tak napza i fix.doc

17
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK Oleh : KELOMPOK 3C AHMAD INDRA JAKASURIA I PUTU ADITYA ARTA SAPUTRA LENI HILWIATUL AHLA SEPTIA WULANDARI LASTRI JUNIARTI NAJAH ASLINDA SRI MARIANA Z SOLATIA YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

Upload: indra-d-a-long

Post on 01-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tttaaakkk

TRANSCRIPT

Page 1: TAK Napza I fix.doc

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

Oleh :

KELOMPOK 3C

AHMAD INDRA JAKASURIA

I PUTU ADITYA ARTA SAPUTRA

LENI HILWIATUL AHLA

SEPTIA WULANDARI

LASTRI JUNIARTI

NAJAH ASLINDA

SRI MARIANA Z

SOLATIA

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN JENJANG D III

2013

Page 2: TAK Napza I fix.doc

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN

PENGGUNAAN NAPZA

(SESSI I)

A. Latar Belakang

Gangguan kesehatan jiwa bukan hanya gejala kejiwaan saja tetapi sangat luas dari

mulai yang ringan seperti kecemasan, depresi, malas bekerja sering tidak bisa bekerja

sama dengan teman sekerja, sering marah-marah, ketagihan napza, sampai yang berat

seperti scizofrenia (Administator, 2008).

Penderita gangguan jiwa memiliki hubungan yang tidak harmonis, misalnya

bermusuhan dengan orang lain dan mengancam atau curiga yang berlebihan. Penderita

gangguan jiwa juga seringkali tidak produktif di masyarakat, bahkan cenderung

merugikan masyarakat misalnya mencuri, malas, atau prilaku deviasi social lain seperti

menggunakan zat adiktif. Maka untuk mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan

oleh penderita gangguan jiwa ini, sebagai petugas kesehatan yang mengayomi masyarakat

dalam ruang lingkup dunia kesehatan memberikan salah satu fasilitas dimana penderita

gangguan jiwa mampu berinteraksi dan menujukkan kemampuan serta kemauan dalam

bersosialisasi dengan sesama umat manusia yaitu Terapi aktivitas kelompok, dimana

penderita gangguan jiwa sedang mengalami masa rehabilitasi diberikan wadah untuk

berekspresi.

Terapi aktivitas kelompok adalah terapi psikologis yang dilakukan secara

kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal. Terapi

aktivitas kelompok juga merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien

bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin dan diarahkan oleh

seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih.

B. Landasan Teori

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang

lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001).

Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam membangun hubungan dengan

orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif. Fungsi kelompok

adalah sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain,

untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.

Page 3: TAK Napza I fix.doc

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk

meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah keperawatan

jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan koping dalam mengatasi

stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif.

Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimuli

kognitif/persepsi, terapi aktivitas stimulasi sensori, terapi aktivitas stimulasi realita, daan

terapi aktivitas kelompok sosial. Pada kesempatan ini mahasiswa akan berfokus pada

TAK stimuli persepsi.

- Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Kognitif / Persepsi

Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang

pernah dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi.

Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam

kehidupan menjadi adaptif.

Stimulus yang disediakan baca artikel / majalah / buku / puisi, menonton acara

TV, stimulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses persepsi klien

yang mal adaptif atau distruktif, mis: kemarahan, kebencian, putus hubungan,

pandangan negatif pada orang lain, dan halusinasi.

- Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Sensoris

Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada sensori klien. Kemudian

diobservasi reaksi sensoris klien terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi

perasaan secara Verbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh). Biasanya klien tidak mau

menggungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi omosi dan perasaannya, serta

menampilkan respon. Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah : musik, seni,

menyanyi, menari, jika hobi klien diketahui sebelumnya, dapat dipakai sebagai

stimulus, misalnya lagi kesukaan klien, dapat digunakan sebagai stimulus

- Terapi Aktifitas Kelompok orientasi Realitas

Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar, yaitu diri sendiri,

orang lain yang di sekeliling klien atau orang yang dekat dengan klien dan lingkungan

yang mempunyai hubungan dengan klien. Aktifitas berupa: orientasi orang, waktu,

tempat, benda yang ada disekitar, dan semua kondisi nyata.

- Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar

klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari inter personal (satu dan

Page 4: TAK Napza I fix.doc

satu), kelompok, dan massa. Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam

kelompok.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi pernah diteliti dan memberi dampak pada

kemampuan klien dalam bersosialisasi. Terapi aktivitas yang lain telah digunakan

dibeberapa Rumah Sakit Jiwa. Dengan evaluasi dan penelitian tentang manfaat terapi

aktivitas kelompok yang akan memberi kontribusi peningkatan kemampuan perawat

dalam melaksanakan terapi aktivitas kelompok dapat diperoleh melalui pendidikan

keperawatan berkelanjutan diharapkan perawat yang melaksanakan terapi aktivitas

kelompok telah mengikuti pendidikan khusus.

Rawlins, willians, dan beck mengidentifikasi tiga area yang perlu dipersiapkan

untuk menjadi tempat atau pemimpin terapi kelompok, yaitu persiapan teoritis melalui

pendidikan formal, literatur, bacaan, dan lokakarya. Pengalaman mengikuti terapi

kelompok.

TAK stimuli persepsi adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah

klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien

gangguan jiwa adalah  gangguan persepsi sensori.

Napza merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat / bahan adiktif

lainnya adalah bahan/zat/obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan

mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan

gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan,

ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA.

C. Tujuan

Tujuan TAK stimulasi persepsi adalah :

1. Tujuan Umum :

Residen dapat meningkatkan stimulasi persepsi dalam kelompok secara bertahap.

2. Tujuan Khusus :

a. Residen mampu memperkenalkan diri

b. Residen mampu berkenalan dengan anggota kelompok

c. Residen mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

d. Residen mampu menyampaikan topik yang ingin dibicarakan

e. Residen mampu memilih topik yang ingin dibicarakan

f. Residen mampu memberi pendapat tentang topik yang dipilih

Page 5: TAK Napza I fix.doc

g. Residen menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan yang telah

dilakukan

Tujuan TAK stimuli persepsi sessi I :

a. Residen dapat menyebutkan apa yang dilihat

b. Residen dapat memberikan pendapat terhadap materi yang telah di berikan

c. Residen dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain

D. Pengorganisasian

1. Leader : Leny Hilwiatul Ahla

Uraian tugas :

a. Memperkenalkan diri dan anggota terapi

b. Memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok

c. Mengarahkan dalam pencapaian tujuan

d. Memfasilitasi setiap anggota kelompok untuk mengekspresikan perasaannya

e. Memotivasi umpan balik

f. Sebagai role model

g. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok sesuai dengan tata tertib yang telah

ditentukan hingga acara selesai

2. Co. Leader : Solatia

Uraian tugas :

a. Membantu leader untuk mengekspresikan perasaan

b. Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader dan sebaliknya

c. Mengingatkan pada leader bila diskusi menyimpang

d. Mengintervensi klien bila ada masalah

e. Membantu mengkoordinir seluruh kegiatan

3. Observer :

- Septia Wulandari

- Sri Mariana Z

- Lastri Juniarti

Uraian tugas :

a. Mengamati, mengobservasi dan melaporkan jalannya kegiatan yang diharapkan

b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama berlangsungnya proses kegiatan

c. Mengatur alur kegiatan

4. Operator : I Putu Aditya Arta S

Page 6: TAK Napza I fix.doc

Uraian tugas :

a. Pengarahkan tempo TAK

5. Fasilitator :

- Ahmad Indra Jakasuria

- Najah Aslinda

Uraian tugas :

a. Memfasilitasi kegiatan atau perilaku yang diharapkan

b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif

c. Sebagai role model bagi klien selama kegiatan

6. Jumlah Residen :

1) Tn. Ilham Akbar

2) Tn. Irvan Zulfahmi

3) Tn. Kiagus aryafiddin

4) Tn. Tino

5) Tn. Agli Zulfitia

6) Tn. Agus mulyono

7) Tn. Eka

8) Tn.Alfi zain

9) Tn. M Aly Said

E. Setting

Peserta TAK di bagi menjadi tiga kelompok dan bersama setengah lingkaran menghadap

leader

F. Media

1. Laptop/HP

2. Buku catatan dan pulpen

3. Sound sistem

G. Metode

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Permainan :

a. TTS untuk merangsang stimulus persepsi

b. Balon goyang untuk melatih kekompakan setiap kelompok

Page 7: TAK Napza I fix.doc

c. Mengoper karet untuk melatih kekompakan setiap kelompok

H. Waktu Pelaksanaan dan Tempat

1. Tempat :

Halaman wisma Anggrek

2. Waktu :

Hari/Tanggal : Sabtu, 02 November 2013

Pukul : 09.30 Wita

Alokasi waktu : 30 menit

1) Fase orientasi 5 menit

2) Fase permainan 25 menit

I. Langkah kegiatan

1. Persiapan

1) Memilih Residen sesuai indikasi

2) Membuat kontrak dengan resident

3) Menyiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

1) Salam terapeutik

a. Salam dari terapis

b. Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai name tag)

c. Menanyakan nama dan panggilan semua resident (beri name tag)

2) Evaluasi/Validasi

a. Menanyakan perasaan resident saat ini

b. Menanyakan masalah yang dirasakan

3. Tahap Kerja

a. Membagi kelompok menjadi 3 kelompok

b. Melakukan permainan kekompakan selama 10 menit

c. Melakukan permainan stimulus persepsi selama 15 menit

Page 8: TAK Napza I fix.doc

4. Tahap Terminasi

Evaluasi

a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

b. Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku kelompok yang positif

c. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

Page 9: TAK Napza I fix.doc

DAFTAR PUSTAKA

Keliat. B.A. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktifitas Kelompok. Jakarta : EGC

Sumiati, dkk. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA. Jakarta : Trans Info Media

Yosep, Iyus ( 2007 ). Keperawatan Jiwa, Bandung. Refika Aditama

Page 10: TAK Napza I fix.doc

Lampiran

Lembar Observasi Terapis TAK

No. Proses √ Keterangan1. Leader

Mengucapkan salam terapeutikMemperkenalkan diri dan mempersilahkan terapis lain untuk memperkenalkan diriMenjelaskan tujuan permainanMenjelaskan Peraturan permainanMenggali kemampuan peserta tentang cara berkenalanMenjelaskan cara berkenalanMemperagakan cara berkenalanMenguasai jalannya permainan dan mampu meluruskan permainan jika ada pelencenganMemberikan kesempatan peserta untuk mengungkapkan perasaan

2. Co-LeaderMemperkenalkan diriMembantu leader dalam permainanMemberitahukan leader jika adanya pelencenganMenguasai jalannya permainan

3. FasilitatorMembantu leader dalam permainanMembantu peserta jika ada yang kurang dimengertiMemberikan motivasi pada pesertaMenguasai jalannya permainan

4. ObserverMengobservasi jalannya permainan berdasarkan job description masing-masing

Page 11: TAK Napza I fix.doc

Lampiran

Lembar Observasi Peserta TAK

No. Aspek yang dinilaiNama Peserta

Jmh

1.Memperkenalkan

diri

2.

Memperagakan

cara berkenalan

yang baik

No. Aspek yang dinilaiNama Peserta

Jmh

1.Memperkenalkan

diri

2.

Memperagakan

cara berkenalan

yang baik

Page 12: TAK Napza I fix.doc

Lampiran

Absensi Pembimbing

No. Nama Pembimbing Paraf

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

Page 13: TAK Napza I fix.doc

Lampiran

Absensi Peserta TAK di Ruang Wisma Anggrek RSJP NTB

No. Nama Paraf

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.