switched bills of lading

4
Switched Bills of Lading Oleh : Slamet Rijanto Bagaimana cara pemilik kapal melindungi dirinya ketika menerima permintaan untuk mengganti Bill of Lading dengan suatu Bill of Lading yang baru ? Suatu trading company yang bertindak sebagai broker dalam penjualan atau pengiriman barang-barang dapat merahasiakan identitas pemasoknya kepada pembeli, demikian juga sebaliknya, dengan meminta pengangkut dan bank nya untuk mengganti (switching) Bill of Lading yang mencantumkan nama pemasok sebagai shipper dengan Bill of Lading yang mencantumkan broker tersebut sebagai shipper / pengirim. Ciri khas dalam skenario perdagangan carter dimana penggantian (switched) Bill of Lading diperlukan, memerlukan seorang broker untuk pembelian suatu komoditas curah dengan term FOB dan menjual kepada pembeli dengan term CIF atau CFR. Di bawah kontrak “voyage charter”, broker mencarter sebuah kapal dimana pemilik kapal setuju untuk penggantian (switched) Bill of lading. Setelah barang dimuat ke atas kapal, pemilik kapal menerbitkan satu set Bill of Lading asli kepada pemasok / supplier yang namanya tercantum sebagai pengirim / shipper yang untuk ditukar / diganti dengan satu set Bill of Lading baru yang diterbitkan oleh pengangkut yang mencantumkan si broker sebagai pengirim / shipper, untuk menyembunyikan identitas pemasok dari pembeli. Sebenarnya, persyaratan dalam penggantian Bill of lading yang asli ke Bill of lading yang baru bisa berlangsung dengan menuangkan ke dalam “Voyage Charter Party” , menggunakan klausul seperti : The Charterers shall have the right to request the issuance of a new set of Bills of Lading (after the Master or Agents have received and cancelled the original set of Bills of Lading) stating shipper, consignee and notify party other than in the Mate’s Receipts. The new set of Bills of Lading shall be presented to and signed by the Master or by the Agents provided the cargo name, quantity, quality and condition does not differ in any way from those indicated in the Mate’s Receipts. The Charterers shall instruct the Agents to issue the Shipping Orders/Mate’s Receipts indicating the Charterers as consignee and notify party and the new set of of Bills of Lading indicating the Charterers as shipper.

Upload: dedyir

Post on 10-Apr-2016

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Knowledge for Forwarder

TRANSCRIPT

Page 1: Switched Bills of Lading

Switched Bills of LadingOleh : Slamet Rijanto  Bagaimana cara pemilik kapal melindungi dirinya ketika menerima permintaan untuk mengganti Bill of Lading dengan suatu Bill of Lading yang baru ? Suatu trading company yang bertindak sebagai broker dalam penjualan atau pengiriman barang-barang dapat merahasiakan identitas pemasoknya kepada pembeli, demikian juga sebaliknya, dengan meminta pengangkut dan bank nya untuk mengganti (switching) Bill of Lading yang mencantumkan nama pemasok sebagai shipper dengan Bill of Lading yang mencantumkan broker tersebut sebagai shipper / pengirim. Ciri khas dalam skenario perdagangan carter dimana penggantian (switched) Bill of Lading diperlukan, memerlukan seorang broker untuk pembelian suatu komoditas curah dengan term FOB dan menjual kepada pembeli dengan term CIF atau CFR. Di bawah kontrak “voyage charter”, broker mencarter sebuah kapal dimana pemilik kapal setuju untuk penggantian (switched) Bill of lading. Setelah barang dimuat ke atas kapal, pemilik kapal menerbitkan satu set Bill of Lading asli kepada pemasok / supplier yang namanya tercantum sebagai pengirim / shipper yang untuk ditukar / diganti dengan satu set Bill of Lading baru yang diterbitkan oleh pengangkut yang mencantumkan si broker sebagai pengirim / shipper, untuk menyembunyikan identitas pemasok dari pembeli. Sebenarnya, persyaratan dalam penggantian Bill of lading yang asli ke Bill of lading yang baru bisa berlangsung dengan menuangkan ke dalam “Voyage Charter Party” , menggunakan klausul seperti :   The Charterers shall have the right to request the issuance of a new set of Bills of Lading (after the Master or Agents have received and cancelled the original set of Bills of Lading) stating shipper, consignee and notify party other than in the Mate’s Receipts. The new set of Bills of Lading shall be presented to and signed by the Master or by the Agents provided the cargo name, quantity, quality and condition does not differ in any way from those indicated in the Mate’s Receipts. The Charterers shall instruct the Agents to issue the Shipping Orders/Mate’s Receipts indicating the Charterers as consignee and notify party and the new set of of Bills of Lading indicating the Charterers as shipper. The Charterers shall indemnify the Owners against all consequences or liabilities that may arise from the switching of the original set of Bills of Lading with a new set of Bills of Lading.“   Dalam perdagangan menggunakan container, persyaratan dalam switched Bill of Lading bisa berlangsung, pertama-tama harus ada persetujuan antara shipper dengan operator pengangkutan multimodal. Kekhususan pada swithced Bill of Lading yang diterbitkan oleh operator pengangkutan multimodal terkandung dalam keperluan pengubahan pencatatan yang mengindikasikan pernyataan harga dari pemasok dan broker untuk barang muatan yang sama dan biaya freight jika diperhitungkan sebagai barang berharga. Dalam kasus pada Combined/Multimodal Transport Bills of Lading, satu set Bill of Lading asli (made out to order) diterbitkan oleh pengangkut atau forwarder kepada pemasok yang menjual dengan term FCA di terminal pengangkutan ( CY pada muatan FCL atau CFS pada muatan LCL). Bill of Lading ini akan mencantumkan pemasok sebagai shipper, dan berisi identitas dari pemasok, harga barang oleh pemasok, bahwa freight harus dibayar saat penyerahan barang, dan

Page 2: Switched Bills of Lading

nomor rekening bank dari broker (jika diminta) untuk Letter of Credit yang diterbitkan atas nama pemasok. Pengangkut / Forwarder menerbitkan Switched Bills of Lading (made out to order) bagi broker yang menjual dengan term CIP atau CPT dan mencantumkan si broker sebagai pengirim / shipper, identifikasi dari si broker, harga barang muatan yang dinyatakan oleh broker, bahwa freight nya prepaid, dan nomor rekening bank pembeli (jika diperlukan) untuk Letter of Credit yang diterbitkan atas nama si broker. Ada satu rangkaian resiko yang muncul dalam penggantian (switching) Bill of Lading. Pengangkut dan forwarder jangan menerbitkan switched Bill of Lading sebelum menerima set Bill of Lading yang asli sebagai pembatalan karena ada suatu resiko bahwa broker mungkin tidak akan membayar pemasoknya yang mengakibatkan persaingan klaim dari si penerima yang berbeda. Ciri khas dalam suatu skenario penipuan, seorang broker yang juga si pencarter meminta pengangkut untuk menyerahkan muatan dengan menerima letter of indemnity yang di tanda tangani oleh si broker sendiri. Untuk menghindari penipuan dari si broker, pemilik kapal tidak setuju untuk menyerahkan muatannya jika tidak diserahkan switched Bill of lading yang asli. (kasus The Asean Pioneer, tahun 2003 di Singapore, antara UCO Bank vs. The Golden Shore Transporation Pte.Ltd.) Pengangkut dan forwarder juga harus menolak untuk menanda tangani switched Bill of Lading jika si broker merubah detail pada muatan yang dipermasalahkan, yaitu : sifat dari barang-barang, jumlah, mutu, dan kondisi barang. Kasus The Daphne L, tahun 2003 di Singapore antara Feoso Maritime Co Ltd. vs Faith Maritime Co Ltd. adalah contoh yang relevan dengan apa yang benar-benar terjadi dalam perdagangan carter dimana agen kapal ditunjuk oleh pencarter (penjualan dengan CFR atau CIF), dengan demikian agen kapal cenderung untuk mendahulukan kepentingan pencarter dari pada kepentingan pemilik kapal. Resikonya adalah bahwa agen kapal akan menerbitkan switched Bill of Lading tanpa lebih dulu memberitahukan kepada pemilik kapal. Pada kasus The Atlas (1 Lloyd's Rep. 642 tahun 1996), antara Noble Resources Ltd. Vs Cavalier Shipping Corporation, di mana broker membuat perjanjian untuk penerbitan switched Bill of Lading hanya dengan agen kapal saja. Konsekwensinya pemilik kapal tidak terikat apapun dalam persyaratan switched Bill of Lading. Baik Nakhoda maupun agen kapal tidak boleh menerbitkan switched Bill of Lading tanpa otorisasi langsung dari pemilik kapal. Ketika nakhoda kapal berkeinginan mendelegasikan otoritasnya untuk menanda tangani Bill of Lading kepada agen kapal, prosedur yang umum adalah memberikan Letter of Authorization yang menetapkan kondisi-kondisi / persyaratan kepada agen kapal dalam menanda tangani Bill of Lading, seperti : agen kapal hanya diijinkan untuk menanda tangani Bill of Lading dengan hanya tunduk pada konfirmasi tertulis yang diterima dari pemilik kapal untuk masing-masing Bill of Lading yang dipermasalahkan. Kemudian agen kapal harus mengirimkan dengan e-mail atau fax Bill of Lading yang sudah diisi dengan lengkap dan menunggu konfirmasi tertulis dari pemilik kapal sebelum menanda tangani-nya. Langkah lebih lanjut untuk perlindungan pemilik kapal atau operator pengangkutan multimodal adalah mensyaratkan si broker untuk membuat letter of indemnity yang menyatakan bahwa si broker setuju untuk menjamin pemilik kapal / operator pengangkutan multimodal terhadap semua konsekwensi atau kewajiban yang timbul dari penggantian Bill of Lading yang asli dengan Bill of Lading yang baru. Letter of indemnity itu juga harus berisi permintaan si broker tentang perubahan-perubahan yang akan dibuat dan ditunjukkan di dalam Bill of Lading dan

Page 3: Switched Bills of Lading

diberikan kepada pemilik kapal / operator pengangkutan multimodal pada saat penyerahan (surrending) original Bill of Lading untuk pembatalan.