tak rpk

12
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI PERILAKU KEKERASAN SESI 4 Mencegah perilaku kekerasan secara spiritual Di Ruang Yudistira RS Marzuki Mahdi Disusun Oleh: Abu Syairi Dian Erika Purnama

Upload: hamidatu-ulfiyah

Post on 06-May-2017

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TAK RPK

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI PERILAKU KEKERASAN SESI 4

Mencegah perilaku kekerasan secara spiritual

Di Ruang Yudistira RS Marzuki Mahdi

Disusun Oleh:

Abu Syairi

Dian Erika Purnama

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: TAK RPK

1435 H/2013 MBAB I

PENDAHULUAN

A. Landasan Teori

1. Perilaku kekerasan

Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada

sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas

digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di

dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling

membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang

adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.

Terapi Aktivitas Kelompok merupakan kegiatan yang diberikan kepada

sekelompok klien dengan tujuan memberikan fungsi terapi bagi anggotanya,

dimana klien berkesempatan untuk menerima dan memberikan umpan balik

terhadap klien lainnya dan mencoba cara baru untuk meningkatkan kualitas hidup

serta meningkatkan respon sosial dan harga dirinya.

2. Perilaku Kekerasan

Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau

mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku

tersebut (Purba dkk, 2008). Menurut Stuart dan Laraia (1998), perilaku kekerasan

dapat dimanifestasikan secara fisik (mencederai diri sendiri, peningkatan mobilitas

tubuh), psikologis (emosional, marah, mudah tersinggung, dan menentang),

spiritual (merasa dirinya sangat berkuasa, tidak bermoral). Perilaku kekerasan

merupakan suatu tanda dan gejala dari gangguan skizofrenia akut yang tidak lebih

dari satu persen (Purba dkk, 2008).

Perilaku kekerasan dapat dicegah dengan cara yang sehat dan baik. Dengan TAK

resiko perilaku kekerasan diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada

klien tentang cara mengontrol kemarahan sehingga perilaku kekerasan dapat

dicegah.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Klien dapat melakukan ibadah secara teratur

Page 3: TAK RPK

2. Tujuan Khusus

1. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan ibadah yang sering dilakukannya

2. Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur

Page 4: TAK RPK

BAB II

DESKRIPSI KASUS

A. Nama Klien

1.Tn.

2.Tn.

3.Tn.

4.Tn.

5.Tn.

6.Tn.

B. Kriteria Anggota

Klien yang dapat mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah:

1. Klien yang mempunyai riwayat perilaku kekerasan

2. Klien yang kooperatif

3. Klien yang mampu berkomunikasi

4. Klien yang telah melewati TAK resiko perilaku kekerasan sesi 1 dan sesi 2

C. Proses seleksi

1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria

2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria

3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria

4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK

Page 5: TAK RPK

BAB III

MEKANISME KEGIATAN

SESI 4:Melatih mengontrol marah cara spiritual

A. Tujuan

Klien dapat melakukan ibadah secara teratur

B. Media

1. Kertas dan pulpen

2. Papan tulis dan spidol

C. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran/simulasi

D. Waktu Pelaksanaan

Tanggal pelaksanaan: 2 Desember 2013-11-28

Lama permainan : 30 menit (pukul 8.30-09.00 WIB)

Tempat : Ruang tamu/makan Yudistira

E. Pengorganisasian

Tim Perawat :

Leader (Abu Syairi)

Menjelaskan maksud dan tujuan terapi aktivitas kelompok

Memotivasi anggota untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

Mengatasi masalah yang mungkin timbul antar klien dalam kelompok

Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok dengan tertib

Memberikan reinforcement positif kepada klien

Co Leader (Dian Erika Purnama)

Menyampaikan info fasilitator kepada leader

Mengingatkan leader bila permainan menyimpang

Mengingatkan leader tentang lama waktu pelaksanaan kegiatan

Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik

Membacakan peraturan kegiatan

Page 6: TAK RPK

Memberikan reinforcement positif kepada klien

Fasilitator (Hamidatu Ulfiyah, Humaira, Sih Utami Sri Hartati, Siti Namira)

Memotivasi klien yang kurang / tidak aktif dalam kegiatan

Memberikan contoh posisi duduk tegak, tatapan mata dan cara berkomunikasi

yang baik kepada klien

Memberikan reinforcement positif kepada klien

Observer (Etika Rahmawati)

Mengamati lamanya proses kegiatan sebagai acuan untuk mengevaluasi

Mengamati jalannya kegiatan, kekurangan dan kelebihan sesuai dengan tujuan

Mencatat perilaku verbal / non verbal klien selama berlangsung kegiatan dan

dilaporkan kepada leader.

F. Setting Tempat

Keterangan gambar : : Leader

: Co Leader

: Observer

: Klien

: Fasilitator

Papan tulis

Meja

Page 7: TAK RPK

G. Proses pelaksanaan

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1 dan 2.

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari perawat kepada klien.

2) Memperkenalkan diri dan meminta klien berkenalan ke pada perawat.

b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini.

2) Tanyakan apakah tanda dan gejala marah, dan cara sehat untuk mengontrol

marah

3) Tanyakan apakah kegiatan fisik dn interaksi sosial yang asertif untuk

mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku

kekerasan.

2) Menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada

perawat.

Lama kegiatan 30 menit.

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap kerja

a. Menanyakan agama dan kepercayaan masing-masing klien.

b. Mendiskusikan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan masing-masing klien.

c. Menuliskan kegiatan ibadah masing-masing klien di papan tulis.

d. Meminta klien untuk memilih satu kegiatan ibadah.

e. Meminta klien mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang dipilih.

f. Memberikan pujian pada penampilan klien.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

2) Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah

dipelajari.

Page 8: TAK RPK

3) Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar.

b. Tindak lanjut

1) Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi sosial yang

asertif, dan kegiatan ibadah jika stimulus penyebab perilaku kekerasan

terjadi.

2) Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif,

dan kegiatan ibadah secara teratur.

3) Memasukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan harian klien.

c. Salam penutupan

BAB IV

EVALUASI

Page 9: TAK RPK

A. Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek

yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK

stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 4, kemampuan klien yang diharapkan

adalah perilaku 2 kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku kekerasan. Formulir

evaluasi sebagai berikut

Sesi 4: TAK

Stimulasi persepsi perilaku kekerasan

Kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara spiritual

No Nama klien Mempraktekkan kegiatan

ibadah pertama

Mempraktekkan kegiatan

ibadah kedua

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien.