tata surya dan benda langit di sekitarnya

22

Click here to load reader

Upload: khan-zaka-zaki

Post on 01-Jul-2015

2.972 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

Disusun oleh

Dhimas ilhamsyah/6/IXE

Page 2: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan

makalah “Permasalahan dalam belajar fisika” tepat pada waktunya

Makalah ini dibuat untuk membantu mempermudah dalam belajar fisika.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

kekurangan,

Oleh sebab itu

Tentunya dalam penulisan makalah ini, kami mendapat bantuan dan

dukungan dari beberapa pihak. Maka tak lupa kami selaku penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang

telah memberikan kekuatan serta kesabaran dalam menyelesaikan laporan

ini.

Maka tak lupa kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada

kesalahan dalam makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

perbaikan pada tugas berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfat

Lumajang, Maret 2011

Penyusun

Page 3: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

DAFTAR ISI

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………. 11.2 Permasalahan…………………………………………... 21.3 Tujuan…………………………………………………. 21.4 Manfaat………………………………………………….2

Bab II ISI

2.1 Dasar Teori……………………………………………. 2.2 Pembahasan…………………………………………..

Bab III PENUTUP

3.1 Simpulan…………………………………………………3.2 Saran……………………………………………………..

Page 4: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

A. TATA SURYA

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan benda langit di sekitarnya” dengan harapan dapat membantu para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.

Page 5: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

1.2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana asal-usul Tata surya?

Bagaimana sejarah penemuan Tata surya?

Bagaimana susunan Tata surya?

1.3. TUJUAN

Mengetahui asal-usul Tata Surya

Mengetahui sejarah Tata Surya

Mengetahui susunan Tata Surya

1.4 MANFAAT

Mengetahui lebih dalam TATA SURYA

2

BAB II

DASAR TEORI

Page 6: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

Ptolemy dan Teori Geosentrik

Ptolemy (c 150AD) menyatakan bahwa semua objek bergerak relatif terhadap bumi. Dan

teori ini dipercaya selama hampir 1400 tahun. Tapi teori geosentrik mempunyai

kelemahan, yaitu Matahari dan Bulan bergerak dalam jejak lingkaran mengitari Bumi,

sementara planet bergerak tidak teratur dalam serangkaian simpul ke arah timur. Untuk

mengatasi masalah ini, Ptolemy mengajukan dua komponen gerak. Yang pertama, gerak

dalam orbit lingkaran yang seragam dengan periode satu tahun pada titik yang disebut

deferent. Gerak yang kedua disebut epycycle, gerak seragam dalam lintasan lingkaran

dan berpusat pada deferent.

Teori heliosentrik dan gereja

Nicolaus Copernicus (1473-1543) merupakan orang pertama yang secara terang-terangan

menyatakan bahwa Matahari merupakan pusat sistem Tata Surya, dan Bumi bergerak

mengeliinginya dalam orbit lingkaran. Untuk masalah orbit, data yang didapat

Copernicus memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan kecepatan sudut orbit planet-

planet. Namun ia mempertahankan bentuk orbit lingkaran dengan menyatakan bahwa

orbitnya tidak kosentrik. Teori heliosentrik disampaikan Copernicus dalam publikasinya

yang berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium kepada Paus Pope III dan diterima

oleh gereja.

Tapi dikemudian hari setelah kematian Copernicus pandangan gereja berubah ketika pada

akhir abad ke-16 filsuf Italy, Giordano Bruno, menyatakan semua bintang mirip dengan

Matahari dan masing-masing memiliki sistem planetnya yang dihuni oleh jenis manusia

yang berbeda. Pandangan inilah yang menyebabkan ia dibakar dan teori Heliosentrik

dianggap berbahaya karena bertentangan dengan pandangan gereja yang menganggap

manusialah yang menjadi sentral di alam semesta.

3

BAB II

Page 7: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

PEMBAHASAN

2.1 Asal-usul Tata Surya

Banyak ahli telah mengemukakan hipotesis tentang asal-usul Tata Surya, diantaranya

Hipotesis nebula

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenberg(1688-

1772)tahun 1734dan disempurnakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun

1775 Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara

independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis

Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih

berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es,dan gas yang disebut

nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang

dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu,

suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari

raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es

terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat

seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.

Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet

merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.

Hipotesis planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin

dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan

bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup

dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan

tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama

proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek

gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang

dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain

akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran

kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai

protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan

membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet

dan asteroid. 4

Hipotesis pasang surut bintang

Page 8: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada

tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada

matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah

besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut

bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.Namun astronom

Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu

hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell

mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.

Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang

bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi

menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar

membentuk cakram raksasa.

Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001)

pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita

berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah

satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap

oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

2.2 Sejarah Tata Surya

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter

dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat

dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk

masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-

benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan

teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam

mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena

teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan

bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai

akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari

Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat

5

alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus

Page 9: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

(1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga

Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian

Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali

jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan

perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang

lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir

Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah

yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Pada

1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit

Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan

pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan

orbit Uranus. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya

yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga

mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal

sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-

Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya

Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km

pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada

Mei 2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini

diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari

Pluto.

Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang

diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga

memiliki satelit.

2.3 Susunan Tata Surya

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai

pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi

Page 10: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit

pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda langit yang berupa planet

dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. 6

Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet

mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi

disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada

porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala

rotasi.

a. Matahari

Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya.

Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti.

Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang  dipancarkan ke luar

angkasa hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20

juta derajat celsius.

b. Planet

1. Planet Merkurius

Merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari.

Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Garis

tengahnya 4500 km, lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3160 km.

Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius. Merkurius

mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28

hari lebih, demikian juga malam harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam

waktu 88 hari.

2. Planet Venus

Planet ini lebih kecil dari bumi. Venus menempati urutan kedua terdekat

dengan matahari. Planet ini terkenal dengan bintang kejora yang bersinar terang

pada waktu sore atau pagi hari. Rotasi Venus ± 247 hari, dan berevolusi

(mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun Venus adalah 225 hari.

Page 11: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

7

3. Planet Bumi

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya

hampir sama dengan Venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi

dengan matahari adalah 149 juga km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti

hari bumi = 24 jam.

a. Gerak rotasi bumi

Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi. Arah rotasi

bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Inilah

sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di Irian Barat dari pada di Jawa.

Satu kali rotasi bumi menjalani 3600 yang ditempuh selama 24 jam.

b. Akibat rotasi bumi

1) Adanya gerak semu harian dari matahari

2) Pergantian siang dan malam

3) Penyimpangan arah angin, arus laut

4) Penggelembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi

5) Timbulnya gaya sentrifugal

6) Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari

semalam

7) Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya

c. Gerak revolusi dari bumi

Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah

yang sama terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23

½0 terhadap bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi ialah :

Akibat dari revolusi bumi adalah :

1) Pergantian empat musim

2) Perubahan lamanya siang dan malam

3) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan

Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit.

d. Gaya gravitasi terrestrial dari bumi

Bumi kita ini mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi

ini dinamakan gaya gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi ini memiliki

bobot karena pengaruh gaya gravitasi tersebut. Gaya gravitasi terrestrial inilah

Page 12: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

yang menahan semua materi yang ada di bumi serta atmosfernya hingga tidak

hilang melayang ke alam semesta.

8

e. Waktu

Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam.

Waktu 24 jam ini adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak

semu matahari dalam membuat satu revolusi lengkap.

4. Planet Mars

Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung

banyak besi oksigen, hingga kalau oksigen masih ada jumlahnya sangat sedikit.

Pada permukaan planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang

yang selalu berubah sepanjang masa tahun. Mars mempunyai dua satelit atau

bulan yaitu phobus dan daimus.

Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juga km. Garis tengahnya

adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun. Rotasinya 24 jam 37 menit.

Berdasarkan data yang dikirim oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen,

hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak

air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat tipis.

5. Planet Yupiter

Yupiter merupakan planet terbesar. Berdasarkan analisis spektroskopis

planet ini mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas

hidrogen. Yupiter mempunyai kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet Yupiter

bergaris tengah 138.560 km, rotasinya cepat yaitu 10 jam. Oleh karena gaya

gravitasinya yang sangat kuat, Yupiter mempunyai 12 satelit (bulan) dan 3

darinya beredar berlawanan arah dengan 9 lainnya.

6. Planet Saturnus

Saturnus mempunyai massa jenis yang sangat lebih kecil dari pada air yaitu

0,75 g/cm3, sehingga akan terapung di air. Ternyata planet ini berupa gas yang

terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103 0C. Saturnus

mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan, yang lain

disebut Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya.

7. Planet Uranus

Page 13: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda dengan planet yang lain, Uranus arah

gerak rotasinya dari timur ke barat. Jarak ke matahari adalah 2860 juta km dan

mengelilingi matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar

Uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km. 9

Berdasarkan pengamatan pesawat VOYAGER pada bulan Januari 1986

Uranus memiliki 14 buah satelit.

8. Planet Neptunus

Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton. Satelit

Triton beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari

44790 km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali seputar.

c. Komet

Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut

panjang. Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi

matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat

padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet. Komet menyemburkan

gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi. Bagian-bagian komet, yaitu:

1)inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tapi padat tersusun dari debu dan

gas.

2)koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.

3)ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai

satu satuan astronomi(1SA=jarak antara bumi dan matahari).

Arah ekor komet menjauhi matahari. Kebanyakan komet tidak dapat di lihat

dengan mata telanjang,tapi harus dengan menggunakan Teleskop. Komet yang

terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu

muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut Bintang berekor.

Page 14: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

10

d. Asteroid

Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di

antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid  atau  planet

kerdil. Asteroid yang terbesar dan yang pertama adalah  Ceres  yang ditemukan

oleh  Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang

pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.

e. Meteoroid

Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-

layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan

nikel yang masuk ke Atmosfer karena pengaruh gravitasi bumi. Batuan-batuan

atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar

sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Sedangkan batuan yang

tidak habis terbakar dan sampai ke bumi disebut Meteorid.

f. Bulan

Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari

matahari, maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain

itu, bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan

mempunyai tiga gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam

tata surya tersusun secara rapi

Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi

karena adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan

Page 15: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

demikian, dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda

langit teratur adalah gaya gravitasi.

11

BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah

dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal,

Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang

Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet

dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit

lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan

perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang

lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya

adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang

disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek

tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk

elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan

jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi

Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan

di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.

3.2 Saran

Sebaiknya mmpelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata

Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Tata

Page 16: TATA SURYA DAN BENDA LANGIT DI SEKITARNYA

surya merupakan tanda kebesaran Allah SWT yang telah menciptakan benda langit

yang tak terbatas jumlahnya sehingga tidak sepantasnya kita menyombongkan diri

ibarat “ DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT”

12DAFTAR PUSTAKA

Wariyono, Sukis.2008.Ilmu pengetahuan Alam Sekitar.Jakarta:Pusat Perbukuan

Haryanto.1999.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga.

Wikipedia.net