tanda petik tunggal

3
Tanda Petik (“...”) 1) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh : Saya belum siap’, kata Mira, “tunggu sebentar !” Zulaeha geram dan berkata, “akan kukecam seluruh pandangan mata itu !” Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.” 2) Tanda petik mengapit judul syair, karangan atau bahan yang dipakai dalam kalimat. Contoh : Bacalah “Bola lampu” dalam buku dari suatu masa, dari suatu tempat. “Laskar pelangi” sudah menjadi novel terpopuler di tahun 2012. Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” dimuat dalam majalah Tempo. 3) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contoh : pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja. Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”. 4) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Contoh : Kata Tono, “saya juga minta satu” “Hilang diingatanku tentang hal itu”, kata Erwin.

Upload: andiariansyah

Post on 04-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Bahasa Indonesia Tanda Titik

TRANSCRIPT

Page 1: Tanda Petik Tunggal

Tanda Petik (“...”)

1) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah

atau bahan tertulis lain.

Contoh : Saya belum siap’, kata Mira, “tunggu sebentar !”

Zulaeha geram dan berkata, “akan kukecam seluruh pandangan mata itu !”

Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”

2) Tanda petik mengapit judul syair, karangan atau bahan yang dipakai dalam kalimat.

Contoh : Bacalah “Bola lampu” dalam buku dari suatu masa, dari suatu tempat.

“Laskar pelangi” sudah menjadi novel terpopuler di tahun 2012.

Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di

SMA” dimuat dalam majalah Tempo.

3) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai

arti khusus.

Contoh : pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.

Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama

“cutbrai”.

4) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.

Contoh : Kata Tono, “saya juga minta satu”

“Hilang diingatanku tentang hal itu”, kata Erwin.

5) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat yang ditempatkan pada bagian

belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti

khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.

Contoh : Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “Si hitam”

Tamu yang duduk tepat hari Proklamasi disapa “Veteran”

Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)

1). Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.Misalnya:

Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring kring' tadi?""Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.

2). Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.Misalnya:

terpandai 'paling' pandaiRetina 'dinding mata sebelah dalam'

Page 2: Tanda Petik Tunggal

mengambil langkah seribu 'lari pontang panting''sombong ‘angkuh’

3). Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing (Lihat pemakaian tanda kurung, Bab III, Huruf M)Misalnya:

feed-back 'balikan'

dress rehearsal 'geladi bersih'

tadulako 'panglima'

Sumber: Buku Modul

http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnak

an