelaskan data tentang gejala-gejala yang diamati ketika penelitian

dilakukan.

a. Ranah Afektif

Data hasil observasi dianalisis dengan mendeskripsikan aktivitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model joyfull learning

berbantu dengan media puzzle. Aspek yang diamati yaitu kerjasama kelompok,

mengambil giliran, beranya, mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

teman, mempresentasikan hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi kelompok,

kemampuan menganalisis, kecakapan memecahkan masalah. Adapun tabel

penilaian aktivitas di kelas sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

45

Tabel 3.2 Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa

No

Nama

Ker

jasa

ma

kel

om

pok

Men

gam

bil

gil

iran

Ber

tanya

Men

gem

ukak

an p

endap

at

Mem

pre

senta

sikan

has

il

dis

kusi

Kea

kti

fandis

kusi

kel

om

pok

Kem

ampuan

men

gan

alis

is

Kec

akap

an m

emec

ahkan

mas

alah

Jumlah

(1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-

4)

1

2

Keterangan penilaian menggunakan skala 1-4

a) Skor 1 = kurang

b) Skor 2 = cukup

c) Skor 3 = baik

d) Skor 4 = amat baik

b. Ranah Psikomotorik

Dalam ranah psikomotorik, aspek yang dinilai adalah persentasi siswa

di kelas, meliputi keterampilan menjelaskan, keterampilan memvisualkan,

dan keterampilan merespon. Adapun instrumen persentasi dijelaskan sebagai

berikut :

1) Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil

observasi dan diskusi secara baik dan meyakinkan

2) Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta

didik untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin,

semenarik mungkin, atau sekreatif mungkin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

46

3) Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik didik

menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari

pihak lain secara empatik.

Tabel 3.3 Instrumen Pengamatan Presentasi

No Nama Menjelaskan

1-4

Memvisualkan

1-4

Merespon

1-4

Jumlah

skor

1

2

Keterangan penilaian menggunakan skala 1-4

a) Skor 1 = kurang

b) Skor 2 = cukup

c) Skor 3 = baik

d) Skor 4 = amat baik

J. Prosedur Penelitian

Dalam proses penelitian tindakan kelas ini, dilakukan menggunakan 2 siklus.

Setiap siklus terdiri dari perencanaan (planning),pelaksanaan (action) pengamatan

(observasi), dan refleksi (reflection). Prosedur pelaksanaan diuraikan sebagai

berikut :

1. Pra Siklus

a. Permitaan izin kepada sekolah dan kelas X MIIA 2 SMA N 1 Playen, Ketua

Jurusan IPS Universitas Sanata Dharma, Dinas Penanaman Modal

Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, dan Kepala SMA

N 1 Playen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

47

b. Observasi dilakukan di kelas X MIA 2 SMA N 1 PLAYEN dengan jumlah

22 siswa yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa sebelum

penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan.

c. Wawancara dilakukan dengan guru sejarah SMA N 1 Playen, guna

mendapatkan informasi tentang kondisi awal prestasi belajar sejarah siswa.

d. Menyusun Silabus.

e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

f. Membuat media pembelajaran.

g. Menyiapkan instrumen penelitian sesuai dengan model joyfull learning.

2. Siklus 1

a. Perencanaan

Dalam tahap ini, peneliti menyusun instrumen penelitian yang

dibutuhkan seperti, bahan ajar, media pembelajaran dan lain sebagainya yang

diibutuhkan ketika melakukan penelitian

b. Tindakan

Setelah melakukan perencanaan, peneliti kemudian melakukan

penelitian di kelas. 1) peneliti menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam

pembelajaran, 2) menyampaikan materi pelajaran yaitu Islamisasi dan silang

budaya di Nusantara, 3) peneliti membagi siswa kedalam 4 kelompok, 4)

setiap kelompok diberikan kepingan puzzle dan tugas siswa menyusun

kepingan tersebut menjadi bentuk yang utuh. 5) siswa diberikan waktu untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok, 6) kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

48

c. Pengamatan

Selama penelitian berlangsung, peneliti melakukan pengamatan

terhadap setiap kelompok. Peneliti mengamati siswa dalam hal kerjasama tim,

menanggapi giliran, bertanya, mengemukakan pendapat, menghargai

pendapat teman, mempresentasikan hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi

kelompok, kemampuan menganalisis, kecakapan memecahkan masalah.

Dalam pengamatan, peneliti menggunakan instrumen observasi. Peneliti juga

melakukan pengamatan persentasi siswa yang meliputi keterampilan

menjelaskan, keterampilan memvisualkan, dan keterampilan merespon

dengan menggunakan instrumen persentasi.

e. Refleksi

Pada tahap refleksi digunakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya

suatu pembelajaran menggunakan model joyfull learning. Peneliti juga

membuat rencana perbaikan pada siklus 1untuk memperbaiki siklus

berikutnya.

3. Siklus 2

Pada siklus 2 ini pada dasarnya sama dengan siklus 1. Bedanya dari siklus

1 adalah pada siklus 2 berdasarkan hasil refleksi pada pelaksanaan siklus 1.

a. Rencana

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

siklus pertama yaitu menyusun bahan ajar dan media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

49

b. Tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dari

siklus pertama dengan melihat hal apa perlu ditingkatkan. Di Siklus 2

peneliti masih menggunakan model joyfull learning berbantu dengan media

puzzle. Peneliti melakukan perbaikan dan penyempurnaan di siklus 2 agar

lebih baik daripada siklus1. Peneliti juga melakukan pengamatan terhadap

aktivitas belajar siswa dan presentasi siswa di kelas selama proses

pembelajaran berlangsung.

c. Refleksi

Refleksi pada siklus kedua dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

siklus kedua sudah mencapai target yang diinginkan.

K. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk

menilai tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

dalam hal meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa.Dalam penelitian ini,

terdapat target-target keberhasilan dalam melakukan penelitian guna menentukan

atau menarik suatu kesimpulan.

Tabel 3.4, Indikator Keberhasilan

Variabel Keadaan Awal Siklus 1 Siklus 2

Prestasi 59,09 70 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Keadaan Awal

Sebelum peneliti menerapkan modeljoyfull learning di SMA N 1

PLAYEN, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi terhdap aktivitas siswa

di kelas selama proses pembelajaran sejarah berlangsung. Observasi pra siklus

dilakukan pada hari senin, 17 Maret 2017 di kelas X MIIA 2. Jumlah siswa kelas

X MIIA 2 secara keseluruhan berjumlah 22 siswa.

a. Prestasi Belajar Siswa

Pada saat model joyfull learning belum diterapkan, keadaan awal prestasi

belajar siswa masih rendah. Adapun hasil prestasi belajar sejarah siswa

sebelum diterapkannya model joyfull learning berbantu dengan media puzzle

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Prestasi Belajar Sejarah Pra Siklus

NO NAMA Nilai

KKM 75

Tuntas Tidak

Tuntas

1 ANF 55 √

2 ASS 60

3 BS 75 √ √

4 BM 40 √

5 FNV 60 √

6 FDM 50 √

7 GIN 55 √

8 IHP 75 √

9 LSA 60 √

10 MS 55 √

11 MA 50 √

12 NNA 40 √

13 NH 45 √

14 NO 80 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

51

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, bisa dilihat bahwa dari 22 siswa, terdapat

17 siswa yang tidak memenuhi nilai KKM. Nilai KKM yang sudah ditentukan

sekolah dalam mata pelajaran sejarah adalah 75. Sementara rata-rata nilai yang

diperoleh oleh siswa kelas X SMA N 1 PLAYEN adalah 59,09. Hal ini dapat

dikatakan bahwa prestasi belajar sejarah siswa kelas X MIIA 2 masih tergolong

rendah.

Tabel 4.2: Data Persentase Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi Persentase

Rata-

rata

1. Sangat tinggi 90%-100% 0 0%

59,09% 2. Tunggi 80%-89% 1 4,45%

3. Cukup 70%-79% 4 18,18%

4. Kurang 60%-69% 7 31,81 %

5. Sangat kurang 0%-59% 10 45,45%

Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa pada pra

siklus kriteria tinggi yaitu 4,45%, kriteria cukup yaitu 18,18%, kriteria kurang

yaitu 31,81%, dan kriteria sangat kurang yaitu 45,45%. Untuk melihat prestasi

belajar sejarah siswa pra siklus dapat dilihat pada diagram berikut :

NO NAMA Nilai

KKM 75

Tuntas Tidak

Tuntas

15 PAS 60 √

16 RDK 50 √

17 RA 65 √

18 TAA 75 √

19 WAT 65 √

20 WIS 75 √

21 WTA 60 √

22 YDA 50 √

Jumlah 1300 5 17

Persentase 22,72% 77,27%

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 40

Rata-rata 59,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

52

Gambar 4.1 : Diagram Persentase Prestasi Siswa Pra Siklus

b. Aktivitas Belajar Siswa

Pada tahap pra siklus, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas

belajar sejarah siswa di kelas X MIIA 2 SMA N 1 Playen dengan

menggunakan instrumen aktivitas belajar siswa. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui keadaan awal aktivitas belajar sejarah siswa. Berikut ini tabel

keadaan awal aktivitas belajar sejarah siswa :

Tabel 4.3 : Data Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Pra Siklus

No

Nama

Ker

jasa

ma

kel

om

pok

(1-4

)

Men

gam

bil

gil

iran

(1-4

)

Ber

tanya

(1-4

)

Men

gem

ukak

an p

endap

at

(1-4

)

Mem

pre

senta

sikan

has

il d

iskusi

(1-4

)

Kea

kti

fandis

kusi

kel

om

pok

(1-4

)

Kem

ampuan

men

gan

alis

is

(1-4

)

Kec

akap

an m

emec

ahkan

mas

alah

(1-4

)

Jum

lah

1 ANF 1 2 2 1 2 2 2 2 14

2 ASS 1 2 2 2 3 2 2 1 15

3 BS 2 1 2 3 2 2 2 1 15

4 BM 2 1 1 2 1 2 2 2 13

5 FNV 1 2 2 2 2 2 2 2 15

6 FDM 2 2 1 2 2 1 2 1 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

53

No

Nama

Ker

jasa

ma

kel

om

pok

(1-4

)

Men

gam

bil

gil

iran

(1-4

)

Ber

tanya

(1-4

)

Men

gem

ukak

an p

endap

at

(1-4

)

Mem

pre

senta

sikan

has

il d

iskusi

(1-4

)

Kea

kti

fandis

kusi

kel

om

pok

(1-4

)

Kem

ampuan

men

gan

alis

is

(1-4

)

Kec

akap

an m

emec

ahkan

mas

alah

(1-4

)

Jum

lah

7 GIN 2 2 2 1 1 2 2 2 14

8 IHP 2 1 2 2 2 2 2 2 15

9 LSA 1 2 2 2 2 2 2 2 15

10 MS 2 2 3 2 2 2 2 2 17

11 MA 1 2 3 2 1 2 2 2 15

12 NNA 2 3 2 2 2 2 2 2 17

13 NH 2 1 2 3 1 1 2 2 14

14 NO 2 1 2 1 2 2 2 2 14

15 PAS 2 1 1 2 2 2 1 2 13

16 RDK 2 2 1 2 1 2 2 1 13

17 RA 2 1 2 1 2 1 2 1 12

18 TAA 2 2 2 2 2 1 2 1 14

19 WAT 1 2 1 2 2 1 2 1 12

20 WIS 2 2 2 1 2 1 2 2 14

21 WTA 2 2 2 1 2 2 2 1 14

22 YDA 2 2 1 2 1 2 1 2 13

JUMLAH 38 38 40 40 39 38 42 36 311

Rata-rata 1,72 1,72 1,81 1,81 1,77 1,72 1,90 1,63

Dari tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa aktivitas belajar pra

sikluspada aspek kerjasama kelompok jumlah skor 38, mengambil giliran

jumlah skor 38, bertanya jumlah skor 40, mengemukakan pendapat jumlah skor

40, mempresentasikan hasil diskusi jumlah skor 39, keaktifan diskusi

kelompok jumlah skor 38, kemampuan menganalisis jumlah skor 42, dan

kecakapan memecahkan masalah jumlah skor 36. Dari penjelasan di atas dapat

disimpulkan jika pada aktivitas belajar pra siklus masih perlu ditingkatkan.

Meningat aktivitas belajar siswa masih kurang memuaskan. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

54

dikarenakan siswa belum terlibat aktif pada proses pembelajaran dan belum

timbul ketertarikan untuk belajar sejarah. Untuk melihat skala aktivitas belajar

siswa secara rinci dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.4 : Data Persentase Aktivitas Pembelajaran Pra Siklus

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi Persentase

1. Kurang Aktif 0-8 0 0%

2. Cukup Aktif 9-16 20 90,90%

3. Aktif 17-24 2 9,09%

4. Sangat Aktif 25-32 0 0 %

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada pra

siklus kriteria cukup aktif yaitu 90,90% dan kriteria aktif yaitu 9,09%. Untuk

melihat aktivitas belajar sejarah siswa pra siklus dapat dilihat pada diagram

berikut :

Gambar 4.2 : Diagram Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus

c. Kegiatan Presentasi Siswa

Selain melakukan pengamatan prestasi belajar dan aktivitas belajar siswa

di kelas, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan presentasi

sejarah siswa di kelas X MIIA 2 SMA N 1 Playen dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

55

instrumen pengamatan presentasi siswa. Berikut ini tabel keadaan awal

kegiatan belajar sejarah siswa :

Tabel 4.5 Data Presentasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

No Nama

Men

jela

skan

1-4

Mem

vis

ual

kan

1-4

Mer

espon

1-4

Jum

lah s

kor

1 ANF 1 2 2 5

2 ASS 2 1 2 5

3 BS 1 1 2 4

4 BM 2 1 1 4

5 FNV 2 2 1 5

6 FDM 2 2 2 6

7 GIN 2 2 1 5

8 IHP 1 3 2 6

9 LSA 3 1 2 6

10 MS 1 1 1 3

11 MA 2 1 3 6

12 NNA 3 2 2 7

13 NH 2 1 3 6

14 NO 3 1 1 5

15 PAS 1 1 2 4

16 RDK 1 2 2 5

17 RA 1 2 1 4

18 TAA 1 3 2 6

19 WAT 2 1 1 4

20 WIS 1 1 3 5

21 WTA 1 3 2 6

22 YDA 1 2 2 5

Jumlah 36 36 40 112

Rata-rata 1.63 1,63 1,81

Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat pada kolom menjelaskan jumlah skor

36, memvisualkan jumlah skor 36 dan merespon memperoleh jumlah skor 40.

Untuk melihat skala presentasi siswa secara rinci dapat dilihat pada tabel

berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

56

Tabel 4.6 : Data Persentase Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan

Frekuensi Persentase

1. Kurang Aktif 0-3 1 4,54%

2. Cukup Aktif 4-6 20 90,90%

3. Aktif 7-9 1 4,54%

4. Sangat Aktif 10-12 0 0 %

Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa kegiatan presentasi belajar

siswa pada pra siklus kriteria kurang aktif yaitu 4,54%, kriteria cukup aktif

yaitu 90,90% dan kriteria aktif yaitu 4,54%. Untuk melihat kegiatan presentasi

belajar sejarah siswa pra siklus dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.3 : Diagram KegiatanPresentasi Siswa Pra Siklus

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

Siklus 1 dilakanakan pada hari jumat, 24 Maret 2017. Pada hari tersebut,

seluruh siswa yang berjumlah 22 orang hadir mengikuti kegiatan pembelajaran

sejarah. Materi yang diajarkan adalah ―Islamisasi dan silang budaya di

Nusantara‖. Berikut ini uraian penerapan model joyfull learning pada siklus 1.

a. Perencanaan Siklus 1

Pada tahap perencanaan, penulis menyusun perangkat pembelajaran.

Rangkaian perangkat pembelajaran tersebut berupa rencana pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

57

pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, handout, media pembelajaran dan

instrumen pembelajaran. Berikut ini uraian masing-masing kegiatan:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perangkat

pembelajaran yang berisikan langkah-langkah pembelajaran. RPP dibuat

dengan menerapakan model joyfull learning.

2) Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang penulis rancang meliputi pengertian dari

Islamsiasi dan juga proses Islamisasi di wilayah Nusantara. Materi

pembelajaran yang disusun disesuaikan dengan kompetensi dasar yang

dilihat dari silabus. Dalam menyusun materi pembelajaran penulis

menggunakan buku paket dan buku-buku referensi lainnya.

3) Handout

Peneliti menyiapkan handout untuk dibagikan ke siswa agar siswa

dapat lebih mudah memahami materi ajar yang diajarkan ketika menerapkan

model joyfull learning.

4) Media pembelajaran

Media pembelajaran yang peneliti gunakan dalam proses

pembelajaran adalah video, power point dan puzzle. Power point yang

dibuat peneliti digunakan untuk menjelaskan konsep dasar mengenai

Islamisasi. Power point juga berisikan beberapa pertanyaan yang akan

dikerjakan siswa ketika model joyfull learning diterapkan. Video yang

ditayangkan peneliti digunakan untuk menunjukkan proses Islamisasi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

58

Nusantara. Puzzle digunakan untuk menjelaskan materi dengan cara

bermain menyusun kepingan gambar.

5) Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang dibuat peneliti dalam penelitian

tindakan kelas ini berupa soal tes, tabel aktivitas belajar siswa, dan tabel

pengamatan presentasi siswa.

b. Pelaksanaan Siklus 1

Pada tahap ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan sesuai

dengan RPP yang dibuat. Peneliti mulai menerapkan model joyfull learning.

Pelaksanaan Siklus 1 dilaksanakan melalui 2 pertemuan. Berikut ini merupakan

uraian dari pelaksanaan siklus 1:

1) Pertemuan 1

a) Kegiataan Awal

Pelaksanaan siklus 1 dimulai dengan peneliti masuk ke dalam kelas

dan melakukan kegiatan apersepsi. Setelah apersepsi dilakukan, peneliti

menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu tentang Islamisasi dan

silang budaya di Nusantara. Sebelum membagi kelompok, peneliti

menjelaskan konsep materi Islamisasi dan silang budaya di Nusantara

terlebih dahulu kepada siswa. Peneliti melakukan penjelasan ini agar siswa

dapat mudah memahami tugas diskusi yang akan mereka kerjakan.

b) Kegiatan Inti

Setelah selesai menjelaskan materi pembelajaran, peneliti membagi

siswa ke dalam 4 kelompok. Kelompok sudah dibuat oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

59

sebelumnya berdasarkan hasil observasi sehingga kelompok yang dibuat

peneliti ini beranggotakan siswa yang beragam, baik dari yang memiliki

prestasi belajar yang baik maupun yang prestasi belajarnya belum cukup

baik dapat berbaur. Peneliti memberikan kepingan puzzle kepada setiap

kelompok. Kelompok tersebut diminta untuk menyusun kepingan-

kepingan puzzle menjadi bentuk yang utuh. Peneliti juga memberikan

handout kepada siswa. Handout tersebut diberikan untuk memudahkan

siswa ketika mengerjakan tugas diskusi. Masing-masing kelompok

diberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi.

Setelah berdiskusi, keempat kelompok masing-masing diberikan

waktu 5 menit untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Selama

kelompok mempresentasikan hasil diskusinya peneliti juga membantu

siswa dengan menambahkan beberapa hal yang belum sempat disampaikan

oleh kelompok. Pada akhir diskusi, peneliti menentukan kelompok mana

yang menjadi kelompok terbaik. Kelompok terbaik kemudian diberi

penghargaan (achievement) berupa hadiah.

c) Kegiatan Penutup

Ketika diskusi sudah selesai peneliti memberikan penegasan dan

mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan dari materi yang sudah

dipelajari. Sebelum mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan,

peneliti menayangkan video singkat yang berkaitan dengan materi

Islamisasi dan silang budaya di Nusantara. Video singkat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

60

ditayangkan peneliti merupakan video yang dapat dijadikan bahan refleksi

bagi siswa.

2) Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari jumat, 7 April 2017. Pada

pertemuan ini peneliti melakukan evaluasi. Evaluasi ini berupa pemberian

soal tes kepada siswa. Soal ini terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan 5 soal

essay. Evaluasi ini dilakukan peneliti untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari setelah menerapkan

model joyfull learning.

c. Observasi

Observasi atau pengamatan belajar siswa dilakukan untuk mengetahui

aktivitas dan kegiatan siswa saat proses pembelajaran sejarah. Selain itu,

peneliti juga melakukan pengamatan terhadap prestasi belajar sejarah siswa.

Berikut merupakan uraian dari hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti :

1) Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar sejarah siswa kelas X MIIA 2 SMA N 1 Playen diukur

berdasarkan hasil evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal essay.

Adapun data prestasi belajar sejarah siswa siklus I dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.7 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 1

NO NAMA Nilai

KKM 75

Tuntas Tidak

Tuntas

1 ANF 77 √

2 ASS 85 √

3 BS 76 √

4 BM 79 √

5 FNV 76 √

6 FDM 77 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

61

Berdasarkan data prestasi belajar sejarah siswa, pada siklus 1 terdapat

20 siswa atau 90,90% mencapai KKM, dan siswa yang tidak mencapai

KKM berjumlah 2 siswa atau 9,09%. Sehingga pada siklus 1 ini telah terjadi

peningkatan terhadap prestasi belajar sejarah siswa. Berikut merupakan

kriteria prestasi belajar sejarah siswa :

Tabel 4.8 : Data Persentase Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 1

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi Persentase

Rata-

rata

1. Sangat tinggi 90%-100% 0 0%

78,68% 2. Tunggi 80%-89% 8 38,09%

3. Cukup 70%-79% 13 61,90%

4. Kurang 60%-69% 0 0%

5. Sangat kurang 0%-59% 0 0%

Pada siklus ini dapat dilihat terjadi peningkatan prestasi belajar

sejarah siswa setelah peneliti menerapkan model joyfull learning berbantu

dengan media puzzle. Prestasi siswa pada siklus 1 kriteria tinggi

NO NAMA Nilai

KKM 75

Tuntas Tidak

Tuntas

7 GIN 78 √

8 IHP 76 √

9 LSA 82 √

10 MS 80 √

11 MA 81 √

12 NNA 84 √

13 NH 78 √

14 NO 77 √

15 PAS 80 √

16 RDK 72 √

17 RA 83 √

18 TAA 82 √

19 WAT 77 √

20 WIS 78 √

21 WTA 74 √

22 YDA 79 √

Jumlah 1731 20 2

Persentase 90,90% 9,09%

Nilai Tertinggi 84

Nilai Terendah 74

Rata-rata 78,68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

62

mengalami kenaikan yaitu 38,09%. Kriteria cukup juga mengalami

kenaikan yaitu 61,90%. Untuk melihat prestasi belajar sejarah siswa pada

siklus 1 dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.4: Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 1

2) Aktivitas Siswa Kelas X MIIA 2 Siklus 1

Observasi aktivitas siswa dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung dengan menerapkan model joyfull learning berbantu dengan

media puzzle. Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi kooperatif yang memuat aspek-aspek yang sudah dibuat

peneliti. Adapun hasil yang diperoleh dalam siklus 1 sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

63

Tabel 4.9 : Data Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Siklus 1

No

Nama K

erja

sam

a kel

om

pok

(1-4

)

Men

gam

bil

gil

iran

(1-4

)

Ber

tanya

(1-4

)

Men

gem

ukak

an p

endap

at

(1-4

)

Mem

pre

senta

sikan

has

il d

iskusi

(1-4

)

Kea

kti

fandis

kusi

kel

om

pok

(1-4

)

Kem

ampuan

men

gan

alis

is

(1-4

)

Kec

akap

an m

emec

ahkan

mas

alah

(1-4

)

Jum

lah

1 ANF 2 2 2 2 2 2 2 1 15

2 ASS 2 1 3 3 2 2 2 3 18

3 BS 2 3 3 2 2 2 2 2 18

4 BM 2 2 2 2 3 3 3 2 19

5 FNV 3 3 2 1 2 2 2 1 16

6 FDM 3 2 1 2 2 3 2 3 18

7 GIN 2 3 2 3 2 2 2 1 17

8 IHP 2 2 2 2 3 2 3 2 18

9 LSA 2 3 2 3 2 1 2 3 18

10 MS 2 3 3 2 2 2 3 3 20

11 MA 2 2 2 2 2 3 3 3 19

12 NNA 2 2 1 2 2 2 2 2 15

13 NH 3 2 2 2 2 2 3 3 19

14 NO 2 2 3 2 2 2 3 3 19

15 PAS 2 3 1 3 3 1 2 2 17

16 RDK 2 2 3 2 2 2 2 2 17

17 RA 2 3 2 2 2 3 2 2 18

18 TAA 3 2 2 3 3 2 3 1 19

19 WAT 3 2 3 3 3 3 2 3 22

20 WIS 2 1 3 2 2 2 2 2 16

21 WTA 2 3 1 3 3 2 3 2 19

22 YDA 1 1 3 2 2 2 1 2 14

JUMLAH 48 49 48 50 50 47 51 48 391

Rata-rata 2,18 2,22 2,18 2,27 2,27 2,13 2,31 2,18

Pada siklus 1, aspek-aspek kooperatif mengalami peningkatan dari pra

siklus yaitu aspek kerjasama kelompok jumlah skor 48, mengambil giliran

jumlah skor 49, bertanya jumlah skor 48, mengemukakan pendapat jumlah

skor 50, mempresentasikan hasil diskusi jumlah skor 50, keaktifan diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

64

kelompok jumlah skor 47, kemampuan menganalisis jumlah skor 51, dan

kecakapan memecahkan masalah jumlah skor 48. Peningkatan aktivitas

belajar siswa disebabkan karena siswa mulai terlibat aktif pada proses

pembelajaran dan siswa mulai timbul ketertarikian untuk belajar sejarah

dengan model joyfull learning berbantu dengan media puzzle.

Tabel 4.10 : Data Persentase Aktivitas Pembelajaran Siklus 1

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi Persentase

1. Kurang Aktif 0-8 0 0%

2. Cukup Aktif 9-16 4 8,18%

3. Aktif 17-24 18 81,81%

4. Sangat Aktif 25-32 0 0 %

Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada

siklus 1 kriteria cukup aktif yaitu 8,18% dan kriteria aktif yaitu 81,81%.

Untuk melihat aktivitas belajar sejarah siswa siklus 1 dapat dilihat pada

diagramberikut :

Gambar 4.5 : Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

65

Tabel 4.11 : Data Perbandingan Aktivitas Belajar Pra Siklus dengan Siklus 1

NO Kriteria Persentase

Naik Turun Pra Siklus Siklus 1

1 Kurang Aktif 4,54% 0% - 4,45%

2 Cukup Aktif 90,90% 8,18% - 82,75%

3 Aktif 4,54% 81,81% 77,36% -

4 Sangat Aktif 0 % 0 % - -

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dan penurunan

aktivitas belajar siswa. Pada kriteria kurang aktif yaitu dari 4,54% di Pra

Siklus menurun menjadi 0% di siklus 1 atau menurun 4,45%. Kriteria cukup

aktif di Pra Siklus yaitu dari 90,90% menurun menjadi 8,18% di Siklus 1

atau menurun 82,75%. Kriteria aktif di Pra Siklus dari 4,54% menjadi

81,81% di Siklus 1 atau meningkat 77,36%.

3) Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1

Pengamatan kegiatan presentasi siswa dilakukan saat proses

pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model joyfull learning

berbantu dengan media puzzle. Pengamatan kegiatan presentasi siswa

dilakukan dengan menggunakan instrumen pengamatan presentasi yang

memuat aspek-aspek yang sudah dibuat peneliti. Adapun hasil yang

diperoleh dalam Siklus 1 sebagai berikut :

Tabel 4.12 : Data Kegiiatan Presentasi Siswa Siklus 1

No Nama Menjelaskan

1-4

Memvisualkan

1-4

Merespon

1-4

Jumlah

skor

1 ANF 2 2 2 6

2 ASS 2 2 3 7

3 BS 2 3 2 7

4 BM 2 3 2 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

66

No Nama Menjelaskan

1-4

Memvisualkan

1-4

Merespon

1-4

Jumlah

skor

5 FNV 2 2 2 6

6 FDM 1 3 2 6

7 GIN 2 1 3 6

8 IHP 2 3 2 7

9 LSA 3 2 2 7

10 MS 2 1 2 5

11 MA 1 2 2 5

12 NNA 3 3 2 8

13 NH 2 2 3 7

14 NO 3 2 2 7

15 PAS 2 1 2 5

16 RDK 3 2 1 6

17 RA 2 2 1 5

18 TAA 2 3 2 7

19 WAT 2 2 2 6

20 WIS 2 1 3 6

21 WTA 2 3 2 7

22 YDA 2 2 2 6

JUMLAH 46 47 46 139

Rata-rata 2,09 2,13 2,09 6,31

Pada siklus 1, terdapat beberapa aspek yang meningkat dari Pra

Siklus yaitu siswa menjelaskan jumlah skor 48, memvisualkan jumlah skor

47, dan merespon jumlah skor 46. Peningkatan kegiatan belajar siswa

disebabkan karena siswa mulai terlibat aktif pada proses pembelajaran dan

siswa mulai timbul ketertarikian untuk belajar sejarah dengan model

pembelajaranyang diterapkan.

Tabel 4.13 : Data Persentase Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi Persentase

1. Kurang Aktif 0-3 0 0%

2. Cukup Aktif 4-6 12 54,54%

3. Aktif 7-9 10 45,45%

4. Sangat Aktif 10-12 0 0 %

Dari tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa kegiatan presentasi belajar

siswa pada Siklus 1 kriteria cukup aktif yaitu 54,54% dan kriteria aktif yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

67

45,45%. Untuk melihat kegiatan presentasi belajar sejarah siswa Siklus 1

dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.6 : Diagram Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1

Tabel 4.14 : Data Perbandingan Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus

dengan Siklus 1

NO Kriteria Persentase

Naik Turun Pra Siklus Siklus 1

1 Kurang Aktif 4,54% 0% - 4,45%

2 Cukup Aktif 90,90% 54,54% - 36,36%

3 Aktif 4,54% 45,45% 40.91% -

4 Sangat Aktif 0 % 0 % - -

Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dan penurunan

pada kegiatan presentasi siswa. Pada kriteria kurang aktif dari Pra Siklus

yaitu 4,45% menjadi 0% di Siklus 1 atau menurun 4,45%. Kriteria cukup

aktif dari 90,90% menjadi 54,54% di Siklus 1 atau menurun

36,36%.Peningkatan terjadi pada kriteria aktif yaitu dari 4,54% di Pra Siklus

menjadi 45,45% atau meningkat 40,91%.

d. Refleksi

Refleksi siklus 1 dilakukan terhadap proses pembelajaran sejarah di

kelas X MIIA 2 dengan melihat hasil observasi aktivitas siswa di kelas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

68

kegiatan siswa dan prestasi belajar siswa. Refleksi ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana keberhasilan yang diperoleh pada Siklus 1.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, proses pembelajaran dengan

menggunakan model joyfull learning berbantu dengan media puzzle pada

Siklus 1 berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya

peningkatan pada prestasi belajar, aktivitas belajar dan kegiatan belajar siswa.

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa ditunjukkan pada nilai rata-rata

keseluruhan siswa yaitu dari 59,09 pada pra penelitian menjadi 78,68 pada

Siklus 1. Siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan dari 5 siswa

atau 22,72% pada Pra Siklus menjadi 20 atau 90,90% pada Siklus 1.

Pada aktivitas belajar siswa Siklus 1, terdapat beberapa aspek-aspek

kooperatif yang meningkat dari pra siklus Pada kriteria cukup aktif pada Pra

Siklus dari 90,90 % menurun menjadi 8,18% di siklus 1. Peningkatan terjadi

pada kriteria aktif yaitu 9,09% di Pra Siklus meningkat menjadi 81,81% di

Siklus 1.

Dalam kegiatan presentasi siswa juga mengalami peningkatan dari aspek-

aspek yang diamati. Pada kriteria kurang aktif pada pra siklus dari 4,54 %

menurun menjadi 0% di siklus 1, kriteria cukup aktif dari Pra Siklus yaitu

90,90% menurun menjadi 54,54 di Siklus 1. Peningkatan terjadi pada kriteria

aktif yaitu 4,54% di Pra Siklus meningkat menjadi 45,45% di Siklus 1.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, menunjukkan peningkatan prestasi

belajar, aktivitas dan kegiatan presentasi siswa secara signifikan. Peningkatan

prestasi belajar, aktivitas belajar, dan kegiatan belajar siswa disebabkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

69

beberapa faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik:67

Faktor intrinsik,

adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa dalam kelompok perasaan

menjadi senang. Saat pembelajaran sejarah menerapkan model joyfull learning

berbantu dengan media puzzle, suasana kelas menjadi menyenangkan. Ketika

suasana kelas menjadi menyenangkan, siswa pun bisa menikmati pembelajaran

dengan baik. Terbukti saat proses belajar di kelas, siswa pun menjadi aktif

dalam proses pembelajaran sejarah. Faktor ekstrinsik, adalah tujuan yang

didasarkan pada alasan bahwa untuk mencapai sesuatu tidak bisa didapat

dengan bekerja sendiri, melainkan harus dikerjakan secara bersama-sama.

Ketika model joyfull learning diterapkan, siswa pun menjadi aktif dan mampu

bekerjasama dengan yang lainnya.

Hasil refleksi dengan guru menunjukkan bahwa pada Siklus 1 sudah

berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

Hal ini dibuktikan dengan siswa mulai antusias dalam mengikuti proses

kegiatan belajar mengajar. Namun demikian, guru menyarankan kepada

peneliti agar pada saat Siklus 2 dilaksanakan untuk lebih memperhatikan siswa

ketika diberi tugas kelompok. Dengan adanya tugas kelompok guru

memperhatikan masih ada beberapa siswa yang tidak ikut serta pada saat

diskusi kelompok. Hal inilah yang menjadi masukan untuk peneliti dalam

perencanaan kegiatan Siklus 2.

Pada penelitian Siklus 1 sebenarnya sudah mencapai target yang

diharapkan yaitu 70%. Akan tetapi, peneliti tetap melanjutkan penelitian ke

67

Agus Suprijono, loc.cit hlm 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

70

Siklus 2 untuk meyakinkan kembali bahwa dengan menerapkan model joyfull

learning berbantu dengan media puzzle dapat meningkatkan proses belajar dan

hasil belajar siswa.

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

Pada Siklus 2 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan 1

dilaksanakan pada hari Jumat, 21 April 2017 dan pertemuan 2 dilaksanakan

pada hari, Jumat, 28 April 2017. Penelitian pada Siklus 2 ini didasarkan pada

hasil refleksi siklus 1. Tahapan yang dilakukan pada siklus 2 ini masih sama

dengan tahapan yang dilakukan pada siklus 1. Berikut ini uraian penerapan

model pembeljaran joyfull learning siklus 2:

a. Pelaksanaan Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 hampir sama dengan yang dilaksanakan pada

siklus 1. Pelaksanaan Siklus 2 juga diadakan 2 kali pertemuan. Uraian

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

a) Kegiatan Awal

Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 21 April 2017. Pada

pertemuan 1 proses pelaksanaannya sama dengan Siklus 1 karena masih

menggunakan model joyfull learning.

b) Kegiatan Inti

Siswa dibagi menjadi 4 kelompok kemudian siswa diberikan puzzle

yang masih berupa kepingan-kepingan gambar. Dalam kelompok

tersebut siswa disuruh untuk menyusun kepingan-kepingan gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

71

menjadi bentuk yang utuh. Setelah kelompok selesai menyusun puzzle,

siswa disuruh untuk mempresentasikan hasil dari menyususn kepingan

gambar tersebut.

c) Kegiatan Penutup

Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil

menyusun kepingan tersebut, peneliti memberikan penguatan materi

kepada siswa agar siswa dapat lebih mudah memahami materi yang

dipelajari. Peneliti juga mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dari

pembelajaran yang sudah dilakukan. Pada akhir pelajaran peneliti

mengingatkan siswa untuk mempelajarai kembali materi yang sudah

dipelajari agar dapat mengerjakan tes yang akan diberikan pada minggu

berikutnya.

2) Pertemuan 2

Pertemuan 2 pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Jumat 28 April

2017. Pada pertemuan ini peneliti melakukan evaluasi terhadap

pembelajaran yang menggunakan model joyfull learning berupa

memberikan soal tes yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan 5 soal

essay.

b. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas siswa di

kelas ketika model joyfull learning diterapkan. Peneliti melakukan observasi

terhadap hasil prestasi belajar siswa setelah dilaksanakannya model

pembelajaran model joyfull learning Observasi siswa juga dilakukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

72

mengetahui aktivitas dan kegiatan siswa saat proses pembelajaran sejarah.

Berikut merupakan uraian dari hasil pengamatan yang telah dilakukan

peneliti:

1) Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 2

Prestasi belajar sejarah siswa kelas X MIIA 2 SMA N 1 Playen

diukur berdasarkan hasil evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal essay.

Adapun data prestasi belajar sejarah siswa siklus 2 dilihat dari tabel

berikut :

Tabel 4.15: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 2

NO NAMA Nilai KKM 75

Tuntas Tidak Tuntas

1 ANF 78 √

2 ASS 86 √

3 BS 77 √

4 BM 82 √

5 FNV 81 √

6 FDM 84 √

7 GIN 85 √

8 IHP 82 √

9 LSA 83 √

10 MS 81 √

11 MA 83 √

12 NNA 85 √

13 NH 86 √

14 NO 78 √

15 PAS 86 √

16 RDK 69 √

17 RA 85 √

18 TAA 91 √

19 WAT 93 √

20 WIS 80 √

21 WTA 87 √

22 YDA 78 √

Jumlah 1820 21 1

Persentase 95,45% 4,54%

Nilai Tertinggi 93

Nilai Terendah 69

Rata-rata 82,72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

73

Berdasarkan data prestasi belajar sejarah siswa, pada Siklus 2 terdapat

21 siswa atau 95,45% mencapai KKM, dan siswa yang tidak mencapai

KKM berjumlah 1 siswa atau 4,54%. Sehingga pada Siklus 2 ini telah

terjadi peningkatan dari Siklus 1 yaitu 90,90% mencapai KKM. Berikut

merupakan kriteria prestasi belajar sejarah siswa :

Tabel 4.16 : Data PersentasePrestasi Belajar Siswa Siklus 2

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi Persentase Rata-rata

1. Sangat tinggi 90%-100% 2 9,09%

82,72% 2. Tunggi 80%-89% 15 68,18%

3. Cukup 70%-79% 4 18,18%

4. Kurang 60%-69% 1 4,54%

5. Sangat kurang 0%-59% 0 0%

Pada siklus 2 dapat dilihat terjadi peningkatan prestasi belajar

sejarah siswa setelah peneliti menerapkan model joyfull learning berbantu

dengan media puzzle. Prestasi siswa pada Siklus 2 kriteria sangat tinggi

mengalami kenaikan yaitu 9,09%. Kriteria tinggi juga mengalami kenaikan

yaitu 68,18%. Untuk melihat prestasi belajar sejarah siswa pada Siklus 2

dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.7 : Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

74

2) Aktivitas Belajar Siswa Kelas X MIIA 2 Siklus 2

Observasi aktivitas siswa dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung dengan menerapkan model joyfull learning berbantu dengan

media puzzle. Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi kooperatif yang memuat aspek-aspek yang sudah dibuat

peneliti. Adapun hasil yang diperoleh dalam Siklus 2 sebagai berikut

Tabel 4.17: Data Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Siklus 2

No

Nama

Ker

jasa

ma

kel

om

pok

(1-4

)

Men

gam

bil

gil

iran

(1-4

)

Ber

tanya

(1-4

)

Men

gem

ukak

an p

endap

at

(1-4

)

Mem

pre

senta

sikan

has

il d

iskusi

(1-4

)

Kea

kti

fandis

kusi

kel

om

pok

(1-4

)

Kem

ampuan

men

gan

alis

is

(1-4

)

Kec

akap

an m

emec

ahkan

mas

alah

(1-4

)

Jum

lah

1 ANF 2 2 3 3 3 3 2 1 19

2 ASS 2 2 3 3 2 3 3 3 21

3 BS 2 2 3 3 3 3 2 2 20

4 BM 2 3 3 3 2 3 3 3 22

5 FNV 2 2 3 3 3 3 2 2 20

6 FDM 2 3 3 2 3 3 3 2 21

7 GIN 2 3 3 3 3 2 3 1 20

8 IHP 3 3 2 2 2 3 3 2 20

9 LSA 3 2 3 3 3 3 3 2 22

10 MS 3 2 2 2 3 3 3 2 20

11 MA 2 3 2 3 3 3 2 3 21

12 NNA 2 3 2 2 3 2 3 2 19

13 NH 2 3 2 3 3 3 2 2 20

14 NO 2 2 2 3 2 2 3 3 19

15 PAS 2 3 2 3 2 3 3 2 20

16 RDK 3 2 3 2 3 2 3 3 21

17 RA 2 3 2 3 2 3 2 2 19

18 TAA 2 3 2 3 2 3 2 3 20

19 WAT 2 2 2 2 2 2 2 2 19

20 WIS 3 3 2 2 3 3 2 2 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

75

No

Nama

Ker

jasa

ma

kel

om

pok

(1-4

)

Men

gam

bil

gil

iran

(1-4

)

Ber

tanya

(1-4

)

Men

gem

ukak

an p

endap

at

(1-4

)

Mem

pre

senta

sikan

has

il d

iskusi

(1-4

)

Kea

kti

fandis

kusi

kel

om

pok

(1-4

)

Kem

ampuan

men

gan

alis

is

(1-4

)

Kec

akap

an m

emec

ahkan

mas

alah

(1-4

)

Jum

lah

21 WTA 3 3 3 3 3 3 3 3 24

22 YDA 3 2 3 3 2 3 2 2 20

JUMLAH 51 56 55 59 57 61 56 49 447

Rata-rata 2,31 2,54 2,5 2,68 2,59 2,77 2,54 2,22

Pada Siklus 2, terdapat beberapa aspek-aspek kooperatif yang

meningkat dari Siklus 1 yaitu aspek kerjasama kelompok jumlah skor 51,

mengambil giliran jumlah skor 56, bertanya jumlah skor 55,

mengemukakan pendapat jumlah skor 59, mempresentasikan hasil diskusi

jumlah skor 57, keaktifan diskusi kelompok jumlah skor 61, kemampuan

menganalisis jumlah skor 56, dan kecakapan memecahkan masalah jumlah

skor 49. Peningkatan aktivitas belajar yang paling dominan adalah aspek

keaktifan diskusi kelompok dan aspek mempresentasikan hasil diskusi.

Hal ini dikarenakan mulai tumbuhnya kesadaran siswa untuk terlibat aktif

dalam proses pembelajaran agar dapat memahami materi dengan baik.

Tabel 4.18 : Data Persentase Aktivitas Pembelajaran Siklus 2

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi Persentase

1. Kurang Aktif 0-8 0 0%

2. Cukup Aktif 9-16 1 4,54%

3. Aktif 17-24 21 95,45%

4. Sangat Aktif 25-32 0 0 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

76

Dari tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa

pada Siklus 2 kriteria cukup aktif yaitu 4,54% dan kriteria kriteria aktif

yaitu 95,45%. Untuk melihat aktivitas belajar sejarah siswa Siklus 2 dapat

dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.8 : Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2

Tabel 4.19 : Data Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dengan

Siklus 2

NO Kriteria Persentase

Naik Turun Siklus 1 Siklus 2

1 Kurang Aktif 0% 0% - -

2 Cukup Aktif 8,18% 4,54% - 3,75%

3 Aktif 81,81% 95,45% 13.64% -

4 Sangat Aktif 0 % 0 % - -

Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dan

penurunan aktivitas belajar siswa. Pada kriteria cukup aktif terjadi

penurunan dari Siklus 1 yaitu 8,18% menjadi 4,45% di Siklus 2 atau

menurun 3,75%. Peningkatan yang cukup mencolok terjadi pada kriteria

aktif Siklus 1 yaitu 81,81% meningkat menjadi 95,45% atau meningkat

13,45%. Peningkatan terjadi karena siswa merasa senang ketika peneliti

menerapkan model joyfull learning berbantu dengan media puzzle. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

77

membuat siswa lebih berantusias ketika kegiatan belajar mengajar

berlangsung.

3) Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 2

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung dengan menerapkan model joyfull learning berbantu dengan

media puzzle. Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi kooperatif yang memuat aspek-aspek yang sudah dibuat

peneliti. Adapun hasil yang diperoleh dalam Siklus 2 sebagai berikut :

Tabel 4.20 : Data Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 2

No Nama Menjelaskan

1-4

Memvisualkan

1-4

Merespon

1-4

Jumlah

skor

1 ANF 3 2 2 7

2 ASS 3 2 3 8

3 BS 2 3 2 7

4 BM 2 3 2 7

5 FNV 2 2 2 6

6 FDM 1 3 2 6

7 GIN 2 1 3 6

8 IHP 3 3 2 8

9 LSA 3 2 2 7

10 MS 2 1 2 5

11 MA 1 3 2 6

12 NNA 3 3 2 8

13 NH 3 2 3 8

14 NO 3 2 2 7

15 PAS 2 1 2 5

16 RDK 3 2 3 8

17 RA 2 2 1 5

18 TAA 2 3 2 7

19 WAT 3 2 2 7

20 WIS 2 1 3 6

21 WTA 2 3 2 7

22 YDA 2 2 3 7

Jumlah 51 48 49 148

Rata-rata 2,31 2,18 2,22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

78

Pada Siklus 2, terdapat aspek-aspek yang meningkat dari Siklus 1

yaitu aspek menjelaskan jumlah skor 51, aspek memvisualkan jumlah skor

48, dan aspek merespon jumlah skor 49. Mulai tumbuhnya kesadaran

siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran agar dapat memahami

materi dengan baik juga menyebabkan meningkatnya kegiatan belajar

sejarah siswa.

Tabel 4.21: Data Persentase Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 2

No Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi Persentase

1. Kurang Aktif 0-3 0 0%

2. Cukup Aktif 4-6 8 36,36%

3. Aktif 7-9 14 63,63%

4. Sangat Aktif 10-12 0 0 %

Dari tabel 4.21di atas dapat dilihat bahwa kegiatan presentasi belajar

siswa pada Siklus 2 kriteria cukup aktif yaitu 36,36% dan kriteria aktif yaitu

63,63%. Untuk melihat kegiatan presentasi belajar sejarah siswa Siklus 2

dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.9 : Diagram Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

79

Tabel : 4.22: Data Perbandingan Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 dengan

Siklus 2

NO Kriteria Persentase

Naik Turun Siklus 1 Siklus 2

1 Kurang Aktif 0% 0% - -

2 Cukup Aktif 54,54% 36,36% - 18.18%

3 Aktif 45,45% 63,63% 18.18% -

4 Sangat Aktif 0 % 0 % - -

Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa terjdi peningkatan dan penurunan

kegiatan presentasi belajar siswa. Pada kriteria cukup aktif di Siklus 1 yaitu

54,54% menurun menjadi 36,36% di Siklus 2 atau menurun 18,18%.

Peningkatan terjadi pada kriteria aktif yaitu 45,45% di Siklus 1 menjadi

63,63% di Siklus 2 atau meningkat 18,18%. Peningkatan terjadi karena

siswa mulai terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa juga

merasa senang karena mereka bisa bermain dan belajar menggunakan media

puzzle.

c. Refleksi

Refleksi siklus 2 dilakukan terhadap proses pembelajaran sejarah di

kelas X MIIA 2 dengan melihat hasil observasi aktivitas siswa, kegiatan siswa

dan prestasi belajar siswa. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana keberhasilan yang diperoleh pada Siklus 2.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, proses pembelajaran dengan

menggunakan model joyfull learning berbantu dengan media puzzle pada

Siklus 2 berjalan dengan lancar sesuai perencanaan yang telah dibuat. Hal ini

dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pada prestasi belajar, aktivitas

belajar dan kegiatan belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa

ditunjukkan pada nilai rata-rata keseluruhan siswa yaitu dari 78,68 pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

80

penelitian siklus 1 menjadi 82,72 pada siklus 2. Siswa yang mencapai KKM

juga mengalami peningkatan dari 20 siswa atau 90,90% pada siklus 1 menjadi

21 atau 95,45% pada Siklus 2.

Pada aktivitas belajar siswa Siklus 1, terdapat beberapa aspek

kooperatif yang meningkat. Pada kriteria cukup aktif Siklus 1 dari 8,18%

menurun menjadi 4,54% di Siklus 2. Peningkatan terjadi pada kriteria aktif

yaitu 81,81% di siklus 1 meningkat menjadi 95,45% di Siklus 2.

Dalam kegiatan presentasi siswa juga mengalami peningkatan dari

aspek-aspek yang diamati. Pada kriteria cukup aktif dari Siklus 1 yaitu 54,54%

menurun menjadi 36,36% di Siklus 2. Peningkatan terjadi padakriteria aktif

yaitu 45,45% di Siklus 1 meningkat menjadi 63,63% di Siklus 2.

Hasil refleksi dengan guru menunjukkan saat Siklus 2 dilaksanakan,

sudah berjalan dengan baik. Kegiatan pada Siklus 2 dilaksanakan sesuai

perencanaan yang telah dibuat berdasarkan refleksi di siklus 1. Pada Siklus 2,

peneliti tidak menemukan kendala yang dihadapi. Hal ini ditunjukkan dengan

siswa sangat antusias dalam proses pembelajaran. Siswa pun terlibat aktif

terhadap semua kegiatan belajar mengajar seperti, kegiatan kelompok, tanya

jawab dan presentasi. Hal inilah berdampak pada peningkatan proses belajar

dan hasil belajar sejarah siswa. Pada kegiatan siklus 2 ini, indikator

keberhasilan sudah tercapai sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

81

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan

penerapan model joyfull learning berbantu dengan media puzzle dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa, sekaligus meningkatkan aktivitas belajar

siswa dan kegiatan presentasi belajar siswa.

B. Komparasi Prestasi Belajar, Aktivitas Belajar dan Kegiatan Presentasi

Belajar Sejarah

Komparasi ini betujuan untuk membandingkan hasil dari pengamatan

peneliti sebelum penelitian dilakukan hingga sesudah penelitian dilakukan.

Penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilakukan di kelas X MIIA 2 SMA N

1 Playen dengan menggunakan model joyfull learning pada bulan Maret hingga

April 2017 ini dapat dikatakan telah berhasil. Keberhasilan ini dibuktikan dengan

adanya peningkatan prestasi belajar siswa, sekaligus meningkatkan aktivitas dan

kegiatan belajar siswa.

1. Komparasi Prestasi Belajar Siswa

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus 1

Komparasi prestasi belajar siswa pada keadaan awal (sebelum

dilaksanakan penelitian) bertujuan untuk membandingkan antara prestasi

belajar sebelum penelitian dengan siklus 1. Perbandingan ini bertujuan untuk

melihat apakah antara prestasi belajar keadaan awal tiap siswa dengan prestasi

belajar siklus 1 mengalami peningkatan atau penurunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

82

Tabel 4.23: Data Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus 1

No Nama

Pra siklus Siklus 1 Persentase

Nilai KKM Bawah

KKM Nilai KKM

Bawah

KKM Naik Turun

1 ANF 55 √ 77 √ 22%

2 ASS 60 85 √ 25%

3 BS 75 √ √ 76 √ 1%

4 BM 40 √ 79 √ 39%

5 FNV 60 √ 76 √ 16%

6 FDM 50 √ 77 √ 27%

7 GIN 55 √ 78 √ 23%

8 IHP 75 √ 76 √ 1%

9 LSA 60 √ 82 √ 22%

10 MS 55 √ 80 √ 25%

11 MA 50 √ 81 √ 31%

12 NNA 40 √ 84 √ 44%

13 NH 45 √ 78 √ 33%

14 NO 80 √ 77 √ 3%

15 PAS 60 √ 80 √ 20%

16 RDK 50 √ 72 √ 22%

17 RA 65 √ 83 √ 18%

18 TAA 75 √ 82 √ 7%

19 WAT 65 √ 77 √ 12%

20 WIS 75 √ 78 √ 3%

21 WTA 60 √ 74 √ 14%

22 YDA 50 √ 79 √ 29%

Jumlah 1300 5 17 1731 20 2

Persentase 22,72% 77,27% 90,90% 9,09%

Rata-rata 59,09 78,68

Tertinggi 80 84

Terendah 40 74

Berdasarkan hasil perbandingan di atas, dapat dilihat bahwa terdapat

peningkatan dan juga penurunan terhadap nilai siswa kelas X MIIA 2. Pada

pra siklus rata-rata nilai adalah 59,09 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai

terendah 40. Siswa yang mencapai KKM pada pra siklus sebanyak 5 siswa atau

27,72% dan tidak mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau 77,27%. Setelah

peneliti menerapkan model joyfull learning berbantu dengan media puzzle

pada siklus 1 terdapat peningkatan yang signifikan terhadap prestasi belajar

siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 78,68 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

83

nilai tertinggi 84 dan terendah 74. Jumlah siswa mencapai KKM sebanyak 20

siswa atau 90,90% dan di bawah KKM sebanyak 2 siswa atau 9,09%.

Peningkatan prestasi belajar di siklus 1 terjadi karena pada pra siklus siswa

masih pasif ketika pembelajaran berlangsung. Akan tetapi setelah diterapkanya

model joyfull learning berbantu dengan media puzzle siswa menjadi terlibat

aktif dalam proses pembelajaran.

Tabel 4.24 : Data Komparasi Persentase Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus

dengan Siklus 1

No Kriteria

Nilai

Tingkat

Penguasaan

Pra Siklus Siklus 1

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat tinggi 90%-100% 0 0

59,09

%

0 0

78,68

%

2. Tunggi 80%-89% 1 4,45 8 38,09

3. Cukup 70%-79% 4 18,18 13 61,90

4. Kurang 60%-69% 7 31,81 0 0

5. Sangat kurang 0%-59% 10 45,45 0 0

Dari tabel 4.24 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan prestasi

belajar sejarah siswa setelah peneliti menerapkan model joyfull learning

berbantu dengan media puzzle. Prestasi siswa pada kriteria tinggi mengalami

kenaikan yaitu dari 4,45% di pra siklus menjadi 38,09% di siklus 1. Kriteria

cukup juga mengalami kenaikan yaitu dari 18,18% di pra siklus menjadi

61,90% di siklus 1. Adapun diagram komparasi prestasi belajar pra siklus

dengan siklus 1 sebagai berikut :.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

84

Gambar 4.10 : Diagram Komparasi Prestasi belajar Pra Siklus dengan

Siklus 1

b. Komparasi Siklus 1 dengan Siklus 2

Komparasi prestasi belajar siswa pada tahap ini bertujuan untuk

membandingkan antara prestasi belajar silus 1 dengan siklus 2. Adapun

perbandingannya sebagai berikut:

Tabel 4.25 : Data Komparasi Prestasi Belajar Siswa Sklus 1 dengan Siklus 2

No Nama

Siklus 1 Siklus 2 Persentase

Nilai KKM Bawah

KKM Nilai KKM

Bawah

KKM Naik Turun

1 ANF 77 √ 78 √ 1%

2 ASS 85 √ 86 √ 1%

3 BS 76 √ 77 √ 1%

4 BM 79 √ 82 √ 3%

5 FNV 76 √ 81 √ 5%

6 FDM 77 √ 84 √ 7%

7 GIN 78 √ 85 √ 7%

8 IHP 76 √ 82 √ 6%

9 LSA 82 √ 83 √ 1%

10 MS 80 √ 81 √ 1%

11 MA 81 √ 83 √ 2%

12 NNA 84 √ 85 √ 1%

13 NH 78 √ 86 √ 8%

14 NO 77 √ 78 √ 1%

15 PAS 80 √ 86 √ 6%

16 RDK 72 √ 69 √ 4%

17 RA 83 √ 85 √ 2%

18 TAA 82 √ 91 √ 9%

19 WAT 77 √ 93 √ 16%

20 WIS 78 √ 80 √ 2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

85

No Nama

Siklus 1 Siklus 2 Persentase

Nilai KKM Bawah

KKM Nilai KKM

Bawah

KKM Naik Turun

21 WTA 74 √ 87 √ 13%

22 YDA 79 √ 78 √ 1%

Jumlah 1731 20 2 1820 21 1

Persentase 90,90% 9,09% 95,45% 4,54%

Rata-rata 78,68 82,72

Tertinggi 84 93

Terendah 74 69

Berdasarkan hasil perbandingan di atas, dapat dilihat terdapat

peningkatan dan juga penurunan terhadap nilai siswa kelas X MIIA 2. Pada

siklus1 rata-rata nilai adalah 78,68 dengan nilai tertinggi 84 dan nilai terendah

74. Ssiwa yang mencapai KKM pada pra siklus sebanyak 20 siswa atau

90,90% dan tidak mencapai KKM sebanyak 2 siswa atau 9,09%. Pada siklus 2

terdapat peningkatan terhadap prestasi belajar siswa. Rata-rata nilai yang

diperoleh siswa pada siklus 2 adalah 82,72 dengan nilai tertinggi 93 dan

terendah 69. Jumlah siswa mencapai KKM sebanyak 21 siswa atau 95,45% dan

di bawah KKM sebanyak 1 siswa atau 4,54%. Setelah siklus 2 diterapkan,

prestasi belajaran mengalami peningkatan dari siklus 1. Hal ini dikarenakan

siswa mulai terlibat aktif pada proses pembelajaran, ditambah lagi siswa begitu

menikmati proses pembelajaran karena ketika model joyfull learning berbantu

dengan media puzzle diterapkan, suasana kelas menjadi tidak monotone. Siswa

pun diajak untuk bermain sekaligus sambil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

86

Tabel 4.26 :Data Komparasi Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 dengan

Siklus 2

No Kriteria

Nilai

Tingkat

Penguasaan

Siklus 1 Siklus 2

F % Rata-

rata

F % Rata-

rata

1. Sangat tinggi 90%-100% 0 0

78,68%

2 9,09

82,72%

2. Tunggi 80%-89% 8 38,09 15 68,18

3. Cukup 70%-79% 13 61,90 4 18,18

4. Kurang 60%-69% 0 0 1 4,54

5. Sangat kurang 0%-59% 0 0 0 0

Dari tabel 4.26 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan prestasi

belajar sejarah siswa setelah peneliti menerapkan model joyfull learning

berbantu dengan media puzzle. Prestasi siswa pada kriteria sangat tinggi

mengalami kenaikan yaitu dari 0% di siklus 1 menjadi 9,09% di siklus 2.

Kriteria tinggi juga mengalami kenaikan yaitu dari 38,09% di siklus 1 menjadi

68,18%di siklus 2. Adapun diagram komparasi prestasi belajar siklus 1dengan

siklus 2 sebagai berikut :.

Gambar 4.11 : Diagram Komparasi Pra Siklus dengan Siklus 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

87

2. Komparasi Aktiviras Belajar Siswa

a. Komparasi Aktivitas Belajar Pra Siklus dengan Siklus 1

Komparasi aktivitas belajar siswa Pra Siklus dengan Siklus 1 sebagai

berikut :

Tabel 4.27 : Data Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan

Siklus 1

No Nama Pra Siklus Siklus 1 Keterangan

Jml Jml Naik Turun

1 ANF 14 15 1 -

2 ASS 15 18 3 -

3 BS 15 18 3 -

4 BM 13 19 6 -

5 FNV 15 16 1 -

6 FDM 13 18 5 -

7 GIN 14 17 3 -

8 IHP 15 18 3 -

9 LSA 15 18 3 -

10 MS 17 20 3 -

11 MA 15 19 4 -

12 NNA 17 15 - 2

13 NH 14 19 5 -

14 NO 14 19 5 -

15 PAS 13 17 4 -

16 RDK 13 17 4 -

17 RA 12 18 6 -

18 TAA 14 19 5 -

19 WAT 12 22 10 -

20 WIS 14 16 2 -

21 WTA 14 19 5 -

22 YDA 13 14 1 -

Jumlah 311 391

Berdasarkan tabel 4.27di atas analisis komparatif aktivitas belajar sejarah

siswa secara perorangan menunjukkan bahwa secara keseluruhan mengalami

peningkatan yang signifikan, meskipun terdapat penurunan pada perbandingan

aktivitas belajar siswa Pra Siklus dengan siklus 1. Pada Pra Siklus, sebelum

diterapkannya model joyfull learning berbantu dengan media puzzle jumlah

skor yang diperoleh adalah 311, sedangkan setelah diterapkanya model joyfull

learning berbantu dengan media puzzle jumlah skor meningkat menjadi 391.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

88

Untuk mengetahui komparasi secara rinci skala aktivitas belajar sejarah siswa

dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 4.28: Data Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan

Siklus 1

No

. Kriteria

Nilai

Tingkat

Penguasaan

Pra Siklus Siklus 1

F % F %

1. Kurang Aktif 0-8 0 0 0 0

2. Cukup Aktif 9-16 20 90,90 4 8,18

3. Aktif 17-24 2 9,09 18 81,81

4. Sangat Aktif 25-32 0 0 0 0

Dari tabel 4.28di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas

belajar sejarah siswa. Pada kriteria cukup aktif pada Pra Siklus dari 90,90 %

menurun menjadi 8,18% di Siklus 1. Peningkatan terjadi pada kriteria aktif

yaitu 9,09% di Pra Siklus meningkat menjadi 81,81% di Siklus 1. Untuk

mengetahui peningkatan aktivitas belajar sejarah siswa dapat dilihat pada

diagram berikut :

Gambar 4.12 : Diagram Komparasi Aktivitas Belajar Sejarah Siswa Pra

Siklus dengan Siklus1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

89

b. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2

Komparasi aktivitas belajar siswa Pra Siklus dengan Siklus 1 sebagai

berikut :

Tabel 4.29 : Data Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2

No Nama Siklus 1 Siklus 2 Keterangan

Jml Jml Naik Turun

1 ANF 15 19 4 -

2 ASS 18 21 3 -

3 BS 18 20 2 -

4 BM 19 22 3 -

5 FNV 16 20 4 -

6 FDM 18 21 3 -

7 GIN 17 20 3 -

8 IHP 18 20 2 -

9 LSA 18 22 4 -

10 MS 20 20 - -

11 MA 19 21 2 -

12 NNA 15 19 5 -

13 NH 19 20 1 -

14 NO 19 19 - -

15 PAS 17 20 3 -

16 RDK 17 21 4 -

17 RA 18 19 1 -

18 TAA 19 20 1 -

19 WAT 22 19 - 3

20 WIS 16 20 4 -

21 WTA 19 24 5 -

22 YDA 14 20 6 -

Jumlah 391 447

Berdasarkan tabel 4.29di atas analisis komparatif aktivitas belajar sejarah

siswa secara perorangan menunjukkan bahwa secara keseluruhan mengalami

peningkatan yang signifikan. Pada Siklus 1, jumlahskor yang diperoleh adalah

391, sedangkan jumlah skor Siklus 2 meningkat menjadi 447. Untuk

mengetahui komparasi secara rinci skala aktivitas belajar sejarah siswa dapat

dilihat melalui tabel berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

90

Tabel 4.30: Data Komparasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1

dengan Siklus 2 No

.

Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan

Siklus 1 Siklus 2

F % F %

1. Kurang Aktif 0-8 0 0 0 0

2. Cukup Aktif 9-16 4 8,18 1 4,54

3. Aktif 17-24 18 81,81 21 95,45

4. Sangat Aktif 25-32 0 0 0 0

Dari tabel 4.30 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas

belajar sejarah siswa. Pada kriteria cukup aktif Siklus 1 dari 8,18% menurun

menjadi 4,54% di Siklus 2. Peningkatan terjadi pada kriteria aktif yaitu

81,81% di siklus 1 meningkat menjadi 95,45% di Siklus 2. Untuk mengetahui

peningkatan aktivitas belajar sejarah siswa dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.13 : Diagram Komparasi Aktivitas Belajar Sejarah Siswa

Siklus1 dengan Siklus 2

3. Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa

Peningkatan kegiatan belajar sejarah siswa sebelum dan sesudah

penerapan model joyfull learning dapat dilihat menggunakan analisis

komparatif. Adapun penjelasan analisis komparatif kegiatan belajar sejarah

siswa sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

91

a. Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus 1

Tabel 4.31 : Data Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus dengan

Siklus 1

No Nama Pra Siklus Siklus 1 Keterangan

Jml Jml Naik Turun

1 ANF 5 6 1 -

2 ASS 5 7 2 -

3 BS 4 7 3 -

4 BM 4 7 3 -

5 FNV 5 6 1 -

6 FDM 6 6 - -

7 GIN 5 6 1 -

8 IHP 6 7 1 -

9 LSA 6 7 1 -

10 MS 3 5 2 -

11 MA 6 5 - 1

12 NNA 7 8 1 -

13 NH 6 7 1 -

14 NO 5 7 2 -

15 PAS 4 5 1 -

16 RDK 5 6 1 -

17 RA 4 5 1 -

18 TAA 6 7 1 -

19 WAT 4 6 6 -

20 WIS 5 6 1 -

21 WTA 6 7 1 -

22 YDA 5 6 1 -

Jumlah 112 139

Berdasarkan tabel 4.31 di atas analisis komparatif kegiatan presentasi

siswa secara perorangan menunjukkan bahwa secara keseluruhan mengalami

peningkatan yang signifikan, meskipun terdapat penurunan pada perbandingan

kegiatan presentasi siswa pra siklus dengan siklus 1. Pada Pra Siklus, sebelum

diterapkannya model joyfull learning berbantu dengan media puzzlejumlah

skor yang diperoleh adalah 112, sedangkan setelah diterapkanya model joyfull

learning berbantu dengan media puzzlejumlah skor meningkat menjadi 139.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

92

Untuk mengetahui komparasi secara rinci skala kegiatan presentasi sejarah

siswa dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel. 4.32: Komparasi Persentase Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus

dengan Siklus 1

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan

Pra Siklus Siklus 1

F % F %

1. Kurang Aktif 0-3 1 4,54 0 0

2. Cukup Aktif 4-6 20 90,90 12 54,54

3. Aktif 7-9 1 4,54 10 45,45

4. Sangat Aktif 10-12 0 0 0 0

Dari tabel 4.32 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap

kegiatan presentasi siswa. Pada kriteria kurang aktif pada pra siklus dari 4,54

% menurun menjadi 0% di Siklus 1, kriteria cukup aktif dari Pra Siklus yaitu

90,90% menurun menjadi 54,54 di Siklus 1. Peningkatan terjadi pada kriteria

aktif yaitu 4,54% di pra siklus meningkat menjadi 45,45% di Siklus 1. Untuk

mengetahui peningkatan kegiatan presentasi sejarah siswa dapat dilihat pada

diagram berikut :

Gambar 4.14 : Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus

dengan Siklus 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

93

b. Komparasi Kegiatan Belajar Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2

Tabel 4. 33: Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2

No Nama Siklus 1 Siklus 2 Keterangan

Jml Jml Naik Turun

1 ANF 6 7 1 -

2 ASS 7 8 1 -

3 BS 7 7 - -

4 BM 7 7 - -

5 FNV 6 6 - -

6 FDM 6 6 - -

7 GIN 6 6 - -

8 IHP 7 8 1 -

9 LSA 7 7 - -

10 MS 5 5 - -

11 MA 5 6 1 -

12 NNA 8 8 - -

13 NH 7 8 1 -

14 NO 7 7 - -

15 PAS 5 5 - -

16 RDK 6 8 2 -

17 RA 5 5 - -

18 TAA 7 7 - -

19 WAT 6 7 1 -

20 WIS 6 6 - -

21 WTA 7 7 - -

22 YDA 6 7 1 -

Jumlah 139 148

Berdasarkan tabel 4.33 di atas analisis komparatif kegiatan presentasi

siswa secara perorangan menunjukkan bahwa secara keseluruhan mengalami

peningkatan. Pada Siklus 1, jumlah skor yang diperoleh adalah 139 sedangkan

pada Siklus 2 jumlah skor meningkat menjadi 148. Untuk mengetahui

komparasi secara rinci skala kegiatan presentasi siswa dapat dilihat melalui

tabel berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

94

Tabel . 4.34 : Data Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 dengan

Siklus 2 No

. Kriteria

Nilai Tingkat

Penguasaan

Siklus 1 Siklus 2

F % F %

1. Kurang Aktif 0-3 0 0 0 0

2. Cukup Aktif 4-6 12 54,54 8 36,36

3. Aktif 7-9 10 45,45 14 63,63

4. Sangat Aktif 10-12 0 0 0 0

Dari tabel 4.34 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap

kegiatan presentasi siswa. Pada kriteria cukup aktif dari psiklus 1 yaitu

54,54% menurun menjadi 36,36% di siklus 2. Peningkatan terjadi pada kriteria

aktif yaitu 45,45% di Siklus 1 meningkat menjadi 63,63% di Siklus 2. Untuk

mengetahui peningkatan kegiatan presentasi sejarah siswa dapat dilihat pada

diagram berikut :

Gambar 4.15 : Komparasi Kegiatan Presentasi Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2

C. Pembahasan

1. Prestasi Belajar Siswa

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti di kelas X

MIIA 2 SMA N 1 PLAYEN pada bulan Maret sampai April 2017, memperoleh

hasil data berupa data prestasi belajar siswa di kelas dalam mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

95

sejarah dengan menggunakan model joyfull learning. Data prestasi diperoleh

dari soal tes pilihan ganda dan soal essay yang diujikan peneliti.

Keberhasilan dalam prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan nilai yang

diperoleh siswa dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan.KKM pada mata

pelajaran sejarah di SMA N 1 Playen adalah 75. Sebelum dilakukan penelitian

rata-rata nilai belajar sejarah siswa X MIIA 2 SMA N 1 Playen adalah 59,09

Setelah dilakukan penelitian, pada Siklus 1 siswa yang dapat memperoleh

nilai di atas KKM meningkat yakni dari 7 siswa menjadi 20 siswa. Rata-rata

nilai yang diperoleh siswa 78,68. Peningkatan terjadi karena model joyfull

learning sudah diterapkan.

Pada saat Siklus 2 dilaksanakan, ternyata juga mengalami peningkatan

yang memuaskan. Pada siklus II, siswa yang mencapai KKM sebanyak 21 siswa

dari jumlah keselutuhan 22 siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh meningkat

menjadi 82,71 dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 69.

Peningkatan yang terjadi di setiap Siklus disebabkan karena tahap-tahap

dalam proses belajar dapat dilalui dengan baik. Seperti yang dikutip dalam buku

Baharuddin dan Esa Nur Wahyunimenjelaskan bahwa tahap-tahap proses belajar

adalah sebagai berikut : 68

(1) Tahap motivasi, yaitu saat bangkitnya keinginan

siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Misalnya ketika siswa antusias dalam

memperhatikan apa yang akan dipelajari, mengikuti proses pembelajaran dengan

baik, dan mendengarkan apa yang di ucapkan guru. (2) Tahap konsentrasi yaitu,

siswa harus memusatkan perhatian untuk tertuju pada hal yang akan dipelajari.

68

Baharuddin - Esa Nur Wahyuniloc.cit, hlm 20-22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

96

Biasanya pada tahap ini perhatian siswa hanya tertuju pada penampilan guru. (3)

Tahap mengolah yaitu, pada tahap ini siswa mengumpulkan informasi yang

didapatkan dari guru kemudian siswa mengolah informasi tersebut untuk diberi

makna berupa inti-inti dari setiap materi sesuai penangkapan mereka. (4) Tahap

menyimpan yaitu, siswa menyimpan informasi dari guru berupa inti-inti materi

sesuai dengan penangkapan mereka. Pada tahap ini hasil belajar sudah diperoleh,

baik baru sebagian maupun keseluruhan. Perubahan pun sudah terjadi, baik

pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Untuk perubahan sikap dan

ketrampilan diperlukan belajar yang tidak hanya sekali melainkan harus

beberapa kali, baru kemudian terlihat perubahannya. (5) Tahap menggali yaitu,

setelah siswa melalui tahap menyimpan kemudian siswa menggali informasi

untuk dikaitkan dengan informasi yang baru yang dia terima. Ini terjadi pada

waktu pelajaran berikutnya yang merupakan kelanjutan dari pelajaran

sebelumnya. (6)Tahap prestasi yaitu, setelah informasi digali kemudian

digunakan untuk menunjukkan prestasi yang merupakan hasil dari belajar.

(7)Tahap umpan balik yaitu, siswa harus memperoleh penguatan walaupun

prestasi yang didapatkan memuaskan, agar pelajaran yang didapatkan benar-

benar dipahami.

Selain tahap-tahap proses belajar di atas dilaksanakan dengan baik,

peningkatan prestasi belajar juga terjadi karena dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu faktor intern ( berasal dari dalam individu) dan faktor ekstern (berasal dari

luar individu).69

Faktor dari dalam individu pada dasarnya akan mendorong

69

Damyati M Mahmud, loc.cit hlm 84-85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

97

siswa untuk memunculkan keinginan untuk terus belajar dan keinginan

mendalami materi pembelajaran yang disampaikan. Sehingga siswa menjadi

antusias dalam pembelajaran di kelas untuk mendapatkan nilai yang mereka

inginkan. Sedangkan faktor dari luar lebih ditekankan pada penerapan model

joyfull learning berbantu dengan media puzzle.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dilaksanakan oleh peneliti telah berhasil. Keberhasilan ini menjadi

suatu tanda bahwa model joyfull learning dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa. Pembelajaran ini membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan

siswa akan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa prestasi siswa meningkat dari

Pra Siklus, Siklus I sampai ke Siklus II. Penerapan model joyfull learning

mampu meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa.

2. Aktivitas Belajar Siswa

Selain meningkatkan hasil belajar siswa, ternyata dengan penerapan model

joyfull learning berbantu dengan media puzzle juga dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa. Pada kriteria cukup aktif pada pra siklus dari 90,90 %

menurun menjadi 8,18% di Siklus 1. Peningkatan terjadi pada kriteria aktif

yaitu 9,09% di Pra Siklus meningkat menjadi 81,81% di siklus 1. Pada Siklus 2,

kriteria cukup aktif siklus 1 dari 8,18% menurun menjadi 4,54% di Siklus 2.

Peningkatan terjadi pada kriteria aktif yaitu 81,81% di Siklus 1 meningkat

menjadi 95,45% di Siklus 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

98

Peningkatan pada aktivitas belajar siswa disetiap Siklus seperti yang

dijelaskan di atas dapat terjadi dikarenakan penerapan model joyfull learning

berbantu media puzzle. Pada dasarnya model joyfull learning adalah model

pembelajaran yang membuat suasana kelas menjadi menyenangkan dan tidak

monoton.70

Sehingga siswa tidak merasa bosan ketika belajar dan siswa pun

menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Salain itu juga, guru memberikan

hadiah berupa poin kepada siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Siswa pun berlomba untuk mendpatkan poin sebanyak-banyaknya.

3. Presentasi Belajar Siswa

Selain ranah kognitif dan afektif ternyata dalam ranah psikomotorik juga

mengalami peningkatan setelah diterapkanya model joyfull learning berbantu

dengan media puzzle. Pada kriteria kurang aktif pada Pra Siklus dari 4,54%

menurun menjadi 0% di Siklus 1, kriteria cukup aktif dari Pra Siklus yaitu

90,90% menurun menjadi 54,54 di Siklus 1. Peningkatan terjadi pada kriteria

aktif yaitu 4,54% di Pra Siklus meningkat menjadi 45,45% di Siklus 1

Pada siklus 2, kriteria cukup aktif dari siklus 1 yaitu 54,54% menurun

menjadi 36,36% di Siklus 2. Peningkatan terjadi pada kriteria aktif yaitu

45,45% di Siklus 1 meningkat menjadi 63,63% di Siklus 2. Sama halnya

dengan peningkatan pada aktivitas belajar siswa, peningkatan kegiatan belajar

siswa juga dapat terjadi karena siswa mulai berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Guru memberikan hadiah berupa poin kepada siswa yang

70

Vera Etika, 2013, op.cit hlm 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

99

terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa berlomba untuk

mendpatkan poin sebanyak-banyaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

10

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti kelas X MIIA 2 SMA

N 1 PLAYEN dapat disimpulkan bahwa penerapan model joyfull learning

berbantu dengan media puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa,

sekaligus dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dan kegiatan presentasi

belajar siswa.Hal ini dapat dibuktikan pada materi Islamisasi dan silang budaya di

Nusantara melalui model joyfull learning berbantu dengan media puzzle yang

diadakan 2 Siklus.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X MIIA 2

SMA N 1 Playen dengan diterapkannya model joyfull learning berbantu dengan

media puzzle dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada prestasi belajar

sejarah siswa, dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari segi kognitif, ada

peningkatan pada prestasi belajar sejarah. Hal ini berdasarkan nilai rata-rata

keadaan awal yaitu 59,09, pada Siklus 1 menjadi 78,68 atau meningkat 19,59%

dan pada Siklus 2 meningkat lagi menjadi 82,72 atau meningkat 4,04%.

Sedangkan siswa yang memenuhi KKM pada keadaan awal yaitu 27,02%

meningkat menjadi 90,90% pada Siklus 1 dan pada Siklus 2 meningkat menjadi

95,45%. Dari segi afektif, ada peningkatan pada aktivitas belajar siswa. Hal ini

dapat dilihat kriteria aktif di Pra Siklus dari 4,54% menjadi 81,81% di Siklus 1

atau meningkat 77,36%. Pada Siklus 2, kriteria aktif Siklus 1 yaitu 81,81%

meningkat menjadi 95,45% pada Siklus 2 atau meningkat 13,45%.Dari segi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

101

psikomotorik, ada peningkatan pada kemampuan siswa dalam mempresentasikan

hasil diskusi. Hal ini dapat dilihat dari kriteria aktif yaitu dari 4,54% di Pra Siklus

menjadi 45,45% atau meningkat 40,91%. Pada Siklus 2, kriteria aktif yaitu

45,45% di Siklus 1 menjadi 63,63% di Siklus 2 atau meningkat 18,18%.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model

joyfull learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus

meningkatkan aktivitas belajar siswa dan kegiatan presentasi belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti , ada beberapa saran

yang diberikan yaitu :

1. Bagi Sekolah

Terkait dengan penelitian yang dilakukan peneliti tentang model joyfull

learning diharapkan sekolah ikut mendukung setiap pelaksanaan penelitian demi

meningkatkan kualitas pendidikan kearah yang lebih baik dengan menggunakan

model-model pembelajarn yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

2. Bagi Guru

Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang model joyfull learning

diharapkan mampu menambah pengetahuan guru tentang model pembelajaran

yang bermacam-macam. Dengan model pembelajaran yang bermacam-macam

dan menyenangkan tentunya siswa akan menjadi lebih aktif dan juga nantinya

akan berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

102

3. Bagi Siswa

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan mampu menjadikan motivasi

bagi siswa agar lebih fokus dalam kegiatan pembelajaran. Siswa juga diharapkan

turut aktif dalam proses pembelajaran agar nantinya prestasi belajar khususnya

pada mata pembelajaran sejarah dapat memuaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

10

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono, 2009, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,

Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Anggani Sudono, 2010, Sumber Belajar dan Alat Permainan, Jakarta, Grasindo.

Anisah Basleman dan Syamu Mappa. 2011 Teori Belajar Orang Dewasa,

Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Arifin, M, 1984, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2015, Teori Belajar & Pembelajaran,

Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.

Dimyati M Mahmud, 1990 , Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan,

Yogyakarta.

Hendra Kurniawan,2013, Penanaman Karakter melalui Pembelajaran Sejarah

dengan Paradigma Konstruktivisme dalam Kurikulum 2013.

HeliusSjamsuddin, 1996.Metodologi sejarah, Jakarta, Proyek Pendidikan Tenaga

Akademik.

Hisyam Zaini dan Bermawy Munthe, 2008, Strategi Pembelajaran Aktif,

Yogyakarta, Insan Madani.

Hujair AH Snaky,2013, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Yogyakrta

Kaukaba Dipantara.

Kosasih, 2014, Strategi Belajar dan Pembelajaran,Bandung, Yrama Widya.

Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini.

Jakarta: DepdikbudMason

Widja, L.G, 1998, Ilmu Sejarah : Sejarah dalam Prespektif Pendidikan,

Semarang,Setya Wacana.

Miftahul Huda, 2012, Cooperative Learning Metode , Teknik, Struktur, dan Model

Terapan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

104

Siregar, Nara, 2011, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor, Ghalia Indonesia.

Nani dan Zainal Trimo, 2010, Praktik Pakem IPS SD JILID 3, Erlangga.

Nana Sudjana, 1990, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT

Remaja Rosdakarya.

Paul Suparno, 1997, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta,

Kanisius.

Ramlah Ahmadi,2014, Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan,

Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.

Suharsimi Arikunto, 2012, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Jakarta, Bumi

Aksara.

Sumadi Suryabrata, 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Susilo, 2007.Penelitian Tindakan Kelas, Sleman.Pustaka Book Publisher.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sri Sutjianingsih, 1995 Pengajaran Sejarah, Jakarta: Cv Dwi Jaya Karta.

Syaiful Bahari Djamariyah, 201 , Psikologi Belajar,Jakarta, Renika Cipta.

Tampubolon M, 2014. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi

Pendidik dan Keilmuan. Jakarta. Erlangga

Tasrial Daryanto. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta. Gava Media.

Tukaran Taniredja, 2011,Model-model Pembelajaran Inovatif, Alfabeta, Bandung.

Wahyudi Madjid 2014. ilmu sejarah: sebuah pengantar , Jakarta,

Prenada Media Group.

Wingkel, W.S, 1996, Psikologi Pengajaran, Jakarta, PT Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

105

Yudhi Munadi,2010, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta,

Gaung Persada Press.

Sumber Internet :

https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no1a

pril2010/PARADIGMA%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH%20YR%20Suba

kti.pdf di akses 17 Juli 2017

Sumber Skripsi :

Fajar Arif Wijaya Latief, 2015 Penerapan Strategi Pembelajaran Joyful Learning

Berbantu Dengan Humor Untuk Meningkatkan PrestasiBelajar Akuntansi

Pada Kelas Xi Ips 3 Di Man 2 Madiun Tahun Ajaran 2014/2015

Jemi Fantula, 2016, Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui

Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pemanfaatan Media Audio

Visual.

Rohyana Nur Isnaeny. 2013. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Dan Prestasi Belajar Akuntansi Standar Kompetensi Mengelola Kartu

Aktiva Tetap Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Godean Tahun

Ajaran 2012/2013. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Vera Etika, 2013, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Joyfull Learning

Berbantuan Modul Smart-Interaktif Pada Hasil Belajar Materi Gerak

Lurus.

Yohanes Arga Pribadi, 2015, Penerapan Cooperatvie Learning Tipe Numbered

Head Together untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Akutansi SMK YPKK 2 Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

106

Lampiran 1

(Surat Izin Penelitian Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

107

Lampiran 2

(Silabus)

SEJARAH INDONESIA

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas : X ( Sepuluh )

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa

ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.7 Menganalisisberbagai teori

tentang proses masuk dan

berkembangnya agama dan

kebudayaan Islam di

Indonesia.

Perkembangan

Kerajaan-Kerajaan

Islam di Indonesia

Teori-teori

masuk dan

Mengamati:

Membaca buku teks dan

melihat gambar-gambar

peninggalan zaman

perkembangan kerajaan-

Sikap:

Observasi

Tentang kegiatan peserta

didik dalam proses

mengumpulkan data,

24 jp

Buku

Paket

Sejarah

Indonesia

kelas X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

108

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.8 Menganalisis karakteristik

kehidupan masyarakat,

pemerintahan dan

kebudayaan pada masa

kerajaan-kerajaan Islam di

Indonesia dan

menunjukan contoh bukti-

bukti yang masih berlaku

pada kehidupan

masyarakat Indonesia

masa kini.

4.7 Mengolah informasi

mengenai proses masuk

dan perkembangan kerajaan

Islam dengan menerapkan

cara berpikir kronologis,

dan pengaruhnya pada

kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini serta

mengemukakannya dalam

bentuk tulisan.

4.8 Menyajikan hasil

penalaran dalam bentuk

tulisan tentang nilai-nilai

dan unsur budaya yang

berkembang pada masa

kerajaan Islam dan masih

berkelanjutan dalam

kehidupan bangsa

berkembangnya

Islam

Kerajaan-

kerajaan Islam

di Indonesia

Bukti-bukti

Kehidupan dan

hasil-hasil

budaya

pengaruh Islam

yang masih ada

pada saat ini

kerajaan Islam di

Indonesia

Menanya:

Menanya untuk

mendapatkan klarifikasi

tentang zaman

perkembangan kerajaan-

kerajaan Islam di

Indonesia.

Mengumpulkan Informasi:

Mengumpulkaninformas

i terkait dengan

pertanyaan dan materi

tentang zaman

perkembangan kerajaan-

kerajaan Islam di

Indonesia melalui

bacaan, internet,

pengamatan terhadap

sumber-sumber sejarah

yang ada di museum

dan atau peninggalan-

peninggalan yang ada di

lingkungan terdekat.

Menalar/Mengasosiasi:

Menganalisis informasi

dan data-data yang

didapat baik dari bacaan

maupun dari sumber-

analisis data dan

pembuatan laporan tentang

perkembangan kerajaan-

kerajaan Islam dan hasil-

hasil kebudayaannya di

Indonesia (peduli, cinta

damai, responsif, proaktif,

jujur, tanggungjawab).

Pengetahuan:

Tes tertulis/lisan tentang

perkembangan kerajaan-

kerajaan Islam dan hasil-

hasil kebudayaannya di

Indonesia

Tugas membuat laporan

dalam bentuk tulisan

mengenai perkembangan

kerajaan-kerajaan Islam di

Indonesia.

Keterampilan:

Portofolio

TentangLaporan-laporan

dan karya peserta didik

tentangperkembangan

kerajaan-kerajaan Islam

dan hasil-hasil

kebudayaannya di

Indonesia

Buku-

buku

lainya

Internet (

jika

tersedia)

Gambar

hasil-

hasil

peninggal

an zaman

Islam

Peta

letak

kerajaan-

kerajaan

Islam di

Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

109

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Indonesia pada masa kini

sumber terkait untuk

mendapatkan

kesimpulan tentang

zaman perkembangan

kerajaan-kerajaan Islam

di Indonesia.

Mengomunikasikan:

Melaporkan dalam

bentuk tulisan hasil

analisis dan kesimpulan

tentang Indonesia pada

zaman perkembangan

kerajaan-kerajaan Islam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

110

Lampiran 3

(RPP Siklus 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Playen

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas / Semester : X / Genap

Materi Pokok : Islamisasi dan silang budaya di Nusantara

Alokasi Waktu : 2x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI) KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan.

A. Kompetensi Dasar :

3.7 : Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan

berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia.

3.7.1 : Menganalisis teori-teori masuk dan berkembangnya Islam di

Nusantara

3.7.2 : Menganalisis kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

3.7.3 : Menganalisis bukti-bukti kehidupan dan hasil-hasil budaya

pengaruh Islam yang masih ada pada saat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

111

B. Indikator pencapaian kompetensi

4.7 : Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan

kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan

pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

serta mengemukakannya

D. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan jaringan perdagangan regional dan Internasional di Nusantara

2. Menganalisis keterkaitan antaraperkembangan Islam dan jaringan

perdagangan antar pulau di Nusantara

3. Memiliki keterampilan mengolah informasi dan menyajikan dalam bentuk

tulisan tentang aktivitas perdagangan dan kaitannya dengan penyebaran Islam

di Nusantara.

E. Materi pembelajaran

1. Jaringan perdagangan regional dan internasional di Nusantara

2. Islamisasi dan jaringan perdagangan antar pulau

E. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Joyfull Learning

2. Metode Pembelajaran : Diskusi

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media: a. Buku Paket : 1. Sejarah masuk dan berkembangnya islam di Indonesia –

A.Hasym 2. Sejarah nasional Indonesia Jiid I – Marwati Djoened

Poesponegoro

3. Indonesian Heritage – Anthony Reid b. Power point : Islamisasi dan silang budaya di Nusantara

2. Alat/Bahan: a. laptop

b. LCD

4.7.1 : Membuat laporan tertulis berbentuk artikel tentang pengaruh

islamisasi di Indonesia dalam bidang politik, sosial dan agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

112

3. Sumber Belajar: a. KemdikbudRI. 2013. Buku Guru, Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta:

Kemdikbud

b. Kemdikbud RI. 2013. Buku Siswa, Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta:

Kemdikbud

. G. Kegiatan Pembelajaran:

KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Memberikan salam

Menanyakan akan kesiapan untuk pembelajaran,

kebersihan ruangan kelas, kerapihan, presensi, dan

media dan alat serta buku yang diperlukan

Meminta seorang siswa berdoa

Menanya tentang materi yang telah dipelajari minggu

lalu

Menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi

pembelajaran hari ini

20 Menit

Inti Mengmati

Guru menayangkan PPT tentang Islamisasi dan silang

budaya di Nusantara

Peserta didik membaca buku teks (siswa )untuk memahami tentang Islamisasi dan silang budaya di

Nusantara

Guru menyampaikan Topik ―Islamisasi dan silang budaya di nusantara‖.

Menanya

Dengan mengamati tayangan power point serta

membaca buku paket, guru mendorong peserta didik

untuk bertanya hal-hal yang sekiranya terkait dengan

materi dan gambar yang ditayangkan.

Guru secara singkat merespon setiap pertanyaan yang

muncul dari peserta didik dan menegaskan kembali

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

113

Mengumpulkan Informasi

Siswa mendapatkan penjelasan tentang pelaksanaan

model pembelajaran joyfull learning berbantu dengan

media puzzle

Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok, kemudian

Guru memberikan kepingan puzzle kepada masing-

masing kelompok.

Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menyusun

kepingan puzzle tersebut

Mengasosiasi

Setiap anggota kelompok berperan menyusun

kepingan gambar yag telah diberikan

Guru memfasilitasi siswa dengan handout yang telah

disiapkan.

Mengkomunikasikan

Peserta didik mempresentasikan hasil kerja yang

sudah diberikan, sehingga mendapatkan kesimpulan

akhir.

Kelompok yang lain menyimak dan mencatat

informasi dari kelompok yang prsesntasi di depan

kelasserta dapat bertanya.

Penutup Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi secara

bersama-sama

Guru menanyakan apa saja nilai-nilai yang dapat diambil dalam pembelajaran hari ini

Peserta didik diminta untuk mengumpulkan Lembar Kerja

Guru menutup pembelajaran hari ini dengan salam dan terima kasih

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

114

H. Penilaian

a. Teknik penilaian : Tes Tertulis

Soal:

1. Bagaimana pendapat kamu tentang berbagai teori masuknya islam ke

Indonesia?

2. Proses Islamisasi di Indonesia berlangsung dalam waktu yang panjang bahkan

masih terus berlangsung. Jelaskan !

3. Mengapa Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat Indonesia?

b. Instrumen penilaian

1. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Setiap soal mempunyai bobot yang sama 20

Nilai = X 100

2. Instrumen Penilaian aktivitas belajar siswa

No

Nama

Ker

jasa

ma

kel

om

pok

Men

gam

bil

gil

iran

Ber

tanya

Men

gem

ukak

an

pen

dap

at

Mem

pre

senta

sikan

has

il d

iskusi

Kea

kti

fan d

iskusi

kel

om

pok

Kem

ampuan

men

gan

alis

is

Kec

akap

an

mem

ecah

kan

mas

alah

Jumlah

(1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4)

1

2

Dst

Keterangan penilaian menggunakan skala 1-4

e) Skor 1 = kurang

f) Skor 2 = cukup

g) Skor 3 = baik

h) Skor 4 = amat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

115

3. Instrumen pengamatan presentasi

No Nama Menjelaskan

1-4

Memvisualkan

1-4

Merespon

1-4

Jumlah

skor

1

2

Keterangan penilaian menggunakan skala 1-4

e) Skor 1 = kurang

f) Skor 2 = cukup

g) Skor 3 = baik

h) Skor 4 = amat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

116

LAMPIRAN

Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara

Islamisasi adalah proses sejarah yang panjang yang bahkan sampai kini masih

terus berlanjut… Kalau para ahli sejarah mempersoalkan tentang asal usul

nasionalisme Indonesia, atau integrasi bangsa, mereka menyebutkan Islam sebagai

salah satu faktor utama maka hal itu bisa diartikan pada sifat Islam yang universal

dan pada jaringan ingatan kolektif yaitu keterkaitan para ulama di Nusantara dalam

berbagai corak jaringan sosial guru-murid, murid sesama murid; penulis-dan-

pembaca, dan tak kurang pentingnya ulama-umara serta ulama dan umat.

Kedatangan Islam ke Nusantara mempunyai sejarah yang panjang.Satu di

antaranya adalah tentang interaksi ajaran Islam dengan masyarakat di Nusantara yang

kemudian memeluk Islam.Lewat jaringan perdagangan, Islam dibawa masuk sampai

ke lingkungan istana.Interaksi budaya Islam dengan budaya yang ada sebelumnya

memunculkan sebuah jaringan keilmuan, akulturasi budaya dan perkembangan

kebudayaan Islam. Uraian berikut akan mencoba menjabarkan proses Islamisasi di

Indonesia dan mengurai simpul dari silang budaya yang sampai kini masih terus

berlanjut.

Terdapat berbagai pendapat mengenai proses masuknya Islam ke Kepulauan

Indonesia, terutama perihal waktu dan tempat asalnya. Pertama, sarjana-sarjana

Barat—kebanyakan dari Negeri Belanda—mengatakan bahwa Islam yang masuk ke

Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H.

Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan

dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis, berada di jalur perdagangan antara

timur dan barat.PedagangArab yang bermahzab Syafi‘i telah bermukim di Gujarat

dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah (abad ke-7 M).Orang yang menyebarkan

Islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan

para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia

Timur.Pendapat J. Pijnapel kemudian didukung oleh C. Snouck Hurgronye, dan J.P.

Moquetta (1912).Argumentasinya didasarkan pada.batu nisan Sultan Malik Al-Saleh

yang wafat pada 17 Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu

nisan di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik,

Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan yang terdapat di Kambay,

Gujarat. Moquetta kemudian berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari

Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah

belajar kaligrafi khas Gujarat.

Kedua, Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa Islam yang masuk ke

Indonesia berasal dari Persia (Iran sekarang).Pendapatnya didasarkan pada kesamaan

budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi

tersebut antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

117

kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi

tabot di Pariaman di Sumatra Barat dan Bengkulu.

Ketiga, Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa

Islam berasaldari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung

pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Senada dengan pendapat Hamka, teori

yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan Anthony H. Johns.

Menurutnya, proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang

datang ke Kepulauan Indonesia. Kaum ini biasanya mengembara dari satu tempat ke

tempat lainnya dengan motivasi hanya pengembangan agama Islam.

Semua teori di atas bukan mengada-ada, tetapi mungkin bisa saling

melengkapi.Islamisasi di Kepulauan Indonesia merupakan hal yang kompleks dan

hingga kini prosesnya masih terus berjalan.Pasai dan Malaka, adalah tempat di mana

tongkat estafet Islamisasi dimulai.Pengaruh Pasai kemudian diwarisi Aceh

Darussalam.Sedangkan Johor tidak pernah bisa melupakan jasa dinasti Palembang

yang pernah berjaya dan mengislamkan Malaka. Demikian pula Sulu dan

Mangindanao akan selalu mengingat Johor sebagai pengirim Islam ke wilayahnya.

Sementara itu Minangkabau akan selalu mengingat Malaka sebagai pengirim Islam

dan tak pernah melupakan Aceh sebagai peletak dasar tradisi surau di Ulakan.

Sebaliknya Pahang akan selalu mengingat pendatang dari Minangkabau yang telah

membawa Islam. Peranan para perantau dan penyiar agama Islam dari Minangkabau

juga selalu diingat dalam tradisi Luwu dan Gowa-Tallo

Awal masuknya Islam di Nusantara yaitu pada pertengahan abad ke-15, ibu

kota Campa, Wijaya jatuh ke tangan Vietnam yang datang dari utara. Dalam

kenangan historis Jawa, Campa selalu diingat dalam kaitannya dengan Islamisasi.Dari

sinilah Raden Rahmat anak seorang putri Campa dengan seorang Arab, datang ke

Majapahit untuk menemui bibinya yang telah kawin dengan raja Majapahit.Ia

kemudian dikenal sebagai Sunan Ampel salah seorang wali tertua. Sunan Giri yang

biasa disebut sebagai ‗paus‘ dalam sumber Belanda bukan saja berpengaruh di

kalangan para wali tetapi juga dikenang sebagai penyebar agama Islam di Kepulauan

Indonesia bagian Timur. Raja Ternate Sultan Zainal Abidin pergi ke Giri (1495)

untuk memperdalam pengetahuan agama. Tak lama setelah kembali ke Ternate,

Sultan Zainal Abidin mangkat, tetapi beliau telah menjadikan Ternate sebagai

kekuatan Islam.Di bagian lain, Demak telah berhasil mengislamkan Banjarmasin.

Mata rantai proses Islamisasi di Kepulauan Indonesia masih terus berlangsung.

Jaringan kolektif keislaman di Kepulauan Indonesia inilah nantinya yang

mempercepat proses terbentuknya nasionalisme Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

118

Lampiran 4

(RPP Siklus 2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Playen

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas / Semester : X / Genap

Materi Pokok : Islamisasi dan jaringan perdagangan antar

pulau

Alokasi Waktu : 2x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI) KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar :

3.7 : Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan

berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia.

3.7.1 : Menganalisis teori-teori masuk dan berkembangnya Islam di

Nusantara

3.7.2 : Menganalisis kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

3.7.3 : Menganalisis bukti-bukti Kehidupan dan hasil-hasil budaya

pengaruh Islam yang masih ada pada saat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

119

C. Indikator pencapaian kompetensi 4.7 : Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan

kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan

pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

serta mengemukakannya

D. Materi pembelajaran

1. Jaringan perdagangan regional dan internasional di Nusantara,

2. Islam dan jaringan perdagangan antarpulau,

3. Dampak jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511) terhadap jalur

perdagangan di Nusantara.

E. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik mampu:

1. Menjelaskan jaringan perdagangan regional dan internasional diNusantara;

2. Menganalisis keterkaitan antara perkembangan Islam dan

jaringanperdagangan antarpulau di Nusantara;

3. Menganalisis dampak jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511)terhadap

jalur peradagangan dan pelayaran di Nusantara; dan

4. Memiliki keterampilan mengolah informasi dan menyajikan dalambentuk

tulisan tentang aktivitas perdagangan dan kaitannya denganpenyebaran Islam

di Nusantara.

F. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Joyfull Learning

2. Metode Pembelajaran : Diskusi

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media: a. Buku Paket : 1.Sejarah masuk dan berkembangnya islam di Indonesia –

A.Hasym 2.Sejarah nasional Indonesia Jiid I – Marwati Djoened

Poesponegoro

3. Indonesian Heritage – Anthony Reid b. Power point : Islamisasi dan silang budaya di nusantara

2. Alat/Bahan: a. laptop

b. LCD

4.7.1 : Membuat laporan tertulis berbentuk artikel tentang pengaruh

islamisasi di Indonesia dalam bidang politik, sosial dan agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

120

3. Sumber Belajar: a. KemdikbudRI. 2013. Buku Guru, Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta:

Kemdikbud

b. Kemdikbud RI. 2013. Buku Siswa, Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta:

Kemdikbud

. H. Kegiatan Pembelajaran:

KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Memberikan salam

Menanyakan akan kesiapan untuk pembelajaran,

kebersihan ruangan kelas, kerapihan, presensi, dan

media dan alat serta buku yang diperlukan

Meminta seorang siswa berdoa

Menanya tentang materi yang telah dipelajari minggu

lalu

Menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi

pembelajaran hari ini

20 Menit

Inti Mengmati

Guru menayangkan PPT tentang Islamisasi dan silang

budaya di Nusantara

Peserta didik membaca buku teks (siswa )untuk memahami tentang Islamisasi dan silang budaya di

Nusantara

Guru menyampaikan Topik ―Islam dan jaringan perdagangan antar pulau‖.

Menanya

Dengan mengamati tayangan power point serta

membaca buku paket, guru mendorong peserta didik

untuk bertanya hal-hal yang sekiranya terkait dengan

materi dan gambar yang ditayangkan.

Guru secara singkat merespon setiap pertanyaan yang

muncul dari peserta didik dan menegaskan kembali

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

121

Mengumpulkan Informasi

Siswa mendapatkan penjelasan tentang pelaksanaan

model pembelajaran joyfull learning berbantu dengan

media puzzle

Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok, kemudian

Guru memberikan kepingan puzzle kepada masing-

masing kelompok.

Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menyusun

kepingan puzzle tersebut

Mengasosiasi

Setiap anggota kelompok berperan menyusun

kepingan gambar yag telah diberikan

Guru memfasilitasi siswa dengan handout yang telah

disiapkan.

Mengkomunikasikan

Peserta didik mempresentasikan hasil kerja yang

sudah diberikan, sehingga mendapatkan kesimpulan

akhir.

Kelompok yang lain menyimak dan mencatat

informasi dari kelompok yang prsesntasi di depan

kelasserta dapat bertanya.

Penutup Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi secara

bersama-sama

Guru menanyakan apa saja nilai-nilai yang dapat diambil dalam pembelajaran tersebut.

Peserta didik diminta untuk mengumpulkan Lembar Kerja

Guru menutup pembelajaran hari ini dengan salam dan terima kasih

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

122

I. Penilaian

a. Teknik penilaian : Tes Tertulis

Soal:

1. Jelaskan tentang jaringan perdagangan regional dan internasional

2. Jelaskan tentang kaitan antara penyebaran budaya Islam dan perkembangan

jaringan perdagangan dunia dan antarpulau di Nusantara

3. Jelaskan tentang kedatangan Portugis dan dampak jatuhnya Malaka ke

Portugis terhadap perubahan jaringan perdagangan dan pelayaran di

Nusantara.

b. Instrumen penilaian

1. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Setiap soal mempunyai bobot yang sama 20

Nilai = X 100

2. Instrumen Penilaian aktivitas belajar siswa

No

Nama

Ker

jasa

ma

kel

om

pok

Men

gam

bil

gil

iran

Ber

tanya

Men

gem

ukak

an

pen

dap

at

Mem

pre

senta

sikan

has

il d

iskusi

Kea

kti

fan d

iskusi

kel

om

pok

Kem

ampuan

men

gan

alis

is

Kec

akap

an

mem

ecah

kan

mas

alah

Jumlah

(1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4)

1

2

Dst

Keterangan penilaian menggunakan skala 1-4

i) Skor 1 = kurang

j) Skor 2 = cukup

k) Skor 3 = baik

l) Skor 4 = amat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

123

3. Instrumen pengamatan presentasi

No Nama Menjelaskan

1-4

Memvisualkan

1-4

Merespon

1-4

Jumlah

skor

1

2

Keterangan penilaian menggunakan skala 1-4

i) Skor 1 = kurang

j) Skor 2 = cukup

k) Skor 3 = baik

l) Skor 4 = amat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

124

LAMPIRAN

Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau - Sudah ada perdagangan, sejak

abad pertama Masehi di kepulauan Indonesia berdasarkan data arkeologi berupa

prasasti-prasati serta data historis berupa berita-berita asing.Jalur – jalur pelayaran

maupun perdagangan Kerajaan Sriwijaya dengan beberapa negara di Asia Tenggara,

cina, dan India (Berdasarkan berita cina yang telah dikaji, diantaranya oleh

W.Wolters (1967).

Dari catatan-catatan di sejarah Indonesia dan Malaya yang telah di himpun dari

sumber Cina oleh W.P Groeneveldt, telah menunjukkan adanya jaringan perdagangan

antara kerajaan-kerajaan di Kepulauan Indonesia dengan berbagai negeri terutama

dengan Cina.Kontak dagang itu sudah berlangsung sejak abad-abad pertama Masehi

hingga abad ke-16.Kemudian kapal-kapal dagang Arab juga mulai berlayar ke

wilayah Asia Tenggara sejak permulaan abad ke-7. Dan dari literatur Arab juga

banyak sumber berita tentang perjalanan mereka ke Asia Tenggara.\

Adanya jalur pelayaran tersebut menyebabkan muncul jaringan perdagangan

dan pertumbuhan yang disertai perkembangan kota- kota pusat kesultanan dengan

kota- kota bandar pada abad ke-13 hingga abad ke-18 misalnya, Samudera Pasai,

Malaka, Banda Aceh, Palembang, Demak, Siak Indrapura, Jambi, Minangkabau,

Cirebon, Banten, Ternate, Tidore, Goa-Tallo, Kutai, Banjar, dan kota- kota lainnya.

Dari sumber literatur Cina, Cheng Ho mencatat terdapat kerajaan bercorak Islam atau

kesultanan, antara lain, Malaka dan Samudera Pasai yang tumbuh dan berkembang

sejak abad ke- 13 sampai abad ke- 15, sedangkan Ma Huan juga memberitakan ada

komunitas- komunitas Muslim di pesisir utara Jawa Timur. Berita Tome Pires dalam

Suma Oriental (1512-1515) juga memberikan gambaran terkait keberadaan jalur

pelayaran jaringan perdagangan, baik regional ataupun internasional. Ia menceritakan

tentang lalu lintas maupun kehadiran para pedagang di Samudra Pasai yang berasal

dari Bengal, Turki, Persia, Gujarat, Arab, Kling, Malayu, Jawa, dan Siam. Selain itu

Tome Pires juga telah mencatat kehadiran para pedagang di Malaka dari Kairo,

Mekkah, Aden, Abysinia, Kilwa, Malindi, Persia, Ormuz, Rum, Turki, Kristen

Armenia, Gujarat, Chaul, Dabbol, Goa, Keling, Dekkan, Malabar, Orissa, Ceylon,

Bengal, Arakan, Pegu, Siam, Kedah, Malayu, Pahang, Patani, Kamboja, Campa,

Cossin Cina, Cina, Lequeos, Bruei, Lucus, Tanjung Pura, Lawe, Bangka, Lingga,

Maluku, Banda, Bima, Timor, Madura, Jawa, Sunda, Palembang, Jambi, Tongkal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

125

Indragiri, Kapatra, Minangkabau, Siak, Arqua, Aru, Tamjano, Pase, Pedir, dan

Maladiva.

Berdasarkan kehadiran sejumlah pedagang dari berbagai negeri dan bangsa di

Samudera Pasai, Malaka, dan bandar-bandar di pesisir utara Jawa dapat disimpulakan

adanya jalur- jalur pelayaran dan jaringan perdagangan antara beberapa kesultanan di

Kepulauan Indonesia baik yang bersifat regional maupun internasional. Hubungan

pelayaran yang disertai perdagangan antara Nusantara dengan Arab meningkat

menjadi hubungan langsung dan dalam intensitas tinggi.Dengan demikian aktivitas

perdagangan dan pelayaran di Samudera Hindia menjadi semakin ramai.Peningkatan

pelayaran tersebut berkaitan erat dengan semakin maju perdagangan di masa jaya

pemerintahan Dinasti Abbasiyah (750-1258).Dengan ditetapkan Baghdad menjadi

pusat pemerintahan yang menggantikan Damaskus (Syam) aktivitas pelayaran dan

perdagangan di Teluk Persia menjadi lebih ramai.Pedagang Arab yang selama ini

hanya berlayar sampai India, dari abad ke-8 mulai masuk ke Kepulauan Indonesia

dalam rangka perjalanan menuju ke Cina.Meskipun hanya transit, tetapi hubungan

Arab dengan kerajaan- kerajaan di Kepulauan Indonesia menjadi langsung.

Hubungan itu menjadi semakin ramai manakala pedagang Arab di larang masuk ke

Cina dan koloni mereka dihancurkan oleh Huang Chou, menyusul suatu

pemberontakan yang terjadi pada 879 H. Orang–orang Islam pun melarikan diri dari

pelabuhan Kanton dan meminta perlindungan dari Raja Kedah dan Palembang.

Ditaklukkannya Malaka oleh Portugis pada 1511, dan usaha Portugis selanjutnya

untuk menguasai lalu lintas di selat tersebut telah mendorong para pedagang untuk

mengambil jalur alternatif yakni dengan melintasi Semenanjung atau pantai barat

Sumatra ke Selat Sunda.

Pergeseran ini melahirkan pelabuhan perantara yang baru, seperti Aceh, Patani,

Pahang, Johor, Banten, Makassar serta lain sebagainya. Saat itu, pelayaran di Selat

Malaka sering diganggu oleh perompak laut (bajak laut) yang sering terjadi pada jalur

perdagangan yang ramai, akan tetapi kurang mendapat pengawasan oleh penguasa

setempat. Perompakan itu sendiri sesungguhnya merupakan bentuk kuno kegiatan

dagang.Kegiatan itu dilakukan karena merosotnya keadaan politik serta mengganggu

kewenangan pemerintahan yang berdaulat penuh atau kedaulatannya di bawah

penguasa kolonial.Akibat aktivitas bajak laut tersebut, rute pelayaran perdagangan

yang semula melalui Asia Barat ke Jawa lalu berubah melalui pesisir Sumatra dan

Sunda.Dari pelabuhan ini pula para pedagang singgah di Pelabuhan Barus, Tiku, dan

Pariaman.Perdagangan pada wilayah timur Kepulauan Indonesia lebih pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

126

perdagangan cengkih dan pala.Dari Ternate dan Tidore (Maluku) di bawa barang

komoditi itu menuju Somba Opu, yakni ibukota Kerajaan Gowa di Sulawesi

Selatan.Somba Opu pada abad ke-16 telah menjalin hubungan perdagangan dengan

Patani, Johor, Blambangan, Banjar, dan Maluku.Adapun Hitu (Ambon) menjadi

pelabuhan yang menampung komoditi cengkih dari Huamual (Seram Barat),

sedangkan komoditi pala pusatnya di Banda.Semua pelabuhan itu umumnya

didatangi oleh para pedagang Jawa, Arab, Cina, dan Makassar.Kehadiran pedagang

tersebut mempengaruhi corak kehidupan serta budaya setempat, misalnya ditemui

bekas koloninya seperti Maspait (Majapahit), Kota Jawa (Jawa) dan Kota

Mangkasare (Makassar).

Pada abad ke- 15, Sulawesi Selatan didatangi pedagang Muslim dari Malaka,

Sumatra, dan Jawa,. Dalam perjalanan sejarah, masyarakat Muslim di Gowa yakni

Raja Gowa Muhammad Said (1639-1653) serta putra penggantinya, Hasanuddin

(1653-1669) telah menjalin hubungan dagang yakni dengan bangsa Portugis. Bahkan

Sultan Muhammad Said dan Karaeng Pattingaloang juga turut memberikan saham

dalam perdagangan yang dilakukan Fr. Vieira, meskipun mereka beragama

Katolik.Kerjasama tersebut didorong oleh adanya usaha monopoli perdagangan

rempah- rempah yang dilancarkan oleh kompeni Belanda di Maluku. Hubungan

Ternate, Hitu dengan Jawa sangat erat. Dengan ditandai adanya seorang raja yang

dianggap benar-benar telah memeluk Islam yaitu Zainal Abidin (1486-1500) yang

pernah belajar di Madrasah Giri.Ia dijuluki sebagai Raja Bulawa yang artinya raja

cengkih, karena ia membawa cengkeh dari Maluku sebagai persembahan. Cengkih,

pala, dan bunga pala (fuli) itu, hanya terdapat di Kepulauan Indonesia bagian timur,

sehingga banyak barang yang sampai ke Eropa harus melewati jalur perdagangan

yang amat panjang dari Maluku sampai ke Laut Tengah. Cengkih yang

diperdagangkan yaitu putik bunga tumbuhan hijau (szygium aromaticum atau

caryophullus aromaticus) yang telah dikeringkan.Satu pohon tersebut ada yang

menghasilkan cengkih hingga 34 kg. Hamparan cengkih di tanam di perbukitan di

pulau- pulau kecil Ternate, Tidore, Makian, maupun Motir di lepas pantai barat

Halmahera dan baru berhasil di tanam di pulau yang relatif besar, yakni Bacan,

Ambon dan Seram.

Meningkatnya ekspor lada dalam perdagangan internasional, membuat

pedagang nusantara mengambil alih peranan India sebagai pemasok utama untuk

pasaran Eropa yang telah berkembang dengan cepat.Selama periode (1500- 1530)

banyak sekali terjadi gangguan di laut sehingga bandar- bandar Laut Tengah harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

127

mencari pasokan hasil bumi dari Asia ke Lisabon. Oleh karena itu secara berangsur-

angsur jalur perdagangan yang ditempuh pedagang muslim bertambah aktif, di

tambah dengan adanya perang di laut Eropa, penaklukan Ottoman atas Mesir (1517)

dan pantai Laut Merah Arabia (1538) memberikan dukungan yang besar untuk

berkembangnya pelayaran Islam di Samudera Hindia.

Meskipun banyak kota bandar, akan tetapi yang berfungsi hanya untuk

melakukan ekspor dan impor komoditi, pada umumnya adalah kota- kota bandar

besar yang beribu kota pemerintahan di pesisir, seperti Banten, Jayakarta, Cirebon,

Jepara - Demak, Ternate, Goa-Tallo, Tidore, Banjarmasin, Malaka, Samudera Pasai,

Kesultanan Jambi, Palembang dan Jambi. Kesultanan Mataram berdiri dari abad ke-

16 sampai ke-18.Meskipun kedudukannya sebagai kerajaan pedalaman namun

wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar pulau Jawa yang merupakan hasil

ekspansi Sultan Agung.Kesultanan Mataram juga memiliki kota-kota bandar, seperti

Jepara, Tegal, Kendal, Semarang, Tuban, Gresik, Sedayu, dan Surabaya.

Dalam proses perdagangan terjalin hubungan antar etnis yang sangat erat.

Berbagai etnis dari kerajaan- kerajaan itu kemudian berkumpul dan membentuk suatu

komunitas. Oleh karena itu, muncullah nama- nama kampung berdasarkan asal

daerah. Contohnya,di Jakarta terdapat perkampungan Keling, Pakojan, dan kampung-

kampung lainnya yang berasal dari daerah- daerah asal yang jauh dari kota- kota yang

dikunjungi, seperti Kampung Melayu, Kampung Ambon, Kampung Bandan, dan

Kampung Bali. Pada masa zaman pertumbuhan dan perkembangan Islam, sistem jual

beli barang dilakukan dengan cara barter. Sistem barter dilakukan antara pedagang-

pedagang dari daerah pesisir dengan daerah pedalaman, bahkan kadang- kadang

langsung kepetani. Transaksi tersebut dilakukan di pasar, baik di kota ataupun desa.

Tradisi jual- beli dengan sistem barter sampai saat ini masih dilakukan oleh beberapa

masyarakat sederhana yang berada jauh di daerah terpencil. Di beberapa kota pada

masa perkembangan Islam dan pertumbuhan telah menggunakan mata uang sebagai

nilai tukar barang. Mata uang yang dipergunakan tidak mengikat pada mata uang

tertentu, kecuali ada ketentuan yang diatur pemerintah daerah setempat.

Kemunduran perdagangan dan kerajaan yang berada di daerah tepi pantai

disebabkan karena kemenangan militer serta ekonomi dari Belanda, dan munculnya

kerajaan- kerajaan agraris di pedalaman yang tidak menaruh perhatian terhadap

perdagangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

128

Lampiran 5

(Lembar Observasi)

Lembar Observasi Aktivitas

Siswa di Kelas

Satuan Pendidikan :……………

Mata Pelajaran :……………

Kelas : ……………

Alokasi Waktu : ……………

No Aspek yang diamati Jumlah Siswa Persentase

1 Bekerja sama dalam kelompok

2 Menanggapi giliran saat diskusi

3 Bertanya

4 Mengemukakan pendapat

5 Menghargai pendapat teman

6 Mempresentasikan hasil diskusi

7 Keaktifan dalam diskusi kelompok

8 Kemampuan menganalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

129

Lampiran 6

(Kisi-kisi soal siklus l)

KISI-KISI ULANGAN 1 Mapel : Sejarah Wajib

Kelas/Semester : X/2

Waktu : 1 X45 menit (1JP)

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk

soal

No

Soal

3.2 Menganalisis berbagai

teori tentang proses

masuk dan

berkembangnya agama

dan kebudayaan Islam di

Indonesia.

Islamisasi dan Silang

budaya antar pulau

Pengertian islamisasi

PG 1

Yang dimaksud akulturasi

PG 2

Sejarawan yang berpendapat masuknya islam ke Indonesia abad ke 7

PG 3

Teori masuknya islam ke nusantara

PG 4

Upacara Tabot PG 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

130

Alasan agama Isalm bisa cepat diterima di Nusantara PG 6

Masuknya islam di Nusantara PG 7

Cara penyebaran islam ke Nusantara PG 8

Teori Arab PG 9

Nama asli Sunan Gersik PG 10

Ilmuwan yang menyatakan masuknya Islam ke nusantara

berasal dari pedagang gujarat

PG 11

Para pedagang gujarat menyebarkan islam PG 12

Sarjana-sarjana barat mengasumsikan letak gujarat PG 13

Kerajaan islam pertama PG 14

Tokoh yang berpendapat bahwa orang yang menyebarkan

islam ke nusantara bukan dari orang arab langsung

PG 15

Tokoh yang berpendapat islam masuk ke nusantara melalui

Gujarat

PG 16

Daerah asal pengaruh masuknya agama islam PG 17

Tokoh pendukung Pijnapel PG 18

Tokoh Alwi Sihab PG 19

Wujud keberlangsungan interaksi dari Islamisasi di Nusantara PG 20

Penjelasan tokoh Zainal Abidin PG 21

Alasan jalur laut digunakan untuk jalur perdagangan PG 22

Penjelasan tokoh Tome Pires PG 23

Pemberontakan yang terjadi pada 879 H PG 24

Komoditi diperdagangkan antar pulau PG 25

pengertian dari islamisasi ES 1

Alasan islam bisa cepat diterima di Indonesia ES 2

Pendapat mengenai proses islamisasi di Nusantara ES 3

Proses islamisasi dan silang budaya antar pulau di wilayah

Nusantara

ES 4

Nilai-nilai yang dapat diambil dari proses islamisasi dan silang

budaya antar pulau

ES 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

131

Lampiran 7

(Kisi-kisi Soal Siklus 2)

KISI-KISI ULANGAN 2 Mapel : Sejarah Wajib

Kelas/Semester : X/2

Waktu : 1 X45 menit (1JP)

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk

soal

No Soal

3.3 Menganalisis berbagai teori

tentang proses

masuk dan berkembangnya

agama dan

kebudayaan Islam di Indonesia.

Islam dan perdagangan

antar pulau Ciri perdagangan PG 1

Terbentuknya jaringan antar pulau PG 2

Rasi bintang biduk PG 3

Arah angin untuk berlayar ke arah selatan PG 4

Keterangan Tome Pires PG 5

Raja Bulawa PG 6

Alasan memilih jalur laut PG 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

132

Alasan Arab dilarang berdagang di Cina PG 8

Melarikan diri dari Pelabuhan Kanton kemudian

meminta bantuan

PG 9

Komoditi yang diperdagangkan antar pulau PG 10

Rasi bintang pari PG 11

Terlahir dengan nama Ma He pada tahun 1371

M

PG 12

Yang memberitakan adanya komunitas-

komunitas muslim

PG 13

Seorang Tiongkok muslim yang menulis Yingyai

Shenglan

PG 14

Tujuan para pedagang melakukan perdagangan PG 15

Para pedagang Islam dari Arab datang pertama

kali

PG 16

Komoditi utama dari Indonesia Timur PG 17

Cara interaksi jual-beli pada zaman pertumbuhan PG 18

Untuk berlayar dari barat ke timur PG 19

Sumber literatur Cina yang mencatat terdapat

kerajaan yang bercorak Islam

PG 20

Tokoh yang berpendapat islam masuk ke

nusantara melalui gujarat

PG 21

Daerah asal pengaruh masuknya agama islam PG 22

Tokoh pendukung Pijnapel PG 23

Tokoh Alwi Sihab PG 24

Wujud keberlangsungan interaksi dari Islamisasi

di Nusantara

PG 25

Jaringan perdagangan regional dan internasional ES 1

Kaitan antara penyebaran budaya Islam dan

perkembangan jaringan perdagangan dunia dan

ES 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

133

antarpulau di Nusantara Kedatangan Portugis dan dampak jatuhnya

Malaka ke Portugis terhadap perubahan jaringan

perdagangan dan pelayaran di Nusantara.

ES 3

Nilai-nilai yang terkandung dalam penyebaran

budaya Islam dan perkembangan jaringan

perdagangan dunia dan antarpulau di Nusantara

ES 4

Peryebaran budaya Islam dan perkembangan ES 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

134

Lampiran 8

(Soal Siklus 1)

LEMBAR SOAL

Mata pelajaran : Sejarah

Kelas/Program : X/IPA

Hari/Tanggal : Jum‘at 7 April 2017

Waktu : 90 Menit

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)

pada huruf A,B,C,D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk

nomor 1-20

1. Dibawah ini yang dimaksud dengan pengertian Islamisasi adalah ….

A. Percampuran 2 budaya atau lebih tanpa mengilangkan budaya asli

B. Pengambilalihan suatu wilayah dari penjajah

C. Proses pengislaman suatu wilayah yang belum menganut agama

islam

D. Tradisi yang tidak bisa dihindarkan dari masyarakat Indonesia

E. Pertukaran 2 budaya antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya

2. Yang dimaksud dengan Akulturasi budaya adalah ….

A. Percampuran 2 budaya atau lebih tanpa mengilangkan budaya asli

B. Pengambilalihan suatu wilayah dari penjajah

C. Tradisi yang tidak bisa dihindarkan dari masyarakat Indonesia

D. Proses pengislaman suatu wilayah yang belum menganut agama islam

E. Pertukaran 2 budaya antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya

3. Sejarawan yang berpendapat bahwa masuknya agama Islam ke Indonesia

terjadi pada abad ke-7 M menunjuk daerah asal pengaruh Islam di Indonesia,

yaitu dari daerah ....

A. India

B. Arab

C. Cina

D. Persia

E. Gujarat

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 1 PLAYEN GUNUNGKIDUL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

135

4. Dibawah ini yang termasuk Teori masuknya Islam ke wilayah Nusantara

adalah ….

A. Gujarat, Persia, Arab

B. Gujarat, Persia, India

C. India, Gujarat, brahmana

D. Gujarat, Arab, Arus-balik

E. Arab, India, Gujarat

5. Adanya upacara Tabot di Sumatera Barat mendukung salah teori yang

mengemukakan bahwa Islam di nusantara di bawa oleh orang-orang …

A. Malaysia

B. Afrika

C. Persia

D. Gujarat

E. Arab

6. Alasan agama islam bisa cepat diterima oleh masyarakat Nusantara yaitu

karena ….

A. Prosesnya berbelit-belit

B. Budaya islam tidak jauh berbeda dengan budaya di nusantara

C. Kebanyakan masyarakat nusantara berasal dari Arab

D. Untuk mengharagai jasa pahlawan

E. Tidak ada syarat-syarat khusus apapun

7. Manakah di antara pernyataan di bawah ini yang tepat terkait masuknya

Islam ke Indonesia?

A. peran kerajaan Cina sangat penting dalam penyebarluasan Islam dalam

periode awalnya

B. kerajaan Majapahit berjasa dalam menyebarluaskan Islam di tanah Jawa

C. Islam masuk ke nusantara dengan cara penaklukan

D. proses penyebaran Islam berjalan secara bertahap

E. Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke VII

8. Di bawah ini yang tidak termasuk cara penyebaran Islam di Nusantara adalah

....

A. Perkawinan

B. Perdagangan

C. Peperangan

D. Pendidikan

E. Tasawuf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

136

9. Teori Arab dikemukakan oleh tokoh bernama ..

A. Buya Hamka dan Anthony H. Johns

B. Buya Hamka dan Pijnapel

C. Anthony H. Johns dan Hosein Djajadiningrat

D. C. Snouck Hurgonje dan J.P Moquetta

E. J.P Moquetta dan Anthony H. Johns

10. Nama asli sunan Gersik adalah ….

A. Maulana Malik Ibrahim

B. Arman Maulana

C. Sultan Malik Al-Saleh

D. Abdul Malik Kharim

E. Zainal Abidin

11. Ilmuwan yang menyatakan bahwa masuknya Islam ke Nusantara berasal dari

pedagang Gujarat adalah .....

A. Hoesain Djajadiningrat

B. Buya Hamka

C. J.P. Moquetta

D. J. Pijnapel

E. Sumato Al-Qurtuby

12. Para Gujarat menyebarkan agama islam di sepanjang….

A. Jalan kenangan

B. Daerah pesisir pantai

C. Masa zaman purba

D. Pesisir kota dan desa

E. Daerah terpencil

13. Sarjana-sarjana Barat mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India bagian

….

A. India bagian Timur, berdekatan dengan laut Arab

B. India bagian Tenggara, berdekatan dengan Indonesia

C. India bagian selatan, berdekatan dengan Arab

D. India bagian Barat, berdekatan dengan laut Arab

E. India bagian Utara, berdekatan dengan selat sunda

14. Kerajaan Islam pertama yang ada di Indonesia yaitu …

A. Kerajaan Mataram

B. Kerajaan Malaka

C. Kerajaan Demak

D. Kerajaan Aceh

E. Kerajaan Samudera Pasai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

137

15. Tokoh yang berpendapat bahwa orang yang menyebarkan islam ke Indonesia

bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang

telah memeluk Islam berdagang ke dunia Timur adalah ….

A. Husein Jayadiningrat

B. Pijnapel

C. Anthony H.Johns

D. Soetjipto Wirjosoeparto

E. Alwi Sihab

16. Perhatikan keterangan-keterangan berikut !

1) Berpendapat Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat, India

2) Bukti pendapatnya adalah salah satu makam raja islam di Samudera

pasai yang nisannya menggunakan batu yang berasal dari Gujarat,

India

Berdasarkan keterangan tersebut, tokoh yang dimaksud adalah ….

A. C.Snouk Hurgronye

B. Husein Jayadiningrat

C. J.P. Moquetta

D. Soetjipto Wirjosoeparto

E. Buya Hamka

17. Perhatikan nama-nama daerah berikut !

1) Arab 4)Persia

2) Gujarat 5) Cina

3) Cina

Daerah yang sering disebutkan oleh para sejarahwan sebagai daerah asal

pengaruhmasuknya agama islam di Nusantara ditunjukkan pada nomor….

A. 1), 2), dan 3)

B. 1), 2), dan 4)

C. 2), 3), dan 4)

D. 2), 3), dan 5)

E. 3), 4), dan 5)

18. Tokoh pendukung Pijnapel yang berpendapat bahwa orang yang

menyebarkan agama islam ke nusantara bukanlah dari orang Arab langsung

melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk islam dan berdagang

ke dunia Timur adalah ….

A. Buya Hamka

B. Husein jayadiningrat

C. Ir. Soekarno

D. C.Snouck Hurgronye

E. Panembahan Yusuf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

138

19. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!

1) Berpendapat bahwa islam pertama kali masuk ke Nusantara pada abad

pertama Hijriah atau sekitar abad ke 7 SM dan dibawa oleh pedagang

Arab yang masuk ke Cina melalui jalur barat

2) Berpendapat bahwa jalur penyebaran Islam di Indonesia bukan berasal dari

jalur Arab, India, dan Persia melainkan dari Arab langsung

Berdasarka keterangan tersebut, tokoh yang dimaksud adalah ….

A. J.L.A.Brandes

B. Soetjipto Wirjosoeparto

C. Buya Hamka

D. Muh. Yamin

E. Alwi Sihab

20. Wujud keberlangsungan interaksi yang hingga kini terlihat dari Islamisasi di

Nusantara adalah …

A. Banyaknya umat muslim yang berpindah agama

B. Saling gotong royong membangun tempat ibadah

C. Banyaknya umat muslim Indonesia ibadah Haji dan Umrah

D. Memiliki rasa kekeluargaan terhadap sesama

E. Membantu orang yang sedang mengalami musibah

21. Terkenal dengan julukan sebagai Raja Bulawa ( Raja Cengkih ) adalah ….

A. Zainal Abidin

B. Marcopolo

C. Tome Pires

D. Ceng Ho

E. Ma Huan

22. Perhatikan keterangan-keterangan berikut

1) Karena aksesnya lebih mudah

2) Jalur darat masih terdiri dari pegunungan

3) Tidak ada kendaraan darat

4) Akses jalur laut lebih cepat

Berikut yang merupakan alasan para pedagang memilih laut sebagai jalur

perdagangan adalah ….

A. 1), 2), dan 3)

B. 2), 3), dan 4)

C. 2) dan 3)

D. 1), 2,) dan 4)

E. 3) saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

139

23. Perhatikan keterangan-keterangan berikut !

1) Dalam Suma Oriental menggambarkan keberadaan jalur pelayaran

jaringan perdagangan, baik yang regional maupun yang internasional

2) Menceritakan tentang lalulintas dan kehadiran para pedagang di

Samudera Pasai yang berasal dari Bengala, Turki, Arab, Persia,

Gujarat, Keling, Melayu, Jawa, dan Siam

Berdasarka keterangan tersebut, berita yang dimaksud adalah berita dari

….

A. Marcopolo

B. Ibnu Battuta

C. Ceng Ho

D. Tome Pires

E. Ma Huan

24. Manakala pedagang Arab dilarang masuk ke Cina, menyusul suatu

pemberontakan yang terjadi pada 879 H. Orang-orang Islam melarikan diri

dari Pelabuhan Kanton dan meminta perlindungan kepada ….

A. Raja Arab

B. Raja Kedah dan Pelembang

C. Zinal Abidin (Raja Bulawa)

D. Sultan Malik Al-Saleh

E. Raja Ternate

25. Perhatikan keterangan-keterangan berkut !

1) Lada

2) Cengkih

3) Kapur Barus

4) Beras

5) Rotan

Berikut yang termasuk komoditi diperdagangkan antar pulau adalah ….

A. 1), 2), 4) dan 5)

B. 3), 4) dan 5)

C. 1), 2), 3), 4) dan 5)

D. 4) dan 5)

E. A, B, C dan D salah

SOAL ESSAY :

1. Jelaskan pengertian dari islamisasi !

2. Mengapa Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat Indonesia?

3. Jelaskan tentang beberapa pendapat masuknya Islam di Nusantara!

4. Jelaskan proses kedatangan islam di Nusantara !

5. Nilai-nilai yang dapat diambil dari proses islamisasi dan silang budaya

antar pulau !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

140

Jawaban

1. Islamisasi adalah proses konversi masyarakat yang semula belum memeluk

agama islam menjadi memeluk agama Islam.

2. Karena masyarakat Indonesia pada saat itu memiliki budaya/pemikiran yang

sama dengan ajaran islam sehingga proses islamisasi mudah diterima oleh

masyarakat Indonesia.

3. Terdapat berbagai pendapat mengenai proses masuknya Islam ke Kepulauan

Indonesia, terutama perihal waktu dan tempat asalnya. Pertama, sarjana-

sarjana Barat—kebanyakan dari Negeri Belanda—mengatakan bahwa Islam

yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M

atau abad ke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India

bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis, berada

di jalur perdagangan antara timur dan barat. PedagangArab yang bermahzab

Syafi‘i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah (abad

ke-7 M). Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel

bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang

telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. Pendapat J. Pijnapel

kemudian didukung oleh C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta (1912).

Argumentasinya didasarkan pada. batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat

pada 17 Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu nisan

di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik,

Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan yang terdapat di

Kambay, Gujarat. Moquetta kemudian berkesimpulan bahwa batu nisan

tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau

orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas Gujarat.

Kedua, Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa Islam yang masuk ke

Indonesia berasal dari Persia (Iran sekarang).Pendapatnya didasarkan pada

kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan

Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau

Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti

yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra Barat dan

Bengkulu.

Ketiga, Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa

Islam berasaldari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini

berlangsung pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Senada dengan

pendapat Hamka, teori yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah

dikemukakan Anthony H. Johns. Menurutnya, proses Islamisasi dilakukan oleh

para musafir (kaum pengembara) yang datang ke Kepulauan Indonesia. Kaum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

141

ini biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya dengan motivasi

hanya pengembangan agama Islam.

4. Kedatangan Islam ke Nusantara mempunyai sejarah yang panjang.Satu di

antaranya adalah tentang interaksi ajaran Islam dengan masyarakat di

Nusantara yang kemudian memeluk Islam.Lewat jaringan perdagangan, Islam

dibawa masuk sampai ke lingkungan istana.Interaksi budaya Islam dengan

budaya yang ada sebelumnya memunculkan sebuah jaringan keilmuan,

akulturasi budaya dan perkembangan kebudayaan Islam.

5. Nilai perjuangan : Perjuangan untuk menyebarkan agama islam di wilayah

nusantara

Nilai pengetahuan : Masyarakat bisa mengenal adanya agama islam di

Nusantara, selain agama Budha, Hindu, Kong hu cu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

142

Lempiran 9

(Soal Siklus 2)

LEMBAR SOAL

Mata pelajaran : Sejarah

Kelas/Program : X/IPA

Hari/Tanggal : Jum‘at 28 April 2017

Waktu : 40 Menit

II. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)

pada huruf A,B,C,D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk

nomor 1-20

1. Di bawah ini yang merupakan ciri dari perdagangan adalah ….

A. Adanya penjual dan pembeli yang saling berinteraksi

B. Adanya penjual dan barang yang akan dijual

C. Saling menukar barang satu sama lainnya

D. Adanya penjual, pembeli, dan barang yang akan dijual

E. A,B,C,D salah

2. Jaringan perdagangan antar pulau terbentukkarena ….

A. Antar pulau saling membutuhkan barang yang tidak ada

ditempatnya

B. Adanya rasa ingin bersilaturahmi

C. Suatu Negara tidak bisa berdiri sendiri

D. Untuk menjalin hubungan dengan Negara lain

E. Kerjasama antara ke dua belah pihak

3. Dalam berlayar, pedagang menggunakan rasi bintang biduk untuk menuju

arah….

A. Utara B. Selatan

C. Timur

D. Tenggara

E. Barat

4. Pedagang dalam berlayar memanfaatkan arah angin dan musim untuk

berlayar ke arah selatan yaitu pada bulan….

A. Maret dan April

B. Mei dan Juni

C. Juli dan Agustus

D. September dan Oktober

E. Januari dan Februari

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 1 PLAYEN GUNUNGKIDUL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

143

5. Perhatikan keterangan-keterangan berikut !

3) Dalam Suma Oriental menggambarkan keberadaan jalur pelayaran

jaringan perdagangan, baik yang regional maupun yang internasional

4) Menceritakan tentang lalulintas dan kehadiran para pedagang di

Samudera Pasai yang berasal dari Bengala, Turki, Arab, Persia,

Gujarat, Keling, Melayu, Jawa, dan Siam

Berdasarka keterangan tersebut, berita yang dimaksud adalah berita dari

….

A. Marcopolo

B. Ibnu Battuta

C. Ceng Ho

D. Tome Pires

E. Ma Huan

6. Terkenal dengan julukan sebagai Raja Bulawa ( Raja Cengkih ) adalah ….

A. Zainal Abidin

B. Marcopolo

C. Tome Pires

D. Ceng Ho

E. Ma Huan

7. Perhatikan keterangan-keterangan berikut

5) Karena aksesnya lebih mudah

6) Jalur darat masih terdiri dari pegunungan

7) Tidak ada kendaraan darat

8) Akses jalur laut lebih cepat

Berikut yang merupakan alasan para pedagang memilih laut sebagai jalur

perdagangan adalah ….

A. 1), 2), dan 3)

B. 2), 3), dan 4)

C. 2) dan 3)

D. 1), 2,) dan 4)

E. 3) saja

8. Saat dinasti Ming dan dinasti King berkuasa di Cina, pedagang Arab tidak

diperbolehkan berdagang di Cina karena ….

A. Cina takut kalah bersaing dengan pedagang Arab

B. Kualitas barang yang di jual pedagang Arab tidak sesuai

C. Pedagang Arab dituduh membawa pengaruh buruk terhadap

Cina

D. Arab dan Cina berbeda kepercayaan

E. Kebduayaan di Cina yang masih sangat kental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

144

9. Manakala pedagang Arab dilarang masuk ke Cina, menyusul suatu

pemberontakan yang terjadi pada 879 H. Orang-orang Islam melarikan diri

dari Pelabuhan Kanton dan meminta perlindungan kepada ….

A. Raja Arab

B. Raja Kedah dan Pelembang

C. Zinal Abidin (Raja Bulawa)

D. Sultan Malik Al-Saleh

E. Raja Ternate

10. Perhatikan keterangan-keterangan berkut !

1) Lada

2) Cengkih

3) Kapur Barus

4) Beras

5) Rotan

Berikut yang termasuk komoditi diperdagangkan antar pulau adalah ….

A. 1), 2), 4) dan 5)

B. 3), 4) dan 5)

C. 1), 2), 3), 4) dan 5)

D. 4) dan 5)

E. A, B, C dan D salah

11. Rasi bintang pari sebagai pedoman untuk menentukan arah ….

A. Utara

B. Timur

C. Tenggara

D. Selatan

E. Barat

12. Terlahir dengan nama Ma He pada tahun 1371 M, dan merupakan anak

kedua dari Ma Hazhi dan Wen. Terlahir dari kedua orang tua yang berasal

dari Yunnan dan bersuku Hui yang mayoritas beragama Islam, dimana

ayahnya dikenal dengan nama Haji Ma. Yang dimaksud dalam keterangan

tersebut adalah ….

A. Laksamana Ceng Ho

B. Zainal Abidin

C. Tome Pires

D. Ma Huan

E. Marcopolo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

145

13. Yang memberitakan adanya komunitas-komunitas Muslim di Pesisir jawa

adalah ….

A. Zainal Abidin

B. Laksamana Ceng Ho

C. Tome Pires

D. Marcopolo

E. Ma Huan

14. Seorang Tiongkok muslim yang menulis Yingyai Shenglan, kronik

perjalanan ekspedisi Cheng Ho pada abad ke-15.

Dari pernyataan diatas yang, beliau adalah ….

A. Tome Pires

B. Laksamana Ceng ho

C. Marcopolo

D. Ma Huan

E. Zainal Abidin

15. Tujuan para pedagang melakukan perdagangan antar pulau adalah, kecuali

….

A. Memperluas wilayah

B. Menyebarkan agama Islam

C. Memenuhi kebutuhan hidup

D. Menjalin kerjasama antar Negara

E. Membentuk kontak dagang

16. Para pedagang Islam dari Arab datang pertama kali ke Indonesia pada

zaman berkuasanya kerajaan …..

A. Sriwijaya

B. Samudra Pasai

C. Mataram

D. Majapahit

E. Tarumanegara

17. Berikut ini yang menjadi komoditas utama dalam perdagangan rempah-

rempah di Indonesia timur adalah….

A. cengkeh dan pala

B. lada dan sutera

C. kayu cendana dan kapur barus

D. beras dan gula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

146

E. kopi dan kelapa

18. Berikut ini yang merupakan cara transaksi jual-beli pada zaman

pertumbuhan dan perkembangan Islam adalah ….

A. Mata uang

B. Barter

C. Simpan pinjam

D. Jasa

E. Sewa menyewa

19. Untuk berlayar dari barat ke timur para pelaut berlayar pada bulan ….

A. Maret-April

B. Mei-Juni

C. Juli-Agustus

D. September-Oktober

E. November-Desember

20. Sumber literatur Cina yang mencatat terdapat kerajaan yang bercorak

Islam di nusantara adalah….

A. Hwining

B. Ma Huan

C. Dante

D. Marcopolo

E. Cheng Ho

21. Perhatikan keterangan-keterangan berikut !

1) Berpendapat Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat, India

2) Bukti pendapatnya adalah salah satu makam raja islam di Samudera pasai

yang nisannya menggunakan batu yang berasal dari Gujarat, India

Berdasarkan keterangan tersebut, tokoh yang dimaksud adalah ….

A. AC.Snouk Hurgronye

B. Husein Jayadiningrat

C. J.P. Moquetta D. Soetjipto Wirjosoeparto

E. Buya Hamka

22. Perhatikan nama-nama daerah berikut !

1) Arab 4)Persia

2) Gujarat 5) Cina

3)Cina

Daerah yang sering disebutkan oleh para sejarahwan sebagai daerah asal

pengaruhmasuknya agama islam di Nusantara ditunjukkan pada nomor….

A. 1), 2), dan 3)

B. 1), 2), dan 4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

147

C. 2), 3), dan 4)

D. 2), 3), dan 5)

E. 3), 4), dan 5)

23. Tokoh pendukung Pijnapel yang berpendapat bahwa orang yang menyebarkan

agama islam ke nusantara bukanlah dari orang Arab langsung melainkan

para pedagang Gujarat yang telah memeluk islam dan berdagang ke dunia

Timur adalah ….

F. Buya Hamka

G. Husein jayadiningrat

H. Ir. Soekarno

I. C.Snouck Hurgronye

J. Panembahan Yusuf

24. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!

1) Berpendapat bahwa islam pertama kali masuk ke Nusantara pada abad

pertama Hijriah atau sekitar abad ke 7 SM dan dibawa oleh pedagang

Arab yang masuk ke Cina melalui jalur barat

2) Berpendapat bahwa jalur penyebaran Islam di Indonesia bukan berasal dari

jalur Arab, India, dan Persia melainkan dari Arab langsung

Berdasarka keterangan tersebut, tokoh yang dimaksud adalah ….

A. J.L.A.Brandes

B. Soetjipto Wirjosoeparto

C. Buya Hamka D. Muh. Yamin

E. Alwi Sihab

25. Wujud keberlangsungan interaksi yang hingga kini terlihat dari Islamisasi di

Nusantara adalah …

A. Banyaknya umat muslim yang berpindah agama

B. Saling gotong royong membangun tempat ibadah

C. Banyaknya umat muslim Indonesia ibadah Haji dan Umrah D. Memiliki rasa kekeluargaan terhadap sesame

E. Membantu orang yang sedang mengalami musibah

Soal Essay

1. Jelaskan tentang jaringan perdagangan regional dan internasional

2. Jelaskan tentang kaitan antara penyebaran budaya Islam dan

perkembangan jaringan perdagangan dunia dan antarpulau di Nusantara

3. Jelaskan tentang kedatangan Portugis dan dampak jatuhnya Malaka ke

Portugis terhadap perubahan jaringan perdagangan dan pelayaran di

Nusantara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

148

4. Sebutkan dan jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam penyebaran

budaya Islam dan perkembangan jaringan perdagangan dunia dan

antarpulau di Nusantara

5. Jelaskan tentang hikmah peryebaran budaya Islam dan perkembangan

jaringan perdagangan dunia dan antarpulau di Nusantara.

Jawab :

1. Jaringan perdagangan regional adalah jaringan yang dilakukan antar daerah

saja. Jaringan internasional adalah jaringan yang dilakukan antar Negara.

2. Penyebaran agama islam salah satunya adalah melalui perdagangan. Mereka

berdagang antar daerah dan antar pulau sehingga terciptalah jaringan

perdagangan.

3. Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia mempunyai tiga tujuan sebagai

berikut.

A. Tujuan ekonomi, yaitu mencari keuntungan yang besar dari hasil

perdagangan rempah - rempah. Membeli dengan harga murah di Maluku,

dan menjualnya dengan harga tinggi di Eropa.

B. Tujuan agama, yaitu menyebarkan agama Nasrani.

C. Tujuan petualangan, yaitu mencari daerah jajahan.

Dampak terhadap perdagangan Kerajaan Malaka, para pedagang yang

kurang simpatik dengan orang-orang Portugis yang ada di Malaka menjadi

mengubah haluannya ke wilayah kerajaan Demak.Dan hal ini membuat

bidang perdagangan di kerajaan Demak menjadi maju pesat.

4. Nilai pantang menyerah : para pendahulu tanpa mengenal lelah

menyebarkan syariat-syariat islam di seluruh Nusantara

Nilai kerjasama: Para pendahulu saling bekerjasama untuk menyebarkan

agama islam

5. Untuk menyebarkan agama islam ke wilayah Nusantara tentu tidak mudah,

Kita diajarkan untuk menghargai jasa pahlawan yang telah menyebarkan

agama islam di wilayah Nusantara. Agama islam mengajarkan kita untuk

saling menghargai sesama umat manusia tolong menolong dan bersedekah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

149

Lampiran 10

(Wawancara)

HASIL WAWANCARA

1. Menurut Bapak bagaimana keadaan siswa kelas X secara umum apakah sudah

cukup baik?

Jawab;

Keadaan siswa baik dan bisa menaati peraturan sekolah walaupun ada juga anak

yang sedikit bandel tapi dimakiumi saja karena masih labil, masih menead jati diri

2. Bagaimana prestasi dan nilai sejarah kelas X secara umum apakah sudah rata-rata

KKM?

Jawab;

Nilai sejarah pada anak-anak juga sudah cukup baik, walaupun ada juga beberapa

anak yang nilainya masih kurang.

3. Bagaimana prestasi belajar sejarah di kelas X MIIA 2 ?

Jawab:

Untuk kelas X MIIA 2 ada 5 siswa yang nilai dikatakan tuntas karena sudah

mencapai KKM. Dan sisanya masih belum tuntas.

4. Bagaimana mengenai fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar?

Jawab;

Untuk fasilitas masih biasa saja. Ada alat-alat peraga juga berkaitan dengan mata

pelajaran sejarah seperti peta, gambar-gambar, globe, serta LCD walaupun LCD

hanya ada beberapajadi untuk menggunakan LCD guru hams bergantian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

150

5. Metode apa yang biasa Bapak gunakan dalam pembelajaran sejarah?

Jawab;

Metode atau model belajar seperti ceramah, tanya jawab, serta penugasan. Sering

bapak gunakan untuk mengajar dan juga metode yang membuat siswa tertarik atau

berminat untuk belajar sejarah

6. Apakah ada kendala ketika bapak mengajar?

Jawab;

Ada pastinya, anak-anak suka ribut sendiri, ada yang menyanyi, menganggu

teman yang lain. Ini hal yang biasa dihadapi oleh guru. Jadi, kalau siswa begitu,

bapak hanya menjelaskan kedepan tentang mata pembelajaran dan apa yang

mereka belum pahami.

7. Apakah bapak sering menggunakan media?

Jawab;

Tidak begitu sering,. Karena keterbatasan LCD yang juga hams bergantian

dengan guru lain. Saat menggunakan media bapak menyajikan gambar-gambar

dan juga peta agar siswa memiliki gambaran tentang sejarah

8. Àpakah siswa selalu mengumpulkan tugas yang bapak berikan?

Jawab;

Mereka selalu mengumpulkan setiap tugas-tugas yang saya berikan dan sebelum

UTS atau UAS, bapak alcan memeriksa catatan siswa untuk melihat apakah

siswatersebut aktif dan mengikuti pembelajaran sejarah yang bapak ajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

151

9. Bagaimana cara bapak untuk menaikan prestasi siswa dan agar siswa tertarik

untuk belajar sejarah?

Jawab;

Usaha untuk menaikan prestasi siswa saya memberi semangat, pengarahan,

masukan dan dorongan untuk belajar bahwa belajar itu penting supaya tidak main-

main dalam belajar.

10. Apakah bapak setuju jika dilaksanakan penelitian ini?

Jawab;

Sangat setuju, supaya siswa bisa lebih antusias, aktif, memberikan

pengalaman bagi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah dengan

metode pembelajaran yang bervariasi dan membuat karakter siswa bisa lebih baik

serta siswa juga dapat memilih model pembelajaran untuk meningkatkan

belajarnya, dan memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam belajar sejarah itu

sendiri.

11. Sebagai guru sejarah apakah harapan bapak dari penelitian di sekolah ini?

Jawab;

Adanya cara untuk mengemas pelajaran sejarah supaya lebih menarik dan mampu

meningkatkan minat serta prestasi belajar siswa di kelas sehingga siswa meraih

prestasi dan bisa mencapai kriteria ketuntasan minimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

152

Lampiran 11

(Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus)*

*Sumber dari guru sejarah SMA N 1 Playen

NO NAMA Nilai

KKM 75

Tuntas Tidak

Tuntas

1 ANF 55 √

2 ASS 60

3 BS 75 √ √

4 BM 40 √

5 FNV 60 √

6 FDM 50 √

7 GIN 55 √

8 IHP 75 √

9 LSA 60 √

10 MS 55 √

11 MA 50 √

12 NNA 40 √

13 NH 45 √

14 NO 80 √

15 PAS 60 √

16 RDK 50 √

17 RA 65 √

18 TAA 75 √

19 WAT 65 √

20 WIS 75 √

21 WTA 60 √

22 YDA 50 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

153

Lampiran 12

(Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 1) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor

1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 13

2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

3 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 13

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21

5 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 15

6 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21

7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

9 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14

10 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20

11 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 14

12 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16

13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21

14 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18

15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20

16 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 21

18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

20 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 12

21 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19

22 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 12

∑ 19 16 14 16 17 19 17 13 15 13 19 15 12 20 11 17 13 16 18 12 20 19 16 17 16 400

Valid 0.449 0.416 0.45 0.471 0.642 0.485 0.44 0.090 -0.1 -0.0 0.48 -0.2 0.44 0.4 -0.2 0.437 0.441 0.471 0.469 0.61 0.44 0.628 0.416 0.466 0.637

t 2,513 2,230 2,485 2,696 4,890 3,503 2,413 0,4093 --0,690 -0,152 2,833 -1.169 2,414 2,129 -1.16 2,4147 1,486 2,709 2,688 4,636 2,373 4,640 2,251 2,664 4,790

s 0,99 0,98 0,99 0,99 0,995 0,995 0,99 0,99 0,99 0,95 0,99 0,90 0,99 0,99 0,995 0,975 0,995 0,975 0,99 0,995

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

154

Lampiran 13

(Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus 1)

RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA SOAL SIKLUS 1

=

=

=

=

= (1,041667) (0,6630488)

= 0,69067

Nilai t dan signifikan :

5,9051

Sig = 1 - 0.005 = 0,995

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

155

Lampiran 14

(Validitas Essay Siklus 1)

VALIDITAS SOAL ESSAY SIKLUS 1

No

Nama

Nilai yang diperoleh Skor

Total

(y) 1 2 3 4 5

1 ANF 13 15 11 13 13 65

2 ASS 13 13 10 13 10 59

3 BS 13 13 12 13 12 63

4 BM 11 12 11 11 11 56

5 FNV 11 10 13 13 13 60

6 FDM 10 10 13 10 13 56

7 GIN 12 13 10 10 10 55

8 IHP 13 10 10 10 10 53

9 LSA 12 15 12 12 15 66

10 MS 12 10 12 12 12 58

11 MA 15 12 15 12 12 66

12 NNA 15 15 12 15 10 67

13 NH 13 10 10 10 12 55

14 NO 15 11 10 12 12 60

15 PAS 15 10 10 10 12 57

16 RDK 8 12 12 10 10 52

17 RA 13 14 13 13 10 63

18 TAA 12 12 12 12 10 58

19 WAT 10 15 9 9 10 53

20 WIS 15 15 14 9 12 65

21 WTA 12 13 8 12 10 55

22 YDA 15 15 12 13 12 67

Jumlah 278 275 251 254 251 1309

Rxy 0.644 0.556 0.583 0.642 0.453

T 4,93 3,605 3,962 4,888 2,556

S 0,995 0,995 0,995 0,995 0,99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

156

Lampiram 15

(Reliabilitas Soal Essay Siklus 1)

RELIABILITAS SOAL ESSAY SIKLUS 1

=

=

=

= (1,25) (0,5238)

= 0,6547

Nilai t dan signifikan :

5,124

Sig = 1 - 0.005 = 0,995

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

157

Lampiran 16

(Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 1)

NO NAMA

SKOR

PILIHAN

GANDA

SKOR

ESSAY NILAI

KKM 75

Tuntas Tidak

Tuntas

1 ANF 8 65 77 √

2 ASS 19 59 85 √

3 BS 9 63 76 √

4 BM 19 56 79 √

5 FNV 12 60 76 √

6 FDM 17 56 77 √

7 GIN 19 55 78 √

8 IHP 19 53 76 √

9 LSA 12 66 82 √

10 MS 18 58 80 √

11 MA 11 66 81 √

12 NNA 12 67 84 √

13 NH 19 55 78 √

14 NO 13 60 77 √

15 PAS 19 57 80 √

16 RDK 17 52 72 √

17 RA 16 63 83 √

18 TAA 20 58 82 √

19 WAT 20 53 77 √

20 WIS 9 65 78 √

21 WTA 16 55 74 √

22 YDA 8 67 79 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

158

Lampiran 17

(Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 2) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor

1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 12

2 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24

3 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 13

4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 20

5 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 14

6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23

7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 20

9 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 13

10 1 1 1 1 1 1 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 21

11 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 15

12 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16

13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 21

14 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 15

15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

16 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

17 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 18

18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

20 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 11

21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21

22 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 13

∑ 14 19 14 16 17 19 17 18 18 13 19 15 13 20 16 17 13 16 18 14 18 17 15 16 11 403

Valid 0.432 0.46 0.43 0.47 0.497 0.401 0.44 0.41 0.421 -0.1 0.49 -0.2 0.429 0.430 0.427 0.39 0.40 0.59 0.448 0.476 0.39 0.47 0.46 0.427 0.49

t 2,371 2,414 2,372 2,741 2,948 2,136 2,489 2,230 2,285 -0,705 2,920 -1,293 2,352 2,359 2,336 2,094 2,185 4,106 2,508 2,766 2,079 2,770 2,620 2,336 2,973

s 0,975 0,99 0,975 0,99 0,99 0,975 0,99 0,975 0,975 0,99 0,975 0,975 0,975 0,975 0,975 0,995 0,99 0,99 0,975 0,99 0,99 0,975 0,99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

159

Lampiran 18

(Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus 2)

RELIABILITAS SOAL SIKLUS 2

=

=

=

= (1,041667) (0,7471469)

= 0,7782

Nilai t dan signifikan :

8,807

Sig = 1 - 0.005= 0,995

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

160

Lampiran 19

(Validitas Soal Essay Siklus 2)

VALIDITAS SOAL ESSAY SIKLUS 2

No Nama

Nilai yang diperoleh Skor

Total

(y) 1 2 3 4 5

1 ANF 15 11 10 15 15 66

2 ASS 12 15 10 15 10 62

3 BS 13 10 15 13 12 63

4 BM 15 10 10 15 10 60

5 FNV 15 13 12 12 15 67

6 FDM 13 13 10 13 13 62

7 GIN 10 15 10 10 15 60

8 IHP 12 12 12 12 13 61

9 LSA 15 13 13 13 15 69

10 MS 15 15 10 9 10 59

11 MA 14 15 11 13 13 66

12 NNA 15 13 13 13 15 69

13 NH 15 11 12 14 12 64

14 NO 15 12 12 11 13 63

15 PAS 13 11 13 12 14 63

16 RDK 8 7 10 10 10 45

17 RA 15 12 12 14 14 67

18 TAA 12 13 14 15 13 67

19 WAT 12 14 15 12 15 68

20 WIS 15 13 13 13 15 69

21 WTA 13 14 12 13 13 65

22 YDA 14 12 12 12 15 65

Jumlah 296 274 261 279 290 1400

Rxy 0.667 0.511 0.535 0.469 0.681

T 5,388 3,440 3,358 2,695 5,680

S 0,995 0,99 0,99 0,99 0,995

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

161

Lampiran 20

(Reliabilitas Soal Essay Siklus 2)

RELIABILITAS SOAL ESSAY SIKLUS 2

=

=

=

= (1,25) (0,4455)

= 0,5581

Nilai t dan signifikan :

3,6242

Sig = 1 - 0.01 = 0,99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

162

Lampiran 21

(Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus 2)

NO NAMA

SKOR

PILIHAN

GANDA

SKOR

ESSAY NILAI

KKM 75

Tuntas Tidak

Tuntas

1 ANF 10 66 78 √

2 ASS 22 62 86 √

3 BS 12 63 77 √

4 BM 20 60 82 √

5 FNV 12 67 81 √

6 FDM 21 62 84 √

7 GIN 21 60 85 √

8 IHP 19 61 82 √

9 LSA 12 69 83 √

10 MS 20 59 81 √

11 MA 15 66 83 √

12 NNA 14 69 85 √

13 NH 20 64 86 √

14 NO 13 63 78 √

15 PAS 21 63 86 √

16 RDK 22 45 69 √

17 RA 16 67 85 √

18 TAA 22 67 91 √

19 WAT 23 68 93 √

20 WIS 9 69 80 √

21 WTA 20 65 87 √

22 YDA 11 65 78 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

163

Lampiran 22

(Dokumentasi)

(Proses Pembelajaran di Kelas)

(Kegiatan Presentasi)

(Kegiatan Presentasi)

(Foto Bersama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS … · Nama : Febrian Adi Nugroho Nomor Mahasiswa : 131314025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

164

(Peneliti mengajar di kelas )

(Siswa menyusun puzzle)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI