tak main bola
DESCRIPTION
tak pengeluaran energiTRANSCRIPT
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
KEPERAWATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA Prof. dr. SOEROJO MAGELANG
Disusun oleh :
Nama : ERIYANSAH FARWA
NIPP : 2014-403-1-131
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. TOPIK
Terapi aktivitas kelompok (TAK) penyaluran energi dengan bermain bola
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat menyalurkan energi dari destruktif menjadi konstruktif.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri atau berkenalan dengan anggota kelompok
atau klien lainnya
b. Klien dapat mengekspresikan perasaan marahnya dengan kostruktif
c. Klien dapat meningaktan hubungan intrapersonal
d. Klien dapat mengungkapkan perasaan leganya setelah menyalurkan energy
e. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan terapi yang telah
dilakukan
C. LANDASAN TEORITIS
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial
yang terkihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku, dan koping yang
efektif, konsep diri positif, dan kestabilan emosional. American Psychiatric Association
(1994) mendefinisikan gangguan jiwa sebagai suatu sindrom atau pola psikologis atau
perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan
adanya distres atau disabilitas disertai peningkatan resiko kematian, nyeri, disabilitas,
atau sangat kehilangan kebebasan. Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak
sanggup menilai dengan baik kenyataan, tidak dapat lagi menguasai dirinya untuk
mencegah mengganggu orang lain atau merusak/menyakiti dirinya sendiri.
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang komprehensif meliputi
kesehatan jiwa dan fisik sangat diperlukan untuk mencegah meningkatnya angka
gangguan jiwa. Perawatan klien gangguan jiwa di rumah sakit membutuhkan dukungan
dari banyak aspek sehingga kesejahteraan klien dapat tercapai. Salah satu tujuan
perawatan klien dengan gangguan jiwa di rumah sakit adalah dengan melatih klien untuk
mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain. Ketika klien mampu berinteraksi
diharapkan klien dapat kembali berfungsi di masyarakat dan mampu melakukan perannya
di masyarakat. Bentuk pelatihan berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain adalah
dengan melakukan terapi aktivitas kelompok.
Terapi aktivitas kelompok diperlukan dalam praktik keperawatan jiwa untuk
mengatasi gangguan interaksi dan komunikasi serta merupakan salah satu keterampilan
terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas yang
berupaya meningkatkan psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.
Terapi aktivitas kelompok memiliki dua tujuan umum, yaitu tujuan terapeutik dan tujuan
rehabilitatif.
Tujuan terapeutik untuk memfasilitasi interaksi, mendorong sosialisasi dengan
lingkungan (hubungan dengan luar diri klien), meningkatkan stimulus realitas dan respon
individu, memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif, meningkatkan rasa
dimiliki, meningkatkan rasa percaya diri, dan belajar cara baru dalam menyelesaikan
masalah. Sedangkan tujuan rehabilitatif untuk meningkatkan kemampuan untuk ekspresi
diri, meningkatkan kemampuan empati, meningkatkan keterampilan sosial, serta
meningkatkan pola penyelesaian masalah.
D. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria
TAK penyaluran energi dilakukan dalam 1 sesi yang bertujuan untuk melatih
kemampuan sosialisasi klien. Kriteria ini disusun berdasarkan kondisi klien di bangsal,
kritesia tersebut adalah :
a. Klien yang mengalami halusinasi, resiko perilaku kekerasan maupun waham
dengan kondisi baik dan hanya membutuhkan sosialisasi lebih sebelum kembali ke
masyarakat
b. Klien dalam keadaan tenang, kooperatif, dan dapat berinteraksi
c. Klien bersedia mengikuti permainan
d. Klien yang yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal
e. Klien dengan kondisi fisik yang sehat (tidak sedang mengidap penyakit fisik
tertentu seperti diare, thypoid, dan lain-lain).
2. Proses Seleksi
Seleksi dilakukan melalui proses observasi dan wawancara yang telah dilakukan
dengan klien. Kedua proses tersebut diharapkan dapat mengidentifikasikan masalah
serta tahap penyembuhan yang dialami klien, sehingga proses TAK dapat berjalan
sesuai dengan tujuan.
Berdasarkan proses observasi dan wawancara yang telah dilakukan di ruang
Gatotkaca (P9) RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang terdapat 10 klien. Klien dengan
masalah keperawatan halusinasi pendengaran terdapat 3 orang, 3 orang dengan
masalah keperawatan halusinasi penglihatan, 2 orang dengan masalah keperawatan
RPK dan 2 orang dengan masalah HDR. Hasil observasi diruangan menunjukkan
bahwa hampir seluruh klien berperilaku konstruktif, terdapat beberapa klien yang
masih kurang kooperatif namun tidak berperilaku desktruktif, mereka dapat
melakukan hal dengan bimbingan. TAK ini diharapkan dapat memberikan motivasi
bagi klien yang telah cukup baik berperilaku menjadi lebih baik dan mempertahankan
perilaku konstruktif yang sudah dimilikinya. TAK akan diikuti oleh peserta :
No. Nama Klien Diagnosa Keperawatan
1 Tn. Dwi Aga RPK
2 Tn Agustinus Halusinasi Pendengaran
3 Tn. Muh Nurudin Halusinasi Pendengaran
4 Tn. Eko S. Halusinasi Penglihatan dan RPK
5 Tn. Sapto RPK
6 Tn. Salis Halusinasi Penglihatan
7 Tn Sujianto HDR dan Halusinasi pendengaran
8 Tn Udi RPK
9 Tn Elan HDR dan Isolasi sosial
10 Tn Masikun RPK dan Halusinasi Pengelihatan
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
Tempat pelaksanaan TAK : Di lapangan bangsal Gatotkaca (P9)
Lama pelaksanaan TAK : 45 menit
Waktu pelaksanaan TAK : 09.00-10.00 wib
Hari, tanggal TAK : Sabtu, 19 September 2015
2. Tim Terapis
a. Leader
Nama : Eriyansah farwa
Tugas leader :
1) Menjelaskan tujuan TAK
2) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
3) Memimpin jalannya terapi
4) Memimpin diskusi
5) Memberikan motivasi seluruh anggota kelompok untuk aktif
b. Co-leader
Nama : Asti Febriana
Tugas co-leader:
1) Membantu leader mengorganisasi anggota
2) Apabila therapi aktivitas pasif diambil oleh co-leader
3) Menggerakkan anggota kelompok
c. Observer
Nama : Dzuriyatun Toyibah ZA.
Tugas observer :
1) Mengobservasi jalannya TAK atau proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan respon klien pada leader atau co-leader apabila berada diluar
kendalinya saat proses TAK berlangsung
3) Mengingatkan leader atau co-leader terkait kesesuaian proses TAK yang telah
berjalan (misalnya waktu yang telah dihabiskan/time keeper)
4) Membuat laporan atau evaluasi jalannya aktivitas kelompok dengan lembar
penilaian yang telah disediakan
5) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota kelompok
dengan evaluasi kelompok
d. Fasilitator
Nama : Agung Prasetya W dan Edi Nurfadilah
Tugas fasilitator :
1) Memotiviasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Membantu leader dalam terhadap program antisipasi masalah
3. Setting Tempat
Terapis dan klien duduk bersama dalam bentuk lingkaran
: leader
: co-leader
: peserta
: fasilitator
: Observer
keterangan
4. Metode dan Media
a. Metode
1) Games
2) Diskusi dan tanya jawab
b. Media
1) bola
2) gawang
5. Program Antisipasi
Masalah yang mungkin muncul pada saat kegiatan berlangsung :
a. Klien tiba-tiba meninggalkan kegiatan.
b. Klien tiba-tiba tidak mau mengikuti dan melakukan kegiatan.
c. Klien lain di luar anggota kelompok ingin bergabung
Antisipasi
a. Menanyakan alasan apa yang menyebabkan sehingga klien meninggalkan
tempat pelaksanaan TAK, tidak mau melakukan kegiatan, dan mengapa klien
ingin bergabung.
b. Memotivasi klien yang tidak mau mengikuti kegiatan dan melakukan
rangkaian kegiatan selama TAK dan menyiapkan klien cadangan untuk
mengganti klien yang tidak mengikuti
c. Menjelaskan kepada klien yang ingin bergabung bahwa kegiatan TAK hanya
diikuti oleh 7 orang klien yang telah bersedia ikut pada hari sebelumnya.
F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien (sesuai kriteria) berkumpul di tempat pelaksanaan
TAK
b. Mempersiapkan klien, alat dan tempat pertemuan.
c. Klien diminta beradapada posisi yang dipandu oleh fasilitator dan dan co-leader.
2. Orientasi
a. Salam
1) Salam dari terapis
2) Perkenalan nama, dan panggilan nama dari terapis.
3) Perkenalan nama dan panggilan semua kelompok
b. Validasi
Menanyakan perasaan klien hari ini secara individu atau satu persatu ditanyakan
pada klien.
c. Penjelasan tujuan TAK
d. Penjelasan aturan main TAK
1) Jika ada yang ingin ijin ke toilet, acungkan tangan dan meminta izin kepada
terapis terlebih dahulu
2) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis atau leader
3) Tidak boleh merokok, tidak boleh melakukan kekerasan selama kegiatan
berlangsung.
4) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
5) Klien menaati peraturan yang telah dibuat.
e. Kontrak waktu
Terapis atau leader menawarkan kontrak waktu selama 45 menit maksimal
3. Kerja
a) Terapis atau leader memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan)
b) Terapis atau leader mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama, dan
nama panggilan) secara berurutan searah jarum jam.
c) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua
klien untuk memberikan reinforcement positif.
d) Setelah selesai perkenalan, evaluasi klien untuk kembali menyebutkan nama klien
lainnya dan berikan reinforcement positif.
e) Terapis atau leader menjelaskan proses main bola
f) Terapis atau leader membimbing klien untuk menjalankan permainan
g) Klien mampu bekerja sama dalam membuat gol
h) Klien bermain bola sebagai team.
i) Terapis atau leader memberikan kesempatan untuk masing masing klien dapat
memasukan gol.
j) Terapis atau leader memberikan pujian, setiap klien dapat membuat gold an
permainanya bagus.
4. Terminasi
a) Leader melakukan evaluasi subjektif
1) Terapis atau leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis atau leader menanyakan apakah sudah lega dengan pengeluaran
energy.
3) Terapis atau leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Leader melakukan evaluasi objektif
c) Leader bersama pasien membuat rencana tindak lanjut terkait topik TAK
d) Motivasi klien untuk berolahraga
e) Masukkan kegiatan bermain bola dalam kegiatan harian
f) Membuat kontrak dengan pasien
1) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
2) Menyepakati waktu dan tempat
5. Evaluasi
a. Evaluasi Input
1) Tim berjumlah 5 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 2 fasilitator, 1
observer.
2) Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
3) Tersedia bola dan gawang
4) Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok penyaluran
energi.
b. Evaluasi Proses
1) Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
2) Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.
3) Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya permainan.
4) 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif
dari awal sampai selesai.
c. Evaluasi Output
1) Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 6 klien yang
diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut;
a) 100% klien yang mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
b) 100% klien dapat bermain bola dengan team.
c) 100% klien dapat memasukan gol ke gawang.
d) 100% klien mampu melakukan tindakan yang konstruktif.
TAK PENYALURAN ENERGI
No Aspek yang di nilaiNama Klien
1 Mengikuti kegiatan
dari awal hingga akhir
2 Bermain bola dengan
team
3 Membuat goal
Keterangan :
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2) Untuk setiap klien, beri penilaian pada semua aspek dengan memberi tanda (√) jika klien
mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai ≥ 3, maka klien mampu dan jika nilai < 3
klien dikatakan belum mampu.
DAFTAR PUSTAKA
Copel, L.C (2007) kesehatan jiwa dan psikiatrik; Pedoman klinis perawat. Ed.2, EGC: Jakarta.
Christopher L (2007). Terapi aktivitas sosialisasi di rumah sakit jiwa. Journal of psychosocial
nursing ang mental health services. Vol 45. P.1/3
Fortinash, K.M & Worret, P.A (2004). Psychiatric mental health nursing. Ed.3, mosby: USA.
Keliat. A. B. 2004. Keperawatan jiwa: Terapi aktivitas kelompok. Jakarta: EGC.
Keliat. A. B. 2011. Keperawatan jiwa komunitas. Jakarta : EGC
Maramis, W.F (2005). Catatan ilmu kedokteran jiwa. Airlangga University Press: Surabaya.
Stuart, G.W (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Ed.5,EGC: Jakarta