tanaman karet

8
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tabel 1. Penghitungan Jumlah Mata tunas No Nama Jumlah Mata Tunas 1 Riduan 29 2 Suzana 18 3 Hendro Saputra 22 4 Gustia Ningsih 26 5 Suci Yolanda Putri 27 6 Tri Mulyantono 25 7 Hadi Wicaksono 19 8 Yuli Helna 18 9 Harry M 20 10 Tulus Septinus 22 Tabel 2. Penanaman Bibit di Lapangan No Penanaman Bibit Keterangan 1 Pembuatan Lubang Tanam Pembuatan lubang tanaman karet Dengan Ukuran 40 x 40 x40 cm 2 Penanaman Bibit Di tanam dengan jarak 6

Upload: reyduan-roy

Post on 29-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

perkebunan karet

TRANSCRIPT

BAB 4HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil

Tabel 1. Penghitungan Jumlah Mata tunas

No Nama Jumlah Mata Tunas

1Riduan29

2Suzana 18

3Hendro Saputra22

4Gustia Ningsih26

5Suci Yolanda Putri27

6Tri Mulyantono25

7Hadi Wicaksono19

8Yuli Helna18

9Harry M20

10Tulus Septinus22

Tabel 2. Penanaman Bibit di Lapangan

NoPenanaman BibitKeterangan

1Pembuatan Lubang TanamPembuatan lubang tanaman karetDengan Ukuran 40 x 40 x40 cm

2Penanaman BibitDi tanam dengan jarak 6 x 3 m, Mata tunas menghadap ke mata hari terbit

Tabel 3. Pendederan

NoPendederan Keterangan

1Pembuatan bedenganLebar 1,2 meterPanjang 3 meterTinggi tiang sebelah timur 1,2meterTiang sebelah barat 0,9 meterBagian atas di beri atap

2Pemilihan benihWarna mengkilapLentingan baikBiji terendam bagian

3Pendederan benihBenih di dederkan dengan jarak 1 x 1 cm

Tabel 4. Pengamatan PendederanNo Minggu KeTinggi Stadia Benih yang tumbuh

133 cmPancing 11 Benih

244 cmJarum 11 Benih

Tabel 5. OkulasiJenis Okulasi Keterangan

Okulasi coklatBatang bawah sudah beberapa kali di okulasi Kebun pembibitan tidak terawat di tandai banyaknya gulma.

B. PembahasanTanaman karet merupakan salah satu komoditi yang menjadi penghasilan terbesar di sumateras selatan oleh karena itu pengelolaan yang optimal perlu dilakukan untuk menjaga produktivitas tanaman karet tetap stabil, Kebun entres atau kebun kayu okulasi adalah kebun yang dibangun secara khusus sebagai sumber penghasil mata tunas yang digunakan sebagai batang atas pada teknik okulasi dalam penyiapan bibit unggul karet. Sebagai sumber mata, maka jenis klon yang ditanam pada kebun entres berupa klon karet anjuran yang sudah merupakan benih bina, dan dikelola sesuai dengan standar teknis. Kebun entres pada umumnya dipertahankan dalam waktu yang lama, yaitu lebih dari 8 tahun. Di kebun entres yang di miliki Fakultas pertanian Universitas sriwijaya jenis klon yang di gunakan adalah PB 260, kebun ini kurang terawat hal ini dapat di lihat pertumbuhan tunas yang tidak seragam dan banyaknya gulma yang berada di dalam kebun entres. Dari hasil penghitungan mata tunas entres kelompok 6A menunjukkan rata-rata dari kesepuluh sampel yang di dapat yakni sekitar 23 mata tunas. Pemurnian Penggunaan mata tunas ini untuk normalnya dalam satu meter di ambil 20 mata tunas okulasi.pertama dilakukan di atas karangan mata atau pada ketinggian 30 cm dari pertautan okulasi. Selanjutnya tunas yang sudah tumbuh dipelihara dua buah setiap batang dengan posisi berhadapan dan dipilih tunas yang kuat dengan posisi tumbuh dibawah agar tanaman entres tidak terlalu tinggi. Pemanenan pada tahun berikutnya dilakukan 10 cm dari tempat tumbuhnya tunas.Persiapan batang bawah dengan melakukan pendederan pendederan ini adalah sama dengan persemaian benih di lapangan. Sebelum pendederan ada beberapa tahapan yang di lakukan seperti pengolahan lahan, pengolahan lahan ini yakni dengan membersihkan gulma-gulma yang ada di lahan setelah di bersihkan kemudian tanah di gemburkan setelah itu baru pembuatan bedngan dengan ukuran 3 x 1,2 meter dan pemberian atap pada bedengan untuk menghindari benih terkena langsung terik matahari pada siang hari, ketinggian atap bagian sebelah timur 1,2 meter dan ketinggian sebelah barat sekitar 0,9 meter.Sebelum pendederan dilakukan yakni memilih benih yang baik beberapa kriteri benih yang baik untuk di dederkan adalah: warna kulit mengkilap, pelentingan baik, jika di rendam di dalam air iji terendam .Pendederan di lakukan dengan mendederkan beenih yang dipilih ke bedengan yang di beri pasir jarak antar benih sekitar 1 cm dengan menyusun benih-benih di bedengan peletakan benih yakni dengan posisi perut benih di bagian bawah dan punggung di bagian atas. Setelah pendederan pengamatan dilakukan 1 minggu sekali, dari hasil pengamatan dari semua benih yang di semai sekitar 1000 benih yang di semai hanya 11 benih yang dapat tumbuh dengan baik, pengamatan pada minggu ke tiga stadia yang terbentuk adalah stadia pancing, kondisi plumula yang membengkok seperti pancing.Pengamatan minggu ke empat ada perubahan yang sebelumnya pada minggu ke tiga stadia pancing minggu ke empat stadia yang terbentuk adalah stadia jarum, plumula yang lurus seperti jarum. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan benih di lapangan seperti kondisi cuaca yang ektrim dan penyiraman yang tidak intensif menyebabkan benih karet tidak tumbuh merata dan ada gangguan hama tikus yang membuat sarang di bedengan pendederan yang menyebabkan benih karet berserakan. Okulasi adalah teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman kepada tanaman lain yang dapat bergabung( Kompatibel) yang bertujuan menggabungkan sifat-sifat yang baik dari setiap komponen sehingga di peroleh pertumbuhan dan produksi yang baik. di lahan percobaan perkebunan karet fakultas pertanian universitas sriwijaya bibit yang di gunakan adalah bibit di lapangan, bibit yang ada di lapangan ini suda tidak layak untuk di okulasi lagi mengingat suda lebih dari 3 kali di okulasi, ini terlihat bekas okulasi yang gagal pada saat praktikum sebelunya selain itu batang bawah kulit batang tidak berwarna coklat maupun tidak berwarna hijau tetapi sudah berwarna putih, beberapa kendala yang di temui seperti sulitnya pembukaan jendela okulasi karena kulit batang bawah menempel di kambium.Penanaman bibit di lapangan Waktu penanaman karet di lapangan sebaiknya dilaksanakan pada musim penghujan yakni antara bulan September sampai Desember dimana curah hujan sudah cukup banyak, dan hari hujan telah lebih dari 100 hari. Penanaman yang di mulai dengan pengajiran, Pengajiran sangat penting dilakukan dalam pembukaan lahan, tujuan atau fungsi pengajiran ini yakni untuk mendapatkan tanaman yang rapi, barisan yang rapi lurus. Baik pada lahan datar atau pun miring. Inilah cara yang dilakukan agar memudahkan penanaman dalam area yang miring dan tidak rata. Dengan adanya ajir,maka tanaman akan dibuat lurus dengan 1 titik Ajir Induk. Mempermudah kita dalam merawat tanaman, mengatur cahaya yang masuk apakah sudah cukup/atau akan saling terlindungi karena daun atau tajuk tanaman sudah bertemu .Ajir induk sangatlah penting sebagai titik atau patokan ke segala arah ajir. Ajir induk untuk meluruskan kembali setelah lubang selesai dibuat. Ajir induk pada umumnya diletakkan pada posisi yang selalu terlihat biarpun kita memandang dari arah yang berlawanan atau berbeda , sebut saja kita memandang pada daerah yang rendah. Ajir induk dibuat tinggi dan diberi warna pada ujung ajir . Fungsinya adalah untuk memudahkan kita dalam pengukuran dan penglihatan dari jarak jauh.Pembuatan lubang tanam dan penanaman dengan ukuran 40 x40 x 40 cm dan jarak antar tanaman 6 x 3 meter. bagian tanah galian top soil di bedakan dengan subsol, bibit yang siap tanam polybagnya di potong melintang dan membujur lalu tanaman di keluarkan dari dalam polybag secara hati-hati jangan sampai tanah di daerah perakaran pecah, hadapkan bagian tanaman ke arah matahari terbit, ini dilakukan untuk menyamakan posisi dengan tanaman lain dan dapat berfotosintesis dengan baik. tanaman yang telah di masukkan ke dalam lubang tanam kemudian tanahnya di padatkan sampai tanaman tidak bisa di cabut, ini di lakukan supaya tanaman tidak tumbang jika di tiup oleh angin.Pemeliharaan perkebunan karet Pemeliharaan bertujuan untuk; 1) menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah, 2) mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain, baik dalam pengambilan air, unsur hara, cahaya matahari dan udara, 3) mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit yang biasa merusak atau musuh dari tanaman karet. Penyiangan dilakukan tergantung kondisi gulma dilapangan minimal penyiangan dilakukan 1 kali enam bulan bisa dengan membuat piringan di sekitar perakaran karet dengan diameter 1,5 meter. Pemupukan bertujuan untuk memperbaiki kondisi dan daya tahan tanaman terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim, seperti kekeringan, meningkatkan produksi dan mutu hasil, mempertahankan stabilitas produksi dengan embenemkan di are sekita parakaran. Pembentukan Cabang perlu dilakukan pembentukan cabang dengantujuan agar tanaman karet tidak terlalu tinggi dan mudah patah pada bagian batangnya.