tamponade jantung

21
Tamponade Jantung oleh Yanis Indiana Yacma Pembimbing dr.Suhardi, Sp.BTKV

Upload: janisindianayacma

Post on 28-Dec-2015

280 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tamponade

TRANSCRIPT

Page 1: Tamponade Jantung

Tamponade Jantung

oleh

Yanis Indiana Yacma

Pembimbing

dr.Suhardi, Sp.BTKV

Page 2: Tamponade Jantung
Page 3: Tamponade Jantung

Pendahuluan

• Tamponade jantung selalu merupakan Life Threatening dan hampir selalu membutuhkan intervensi terapi yang tepat dan cepat

• Morbiditas dan mortalitas sangat tergantung dari kecepatan diagnosis, penatalaksanaan yang tepat dan penyebab

Page 4: Tamponade Jantung

Definisi

• Tamponade jantung adalah sindrom klinik dimana terjadi penekanan yang cepat atau lambat terhadap jantung akibat akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah, atau gas di perikardium, sebagai akibat adanya efusi, trauma, atau ruptur jantung

Page 5: Tamponade Jantung

Epidemiologi

• Di Amerika Serikat, insiden tamponade jantung adalah 2 kasus per 10.000 populasi.

• Pada anak-anak, lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan, dengan rasio 7:3.

• Pada dewasa, tamponade jantung sedikit lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan.

Page 6: Tamponade Jantung

Etiologi

• Berdasarkan etiologi dan progresifitas :

1. Acute surgical tamponade

2. Medical tamponade

3. Low-pressure tamponade

Page 7: Tamponade Jantung

• Pericarditis akut merupakan inflamasi pada lapisan pericardium. Penyebabnya bisa infeksi (viral, TB, bakteri piogen) atau non-infeksi (post miokard infark, neoplasma, induksi dari radiasi, penyakit jaringan ikat, induksi dari obat).

Page 8: Tamponade Jantung

• perikarditis dicirikan dengan 3 fase:

(1)vasodilatasi lokal dengan transudasi cairan yang miskin protein dan bebas sel ke ruang pericard,

(2)peningkatan permeabilitas vaskular dengan kebocoran protein ke rongga pericard,

(3)eksudasi leukosit awalnya dengan neutrofil, diikuti oleh sel mononuklear.

Page 9: Tamponade Jantung

• ketika volume intrapericard mengembang di atas level kritis peningkatan tekanan intrapericard gaya kompresi terhadap jantung

• Volume 150 cc pada intrapericard sudah cukup memberikan kompresi terhadap jantung

Page 10: Tamponade Jantung

Patofisiologi

• 3 fase perubahan hemodinamik pada tamponade:• Tahap I: Akumulasi cairan perikardial menyebabkan

peningkatan kekakuan ventrikel, memerlukan tekanan pengisian yang lebih tinggi. Selama fase ini, tekanan ventrikel kiri dan kanan mengisi lebih tinggi dari tekanan intrapericardial

• Tahap II: Dengan akumulasi cairan lebih lanjut, tekanan perikardial meningkat di atas tekanan pengisian ventrikel, sehingga curah jantung berkurang.

• Fase III: Terjadi penurunan output jantung yang lebih lanjut

Page 11: Tamponade Jantung

Anamnesa yang komprehensif terhadap riwayat pasien dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan etiologi dari efusi pericardial

• Pasien dengan penyakit sistemik dan keganasan dengan penurunan berat badan, lemas, dan  anoreksia.

• Nyeri dada pada pasien pericarditis dan infark miokard.• Nyeri musculoskeletal atau panas tampak pada pasien dengan kelainan jaringan ikat.• Riwayat gagal ginjal menyebabkan uremia sebagai penyebab efusi pericard.• Seksama terhadap obat pasien terkait obat lupus yang mengarah ke efusi perikardial• Riwayat terakhir bedah kardiovaskular, intervensi koroner, atau trauma yang dapat

menyebabkan pengumpulan cepat cairan pericard dan menyebabkan tamponade.• Riwayat terakhir pemasangan pacemaker atau insersi kateter vena central yang

dapatb menyebabkan pengumpulan cepat cairan pericard dan menyebabkan tamponade.

• Pertimbangkan HIV efusi pericardial dan tamponade jika pasien memiliki riwayat penggunaan narkoba suntik atau infeksi oportunistik.

• Tanyakan tentang radiasi dinding dada (misal untuk kanker paru, mediastinum, atau esophagus)

• Tanyakan tentang gejala keringat malam, demam, dan penurunan berat badan, yang mengindikasikan tuberculosis

Page 12: Tamponade Jantung

Manifestasi klinis

• The Beck triad atau acute compression triad (hipotensi, suara jantung menjauh, peningkatan tekanan vena sentral) biasanya ditemukan pada pasien dengan tamponade jantung akut.

• Ewart sign / Pins sign, pada pasien dengan efusi pericardial yang luas. Digambarkan sebagai daerah kusam, dengan suara napas bronkial dan bronchophony bawah sudut kiri skapula.

Page 13: Tamponade Jantung

• Disforia : Ciri-ciri perilaku seperti gelisah gerakan tubuh, ekspresi wajah yang tidak biasa, kegelisahan, rasa kematian yang akan datang dilaporkan oleh Ikematsu pada sekitar 26% pasien dengan tamponade jantung.

• Tamponade tekanan rendah : pada pasien hipovolemik berat, temuan fisik seperti takikardia, paradoksus pulsus, dan distensi vena jugularis jarang terjadi.

Page 14: Tamponade Jantung

Pemeriksaan penunjang

Foto Rontgen Menunjukkan gambaran “water bottle shape heart”, kalsifikasi perkardial.

Laboratorium• Peningkatan creatine kinase dan isoenzim pada

MI dan trauma jantung.• Profil renal dan CBC  uremia dan penyakit infeksi

yang berkaitan dengan pericarditis• Protrombin time (PT)   dan aPTT (activated partial

thromboplastin time)  menilai resiko perdarahan selama intervensi misalnya drainase perikardial

Page 15: Tamponade Jantung

• Elektrokardiografi• Echokardiografi• Pulse oksimetri• USG FAST

Page 16: Tamponade Jantung
Page 17: Tamponade Jantung

Penatalaksanaan

a. Primary survey• 1) Airway dengan control servikal• 2) Breathing dan ventilasi• 3) Circulation dan kontol perdarahan

b. Perikardiosentesis

Page 18: Tamponade Jantung

Pericardiosintesis• Teknik:• Pasien disandarkan pada sandaran dengan sudut   45° sehingga memungkinkan jantung ke

posterior menjauhi dinding thorax.• Lakukan tindakan aseptic dan anestesi lokal dengan prokain 2% atau xilokain 2%.• Jarum nomer   18-16   dihubungkan dengan spuit   20-50   ml dihubungkan dengan pemantau

EKG  melalui alligator atau hemostat.• Arahkan jarum ke postero sepalad, membentuk sudut 450 dengan permukaan dinding dada.• Tusukan jarum 2-4 cm sampai terasa tahanan lapisan perikard• Bila jarum pungsi menembus perikard dan kontak dengan otot jantung, akan timbul elevasi

segmen ST (injury) dan ekstra sistol ventrikel dengan   amplitude   tinggi.  Bila hal ini terjadi,  maka jarum pungsi harus ditarik sedikit dan di arahkan ke tempat lain.

• Apabila cairan perikard kental, dapat di pakai trokar yang lebih besar.•  Apabila tidak diperoleh cairan   yang  mengalir,   jarum ditarik perlahan-lahan dan ditusuk

kembali kearah lain atau lebih dalam sedikit.• Hindarkan tusukan  yang tiba-tiba, kasar atau pemindahan arah tusukan secara kasar.

Perubahan arah tusukan harus dilakukan secara perlahan tepi konstan sambil diisap secara kontinyu.

• Kateter  vena sentral dapat dipasangkan melalui jarum tersebut dan dibiarkan  di  tempat  yang memungkinkan tindakan aspirasi periodic untuk mencegah pengumpulan cairan kembali.

• Setelah selesai,  cabut jarum dan pasang perban  di  atas tempat pungsi

Page 19: Tamponade Jantung
Page 20: Tamponade Jantung
Page 21: Tamponade Jantung

Terima Kasih