syarat mesin untuk produksi
DESCRIPTION
syarat mesin untuk produksiTRANSCRIPT
I. Persyaratan Mesin untuk Produk Farmasi
Peralatan untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain dan konstruksi
yang tepat, ukuan yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat,
agar mutu obat terjamin sesuai desain serta seragam dari bets ke bets dan untuk
memudahkan pembersihan serta perawatan.
Sebelum melakukan pemilihan material ada baiknya kita mengetahui beberapa
sifat mekanik dari material pabrikasi yang perlu diketahui, yaitu:
1. Strength (kekuatan) adalah ukuran besar gaya yang diperlukan untuk merusak
material.
2. Creep digunakan untuk menggambarkan laju deformasi plastik metal terhadap
waktu dengan stress beban yang diberikan.
3. Ductility dikaitkan dengan besar regangan permanen sebelum patah.
4. Toughness (ketangguhan) dikaitkan dengan jumlah energi yang diserap bahan
sampai terjadinya patahan pada material
5. Fatique adalah patahan yang terjadi akibat pembebanan siklus dalam waktu
yang cukup lama.(Gambar.1.1) kegagalan mekanis adalah disebabkan oleh
kelelahan (Abrianto,2010).
6. Hardness adalah kebalikan dari ductility, ketahanan terhadap deformasi plastik
oleh bending, penetration atau straching.
7. Malleability adalah ductility khusus yaitu dimana regangan permanen sebelum
patahan yang disebabkan oleh rolling, forging atau extruding.
8. Brittleness adalah kecenderungan suatu bahan untuk patah atau retak, biasanya
dibawah stress yang rendah (Nicholas P, 1996).
I.I Peralatan
Peralatan untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain dan
konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan
dikualifikasi dengan tepat agar mutu obat terjamin sesuai desain serta
seragam dari bets ke bets dan untuk memudahkan pembersihan serta
perawatan (BPOM, 2006).
Desain dan konstruksi peralatan hendaklah memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
- Peralatan hendaklah didesain dan dikonstruksikan sesuai dengan
tujuannya.
- Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal, produk
antara ataupun produk jadi tidak boleh menimbulkan reaksi, adisi atau
absorpsi yang dapat mempengaruhi identitas, mutu atau kemurnian di
luar batas yang ditentukan.
- Bahan yang diperlukan untuk pengoperasian alat khusus, misalnya
pelumas atau pendingin tidak boleh bersentuhan dengan bahan yang
sedang diolah sehingga tidak mempengaruhi identitas, mutu atau
kemurnian bahan awal, produk antara ataupun produk jadi.
- Peralatan tidak boleh merusak produk akibat katup bocor, tetesan
pelumas dan hal sejenis atau karena perbaikan, perawatan, modifikasi,
dan adaptasi yang tidak tepat.
- Peralatan hendaklah didesain sedemikian rupa agar mudah
dibersihkan. Peralatan tersebut hendaklah dibersihkan sesuai prosedur
tertulis yang rinci serta disimpan dalam keadaan bersih dan kering.
- Peralatan pencucian dan pembersihan hendaklah dipilih dan
digunakan agar tidak menjadi sumber pencemaran. - Peralatan yang
digunakan hendaklah tidak berakibat buruk pada produk. Bagian alat
yang bersentuhan dengan produk tidak boleh bersifat reaktif, aditif,
atau absorptif, yang dapat mempengaruhi mutu dan berakibat buruk
pada produk.
- Semua peralatan khusus untuk pengolahan bahan mudah terbakar atau
bahan kimia atau yang ditempatkan di area dimana digunakan bahan
mudah terbakar, hendaklah dilengkapi dengan perlengkapan elektris
yang kedap eksplosi serta dibumikan dengan benar.
- Hendaklah tersedia alat timbang dan alat ukur dengan rentang dan
ketelitian yang tepat untuk proses produksi dan pengawasan. Peralatan
yang digunakan untuk menimbang, mengukur, memeriksa, dan
mencatat hendaklah diperiksa ketepatannya dan dikalibrasi sesuai
program dan Universitas Sumatera Utara prosedur yang ditetapkan.
Hasil pemeriksaan dan kalibrasi hendaklah dicatat dan disimpan
dengan baik.
- Filter cairan yang digunakan untuk proses produksi hendaklah tidak
melepaskan serat ke dalam produk. Filter yang mengandung asbes
tidak boleh digunakan walaupun sesudahnya disaring kembali
menggunakan filter khusus yang tidak melepaskan serat, dan
- Pipa air suling, air de-ionisasi dan bila perlu pipa air lain untuk
produksi hendaklah di sanitasi sesuai prosedur tertulis. Prosedur
tersebut henedaklah berisi rincian batas cemaran mikroba dan
tindakan yang harus dilakukan (BPOM, 2006).
II. Prinsip – Prinsip Kerja Contoh Beberapa Mesin untuk produksi (Steril
dan Non Steril)
Peralatan untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain dan konstruksi
yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan
tepat, agar mutu obat terjamin sesuai desain serta seragam dari bets-ke-bets dan
untuk memudahkan pembersihan serta perawatan agar dapat mencegah
kontaminasi silang, penumpukan debu atau kotoran dan, hal-hal yang umumnya
berdampak buruk pada mutu produk.
II.1 Prinsip-Prinsip Kerja Contoh Beberapa Mesin untuk Produksi
(Steril)
a. Laminar Air Flow (LAF)
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan cara mengalirkan udara yang
berasal dari ruangan sekitar yang ditarik ke dalam alat dan disaring
melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar
melalui filter kedua yang sangat halus yang disebut HEPA (High
Efficiency Particulate Air Filter) dengan menggunakan blower.
Pada pre-filter harus sering dibersihkan dengan vaccum cleaner dan
sebaiknya diganti 1 tahun sekali. Namun untuk HEPA filter diganti
setelah melalui pemeriksaan dengan particulate counter dengan jumlah
batasan tertentu.
b. Oven
Oven merupakan suatu alat yang memiliki ruang yang dapat
mengisolasi termal sesuai yang diinginkan. Biasanya oven digunakan
untuk pemanasan dan pengeringan sampel.
Prinsip kerja oven yaitu sterilisasi melalui mekanisme konduksi
panas. Panas akan diabsorbsi oleh permukaan luar bahan yang
disterilkan, selanjutnya merambat kebagian dalam dari permukaan
hingga pada akhirnya suhu sterilisasi tercapai, yang mengakibatkan
mikroorganime mati melalui mekanisme oksidasi sampai terjadinya
koagulasi protein sel mikroorganisme. Untuk sterilisasi alat-alat dari
logam dan gelas, biasanya digunakan pada suhu 170-180oC selama 2-3
jam. Sedangkan untuk bahan-bahan berupa minyak dan parafin
digunakan pada 150oC selama ± 1 jam.
c. Autoklaf
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan
untukmensterilisasisuatu benda menggunakan uap bersuhu dan
bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15
menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk
membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam
autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme.
Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuhendospora,
yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap
pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama,
endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat
membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada
suhu 100 °C. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu
4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu
6-30 detik pada suhu 65 °C.
Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam
autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau
banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat,
sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan
bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit.
Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar
akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa autoklaf diuji
dengan indicator biologi, contohnya Bacillus stearothermophilus.
II.2 Prinsip – Prinsip Kerja Contoh Beberapa Mesin untuk produksi
Non Steril
a. Mesin Filling Liquid
Mesin Rotary Liquid Filling, khusus digunakan untuk mengisi
produk cairan,system rotary filling dapat mengisi botol kaca, botol
plastik, dan menutup botol dengan beberapa model yang berbeda, dan
dengan beberapa tipe model, dimulai dari 4-head filler, 6-head filler, 8-
head filler, 12-head filler, atau 16-20-head filler.
Sistem kerja pengisian cairan dan sistem kerja penutup botol,
didasarkan pada fitur operasional gabungan dari jenis rotary volumetrik
dan capping ROPP sebagai fungsi mesin penyegel/penutup. (Universal
Pharma Machinery)
b. Fluid Bed Drayer
Mesin ini digunakan untuk pengeringan bahan serbuk dan granul.
Prinsip kerja Fluid Bed Dryer Spray granulator adalah dengan
memasukkan bahan serbuk/granul/butiran tersebut ke mangkuk kontainer
mesin. Udara dingin ditarik menuju kontainer mesin melalui ruang
kerja fluid bed dryer, udara sebelum memasuki ruang kerja mesin fluid
bed dryer, disaring melalui pre-filter dan HEPA filter dan melewati ruang
pemanasan dibelakang mesin utama (Heat Exchanger), yang kemudian
dipanaskan ke suhu yang diinginkan. Selain itu kelembaban produk juga
ditarik keluar oleh kipas sehingga produk menjadi kering dan menjadi
rata disetiap butirannya dengan kadar kekeringan yang sama yaitu di
bawah 1% . Yang perlu di perhatikan dari alat ini diantaranya :
Dalam kontainer Fluid Bed Dryer diberikan penambahan optional
pengaduk atau stirrer. Pengaduk/stirrer ini berfungsi untuk
menghindari aglomerasi bahan basah dan aliran saluran yang
terbentuk selama pengeringan.
Pada bag filter di atas terbuat dari serat khusus yang anti lengket.
Dioperasikan pada tekanan negatif dan dirancang dalam standard
GMP.
Mesin ini juga dapat dirancang untuk mengisi dan mengurangi
bahan yang akan dikeringkan secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan .
Proses pengeringan sangat cepat dan suhunya stabil. Secara
umum, waktu pengeringan setiap kontainer memerlukan waktu
sekitar 20-30 menit. (Universal Pharma Machinery)
b. High Shear Mixing
High speed super mixer dan wet granulator adalah mesin presisi
yang biasa digunakan untuk pencampuran dan granulasi basah/kering di
bowl yang sama dalam tempo beberapa menit saja. Seluruh operasi
termasuk debit kapasitas, sepenuhnya menggunakan sistem otomatis.
Profil bagian bawah bowl adalah datar, hal ini untuk meminimalkan
kavitasi dan zona mati. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan
kontainer kecil dibagian atasnya yang berfungsi sebagai penampung
cairan yang akan disemprotkan dalam debit maksimum, untuk
memastikan bahan material yang di proses bagus hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abrianto, 2010, Kelelahan Logam dan Mekanika Retakan,http://scribd.com/doc/34105713/Fatigue-Kelelahan-Logam-AA , diakses tanggal 19 November 2015.
Cheremisinoff , Nicholas P., 1996, Material Selection Deskbook, Noyes Publication.
Badan POM RI. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta. Badan POM RI.
Universal Pharma Machinery. “Fluid bed Dryer” http://www.mesinfarmasi.com/2011/07/fluid-bed-dryer.html, diakses tanggal 19 November 2015.
Universal Pharma Machinery. “Mesin Filling Liquid”. http://www.mesinfarmasi.com/2011/07/mesin-filling-liquid.html, diakses tanggal 19 November 2015.