tambahan mandiri respi 2

17
Bifurcation Trachea ada 2 cabang : - Broncus dextra - Broncus Sinistra

Upload: arlita-mirza-dian-prastiwi

Post on 18-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl 2

TRANSCRIPT

Page 1: Tambahan Mandiri Respi 2

Bifurcation Trachea ada 2 cabang : - Broncus dextra

- Broncus Sinistra

Broncus Dextra Lebih sering terkena infeksi bila di bandingkan dengan Bronkus sinistra, Hal tersebut dapat disebabkan oleh hal sbb :

1. Lumen Broncus Dextra lebih luas dibandingkan dengan lumen broncus sinistr. 2. Broncus dextra lebih pendek dengan panjang 2,5 cm dan sebanyak 6-8 buah cncin dan

Broncus sinistra dengan panjang 5 cm dengan 9-12 buah cincin. 3. Broncus dextra membentuk sudut 25 derajat dengan garis tengah, sedangkan broncus

sinistra 45 derajat. Jadi posisi broncus yang kanan lebih curam dari yang kiri. Dengan posisi anatomi tersebut di atas maka benda asing dari trache lebih mudah masuk ke broncus dextra dan mudah terjadi infeksi broncus = BRONCHITIS.

Broncus dalam paru memberikan cabang cabang ke setiap lobus paru disebut : ”Broncus sekunder” :

Pada Paru paru kanan : ada 3 Lobus :

1. Broncus Lobaris superior 2. Broncus Lobaris Media 3. Broncus Lobaris Inferior

Pada Paru paru kiri : Ada 2 Lobus :

1. Broncus Lobaris Superrior\ 2. Broncus Lobaris Inferior

3

Page 2: Tambahan Mandiri Respi 2

Menurut nomenklatur jackson- Huber setiap broncus Lobaris terbentuk broncus segmentalis ( segmen broncopulmonalis/ Broncus Tersier ( Lobularis )

BRONKUS DEXTRA 1. Lobus superior ( ada 3 segmen ) :

- Broncus segmentalis apicalis - Broncus segmentalis posterior - Broncus segmentalis Anterior

2. Lobus Media ( ada 2 segmen ) : - Broncus segmentalis lateralis - Broncus segmentalis medialis

3. Lobus Inferior (ada 5 segmen ) : - Broncus segmentalis superior - Broncus segmentalis basalis Anterior - Broncus segmentalis basalis medialis - Broncus segmentalis basalis lateralis - Broncus segmentalis basalis Posterior

BRONKUS SINISTRA 1. Lobus superior ( ada 4 segmen ) :

- Broncus segmentalis Apicoposterior - Broncus segmentalis Anterior - Broncus segmentalis Lingularis superior - Broncus segmentalis lingularis inferior

2. Lobus Inferior (ada 5 segmen ) : - Broncus segmentalis superior - Broncus segmentalis basalis anterior - Broncus segmentalis basalis anterior - Broncus segmentalis basalis lateralis - Broncus segmentalis basalis posterior

“ PARU PARU “ Adalah : Organ utama untuk proses pernafasan yang berbentuk kerucut

APEX → Diatas

BASAL → Dibawah

Fissura Horizontalis : Antara Lobus superior dan Lobus media

Fissura Obliq : Antara Media dan Inferior

Terletak di dalam cavum thorax yang mengisi ruangan dibagian lateral dari mediastinum. Pulmo di bungkus oleh jaringan ikat yaitu PLEURA

4

Page 3: Tambahan Mandiri Respi 2

1. PLEURA PARIETALIS :

Lapisan luar yang melapisi dinding dada yang terletak dibawah fascia Endothoracica.

2. PLEURA VISERALIS :

Bagian yang melekat ke jaringan paru.

3. CAVUM PLEURA Ruangan yang terdapat diantara 2 lapisan.

Cavum pleura mengandung sedikit cairan pleura yang dihasilkan oleh lapisan pleura parietalis yang berfngsi sebagai pelumas untuk mengurangi friksi antara ke 2 pleura.

PLEURA PARIETALIS BERDASARKAN LETAKNYA TERBAGI ATAS :

1. Pleura costalis : Melapisi iga 2. Pleura diafraghmaica : Melapisi diafhragma 3. Pleura Mediastinalis : Melapisi mediastinum 4. Pleura Cervicalis : Melapisi Apex paru

Ressesus pleura adalah kantung pleura yang terdapat padalipatan pleura parietalis, disebabkan paru tidak sepenuhnya mengisi cavum pleura.

Dan yang paling penting adalah :Bahwa Apex paru menjorok ke dalam leher kira-kira 2,5 cm diatas clavicula dan bisa rusak oleh lika tusuk atau luka tembak.Terutama Thorax yang menyebabkan tulang iga patah makan serpihannya dapat menembus cavum pleura dan udara bisa masuk dan bisa terjadi PNEMOTHORAX Dan akan menyebabkan paru paru menjadi Collaps.

Hillus pulmonalis :Suatu daerah lipatan pleura pada Facies mediastinalis, dimana terjadinya peralihan dari pleura parietalis menjadi pleura Viseralis. Pada jaringan paru bagian posterior di dapatkan jejas ( Alur ) Dari Alat alat yang lewat yang menekan jaringan paru, AntaraLain : → Mediastinum Posterior.

a. Impressio cardiaca b. Sulcus vena cava c. Sulcus aorta Thoracica d. Sulcus Esophagia

LO3.1 Klasifikasi

Page 4: Tambahan Mandiri Respi 2

Kuman golongan Mycobacteria berbentuk batang yang agak sulit diwarnai, tetapi sekali berhasil diwarnai, sulit untuk dihapus dengan zat asam. Oleh karena itu disebut juga bakteri tahan asam (BTA).

1) Mycobacterium tuberculosisKuman penyebab tuberkulosis ini berbentuk batang ramping atau sedikit

bengkok dengan kedua ujungnya membulat.Koloninya yang kering dengan permukaan berbentuk bunga kol dan

berwarna kuning tumbuh secara lambat walaupun dalam kondisi optimal. Diketahui bahwa pH optimal pertumbuhannya adalah antara 6,8-8,0. Untuk memelihara virulensinya harus dipertahankan kondisi pertumbuhannya pada pH 6,8. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhannya dibutuhkan karbondioksida dengan kadar 5-10%. Umumnya koloni baru nampak setelah kultur berumur 8 minggu.

M.tuberculosis memproduksi katalase, tetapi ia akan berhenti memproduksi bila dipanaskan pada suhu 65°C selama 20 menit dalam dapar fosfat. Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap obat anti tuberkulosis INH, tidak memproduksi katalase.

Uji biokimia yang sering digunakan untuk membedakan M.tuberculosis dengan spesies lain adalah uji niasin dan nitrat. Mycobacterium tuberculosis memberikan hasil uji niasin positif serta ia juga mereduksi nitrat. Marmot merupakan hewan yang peka terhadap M.tuberculosis, maka dari itu ia sering digunakan sebagai hewan percobaan. Bila marmot disuntik dengan kuman M.tuberculosis, maka 10 hari kemudian akan nampak pembengkakan ditempat suntikan diikuti pembengkakan kelenjar limfe serta penyebaran kuman ke seluruh tubuh.

2) Mycobacterium bovisKuman ini sulit dibedakan dari M.tuberculosis, bahkan untuk pertama

kalinya Robert Koch mengira kedua kuman ini adalah sama. Baru pada tahun 1900 Theobald Smith berhasil membedakan kedua kuman ini dengan uji biokimia.

Mycobacterium bovis adalah penyebab Tuberkulosis pada ternak sapi. Kuman ini sangat virulen bagi manusia dan mamalia lain. Air susu dan produk lain dari sapi yang berpenyakit Tuberkulosis merupakan bahan yang dapat menularkan penyakit.

Mycobacterium bovis berbentuk lebih pendek dan lebih gemuk dibandingkan M.tuberculosis. Kuman ini tumbuh lebih lambat daripada M.tuberculosis. Suhu optimal pertumbuhannya adalah 35°C. Koloninya mempunyai permukaan datar berwarna putih agak basah dan mudah pecah bila disentuh. Seperti halnya  M.tuberculosis, kuman ini membutuhkan karbondioksida 5-10% untuk merangsang pertumbuhannya. Derajat keasaman optimal untuk pertumbuhan adalah 6,5-6,8.

Page 5: Tambahan Mandiri Respi 2

Pada uji biokimia ternyata M.bovis tidak mereduksi nitrat, uji niasinnya negatif dan resisten terhadap pirazinamid. M.bovis bagi kelinci sangatlah patogen, sedangkan M.tuberculosis tidaklah demikian, maka dari itu pada percobaan hewan, kelinci digunakan untuk membedakan kedua jenis kuman ini.

3) Mycobacterium aviumMycobacterium avium adalah penyebab tuberkulosis pada unggas dan

kadang-kadang babi, tetapi tidak patogen bagi marmot. Kuman ini dapat pula menyerang manusia dan menimbulkan penyakit yang sulit diobati, karena kuman ini dapat dikatakan resisten terhadap hampir semua jenis obat anti tuberkulosis kecuali rifampisin. Pada anak-anak kuman ini menimbulkan limfadenitis servikalis. Bentuk kuman ini agak lebih kecil dari M.tuberkulosis. koloninya halus berwarna putih dan tumbuh optimal pada suhu 41°C dimana spesies laitidak dapat tumbuh.

Mycobacterium avium hanya memproduksi sedikit katalase. Uji niasin dan nitrat memberikan hasil negatif. Untuk membedakannya dengan spesies lain dilakukan uji telurit dimana M.avium mereduksi telurit dalam waktu 3 hari.

4) Mycobacterium lepraeKuman kusta ditemukan pertama kali oleh A.Hansen pada tahun 1868 (14

tahun sebelum kuman tuberculosis ditemukan) dari seorang penderita kusta.Kuman ini dikenal sebagai parasit yang obligat intraseluler dan manusia adalah satu-satunya hospes yang dikenal sampai saat ini. Kuman ini dapat ditemukan banyak sekali di dalam sel makrofag (disebut sel lepra) yang mempunyai sitoplasma berbuih. Pada seorang penderita kusta, kuman ini dapat diisolasi dari kerokan kulit, selaput lendir (terutama hidung) dan endotel pembuluh darah.

Dikenal beberapa macam tipe penyakit kusta misalnya tipe lepromatous,tipe tuberkuloid, tipe borderline dan tipe indeterminate. Salah satu cara untuk menentukan tipe penyakit ini adalah dengan uji lepromin.

Sebagai kuman yang obligat intraseluler, maka M.leprae tidak dapat dikultur pada media buatan seperti halnya Mycobacterium lain. Kuman ini juga tidak dapat dikultur pada sel manusia, tetapi dapat tumbuh dan berkembang bila diinokulasi pada telapak kaki tikus atau kulit trenggiling (armadillo). Dengan menggunakan hewan tersebut diatas sebagai hewan percobaan, maka telah berhasil dilakukan uji resistensi kuman terhadap obat anti kusta dan berbagai penelitian lain.

LO3.2 Morfologi

Mycobacterium adalah bakteri berbentuk batang aerob yang tidak membentuk spora. Bakteri ini tidak dapat terwarnai dengan mudah, namun sekali terwarnai, bakteri ini dapat menhan warnanya walaupun sudah diberikan asam atau alcohol, itulah yang menyebabkan bakteri ini disebut sebagai basil “tahan asam”. Mycobacterium tuberculosis menyebabkan

Page 6: Tambahan Mandiri Respi 2

tuberculosis dan merupakan patogen manusia yang sangat penting.Mycobacterium leprae menyebabkan lepra. Mycobacterium avium-intracellular (komplek M-Avium, atau MAC) dam mikobakterium atipikal lainnya yang sering menginfeksi penderita AIDS, adalah patogen oppurtunistik pada pasien yang imunokompromais lainnya, dan kadang – kadang menyebabkan penyakit pada pasien dengan system imun normal. Terdapat lebih dari 50 spesies mycobacterium, termasuk banyak yang bersifat saprofit.

Mikobakterum adalah aerob obligat dan mendapatkan energy dari oksidasi banyak komponen karbon sederhana. Peningkatan tekanan CO2 mendukung pertumbuhan. Aktivitas biokimia tidak khas, dan laju pertumbuhannya lebih lambat dari kebanyakan bakteri. Waktu replikasi basilus tuberculosis sekitar 18 jam. Bentuk saprofitik cenderung untuk tumbuh lebih cepat, untuk berproliferasi dengan baik pada suhu 22-23oC, untuk memproduksi pigmen, dan tidak terlalu bersifat tahan asam bila dibandingkan dengan bentuk patogennya.

LO3.3 Sifat Biokimia

M. tb cenderung lebih resistan terhadap bahan-bahan kimia daripada bakteri lainnya karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhannya yang berkelompok.

Bahan celup ( misalnya Malakit hijau) atau zat antibakteri (misalnya penisilin) yang bersifat bakteriostatik terhadap bakteri lain dapat dimasukkan ke medium tanpa mengganggu pertumbuhan M.tb. M.tb juga tahan pengeringan dan dapat hidup di waktu yang lama dalam sputum yang dikeringkan.

LO3.4 Struktur dinding sel

Dinding sel mycobacterium dapat menginduksi hipersensitifitas lambat dan beberapa resistensi terhadap infeksi seta dapat menggantikan seluruh sel mikobakterium hanya membangkitkan reaksi hipersensitivitas lambat pada binatang yang sebelumnya disensitisasi.

a. LipidMikobakterium kaya akan lipid, yang yang terdiri dari asam mikolat (asam lemak rantai panjang C78-C90), lilin, dan fofat. Di dalam sel lipid banyak yang terikat dengan protein dan polisakarida. Muramil peptide (peptidoglikan) yang mebuat kompleks dengan asam mikolat dapat menyebabkan pembentukan granuloma; fosfolipid penginduksi nekrosis kaseosa. Lipid pada beberapa hal bertanggung jawab pada sifat asamnya. Penghilangan lipid dengan menggunakan asam yang panas menghancurkan sifat tahan asam pada bakteri ini, yang tergantung dari integritas dinding sel dan adanya lipid-lipid tertentu. Sifat tahan asam juga dapat

Page 7: Tambahan Mandiri Respi 2

dihilangkan setelah sinokasi sel mikobakterium. Analisis lipid oleh kromatografi gas menunjukkan pola yang dapat membantu klasifikasi spesies yang berbeda.

Strain virulen basil tuberkel membentuk “serpentine cords” mikroskopik; pada bentuk ini basil tahan asam tersusun dalam untai parallel. Pembentukan cord berkaitan dengan virulensi. Sebuah “factor cord” (trehalosa -6,6’- dimikolat) telah diekstraksi dari basil virulen dengan petroleum eter. Factor ini menghambat migrasi leukosit, menyebabkan granuloma kronis, dan dapat berfungsi sebagai “adjuvant” imunologik

b. ProteinSetiap tipe mikobakterium mengandung beberapa protein yang membangkitkan reaksi tuberculin. Protein berikatan dengan wax fraction can , setelah injeksi, akan menginduksi sensitivitas tuberculin. Protein ini juga dapat merangsang pembentukan antibodi.

c. PolisakaridaMikobakterium mengandung berbagai polisakarida. Peran polisakarida dalam pathogenesis penyakit manusia tidak jelas. Polisakarida tersebut dapat menginduksi hipersensitifitas tipe cepat dan dapat berperan sebagai antigen dalam reaksi dengan serum pasien yang terinfeksi.

LO3.5 Identifikasi

Pada jaringan, basil tuberculosis adalah bakteri batang tipis lurus berukuran sekitar 0,4x3 µm. pada medium atifisial, bentuk kokoid dan filament terlihat dengan bentuk morfologi yang bervariasi dari satu spesies ke spesies yang lainnya. Mikobakterium tidak dapat diklasifikasikan menjadi gram ppositif atau gram negative. Basil tuberculosis sejati ditandai dengan “tahan asam” yaotu 95% etil alcohol mengandung 3% asam hidroklorat (asam-alkohol) dengan cepat menghilangkan warna semua bakteri kecuali mikobakterium. Sifat tahan sam ini tergantung pada integritas selubung yang terbuat dari lilin. Tekhnik pewarnaan Ziehl-neelsen digunakan untuk identifikasi bakteri tahan asam. Pada sediaan apus seputum atau potongan jaringan, mikobakterium dapat ditunjukkan dengan fluorosensi kuning-orange setelah pewarnaan dengan fluorokom (misalnya : auramin, rodamin).

Cara pengambilan sample :

Karena basil tuberkel dapat mengenai setiap system orgammanifestasinya bervariasi. Fatigue, lemas, penurunan berat badan dan demam mungkin merupakan tanda penyakit tuberculosis. Keterlibatan pulmonal yang mengakibatkan batuk kronis dan sputum berbecak darah biasanya terjadi akibat lesi yang sudah lanjut. Meningitis atau keterlibatan traktus urinarius dapat muncul, pada saat tanda-tanda lain tuberculosis tidak

Page 8: Tambahan Mandiri Respi 2

dijumpai. Penyebaran melalui aliran darah menyebabkan tuberculosis militer dengan lesi pada banyak organ dan laju mortalitas yang tinggi.

Uji laboratorium Diagnostik

Uji tuberculin yang positif bukan merupakan bukti adanya penyakit yang aktif akibat basil tuberkel. Isolasi basi tuberkel dapat dijadikan sebagai bukti.

a. Specimen

Specimen terdiri dari sputum segar, hasil bilas lambung, urine, cairan pleura, cairan serebrospinal, cairan sendi, material biopsy, darah atau material lainnya yang dicurigai.

b. Dekontaminasi dan konsentrasi specimen

Specimen dari sputum dan tempat nonsteril lainnya harus dicairkan dengan N-asetil-L-sistein, didekontaminasai dengan NaOH (membunuh banyak bakteri dengan fungsi lainnya), dinetralisir dengan buffer, dan dikonsentrasi dengan sentrifugasi. Specimen yang diproses dengan cara ini dapat digunakan untuk pewarnaan tahan asam dan untuk biakan. Specimen dari tempat yang steril, seperti cairan serebrospinal, tidak memerlukan prosedur dekontaminasi tetapi dapat langsung disentrifugasi, diperiksa, dan dibiakkan.

c. Sediaan apus

Sputum,cairan eksudasi, atau material lain diperiksa untuk basil tahan-asam dengan pewarnaan zielh_neelsen. Pewarnaan cairan hasil bilas lambung dan urine secara umum tidak direkomendasikan, karena mungkin terdapat mikobakterium saprotifik dan menunjukkan pewarnaan yang positif. Mikroskopi fluorosens dengan pewarnaan yang positif. Mikroskopi fluorosens dengan pewarnaan auramin-rodamin lebih snsitif daripada pewarnaan tahan asama. Jika organisme tahan-asam ditemukan oada specimen yang sesuai, hal ini merupakan bukti presumtif adanya infeksi mikobakterium.

d. Biakan, identifikasidan uji sensitifitas

e. Deteksi DNA, serologi, dan deteksi antigen

Reaksi untai polymerase memberikan janji yang benar untuk deteksi cepat dan langsung M tuberculosis pada specimen klinis. Sensitivitasnya secara keseluruhan adalah 55-90% dengan spesifisitas sebesar 99%. Uji ini mempunyai sensitifitas paling tinggi ketika dipakai pada specimen yang positif pada sediaan apus untuk basil tahan asam; uji

Page 9: Tambahan Mandiri Respi 2

PCR disetujui untuk penggunaan ini pada specimen sputum yang bersifat positif pada pewarnaaan tahan-asam.

Imunoassay enzim telah digunakan untuk mendeteksi antigen mikobakteriumn tetapi sensitifitas dan spesifisitasnya lebih rendah daripada metode lainnya. Masalahg yang sama timbul pada aplikasi EIA untuk mendeteksi antibodi terhadap antigen M tuberculosis. Tidak satupun metode-metode ini yang adekuat untuk penggunaan diagnostic rutin.

S

Mycobacterium tuberculosis