iii fisiologi tan karet

16
1 BUDIDAYA KARET 1. PENDAHULUAN 2. SYARAT TUMBUH KARET 3. KLON-KLON KARET 4. FISIOLOFI TANAMAN KARET 5. BAHAN TANAM/BIBIT 6. PERSIAPAN TANAM DAN PENANAMAN 7. PEMELIHARAAN TANAMAN 8. PANEN 9. PEREMAJAAN KARET

Upload: watiee-prastyo

Post on 01-Jan-2016

117 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: III Fisiologi Tan Karet

1

BUDIDAYA KARET

1. PENDAHULUAN

2. SYARAT TUMBUH KARET

3. KLON-KLON KARET

4. FISIOLOFI TANAMAN KARET

5. BAHAN TANAM/BIBIT6. PERSIAPAN TANAM DAN

PENANAMAN

7. PEMELIHARAAN TANAMAN

8. PANEN

9. PEREMAJAAN KARET

Page 2: III Fisiologi Tan Karet

2

4. FISIOLOGI TAN KARET

Tujuan Budidaya karet1. Pertumbuhan tanaman

baik (indicator: pertambahan lilit batang + 0.75 cm/bln)

2. Produksi tinggi

3. Umur produksi panjang, yaitu 25-30 tahun

Page 3: III Fisiologi Tan Karet

3

Penyebaran akar karet

Dipengaruhi oleh:

1. klon

2. Umur

3. Jarak tanam

4. Lingkungan tumbuh

ARAH JELAJAH AKAR:a. Tanah datar sampai landai ke arah gawangan

3 m

AKAR

7 m

Tanaman

Page 4: III Fisiologi Tan Karet

4

b. Tanah miring, mengarah ke dalam barisan 2/3 dan 1/3 ke punggung bukit

AKARAKAR

Page 5: III Fisiologi Tan Karet

5

DISTRIBUSI AKAR KARET DI DALAM TANAH

Kerapatan akar hara tertinggi pada jarak 180-270 cm dari pangkal pohon, yaitu ditengah gawang yg ditumbuhi legume (Cover Crop)

Kedalaman (cm)

% konsentrasi akar

0-12 26

85%13-20 37

20-30 22

30-40 13

40-50 2

> 50 ~0

Page 6: III Fisiologi Tan Karet

6

Faktor yg mempengaruhi perkembangan akar

1. Energi yg tersedia (biji, hsl fotosintesis dan respirasi)

2. Fisika dan kimia tanah1. Kegemburan, porositas (fisika)

2. Unsur hara dan toksik (kimia) (BO, KTK, Hara, Air)

3. Akar cenderung berkembang ke Carbon Org dan KTK tinggi

Page 7: III Fisiologi Tan Karet

7

Sta

nd

ar

lilit

ba

tan

g k

are

t u

mu

r 3

-6 t

ah

un

(T

BM

)Umur (bln) Populasi tan Lilit btng (cm)

34 25 = 34 x 0.75

36 450 27

38 28

40 30

42 32

44 33

46 34

48 430 36

50 38

52 39

54 42

56 43

58 44

60 420 46

62 48

64 49

66 Mulai disadap 51

68 52

70 54

72 415 55

• Populasi awal + 476 batang

• Batang siap sadap bila diameter 50 cm

• Diukur 1,5 m dari sambungan

Page 8: III Fisiologi Tan Karet

8

FA

KT

OR

PR

OD

UK

SI K

AR

ET

Page 9: III Fisiologi Tan Karet

9

RUBBER IS DECIDUOUS PLANTTanaman yang menggugurkan daun minimal sekali setahun

diakhir musim pertumbuhan

DAUN KARET ADALAH TRIFOLIATE

Setelah tan karet dewasa (5 tahun)

o Menggugurkan daunnya

o Memerlukan 2 minggu untuk bersemi kembali

o Produksi turun pada periode ini

Penyebab lain defoliasi :

o Kemarau panjang (kekeringan)

o Dingin ekstrem dan hari penyinaran pendek (non tropis)

Page 10: III Fisiologi Tan Karet

10

PEMBUNGAAN PADA KARET

Page 11: III Fisiologi Tan Karet

11

JALUR LATEKS

Lokasi Penyadapano Kulit luar

o Jaringan lateks

o Phloem

o Cambium

o xylem

Laticiferous Jaringan Tempat Sintesis Dan Transport Lateks

PENYADAPAN Dijaga tidak merusak jaringan phloem atau

kambium

Page 12: III Fisiologi Tan Karet

12

STRUKTUR KULIT KARET

Page 13: III Fisiologi Tan Karet

13

LATEKS

• Karet adalah polimer dari satuan isoprena (politerpena) yang tersusun dari 5000 hingga 10.000 satuan dalam rantai tanpa cabang. Diduga kuat, tiga ikatan pertama bersifat trans dan selanjutnya cis. Senyawa ini terkandung pada lateks pohon penghasilnya. Pada suhu normal, karet tidak berbentuk (amorf). Pada suhu rendah ia akan mengkristal. Dengan meningkatnya suhu, karet akan mengembang, searah dengan sumbu panjangnya. Penurunan suhu akan mengembalikan keadaan mengembang ini. Inilah al asan mengapa karet bersifat elastik.

Page 14: III Fisiologi Tan Karet

14

• Lateks dibentuk pada permukaan benda-benda kecil (disebut "badan karet") berbentuk bulat berukuran 5 nm sampai 5 μm yang banyak terdapat pada sitosol sel-sel pembuluh lateks (modifikasi dari floem). Sebagai substratnya adalah isopentenil difosfat (IPD) yang dihasilkan sel-sel pembuluh lateks. Dengan bantuan katalisis dari prenil-transferase, pemanjangan terjadi pada permukaan badan karet yang membawa suatu polipeptida berukuran 14kDa yang disebut "rubber elongation factor" (REF). Sebagai bahan pembuatan starter, diperlukan pula 3,3—dimetilalil difosfat sebagai substrat kedua. Suatu enzim isomerase diperlukan untuk tugas ini.

Page 15: III Fisiologi Tan Karet

15

HARGA KARET

• Harga lateks per kg Rp. 9.000,- (per Maret 2010)• Hasil sadap kebun karet petani per hari 30 kg• Buruh sadap mendapatkan 60% dan pemilik dapat 40%

(buruh sadap termasuk pemeliharaan kebun atau sistem bagi hasil)

• Pendapatan buruh sadap 18 kg x Rp. 9000 = Rp.162.000 per hari

• Harga kebun karet per ha Rp.70.000.000,-• Produksi lateks per pohon per 3 hari = 0,5 kg

Page 16: III Fisiologi Tan Karet

16

SISTEM BAGI HASIL KARET

• Kewajiban pemilik lahan· Menyediakan lahan

· Menyediakan pupuk dan pertisida

• Kewajiban penggarap· Menyediakan bibit tanaman

• Penggarap memilih bibit seedling (alam)

– Kelemahan: umur mulai panen 10 tahun

– Kelebihan usia produktif sampai 40 tahun

• Pemilik lahan memilih bibit unggul (okulasi)

– Kelemahan: usia produktif hanya 25 tahun

– Kelebihan : mulai panen umur 7 tahun, produksi tinggi

· Memelihara kebun

· menderes