tata cara shalat sunah.docx

5
Muhammad Haidlar Al Kamali / 1101144234 / TT3804 TATA CARA SHALAT GERHANA PENGERTIAN GERHANA Dalam istilah fuqaha dinamakan kusûf. Yaitu hilangnya cahaya matahari atau bulan atau hilang sebagiannya, dan perubahan cahaya yang mengarah ke warna hitam atau gelap. Kalimat khusûfsemakna dengan kusûf. Ada pula yang mengatakan kusûf adalah gerhana matahari, sedangkan khusûf adalah gerhana bulan. Pemilahan ini lebih masyhur menurut bahasa. Jadi, shalat gerhana, ialah shalat yang dikerjakan dengan tata cara dan gerakan tertentu, ketika hilang cahaya matahari atau bulan atau hilang sebagiannya. WAKTU SHALAT GERHANA Shalat dimulai dari awal gerhana matahari atau bulan sampai gerhana tersebut berakhir. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah dan shalatlah sampai kembali terang.” (Muttafaqun ‘alaihi). KAPAN GERHANA DIANGGAP USAI? Shalat gerhana matahari tidak ditunaikan jika telah muncul dua perkara, yaitu terang seperti sediakala, dan gerhana terjadi tatkala matahari terbenam. Demikian pula halnya dengan shalat gerhana bulan, tidak ditunaikan jika telah muncul dua perkara, yaitu terang seperti sediakala, dan saat terbit matahari. Ringkasan tata cara shalat gerhana sebagai berikut. 1. Bertakbir, membaca doa iftitah, ta’awudz, membaca surat al- Fâtihah, dan membaca surat panjang, seperti al-Baqarah. 2. Ruku’ dengan ruku’ yang panjang. 3. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) seraya mengucapkan: sami’allhu liman hamidah. 4. Tidak sujud (setelah bangkit dari ruku’), akan tetapi membaca surat al-Fatihah dan surat yang lebih ringan dari yang pertama. 5. Kemudian ruku’ lagi dengan ruku’ yang panjang, hanya saja lebih ringan dari ruku’ yang pertama. 6. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) seraya mengucapkan: sami’allahu liman hamidah. 7. Kemudian sujud, lalu duduk antara dua sujud, lalu sujud lagi.

Upload: oseng-oseng-gleor

Post on 18-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: TATA CARA SHALAT sunah.docx

Muhammad Haidlar Al Kamali / 1101144234 / TT3804

TATA CARA SHALAT GERHANA

PENGERTIAN GERHANADalam istilah fuqaha dinamakan kusûf. Yaitu hilangnya cahaya matahari atau bulan atau hilang sebagiannya, dan perubahan cahaya yang mengarah ke warna hitam atau gelap. Kalimat khusûfsemakna dengan kusûf. Ada pula yang mengatakan kusûf adalah gerhana matahari, sedangkan khusûf adalah gerhana bulan. Pemilahan ini lebih masyhur menurut bahasa. Jadi, shalat gerhana, ialah shalat yang dikerjakan dengan tata cara dan gerakan tertentu, ketika hilang cahaya matahari atau bulan atau hilang sebagiannya.

WAKTU SHALAT GERHANAShalat dimulai dari awal gerhana matahari atau bulan sampai gerhana tersebut berakhir. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah dan shalatlah sampai kembali terang.” (Muttafaqun ‘alaihi).

KAPAN GERHANA DIANGGAP USAI?Shalat gerhana matahari tidak ditunaikan jika telah muncul dua perkara, yaitu terang seperti sediakala, dan gerhana terjadi tatkala matahari terbenam. Demikian pula halnya dengan shalat gerhana bulan, tidak ditunaikan jika telah muncul dua perkara, yaitu terang seperti sediakala, dan saat terbit matahari.

Ringkasan tata cara shalat gerhana sebagai berikut.

1. Bertakbir, membaca doa iftitah, ta’awudz, membaca surat al-Fâtihah, dan membaca surat panjang, seperti al-Baqarah.

2. Ruku’ dengan ruku’ yang panjang.3. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) seraya mengucapkan: sami’allhu liman hamidah.4. Tidak sujud (setelah bangkit dari ruku’), akan tetapi membaca surat al-Fatihah dan surat

yang lebih ringan dari yang pertama.5. Kemudian ruku’ lagi dengan ruku’ yang panjang, hanya saja lebih ringan dari ruku’ yang

pertama.6. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) seraya mengucapkan: sami’allahu liman hamidah.7. Kemudian sujud, lalu duduk antara dua sujud, lalu sujud lagi.8. Kemudian berdiri ke raka’at kedua, dan selanjutnya melakukan seperti yang dilakukan

pada raka’at pertama.

Page 2: TATA CARA SHALAT sunah.docx

Muhammad Haidlar Al Kamali / 1101144234 / TT3804

TATA CARA SHALAT JENAZAH

Hukum Sholat Jenazah

Hukum Sholat Jenazah adalah Fardhu Kifayah” artinya wajib bagi kita umat muslim untuk mensholati muslim lainnya yang telah meninggal, jika tidak dilaksanakan maka ini menjadi tanggung jawab seluruh umat muslim.

Dalil keutamaan Sholat Jenazah :

Nabi Muhamad SAW bersabda dalam hadistnyatentang keutamaan sholat jenazah :

“Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga ikut menshalatkannya, maka dia mendapatkan satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya hingga ikut mengantar ke kubur, maka mendapatkan dua qirath”. Ditanyakan, “Apakah yang dimaksudkan dengan dua qirath itu? ” Beliau menjawab, “Seperti dua gunung yang besar.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Rukun Sholat Jenazah :

1. Niat2. Berdiri bila mampu3. Empat kali takbir yang diselingi oleh beberapa bacaan4. Membaca al-Fatihah secara sirr setelah takbir pertama berdasarkan hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Nasa’i, bahwa: “Menurut sunnah, bahwa dalam shalat jenazah hendaknya membaca Ummil Quran (al-Fatihah) dengan pelan-pelan dalam takbir pertama”

5. Membaca shalawat kepada Nabi saw setelah takbir kedua6. Mendoakan mayat setelah takbir ketiga7. salam

Niat Sholat Jenazah :Niat untuk jenazah laki-laki :

"Ushalli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati makmuuman/imaaman lillaahi ta'aalaa"

Artinya : Saya niat shalat atas mayyit (laki-laki) ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah SWT.

Niat untuk jenazah perempuan :

"Ushalli 'alaa haadzihil maytati arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati makmuuman/imaaman lillaahi ta'aalaa"

Artinya : Saya niat shalat atas mayyit (perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah SWT.

Page 3: TATA CARA SHALAT sunah.docx

Muhammad Haidlar Al Kamali / 1101144234 / TT3804

Tata Cara Sholat Jenazah :

Takbir Pertama

Setelah takbir dilanjutkan dengan membaca ta'awudz lalu dilanjutkan dengan membaca al fatihah, tanpa disertai dengan doa iftitah ataupun surat pendek seperti sholat pada umumnya. ini berdasarkan pendapat banyak ulama bahwa dalam sholat jenazah tidak diwajibkan membaca doa iftitah.

Bacaan Ta'awwudz :

A'uudzubillaahi minasy syaithaanir rajiim

Artinya : Aku berlindung dari syaitan yang terkutuk

Lalu Dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah.

Takbir kedua

Bacaan setelah takbir kedua yaitu membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. berikut bacaan doanya . . .

Allaahumma shalli 'alaa muhammadin, wa 'alaa aali muhammadin, kamaa shallaita 'alaa ibraahiima, wa 'alaa aali ibraahiima. Wa baarik 'alaa muhammadin, wa 'alaa aali muhammadin, kamaa baarakta 'alaa ibraahiima, wa 'alaa aali ibraahiima. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya : “Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarganya (termasuk anak dan istri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

Takbir ketiga

Bacaan doa setelah melakukan takbir ketiga adalah sebagai berikut . . .

Allaahummaghfirlahu, warhamhu, wa 'aafihi, wa'fu 'anhu, wa akrim nuzuulahu, wa wassi' madkhalahu, waghsilhu bimaa-in watsaljin wabaradin, wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan

Page 4: TATA CARA SHALAT sunah.docx

Muhammad Haidlar Al Kamali / 1101144234 / TT3804

khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa 'adzaabannaar.

Artinya : Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air, es dan embun sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah istrinya dengan isri yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.

Takbir ke empat

Bacaan doa setelah takbir ke empat yaitu membaca doa di bawah ini . . . .

Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu, walaa taftinnaa ba'dah

Artinya : Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya.

Salam

Terakhir adalah melakukan salam dengan menengok ke kanan dan kekiri sebagaimana dalam sholat biasanya . . .

Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh

Artinya : "Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga untuk kalian semua"