syiar islam - connecting repositoriesusaha melakukan kajian terhadap dakwah islam kepada masyarakat...

353

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Syiar Islamdalam Masyarakat

    Suku Talang Mamak

  • Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta

    PASAL 2(1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta

    untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang limbul secaraotomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasanmenurut perundang-undangan yang berlaku.

    PASAL 72(1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat(2) dipidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/ataudenda paling sedikit Rp 1.000.000.00 (Satu Juta Rupiah), atau paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (Lima MiliarRupiah).

    (2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, ataumenjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Ciptaatau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah).

  • Dr. H. Jamaluddin, M.Us

    Asa Riau

    Syiar Islamdalam Masyarakat

    Suku Talang Mamak

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang MamakHak Cipta @2014 Dr. H. Jamaluddin, M.Us

    Penulis: Dr. H. Jamaluddin, M.UsEditor: HasbullahTata Letak/Cover: Katon/DewiPercetakan: Pusaka RiauISBN: 978-602-70217-9-2Cetakan pertama, Agustus 2014

    Diterbitkan oleh:Asa Riau (CV. Asa Riau)Anggota IKAPIJl. Hang Tuah No 282 Rejosari,Kode Pos 28281 Pekanbaru - Riaue-mail: [email protected]

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

  • Buku ini berasal dari tesis yang penulis ajukan untukmendapatkan gelar master di Akademi Pengajian IslamUniversiti Malaya Kuala Lumpur Malaysia. Tesis ini merupakanhasil penelitian yang penulis lakukan pada tahun 2000. Penulismenyadari banyak perubahan yang sudah berlangsung padamayarakat Talang Mamak yang menjadi sasaran kajian ini.Oleh karena itu, mungkin sudah banyak data yang tidak lagisesuai dengan kondisi sekarang ini. Bagaimanapun jugapengetahuan masa lalu tentang kehidupan masyarakat TalangMamak tetap memberikan sumbangan dan pemahamanterhadap berbagai perubahan yang terjadi. Sehingga kondisimasyarakat Talang Mamak sekarang ini dapat dipahamidengan baik, apakah kondisinya bertambah baik atau malahsebaliknya.

    Satu hal yang menarik tentang dakwah Islam di Riauadalah dakwah Islam yang ditujukan kepada masyarakat

    v

    Kata Pengantar

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

  • pedalaman, yang penduduknya masih mempertahankan carahidup asli dan belum banyak dipengaruhi oleh kehidupanmodern. Penduduk ini oleh pemerintah daerah setempatdisebut dengan masyarakat suku Talang Mamak.

    Masyarakat suku Talang Mamak, karena kawasanpemukimannya yang jauh dan tersisih, mengalami hubungankomunikasi dan transportasi yang sangat terbatas denganmasyarakat lain, begitu juga pelayanan dari pemerintahsetempat. Sehingga mengakibatkan mereka menjaditerbelakang dalam segala aspek kehidupan, baik di bidangideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi, termasuk di dalamnya kehidupanberagama.

    Dengan demikian, masyarakat suku Talang Mamaktergolong ke dalam kelompok masyarakat yang masih terikatdengan kebudayaan tradisional, di mana mereka mempunyaisikap hidup yang bersifat statis dan terbelakang, rendah tahapperkembangannya, terbatas hubungan komunikasi dantransportasi dengan masyarakat luar serta belum terdapatpembagian kerja di antara mereka secara jelas.

    Dakwah Islam pada masyarakat suku Talang Mamaktelah berlangsung sejak lama, yang dilakukan oleh parapendakwah, baik yang datang berdakwah atas kemauan

    vi

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

  • sendiri maupun karena dikirim oleh lembaga dakwah Islamtertentu. Kementerian Agama Provinsi Riau, dalam beberapatahun terakhir ini telah memberikan dukungan yang cukupbesar, yaitu dengan mengirimkan para pendakwah muda yangpotensial ke kawasan-kawasan pemukiman masyarakatterasing suku Talang Mamak untuk menyampaikan dakwahIslam.

    Walaupun dakwah Islam sudah sampai kepadamasyarakat suku Talang Mamak, akan tetapi kenyataannyapada saat ini masih banyak di antara mereka yangmengamalkan paham animisme dan dinamisme. Sedangkanbagi yang sudah memeluk agama Islam, mereka belummelaksanakan ajaran Islam secara sungguh-sungguh, bahkanada di antara mereka yang sudah berpindah kepada agamalain.

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pembimbing yang sudah banyak memberikanarahan dan petunjuk dalam penulisan ini, yakni Prof. Dr. SyedAbdurrahman Syed Hussin. Penulis juga menyampaikanucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telahmembantu penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan,seperti kepada para informan, responden, dan lain-lain yangtak dapat penulis sebutkan satu persatu. Ucapan terima kasih

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    vii

  • juga patut penulis sampaikan kepada Dr. Hasbullah. MSi, yangtelah mengedit tulisan ini dari teksnya yang asli menjadi sebuahbuku yang ada di tangan pembaca saat ini.

    Penulis berharap buku ini berguna terutama dalamusaha melakukan kajian terhadap dakwah Islam kepadamasyarakat terasing yang ada di seluruh nusantara. Menuruthemat penulis, kajian yang demikian amat penting dilakukandalam memahami perkembangan dakwah Islam kontemporer.Mungkin kajian ini baru sebuah kasus dan agaknya juga belummemadai. Oleh karena itu, diperlukan kajian-kajian lain untukmemperkaya dan memperdalamnya.

    Pekanbaru, Akhir Juli 2014

    Jamaluddin

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    viii

  • Kata Pengantar ................................................................. v

    Daftar Isi ............................................................................ ix

    Daftar Grafik .................................................................... xii

    BAB I Pendahuluan ........................................................ 1BAB II Dakwah dalam Islam ........................................... 8

    2.1. Pengertian Dakwah ............................................... 82.2. Tuntutan Melaksanakan Dakwah ........................ 162.3. Tujuan Dakwah ................................................... 202.4. Keberhasilan Dakwah ......................................... 25

    BAB III Unsur-unsur Dakwah ....................................... 273.1. Materi Dakwah ..................................................... 273.2. Da’i (Pendakwah) ................................................ 483.3. Sasaran Dakwah ................................................. 643.4. Biaya Dakwah ...................................................... 67

    ix

    Daftar Isi

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    ix

  • BAB IV Metode dan Media Dakwah ............................. 694.1. Metode Dakwah .................................................. 69

    A. Pengertian Metode Dakwah ........................... 69B. Macam-macam Metode Dakwah.................... 74

    4.2. Media Dakwah ..................................................... 87A. Pengertian Media Dakwah ............................. 87B. Macam-macam Media Dakwah ...................... 89

    BAB V Mengenal Masyarakat Suku Talang Mamak 1135.1. Asal Usul ............................................................ 1135.2. Pendidikan ......................................................... 1265.3. Mata Pencarian ................................................. 1425.4. Sistem Sosial ..................................................... 1835.5. Sistem Nilai ........................................................ 1875.6. Sistem Keluarga ................................................ 190

    BAB VI Agama, Adat, dan Tradisi MasyarakatSuku Talang Mamak ........................................ 196

    6.1. Agama dan Kepercayaan ................................. 1966.2. Adat dan Tradisi ................................................ 211

    BAB VII Dakwah Islam dalam MasyarakatSuku TalangMamak ......................................... 237

    7.1. Pelaksanaan Dakwah Islam.............................. 2377.2. Bentuk-bentuk Dakwah Islam Terhadap Masyarakat

    Talang Mamak ................................................. 255

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    x

  • BAB VIII Kesan Dakwah Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak ..................................... 272

    8.1. Pengaruh Dakwah Islam ................................... 2728.2. Faktor-faktor yang Mempercepat dan Melambatkan

    Pelaksanaan Dakwah Islam Pada MasyarakatSuku Talang Mamak.......................................... 293A. Faktor yang Mempercepat ............................ 294B. Faktor yang Melambatkan ............................ 324

    Bibliografi ...................................................................... 327

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    xi

  • Grafik 7.1 : Dakwah Islam ada Dilaksanakan .............. 239Grafik 7.2 : Kekerapan Dakwah Islam Dilaksanakan .. 239Grafik 7.3 : Dakwah Islam Dilaksanakan dengan

    Lancar ........................................................ 242Grafik 7.4 : Sebab Dakwah Islam Tidak Berjalan dengan

    Lancar ........................................................ 244Grafik 7.5 : Jumlah Orang yang Hadir Setiap Kali

    Dakwah Islam Dilaksanakan ..................... 245Grafik 7.6 : Tempat Dakwah Islam Diadakan ............... 246Grafik 7.7 : Setuju dengan Dakwah Islam .................... 248Grafik 7.8 : Kehadiran Mengikuti Setiap Dakwah

    Islam ........................................................... 248Grafik 7.8 : Alasan Tidak Hadir atau Kadang-kadang

    Hadir untuk Mengikuti Dakwah Islam ........ 249Grafik 7.10 : Pendakwah yang Menyampaikan Dakwah

    Islam ........................................................... 251

    Daftar Grafik

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    xii

  • Grafik 7.11 : Metode yang Digunakan dalamMenyampaikan Dakwah ............................ 252

    Grafik 8.1 : Pendakwah Menerangkan TentangAqidah ........................................................ 272

    Grafik 8.2 : Paham tentang Materi yang DiterangkanPendakwah ................................................ 278

    Grafik 8.3 : Pendakwah ada Menerangkan tentangShalat ......................................................... 279

    Grafik 8.4 : Paham tentang Shalat ............................... 280Grafik 8.5 : Hukum Mengerjakan Shalat ...................... 281Grafik 8.6 : Mengerjakan Shalat Lima Kali Sehari

    Semalam .................................................... 282Grafik 8.7 : Alasan Tidak Mengerjakan Shalat Lima Kali

    Sehari Semalam ....................................... 283Grafik 8.8 : Pendakwah Menerangkan tentang Puasa

    Ramadhan .................................................. 285Grafik 8.9 : Paham tentang Puasa di Bulan

    Ramadhan .................................................. 285Grafik 8.10 : Hukum Melaksanakan Puasa di Bulan

    Ramadhan .................................................. 286Grafik 8.11 : Melaksanakan Puasa di Bulan Ramadhan287Grafik 8.12 : Alasan Tidak Melaksanakan Puasa

    di Bulan Ramadhan ................................... 288

    Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    xiii

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    1

    Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yangmenugaskan umatnya untuk menyebarluaskan danmenyiarkan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia.Sebagai rahmat bagi seluruh alam, Islam dapat menjaminwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia,apabila ajaran Islam yang mencakupi segenap aspekkehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dandilaksanakan secara menyeluruh dan sungguh-sungguh.1

    Usaha untuk menyebarluaskan ajaran Islam, begitupula untuk merealisasikan ajarannya di tengah-tengahkehidupan umat manusia adalah merupakan usaha dakwah,

    PendahuluanBab I

    1 ‘Abd. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, cet. II (Jakarta: BulanBintang, 1986), hlm. 1. Informasi lebih lanjut dapat dirujuk dalam Anwar Masy’ari,Studi Tentang Ilmu Dakwah, Cet. I (Surabaya: Bina Ilmu, 1981), hlm. 10.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    2

    yang dalam keadaan bagaimanapun dan di manapun harusdilaksanakan oleh umat Islam. Sebagai agama dakwah, Islamtidak cukup hanya dengan kelengkapan konsep saja,melainkan perlu adanya suatu usaha yang serius dan sungguh-sungguh untuk menyebarkan dan menyuburkannya.

    Dakwah dapat diartikan sebagai sesuatu kegiatanajakan, baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dansebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana dalamusaha mempengaruhi orang lain, baik secara individualmaupun secara berkelompok supaya timbul dalam dirinyasuatu pengertian, kesadaran dan sikap penghayatan terhadapajaran Islam, sebagai pesan yang disampaikan kepadanyatanpa ada unsur paksaan.2

    Dengan demikian, dakwah Islam pada hakikatnyamerupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, yangbertujuan mengajak orang lain untuk berbuat baik danmelarang berbuat yang mungkar sesuai dengan ajaran Islam,sekaligus merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. FirmanAllah:

    2 Kazim Muhammad al-Naqib, al-Da’wah wa al-‘Aqabat al-Najf, Cet. I(Matba’ah al-Nukman, 1968/1388), hlm. 29-30. Selanjutnya lihat dalam M. Arifin,Psikologi Dakwah Suatu Pengantar, Cet. II (Jakarta:Bumi Aksara, 1993), hlm.17.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    3

    Artinya; Hendaklah ada di antara kamu segolongan umatyang mengajak kepada kebaikan, menyuruh mengerjakanyang benar dan melarang daripada membuat yang salah.Mereka itulah orang-orang yang beruntung (menang).3

    Tujuan dakwah Islam itu adalah wujudnyakebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dandi akhirat yang diredai Allah.4 Tujuan dakwah ini baru dapatdiperoleh apabila umat manusia telah bebas dari belenggukemusyrikan. Inilah inti dari ajaran Islam. Firman Allah:

    Artinya; Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosamempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik bagi sesiapa yangdikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan(sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telahtersesat sejauh-jauhnya.5

    Untuk mencapai tujuan dakwah sebagaimana tersebutdi atas, bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, tetapi

    3 QS. Ali ‘Imran ayat 104.4 Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiah, Cet. I (Kuala

    Lumpur: Utusan Publications and Distributors, 1996), hlm. 5. Hal yang samajuga dapat dirujuk dalam ‘Abd. Rosyad Saleh, Op.Cit., hlm. 21.

    5 QS. al-Nisaa’ ayat 116.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    4

    memerlukan usaha yang serius serta sangat bergantungkepada materi dakwah, pendakwah (da’i), sasaran dakwah,metode dakwah, logistik dakwah, dan media dakwah.6

    Usaha dakwah Islam, terutama di masa mendatangakan semakin bertambah sukar dan menantang. Hal inidisebabkan karena masalah-masalah yang dihadapi olehdakwah Islam dari waktu ke waktu semakin berkembang dankompleks. Oleh karena itu, dakwah Islam ketika ini tidakmungkin dilakukan secara perseorangan dan sambil lalu saja.Tetapi harus diselenggarakan oleh para pendakwah secarabersama-sama dalam kesatuan-kesatuan yang teratur, rapi,dan dipersiapkan secara maksimal.

    Menyadari pentingnya dakwah sebagai usaha untukmembimbing umat manusia ke arah tercapainya kebahagiaanhidup di dunia dan di akhirat di Riau, ketika ini terdapatbeberapa tempat kegiatan dakwah yang diselenggarakan olehpara pendakwah. Kegiatan dakwah ini dilaksanakan denganmengambil tempat di berbagai masjid, surau, kantor

    6 Syeikh ‘Ali bin Salih al-Mursyid, Mustalzimat al-Da’wah fi al-‘Asr al-Hadir(Kaherah: Maktabah Layyinah, 1989), hlm. 28. Juga lihat dalam Abu al-Majd al-Sayyid Nawfal, al-Da’wah ila Allah Khasaisuha Muqawwamatuha Manahijuha(Kaherah: Matba’ah al-Hadarah al-‘Arabiyyah, 1977), hlm. 18. Kemudian dalamMuhammad Abu al-Fath al-Bayanuni, al-Madkhal ila ‘ilm al-Da’wah (Beirut:Mu’assasah al-Risalah, t.th.), hlm. 152.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    5

    pemerintah dan swasta, lapangan terbuka atau di rumah-rumah penduduk, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, dankecamatan, bahkan sampai ke kampung-kampung.

    Adapun yang mengatur kegiatan dakwah ini adalahinstitusi dakwah Islam yang ada, seperti Majlis DakwahIslamiyah (MDI), Ikatan Kesatuan Mubaligh Indonesia (IKMI),Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), dan LembagaDakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah serta KementerianAgama, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

    Suatu hal yang menarik tentang dakwah Islam di Riauadalah kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para pendakwahyang ditujukan kepada masyarakat pedalaman, yang manapenduduknya masih mempertahankan cara hidup tradisionaldan belum banyak dipengaruhi oleh kehidupan modern.Penduduk ini oleh pemerintah setempat disebut denganmasyarakat terasing suku Talang Mamak.

    Masyarakat suku Talang Mamak, disebabkan karenakawasan pemukimannya yang jauh dan tersisih, mengalamihubungan komunikasi dan transportasi yang sangat terbatasdengan masyarakat lain, begitu juga pelayanan dari pemerintahsetempat. Sehingga mengakibatkan mereka menjaditerbelakang dalam segala aspek kehidupan, baik di bidangideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, perkembangan ilmu

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    6

    pengetahuan dan teknologi, termasuk di dalamnya kehidupanberagama.

    Masyarakat suku Talang Mamak tergolong ke dalamkelompok masyarakat yang masih terikat dengan tradisi, dimana mereka mempunyai sikap hidup yang bersifat statis danterbelakang, rendah tahap perkembangannya, terbatashubungan komunikasi dan transportasi dengan masyarakatluar serta belum terdapat pembagian kerja di antara merekasecara jelas.

    Dakwah Islam pada masyarakat suku Talang Mamaktelah ada sejak lama, yang dilakukan oleh para pendakwah,baik yang datang berdakwah atas kemauan sendiri maupunkarena dikirim oleh institusi dakwah Islam tertentu.Kementerian Agama Provinsi Riau, dalam beberapa tahunbelakangan ini telah memberikan dukungan yang cukup besar,yaitu dengan mengirimkan para pendakwah muda yangberkemampuan ke kawasan-kawasan pemukiman masyarakatsuku Talang Mamak, untuk menyampaikan dakwah Islamdengan metode yang berbeda dengan dakwah yang telahdilakukan sebelumnya.

    Dakwah Islam yang telah dilakukan masih bersifatkonvensional dan lebih menekankan pada majlis-majlisceramah agama biasa, yang diadakan sekali sebulan atau

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    7

    sekali dalam dua minggu, tergantung pada kesempatan waktuyang dimiliki oleh para pendakwah berkenaan. Selain daripadaitu, majlis-majlis ceramah agama juga diadakan setiapmemperingati hari-hari besar Islam, seperti tahun baru Hijriyah,maulid Nabi, Isra’ dan Mi’raj, Nuzul al-Qur’an, dan lain-lain.

    Walaupun dakwah Islam sudah sampai kepadamasyarakat suku Talang Mamak, akan tetapi kenyataannyapada saat ini masih banyak di antara mereka yangmengamalkan paham animisme7 dan dinamisme.8 Sedangkanbagi yang sudah memeluk agama Islam, mereka belummelaksanakan ajaran Islam secara sungguh-sungguh, bahkanada di antara mereka yang sudah pindah ke agama lain.

    7 Animisme adalah paham yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baikyang bernyawa maupun tidak, mempunyai roh. Untuk lebih jelas lihat kepadaHarun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Cet. V (Jakarta: UI-Press, 1985), hlm. 13. Hal yang sama juga dibicarakan dalam Muslim Ibrahim,Pendidikan Agama Islam Untuk Mahasiswa (Jakarta: Erlangga, 1990), hlm. 1.

    8 Dinamisme adalah paham yang mengajarkan bahwa benda-benda tertentumempunyai kekuatan gaib yang misteri dan berpengaruh pada kehidupan umatmanusia sehari-hari. Harun Nasution, Ibid., hlm. 11. Juga Muslim Ibrahim, Ibid.,hlm. 1.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    8

    Dakwah dalam IslamBab 2

    2.1. Pengertian DakwahDakwah adalah suatu istilah yang sudah dikenal oleh

    masyarakat secara umum. Walaupun demikian, tidak adajaminan bahwa semua orang dapat memahami dengan baikyang dikandungi oleh istilah tersebut. Oleh karena itu, dalamkajian ini perlu diterangkan pengertian dakwah, baik dari sudutbahasa maupun dari segi istilah.

    Kata dakwah berasal dari bahasa ‘Arab dalam bentukmasdar, yaitu da’a, yad’u dan da’watan.1 Dari sudut bahasa,dakwah berarti menjemput, memanggil, mengajak,mendorong, menyampaikan, meminta tolong, memandu,

    1 Abu al-Majd al-Sayyid Nawfal, al-Da’wah Ila Allah KhasaisuhaMuqawwamatuha Manahijuha (Kaherah:Matba’ah al-Hadarah al-‘Arabiyyah,1977), hlm. 16. Hal yang sama dapat dirujuk dalam Idris al-Marbawi, Kamus al-Marbawi, Cet. IV (Kaherah: Syarikah Tsaqafah al-Islamiyah, 1350 H), hlm. 203.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    9

    menyeru, dan melaung.2 Ada pula yang mengartikan katadakwah dengan memanggil, menyeru, dan mengajak,3 danada juga yang mengartikan kata dakwah dengan ajakan,seruan, panggilan, dan undangan.4

    Dengan demikian, dakwah dari sudut bahasa berartimenyeru atau mengajak kepada suatu perkara, yaitu mengajakmanusia kepada jalan Allah, agar mereka dapat menerimadan menjadikan agama Islam sebagai asas atau pedomandalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan berumahtangga, bertetangga dan bermasyarakat, maupun dalamkehidupan berbangsa dan bernegara. Kata dakwah denganarti seperti di atas, dapat dijumpai dalam al-Qur’an sebagaiberikut:

    Artinya; Dan jika kamu masih ragu-ragu tentang(kebenaran al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hambaKami (Muhammad), cobalah kamu kemukakan sebuah

    2 Husein Muhammad Ibrahim Ghaitas, al-Da’wah al-Islamiyah fi ‘ahdi amiral-Mukminin ‘Umar Ibn al-Khattab, cet. I (al-Maktabah al-Islami, 1985), hlm. 17.Hal yang sama juga dapat dirujuk dalam Abu al-Fadl Jamal al-Din Muhammadbin Mukarram al-Ansari Ibn Manzur, Lisan al-‘Arab, Juz 14 (Beirut: Dar al-Sadr,t.th.), hlm. 257-258.

    3 Abd. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, Cet. II (Jakarta: BulanBintang, 1986), hlm. 17.

    4 Toha Yahya Omar, Ilmu Da’wah, Cet. V (Jakarta: Wijaya, 1992), hlm.1.Lihat juga M. Isa Ansari, Mujahid Da’wah (Bandung: Diponegoro, 1984), hlm. 3.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    10

    surat seumpama al-Qur’an itu dan panggillah pembantu-pembantu mu selain Allah, kalau kamu memang orang yangbenar.5

    Dari segi istilah, dakwah ialah usaha segolongan orangyang berkemampuan memberi nasihat dan tunjuk ajar kepadaorang lain untuk membawa mereka kepada Islam danmenghindari diri selain daripada Allah dengan cara-caratertentu.6 Ada yang mengatakan bahwa dakwah ialah satuprogram yang menyeluruh, yang mencakup semua ilmupengetahuan yang diperlukan oleh manusia di semuaperingkat, untuk menjelaskan tujuan hidup dan untukmenyingkap garis panduan yang menjadi petunjuk kepadaAllah.7

    Sebagian yang lain mengatakan bahwa dakwah itubermaksud berusaha membawa orang lain kepada agama Allahdengan mengikut petunjuk agama Islam untuk melaksanakan

    5 QS. al-Baqarah ayat 23.6 Abu al-Majd al-Sayyid Nawfal, Op.Cit., hlm. 18.7 Muhammad al-Ghazali, Ma’a Allah (Beirut: Dar al-Ihya’ al-Turath al-‘Arabi,

    1981), hlm. 17. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Abu Urwah, Risalahal-Usrah, Jilid 1 (Kuala Lumpur: Pustaka Salam, 1986), hlm. 150. Kemudiandalam Syeikh Muhammad al-Wakil, Usus al-Da’wah wa Adab al-Du’a (Jeddah:Dar al-Wafa’, 1987), hlm. 9.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    11

    segala ketetapannya di muka bumi, mengkhusus danmenentukan segala bentuk penghambaan diri, permohonandan taat setia hanya kepada Allah, melepaskan diri darikungkungan selain dari Allah yang terpaksa dipatuhi, memberihak kepada orang yang ditetapkan haknya oleh Allah, menyerukepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan berjihadpada jalan Allah.8

    Begitu juga dakwah diartikan sebagai satu kurikulumdan perancangan yang lengkap, juga suatu kegiatan ajakan,baik dalam bentuk lisan, tulisan maupun tingkah laku, yangdilakukan secara sadar dan terencana dalam usahamempengaruhi orang lain, supaya timbul dalam dirinya suatupengertian, kesadaran, dan sikap penghayatan terhadapajaran Islam sebagai pesan yang disampaikan kepadanyatanpa ada unsur paksaan.9

    Asmuni Syukir mengemukakan bahwa dakwah dapatdiartikan dari dua sudut pandang, yaitu pengertian dakwahyang bersifat pembelajaran dan pengertian dakwah yang

    8 Yusuf al-Qardawi, Thaqafah al-Da’iyah (Beirut: Mu’assasah al-Risalah,1978), hlm. 5. Bandingkan dengan Ra’uf Syalabi, Sikulujiyyah al-Ra’y wa al-Da’wah (Kuwait: Dar al-Salam, 1982), hlm. 49.

    9 A. Hasjmy, Dustur Da’wah Menurut al-Qur’an (Jakarta: Bulan Bintang,1994), hlm. 19. M. Ganard, Encyclopedia of Islam, Volume 2, New Edition(Leiden: t.p, 1965), hlm. 168.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    12

    bersifat pengembangan. Dakwah yang bersifat pembelajaran,yaitu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakansesuatu hal yang telah ada sebelumnya. Sedangkan dakwahyang bersifat pengembangan ialah kegiatan yang mengarahkepada pembaharuan atau mengadakan sesuatu hal yangbelum ada.10

    Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian dakwahyang bersifat pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukanoleh pendakwah untuk mempertahankan, melestarikan, danmenyempurnakan umat manusia agar mereka tetap berimankepada Allah, dengan menjalankan syari’at Islam sehinggamereka memperoleh hidup yang bahagia dan sejahtera, baikdi dunia maupun di akhirat. Sedangkan dakwah yang bersifatpengembangan adalah suatu usaha yang dilakukan olehpendakwah untuk mengajak umat manusia yang belumberiman kepada Allah agar mereka beriman dan mentaatisyari’at Islam, supaya mereka memperoleh hidup yang bahagiadi dunia dan di akhirat.

    10 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Da’wah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas,1983), hlm. 20. Lihat juga dalam Departemen Agama RI, Risalah Petunjuk UmumTeknis Pelaksanaan Penerangan/Khutbah Agama Islam (Jakarta: tp, 1996), hlm.7.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    13

    Keanekaragaman definisi dakwah sebagaimana yangditerangkan di atas, sekalipun rumusan antara pengertian yangsatu dengan lainnya berbeda, akan tetapi semuanyamencerminkan hal-hal seperti berikut:1. Dakwah merupakan proses penyelenggaraan suatu

    aktivitas yang dilakukan secara sadar dan terencana.2. Aktivitas itu dilakukan untuk mengajak manusia supaya

    mereka beriman dan mentaati Allah, menyuruh berbuatyang baik dan melarang berbuat yang buruk.

    3. Aktivitas itu dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitukebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di duniadan di akhirat.

    4. Adanya pendakwah (da’i), sasaran dakwah (umat), danmateri dakwah yang disampaikan (ajaran Islam).

    Dengan demikian, dakwah pada hakikatnya adalahsuatu usaha aktif untuk meningkatkan taraf hidup manusiasesuai dengan ketentuan Allah dan rasul-Nya. Dakwah bukanhanya berusaha bagaimana orang menganut agama Islam,tapi dakwah itu harus mampu memecahkan berbagai masalahyang dihadapi oleh manusia, untuk mencapai kebahagiaanhidup lahir dan batin, dunia dan akhirat sesuai dengan ajaranIslam.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    14

    Selain dari kata dakwah, ada pula berbagai perkataan‘Arab yang sama atau hampir sama pengertiannya dengankata dakwah, yaitu tabligh, maw’izah, tazkirah, tabsyir, tanzir,wasou, dan amar ma’ruf nahi munkar.

    Perkataan tabligh yang berarti menyampaikan, dapatdijumpai dalam al-Qur’an seperti berikut:

    Artinya; Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkankepadamu dari Tuhanmu, dan jika tidak kamu kerjakan apayang diperintahkan itu berarti kamu tidak menyampaikanamanat-Nya. Allah memelihara kamu dari gangguanmanusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjukkepada orang-orang yang kafir.11

    Perkataan maw’izah yang berarti memberi pelajaran,dapat dijumpai dalam al-Qur’an seperti berikut:

    Artinya; Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad)dengan hikmat kebijaksanaan dan nasihat pengajaranyang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkauserukan itu) dengan cara yang lebih baik.12

    11 QS. al-Maaidah ayat 67.12 QS. al-Nahl ayat 125.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    15

    Perkataan tazkirah yang artinya memberi peringatan,dapat dijumpai dalam al-Qur’an sebagai berikut:

    Artinya; Maka berilah peringatan, karena sesungguhnyakamu adalah orang-orang yang memberi peringatan.13

    Perkataan tabsyir dan tanzir yang berarti kabar gembiradan ancaman, dapat dijumpai dalam al-Qur’an seperti berikut:

    Artinya; Dan Kami tidak mengutus kamu melainkan sebagaipembawa berita gembira dan pemberi peringatan.14

    Perkataan wasou yang artinya memberi wasiat,dijumpai dalam al-Qur’an seperti berikut:

    Artinya; Kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan ‘amal soleh dan nasihat menasihati supayamentaati kebenaran dan nasihat menasihati supayamenetapi kesabaran.15

    Perkataan amar ma’ruf nahi munkar artinya mengajakberbuat yang baik dan melarang berbuat buruk, seperti firman

    13 QS. al-Ghasyiyah ayat 21.14 QS. al-Isra’ ayat 105.15 QS. al-‘Asr ayat 3.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    16

    Allah:Artinya; Dan orang-orang yang beriman, laki-laki danperempuan, sebagian mereka adalah menjadi penolongbagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh membuat yangbaik dan melarang daripada membuat yang buruk.16

    2.2. Tuntutan Melaksanakan DakwahIslam sebagai risalah terakhir dari rantaian risalah Allah,

    yang disampaikan melalui rasul-rasul yang diutus-Nya kepadamanusia, telah membawa ciri kesejagatan, kesempurnaan danmampu dilaksanakan oleh manusia pada setiap zaman dantempat, karena ajaran Islam itu selaras dengan fitrah manusiaserta sejalan dengan peraturan alam yang ditetapkan olehAllah.

    Karena Islam merupakan risalah terakhir yangditurunkan kepada manusia melalui Nabi Muhammad saw,tidak berarti berakhir dengan kematian Nabi Muhammad saw.Tugas untuk menyampaikan risalah Islam kepada seluruhmanusia telah terpikul di bahu penganut-penganut Islamsepanjang zaman.

    16 QS. al-Taubah ayat 71.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    17

    Meskipun tugas pelaksanaan dakwah pada asalnyaditujukan dalam bentuk perintah kepada pribadi NabiMuhammad saw saja, namun ia membawa arti merangkumiseluruh umat Islam, kecuali perkara-perkara yang dikhususkanuntuknya saja, sedangkan dakwah tidak termasuk kepadayang dikhususkan itu. Dengan demikian, dakwah merupakansuatu kewajiban bagi setiap umat Islam laki-laki danperempuan.17

    Banyak sekali ayat al-Qur’an yang menyuruh umatIslam untuk berdakwah, antara lain:

    Pertama:Artinya; Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkanuntuk manusia, menyuruh membuat yang baik danmelarang daripada membuat yang buruk dan berimankepada Allah.18

    Ayat di atas menerangkan tentang keistimewaan umatNabi Muhammad saw yang diiktiraf sebagai umat yang terbaik.Ia juga turut menyentuh mengenai tanggung jawab umat ini

    17 ‘Abd. al-Karim Zaydan, Usul al-Da’wah, Cet. III (Baghdad: Dar al-Manar,t.th.), hlm. 298. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Muhammad AbuZahrah, al-Da’wah Ila al-Islam (Kaherah: Dar al-Fikr al-‘Arabi, t.th.), hlm. 34.

    18 QS. Ali ‘Imran ayat 110.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    18

    tentang kewajiban untuk melaksanakan amar ma’ruf nahimungkar.19

    Kedua:Artinya; Dan hendaklah ada diantara kamu segolonganumat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh membuatyang baik dan melarang daripada membuat yang buruk,merekalah orang-orang yang beruntung.20

    Ketiga:Artinya: Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad)dengan hikmat kebijaksanaan dan nasihat pengajaranyang baik dan berbahaslah dengan mereka (yang engkauserukan itu) dengan cara yang lebih baik.21

    Ayat di atas menyatakan bahwa meskipun secarakhusus perintah untuk menyampaikan dakwah ditujukankepada pribadi Nabi Muhammad saw, akan tetapi perintahtersebut merangkumi seluruh umat Islam, baik laki-laki maupunperempuan. Ini karena perintah tersebut tidak dalam perkara-

    19 ‘Abd. al-Karim Zaydan, Op.Cit., hlm. 298-299.20 QS. Ali ‘Imran ayat 104.21 QS. al-Nahl ayat 125.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    19

    perkara yang khusus secara total kepada Nabi Muhammadsaw.22

    Kemudian juga dijumpai beberapa hadits NabiMuhammad saw yang menganjurkan kepada umatnya untukberdakwah, di antaranya:

    Artinya; Sesiapa yang berdakwah ke jalan petunjuk (Tuhan)adalah baginya pahala separti pahala orang-orang yangmengikutinya (H.R. Muslim).23

    Artinya; Sesiapa saja diantara kamu yang melihat sesuatukemunkaran, hendaklah ia mengubahnya dengantangannya (kekuatan dan kekuasaan), jika ia tidak sanggupdemikian (karena tidak punya kekuatan dan kekuasaan)hendaklah dengan lidahnya (nasihat), jika tidak sanggupdemikian (lantaran serba lemah) dengan hatinya, dan yangakhir ini adalah iman yang paling lemah (H.R. Muslim).24

    22 ‘Abd. al-Karim Zaydan, Op.Cit., hlm. 298. Abu al-Majd al-Sayyid Nawfal,Op.Cit., hlm. 30. Juga Al-Qurtubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, Jilid 8 (Beirut:Dar al-Ihya’, t.th), hlm. 293.

    23 Ahmad Ibn Hanbal, Al-Musnad li al-Imam Ahmad Ibn Hanbal, Jilid 6, Cet.II (Beirut: Dar al-Fikr, 1412 H), hlm. 70.

    24 Ahmad Ibn Hanbal, Al-Musnad li al-Imam Ahmad Ibn Hanbal, Jilid 4, Cet.I (Beirut: Dar al-Fikr, 1411 H), hlm. 98. Lihat sama dalam Abi al-Hussein Ibn al-Hajjaj al-Naisaburi al-Qusyairi, Sahih Muslim, Jilid 1 (Beirut: Dar al-Ihya’ al-Turath al-‘Arabi, t.th.), hlm. 69. Dapat juga dirujuk dalam Imam al-Nawawi, SahihMuslim bi Syarhi al-Nawawi, Jilid 1 (Beirut: tp, 1972), hlm. 22.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    20

    Dari ayat al-Qur’an dan al-hadits di atas, dapatdipahami bahwa dakwah dalam arti luas adalah kewajibanyang harus dilaksanakan oleh setiap muslim, baik laki-lakimaupun perempuan. Sedangkan dakwah dalam arti amarma’ruf nahi mungkar adalah syarat mutlak dari kesempurnaandan keselamatan hidup masyarakat. Ini adalah kewajibansebagai pembawaan fitrah manusia dan kewajiban yangditugaskan oleh ajaran Islam.

    2.3. Tujuan DakwahSetiap penyelenggaraan dakwah harus mempunyai

    tujuan. Tanpa adanya tujuan yang harus diwujudkan, makausaha dakwah tidak berarti apa-apa, bahkan hanya merupakanpekerjaan sia-sia saja, yang akan membuang-buang waktu,pikiran, tenaga, dan uang.

    Dalam proses dakwah, tujuan merupakan salah satufaktor yang penting. Pada tujuan itulah dilandaskan segenaptindakan dalam rangka usaha dakwah. Ini berarti bahwadalam menentukan suatu sistem dan bentuk usaha dakwah,tujuan adalah landasan utamanya yang harus diperhatikan.Selanjutnya, tujuan menjadi asas bagi penentuan sasaran,strategi, dan langkah-langkah pelaksanaan dakwah. Sebagailandasan penentuan sasaran dan strategi, tujuan dakwah

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    21

    sudah mengandung arah yang akan ditempuh serta luasnyaaktivitas yang dapat dikerjakan. Selain itu, tujuan dakwah jugamenentukan langkah-langkah penyusunan tindakan dakwahdalam kesatuan-kesatuan horizontal dan vertikal.

    Bila ditinjau dari segi pendekatan sistem, maka tujuandakwah adalah salah satu unsur dakwah, yang mana antaraunsur dakwah yang satu dengan unsur dakwah lainnya salingmembantu, mempengaruhi, dan berhubungan. Tujuan dakwahmerupakan bagian dari seluruh aktivitas dakwah dan samapentingnya dengan unsur-unsur dakwah yang lain.

    Mengingat pentingnya kedudukan dan peranan tujuanitu dalam proses dakwah, maka tujuan dakwah hendaklahdipahami oleh pendakwah dengan baik. Sebab apabila merekatidak mengetahui dan memahami tujuan yang hendak dicapai,tentu dapat menimbulkan berbagai kesukaran dalamberdakwah. Dengan adanya berbagai kesukaran tersebut, akanberakibat timbulnya kekaburan dalam menentukan kebijakanusaha dakwah, serta ketidakmantapan bagi pendakwah itusendiri. Oleh karena itu, tujuan dan hasil yang hendak dicapaidalam usaha dakwah harus dirumuskan dengan jelas.

    Secara umum, tujuan dakwah dapat dibagi ke dalamdua kelompok, yaitu tujuan utama dakwah dan tujuandepartemental dakwah. Hasil yang ingin dicapai oleh

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    22

    keseluruhan aktivitas dakwah merupakan tujuan utama daridakwah, yaitu wujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidupmanusia, baik di dunia maupun di akhirat yang diredai Allah.25

    Tujuan utama dakwah tersebut dapat juga disebut sebagaitujuan akhir. Sebab kebahagiaan dan kesejahteraan hidup didunia dan di akhirat merupakan tujuan hidup semua manusia.Sedangkan hasil yang ingin dicapai dalam bidang-bidangtertentu adalah tujuan departemental dakwah, dapat jugadisebut tujuan perantara untuk mencapai tujuan akhir.

    Abd. Kadir Munsyi mengemukakan bahwa ada tigaunsur penting dari tujuan dakwah, yaitu:1. Mengajak manusia agar mereka senantiasa menyembah

    kepada Allah.2. Mengajak manusia agar mereka ikhlas beragama karena

    Allah.3. Mengajak manusia agar mereka senantiasa patuh kepada

    hukum Allah.26

    25 Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiah, Cet. I (KualaLumpur: Utusan Publications and Distributors, 1996), hln. 5. Lebih lanjut dapatdilihat dalam ‘Abd. Rosyad Saleh, Op.Cit., hlm. 19-28.

    26 Abd. Kadir Munsyi, Metode Diskusi dalam Da’wah (Surabaya: al-Ikhlas,1981), hlm. 20-21. Lihat juga dalam RMA. Hanafi, Ilmu Da’wah Ditinjau dariBerbagai Aspek (Jakarta: Bulan Bintang, 1987). hlm. 40.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    23

    Selain daripada itu, tujuan dakwah adalah membentukmasyarakat Islam yang konservatif, melalui cara-cara sebagaiberikut:1. Membetulkan tindakan yang menyimpang dari ajaran

    Islam.2. Mewujudkan kesehatan mental masyarakat dengan akhlak

    yang lurus.3. Membentuk masyarakat yang diredai Allah.4. Menjauhkan manusia dari kejahiliyahan dan kebekuan

    pemikiran.27

    Asmuni Syukir membagi tujuan dakwah kepada duabagian, yaitu tujuan dakwah secara umum dan tujuan dakwahsecara khusus. Tujuan dakwah secara umum adalahmengajak umat manusia kepada jalan yang diredai oleh Allahswt, agar mereka dapat hidup bahagia dan sejahtera di duniadan di akhirat.28 Sedangkan tujuan dakwah secara khususadalah perumusan tujuan sebagai rincian daripada tujuanumum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalammelaksanakan seluruh aktivitas dakwah dapat diketahui

    27 M. Syafa’at Habib, Buku Pedoman Dakwah (Jakarta: Wijaya, 1981), hlm. 132.28 Asmuni Syukir, Op.Cit., hlm. 51.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    24

    dengan jelas arah, atau jenis kegiatan apa yang dikerjakanuntuk mencapai tujuan dakwah. Secara terperinci dapatdirumuskan tujuan dakwah secara khusus ialah:1. Mengajak manusia yang sudah Islam untuk senantiasa

    meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah.2. Membimbing mental umat Islam yang masih muallaf

    (saudara baru) atau mereka yang masih dikhawatirkankualitas keislaman dan keimanannya.

    3. Mengajak manusia yang belum Islam agar menganutagama Islam.

    4. Mendidik anak-anak agar tidak menyimpang darifitrahnya.29

    Memperhatikan pendapat para ahli di atas, maka dapatdiambil kesimpulan bahwa tujuan dakwah adalah wujudnyakebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Walaupunkalimat itu nampak sederhana, tetapi untuk mencapainyabukanlah sesuatu yang mudah, karena memerlukan prosesyang lama dan aktivitas yang terarah serta didukung olehberbagai faktor yang menunjang ke arah itu.

    29 Ibid., hlm. 54-60.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    25

    2.4. Keberhasilan DakwahKeberhasilan dakwah tidak dapat diukur dengan

    banyaknya jumlah jemaah yang hadir pada suatu upacarakeagamaan. Banyaknya jemaah yang hadir, hanyalahmerupakan salah satu indikasi saja. Keberhasilan dakwah dapatdilihat dari munculnya kesadaran keagamaan pada masyarakat,sebagai akibat dari adanya dakwah, baik kesadaran yangberupa tingkah laku, sikap, maupun keyakinan.

    Untuk menciptakan kesadaran beragama padamasyarakat sebagai sasaran dakwah tidaklah mudah, karenakesadaran adalah keadaan di mana seseorang mempunyaidorongan kemauan untuk melakukan sesuatu yang tumbuhdari dalam dirinya sendiri tanpa harus adanya rangsanganyang terus menerus, ia tetap melakukan sesuatu yang telahdisadarinya bahwa sesuatu itu memang harus dilakukannya.Di sinilah sebetulnya inti daripada tugas seorang pendakwah,yaitu untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakatsebagai sasaran dakwah, untuk senantiasa mengabdikandirinya kepada Allah, sebagaimana firman Allah:

    Artinya; Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusiamelainkan supaya mereka menyembah-Ku.30

    30 QS. al-Zariat ayat 56.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    26

    Sehubungan dengan ayat di atas, Sayyid Qutbmenjelaskan bahwa manusia sebagai khalifah Allahmempunyai sasaran yang jelas. Dengan terlaksananya segalaamanat dan kewajiban yang telah digariskan-Nya, pasti ia akanmenjamin tercapainya tujuann yang demikian. Dalam hal ini,amanat yang dimaksud ialah menyatakan rasa penghambaandiri sepenuhnya kepada Allah.31 Sedangkan al-Sabunimenyatakan bahwa tujuan utama terciptanya jin dan manusiaadalah semata-mata untuk menzahirkan pengabdian dirinyakepada Allah di samping untuk mentauhidkan-Nya.32

    31 Sayyid Qutb, Fi Zilal al-Qur’an, Jilid 26 (Beirut: Dar al-Syuruq, 1977),hlm. 387.

    32 Muhammad ‘Ali al-Sabuni, Safwah al-Tafsir, Jilid 3 (Beirut: Dar al-Qur’anal-Karim, 1981), hlm. 258-259.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    27

    Unsur-unsur DakwahBab 3

    3.1. Materi DakwahYang dimaksud dengan materi dakwah dalam kajian

    ini ialah semua ajaran yang datang dari Allah, yang dibawaoleh rasul-Nya Muhammad saw untuk disampaikan kepadaseluruh umat manusia.1 Dengan demikian, sumber utamamateri dakwah adalah al-Qur’an dan al-hadits. Keduanyamerupakan materi pokok yang harus disampaikan melaluidakwah dengan bahasa yang mudah dipahami oleh sasarandakwah.

    Al-Qur’an sebagai sumber utama dakwah merupakanwahyu Allah yang mutlak kebenarannya dan dijaga oleh Allahakan keutuhan dan keaslian isinya. Al-Qur’an adalah kitab suci

    1 Anwar Masy’ari, Studi Tentang Ilmu Dakwah, Cet. I (Surabaya: Bina Ilmu,1981), hlm. 19.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    28

    umat Islam yang diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepadaNabi Muhammad saw, sebagai pedoman hidup yang harusditaati oleh umat manusia untuk memperoleh kebahagiaanhidup, baik di dunia maupun di akhirat.2

    Sebagai panduan hidup, al-Qur’an mengandung hal-hal yang berkaitan dengan petunjuk, hukum, sejarah sertaberbagai macam prinsip hidup, seperti keyakinan, peribadatan,mu’amalah, akhlak, politik, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.Sedangkan sumber kedua materi dakwah setelah al-Qur’anadalah al-hadits, yaitu segala sesuatu yang menyangkutperbuatan, perkataan, dan sikap Nabi Muhammad saw.

    Sebagai sumber kedua materi dakwah, al-haditsberbeda dengan al-Qur’an. Antara keduanya mempunyaiperbedaan yang prinsip. Kalau al-Qur’an adalah wahyu Allahyang nilai kebenarannya qat’i dan seluruh ajarannya harusdijadikan pedoman hidup. Sedangkan al-hadits hanya datangdari Nabi Muhammad saw sendiri yang nilai kebenarannyazanni, kecuali yang mutawatir. Oleh karena itu, tidak semuayang ada dalam al-hadits harus dijadikan pedoman hidup,

    2 Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah (Surabaya:Usaha Nasional, 1994),

    hlm. 45.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    29

    karena dalam al-hadits masih dikenal adanya al-hadith yangtasyri’ dan ghairu tasyri’, ada hadits yang sohih dan ada pulayang da’if.

    Secara umum, materi dakwah Islam dapatdikelompokkan menjadi tiga hal pokok, yaitu:1. ‘Aqidah (keimanan)

    Setiap orang pasti memiliki kepercayaan, meskipunbentuk dan pengungkapannya berbeda-beda. Dengankepercayaan yang diyakininya, orang dapat membentuksikap dan pandangan hidupnya. Dalam proses manusiamencari kepercayaan, dijumpai berbagai macam konsep,mulai dari yang masih sederhana (animisme) sampaikepada yang sempurna (monoteisme). Setiap agama pastimemiliki konsep dasar kepercayaan, yang oleh para ahliteologi disebut sebagai dasar keagamaan (basic teologicalconcept). Konsep dasar itu dalam agama Islam dikenaldengan istilah ’aqidah islamiyah, atau pokok-pokokkepercayaan Islam, yang mengandungi perumusantentang rukun iman yang enam, yaitu:a. Iman kepada Allah

    Allah itu mutlak ada-nya. Diketahui ada-Nyamelalui ciptaan-Nya, yang dibenarkan olehpengalaman batin dan fitrah manusia serta diterangkan

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    30

    oleh wahyu-Nya yang antara lain dinyatakan dalam al-Qur’an:

    Artinya; Sesungguhnya dalam penciptaan langitdan bumi serta silih bergantinya siang dan malam,terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.3

    Wujud Allah yang bersifat mutlak itu adalahtanpa awal dan tanpa akhir, mesti ada-Nya, karenakalau Allah tidak ada, maka alam semesta inipun tidakada. Penciptaan yang dilakukan Allah merupakankesatuan yang utuh dan menyeluruh. Titik pusatnyaadalah manusia diciptakan dalam keadaan yang palingbaik, karena itu kepadanya diserahi tugas untukmemakmurkan dan menyemarakkan kebaikan di atasdunia.

    Iman kepada Allah mencakupi pengertianbahwa Allah itu Maha Esa, yaitu Allah itu satu secaramutlak dalam segala bentuknya. Dia adalah Esa dalamwujud-Nya, artinya tidak ada Tuhan lebih dari satu dantidak ada sekutu bagi-Nya; Esa dalam sifat-Nya, artinya

    3 QS. Ali ‘Imran ayat 190.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    31

    tidak ada zat lain yang memiliki satu atau lebih sifat-sifat ketuhanan yang sempurna dan Esa dalam ciptaan-Nya; artinya tidak ada sesiapapun melakukanpekerjaan yang telah dilakukan oleh Allah.4 FirmanAllah dalam al-Qur’an:

    Artinya; Katakanlah (wahai Muhammad), DialahAllah yang Maha Esa, Allah itu zat yang segalasesuatu bergantung kepada-Nya. Ia tidak beranakdan tidak pula diperanakkan. Dan tidak seorangpunmenyerupai Dia.5

    Ajaran tentang ke-Esaan Allah ini disebuttauhid, yang merupakan inti dari seluruh ajaran Allahyang disampaikan kepada manusia melalui parautusan-Nya. Firman Allah:

    Artinya; Dan Kami tidak mengutus seseorangrasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukankepadanya, bahwasanya tidak ada Tuhan melainkanAku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.6

    4 QS. Ali ‘Imran ayat 190.5 QS. al-Ikhlas ayat 1-4.6 QS. al-Anbiyaa’ ayat 25.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    32

    Segala bentuk sikap, pandangan dan perbuatanmanusia yang menjurus ke arah mempersekutukanAllah disebut syirik.7 Firman Allah:

    Artinya; Katakanlah hai ahli kitab marilah kamukepada kalimat yang bersamaan antara kami danantara kamu, yaitu bahwa tiada yang kita sembahkecuali Allah dan tiada kita mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun, dan tiada setengah kitamengangkat yang lain menjadi Tuhan selainAllah.8

    Syirik adalah perbuatan yang amat dimurkaiAllah dan merupakan dosa besar yang tidak akanmemperolehi ampunan dari Allah, sebagaimanafirman-Nya dalam al-Qur’an;

    Artinya; Sesungguhnya Allah tidak mengampunidosa orang-orang yang mempersekutukan sesuatudengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selaindaripada syirik itu bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan sesuatu

    7 A. Malik Fajar dan ‘Abd. Ghofir, Op.Cit., hlm. 45.8 QS. Ali ‘Imran ayat 64.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    33

    dengan Allah maka sesungguh nya ia telah tersesatsejauh-jauhnya.9

    b. Iman kepada malaikatMakhluk ciptaan Allah bukan saja berupa benda

    atau alam yang dapat ditangkap oleh panca indra, tetapijuga berupa alam atau benda yang tidak dapatditangkap oleh panca indra, serta indra-indra lainnya.Makhluk Allah yang dapat ditangkap oleh panca indradisebut alam syahadat, sedangkan yang tidak dapatditangkap disebut alam gaib. Malaikat adalah tergolongkepada makhluk Allah yang gaib.

    Malaikat adalah makhluk gaib, akan tetapisebagai alam rohaniah, malaikat bertugas sebagaiperantara dan pelaksana kehendak Allah, terutamayang berhubungan dengan alam rohaniah manusia.Islam mewajibkan supaya penganutnya berimankepada kedua alam tersebut, sebagaimana yangdifirmankan Allah dalam al-Qur’an:

    Artinya; Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguanpadanya; petunjuk bagi orang-orang yang

    9 QS. al-Nisaa’ ayat 116.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    34

    bertaqwa, yaitu orang-orang yang mempercayaiadanya alam gaib, yang mendirikan solat danmenafkahkan sebahagian rezeki yang Kamianugerahkan kepada mereka.10

    Karena iman itu hakikatnya membenarkansesuatu prinsip sebagai pedoman dalam perbuatan,maka beriman kepada malaikat berarti bahwa kitamembenarkan kehidupan rohani, dan bahwa manusiamesti memperkembangkan kehidupan rohani itu dengancara melakukan perbuatan yang bersesuaian denganbisikan malaikat dan menggunakan kemampuanpemberian Allah dengan sebaik-baiknya.

    c. Iman kepada Kitab-kitab suci-Nya.Kitab suci adalah kumpulan wahyu Allah

    kepada rasul-rasul-Nya yang tertentu. Islammewajibkan penganutnya untuk mempercayai adanyakitab-kitab suci yang diturunkan Allah kepada pararasul-Nya selain daripada al-Qur’an, yaitu Zaburditurunkan kepada Nabi Dawud as; Taurat kepada Nabi

    10 QS. al-Baqarah ayat 2-3.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    35

    Musa as, dan Injil kepada Nabi ‘Isa as. Firman Allahmenyatakan:

    Artinya; Katakanlah olehmu sekalian, kami percayakepada kitab yang diturunkan kepada kami (al-Qur’an) dan yang diturunkan kepada kamu (selainal-Qur’an).11

    Iman terhadap adanya kitab-kiab suci selain al-Qur’an bagi umat Islam tidak berarti wajibmengamalkannya, sebab kitab-kitab suci yang terdahuludaripada al-Qur’an itu telah mengalami perubahan-perubahan yang prinsip oleh manusia secara sengaja.Firman Allah menjelaskan:

    Artinya; Apakah kamu menginginkan agar merekapercaya kepadamu, padahal benar-benar terjadisepartimana mereka mendengar firman Allah(dalam kitab-kitab suci terdahulu) kemudian merekaubah setelah mereka fikirkan dengan sebenar danmereka menyedari akan hal itu.12

    11 QS. al-Ankabut ayat 46.12 QS. al-Baqarah ayat 75.13 Muslim Ibrahim, Op.Cit., hlm. 42.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    36

    Kitab suci al-Qur’an justru diturunkan sebagaikoreksi terhadap kitab-kitab suci yang telah diubahtersebut dan sekaligus juga merupakan penyempurnaanajaran-ajarannya.13

    d. Iman kepada Rasul-rasul-Nya.Untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya

    kepada umat manusia, Allah telah mengutus parautusan-Nya yang disebut dengan rasul, yaitu orangyang dipilih oleh Allah di antara manusia sendiri, danmereka menerima pengajaran melalui wahyu dari Allah.Sehubungan dengan ini Firman Allah dalam al-Qur’anmenyatakan:

    Artinya; Tidaklah Kami pernah mengutussebelummu (Wahai Muhammad) melainkan oranglelaki yang Kami beri wahyu di antara penduduk-penduduk negeri.14

    Setiap utusan itu membawa ajaran daripadaAllah yang bersesuaian dengan zaman dan keadaanlingkungan serta menurut perkembangan umat

    14 QS. Yusuf ayat 109.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    37

    manusia dari waktu ke waktu, tetapi intisari dari semuaajaran tersebut adalah sama, yaitu ajaran tauhid.Firman Allah menyatakan:

    Artinya; Tidaklah Kami utus seorang rasulpunkecuali dengan memakai bahasa penduduknya,agar dapat memberi keterangan kepada mereka.15

    Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, diketahuibahwa ajaran-ajaran yang dibawa oleh para utusanAllah itu hanyalah berlaku bagi lingkungan dan masatertentu saja, tidak ada yang bersifat kesejagatan,kecuali intisarinya, yaitu tauhid.

    Kemudian Allah menggantinya dengan ajaranyang lain, yang lebih maju menurut ukuranperkembangan pemikiran manusia. Pada akhirnyaajaran Allah itu sampai kepada kesempurnaanperkembangannya, yaitu yang dibawa oleh NabiMuhammad saw. Firman dalam al-Qur’an:

    Artinya; Tidaklah Kami utus engkau (haiMuhammad) kecuali untuk sekalian manusia, agarengkau memberi khabar gembira dan khabar

    15 QS. Ibrahim ayat 4.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    38

    sedih. Tetapi kebanyakan manusia tidakmengetahui.16

    Perkembangan ajaran Allah telah mencapaikesempurnaannya pada ajaran yang dibawa oleh NabiMuhammad saw sebagai utusan-Nya yang terakhir,sehingga ajaran tersebut berlaku untuk seluruhmanusia pada seluruh tempat dan zaman. Adapunzaman sesudah kerasulan Muhammad saw, tidak adalagi perkembangan yang baru tentang ajaran Allah,yang bersifat asasi. Perkembangan baru hanya terjadidalam hal-hal yang bersifat furu’iyah saja, sesuaidengan perkembangan pemikiran manusia dari waktuke waktu.

    e. Iman kepada hari kemudianBeriman kepada hidup sesudah mati adalah

    termasuk salah satu ajaran pokok dalam Islam. Kalauberiman kepada Allah berarti mempercayai bahwa Allahsebagai sumber dari semua yang ada, maka berimankepada hari kemudian berarti meyakini tentang adanya

    16 QS. Saba’ ayat 28.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    39

    akibat terakhir bagi segala sesuatu yang pernah ada didunia ini.

    Perkataan yang digunakan dalam al-Qur’anuntuk mengatakan hidup sesudah mati ialah al-akhirat.Kata akhir adalah lawan daripada kata awal(permulaan), jadi kata akhir berarti kesudahan. Selainitu digunakan juga kata yaumul akhir, artinya hari akhiratau hari kemudian.17

    Firman Allah menyatakan:Artinya; Sesungguhnya orang-orang yang beriman,orang-orang Yahudi, Nasrani dan Sabiin (semacamahli kitab), sesiapa yang beriman di antara merekaitu kepada Allah dan hari kemudian, serta beramalsoleh, maka untuk mereka itu pahala di sisiTuhannya dan tiada ketakutan atas mereka dantiada pula mereka berduka cita.18

    Islam memandang hari kemudian itu sebagaikesudahan sejarah, artinya bahwa hari kemudianmerupakan kesudahan daripada hidup. Hari kemudian

    17 Muslim Ibrahim, Op.Cit., hlm. 45.18 QS. al-Baqarah ayat 62.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    40

    merupakan dunia tersendiri. Kehidupan pada ketika itubersifat kekal abadi dan berbeda daripada kehidupandi dunia yang kita kenal selama ini. Firman Allah dalamal-Qur’an menyatakan:

    Artinya; Seluruh dunia akan berada dalamgenggaman-Nya (Allah) pada hari kemudian (kiamat)dan langit akan dilipat dengan tangan kanan-Nya.19

    Selain itu, Islam juga memandang harikemudian itu sebagai hari pembalasan, artinya hidupdi dunia yang bersifat sementara ini adalah masa bagimanusia untuk berbuat sesuatu untuk keperluannyananti di akhirat yang bersifat kekal abadi. Perbuatanmanusia itu akan dibalas oleh Allah sesuai dengan apayang telah dikerjakannya, sebagaiman firman Allahdalam al-Qur’an:

    Artinya; Pada hari itu tiap orang akan diberi balasanmenurut apa yang telah diperbuatnya dan pada hariitu tidak ada ketidakadilan. Sesungguhnya Allah itusangat cepat dan tepat dalam perhitungan-Nya.20

    19 QS. al-Zumar ayat 67.20 QS. al-Mukmin ayat 17.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    41

    Adapun balasan yang dijanjikan Allah itu adalahsorga (bahagia) bagi sesiapa yang berbuat baik danneraka (siksa) bagi sesiapa yang berbuat jahat. FirmanAllah:

    Artinya; Segolongan ada yang di dalam surga dansegolongan yang lain akan berada di dalam neraka.21

    f. Iman kepada qada dan qadarPada asasnya semua agama mengajarkan

    tentang adanya takdir. Islam menyebut secaralengkap dengan istilah qada dan qadar, yang berartipenentuan terlebih dahulu (predestination) oleh Allahpada masa azali (all eternity) sebelum terjadinyasegala sesuatu, baik yang berkiatan dengan dirimanusia mahupun kejadian lainnya.

    Ajaran tentang qada dan qadar ini menurutIslam bukan berarti penyerahan diri semata-mata yangmenjurus kepada sifat fatalisme, tetapi justrumengandung hikmat dan akan memberkati hidupmanusia dengan keseimbangan mental dan kestabilanpsikologi.

    21 QS. al-Syura ayat 7.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    42

    Beriman kepada takdir sangat penting, yaitusupaya manusia menyadari adanya peraturan danketentuan Allah, kemudian berusaha mempedomaninya.Peraturan tersebut merupakan undang-undang umumatau kepastian yang berkaitan antara sebab dan akibat.

    Selain daripada itu, juga merupakan kekuatanyang dapat membangkitkan kegiatan bekerja dankegairahan untuk berusaha serta dorongan positif untukmemperoleh kehidupan yang pantas di dunia ini, karenakeimanan terhadap takdir itu menghubungkan manusiadengan Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahuiseluruh yang wujud. Firman Allah dalam al-Qur’an:

    Artinya; Tidak ada suatu bencanapun yangmenimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri,melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfuz)sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnyayang demikian itu adalah mudah bagi Allah.22

    Karena iman kepada takdir Allah dalam Islambukan berarti sikap menyerah, maka Islam mengajarkankepada manusia untuk senantiasa berusaha dengan

    22 QS. al-Hadid ayat 22.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    43

    sedaya upaya, untuk menciptakan peluang hidup yanglebih baik. Allah tidak membenarkan umat manusiamenyerahkan nasibnya kepada takdir semata, tetapijustru menghendaki suatu kemestian dalam berusahauntuk merubah nasibnya. Firman Allah:

    Artinya; Sesungguhnya Allah tidak akan merubahkeadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubahkeadaan yang ada pada diri mereka sendiri.23

    Setelah manusia berusaha, barulah iamenyerah (tawakkal) kepada Allah tentang berhasiltidaknya segala usaha yang telah dikerjakan. Dalamhubungan ini Allah berfirman:

    Artinya; Kemudian apabila kamu telahmembulatkan tekat, maka bertawakkallah kepadaAllah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orangyang bertawakkal kepada-Nya.24

    Manusia hendaklah berusaha dan bekerja secaramaksima sambil berdo’a dan kemudian bertawakkal

    23 QS. al-Ra’d ayat 11.24 QS. Ali ‘Imran ayat 159.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    44

    kepada Allah, dalam arti mewakilkan nasib diri dankesudahan usaha kita kepada Allah. Inilah arti iman kepadatakdir yang sebenarnya, yaitu melalui suatu proses yangdimulai dengan usaha, diiringi dengan do’a dan kemudianbaru bertawakkal.

    2. Syari’at (keislaman)Syari’at dalam Islam, berkaitan dengan amal lahir

    (nyata) dalam rangka mentaati semua hukum Allah,untuk mengatur hubungan antara manusia denganTuhannya dan mengatur pergaulan hidup antara sesamamanusia. Semua hukum dan perundang-undangan yangterdapat dalam Islam, baik yang terkiat denganhubungan antara manusia dengan Tuhan, maupunhubungan antara sesama manusia, disebut denganSyari’at Islam.

    Dalam ajaran Islam, hukum bukanlah buatanmanusia, tetapi langsung bersumber dari Allah yangdisampaikan kepada manusia melalui rasul-Nya. Dan olehkarena syari’at adalah hukum Allah Yang Maha Sempurna,maka dengan sendirinya segala produk hukum danperundang-undangan dalam Islam sempurna pula.Sebagai hukum yang bersumber dari Allah, maka syari’at

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    45

    Islam dapat dilaksanakan oleh semua bangsa, di semuatempat dan waktu.

    Adapun ciri-ciri syari’at Islam adalah sebagai berikut:a. Syari’at memberikan peraturan secara umum, yaitu

    dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagimanusia untuk mengembangkannya.

    b. Syari’at memberikan peraturan yang terperinci tentangibadat.

    c. Syari’at tidak bersifat memberatkan, artinya bahwatuntutan syari’at bersesuaian dengan kadarkemampuan manusia.

    d. Syari’at Islam lebih banyak mengandungi hal-hal yangmembolehkan dan sedikit yang bersifat perintah danlarangan, sehingga memberikan keleluasaan bagimanusia dalam kehidupan.

    e. Penetapan hukum syari’at secara berangsur-angsur,tidak sekaligus.

    Secara umum, tujuan hukum syari’at Islam dapatdikelompokkan kepada lima perkara, yaitu:a. Untuk memelihara kepercayaan/agama.b. Untuk memelihara akal pikiran.c. Untuk memelihara/melindungi jiwa/nyawa dan raga.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    46

    d. Untuk memelihara kehormatan dan jenis keturunan.e. Untuk memelihara harta benda/hak milik.25

    Hal tersebut di atas menunjukkan sifat kesejagatandari ajaran Islam, karena kelima tujuan hukum syari’at itumencakup seluruh aspek kehidupan manusia, dalamupaya memenuhi semua keperluan hidup, baik jasmanidan rohani mahupun untuk keperluan hidup di dunia dandi akhirat.

    3. Akhlak (budi pekerti)Akhlak sebagai materi dakwah merupakan

    pelengkap saja, yaitu untuk melengkapi keimanan dankeislaman seseorang. Tetapi bukan berarti masalah akhlakkurang penting berbanding dengan masalah keimanan dankeislaman, akhlak adalah penyempurna keimanan dankeislaman seorang muslim.26

    Dalam ajaran Islam, sebelum akhlak dijadikan satubidang kajian ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri,terlebih dahulu merupakan bagian dari tiga risalah

    25 A. Malik Fajar dan ‘Abd. Ghofir, Op.Cit., lm. 64-68.26 Asmuni Syukir, Op.Cit., hlm. 62-63.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    47

    Islamiyah, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Dengan kata lain,bahwa akhlak merupakan bentuk nyata dari amalan ihsan,yaitu sebagai puncak kesempurnaan dari keimanan dankeislaman seseorang.

    Pelaksanaan akhlak berpedoman kepada al-Qur’an dan al-hadits. Perbuatan yang dianggap benarsenantiasa berdasarkan kepada kebenaran yang telahdigariskan oleh agama yang bersumber kepada wahyu.Menurut ilmu jiwa, kehidupan manusia banyak dipengaruhioleh unsur-unsur hewaniah (the animal nature of man).Unsur inilah yang banyak menyebabkan manusia menjadirendah derajatnya daripada hewan. Untuk mengatasiunsur-unsur hewaniah inilah akhlak sangat diperlukan.

    Akhlak tidak saja diperlukan oleh manusia dalamkehidupan individu, tetapi juga dalam hidup berkeluarga,bertetangga, dan bermasyarakat. Akhlak adalah alatpembeda antara manusia dengan hewan. Artinya, tanpaakhlak manusia akan kehilangan derajat kemanusiaannyasebagai makhluk yang paling mulia, dan hal inimenyebabkan manusia akan lebih jahat dan lebih buasdaripada binatang buas.

    Manusia sebagai makhluk Allah yang mempunyaisifat dan tabiat yang dualistik, yaitu kontras dan paradoks

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    48

    dari perbuatan yang baik dan buruk, wajib memelihara danmengembangkan sesuatu yang baik dan benar, sertamelawan perbuatan-perbuatan yang salah dan buruk. Dayatahan dari berbuat yang buruk dan daya dorong untukberbuat yang baik, inilah yang disebut dengan moral force.

    3.2. Da’i (Pendakwah)A. Pengertian Da’i

    Da’i berasal dari bahasa Arab, yang berarti orang yangmengajak. Arti tersebut masih umum sifatnya dan belumberkait dengan unsur lain yang mengikutinya. Dalampengertian ini masih termasuk orang yang mengajak kepadaperbuatan yang negatif. Dalam pengertian yang khusus, da’iadalah orang yang mengajak seseorang atau kelompok orang,baik secara langsung maupun tidak, baik denganmenggunakan kata-kata, perbuatan maupun tingkah laku, kearah yang lebih baik menurut tuntunan al-Qur’an dan al-hadits.27

    Da’i ibarat seorang guide atau pemandu terhadaporang-orang yang ingin mendapatkan keselamatan hidup didunia dan akhirat. Ia adalah seorang penunjuk jalan yang harus

    27 Ibid., hlm. 57.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    49

    mengerti dan memahami terlebih dahulu, mana jalan yangboleh dan mana pula yang tidak boleh dilalui oleh seorangmuslim, sebelum ia memberi petunjuk jalan kepada orang lain.

    Da’i juga seorang pelopor, yang seluruh aspekkehidupannya senantiasa dicontohi oleh umat. Di samping itu,da’i adalah seorang pemimpin di tengah-tengah masyarakat,walaupun sebenarnya ia tidak pernah dinobatkan secara resmi.Kemunculannya sebagai seorang pemimpin adalah ataspengakuan masyarakat yang tumbuh secara bertahap.Dengan kedudukan yang penting di tengah-tengahmasyarakat, seorang da’i harus mempu menciptakan jalinankomunikasi yang erat antara dirinya dengan umat. Ia harusmampu bertindak dan bertingkah laku yang semestinyadilakukan oleh seorang pemimpin umat. Ia harus mampuberbicara dengan masyarakat dengan menggunakan bahasayang mudah dimengerti dan dipahami.

    Oleh karena itu, da’i juga harus mengetahui denganpasti tentang latar belakang dan keadaan masyarakat yangdihadapinya. Seorang da’i hendaknya memiliki kepribadianyang baik, sebab kesuksesan dakwah Islam memang sangatditentukan oleh kepribadian da’i itu sendiri. Kepribadian yangdimaksudkan di sini adalah meliputi kepribadian yang bersifatjasmani dan rohani.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    50

    B. Tugas dan Fungsi Da’iPada dasarnya tugas pokok seorang da’i adalah sama

    dengan tugas pokok seorang nabi, sebab ia adalah pewarispara nabi. Dengan demikian, seorang da’i harus mampumenyampaikan ajaran-ajaran Allah seperti yang terkandungdalam al-Qur’an. Sebagai pewaris para nabi, berarti seorangda’i juga harus mampu menyampaikan ajaran-ajaran NabiMuhammad saw yang tertuang dalam hadits-haditsnya.

    Lebih jauh dapat dikemukakan di sini bahwa tugas da’iadalah untuk merealisasikan ajaran-ajaran yang terkandungdalam al-Qur’an dan al-hadits di tengah-tengah masyarakat,sehingga al-Qur’an dan al-hadits dijadikan sebagai pedomandan penuntun dalam hidupnya. Selain daripada itu, untukmenghindarkan masyarakat daripada berpegang kepadaberbagai ajaran di luar al-Qur’an dan al-hadits, seperti ajarananimisme dan dinamisme serta ajaran- ajaran lain yang tidakdibenarkan oleh al-Qur’an dan al-hadits.

    Dengan demikian, tugas pokok da’i sangatlah berat,karena ia harus mampu menterjemahkan bahasa al-Qur’andan al-hadits ke dalam bahasa yang dapat dimengerti olehmasyarakat sebagai objek dakwah. Namun, dibalik beratnyatugas itu, terdapat suatu kemuliaan yang penuh rahmat bagiseseorang da’i dari Allah. Firman-Nya dalam al-Qur’an:

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    51

    Artinya; Dan sesiapa yang mengerjakan perbuatan baik,laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman,niscaya akan Kami hidupkan dia dalam kehidupan yangbaik, dan sesungguhnya akan Kami berikan kepadanyapembalasan, menurut yang mereka kerjakan dengansebaik-baiknya.28

    Selain tugas da’i yang sangat berat tapi mulia di tengah-tengah masyarakat, keberadaan seseorang da’i jugamempunyai fungsi yang menentukan, yaitu:1. Membersihkan akidah umat

    Sudah menjadi naluri bahwa manusia senantiasatidak lepas dari berbagai kesalahan dan kekeliruan, tidakterkecuali terhadap akidah dan keyakinannya. Banyakterjadi pada seseorang yang telah muslim, tetapi karenasesuatu hal, keyakinannya berubah atau bergeser karenaadanya faktor luar yang mempengaruhinya. Fenomena lainmasih banyak menunjukkan adanya kaum muslimin yangsering melakukan tindak tanduk syirik dan khurafat. Iapercaya kepada kekuasaan Allah, tetapi ia juga percayaadanya kekuatan lain selain dari Allah. Ia menempatkan

    28 QS. An-Nahl ayat 97.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    52

    ke-Esaan Allah dengan dibarengi oleh kekuatan lain daninilah yang disebut dengan syirik, seperti yang dijelaskanAllah dalam al-Qur’an:

    Artinya;Sesungguhnya orang-orang yang tidak berimankepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan hendakmembedakan antara Allah dan rasul-rasul-Nya, danmereka mengatakan: Kami percaya kepada sebagianrasul dan tidak percaya kepada yang lain, dan merekahendak mengambil jalan tengah. Mereka adalah orang-orang yang kafir sebenarnya. Dan kami sediakan untukorang-orang yang tidak beriman itu siksaan yangmemberikan kehinaan.29

    Dalam menghadapi keadaan masyarakat yangdemikian, maka keberadaan seorang da’i dituntut untukmembersihkan kembali kepercayaan masyarakat yangnampak mulai melakukan perbuatan-perbuatan syirik ataukembali kepada jalan yang lurus yang diredhai Allah,sehingga mereka tetap pada suatu keyakinan bahwa hanyaAllahlah Dzat yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa. Tidakada suatu kekuatanpun yang mampu menandingi kekuatan

    29 QS. An-Nisaa’ ayat 150-151.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    53

    dan kekuasaan Allah, semuanya tunduk dan patuh kepadaAllah tanpa terkecuali. Firman Allah dalam al-Qur’an:

    Artinya;Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Allah telahmenciptakan apa yang ada di langit dan di bumi, dandicukupkannya karunia-Nya yang lahir dan batin untukkamu. Tetapi di antara manusia ada yang membantahAllah dengan tiada pengetahuan, tiada pimpinan dantiada kitab yang memberikan penerangan.30

    2. Memotivasi umat untuk beribadahKehadiran manusia di muka bumi tidak lain adalah

    untuk beribadah kepada Allah, yaitu melakukan suatuaktivitas dalam rangka melaksanakan hubungan langsungdengan Allah, termuat dalam pengertian tersebut rukunIslam dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Ibadahseperti yang dikemukakan di atas adalah ibadah khususyang dalam ajaran Islam telah ditetapkan sedemikian rupasecara sendiri-sendiri. Seorang muslim tidak dibenarkanmerubah ibadah-ibadah khusus yang telah ditetapkansesuai dengan caranya sendiri-sendiri. Al-Qur’an sebagaisumber utama ajaran Islam tidak mengatur ibadah-ibadah

    30 QS. Luqman ayat 20.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    54

    khusus ini secara detail, tetapi Nabi Muhammad saw telahmengaturnya dengan jelas dalam al-hadits.

    Dalam hal pelaksanaan peribadatan dalam Islam,sebatas ini kelihatannya masih banyak terdapat di kalanganumat Islam sendiri yang belum benar dalampelaksanaannya. Masih banyak di kalangan umat Islamyang pelaksanaan ibadahnya meniru kepada parapendahulunya, di mana tidak jarang di antara merekatersebut yang masih belum betul juga. Hal-hal tersebutdisebabkan karena terbatasnya pengetahuan umat Islamdalam memahami seluk beluk agamanya sendiri, sehinggamereka tidak tahu sepenuhnya mana ajaran Islam yangsebenarnya dan mana pula yang telah dicampur adukdengan ajaran-ajaran lainnya. Dalam hal semacam inilah,seseorang da’i berfungsi untuk memotivasi umat, supayamereka dapat beribadah dengan benar dan baik.

    3. Amar ma’ruf nahi mungkarBetapa luhurnya konsep Islam, yang senantiasa

    menganjurkan kepada umatnya untuk saling mengingatkandalam berbuat baik dan meninggalkan perbuatan yangtidak baik. Betapa landasan persaudaraan harussenantiasa dipelihara, sehingga umat Islam secara

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    55

    keseluruhan akan menjadi umat yang mulia dan erat talipersaudaraannya, seperti yang dikehendaki Allah dalamal-Qur’an:

    Artinya; Sesungguhnya orang-orang yang beriman itubersaudara. Sebab itu, damaikanlah antara keduasaudaramu itu, dan bertakwalah kepada Allah, supayakamu mendapat rahmat.31

    Manusia umumnya lebih suka melaksanakanamar ma’ruf daripada melakukan nahi mungkar. Hampirsetiap orang mampu melaksanakan amar ma’ruf, tetapisebaliknya tidak banyak di antara manusia yang mampumelaksanakan nahi mungkar. Melaksanakan nahi mungkarrasanya amat berat karena dapat menimbulkan suatukekhawatiran, jangan yang diingatkan jadi tersinggung ataumarah, dan apalagi kalau yang mhu diingatkan itu ternyataorang yang lebih tinggi status sosialnya.

    4. Menolak kebudayaan yang merusakMobilitas masyarakat yang dipacu oleh pesatnya

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sering

    31 QS. Al-Hujarat ayat 10.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    56

    membawa pengaruh yang tidak diinginkan. Namundemikian, sering pula masyarakat tidak sadar bahwa halitu dapat terjadi, bahkan masyarakat sering lupaterhadapnya. Seakan-akan kalau ia sudah bisa mengikutisemua yang baru, berarti ia sudah hidup modern.

    Dampak negatif karena adanya perubahan sosial,akibat mobilitas yang tidak terkendali tersebut, seringmenyebabkan terjadinya berbagai gejala sosial yang tidaksehat. Dan yang paling berbahaya adalah jika perubahanitu mampu menggeser moral masyarakat menjadi tidakterkendali, sehingga masyarakat tidak lagi mengindahkannilai-nilai moral yang luhur, tapi ia lebih cenderung kepadanilai-nilai yang datang belakangan, walau belum jelaskebenaran dan keluhurannya.32

    Sebenarnya Islam tidak anti terhadap hal-hal yangbaru, justru Islam mendorong pemeluknya untuksenantiasa modern. Tetapi dibalik itu Islam menanamkansikap pada pemeluknya untuk senantiasa berpegang padanilai-nilai yang luhur dan yang diredhai Allah. Padaprinsipnya, Islam membuka pintu terhadap masuknya

    32 Zakiah Daradjat, Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia, Cet. IV (Jakarta:Bulan Bintang, 1977), hlm. 16.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    57

    segala macam budaya dari manapun datangnya, asal sajabudaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Olehkarena itu, jika datang terhadap masyarakat suatu aspekyang baru, maka sebagai umat Islam seharusnya janganterlalu cepat menerima hal tersebut, tapi terlebih dahuluharus menganalisisnya, apakah yang datang itu baikmenurut Allah atau tidak. Firman Allah menegaskan:

    Artinya; Dan janganlah engkau turut apa yang tidakengkau ketahui. Sesungguhnya pendengaran,penglihatan dan hati, semuanya ada pertanggungan-jawabnya.33

    Dalam menghadapi berbagai masalah yangberkembang di tengah-tengah masyarakat, seorang da’iharus pandai menganalisis dan memberikan alternatifpemecahannya terhadap masyarakat, sehinggamasyarakat tidak lagi dibingungkan oleh adanyaperubahan-perubahan tersebut. Masyarakat akan tetappada pendiriannya, bahwa yang benar adalah benar danyang salah tetap salah, bukan masyarakat yang mudahterbawa oleh arus yang belum jelas arah dan tujuannya.

    33 QS. Al-Isra’ ayat 26.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    58

    C. Jati Diri Seorang Da’iMeminjam peristilahan dalam ilmu komunikasi, maka

    da’i dapat dikategorikan sebaga komunikator yang bertugasmenyebarkan dan menyampaikan berbagai informasi darisumbernya (source) melalui saluran yang sesuai (channel)pada komunikan (receiver). Untuk menjadi seorangkomunikator yang baik, maka seseorang da’i dituntutmempunyai kredibilitas yang tinggi, yaitu suatu tingkatkepercayaan yang tinggi dari komunikasinya. Komunikatoryang baik adalah komunikator yang mampu menyampaikanpesan kepada komunikan sesuai dengan tujuannya.34

    Oleh karena itu, seseorang da’i dalam peranannyasebagai komunikator, agar tujuannya tercapai dengan baik, disamping harus mempunyai kredibilitas yang tinggi, juga harusberintegrasi yang tinggi pula. Integritas yang penulismaksudkan di sini adalah pintar, terampil, dan disiplin.Kredibilitas seorang da’i tidak tumbuh dengan sendirinya, iaharus dipelajari, dilatih, dan dipupuk. Memang kredibilitas eratkaitannya dengan kharisma, akan tetapi kredibilitas dapatditingkatkan sampai batas optimal. Seseorang yang

    34 Toto Tasmara, (1987), Komunikasi Dakwah, Cet.I (Jakarta: Gaya MediaPratama, 1987), hlm. 48.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    59

    berkredibilitas tinggi adalah orang yang mempunyaikompetensi di bidang yang ingin ia sebarkan, mempunyai jiwayang tulus dan beraktivitas, senang terhadap pesan-pesanyang ia sampaikan, berbudi luhur serta mempunyai status yangbaik.

    Di samping itu, seseorang da’i agar mudahmengkomunikasikan pesan-pesannya kepada objek dakwah,maka diperlukan jati diri yang mantap, peka terhadapkepentingan masyarakat, percaya pada diri sendiri, stabilemosinya, berani, bersemangat tinggi, penuh inisiatif, tegas,hati-hati, kreatif, serta berbudi luhur.

    D. Kemampuan Da’iAgar tugas da’i dapat dilaksanakan dengan baik dan

    tujuan dakwah tercapai secara efektif dan efisien, makaseseorang da’i harus mempunyai kemampuan pada bidangyang ada kaitannya dengan tugasnya. Kemampuan yangdimaksudkan di sini antara lain:1. Kemampuan berkomunikasi

    Dakwah adalah sesuatu kegiatan yang melibatkanlebih dari satu orang, yang berarti ada proses komunikasi,proses di mana agar sesuatu pesan dari da’i(komunikator) dapat sampai kepada objek dakwah

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    60

    (komunikan) sesuai dengan apa yang diinginkan oleh da’i.Komunikasi dalam proses dakwah sangatlah variabel sifatdan jenisnya, sehingga dengan demikian seseorang da’idituntut memiliki kemampuan khas, agar pesan-pesanyang akan disampaikannya mudah diterima oleh objekdakwah dengan tidak banyak hambatan. Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang da’i, meliputikemampuan membaca dan memahami seluk beluk objekdakwah, sehingga dapat dirancang metode dakwah yangcocok diterapkan.

    Untuk mengetahui karakter objek dakwah, makaseorang da’i juga dituntut untuk menguasai pengetahuanpsikologi. Sebab tidak semua orang yang menangis berartisedih dan tidak semua orang yang tertawa berarti gembira.Manusia sebagai objek dakwah adalah makhluk misterius,di mana terdapat situasi dan keadaan yang sukar ditebakdengan pasti. Apa yang nampak pada manusia hanyalahgejala daripada kejiwaannya dan inilah yang dapat dilihatdengan mata kepala.

    Untuk terjalinnya suatu komunikasi yang efektif danefisien antara da’i dengan objek dakwah, sesuai denganapa yang diharapkan, maka seorang da’i mestiberpengetahuan dan memahami bidang psikologi. Dengan

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    61

    memahami disiplin ilmu pengetahuan ini, diharapkanseseorang da’i akan dapat bersikap bijaksana dan pantangputus asa, dalam rangka menghadapi objek dakwah yangberaneka ragam sikap dan jati dirinya. Adapunpengetahuan psikologi yang perlu dipahami oleh seorangda’i adalah psikologi kepribadian, yang membicarakanmodel dan sifat-sifat pribadi seseorang sebagai objekdakwah. Psikologi perkembangan, yang membicarakangejala-gejala dan pengaruh yang muncul akibatperkembangan seseorang. Juga psikologi sosial, yangmembicarakan karakter dan model kejiwaan manusiasebagai objek dakwah. Selain daripada hal-hal tersebut,seorang da’i juga perlu mengetahui potensi-potensi yangada pada diri manusia yang dapat dikembangkan, sepertikognitif (pengetahuan), efektif (sikap), dan psikomotor(keterampilan).

    Seorang da’i di samping tugasnya sebagaipembimbing dan pengarah umat, juga sebagai pendidikyang berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkankedewasaan anggota masyarakat, sehingga merekamenjadi manusia-manusia yang bertanggung jawab.Sebagai seorang pendidik, sudah semestinya seorang da’imengerti dan memahami ilmu-ilmu yang berkaitan dengan

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    62

    pendidikan, baik teknik, metode, maupun strateginya.Dengan demikian akan mempermudah tercapainya tujuandakwah.

    2. Kemampuan menguasai diriSeorang da’i adalah ibarat seorang pemandu yang

    sedang bertugas mengarahkan dan membimbing objekdakwah untuk mengenal dan mengetahui serta memahamiberbagai permasalahan yang belum diketahui dan perludiketahuinya. Tanpa arahan dan bimbingan, objek dakwahdapat tersesat tanpa arah dan tujuan yang jelas, dan tidakjarang justru tujuan yang telah ditentukan sebelumnya tidaktercapai. Untuk itu, seorang da’i sebagai pemandu sudahsemestinya bersikap bijak, sabar, dan penuh pengertian.

    Kesukaran apapun yang dihadapi oleh seseorangda’i dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya,jangan sampai menyebabkan ia lupa dengan tugasnyasebagai pemandu, di mana ia harus bijak dan sabar. Iaharus bisa menempatkan dirinya seakan-akan ia sedangmengabdi kepada sesuatu. Dalam keadaan tertentu, baikdiminta maupun tidak, ia harus menjelaskan tentangsesuatu kepada objek dakwah. Oleh karena itu, sebagaiseorang da’i harus mampu menguasai diri, jangan sampai

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    63

    mengesankan sifat-sifat sombong, angkuh dan kaku,karena sifat-sifat tersebut hanya akan menciptakankerenggangan komunikasi, yang berakibat keenggananobjek dakwah untuk dekat dengan seseorang da’i.

    3. Kemampuan di bidang ilmu pengetahuanKeanekaragaman pengetahuan dan pendidikan

    anggota masyarakat sebagai objek dakwah, menuntutseseorang da’i untuk senantiasa membekali dirinya denganberbagai disiplin ilmu pengetahuan yang dapat menjadikanda’i tersebut tidak ketinggalan informasi dibanding anggotamasyarakat sebagai objek dakwah. Apalagi pada saat ini,di mana masyarakat senantiasa dipacu oleh informasi danilmu pengetahuan dan teknologi. Berbagai media, baikcetak maupun elektronik, rasanya semakin menjaditontonan dan bacaan wajib bagi sekelompok manusia yangsemakin banyak jumlahnya.

    Da’i yang hidup pada masyarakat modern ini, sudahbarang tentu harus dapat mengimbangi lajunya arusinformasi, supaya keberadaan da’i di tengah-tengahmasyarakat tidak disepelekan. Ia harus memperkaya diridengan berbagai ilmu pengetahuan, walau kelihatannyapengetahuan itu tidak agamis. Diharapkan sebagai

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    64

    seorang da’i dalam alam pembangunan sekarang ini,jangan sampai wawasan berpikirnya tetap statis danmenutup diri dengan informasi-informasi terkini.

    3.3. Sasaran DakwahSasaran dakwah amat luas, yaitu masyarakat yang

    beranekaragam latar belakang hidupnya. Terkait di dalamnyamanusia yang merupakan anggota masyarakat yang setiaporang mempunyai kelainan individu. Tidak ada manusia yangsama seratus persen, walaupun mereka bersaudarakandung.35

    Masyarakat sebagai sasaran dakwah adalah salahsatu unsur yang penting dalam sistem dakwah dan tidak kalahperanannya berbanding unsur-unsur dakwah yang lain.Secara individu ada orang yang keras kemauannya, yangsukar diajak berdiskusi, seakan-akan dialah orang yangpaling benar bila sudah berpegang pada prinsipnya. Ada pulaorang yang lemah kemauannya, ia mudah dipengaruhisehingga tidak jelas pendiriannya yang sebenar. Oleh karenaitu, masalah masyarakat ini mestilah dipelajari dengansebaik-baiknya sebelum melangkah ke aktivitas dakwah yang

    35 Slamet Muhaemin Abda, Op.Cit., hlm, 52-53.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    65

    sebenar. Sebagai seorang pendakwah hendaklahmemperlengkapkan diri dengan beberapa pengetahuan danpengalaman yang ada kaitannya dengan masalah-masalahkemasyarakatan.

    Manusia adalah makhluk yang unik tapi nyata. Unikkarena keperibadiannya yang kompleks dan berbeda antarasatu dengan lainnya. Pribadi yang dimaksudkan di sini ialahberbagai aspek dan sifat-sifat fisik dan psikis dari seseorang,yang semuanya adalah sasaran dakwah. Secara psikologi,manusia sebagai sasaran dakwah dapat dibedakan ke dalamberbagai sifat, yaitu:a. Sifat-sifat kepribadian (personality traits).b. Intelegensi.c. Pengetahuan (knowledge).d. Keterampilan (skill).e. Nilai-nilai (values).f. Peranan (roles).36

    Melalui pendekatan sosiologi, manusia sebagaisasaran dakwah antara yang satu dengan lainnya berbeda,karena adanya:

    36 Ibid., hlm. 53.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    66

    a. Nilai-nilai (values) yang dianut.b. Adat dan tradisi.c. Pengetahuan (knowledge).d. Keterampilan (skill).e. Bahasa (language.)f. Milik kebendaan (material possesions).37

    Bagi seorang pendakwah diperlukan kesabaran dankearifan dalam menghadapi sasaran dakwah, yang mempunyaitipe beragam seperti diterangkan di atas. Syeikh MuhammadAbduh, seperti yang dikutip oleh Khadijah Nasution, membedakansasaran dakwah kepada beberapa golongan, yaitu:1. Golongan intelektual, yaitu orang yang cinta akan

    kebenaran dan berpikir secara kritis serta dapat memahamipersoalan dengan cepat.

    2. Golongan awam, yaitu orang yang sanggup berpikirsebagai kaum intelektual, tetapi belum mampu memahamisesuatu secara mendalam.

    3. Golongan menengah, yaitu orang yang hanya mampumenerima sesuatu pembaharuan sekadarnya saja.38

    37 Ibid., hlm. 54.38 Khadijah Nasution, Berbicara Sebagai Metode Dakwah (Jakarta: Bulan

    Bintang, 1978), hlm. 17-18.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    67

    Bagi seseorang pendakwah yang tidak mengetahuitentang tingkatan klasifikasi manusia sebagai sasaran dakwah,maka mereka akan menemui berbagai kesukaran dalammendakwahkan ajaran Islam. Dalam kasus ini diperlukan ilmujiwa agama yang memadai.39

    3.4. Biaya DakwahUnsur yang juga penting untuk mencapai tujuan

    dakwah adalah biaya dakwah, yaitu yang menyangkut biayadan peralatan dakwah. Apalagi dakwah pada zaman modernsekarang, yang sering memerlukan biaya yang cukup besarserta perlu diterapkannya teknologi modern seperti mediatelevisi dan internet.

    Pada masa dahulu, berdakwah cukup hanya denganmenggunakan metode ceramah dalam majlis-majlis pengajiandi surau atau masjid yang tidak memerlukan biaya banyak.Tetapi berdakwah pada masa kini, di samping dengan cara-cara tersebut di atas yang memang masih perlu diteruskankarena efektivitasnya, supaya dakwah lebih berkesan lagi,perlu diadakan pembaharuan-pembaharuan metode.

    39 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hlm.12. Lihat juga Hafi Ansari, Dasar-dasar Ilmu Jiwa Agama (Surabaya: UsahaNasional, 1991), hlm. 9-12.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    68

    Permasalahan yang juga perlu mendapat perhatianyang serius daripada para pendakwah, adalah mengenaipengorganisasian biaya dakwah. Sering biaya dakwahdianggap telah mencukupi, tetapi karena pengorganisasiannyayang kurang baik, maka biaya tersebut tidak banyakmendukung tercapainya tujuan dakwah. Oleh karena itu, dalamhal pengumpulan uang untuk keperluan dakwah hendaklahdiperhatikan hal-hal berikut:1. Harus ada institusi yang bertanggungjawab terhadap biaya

    dakwah.2. Institusi tersebut harus diurus oleh orang yang ahli.3. Terhadap pengurus yang memang tenaganya dikhususkan

    untuk keperluan pengelolaan biaya dakwah, hendaklahdiatur dengan baik agar ia tetap bekerja dengan jujur danbertanggungjawab.

    4. Pengurus yang terbukti menyalahgunakan kekuasaanharus dihukum.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    69

    4.1. Metode DakwahA. Pengertian Metode Dakwah

    Dari sudut bahasa, metode berasal dari bahasaYunani, yaitu dari kata metodeus yang berarti cara ataujalan.1 Dalam bahasa Latin dikenal dengan istilah methodus,yang berarti cara.2 Kamus Latin Indonesia mengartikanmetode dengan cara mengajar.3 Dalam bahasa Inggris puladikenal kata methoda, yang berarti metode atau cara.4

    Sedangkan dalam bahasa ‘Arab dipakai istilah uslub, yang

    Metode dan Media DakwahBab 4

    1 Mulia, dkk., Ensiklopedia Indonesia, Jilid II (Bandung: t.tp., t.th.), hlm. 927.2 Osman Raliby, Kamus Internasional (Jakarta: Bulan Bintang, 1956), hlm.

    318.3 K. Prente M., Kamus Latin Indonesia (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1969),

    hlm. 533.4 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Cet. Ke-20

    (Jakarta: Gramedia, 1992), hlm. 379.

  • Syiar Islam dalam Masyarakat Suku Talang Mamak

    70

    berarti jalan, arah tuju, aliran pemikiran, dan berbagaibentuk kepandaian.5

    Sedangkan dari segi istilah, metode berarti ilmu yangmempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untukmencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien.6

    Efektif maksudnya antara biaya, tenaga, dan waktuyang dihabiskan, seimbang. Sedangkan efisien adalahsesuatu yang berhubungan dengan pencapaian suatu hasil.

    Dari pengertian bahasa dan istilah di atas, dapatdipahami bahwa metode ialah suatu kepandaian dankemampuan dalam mengolah dan menjelaskan suatu pikiranyang disampaikan kepada sasaran dengan tujuan