tanaman penyerap karbondioksida
DESCRIPTION
tanaman penyerap co2TRANSCRIPT
Tanaman Penyerap KarbondioksidaPosted on 1 September 2010by alamendah
Tanaman merupakan penyerap karbondioksida (CO2) di
udara. Bahkan beberapa diantara tanaman-tanaman itu sangat
jago, mempunyai kemampuan besar, untuk menyerap
karbondioksida (CO2). Pohon trembesi (Samanea saman), dan
Cassia (Cassia sp) merupakan salah satu contoh tumbuhan yang
kemampuan menyerap CO2-nya sangat besar hingga mencapai
ribuan kg/tahun.
Sebagaimana diketahui, tumbuhan melakukan fotosistesis untuk
membentuk zat makanan atau energi yang dibutuhkan tanaman
tersebut. Dalam fotosintesis tersebut tumbuhan menyerap
karbondioksida (CO2) dan air yang kemudian di rubah menjadi
glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari. Kesemua
proses ini berlangsung di klorofil. Kemampuan tanaman sebagai
penyerap karbondioksida akan berbeda-beda.
Banyak faktor yang mempengaruhi daya serap karbondioksida.
Diantaranya ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil
ditentukan berdasarkan banyak sedikitnya magnesium yang
menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium, daun
akan berwarna hijau gelap.
Daya serap karbondioksida sebuah pohon juga ditentukan oleh
luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase pertumbuhan
tanaman. Selain itu, Pohon-pohon yang berbunga dan berbuah
memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi sehingga
mampu sebagai penyerap karbondioksida yang lebih baik. Faktor
lainnya yang ikut menentukan daya serap karbondioksida adalah
suhu, dan sinar matahari, ketersediaan air.
Trembesi Juara Pohon Penyerap Korbondioksida. Adalah
Endes N. Dahlan, seorang dosen Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor yang melakukan penelitian daya serap
karbondioksida pada berbagai jenis pohon. Penelitian yang
dilakukan pada 2007-2008 memberikan hasil
bahwa trembesi (Samanea saman) terbukti menyerap paling
banyak karbondioksida. Dalam setahun, trembesi mampu
menyerap 28.488,39 kg karbondioksida.
Pohon trembesi jayoan penyerap karbondioksida (gambar: alamendah)
Selain pohon trembesi, didapat juga berbagai jenis tanaman yang
mempunyai kemampuan tinggi sebagai tanaman penyerap
karbondioksida(CO2). Pohon-pohon itu diantaranya adalah
cassia, kenanga, pingku, beringin, krey payung, matoa, mahoni,
dan berbagai jenis tanaman lainnya.
Daftar Pohon Penyerap Karbondioksida.
Berikut merupakan daftar tanaman yang mempunyai daya serap
karbondioksida yang tinggi berdasarkan hasil riset Endes N.
Dahlan. (No, nama pohon, nama latin, daya serap).
1. Trembesi, Samanea saman, 28.488,39 kg/tahun
2. Cassia, Cassia sp, 5.295,47 kg/tahun
3. Kenanga, Canangium odoratum, 756,59 kg/tahun
4. Pingku, Dyxoxylum excelsum, 720,49 kg/tahun
5. Beringin, Ficus benyamina, 535,90 kg/tahun
6. Krey payung, Fellicium decipiens, 404,83 kg/tahun
7. Matoa, Pometia pinnata, 329,76 kg/tahun
8. Mahoni, Swettiana mahagoni, 295,73 kg/tahun
9. Saga, Adenanthera pavoniana, 221,18 kg/tahun
10. Bungur, Lagerstroemia speciosa, 160,14 kg/tahun
11. Jati, Tectona grandis, 135,27 kg/tahun
12. Nangka, Arthocarpus heterophyllus, 126,51 kg/tahun
13. Johar, Cassia grandis, 116,25 kg/tahun
14. Sirsak, Annona muricata, 75,29 kg/tahun
15. Puspa, Schima wallichii, 63,31 kg/tahun
16. Akasia, Acacia auriculiformis, 48,68 kg/tahun
17. Flamboyan, Delonix regia, 42,20 kg/tahun
18. Sawo kecik , Maniilkara kauki, 36,19 kg/tahun
19. Tanjung, Mimusops elengi, 34,29 kg/tahun
20. Bunga merak, Caesalpinia pulcherrima, 30,95 kg/tahun
21. Sempur, Dilenia retusa, 24,24 kg/tahun
22. Khaya, Khaya anthotheca, 21,90 kg/tahun
23. Merbau pantai, Intsia bijuga, 19,25 kg/tahun
24. Akasia, Acacia mangium, 15,19 kg/tahun
25. Angsana, Pterocarpus indicus, 11,12 kg/tahun
26. Asam kranji, Pithecelobium dulce, 8,48 kg/tahun
27. Saputangan, Maniltoa grandiflora, 8,26 kg/tahun
28. Dadap merah, Erythrina cristagalli, 4,55 kg/tahun
29. Rambutan, Nephelium lappaceum, 2,19 kg/tahun
30. Asam, Tamarindus indica, 1,49 kg/tahun
31. Kempas, Coompasia excelsa, 0,20 kg/tahun
Tumbuhan-tumbuhan tersebut adalah jagoan penyerap
karbondioksida berdasarkan riset yang dilakukan oleh Endes N.
Dahlan yang dipublish awal 2008. Tidak menutup kemungkinan
masih terdapat pohon-pohon lain yang mempunyai kemampuan
daya serap karbondioksida yang lebih tinggi.
Namun, upaya yang dilakukan Endes N. Dahlan ini patut kita
acungi jempol yang membuat kita dapat lebih tepat memilih
tanaman yang mempunyai kemampuan ekstra sebagai penyerap
karbondioksida dalam upaya mengurangi polusi
udara dan mengurangi dampak pemanasan global.
Referensi:
Sardi Duryatmo. “Para Jagoan Serap Karbondioksida”; Trubus
459, Februari 2008
id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis
alamendah.wordpress.com/2009/12/26/pohon-trembesi-ki-
hujan-serap-28-ton-co2