suspensi rekonstitusi ampisilin trihidrat.docx

Upload: herlina-gustina

Post on 02-Jun-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Suspensi Rekonstitusi Ampisilin Trihidrat.docx

    1/4

    Suspensi Rekonstitusi Ampisilin Trihidrat

    LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR

    SUSPENSI REKONSTITUSI AMPISILIN TRIHIDRAT

    Disusun oleh :

    Raymond (2010210224)

    Reni Novitasari (2010210225)

    Ricky Kurniawan (2010210226)

    Rizki Anggin Luffani (2010210235)

    Samantha S.D. (2010210239)

    Sari Damaryanti (2010210241)

    Kelas/kelompok : A2/4

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS PANCASILA

    JAKARTA

    2012

  • 8/10/2019 Suspensi Rekonstitusi Ampisilin Trihidrat.docx

    2/4

    I. Tujuan percobaan

    a. Mengenal dan memahami cara pembuatan dan komposisi bahan alam sediaan suspensi.

    b. Mengamati pengaruh bahan pembasah dan pensuspensi terhadap karakteristik fisik suspensi.

    II. TEORI DASAR

    Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalamfase cair. Suspensi terdiri dari suspensi oral dan suspensi topikal. Suspensi topikal adalah

    sediaan cair mengandung partikel padat yang terdipersi dalam pembawa cair yang ditujukan

    untuk penggunaan pada kulit. Beberapa suspensi yang diberikan etiket sebagai lotio termasuk

    dalam kategori ini(FI IV hal 17). Suspensi merupakan sistem heterogen dimana terdapat 2

    fase yaitu fase kontinyu atau fase luar dan fase terdispersi atau fase dalam.fase kontinyu ini

    umumnya merupakan cairan atau semi padat sedangkan fase terdispersinya terbuat dari

    partikel-partikel kecil yang pada dasarnya tidak larut melainkan terdispersi seluruhnya dalam

    fase kontinyu.

    Sifat yang diinginkan dalam sediaan farmasi ialah:

    1. Suatu suspensi dikatakan dibuat dengan tepat apabila mengendap secara lambat dan harus

    rata lagi bila dikocok

    2. Karakteristik suspensi harus demikian agar ukuran partikel dari suspensi tetap agak konstan

    dan waktu simpan lebih lama.

    3. Suspensi harus dapat dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.

    Dalam pembuatan suspensi diperlukan suspending agent dimana suspending agent ini

    dikelompokan dalam beberapa kelompok yaitu:

    1. Suspending agent yang berasal dari alam. Contohnya: PGA,Tragakan,bentoit,PGS

    2. Suspending agent yang berasal dari bahan sintesis. Contohnya: CMC, HPMC, Tylose

    3. Suspending agent yang berasal dari polimer. Contohnya : Carbaphol 934

    Adapun syarat-syarat suspensi yang baik yaitu:

    1. Pengendapan perlahan-lahan atau lambat dan apabila dikocok homogen atau akan homogen

    kembali.

    2. Mempunyai ukuran partikel yang konstan denagn jangka waktu yang lama agar pada

    penyimpanan tidak cepat rusak

    3. mudah dituang.

    III. Data Preformulasi

    A. Bahan Aktif

    Sulfur Precipitat (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 771 ; DI 2003 hal 3426)

    Nama Lain : Belerang endap, Sulfur.

    : 32,06

    rian : Serbuk amorf, atau serbuk hablur renik, sangat halus, warna kuning pucat, tidak berbau dan

    tidak berasa.

  • 8/10/2019 Suspensi Rekonstitusi Ampisilin Trihidrat.docx

    3/4

    utan : Praktis tidak larut dalam air dan etanol, sukar larut dalam minyak zaitun.

    iat : Obat jerawat

    : 1-8% dalam bentuk Cream, gel, lotion atau sabun yang digunakan secara topikal untuk

    pengobatan jerawat

    litas : Dapat bereaksi dengan logam seperti tembaga dan besi

    : Logam logam seperti perak dan tembaga

    impanan : Wadah tertutup rapat

    B. Zat Tambahan

    1. CMC Na (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 175, Excipients edisi 6 hal 120)

    rian : Serbuk atau granul warna putih, praktis tidak berbau, higroskopis

    utan : Larut dalam air, alkohol, metanol, membentuk koloid.: 5,0 8,5

    at : Suspending agent

    entrasi : 0,25-1%

    itas : Larutan stabil pada pH 2-10, pengendapan terjadi pada pH di bawah 2

    : Larutan asam kuat dan larutan garam besi serta beberapa logam.

    mpanan : Wadah tertutup rapat

    2. Na Benzoat (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 584; Excipients edisi 6 hal 627)

    Sinonim : Sodium Bensoat, Natrii Benzoat.

    Pemerian : Granul atau serbuk hablur putih, tidak berbau, stabil di udara.an : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, lebih mudah larut dalam etanol 90%

    Khasiat : Pengawet / antimikroba

    Konsentrasi : 0,02-0,5%

    as : Larutan yang mengandung air dapat disterilkan dengan autoclaving atau penyaringan.

    : Tidak bercampur dengan 4 campuran yaitu : gelatin, garam garam ferri, garam garam

    kalsium, dan logam logam berat termasuk perak, dan raksa. Aktivitas pengawet mungkin

    berkurang melalui interaksi dengan kaolin atau surfaktan non-ionik.

    Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, di tempat kering dan sejuk.

    3. Oleum Rosae (FI III hal 459, Martindale hal 682)

    an : Tidak berwarna atau kuning, bau menyerupai bunga mawar, rasa khas, pada suhu 250C

    kental

    Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroform P, Larutan jernih.

    Khasiat : Pengharum/pewangi

    Konsentrasi : 0,01%-0,05%.

    Stabilitas : Memadat pada suhu180C -220C menjadi massa kristal.

    Penyimpanan : Wadah tertutup rapat.

    IV. Alat dan Bahan

    Alat:1. Lumpang dan Alu 7. Batang Pengaduk

  • 8/10/2019 Suspensi Rekonstitusi Ampisilin Trihidrat.docx

    4/4

    2. Sudip 8. Pipet Tetes

    3. Sendok tanduk 9. Tabung Sedimentasi

    4. Beaker Glass 10. Timbangan Analitik

    5. Gelas Ukur 11. Viskometer Brookfield

    6.

    Spatula 12. Botol 60 ml

    V. Formula

    Bahan Formula I Formula II Formula III

    Sulfur Presipitat 3% 3% 3%

    Na CMC 1,5% 2% 2,5%

    Na Benzoat 0,1% 0,1% 0,1%

    Oleum Rosae 0,05% 0,05% 0,05%

    gliserin 3% 3% 3%

    Aquadest ad 400 ml 400 ml 400 ml

    Perhitungan dan Penimbangan

    Formula I

    1. Sulfur precipitat : 3% x 400 ml = 12 g

    2. Na CMC: 1,5% x 400 ml = 6g

    3. Air untuk Na CMC: 20 x 6 = 120 ml

    4. Na Benzoat : 0,1% x 400 ml = 0,4 g

    5. Oleum Rosae: 0,1% x 400 ml = 0,2 x 40 tetes = 4 tetes

    6. Gliserin: 3% x 400 ml = 12 g7.