tambahan li3

Upload: rahma-arsella

Post on 24-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 tambahan li3

    1/2

    Usaha pencegahan penyakit pada kehamilan dan persalinan tidak hanya pada segi medis atau

    kesehatan saja. Faktor sosial ekonomi rendah juga tidak terlepas dari kemiskinan, kebodohan,

    ketidaktahuan, mempunyai kecenderungan untuk menikah pada usia muda dan tidak

    berpartisipasi dalam keluarga berencana. Disamping itu keadaan sosial ekonomi yang rendah juga

    akan mengakibatkan gizi ibu dan perilaku pemanfaaatan kesehatan yang buruk.Transportasi yang baik disertai dengan ketersediaan pusat-pusat pelayanan yang bermutu akan

    dapat melayani ibu hamil untuk mendapat asuhan prenatal yang baik, cakupan yang luas danjumlah pemeriksaan yang cukup.

    Di negara maju setiap wanita hamil memeriksakan diri sekitar ! kali selama

    kehamilannya."edangkan di #ndonesia biasanya wanita hamil hanya memeriksakan diri $-! kali.

    %adi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk pencegahan

    penyulit pada kehamilan dan persalinan adalah &

    . 'suhan prenatal yang baik dan bermutu bagi setiap wanita hamil

    (. )eningkatan pelayanan, jaringan pelayanan dan sistem rujukan kesehatan

    *. )eningaktan pelayanan gawat darurat sampai ke lini terdepan

    $. )eningakatan status wanita baik dalam pendidikan, gizi, masalah kesehatan wanita dan

    reproduksi dan peningkatan status sosial ekonominya

    !. +enurunkan tingkat fertilitas yang tingggi melalui program keluarga berencana

    . ila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.elainanyang tidak dapat dicegah adalah sindrom down. "atu-satunya cara

    untuk meminimalkan risiko ini adalah ibu harus hamil di usia reproduksi sehat. /amun kelainan

    tersebut dapat dideteksi dengan screening darah dan U"0 pada kehamilan dini. Tapi deteksi

    terakurat hanyalah melalui tindakan amniosentesis atau mengambil contoh jaringan janin untukdilihat kromosomnya. jika janin terbukti menderita down syndrome maka dokter bisa melakukan

    konseling pada suami-istri. 'pa yang akan terjadi, apa yang bisa dilakukan oleh dokter, apakah

    kehamilan akan diteruskan atau tidak. ila diteruskan bagaimana risikonya dan lainnya.

    Strategi Penanganan Kehamilan Resiko Tinggi

    "etiap kasus kehamilan resiko tinggi memerlukan penanganan yang lebih intensif selama

    kehamilan, persalinan, maupun masa nifas oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman. )enanganan

    dilakukan sesuai dengan faktor resiko yang dijumpai, dan kalau perlu penderita dirujuk ke

    tempat-tempat yang lebih mampu menanganinya dimana tersedia tenaga dan fasilitas yangmemadai.

    )engawasan selama kehamilan dengan cara melakukan koreksi terhadap faktor resiko yang

    dijumpai, serta melakukan monitoring kadaan janian di dalam kandungan. Dengan demikian

    dapat diambil sikap yang sebaik-baiknya untuk menetukan waktu dan cara pengakhiran

    kehamilannya.Untuk tujuan tesebut, perawatan antenatal1prenatal jelas memegang peranan yang

    sangat penting. Demikian juga proses pengawasan selama proses persalinan, kadaan janin harusmeliputi secara seksama dan pertolongan persalinan harus di2erikan dengan sebaik-baiknya.

    "ehingga dapat ditentukan cara dan waktu yang tepat untuk mengakhiri persalinan.

    )erawatan postpartum dengan fasilitas resusitasi bayi dan perawatan khusus untuk bayi-bayi

    34 serta asfiksia serta neonatorum juga sangat penting. Disamping itu dianjurkan jugaperawatan pada masa antar konsepsi seperti & perbaikan gizi, pengobatan anemia, penyembuhan

    penyakit kronis, dan untuk mengikuti keluarga berencana.Untuk penanganan yang menyeluruh diperlukan kerjasama yang baik antara beberapa tenaga ahli

    seperti ahli kebidanan, ahli kesehatan anak, ahli penyakit dalam, ahli anestesi, dan sebagainya.

    %uga tidak kalah pentingnya kerja sama dengan petugas-petugas kesehatan diluar rumah sakit,

    terutama dalam hal konsultasi dan rujukan.

    Perawatan Prenatal"asaran perawatan prenatal adalah menjamin bahwa setiap kehamilan

    yang

    diinginkan diberi kesempatan maksimal untuk mencapai puncaknya delam melahirkan seorang

    bayi yang sehat tanpa mengganggu kesehatan ibu.

  • 7/25/2019 tambahan li3

    2/2

    )ada kunjungan prenatal pertama, anamnesis yang menyeluruh harus dilakukan termasuk

    penilaian resiko dengan melakukan skrining awal seperti & umur ibu, cara melakukan konsepsi,

    riwayat medis sebelumnya, riwayat keluarga, riwayat obstetri sebelumnya, dan juga pemeriksaan

    fisik. )enilaian resiko dapat dilakukan dengan cara yang telah diorganisasikan dengan

    menggunakan bentuk standar seperti yang telah dibahas diatas.Dan selama kehamilan dilakukan juga pemeriksaan rutin. Dalam memerintahkan pemeriksaan

    laboratorium, keseimbangan antara keuntungan informasi yang diperoleh dan biaya pemeriksaansebaiknya ditekan. )emeriksaan laboratorium tertentu, yang telah bersifat tradisional atau secara

    hukum diamanatkan, dapat dipertanyakan dari sudut pandang kefeektifan biaya. arena itu

    indi2idualisasi yang tepat harus digunakan pada tiap pasien prenatal.Tabel berikut mencatumkan

    pemeriksaan yang biasa dilakukan.

    Tabel. )emeriksaan 3aboratorium dan )emriksaan )renatal

    )ada perawatan prenatal berikutnya pengawasan yang cermat pada pasien obstetrik diarahkan

    untuk pengenalan masalah yang timbul yang dapat mempengaruhi janini secara buruk seperti &

    kenaikan berat badan ibu, urinalisa, tekanan darah, perkiraan umur gestasi,pemeriksaan fundusuteri, pemeriksaan perut, penilaian kesehatan janin, pemeriksaan non stress, penilaian

    ultrasonografi, dan uji tekanan kontraksi.+enilai kehamilan untuk menetukan resiko seperti juga melakukan pemantuan - pemantauan

    yang cermat untuk mengenali munculnya resiko dalam kehamilan harus dilakukan sedini

    mungkin pada masa kehamilan. onseling prakonsepsi pada pasien yang diketahui memiliki

    kelainan medis atau genetik dapat membantu mencapai hasil yang lebih menjanjikan. )erawatan

    prenatal yang dilakukan sedini dan sesering mungkin membantu dokter untuk mengidentifikasi

    munculnya resiko pada kehamilan. Ditambah lagi kehamilan yang diidentifikasi memiliki

    komplikasi, satu atau lebih masalah dapat diikuti dengan bermacam-macam teknik pengawasan

    ibu dan janin untuk memaksimalkan terapi terapeutik.