tak penyaluran energi

9
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PENYALURAN ENERGI Disusun oleh : Ria Magdalena P17420113026 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2015

Upload: mira

Post on 11-Jan-2016

335 views

Category:

Documents


58 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Tak Penyaluran Energi

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PENYALURAN ENERGI

Disusun oleh :

Ria Magdalena

P17420113026

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2015

Page 2: Tak Penyaluran Energi

A. Topik : Terapi Aktivitas Kelomok Penyaluran Energi : Olah Raga Senam

B. Tujuan :

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan terapi aktifitas kelompok (TAK) penyaluran energy dengan

topic senam, diharapkan pasien dapat menjalin kerjasama dengan pasien lain dan

mampu mengontrol emosi.

Tujuan Khusus :

1. Klien mampu melatih gerak tubuh

2. Klien mampu melatih konsentrasi dan meminimalkan penggunaan energy

serta emosional untuk aktivitas

3. Klien mampu mengeluarkan energinya untuk melakukan kegiatan positif

4. Klien mampu focus mencontoh gerakan senam yang diajarkan perawat dan

fasilitator

5. Klien mampu menyelaraskan dan menyeimbangkan emosi dengan

melakukan kegiatan positif.

C. Latar Belakang

Perilaku destruktif- diri yaitu setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat

mengarah kepada kematian. Perilaku destruktif- diri langsung mencakup setiap

aktivitas bunuh diri(stuart, 2007).

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sesuai

dimana seseorang melakukan tindakan- tindakan yang dapat membahayakan/

mencederai diri sendiri, orang lain bahkan dapat merusak lingkungan. Seseorang yang

mengalami masalah ini harus diberikan rencana dan tindakan yanng sesuai sehingga

pola ekspresi kemarahannya dapat diubah menjadi bentuk yang bisa diterima yaitu

perilaku yang sesuai, yaitu ekspresi kemarahan langsung kepada sumber kemarahan

dengan tetap menghargai orang yang menjadi sumber kemarahan tersebut.

Faktor yang melatar belakangni terjadinya perilaku kekerasan merupakan

dampak dari berbagai pengalaman yang dialami tiap orang, artinya mungkin terjadi/

mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan jika faktor berikut dialami oleh individu.

D. Seleksi Pasien

Berdasarkan pengamatan kajian status klien yang sudah mampu mengontrol dirinya

dari emosinya sehingga pada saat TAK klien dapat bekerja sama, mampu mengontrol

Page 3: Tak Penyaluran Energi

emosi dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain maka sasaran klien yang

dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah prilaku

kekerasan di rumah sakit jiwa.

E. Jadwal Kegiatan

Hari/Tanggal :

Tempat : RSJD Dr. Amino Gondohutomo

Waktu :

F. Metode

- Demonstrasi

G. Media dan Alat

- Laptop

-Speaker

H. Pengorganisasian

1. Leader :

Leader merupakan pimpinan dalam suatu tim dimana jalannya kegiatan dipimpin

oleh seorang leader. Adapun tugas-tugas leader dalam TAK ini meliputi :

a. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok sebelum

kegiatan dimulai

b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan

memperkenalkan dirinya

c. Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib

d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok

e. Menjelaskan permainan

2. Co leader :

Merupakan seseorang yang membantu leader saat jalannya TAK, Apabila leader

mengalami blocing ataupun hal lain yang bersangkutan terhadap leader. Adapaun

tugas co leader dalam TAK ini meliputi :

a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien

b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang

Page 4: Tak Penyaluran Energi

3. Observasi :

Merupakan seseorang yang mengobservasi kepada peserta dalam kegiatan TAK

4. Fasilitator :

Merupakan seseorang yang dapat memberikan motivasi kepada peserta dalam

kegiatan untuk kesuksesan jalannya kegiatan tersebut. Adapun tugas-tugas

fasilitator dalam kegiatan TAK ini meliputi :

1. Memfasilitasi klien yang kurang aktif

2. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan

5. Program Antisipasi

a. Penanganan klien yang tidak aktif saat TAK

- Memanggil klien

- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat

atau klien yang lain

b. Bila klien meninggalkan TAK

- Panggil nama klien

- Tanya alasan klien meninggalkan atau tidak mengikuti TAK

- Berikan penjelasan tentang tujuan TAK dan berikan penjelasan pada klien

bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi

- Berikan sangsi kepada klien jika klien keluar dari TAK tanpa seijin perawat

c. Bila ada klien yang ingin ikut

- Beri penjelasan bahwa TAK ini ditujukan pada klien yang dipilih, jika klien

memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak mengikuti senam pada TAK

tersebut.

6. Langkah kegiatan TAK

a. Persiapan

1. Memilih klien dengan indikasi, yaitu Prilaku kekerasan

2. Membuat kontrak dengan klien

3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Orientasi

1. Salam terapeutik

a. Salam dari terapis kepada klien

2. Menjelaskan tujuan TAK

3. Evaluasi

a. Menanyakan perasaan klien saat ini

Page 5: Tak Penyaluran Energi

b. Menanyakan masalah yang dirasakan

c. Menanyakan penerapan TAK yang lalu

4. Kontrak

a. Topic permainan TAK : Olahraga : senam SKJ

b. Waktu : 30 menit

c. Tempat : RSJD Dr. Amino Gondohutomo

d. Jumlah Anggota : 2 orang

Perilaku yang diharapkan dari anggota : Pasien kooperatif

5. Menjelaskan peraturan TAK :

1. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, Jika ada klien yang ingin

meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis

2. Kegiatannya yaitu melakukan gerakan senam sesuai contoh

3. Ketika leader selesai memberikan contoh, dan klien selesai melakukan gerakan

senam leader akan menunjuk salah seorang anggota dan anggota yang di tunjuk

wajib maju memeragakan satu atau dua gerakan senam, klien yang lain beserta

facilitator memberikan tepuk tangan.

4. Apabila klien ingin bertanya, dengan cara mengajukan tangan terlebih dahulu

5. Klien tidak boleh membuat kegaduhan

c. Tahap kerja

1) Leader mengucapkan salam

2) Leader memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggota terapis yang lain

3) Leader mengatakan maksud dan tujuan diadakannya terapi penyaluran energy

4) Leader mengevaluasi perasaan hari ini

5) Leader menjelaskan aturan main

6) Terapis mulai memutar music

7) Leader mencontohkan gerakan senam pada klien

8) Peserta melakukan gerakan senam dibantu oleh masing-masing fasilitator

9) Leader menguji atau menunjuk setiap peserta untuk melakukan 1 atau 2

gerakan senam sesuai contoh didepan semua peserta.

10) Leader, fasilitator dan observer memberikan reword nyata kepada klien yang

bisa melakukan kegiatan TAK dengan baik.

11) Observer mengevaluasi kegiatan TAK penyaluran energi

d. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

Page 6: Tak Penyaluran Energi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

3. Terapis memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya apabila belum

mengerti

b. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk belajar mengendalikan emosinya dengan

melakukan hal-hal positif.

c. Kontrak yang akan datang

1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang

2. Menyepakati waktu dan tempat

7. EVALUASI

1. Evaluasi Proses

• Subyektif

Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK penyaluran energy

• Objektif

a. Klien terlihat senang

b. Klien tampak rileks

c. Klien mengikuti TAK sampai selesai

d. Leader berperan dengan baik

e. Co leader aktif mengingatkan leader jika ada yang lupa

f. Fasilitator berperan aktif membantu klien melakukan kegiatan

g. Observer menyampaikan hasil penilaiannya kepada masing-masing klien.

2. Evaluasi hasil

a. Evaluasi dilakukan pada proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja,

aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK

b. Evaluasi Hasil

Untuk TAK penyaluran energy dengan pasien gangguan perilaku kekerasan,

kemampuan klien yang diharapkan adalah klien mampu menyelaraskan dan

menyeimbangkan emosi dengan melakukan kegiatan positif.