tan ah

12
A. CIRI DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH DI INDONESIA 1. Bahan-Bahan Penyusun Tanah Tanah adalah hasil dari pelapukan batuan induk yang bercampur dengan bahan organik. Ilmu yang mempelajari tentang tanah disebut pedologi. Partikel-partikel penyusun tanah berasal dari pelapukan batuan. Batuan vulkanik di Indonesia umumnya terdiri atas mineral yang banyak mengandung unsur hara tanaman. Bahan mineral di dalam tanah, yaitu pasir, debu, liat, kerikil, kerakal, dan batu. Mineral tanah dapat dibedakan menjadi mineral primer dan mineral sekunder. Mineral primer berasal langsung dari batuan induk, contohnya kwarsa, kalsit, dolomit, felspar, amfibole, olivine, leusit, dan apatit. Mineral sekunder baru terbentuk selama proses pembentukan tanah, contohnya kaolinit, haloisit, montmorilonit, dan gibsit. Bahan organik banyak terdapat di permukaan tanah/topsoil. Terdiri atas bahan organik dan bahan organik halus/humus. Bahan organik memiliki pengaruh terhadap sifat tanah dan pertumbuhan tanaman, yaitu: 1. Sebagai granulator (memperbaiki unsur tanah) 2. Sumber unsur hara N, P, K (Nitrogen, Posporus, dan Kalium) 3. Menambah kemampuan tanah untuk menahan air 4. Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur hara 5. Sumber energi bagi organisme Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Tanah yang tergenang, semua pori-pori tanah terisi oleh air. Di tanah yang lembap atau kering, air terdapat pada pori- pori mikro. Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi oleh tekstur tanah. Fungsi air bagi pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai: 1. Unsur hara tanaman 2. Pelarut unsur hara 3. Bagian dari sel-sel tanaman 2. Proses Pembentukan Tanah (Genesa Tanah)

Upload: mutiara-fitri-wahyuningrum

Post on 04-Jul-2015

193 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tan Ah

A. CIRI DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH DI INDONESIA1. Bahan-Bahan Penyusun Tanah

Tanah adalah hasil dari pelapukan batuan induk yang bercampur dengan bahan organik. Ilmu yang mempelajari tentang tanah disebut pedologi. Partikel-partikel penyusun tanah berasal dari pelapukan batuan. Batuan vulkanik di Indonesia umumnya terdiri atas mineral yang banyak mengandung unsur hara tanaman.

Bahan mineral di dalam tanah, yaitu pasir, debu, liat, kerikil, kerakal, dan batu. Mineral tanah dapat dibedakan menjadi mineral primer dan mineral sekunder. Mineral primer berasal langsung dari batuan induk, contohnya kwarsa, kalsit, dolomit, felspar, amfibole, olivine, leusit, dan apatit. Mineral sekunder baru terbentuk selama proses pembentukan tanah, contohnya kaolinit, haloisit, montmorilonit, dan gibsit.

Bahan organik banyak terdapat di permukaan tanah/topsoil. Terdiri atas bahan organik dan bahan organik halus/humus. Bahan organik memiliki pengaruh terhadap sifat tanah dan pertumbuhan tanaman, yaitu:

1. Sebagai granulator (memperbaiki unsur tanah)2. Sumber unsur hara N, P, K (Nitrogen, Posporus, dan Kalium)3. Menambah kemampuan tanah untuk menahan air4. Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur hara5. Sumber energi bagi organisme

Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Tanah yang tergenang, semua pori-pori tanah terisi oleh air. Di tanah yang lembap atau kering, air terdapat pada pori-pori mikro. Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi oleh tekstur tanah. Fungsi air bagi pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai:

1. Unsur hara tanaman2. Pelarut unsur hara3. Bagian dari sel-sel tanaman

2. Proses Pembentukan Tanah (Genesa Tanah)Tanah berasal dari batuan keras yang mengalami pelapukan dan bahan yang

lebih lunak/lepas seperti abu vulkan dan bahan endapan baru. Akibat proses pelapukan, permukaan batuan yang keras menjadi hancur dan berubah menjadi bahan lebih lunak (regolit). Lapisan tanah terbentuk karena dua hal, yaitu pengendapan berulang-ulang oleh genangan air dan proses pembentukan tanah.

a. Pengendapan Berulang-Ulang oleh Genangan AirPada aliran air yang deras, bahan yang diendapkan hanya butir-butir kasar

(pasir dan kerikil). Pada air yang menggenang sudah tidak mengalir, yang diendapkan adalah butir-butir halus (liat dan debu).

b. Proses Pembentukan TanahDimulai dari proses pelapukan batuan induk, diikuti proses pencampuran

bahan pemindahan bahan organik dengan bahan mineral di permukaan tanah, dan berbagai proses lain yang dapat menghasilkan pembentukan horizon tanah. Horizon tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk dari hasil dari proses pelapukan.

Page 2: Tan Ah

Penampang vertikal tanah menunjukkan susunan horizon tanah atas. Ini disebut profil tanah. Horizon-horizon yang menyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah:

a. Horizon OrganikLapisan tanah ini sebagian besar terdiri atas bahan organik. Horizon O terbagi

2 yaitu horizon O1 jika mengandung bahan organik segar, disebut lapisan seresah (mulch). Dan horizon O2 yang mengandung bahan organik yang telah mengalami pembusukan, disebut humus.

b. Horizon MineralTerdiri atas horizon A, B, C, dan R.

(1) Horizon A1: Terletak paling atas dari horizon mineral.(2) Horizon A2: Horizon pencucian atau eluviasi karena koloid-koloid

tanah telah tercuci.(3) Horizon A3: Horizon peralihan dari A ke B.(4) Horizon B1: Horizon peralihan dengan horizon A. Horizon B kaya

akan mineral tetapi berisi lebih sedikit humus dibanding horizon A.(5) Horizon B2: Bertekstur halus, struktur gumpal, dan tanah kecoklatan.(6) Horizon B3: Horizon peralihan dari B ke C atau R.(7) Horizon C: Horizon peralihan dari pelapukan batuan dasar.(8) Horizon R: Batuan dasar.

3. Faktor-Faktor Pembentukan TanahFaktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah adalah bahan

induk, organisme, iklim, topografi, dan waktu.

Page 3: Tan Ah

4. Sifat Fisik dan Morfologi TanahMorfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati di lapangan.

Sebagian dari morfologi tanah merupakan sifat fisik tanah tersebut. Sifat fisik tanah, meliputi batas horizon, warna tanah, tekstur, struktur, konsistensi, drainase, dan pori-pori tanah.

a. Batas Horizon: Dapat dilihat jelas atau bercampur.b. Warna Tanah: Diperngaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik.c. Tekstur Tanah: Menunjukkan kasar halusnya tanah.d. Struktur Tanah: Susunan dari butir-butir tanah.e. Konsistensi Tanah: Menunjukkan kekuatan daya kohesi atau adhesi butir-

butir tanah terhadap benda-benda lain.f. Drainase Tanah: Dapat dilihat dari gejala yang disebabkan oleh pengaruh air

dalam penampang tanah.g. Pori-Pori Tanah: Rongga-rongga dalam tanah yang tidak terisi bahan padat,

melainkan oleh udara dan air.

5. Pembentukan Tanah di IndonesiaBerdasarkan sejarah geologi pembentukan tanah di Indonesia diawali pada

masa tergenangnya daratan. Tergenangnya daratan-daratan antara Malaya dan Aceh, serta Kalimantan dan Sulawesi pada sekitar 50 juta tahun yang lalu membawa endapan-endapan lumpur. Endapan-endapan lumpur tersebut kemudian menjadi batuan sedimen sebagai bahan induk tanah di Indonesia. Karena adanya proses pengangkatan dan pengerjaan dari tenaga endogen dan eksogen yang berbeda-beda, maka jenis tanah di Indonesia menjadi berbeda pula.

6. Jenis-Jenis Tanah Utama di IndonesiaJenis

TanahBahan Induk Persebaran Keterangan

Histosol (Gambut)

Sisa tanaman dan binatang yang bercampur dengan mineral dan diendapkan

Sumatera: Daerah perkebunan kelapa sawit; Kalimantan: Daerah pertanian dan permukiman

Sebagian masih alami

Alfisol (Mediteran)

Batuan beku berkapur bersifat basa

Tersebar di seluruh wilayah Indonesia

Di Pulau Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara dimanfaatkan untuk tanaman padi

Inceptisol (Tanah Muda)

Batuan beku, sedimen, atau metamorf masam/basa

Tersebar di seluruh wilayah Indonesia: Daerah pertanian padi sawah

Tanah yang paling luas terdapat di Indonesia

Andosol (Vulkanis)

Abu vulkan dan tufa Sumatera dan Jawa terutama di lereng vulkan

Biasanya ditanami tanaman sayuran dan perkebunan teh

Antisol (Aluvial)

Segala jenis bahan induk

Tersebar di seluruh wilayah Indonesia: Padang rumput, rawa pasang, surut, dan tambak

Aluvial dangkal terdapat di daerah pegunungan atau perbukitan.Sedangkan aluvial basah terdapat di daerah pantai

Page 4: Tan Ah

B. PENYEBAB EROSI TANAH DAN DAMPAK TERHADAP KEHIDUPANSecara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi erosi adalah iklim, tanah,

topografi, vegetasi, dan campur tangan manusia.

1. IklimFaktor iklim yang besar pengaruhnya terhadap erosi tanah adalah hujan.

Tenaga yang dimiliki oleh butir-butir hujan mengikis permukaan tanah, kemudian dihanyutkan melalui aliran permukaan. Tingkat erosi tanah yang dihasilkan bergantung pada jumlah dan intensitas curah hujan.

2. Tanaha. Tekstur tanah: perbandingan antara jenis liat, lempung, dan pasir.b. Struktur tanah: Susunan butir-butir tanah yang terdiri dari liat, lempung, dan

pasir.c. Infiltrasi: Proses masuknya atau meresapnya air ke dalam tanah melalui

permukaan tanah secara vertikal.d. Kandungan bahan organik: Banyaknya bahan organik dan humus sehingga

menentukan struktur tanah dan daya tahan air tanah.

3. TopografiTopografi adalah bentuk kemiringan dan panjang lereng yang dapat

menentukan laju aliran air di permukaan. Pada lahan datar, percikan air melemparkan partikel tanah ke segala arah, sedangkan pada lahan miring partikel tanah banyak yang terlempar ke arah bawah sesuai dengan kemiringan lereng.

4. VegetasiVegetasi penutup lahan antara lain berfungsi menahan jatuhnya air hujan

langsung ke tanah dan menahan kecepatan aliran permukaan.

5. Campur tangan manusiaKegiatan manusia yang kurang bijaksana dalam mengelola hutan dan

mengolah lahan berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan, terutama terjadinya erosi. Penebangan hutan secara liar merupakan contoh sangat umum hingga saat ini.

Macam-macam penyebab erosi secara geologis:1. Erosi oleh Aira. Erosi percikanb. Erosi permukaanc. Erosi alurd. Erosi parite. Erosi tebingf. Erosi air terjung. Erosi gelombang air laut (abrasi)2. Erosi oleh Angin3. Erosi Gletser (oleh Es)4. Gerak Massa Batuan5. Erosi oleh Air hujan/Air Sungai

Page 5: Tan Ah

Dampak Positif Erosi:Terjadinya pemindahan material tanah dan bahan lainnya ke tempat yang rendah membentuk delta sehingga dapat dijadikan kawasan pertanian, perikanan, dan kawasan permukiman, bahkan perkotaan, seperti Kota Kalkuta (India), dan Iskandariah di Muara Sungai Nil.

Dampak Negatif Erosi:Mengikis tanah, sehingga bunga tanahnya terangkut dan menjadikan tanah tersebut tidak subur, tidak dapat ditanami tumbuhan.

C. USAHA MENGURANGI DAMPAK EROSI TANAHErosi dapat dicegah dengan melakukan konservasi tanah. Konservasi tanah

adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara teratur guna mengurangi dan mencegah kerusakan tanah dengan cara pelestarian.

Di dalam konservasi tanah, yang dilakukan adalah menggunakan tanah berdasarkan kemampuannya dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan. Hal itu dilakukan untuk menjaga agar tanah tidak rusak dan tetap produktif.

Metode konservasi tanah dilakukan dengan 3 cara, yaitu konservasi secara agronomis (vegetatif), mekanis, dan kimiawi.

1. Konservasi secara AgronomisKonservasi secara agronomis, atau metode vegetatif, adalah konservasi yang

dilakukan dengan memanfaatkan vegetasi (tanaman) dan sisa tanaman untuk mengurangi laju perusakan lapisan tanah yang paling atas. Contohnya:

Penanaman dalam strip (strip cropping), tanaman ditanam pada jalur-jalur tanaman (berbaris-baris) dengan jenis yang berselang-seling dan memotong lereng (sesuai kontur). Metode ini cocok untuk tanah dengan kemiringan lereng 6%-15%.Pergiliran tanaman (crop rotation), yaitu penanaman berbagai jenis tanaman secara bergilir dalam urutan waktu tertentu, misalnya jagung-padi-jagung atau kacang-jagung-padi-jagung.Tanaman penutup tanah (cover crop), yaitu menanami tanah dengan tanaman tertentu dengan maksud untuk melindungi tanah dari curahan air hujan, mengurangi kecepatan transpirasi, dan menambah bahan organik.Mulching, yaitu menutup permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman yang bertujuan untuk melindungi tanah langsung dan mengurangi kecepatan aliran permukaan.

2. Konservasi secara MekanisKonservasi secara mekanis adalah konservasi tanah yang prinsipnya berupaya

mengurangi banyaknya tanah yang hilang akibat erosi. Dimaksudkan untuk memperlambat aliran permukaan tanah. Contohnya:

Pengolahan tanah sesuai konturPembuatan galengan dan saluran sesuai kontur

Page 6: Tan Ah

Pembuatan teraseringPembuatan saluran drainase

3. Konservasi secara KimiawiKonservasi tanah secara kimiawi dilakukan dengan memanfaatkan bahan-

bahan kimia. Konservasi kimiawi bertujuan untuk memperbaiki kemantapan struktur tanah. Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan adalah bitumen dan krilikum.

D. KESIMPULANTanah adalah hasil dari pelapukan batuan induk yang bercampur dengan bahan organik.Indonesia memiliki 5 jenis tanah utama. Yaitu: Tanah gambut, aluvial, mediteran, tanah muda, dan tanah vulkanis.Sejarah geologi pembentukan tanah di Indonesia diawali pada masa tergenangnya daratan yang lalu membawa endapan-endapan lumpur kemudian menjadi batuan sedimen sebagai bahan induk tanah di Indonesia.Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi erosi adalah iklim, tanah, topografi, vegetasi, dan campur tangan manusia.Dampak positif erosi, yaitu dapat dijadikan kawasan pertanian, perikanan, dan kawasan permukiman.Dampak negatif erosi adalah mengikis tanah dan menjadikan tanah tersebut tidak subur.Metode konservasi tanah dilakukan dengan 3 cara, yaitu konservasi secara agronomis (vegetatif), mekanis, dan kimiawi.

Page 7: Tan Ah

TANAHTANAH(PEDOSFER)(PEDOSFER)

GeografiOLEH: OLEH:

KELAS X.6KELAS X.6

Guru:Guru:Ibu Rohana

SMAN 01

PALEMBANGPALEMBANG2008

Page 8: Tan Ah

Catatan: