talinum paniculatum

56
Il sistema somatosensoriale

Upload: amadea-nuurunnisaa

Post on 16-Jul-2015

639 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

POTENSI DAYA SAING GINSENG JAWA (Talinum paniculatum)

DENGAN GINSENG KOREA (Panax ginseng)

Oleh : Amadea NuurunnisaaOleh : Amadea Nuurunnisaa

• Latar Belakang• Setiap hari tubuh manusia tanpa disadari terpapar beragam racun

mulai dari polusi udara, makanan tak sehat, obat-obatan, stres, dan sebagainya. Oleh karena itu, Untuk mempertahankan kesehatan, selain mengandalkan stamina dan nutrisi makanan, tubuh juga mengharapkan nutrisi tambahan dari luar, yakni melalui suplemen makanan. Bahan baku dalam pembuatan suplemen natural makanan yang sering digunakan di banyak negara termasuk indonesia adalah Ginseng Korea.

• Sebenarnya, Indonesia juga memiliki ginseng yang kualitasnya tidak kalah dengan Ginseng Korea. Ginseng yang berasal dari Indonesia sering disebut Ginseng Jawa atau som jawa. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mencoba meneliti “Potensi Daya Saing Ginseng Jawa dengan Ginseng Korea”.

• Pembatasan MasalahPenulis menitikberatkan permasalahan pada keunggulan Ginseng Jawa terhadap Ginseng Korea, potensi Ginseng Jawa bersaing dengan Ginseng Korea, dan potensi Ginseng Jawa untuk menggantikan kedudukan Ginseng Korea sebagai suplemen.

• Perumusan MasalahPenulis menitik beratkan pada :1. Keunggulan Ginseng Jawa dari Ginseng Korea2. Kemampuan Ginseng Jawa bersaing dengan Ginseng Korea3. Ginseng Jawa menggantikan kedudukan Ginseng Korea dalam

hal suplemen

• Tujuan Penelitian :1. Memperoleh keunggulan Ginseng Jawa dibandingkan

dengan Ginseng Korea.2. Mengetahui potensi Ginseng Jawa bersaing dengan

Ginseng Korea. Mendapatkkan potensi Ginseng Jawa menggantikan Ginseng Korea sebagai suplemen.

3. Membuktikkan secara ilmiah potensi khasiat Ginseng Jawa dan korea dalam hal stamina tubuh dan afrodisiaka.

Manfaat Penulisan :1. Menambah wawasan disertai dengan pola fikir rasional, dan kreatif

dari penulis.2. Mengembangkan gagasan atau ide berdasarkan sikap ilmiah.3. Memberikan pengatahuan lebih kepada masyarakat, tentang ginseng

dari negara sendiri.4. Mempublikasikan keunggulan ginseng negara sendiri dari ginseng

negara lain yang terkenal agar masyarakat menggunakan produk dalam negeri.

5. Untuk memberikan kontribusi dalam penyuluhan membeli dan mencintai produk dalam negeri.

6. Sebagai referensi dalam sumber-sumber, penggunaan, pemanfaatan dan produksi suatu suplemen.

7. Memberikan alternatif bagi produsen suplemen dalam negeri.

1. Metode Treadmil pada Tikus Metode ini dilakukan untuk melihat perbedaan stamina tikus putih

yang diberi ekstrak akar Ginseng Jawa dan Ginseng Korea. a. Pencekokan Ekstrak Akar Ginseng Jawa dan

Ginseng KoreaPencekokan ekstrak akar Ginseng Jawa dilakukan terlebih dahulu kemudian 10 menit kemudian dilakukan pencekokan ekstrak akar Ginseng Korea dengan dosis yang sama yaitu 0,0315 ml/gr BB.

b. Pengujian Treadmil pada TikusPengujian treadmil tikus dilakukan sebanyak 3 kali perulangan pada selang waktu 30 menit, 60 menit, dan 90 menit dari waktu pencekokan. Proses pengujiannya: Tikus putih dimasukkan ke dalam treadmil tikus, lalu treadmil dijalankan. Kemudian diukur lama waktu tikus bertahan hingga menyerah, lalu hasilnya bandingkan pada tiap-tiap kelompok perlakuan.

Metode PenelitianMetode Penelitian

2. Metode Usus Terisolasi (Isolated Organ Bath)• Metode ini dilakukan untuk mengetahui potensi sediaan afrodisiaka Ginseng

Jawa dan Ginseng Korea. Potongan usus halus yang digunakan ada 2 macam; pertama diberikan ekstrak air akar Ginseng Jawa sedangkan potongan usus halus kedua diberikan ekstrak air akar Ginseng Korea.

• Cara kerja:• Kedua sisi potongan usus halus tikus diikat dengan benang (tahap ini

dilakukan di dalam gelas beker berisi larutan tyrode 370C)• Potongan usus halus yang sudah diikat tersebut dimasukkan ke dalam

isolated organ bath.• Amati kontraksi normalnya dengan menggunakan kymograph.• Diberikan ekstrak air akar Ginseng Jawa sebanyak 0,5 ml lalu amati

perubahannya.• Kemudian beri atropin sebanyak 0,5 ml lalu amati perubahannya.• Lakukan hal yang sama untuk usus halus yang kedua. Tetapi usus

halus tersebut diberikan ekstrak air akar Ginseng Korea.

Metode PenelitianMetode Penelitian

• Tabel Hasil Eksperimen Treadmil Tikus

Hasil dan PembahasanHasil dan Pembahasan

Per-lakuan

Kontrol Ginseng Jawa Ginseng Korea

Waktu T0 A T1 A T2 A T0 B T1 B T2 B T0 C T1 C T2 C

Lama Waktu 4.2 3.81 4.2 10.9 14.5 13 20.4 7.1 6.4

5.5 5.1 5.3 11 14.6 12.5 9.6 5.3 5.3

9 4.5 11.9 8.5 21.7 15.4 10.6 6.3 4.6

5.5 4.2 4.9 10.8 24.6 12.7 11.1 4.1 5.1

4.5 3.8 6.6 14.2 10.7 10.1 10.7 6.1 7.7

Rata-rata 5.74 4.282 6.58 11.08 17.22 12.74 12.48 5.78 5.82

Standar Deviasi 1.913897 0.542789 3.099516 2.031502 5.729485 1.882286 4.461726 1.136662 1.239758

• Hasil Rata-rata Eksperimen Treadmil Tikus

• Grafik Hasil Pengolahan Data Eksperimen Treadmil Tikus

Bahan T0 T1 T2

K 5.74 4.282 6.58

GJ 11.08 17.22 12.74

GK 12.48 5.78 5.82

Hasil dan PembahasanHasil dan Pembahasan

• Pembahasan Hasil Eksperimen Treadmil Tikus

Pengujian stamina/daya tahan tubuh menggunakan treadmil tikus menunjukkan bahwa pada pemberian ekstrak air akar Ginseng Jawa terjadi peningkatan stamina tikus pada pengujian 30 menit, 60 menit, dan 90 menit, sedangkan pada pemberian ekstrak air akar Ginseng Korea menunjukkan peningkatan hanya pada pengujian 30 menit setelah itu menurun secara drastis. Dengan kata lain bahwa Ginseng Jawa mampu meningkatkan stamina atau daya tahan tubuh tikus secara perlahan untuk mencapai puncak dan turun lagi secara perlahan, sedangkan Ginseng Korea pada pengujian tersebut langsung menyebabkan kenaikan maksimal tetapi kenaikan ini tidak bertahan lama karena langsung turun secara signifikan.

Hasil dan PembahasanHasil dan Pembahasan

• Grafik Hasil Eksperimen Kontraksi Otot Polos Ginseng Jawa

• Grafik Hasil Eksperimen Kontraksi Otot Polos Ginseng Korea

Hasil dan PembahasanHasil dan Pembahasan

Atropin

Ginseng Jawa

Normal

Normal

Ginseng Korea

Atropin

• Pembahasan Hasil Eksperimen Usus Terisolasi (Isolated Organ Bath)• Ketika pengamatan dalam keadaan kontraksi normal, amplitudo dan frekuensi

kontraksi otot polos dalam keadaan stabil. • Setelah diberikan ekstrak air akar ginseng jawa mengalami kenaikan amplitudo

dan frekuensi (percobaan usus pertama). Hal ini berarti ginseng jawa bersifat afrodisiaka yang mekanisme kerjanya terjadi pada reseptor yang bersifat parasimpatonemetik atau simpatolitik (pengujian dengan atropin : Kontraksi otot polos berhenti).

• Hal yang sama terjadi pula pada ekstrak air akar ginseng korea, namun setelah diberikan atropin kontraksi otot polos tidak menurun bahkan cenderung meningkat. Hal itu menunjukkan bahwa ekstrak air akar ginseng korea diduga memiliki mekanisme kerja pada reseptor simpatis yang bersifat simpatolitik.

• Berdasarkan pengujian kontraksi otot polos tersebut bahwa ginseng Jawa juga berpotensi sebagai sediaan aprodisiaka (meningkatkan libido) sama seperti Ginseng Korea. Hanya saja, mekanisme Ginseng Korea sebagai afrodisiaka diduga bekerja pada reseptor simpatis.

Hasil dan PembahasanHasil dan Pembahasan

KesimpulanKesimpulan• Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :1. Ekstrak air akar Ginseng Jawa memiliki trend yang bagus dalam

meningkatkan stamina tubuh yaitu bereaksi naik dan turun secara perlahan sehingga lebih tahan lama jika dibandingkan dengan Ekstrak air akar Ginseng Korea yang langsung meningkatkan stamina tubuh, namun turun secara drastis yang berarti tidak tahan lama. Ginseng Jawa juga memiliki pertumbuhan yang cepat dan biaya produksi yang murah bila dijadikan bahan baku suplemen daripada Ginseng Korea.

2. Ginseng Jawa juga memiliki potensi meningkatkan libido sama dengan Ginseng Korea hanya saja berbeda mekanisme kerjanya.

3. Ginseng Jawa memiliki potensi dan daya saing sehingga dapat diproyeksikkan untuk menggantikan kedudukan Ginseng Korea sebagai bahan baku suplemen makanan.

 

SaranSaran

1. Ginseng Jawa lebih digali khasiatnya melalui penelitian-penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam sehingga dapat ditemukan lagi keunggulan-keunggulan dan manfaat lain dari Ginseng Jawa.

2. Ginseng Jawa dijadikan salah satu kekayaan tanaman obat berkhasiat yang dimiliki bangsa indonesia (paten) agar dapat dipergunakan sebagai produk indonesia asli.

3. Pemerintah khususnya lembaga terkait perlu mengadakan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat untuk lebih mensosialisasikan manfaat dan keunggulan Ginseng Jawa sehingga masyarakat menggunakan produk dalam negeri. Dengan memakai produk dalam negeri berarti sudah membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi petani di Indonesia dan juga membantu dalam menjaga stabilitas ekonomi bangsa.

4. Perlunya pempublikasian hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan Ginseng Jawa sehingga masyarakat, produsen dan investor baik dalam negeri maupun luar yakin menggunakan bahan baku suplemen Ginseng Jawa.

TERIMA KASIH