tambahan modul 2

26
Perkembangan susunan saraf pusat pada neonatus

Upload: aldan-rahmad-noer

Post on 15-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

klhaewrwt

TRANSCRIPT

  • Perkembangan susunan saraf pusat pada neonatus

  • PendahuluanPerkembangan otak berlangsung secara bertahap.Sel sel saraf neonatus berproliferasi sejak sebelum lahir , kemudian mengalami perkembangan berupa:migrasi sampai usia 6 bln,differensiasi (sel neuron bercabang cabang),sinaptogenesis (membentuk hub antar sel sejak trimester III sp usia 4 th), mielinisasi ( umur 4-5 th).Pematangan fungsi otak tidak semata mata oleh proses bilogis tetapi sangat dipengaruhi pula oleh kualitas pengalaman interaksi dengan lingkungan pengasuhan.

  • Plastisitas otak adalah kemampuan susunan saraf untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan atau kerusakan yang disebabkan oleh faktor eksternal /internal.Kemampuan tersebut ini pada bayi, jumlah sel neuron , percabangan akson, dan denrit serta jumlah sinap pada awalnya jauh lebih banyak daripada dewasa. Bila tidak dimanfaatkan sejak bayi maka struktur tersebut akan mengalami eliminasi.

  • Untuk itu diperlukan rangsangan terus menerus melalui berbagai sistem agar struktur yang masih ada dapat dioptimalkan, tetapi bila kerusakan luas pada awal perkembangan maka jumlah struktur yang terbentuk tidak akan mencukupi untuk mengambil alih fungsi struktur yang rusak.SINAPTOGENESIS ; sinap merupakan penghubung antara sel-sel saraf, semakin banyak sinap antara sel saraf maka semakin kompleks pula kemampuan menerima , mengolah , menyimpan dan menjawab rangsang(meningkat pesat pada usia 2 sampai 4 bulan).

  • KORTEKS PENGLIHATAN; terjadi hubungan dengan pusat pengolahan informasi penglihatan sampai usia 6 bulan.KORTEKS AUDITORI ; maturasi neuron pendengaran terjadi pada umur 1 sampai 2 tahun.Nelson 2000 melaporkan bahwa korteks auditori dan visual kepadatan sinaps spt dewasa tercapai pada umur 2 6 tahun.

  • KORTEKS BAHASA dan BICARA ; pada umur 3 bln sinaps pada area berbahasa dan bicara lebih sedikit dibanding korteks auditori,tetapi pada usia 4 bln menjadi sama, namun jumlahnya masih 2 kali sinaps dewasa.MIELINISASI ; mielin sangat penting untuk kecepatan hantaran rangsangan melalui sel-sel saraf.

  • Mielinisasi terjadi dalam beberapa tahap yaitu: pranatal; 2 bln setelah pembentukan neuron, sistem saraf perifer mulai dari sensorik kemudian motorik diikuti sentuhan , penglihatan dan pendengaran. Pada paska natal sampai umur 3 bln.Tetepi sebagian besar proses mielinisasi sudah selesai pada umur 10 tahun.

  • TAHAPAN MATURASI FUNGSI OTAKDengan menggunakan Positron Emission Tomography(PET) dan metode autoradiografik dapat diukur peggunaan glukosa di korteks otak yang berkaitan dengan peningkatan sinaptogenesis, pematangan fungsi sel saraf dan maturasi perilaku.Bayi baru lahir; kecepatan metabolisme penggunaan glukosa secara lokal 30% lebih rendah dari dewasa muda, tertinggi di korteks,talamus, batang otak dan serebellum

  • Sebagian besar korteks serebri pada masa neonatal kurang aktif sehingga perilaku bbl masih terbatas. Aktifitas metabolik di amigdala dan korteks singuli cukup tinggi menunjukkan sistem limbik sudah aktif, sehingga bbl mampu melakukan interaksi emosi dengan ibunya yang sangat penting dalam pembentukan ikatan hubungan ibu & bayi(mother infant bonding/attachment.

  • Umur 2 -3 bln terlihat peningkatan penggunaan glukosa di korteks parietal,temporal dan visual primer, basal ganglia serta hemisfer serebelum.Mulai umur 6- 8 bln korteks frontal bagian lateral dan inferior secara fungsional lebih aktif. Perubahan perubahan metabolisme pada korteks frontal muncul bersamaan dengan munculnya perilaku kognitif bayi, misalnya mengenali orang asing.

  • Umur 4 -10 tahun, metabolisme glukosa tetap tinggi (2 kali dewasa), tetapi tidak meningkat lagi.Aliran darah serebral anak umur 3-11 thn sekitar 1,8 kali dewasa muda, sedangkan penggunaan oksigen otak sekitar 1,3 kali dewasa muda.Mulai umur 9 -10 thn metabolisme glukosa korteks serebri menurun dan mencapai metabolisme dewasa pada umur 16 18 thn.

  • HIDROSEFALUS

  • HidrosefalusDefinisi:

    Sesuatu keadaan apabila terdapat jumlah cairan serebrospina (CSF) yang abnormal banyak di dalam ventrikel-ventrikel otak dan meningens.

  • 1.Penyumbatan pengaliran CSF di dalam otak

    Gangguan pada penghasilan CSF

    3.Gangguan pada penyerapan CSF

    Etiologi

  • gangguan pada pengaliran atau penghasilan atau penyerapan CSF akan mengakibatkan jumlah CSF yang berlebihan dalam otak. Disebabkan oleh penghasilan CSF yang berterusan, ia akan mula berkumpul, apabila penghasilan CSF semakin bertambah, ia akan menyebabkan ventrikel membesar dan meningkatkan tekanan di dalam kepala.Patofisiologi

  • Lilitan kepala lebih daripada normal dikalangan kanak-kanak (pembesaran kanak-kanak)Dahi yang menonjolSakit kepala yang kronik Fontanel terbuka luas, tegangVena-vena superfisial pada kranium jelas kelihatanManifestasi klinikal

  • AnoreksiaMuntah Proses berjalan Lambat Ataksia Inkontinen Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakraniumManifestasi klinikal (Samb .

  • 1. CT scan

    2. MRI

    3. Lumbar Puncture

    4. Intracranial Pressure Monitoring (alat menyukat tekanan otak)

    5. Neurophysiological Testing (alat mengukur fisiologi saraf) pemeriksaan

  • tatalaksanaVentriculo-Peritonel Shunt (VP Shunt)- membuat pintasan melalui pembedahan.

    Shunt ialah tiub khas yang dimasukkan ke otak (sistem ventrikel) dan mengalihkan pengaliran cairan serebrospinal ke bagian lain badan seperti jantung dan kaviti peritoneal.

  • Pasien dibawa ke bilik bedah dan diberi bius sepenuhnya. Kulit kepala dan bagian abdomen akan dicuci dengan antiseptic. Torehan kecil di kulit kepala dilakukan, ini diikuti dengan tebukan lubang kecil di tengkorak. Pembedahan yang sama juga akan dilakukan di abdomen. Satu lubang kecil akan ditebuk. Satu ujung shunt akan dimasukkan ke ventrikel melalui lubang kecil ditengkorak. Kemudiannya shunt akan ditolak dan dimasukkan dibawah kulit sehingga ke lubang di abdomen dimana ujung shunt akan ditempatkan di ruang peritoneal. tatalaksana (Samb .

  • Shunting

  • 1. Penyumbatan pintasan

    2.Meningitis

    3. Ensefalitis

    4. Jangkitan kumanKomplikasi

  • Prognosis

    Tidak baik.

  • Terima kasih