tanggul

8
 TANGGUL Tanggul merupakan suatu batas yang mengelilingi suatu badan air atau daerah/wilayah tertentu dengan elevasi yang lebih tinggi daripada elevasi di sekitar kawasan tersebut, yang bertujuan untuk melindungi kawasan tersebut dari limpasan air yang berasal dari luar kawasan. Tanggul mengungkung aliran air sungai, menghasilkan aliran yang lebih dan muka air lebih tinggi. Tanggul juga dapat ditemukan di sepanjang pantai, dimana gundukan pasir  pantainya tidak cukup kuat, di sepanjang sungai untuk melindungi banjir dan di sepanjang danau atau polder. Tanggul juga dibuat untuk tujuan empoldering / membentuk batasan  perlindungan untuk suatu area yang tergenang serta suatu perlindungan mili ter. Tanggul bisa  jadi pekerjaan tanah yang permanen atau hanya konstruksi darurat, biasanya terbuat dari kantong pasir sehingga dapat dibangun secara cepat saat banjir. Biasanya tanggul dibuat dari bahan timbunan yang digali di dekat atau sejajar dengan garis tanggul. Apabila galian dibuat sejajar dengan lokasi tanggul, maka penyelidikan untuk  pondasi dan daerah galian dapat dilakukan sekaligus. Untuk tanggul    tanggul tertentu, mungkin perlu membuka daerah sumber bahan timbunan khusus di luar lapangan dan mengangkutnya ke lokasi. Jika kondisi tanah tidak stabil mungkin akan lebih ekonomis untuk memindahkan lokasi tanggul daripada menerapkan metode pelaksanaan yang mahal. Jenis-jenis tanggul 1. Tanggul alamiah, yaitu tanggul yang sudah terbentuk secara alamiah dari bentukan tanah dengan sendirinya. Contohnya bantaran sungai di pinggiran sungai secara memanjang. 2. Tanggul timbunan adalah tanggul yang sengaja dibuat dengan menimbun tanah atau material lainnya, di pinggiran wilayah. Contohnya tanggul timbunan batuan di sepanjang pinggiran laut.

Upload: sitiaisyahd

Post on 09-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

INFRASTRUKTUR SDA

TRANSCRIPT

  • TANGGUL

    Tanggul merupakan suatu batas yang mengelilingi suatu badan air atau

    daerah/wilayah tertentu dengan elevasi yang lebih tinggi daripada elevasi di sekitar kawasan

    tersebut, yang bertujuan untuk melindungi kawasan tersebut dari limpasan air yang berasal

    dari luar kawasan.

    Tanggul mengungkung aliran air sungai, menghasilkan aliran yang lebih dan muka air

    lebih tinggi. Tanggul juga dapat ditemukan di sepanjang pantai, dimana gundukan pasir

    pantainya tidak cukup kuat, di sepanjang sungai untuk melindungi banjir dan di sepanjang

    danau atau polder. Tanggul juga dibuat untuk tujuan empoldering / membentuk batasan

    perlindungan untuk suatu area yang tergenang serta suatu perlindungan militer. Tanggul bisa

    jadi pekerjaan tanah yang permanen atau hanya konstruksi darurat, biasanya terbuat dari

    kantong pasir sehingga dapat dibangun secara cepat saat banjir.

    Biasanya tanggul dibuat dari bahan timbunan yang digali di dekat atau sejajar dengan

    garis tanggul. Apabila galian dibuat sejajar dengan lokasi tanggul, maka penyelidikan untuk

    pondasi dan daerah galian dapat dilakukan sekaligus. Untuk tanggul tanggul tertentu,

    mungkin perlu membuka daerah sumber bahan timbunan khusus di luar lapangan dan

    mengangkutnya ke lokasi. Jika kondisi tanah tidak stabil mungkin akan lebih ekonomis untuk

    memindahkan lokasi tanggul daripada menerapkan metode pelaksanaan yang mahal.

    Jenis-jenis tanggul

    1. Tanggul alamiah, yaitu tanggul yang sudah terbentuk secara alamiah dari bentukan

    tanah dengan sendirinya. Contohnya bantaran sungai di pinggiran sungai secara

    memanjang.

    2. Tanggul timbunan adalah tanggul yang sengaja dibuat dengan menimbun tanah atau

    material lainnya, di pinggiran wilayah. Contohnya tanggul timbunan batuan di

    sepanjang pinggiran laut.

  • 3. Tanggul beton, merupakan tanggul yang sengaja dibangun dari campuran perkerasan

    beton agar berdiri dengan kokoh dan kuat. Contohnya tanggul bendung, dinding

    penahan tanah ( DPT ).

    4. Tanggul infrastruktur, merupakan sebuah struktur yang didesain dan dibangun secara

    kuat dalam periode waktu yang lama dengan perbaikan dan pemeliharaan secara terus

    menerus, sehingga seringkali dapat difungsikan sebagai sebuah tanggul, misal jalan

    raya.

    Berdasarkan fungsi (tujuan penggunaan), jenis tanggul dapat dibedakan sebagai berikut:

    1. Tanggul primer (utama) adalah bangunan tanggul yang dibangun sepanjang kanan-

    kiri sungai guna menangkis debit banjir rencana.

    2. Tanggul sekunder adalah bangunan tanggul yang dibangun di atas bantaran sungai

    atau yang dibangun dibelakang tanggul primer yang berfungsi sebagai pangamanan

    atau pertahanan kedua apabila tanggul primer jebol atau rusak. Tergantung terhadap

    daerah yang harus dilindungi (obyek vital) mungkin diperlukan pembangunan tanggul

    tersier.

    3. Tanggul terbuka, merupakan tanggul-tanggul yang dibangun tidak menerus, tetapi

    terputus-putus dan biasanya terdapat pada sungai-sungai dengan arus yang deras.

    Dengan demikian puncak banjir yang tinggi tetapi periode waktunya pendek dapat

    dipotong, karena sebagian banjir mengalir keluar melalui celah-celah antara tanggul-

    tanggul tersebut memasuki areal-areal di belakang tanggul yang dipersiapkan untuk

    penampungan banjir sementara. Biasanya areal-areal penampungan tersebut

    dikelilingi tanggul-tanggul pula. Setelah banjir mereda, maka air yang tertampung

    tersebut, kemudian mengalir kembali ke dalam sungai melalui celah-celah ini. Jadi

    tidak diperlukan adanya pintu-pintu atau pelimpah serta bangunan pelengkap lainnya.

    4. Tanggul pemisah, merupakan tanggul yang dibangun antara dua sungai yang

    berdekatan, agar aliran tidak saling mengganggu.

    5. Tanggul melingkar, merupaan tanggul yang dibangun untuk melindungi areal yang

    tidak terlalu luas secara melingkar

    6. Tanggul sirip, merupakan tanggul yang dibangun untuk melindungi areal pertanian

    pada daerah bantaran, bisa sebagai penghambat kecepatan arus.

    7. Tanggul pengarah: tanggul yang digunakan sebagai pengarah arus

  • Syarat-syarat stabilitas struktur tanggul harus diperhitungkan/dianalisa terhadap hal-hal

    sebagai berikut:

    a. Badan tanggul harus aman terhadap kemungkinan meluapnya aliran melalui mercu

    (over topping) pada debit banjir rencana.

    b. Mercu tanggul harus mempunyai jagaan (freeboard) yang cukup aman terhadap muka

    air sungai pada debit banjir rencana dan harus memenuhi standar kriteria yang berlaku

    misalnya Standar Nasional Indonesia (SNI).

    c. Ketinggian puncak tanggul pada profil memanjang harus disesuaikan dengan muka air

    banjir rencana sepanjang sungai yang diperlukan.

    d. Lereng dan kaki tanggul harus stabil terhadap aliran banjir dan erosi serta gerusan

    (scouring). Oleh karena itu, harus diberi pelindung. Lapisan pelindung harus

    disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku tapi juga diperhitungkan

    terhadap nilai ekonomisnya.

    e. Trase tanggul harus ditetapkan secermat mungkin dengan memperhatikan situasi dan

    kondisi morfologi sungai, memperhatikan factor teknik dan non teknik serta kondisi

    social ekonomi.

    f. Jarak antara trase tanggul dengan tebing sungai harus diusahakan cukup memadai

    supaya apabila terjadi erosi atau longsoran pada tebing sungai tidak mempengaruhi

    stabilitas tanggul.

    g. Tidak boleh terjadi adanya rembesan dan kebocoran (seepage and piping) pada badan

    dan pondasi tanggul.

    h. Tidak boleh terjaddi adanya pergeseran pondasi akibat gempa bumi.

    Standar perencanaan tanggul tanah

    Berikut disajikan standar jagaan tanggul tanah yang lazim dipakai di Indonesia berdasarkan

    KP-04 (Bangunan Irigasi):

    a. Debit Perencanaan

  • Badan tanggul harus aman terhadap kemungkinan meluapnya aliran melalui

    mercu (over topping) pada debit banjir rencana. Elevasi tanggul hilir sungai dari

    bangunan utama didasarkan pada tinggi banjir dengan periode ulang 5 tahun

    (untuk hutan) sampai 25 tahun (untuk perkotaan). Periode ulang tersebut (5 - 25

    tahun) akan ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk yang terkena akibat banjir

    yang mungkin terjadi, serta pada nilai ekonomis tanah dan semua prasarananya.

    b. Tinggi standar jagaan (freeboard)

    Tinggi rencana tanggul (Hd) akan merupakan jumlah tinggi muka air rencana (H)

    dan tinggi jagaan (Hf). Ketinggian yang dibuat itu termasuk longgaran untuk

    kemungkinan penurunan (Hs), yang akan bergantung kepada pondasi serta bahan

    yang dipakai dalam pelaksanaan. Tinggi muka air rencana yang sebenarnya

    didasarkan pada profil permukaan air.

    Potongan melalui tanggul

    Tinggi jagaan (Hf) merupakan longgaran yang ditambahkan untuk tinggi muka air

    yang diambil, termasuk atau tidak termasuk tinggi gelombang. Tinggi minimum

    jangaan tanggul sebaiknya diambil 0,60 m.

    c. Lebar atas tanggul

    Untuk tanggul tanah yang direncana guna mengontrol kedalaman air 1,50 m,

    lebar atas minimum tanggul dapat diambil 1,50 m. Jika kedalaman air yang akan

    dikontrol lebih dari 1,50 m, maka lebar atas minimum sebaiknya diambil 3,0 m.

    Lebar atas diambil sekurang kurangnya 3,0 m jika tanggul dipakai untuk jalur

    pemeliharaan.

  • d. Kemiringan talut

    Pada tabel di bawah ini diberikan harga harga kemiringan talut. Penggunaan

    harga-harga itu dianjurkan untuk tanggul tanah homogen pada pondasi stabil yang

    tingginya kurang dari 5 m.

    Jika pondasi tanggul terdiri dari lapisan lapisan lulus air atau lapisan yang rawan

    terhadap bahaya erosi bawah tanah (piping), maka harus dibuat parit halang (cut-

    off trench) yang dalamnya sampai 1/3 dari kedalaman air.

    Potongan melintang tanggul

    Klasifikasi tanah Kemiringan sungai Kemiringa talut tanah

    GW, GP, SW, SP

    Lulus air, tidak

    dianjurkan

    GC, GM, SC, SM 1 : 2,5 1 : 2

    CL, ML 1 : 3 1 : 2,5

    CH, MH 1 : 3,5 1 : 2,5

    Harga harga kemiringan samping yang dianjurkan untuk tanggul tanah homogen

    (menurut USBR, 1978)

    Untuk menentukan kemiringan tanggul guna keperluan desain sangat erat

    kaitannya dengan karakteristik mekanika tanah dari jenis tanah serta infiltrasi air

    melalui badan tanggul tersebut. Oleh karena itu apabila proyek itu besar syarat

    mutlak jenis tanah untuk timbunan maupun jenis tanah untuk calon pondasi

    tanggul harus diadakan penyelidikan laboratorium mekanika tanah. Dari hasil

    laboratorium tersebut dapat diketahui kekuatan geser dan kohesi yang bekerja

  • diantara partikel-partikel tanah karena adanya gravitasi. Stabilitas lereng tanggul

    dapat dihitung berdasarkan konsep bidang gelincir lingkaran yang rumusnya

    sebagai berikut :

    Rumus umum :

    SF = (E I)/(W sin )

    Dimana : SF = factor keamanan (safety factor)

    W = tegangan oleh gaya berat irisan vertical persatuan lebar

    (t/m)

    I = panjang busur lingkaran galiner (m)

    = sudut antara setiap garis tengah irisan

    = tegangan geser persatuan luas (t/m2)

    Untuk mencari tegangan geser (t) dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

    = tg + C Dimana : = tegangan kompresive vertical

    = sudut geser dalam

    C = kohesi

    e. Stabilitas tanggul

    Tanggul yang tingginya lebih dari 5 m harus dicek stabilitasnya dengan metode

    stabilitas tanggul yang dianggap sesuai.

    Apabila tanggul melintas saluran lama, maka dasar tanggul harus diperlebar di

    bagian samping luar. Lebar tambahan ini sekurang kurangnya sama dengan

    tinggi tanggul (Hd) di atas elevasi asli tanah. Bagian atas dasar yang diperlebar

    sebaiknya tidak kurang dari 0,30 m di atas elevasi asli tanah serta kemiringannya

    harus cukup agar air dapat melimpas dari tanggul. Kemiringan timbunan

    tambahan tidak boleh lebih curam dari kemiringan asli tanggul.

  • Dasar yang diperlebar pada lintasan saluran

    Untuk tanggul dengan kedalaman air rencana (H) lebih dari 1,50 m, maka tempat

    galian bahan harus cukup jauh dari tanggul agar stabilitasnya dapat dijamin. Garis

    yang ditarik dari garis air rencana pada permukaan tanggul melalui pangkal asli

    tanggul (kalau diperlebar) sebaiknya lewat dari bawah potongan melintang galian

    bahan.

    Jika tanggul mempunyai lebar atas yang kecil/ sempit, maka bahu (berm) bagian

    tambahan harus cukup lebar guna mengakomodasi jalur pemeliharaan selama

    muka air mencapai ketinggian kritis

    f. Fasilitas Pembuang

    Fasilitas pembuang harus disediakan untuk tanggul yang harus menahan air untuk

    jangka waktu yang lama (tanggul banjir biasanya tidak diberi pembuang).

    Pembuang terdiri dari :

    Parit dipangkal tanggul

    Saringan pemberat (reverse filter), baik yang direncanakan sebagai pembuang

    pangkal tanggul maupun sebagai pembuang horizontal

  • Pembuang pada tanggul

    Pada umumnya penyebab kerusakan tubuh tanggul adalah sebagai berikut :

    1. Terbentuknya bidang gelincir yang menerus akibat kemiringan lereng tanggul terlalu

    curam.

    2. Terjadinya keruntuhan lereng tanggul akibat kejenuhan air dalam tubuh tanggul yang

    disebabkan oleh rembesan air pada saat banjir atau pada saat terjadinya hujan yang

    terus menerus.

    3. Terjadinya kebocoran-kebocoran pada pondasi tanggul.

    4. Tergerusnya lereng depan tanggul oleh arus sungai.

    5. Terjadinya limpasan pada mercu tanggul.

    6. Terjadinya pergeseran pondasi akibat gempa.