tata kelola daerah dan ekonomi - · pdf filedampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi ......

2
Asia Foundation dan para mitranya telah memberikan dukungan bagi lebih dari 50 forum daerah yang mengadvokasi kebijakan dan anggaran pemerintah yang lebih berpihak pada kaum miskin dan responsif gender. Tata Kelola Daerah Dan Ekonomi Memahami bahwa pembuatan keputusan tentang distribusi sum- berdaya adalah proses politis, tidak hanya teknis, maka program Asia Foundation juga didukung oleh kajian- kajian ekonomi politik berkualitas tinggi. TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH Pada tahun 2001, Indonesia memulai proses desentralisasi politik dan fiskal, dengan melimpahkan sebagian besar kewenangan pemerintahan kepada 530 pemerintah daerah. Pemerintah daerah saat ini mengelola sekitar 30 persen dari anggaran negara untuk menyediakan pelayanan publik dasar seperti kesehatan, pendidikan dan infrastruktur lokal, dan juga bertanggung jawab menerbitkan berbagai peraturan daerah dan izin usaha. Dengan konteks ini, sasaran program-program Tata Kelola Daerah dan Ekonomi Asia Foundation adalah mendorong per- tumbuhan ekonomi yang merata dan meningkatkan pelayanan publik untuk menyejahterakan rakyat Indonesia, terutama kaum miskin dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, yang jumlahnya menca- pai 99 persen dari keseluruhan sektor swasta. Program-program Asia Foundation terfokus untuk menciptakan insentif bagi kebijakan ekonomi dan fiskal yang baik, menyediakan berbagai alat serta dukungan untuk melaksanakan kebijakan daerah yang efektif dan adil, dan melakukan berbagai studi dan analisis yang berkualitas untuk mendukung reformasi kebijakan. REFORMASI KEBIJAKAN DAN ANGGARAN DAERAH Asia Foundation memilih pendekatan ekonomi politik dalam mengadvokasi reformasi kebijakan dan anggaran di daerah, terfokus pada pemahaman atas relasi kekuasaan yang mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap distribusi sumber daya. Asia Foundation bekerja sama dengan individu, organisasi masyarakat sipil, pejabat pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam mendukung interaksi yang konstruktif dan mendorong koalisi untuk mengidentifikasi peluang- peluang reformasi dan perubahan. Pendekatan Asia Foundation yang terpenting adalah melalui pember- dayaan berbagai organisasi masyarakat sipil untuk lebih aktif terlibat dalam proses penganggaran. Asia Foundation dan mitra-mitranya bekerja dengan berbagai kelompok perempuan dan kaum miskin, kelompok profesional, serta organisasi massa untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang anggaran, yang memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam proses penganggaran dan terus menuntut akuntabilitas pemerintah daerah. Untuk lebih meningkatkan partisipasi dalam keseluruhan siklus anggaran pemerintah, Asia Foundation dan mitra-mitranya menggabungkan kekuatan politik organisasi massa, profesional dan kelompok masyarakat di daerah dengan pengetahuan teknis untuk mendukung sekitar 50 forum advokasi anggaran di daerah. Forum ini telah mempengaruhi alokasi anggaran dalam sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah, dan berhasil mengad- vokasikan kebijakan publik yang lebih baik, seperti berbagai skema jaminan kesehatan daerah dan pen- didikan yang gratis bagi kaum miskin. Selama lebih dari satu dekade, program-program Tata Kelola Daerah dan Ekonomi dari Asia Foundation telah mendorong reformasi daerah dan ekonomi secara luas di Indonesia, terutama melalui peningkatan efisiensi pemerintah dan peran organisasi masyarakat sipil dalam reformasi kebijakan. Melalui kemitraan dengan jejaring organisasi masyarakat sipil, asosiasi usaha, dan lembaga pemerintah, Asia Foundation mendukung inisiatif yang meningkatkan iklim usaha melalui kebijakan dan reformasi kelembagaan dan mengembangkan kebijakan serta anggaran yang lebih berpihak kepada kaum miskin dan responsif gender. INDONESIA

Upload: vuonglien

Post on 12-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Asia Foundation dan

para mitranya telah

memberikan

dukungan bagi lebih

dari 50 forum daerah

yang mengadvokasi

kebijakan dan

anggaran pemerintah

yang lebih berpihak

pada kaum miskin

dan responsif gender.

Tata Kelola Daerah Dan Ekonomi

Memahami bahwa

pembuatan keputusan

tentang distribusi sum-

berdaya adalah proses

politis, tidak hanya

teknis, maka program

Asia Foundation juga

didukung oleh kajian-

kajian ekonomi politik

berkualitas tinggi.

TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH

Pada tahun 2001, Indonesia memulai proses desentralisasi politik dan fiskal, dengan melimpahkansebagian besar kewenangan pemerintahan kepada530 pemerintah daerah. Pemerintah daerah saat inimengelola sekitar 30 persen dari anggaran negarauntuk menyediakan pelayanan publik dasar sepertikesehatan, pendidikan dan infrastruktur lokal, danjuga bertanggung jawab menerbitkan berbagai peraturan daerah dan izin usaha. Dengan konteks ini,sasaran program-program Tata Kelola Daerah danEkonomi Asia Foundation adalah mendorong per-tumbuhan ekonomi yang merata dan meningkatkanpelayanan publik untuk menyejahterakan rakyatIndonesia, terutama kaum miskin dan pelaku usahamikro, kecil dan menengah, yang jumlahnya menca-pai 99 persen dari keseluruhan sektor swasta.Program-program Asia Foundation terfokus untukmenciptakan insentif bagi kebijakan ekonomi danfiskal yang baik, menyediakan berbagai alat sertadukungan untuk melaksanakan kebijakan daerahyang efektif dan adil, dan melakukan berbagai studidan analisis yang berkualitas untuk mendukungreformasi kebijakan.

REFORMASI KEBIJAKAN DAN ANGGARAN DAERAH

Asia Foundation memilih pendekatan ekonomi politik dalam mengadvokasi reformasi kebijakan dananggaran di daerah, terfokus pada pemahaman atas

relasi kekuasaan yang mempengaruhi pengambilankeputusan terhadap distribusi sumber daya. AsiaFoundation bekerja sama dengan individu, organisasi masyarakat sipil, pejabat pemerintah dananggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)dalam mendukung interaksi yang konstruktif dan mendorong koalisi untuk mengidentifikasi peluang-peluang reformasi dan perubahan. Pendekatan AsiaFoundation yang terpenting adalah melalui pember-dayaan berbagai organisasi masyarakat sipil untuklebih aktif terlibat dalam proses penganggaran. AsiaFoundation dan mitra-mitranya bekerja denganberbagai kelompok perempuan dan kaum miskin,kelompok profesional, serta organisasi massa untukmeningkatkan pemahaman mereka tentanganggaran, yang memungkinkan mereka untukberpartisipasi dalam proses penganggaran dan terusmenuntut akuntabilitas pemerintah daerah. Untuklebih meningkatkan partisipasi dalam keseluruhansiklus anggaran pemerintah, Asia Foundation danmitra-mitranya menggabungkan kekuatan politikorganisasi massa, profesional dan kelompokmasyarakat di daerah dengan pengetahuan teknisuntuk mendukung sekitar 50 forum advokasianggaran di daerah. Forum ini telah mempengaruhialokasi anggaran dalam sektor kesehatan, pendidikandan infrastruktur daerah, dan berhasil mengad-vokasikan kebijakan publik yang lebih baik, sepertiberbagai skema jaminan kesehatan daerah dan pen-didikan yang gratis bagi kaum miskin.

Selama lebih dari satu dekade, program-program Tata Kelola Daerah dan Ekonomi dari Asia Foundationtelah mendorong reformasi daerah dan ekonomi secara luas di Indonesia, terutama melalui peningkatanefisiensi pemerintah dan peran organisasi masyarakat sipil dalam reformasi kebijakan. Melalui kemitraandengan jejaring organisasi masyarakat sipil, asosiasi usaha, dan lembaga pemerintah, Asia Foundationmendukung inisiatif yang meningkatkan iklim usaha melalui kebijakan dan reformasi kelembagaan danmengembangkan kebijakan serta anggaran yang lebih berpihak kepada kaum miskin dan responsif gender.

INDONESIA

HEADQUARTERS465 California Street, 9th FloorSan Francisco, CA 94104 USATel: (415) 982-4640Fax: (415) [email protected]

WASHINGTON, DC1779 Massachusetts Ave., NWSuite 815Washington, D.C. 20036 USATel: (202) 588-9420Fax: (202) [email protected]

INDONESIA PO BOX 6793 JKSRBJakarta 12067Tel: +62 21 7278 8424

www.asiafoundation.org

KAJIAN DAN REFORMASI REGULASI DAERAH

Desentralisasi juga memberikan kewenangan pengaturan yang jauh lebih besar kepada pemerin-tah daerah, yang telah menyebabkan “ledakan” peraturan daerah (perda) baru. Banyak dari perda-perda ini menimbulkan biaya yang tinggi untukmenghasilkan pendapatan daerah dalam jangkapendek, tetapi tidak cukup mempertimbangkandampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi –bahkan beberapa di antaranya bertentangan denganperaturan perundang-undangan tingkat nasionalserta menghambat perekonomian daerah. AsiaFoundation dan mitra-mitranya mendukungpemerintah daerah, asosiasi pelaku usaha danorganisasi masyarakat sipil untuk mengkaji danmemetakan kembali peraturan daerah yang terkaitdengan iklim usaha di daerah. Proses ini, “pemetaanperda,” memungkinkan para pemangku kepentinganuntuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang peraturan yang ada di masing-masing daerah dan mengelompokkannya untuk direvisiatau dicabut.

Asia Foundation telah mendukung lebih dari 40pemerintah daerah dan kementerian/lembaga ditingkat nasional untuk menggunakan metodepengkajian dampak regulasi (regulatory impact assessment, RIA). Metode ini bertujuan untukmengidentifikasi kebutuhan suatu peraturan danmerevisinya bila diperlukan. RIA dapat membantupemerintah daerah dalam mengidentifikasi apakahsebuah peraturan yang diusulkan diperlukan, mem-punyai dasar hukum dan kebijakan, memperkirakanbiaya sosial dan ekonominya, dan apakah ada alter-natif solusi non-regulasi lainnya. Metode ini jugamembantu melakukan kajian secara transparan terhadap suatu peraturan. Untuk lebih mengem-bangkan kapasitas lembaga-lembaga pemerintahtersebut, Asia Foundation bekerja sama denganBadan Perencanaan Pembangunan Nasional(Bappenas) untuk menyusun panduan tentangbagaimana melakukan kajian tersebut dan - jikadiperlukan - menyiapkan peraturan baru yangberbasis bukti.

REFORMASI PROSES PERIZINAN USAHA

Prosedur perizinan bisnis yang rumit, memakanwaktu panjang dan korup dapat menambah biayausaha dengan signifikan dan menghambat pertum-buhan ekonomi. Menyadari bahwa hambatan terse-but dapat mempersempit peluang investasi danpengembangan usaha di Indonesia, pemerintahpusat mendorong pemerintah daerah untukmendirikan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)untuk perizinan usaha. Asia Foundation dan mitra-mitranya bekerja sama dengan pemerintah daerah

untuk membentuk atau meningkatkan kualitasPTSP, dengan merampingkan dan menyederhanakanproses pendaftaran usaha di daerah, terutama usahamikro dan kecil. Hal ini diharapkan dapat mem-perbesar peluang mereka mengakses kredit dari lembaga keuangan formal, berpartisipasi dalam ten-der pemerintah, mengekspor produknya dan berpar-tisipasi dalam program-program pengembanganusaha di daerah. Di PTSP yang berjalan baik, beber-apa izin usaha dapat diproses secara paralel, infor-masi mengenai biaya, waktu dan persyaratan periz-inan transparan, standard operating procedures (SOP)dan mekanisme penanganan pengaduan jelas,sehingga mengurangi kesempatan korupsi. Sejaktahun 1999, Asia Foundation dan mitra-mitranyatelah membantu sekitar 80 kabupaten/kota dalammembentuk atau meningkatkan kinerja PTSP.Selama tujuh tahun terakhir, Asia Foundation telahbekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeriuntuk merumuskan peraturan, pedoman, kurikulumpelatihan, dan kerangka pemantauan dan evaluasiterkait dengan PTSP.

ANALISIS DAN PENELITIAN

Guna memastikan kebijakan reformasi dan advokasisudah tepat sasaran dan secara teknis dapat diper-tanggungjawabkan, Asia Foundation dan mitra-mitranya telah mengembangkan dan melaksanakansejumlah alat analisis dan penelitian. Sejak tahun2007, Asia Foundation bermitra dengan KomitePemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah(KPPOD) untuk melakukan studi Tata KelolaEkonomi Daerah, yang mengukur kualitas tata kelo-la ekonomi berdasarkan pada persepsi pelaku usahadi daerah. Selama lima tahun, KPPOD dan AsiaFoundation telah melakukan survei di 444 (90persen dari keseluruhan) kabupaten/kota diIndonesia. Selain itu, melalui Studi AnggaranDaerah, alat analisis yang dikembangkan oleh AsiaFoundation dengan Sekretariat Nasional ForumIndonesia untuk Transparansi Anggaran (SeknasFitra), kualitas penganggaran daerah dikaji untukmelihat sejauh mana proses dan alokasi anggarandapat memenuhi kebutuhan kelompok perempuan,kaum miskin dan kelompok minoritas. Saat ini, AsiaFoundation dan mitra-mitra lokalnya sedangmelakukan penelitian ekonomi politik mengenaiberbagai hambatan untuk pengembangan komodi-tas pertanian di 15 lokasi dan dampak dari programpembangunan di daerah pasca konflik di 10 lokasi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Tata Kelola Daerah danEkonomi, silakan menghubungi Erman A. Rahman ([email protected]).Program Tata Kelola Lokal dan Ekonomi Asia Foundation mendapatkan dukun-gan dari United States Agency for International Development (USAID),Canadian International Development Agency (CIDA), Foreign andCommonwealth Office (FCO) of the United Kingdom, Australian Agency forInternational Development (AusAID), dan Bank Dunia.

12/2012

Asia Foundation adalah

lembaga swasta,

nirlaba, non-pemerintah.

Melalui berbagai

programnya, Asia

Foundation mendukung

kepemimpinan,

memperbaiki kebijakan,

dan memperkuat

berbagai lembaga

dalam mewujudkan

keterbukaan dan

kesejahteraan di

kawasan Asia Pasifik.

Asia Foundation didanai

oleh dukungan berbagai

korporasi, yayasan,

perseorangan dan

lembaga pemerintahan

di AS, Eropa, Kanada,

Australia dan Asia dan

melalui apropriasi

tahunan dari

Kongres AS.