rcnn safety procedures

17
PANDUAN KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) Safety Manual PUSAT PENELITIAN NANOSAINS DAN NANOTEKNOLOGI (PPNN) RESEARCH CENTER FOR NANOSCIENCES AND NANOTECHNOLOGY (RCNN) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015

Upload: lamdieu

Post on 12-Jan-2017

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: RCNN Safety Procedures

PANDUAN

KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA

DAN LINGKUNGAN (K3L)

Safety Manual

PUSAT PENELITIAN NANOSAINS DAN NANOTEKNOLOGI (PPNN)

RESEARCH CENTER FOR NANOSCIENCES AND NANOTECHNOLOGY (RCNN)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2015

Page 2: RCNN Safety Procedures

1

EMERGENCY CALL

Informasi Kontak Darurat

Emergency Contact information

No. Unit Nomor Telepon

1 Emergency call K3L ITB/Ambulance

022-2500204

2 Klinik Kesehatan ITB Medical Clinic Center ITB

022-2500082

3 Kepala PPNN +62 822-1889-3367 4 Sekretaris PPNN +62 821-2605-6570 5 K3G Gedung CAS +62 815-7208-5125

Page 3: RCNN Safety Procedures

1

PROSEDUR UMUM

A. Kedaruratan di Gedung CAS

(Referensi: SOP Kedaruratan di ITB. Keputusan Kepala UPT Keamanan, Kesehatan,

Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ITB, Nomor: 145/K01.2.6/SK/2010.)

Definsi:

APAR atau alat pemadam api ringan (fire extinguisher) adalah alat yang dipakai

untuk memadamkan api/kebakaran pada tahap dini untuk mencegah kebakaran

berskala besar.

Assembly point (tempat berkumpul) adalah tempat evakuasi sementara untuk tiap

kejadian kebakaran, gempa bumi, tumpahan bahan kimia, bencana alam, huru

hara dan lain-lain.

Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat

sehingga menyebabkan kerugian yang meluas kepada kehidupan masyarakat dari

segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan

masyarakat tersebut untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka

sendiri.

Emergency exit adalah pintu keluar darurat yang dapat diakses apabila terjadi

keadaan darurat.

Emergency route adalah rute darurat yang digunakan apabila terjadi keadaan

darurat.

Gempa bumi adalah suatu guncangan yang cepat di bumi disebabkan oleh patahan

atau pergeseran lempengan tanah di bawah permukaan bumi.

Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal, terjadi tiba-

tiba, mengganggu kegiatan/organisasi/komunitas dan perlu segera

ditanggulangi.

Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung cepat dari

suatu bahan yang disertai dengan timbulnya nyala api atau penyalaan .

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan

kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula

kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat

kerja dan pulang ke rumah melalui jalan biasa atau wajar dilalui.

Tanda peringatan adanya keadaan bahaya adalah adanya bunyi alarm panjang

sebanyak satu kali. Bila keadaan telah aman akan diumumkan kembali dengan

alarm pendek sebanyak tiga kali.

Page 4: RCNN Safety Procedures

2

Prosedur:

Page 5: RCNN Safety Procedures

3

Tanda - tanda Kedaruratan:

Page 6: RCNN Safety Procedures

4

a) Prosedur saat terjadi kecelakaan kerja

1. Korban yang sakit atau pun penolong dapat menghubungi dosen penanggung

jawab/pembimbing agar dapat ditangani melalui rekomendasinya. Apabila

dalam waktu 2 menit tidak ada respon, korban atau penolong dapat langsung

menghubungi UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan

ke nomor: 022-2500204.

2. Dosen memberikan rekomendasi solusi dari kecelakaan kerja. Apabila tidak

dapat ditangani secara langsung, dosen harus menghubungi K3L untuk

ditangani lebih lanjut.

3. UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui

Satuan Pengamanan akan menghubungi ambulance layanan Kesehatan atau

ambulance ITB.

4. Apabila saat jam kerja, maka ambulance langsung membawa pasien ke

Layanan Kesehatan Bumi Medika Ganesha dan seterusnya akan dibawa ke

Rumah Sakit terdekat jika memerlukan tindakan medis lebih lanjut.

5. Apabila di luar jam kerja, maka ambulance membawa pasien ke Rumah Sakit

terdekat di wilayah kejadian.

6. UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui

Kepala Satpam akan menugaskan dua orang Petugas Satpam non-shift atau

yang sedang tidak bertugas atau personil yang ditugasi oleh Kepala Satpam

untuk menemani yang bersangkutan sampai pihak Fakultas/Program

Studi/Unit Kerja pegawai/mahasiswa yang bersangkutan datang ke Rumah

Sakit.

7. Satuan Pengamanan menghubungi Fakultas/Program Studi/Unit Kerja

pegawai/mahasiswa yang bersangkutan meminta pihak Fakultas/Prodi/Unit

Kerja untuk datang ke Rumah Sakit.

8. Apabila pihak Fakultas/Program Studi/Unit Kerja dari pasien sudah datang,

pihak Satuan Pengamanan dapat meneruskan tanggung jawab kepada pihak

Fakultas/Program Studi/Unit Kerja atau pihak lain yang berkepentingan.

9. Satuan Pengamanan membuat laporan tertulis dan diberikan kepada Kepala

UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui

Kepala Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

b) Prosedur saat terjadi kebakaran

1. Berteriaklah bila ada kebakaran. Bila terdapat alarm kebakaran, tekan alarm

tersebu.

2. Beritahu segera kepada Satuan Pengamanan atau pegawai serta orang lain

yang ditemui.

3. Padamkan api bila sudah merasa yakin dan sudah terlatih, bila ragu-ragu

lebih baik mengurungkan niat.

Page 7: RCNN Safety Procedures

5

4. Raihlah APAR terdekat untuk memadamkan api, jika sudah merasa yakin dan

sudah terlatih.

5. Apabila api belum berhasil dipadamkan, segeralah keluar menuju emergency

exit terdekat.

6. Tetap tenang dan bawalah barang bawaan berharga anda seperlunya saja.

7. Jangan membawa barang bawaan yang terlalu besar.

8. Jangan menaruh barang di jalur evakuasi dan perhatikan saat anda berlari

keluar (potensi bahaya terjatuh dan bertabrakan).

9. Bila Anda berada di lantai 2, 3 atau 4 serta dalam keadaan darurat jangan

melompat sampai regu pemadam datang/evakuasi.

10. Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat

dengan ambil napas pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak

untuk menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan

dengan orang-orang di belakang anda.

11. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah napas anda dan

cepat menuju pintu darurat kebakaran.

12. Segera ikuti emergency route menuju assembly point yang terdekat dengan

anda.

13. Hubungi pemadam kebakaran UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja

dan Lingkungan sesegera mungkin jika api tidak dapat dipadamkan (telpon

pemadam kebakaran Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan

Lingkungan: 022-2500204 atau 081321171911).

c) Prosedur penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

1. Ambil APAR pada tempatnya

2. Berdirikan alat pemadam api ringan miring ke depan

3. Tarik tuas dan pin pengunci

4. Angkat tegak lurus

5. Tes dengan menyemprotkan ke udara

6. Arahkan ke api

7. Tekan tombol penyemprot

8. Semprotkan dari sisi ke sisi

Page 8: RCNN Safety Procedures

6

Gambar 1. Contoh penggunaan APAR

d) Prosedur saat terjadi gempa bumi

1. Bila anda dalam gedung segera berlari dengan hati-hati keluar gedung

menuju tempat terbuka.

2. Hindari berlindung dekat pohon, tiang listrik atau papan reklame yang

berpotensi roboh.

3. Bila kesulitan keluar gedung segera berlindung di tempat yang aman, semisal

berlindunglah di bawah kolong meja untuk sementara waktu.

4. Menjauhlah dari kaca atau barang yang menempel di dinding (seperti jam

atau papan tulis) untuk menghindari barang-barang tersebut melukai anda.

5. Bila berada di lantai 2,3 atau 4 turun dengan tangga secara berlahan dan

jangan panik

6. Laporkan keadaan anda kepada Satuan Pengamanan dan UPT Keamanan,

Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan setelah gempa terjadi.

7. Hubungi ambulance bila ada pegawai atau mahasiswa yang memerlukan

pertolongan medis lebih lanjut (telpon ambulance Keamanan, Kesehatan,

Keselamatan Kerja dan Lingkungan: 022-2500204 atau 081321171911).

e) Prosedur evakuasi

1. Apabila anda mendengar alarm berbunyi satu kali panjang, hentikanlah

pekerjaan yang sedang dilakukan.

2. Bawalah barang berharga atau dokumen penting dan barang lain seperlunya.

Jangan membawa barang yang berukuran besar dan menyulitkan dalam

evakuasi.

Page 9: RCNN Safety Procedures

7

3. Tetap tenang, berjalanlah biasa dengan cepat dan keluarlah menuju

emergency exit terdekat. Ikutilah emergency route menuju assembly point.

Jangan panik dan jangan berlari.

4. Pada saat evakuasi, beritahukan kondisi yang diketahui kepada orang lain

yang ditemui.

5. Setelah sampai di assembly point terdekat, petugas UPT Keamanan,

Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan akan mencatat nama korban

yang terluka.

6. Apabila ada korban yang terluka, maka prosedur selanjutnya akan mengacu

pada prosedur pada saat terjadi kecelakaan kerja.

7. Setelah kondisi aman maka akan dinyalakan alarm pendek sebanyak 3 kali,

semua orang akan diminta berjalan tertib menuju tempat masing-masing

yang telah aman

8. Petugas satpam ITB bertanggung jawab terhadap ketertiban dan keamanan

pada saat evakuasi selesai sampai seluruh masyarakat ITB menuju tempat

masing-masing.

B. Mahasiswa sakit

(Referensi: SOP mahasiswa sakit. Keputusan Kepala UPT Keamanan, Kesehatan,

Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ITB, Nomor: 153/K01.2.6/SK/2010)

Prosedur:

1. Mahasiswa yang sakit dapat menghubungi UPT Keamanan, Kesehatan,

Keselamatan Kerja dan Lingkungan ke nomor: 022 2500204

2. UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Satuan

Pengamanan akan menghubungi ambulance layanan Kesehatan atau ambulance

ITB.

3. Apabila saat jam kerja, maka ambulance langsung membawa pasien ke Layanan

Kesehatan Bumi Medika Ganesha.

4. Apabila di luar jam kerja, maka ambulance membawa pasien ke Rumah Sakit

terdekat di wilayah kejadian.

5. UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Kepala

Satpam akan menugaskan dua orang Petugas Satpam non-shift atau yang sedang

tidak bertugas atau personil yang ditugasi oleh Kepala Satpam untuk menemani

yang bersangkutan sampai pihak Program Studi mahasiswa yang bersangkutan

datang ke Rumah Sakit.

6. Satuan Pengamanan menghubungi Program Studi mahasiswa yang bersangkutan

meminta pihak Prodi untuk datang ke Rumah Sakit

Page 10: RCNN Safety Procedures

8

7. Apabila Pihak Program Studi dari pasien sudah datang, pihak Satuan

Pengamanan dapat meneruskan tanggung jawab kepada pihak Program Studi

atau pihak yang berkepentingan.

8. Satuan Pengamanan membuat laporan tertulis dan diberikan kepada UPT

Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan melalui Kepala Bidang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Page 11: RCNN Safety Procedures

9

PROSEDUR KHUSUS

A. Kegiatan di luar jam kerja

(Referensi: SOP kegiatan di luar jam kerja. Keputusan Kepala UPT Keamanan,

Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ITB, Nomor:

193/K01.2.6/SK/2010)

Prosedur:

1. Kegiatan di luar jam kerja adalah kegiatan yang dilakukan oleh perorangan

maupun kelompok, yang dilakukan di dalam kampus ITB baik kegiatan

penelitian, kemahasiswaan dan lainnya dimana kegiatan tersebut berlangsung di

luar jam kerja yang ditetapkan oleh Institut Teknologi Bandung, atau di luar

waktu : 06.00 sampai dengan 23.00 WIB.

2. Ijin kegiatan di luar jam kerja harus disampaikan ke UPT K3L minimal 3 (tiga)

hari sebelum kegiatan dilakukan dengan mendapat persetujuan dari pejabat ITB

yang berwenang sebagai penanggunjawab kegiatan tersebut.

3. Selanjutnya UPT K3L akan memberikan jawaban ijin mengenai kegiatan tersebut

berdasarkan hasil analisis situasi oleh tim UPT K3L dengan berkoordinasi dengan

Direktorat Sarana dan Prasrana.

4. Setelah menerima informasi dan/atau menemukan adanya kegiatan yang

dilakukan di luar jam kerja, selanjutnya Satuan Pengamanan segera melakukan

pengecekan atas kondisi tersebut, dengan cara :

a) Memastikan pihak yang melaksanakan kegiatan tersebut.

b) Memastikan pihak yang melaksanakan kegiatan memang memiliki

kewenangan untuk tetap beraktivitas diluar jam kerja.

c) Mendapatkan informasi tentang bentuk kegiatan, pelaksananya, pihak yang

terlibat serta tujuan dari dilaksanakannya kegiatan tersebut.

5. Perseorangan atau kelompok yang mendapat ijin untuk melaksanakan kegiatan

di luar jam kerja wajib mematuhi peraturan-peraturan keamanan dan ketertiban

yang berlaku di ITB, yaitu:

a) Tidak bekerja sendirian dan selalu berkomunikasi dengan Satpam ITB

b) Mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja.

c) Mematuhi aturan dan prosedur yang berlaku di tempat tersebut.

d) Menghindari kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan hukum dan norma

kemahasiswaan.

6. Apabila pada saat Satpam melakukan pengecekan ternyata menemukan kegiatan

tanpa ijin yang dilaksanakan oleh pihak tertentu dan tujuannya jelas, maka

kegiatan dapat dilanjutkan setelah berkoordinasi lebih dahulu dengan UPT K3L.

Jika kegiatan tersebut mencurigakan, maka pihak Satuan Pengamanan dapat

Page 12: RCNN Safety Procedures

10

meminta penghentian atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Selanjutnya pihak

Satuan Pengamanan mengarahkan kepada pihak penyelenggara untuk

menempuh jalur permohonan ijin kegiatan agar kegiatan dapat dilaksanakan

kembali.

7. Jika pihak yang melakukan kegiatan tidak mematuhi arahan Satuan Pengamanan,

maka pihak Satuan Pengamanan segera menghubungi petugas patroli Satuan

Pengamanan yang dilengkapi dengan personil dengan jumlah yang memadai.

8. Dengan personil penuh, Satuan Pengamanan segera mengambil tindakan

meminta kegiatan segera dibubarkan. Jika terjadi tindakan anarkis, maka pihak

Satuan Pengamanan sedapat mungkin mengendalikan situasi di lapangan dan

segera mengamankan pihak yang melakukan tindakan anarkis tersebut dan

dibawa ke kantor UPT K3L untuk diproses lebih lanjut.

9. Apabila setelah diproses ternyata diperlukan penanganan khusus, maka UPT K3L

melalui Kepala Satpam segera menghubungi pihak Kepolisian untuk memproses

tindakan orang tersebut lebih lanjut.

10. Selanjutnya penanganan dilakukan oleh pihak yang berwajib.

11. Memberitahukan kepada Satpam di 022-2500204 apabila bertemu atau melihat

orangorang dengan perilaku mencurigakan atau tidak dikenal.

B. Akses Gedung CAS - PPNN

Prosedur:

1. Mahasiswa/peneliti/dosen yang dapat memasuki gedung CAS - PPNN adalah

anggota PPNN yang terdiri dari mahasiswa, peneliti, dan dosen yang telah terdaftar

secara formal dan memiliki akses kunci (berupa akses fingerprint) gedung CAS (lt.

1-3)

2. Orang yang tidak memiliki akses fingerprint gedung CAS - PPNN DILARANG

memasuki gedung kecuali telah mendapatkan izin dari penanggung jawab PPNN

(Contoh: mahasiswa yang terdaftar sebagai penerima akses gedung CAS

DILARANG membawa mahasiswa lain yang tidak memiliki akses kecuali telah

mendapat izin)

3. Mahasiswa dan dosen yang memasuki/berada di dalam gedung CAS - PPNN harus

mengenakan ID Card (kartu pengenal) yang sesuai dengan format RCNN.

4. Akses masuk mahasiswa/peneliti dapat diberikan dengan mendaftarkan diri ke

sekretariat PPNN di bawah izin dosen PPNN dengan membawa surat izin akses.

5. Akses gedung di luar jam kerja harus mendapatkan izin sesuai SOP kerja di luar jam

kerja pada bagian prosedur umum.

Page 13: RCNN Safety Procedures

11

C. Penggunaan Fasilitas CAS - PPNN

Prosedur:

1. Pergunakan jenis laboratorium sesuai dengan jenis eksperimen yang dilakukan.

2. Gunakan fasilitas bersama laboratorium dengan penuh tanggung jawab

3. Hubungi dosen penanggung jawab laboratorium bila terjadi sesuatu pada

laboratorium tersebut. (contoh: alat rusak, kecelakaan kerja, dll)

4. Dilarang menggunakan alat member/peneliti/dosen lain tanpa izin pemilik. Setiap

alat pribadi (termasuk bahan kimia atau bahan habis lainnya)

peneliti/member/dosen diletakan sesuai pembagian tempat dan diberi label agar

diketahui kepemilikannya.

5. Tata tertib bekerja di laboratorium sesuai peraturan kerja di laboratorium yang

disebutkan pada poin C bagian prosedur khusus.

6. Kegiatan selain kegiatan penelitian dilakukan pada ruang baca S2 dan S3 (Lt. 2 dan

3). Laboratorium (Lt. 1) hanya dilakukan untuk kegiatan penelitian/eksperimen.

7. Untuk penggunaan fasilitas umum seperti alat karakterisasi maupun perangkat

komputasi, hubungi penanggung jawab alat tersebut di bawah pengetahuan dosen

PPNN.

8. Penggunaan ruang kerja S2 dan S3 hanya diperuntukan untuk pekerjaan yang

terkait penelitian dan istiriahat (makan dan minum). Tidak diperkenankan

menggunakan fasilitas ruang kerja sebagai sarana untuk menonton video,

mendengarkan musik, atau kegiatan lain yang dapat mengganggu kenyamanan

serta keamanan anggota lain serta kegiatan lain yang beralasankan menambah

konsentrasi seperti tidur atau menggunakan earphone/headset.

D. Peraturan Kerja di Laboratorium Material

(Referensi: Peraturan Keselamatan Kerja di Laboratorium Program Studi Kimia,

Nomor: K3G.KI_POB-02.)

Prosedur:

1. Bersikap penuh tanggung jawab selama berada di dalam laboratorium.

2. Mahasiswa wajib memahami MSDS (Material Safety Data Sheet) dari zat yang akan

dipergunakan, terutama cara penanganan, pemusnahan, dan bahaya yang mungkin

ditimbulkan.

3. Sebelum memasuki lab, mahasiswa wajib mengetahui: jalur evakuasi (minimal dua

jalur) dan titik berkumpul (assembly point) terdekat dari ruang laboratorium

(gedung CAS).

4. Mahasiswa wajib mengetahui letak dan prosedur peralatan keselamatan (kotak

P3K, pemadam kebakaran, dan shower/sumber air bersih lainnya).

Page 14: RCNN Safety Procedures

12

5. Mempergunakan pakaian yang layak selama melakaukan eksperimen/penelitian di

dalam laboratorium. Beberapa panduan kelayakan berpakaian di lab adalah

sebagai berikut:

a) Gunakan goggle (kacamata pelindung) ketika bekerja dengan material

berbahaya seperti asam kuat, material organik dan material lainnya, serta

tidak menggunakan lensa kontak.

b) Mahasiswa wajib memakai jas lab lengan panjang dan selalu tertutup rapi

(terkancing, resleting tertutup atau velkro terkait). Lengan jas lab tidak boleh

digulung selama dipakai. Jas lab yang digunakan sesuai desain dan standar

PPNN.

c) Gunakan masker untuk menghindari gas dan partikulat berbahaya.

d) Mahasiswa yang berambut panjang wajib mengikat rambutnya.

e) Mahasiswa yang memakai pakaian lebar atau longgar harus menyesuaikan

pakaiannya (contoh: jilbab dimasukkan ke dalam jas lab atau hal lainnya

dibuat agar tidak mengganggu).

f) Mahasiswa wajib menggunakan alas kaki yang tertutup. Mahasiswa tidak

mempergunakan sepatu bertumit tinggi.

g) Gunakan sarung tangan yang sesuai saat menangani benda panas, dingin dan

zat kimia berbahaya.

h) Mahasiswa tidak memakai perhiasan yang menjuntai atau membahayakan

dalam bentuk lain.

i) Mahasiswa tidak menggunakan rok/celana pendek dan pakaian yang

robekrobek.

6. Jauhkan tangan dari wajah, mata, mulut, dan tubuh ketika menggunakan bahan

kimia atau peralatan laboratorium. Cuci tangan dengan air dan sabun setelah

melakukan semua percobaan.

7. Memberi label pada semua zat yang dipergunakan di laboratorium.

8. Mahasiswa harus mempergunakan zat-zat kimia secara efisien dan hati-hati.

9. Mahasiswa mencatat semua bahan kimia yang telah digunakannya pada saat

eksperimen serta mencatat semua limbah yang dihasilkan dan dibuang pada

tempat yang telah disediakan.

10. Percobaan yang menghasilkan gas yang berbau dan/atau beracun harus dilakukan

di dalam lemari asam.

11. Mahasiswa wajib memahami cara kerja alat yang akan digunakan pada percobaan

12. Limbah sisa penelitian (pelarut organik, limbah logam berat, larutan asam-basa

pekat, dan material padatan lain) harus dikumpulkan dan dibuang pada tempat

yang sudah disediakan.

13. Laporkan semua kecelakaan (bahan tumpah, peralatan rusak, dll) atau luka

(teriris, terbakar, dll) kepada dosen pembimbing atau pihak yang berwenang

Page 15: RCNN Safety Procedures

13

lainnya.Bila terjadi kecelakaan kerja, lakukan evakuasi sesuai SOP Kecelakaan

kerja pada prosedur umum

14. Sebelum meninggalkan lab, pastikan untuk mematikan kran air, lampu

penerangan, dan aliran gas.

15. Tidak bermain-main dan bersenda gurau di dalam laboratorium, termasuk

dilarang menggunakan alat komunikasi untuk keperluan yang tidak penting

seperti chatting, bermain games, atau membuka jejaring sosial lainnya. Alat

komunikasi hanya digunakan saat keadaan darurat dan penting.

16. Tidak melakukan percobaan dan/atau merubah prosedur pekerjaan tanpa

sepengetahuan dosen pembimbing atau pihak yang berwenang lainnya.

17. Mahasiswa tidak diperkenankan merokok, makan, dan minum di dalam lab.

18. Tidak diperbolehkan bekerja sendirian di lab

19. Tidak meninggalkan percobaan tanpa pengawasan.

Penanganan Bahan Kimia

(Referensi: Laboratory safety guide_Chemical Engineering ITB 2011)

Prosedur:

1. Semua bahan kimia di dalam laboratorium dianggap berbahaya. Hindari

penanganan bahan kimia dengan tangan. Selalu gunakan pinset. Ketika melakukan

pengamatan, jaga jarak minimal 30 cm dari spesimen. Jangan memakan atau

mencium bahan kimia apapun.

2. Periksa label nama pada semua botol bahan kimia dua kali sebelum memindahkan

isi botol tersebut. Ambil bahan kimia secukupnya.

3. Jangan pernah mengembalikan bahan kimia yang tidak terpakai ke dalam botol

penyimpanan.

4. Jangan pernah memindahkan bahan kimia atau material lainnya dari daerah

laboratorium.

5. Dilarang menggunakan pemanas sendiri. Jaga supaya rambut, pakaian, dan tangan

berada pada jarak aman dari pemanas setiap saat. Penggunaan pemanas hanya

dibolehkan ketika berada dalam pengawasan dosen/penanggung jawab alat

6. Peralatan gelas yang digunakan untuk pemanasan akan tetap panas untuk waktu

yang lama. Peralatan gelas tersebut harus disimpan pada tempat khusus untuk

menurunkan temperaturnya dan diangkat dengan hati-hati. Gunakan penjepit atau

sarung tangan pelindung jika diperlukan.

7. Jangan pernah melihat ke dalam wadah yang sedang dipanaskan.

8. Dilarang meletakkan peralatan yang panas di atas meja laboratorium. Selalu

gunakan tatakan. Biarkan peralatan yang panas untuk waktu yang lama sampai

dingin sebelum menyentuh peralatan tersebut.

Page 16: RCNN Safety Procedures

14

Penanganan Peralatan gelas dan peralatan lainnya

Prosedur:

1. Jangan pernah menangani gelas pecah dengan tangan anda. Gunakan sapu dan

pengki untuk membersihkan pecahan gelas. Letakkan pecahan gelas di dalam

wadah khusus untuk pembuangan.

2. Perhatikan peralatan gelas sebelum pemakaian. Jangan pernah menggunakan

peralatan gelas yang pecah, retak, atau kotor.

3. Jika anda tidak mengerti cara menggunakan suatu peralatan, tanyakan kepada

dosen/penanggung jawab alat.

4. Jangan mencuci peralatan gelas yang panas di dalam air dingin. Peralatan gelas

mungkin pecah.

E. Peraturan kerja di laboratorium Biologi dan Bioteknologi

F. Peraturan kerja di laboratorium Farmasi

Page 17: RCNN Safety Procedures

15

LAMPIRAN 1

Kelengkapan:

1. Denah gedung CAS Lt. Basement, & Lt.1 - 3

2. Denah Assembly point terdekat

3. Desain ID CARD