suspensi

31
1 SUSPENSI A. PEGAS SUSPENSI Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda. B. FUNGSI SUSPENSI Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda- roda dan berfungsi sebagai berikut: Selama berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda, menyerap getaran, oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk melindungi penumpang dan barang agar aman, serta menambah kenyamanan dan stabilitas. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. C. KOMPONEN UTAMA Dalam sistem suspensi terdapat komponen-komponen utama agar sistem dapat bekerja dengan baik. Komponen- komponen tersebut adalah:

Upload: ahmad-choirul-huda

Post on 04-Jan-2016

139 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUSPENSI

1

SUSPENSI

A. PEGAS SUSPENSI

Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam

kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak

rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian

kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan

roda.

B. FUNGSI SUSPENSI

Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi

sebagai berikut:

Selama berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda, menyerap

getaran, oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk melindungi

penumpang dan barang agar aman, serta menambah kenyamanan dan

stabilitas.

Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan

antara jalan dengan roda-roda.

Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan

roda-roda.

C. KOMPONEN UTAMA

Dalam sistem suspensi terdapat komponen-komponen utama agar sistem dapat

bekerja dengan baik. Komponen-komponen tersebut adalah:

1. Pegas

Dengan sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau

goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar

getaran atau goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka

kendaraan.

Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :

Page 2: SUSPENSI

2

Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang

digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban

tekan.

Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau

niaga dengan sistem suspensi dependen.

Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar

spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu

berat.

2. Peredam kejut (Shock Absorber)

Peredam kejut berfungsi untuk meredam beban kejut atau goncangan atau

getaran yang diterima pegas.

3. Lengan suspensi (Suspension Arm)

Lengan suspensi atau suspension arm hanya terdapat pada sistem suspensi

dependen, terpasang pada bodi atau rangka kendaraan, berfungsi untuk

memegang rangka roda kendaraan. Pergerakan yang komplek pada roda agar

dapat sinkron dengan pergerakan pergerakan lengan suspensi maka terdapat

ball joint pada pengikatan lengan suspensi dengan rangka roda.

4. Ball Joint

Ball joint berfungsi menerima beban vertikal maupun lateral dan sebagai

sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok.

5. Strut bar

Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau

mundru pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atu

dorongan akibat terjadinya pengereman.

6. Stabilizer Bar

Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya

setrifugal pada saat kendaraan membelok.

7. Lateral Control Rod

Lateral Control Rod berfungsi untuk menahan axle pada posisinya terhadap

beban dari samping.

Page 3: SUSPENSI

3

8. Bumper

Bumper berfungsi sebagai pelindung frame, axle, shock absorbser dan lain-

lain pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas maksimum

D. JENIS-JENIS SUSPENSI

Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu:

1. Sistem Suspensi Rigid (Dependen)

Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros

kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam

kejut dan lengan kontrol (control arm).

Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang

sebagian besar kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini,

sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda

belakang. Rigid suspension mempunyai 2 model konstruksi yaitu :

a) Suspensi model rigid dengan pegas daun

Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallelantara rangka

dengan poros belakang, sehingga tenaga yang dihasilkan oleh motor

dipindahkan ke roda-roda melalui poros yang berputar dalam rumah.

Sedangkan beban kendaraan yang didukung oleh rangka mobil diteruskan

ke rumah poros melalui pegas daun

Gambar 1. Suspensi model rigid dengan pegas daun

Page 4: SUSPENSI

4

Kerjanya :

Bila roda-roda belakang menerima kejutan dariPermukaan jalan maka

diteruskan kerumah poros belakang yang mengakibatkan pegas daun terjadi

pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip mendekati lurus

(pemegasan pegas daun) yang konstruksinya dilengkapi dengan ayunan

pegas Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun yang berlebihan

maka suspensi ini dilengkapi peredan getaran yang dipasangkan antara

penopang pegas daun dengan (frame).

b) Suspensi model rigid dengan pegas ulir

Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan dan menahan

beban tegak lurus, tetapi tidak dapat menahan gaya samping atau tekanan

samping. Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang, harus

dilengkapi komponen yang lain seperti : laterar rod dan stabilisator.

Gambar 2. Suspensi model rigid dengan pegas ulir

Kerjanya :

Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan akan

diteruskan kerumah poros roda belakang yang mengakibatkan pegas koil

mengalami pemendekan dan pemanjangan (konstanta pegas) untuk

mengurangi ayunan pegas (oksilasi) yang berlebihan pada suspensi ini

dilangkapi peredam getaran yang dipasangkan antara rumah poros dengan

kerangka (frame) kendaraan.

Page 5: SUSPENSI

5

2. Sistem Suspensi Model Bebas (Independen)

Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-

masing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan

lengan suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau

getaran pada salah satu roda tidak memengaruhi roda yang lain.

Umumnya kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua

poros rodanya, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini

pada roda depan sedangkan pada poros roda belakang menggunakan sistem

suspensi dependen pada poros roda belakang. Tipe MacPherson strut dan

double-wishbone termasuk dalam jenis sistem ini.

Independent Suspension

Sebatang poros depan yang dipasang pada bodi dengan menggunakan

pegas daun digantikan dengan suspensi independen untuk tiap roda depan

pada mobil. Hal tersebut menghasilkan pengemudian yang lebih baik serta

meningkatkan kualitas pengendaraan.

Pada sistem suspensi independen, tiap roda dihubungkan pada bodi oleh

penghubung dan pegasnya sendiri, sehingga gerakan tiap roda tidak

berpengaruh terhadap gerakan roda lain. Suspensi independen membantu

menjaga level pengendaraan mobil pada jalanan yang bergelombang. Terdapat

beberapa jenis independent suspension sebagai berikut.

Gambar 3. Independent Suspension

Page 6: SUSPENSI

6

a) Suspensi wishbone pegas coil

Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang dipasangkan diantara

lengan bawah (lower arm) dan lengan atas (upperarm).

Gambar 4. Suspensi wishbone pegas coil

Suspensi ini mempunyai sifat :

Desain yang kompak dari pegas hasil, sangat cocok digunakan untuk

system suspensi roda depan.

Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang dipasangkan pada

knuckle kemudi menggunakan sambungan peluru, sehingga

memungkinkan arm dapat bergerak ke atas dank ke bawah mengikuti

gerakan roda.

Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian ujung lengan atas

dan bawah dipasang menggunakan sambungan peluru, sehingga

memungkinkan knuckle kemudi dapat diarahkan.

Kerjanya :

Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka pegas

koil menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan pegas

Lengan atasBodi (frame)

Knuckle kemudi

Sambungan peluru atas

Kerangka (frame)

Pegas koil

Bantalan lengan atas

Peredam getaran

Bantalan lengan bawah

T barLengan bawah

Sambungan peluru bawah

Penahan benturan

Page 7: SUSPENSI

7

mengalami pemendekan dan pemanjangan sesuai dengan kemampuan

pemegasan (konstanta pemegasan).

b) Suspensi wishbone pegas torsi

Suspensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang dipasangkan

diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka kendaraan.

Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm) berbentuk lurus,

salah satu ujung lengan bawah dipasang knuckle kemudi dengan

sambungan peluru sedangkan ujung yang lain dipasangkan pada kerangka

kendaraan. Lengan melintang dan kelengkapannya berfungsi meneruskan

beban kendaraan keroda dan mengontrol gerakan samping, lengan ini

bersama-sama batang penahan (strut bar) berfungsi mencegah perubahan

jejak roda-roda depan.

Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan yang tidak

menggunakan pegas koil ataupun pegas atau pegas daun pada suspensi

depan.

Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya dipasang pada

kerangka kendaraan, sedangkan ujung depannya dipasangkan pada

Lengan atas

Peredam getaran

stabiliser

Pengikat bodi (frame)

Pegas torsi

Spindle roda

Lengan bawah

Page 8: SUSPENSI

8

lengan bawah (lower arm) dan kedua tempat pemasangannya dibuat

mati.

Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran karena batang

torsi dibuat dari baja yang mempunyai elastisitas tinggi

Kerjanya :

Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan dan

diteruskan ke lower arm maupun upper arm melalui knuckle kemudi. Gaya

yang diterima lower arm ditahan dengan kemampuan puntiran pegas torsi

yang dipasangkan antara lower arm dengan kerangka (frame). Untuk

memperhalus proses pemegasan (puntiran) pegas torsi maka peredam

getaran dipasangkan untuk memperhalus proses pemegasan yang

dipasangkan antara lower arm dengan frame kendaraan.

c) Suspensi Mac pherson

Suspensi ini pegas koil dipasangkan menjadi satu kesatuan dengan shock

absorber menggunakan lengan bawah (lower arm) sebagai dudukan

komponennya.

Gambar 5. Suspensi mac pherson lengan “melintang”

Bantalan atasPenutup debu

Pegas koil

Pengantar dan perapat batang piston

Batang piston

Reservoir

Piston

Silinder tekanan

spindleKatup kontrol

Sambungan peluru bawah

Strut barLengan bawah

Bodi ( frame)

Page 9: SUSPENSI

9

Kerjanya :

Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan akan

diteruskan ke lower arm melintang sehingga mengakinatkan terjadinya

pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasangkan antara

peredam getaran dengan kerangka (frame). Untuk memperhalus proses

pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan maka peredam kejut

dipasangkan bersama pegas koil antara lower arm dengan rangka (frame).

Ada dua macam konstruksi suspensi mac pherson yaitu dengan lengan

“melintang” dan lengan “L”.

1) Suspensi mac pherson lengan “L”

Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm) berbentuk “L”

yang digunakan pada roda sebagai penggerak (front wheel drive)

dengan engine di depan (front engine), Lengan bawah “ L “

mempunyai dua tempat pemasangan pada kerangka yang masing-

masing dipasangkan menggunakan bushing karet, dengan dua tempat

pemasangan terpisah yang berfungsi untuk mencegah gerakan dari arah

samping dan gerakan aksial roda. Oleh karena itu suspensi jenis ini

tidak memerlukan lagi batang penahan (sturt bar).

Gambar 6. Suspensi mac pherson lengan “L”

Pegas koil

Dudukan pegas

Penutup debu

Penopang atas

Rem cakram

Hub roda

Knuckle arm

Peredam getaran

Dudukan pegas

Batang piston

Poros penggerak roda

Pemasangan lengan bawah

Penahan bentur

Lengan bawah

Page 10: SUSPENSI

10

Kerjanya :

Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan maka

akan diteruskan ke lower arm “L” mengakibatkan terjadinya

pemendekan dan pemanjangan pada pegas koil yang dipasangkan antara

peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan. Untuk

memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang

berlebihan peredam getaran dipasangkan bersaman pegas koil antara

lower arm “L” dengan rangka (frame) kendaraan .

2) Konstruksi jenis suspensi independen belakang.

Suspensi jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri dipasangkan

secara terpisah, sehingga roda dapat bekerja sendiri bila menerima

kejutan dari permukaan jalan.

Ada dua macam konstruksi suspensi independent belakang yaitu :

Suspensi mac pherson penggerak roda depan dan suspensi mac pherson

penggerak roda belakang.

a) Suspensi mac pherson penggerak roda depan.

Suspensi jenis ini dilengkapi lengan bawah (lower arm) dan

Lengan penopang (strut bar).

Gambar 7. Suspensi mac pherson penggerak roda depan

Pembatas peredam

Penahan pegas bawah

Peredam getaran

Tromol rem

Lengan bawah

Knuckle arm

Stabilisator

Strut bar

Pegas koil

Pemasangan lengan bawah

Pegas koil

Rangka (frame)

Page 11: SUSPENSI

11

Suspensi ini mempunyai sifat :

Pemasangan ujung lengan bawah (lower arm) dengan rangka silang

kendaraan menggunakan bhusing karet sedangkan ujung yang

lainnya dipasangkan pada knuckle kemudi.

Batang penopang (strut bar) dipasangkan antara kerangka dengan

lengan control bawah yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya

gaya lateral yang berlebihan.

Kerjanya :

Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan

akan diteruskan ke lower arm yang mengakibatkan terjadinya

pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasang antara

peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan. Untuk

memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang

berlebihan peredam getaran dipasangkan bersama pegas antara

lower arm dengan rangka (frame) kendaraan.

Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi

Suspensi jenis ini menggunakan poros kaku (rigid) berbentuk “ U “

yang didalamnya dipasangkan batang torsi akan bekerja secara

puntiran saat terjadi gerakan roda.

Gambar 8. Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi

Penguat porosBatang torsi

Batang lateral

Peredam getaran

Pegas koil

Lengan suspensi

Page 12: SUSPENSI

12

Suspensi ini mempunyai sifat :

Poros semi rigid bersama batang pegas torsi bekerja secara aktif

sebagai suspensi.

Pegas koil berfungsi menyempurnakan momen suspensi agar dapat

mengurangi roling body, hingga menghasilkan pengemudian yang

stabil.

Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan suspensi diteruskan

kedalam gerakan puntiran aksel belakang. Puntiran ini sangat

menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan lengan-lengan

suspensi.

Kerjanya :

Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan

akan diteruskan ke rumah poros, lengan suspensi sehingga

mengakibatkan bagian ini bersama pegas koil berayun terhadap

rangka (frame) kendaraan. Untuk memperhalus proses pemegasan

dan ayunan (oksilasi) yang berlebihan pegas koil bersama dengan

peredam getaran dipasang antara rumah poros roda belakang

dengan rangka (frame) kendaraan.

b) Suspensi mac pherson penggerak roda belakang.

Suspensi jenis ini dilengkapi dengan lengan control bawah (lower

arm) dan lengan control atas (upper arm) hingga dapat berayun

secara bebas bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan.

Suspensi ini juga disebut aksel berayam.

Page 13: SUSPENSI

13

Gambar 9. Suspensi mac pherson penggerak roda belakang

Suspensi ini mempunyai sifat :

Poros (aksel) roda dibuat terpisah, hingga poros dapat barayun

bebas , pertemuan kedua bagian poros bekerja sebagai tumpuan.

Differensial ditempatkan pada bagian rangka silang body

kendaraan. Berat body kendaraan dan komponen yang lain

ditopang oleh pegas suspensi

Ujung bawah mac pherson dipasang pada lengan kontrol atas dan

bawah juga lengan jejak.

Ujung lengan jejak, lengan control atas dan control bawah yang

lain dipasangkan pada kerangka body kendaraan

Kerjanya :

Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan

akan diteruskan ke lower arm dan upper arm sehinga pegas koil

mac pherson mengalami memendekan dan pemanjangan. Untuk

Rangka silang

DeferensialPenopang Pegas atas

Lengan atas

Stabilisatoror

Strut bar

Lengan Bawah

Peredamgetaran

Page 14: SUSPENSI

14

memperhalus proses pemegasan pegas koil dan ayunan (oksilasi)

yang berlebihan pegas koil bersama dengan kejut dipasang antara

lower arm dengan rangka (frame)

Suspensi depan

Tipe machpherson

Gambar 10. Tipe machpherson

ini adalah suspensi tipe bebas, perhatikan kanan dan kiri roda tidak saling

menopang, setiap roda diberikan lengan (bagian bawah) + pegas + shock

absorber. Bagian tengah adalah bagian yang menempel kebody atau chasis

kendaraan. Konstruksinya tidak terlalu rumit dan hanya digunakan pada

kendaraan ringan seperti sedan.

Tipe machpherson dengan lengan berbentuk L

Gambar 11. Tipe machpherson dengan lengan berbentuk L

Bedanya dari yang machpherson biasa adalah adalah tanpa adanya stut bar. Mobil

sedan sering menggunakan tipe ini.

Page 15: SUSPENSI

15

Tipe double wishbone dengan pegas coil

Gambar 12. Tipe double wishbone dengan pegas coil

Suspensi ini memiliki kekuatan yang kokoh karena ada 2 lengan, bagian atas dan

bawah, dengan begitu tekanan dari samping atas maupun depan dapat teredam

dengan baik. Biasa dipakai pada kendaraan penumpang.

 Tipe double wishbone dengan pegas batang torsi

Gambar 13. Tipe double wishbone dengan pegas batang torsi

Pegas digantikan oleh pegas torsi yang berbentuk seperti pipa bulat memanjang,

cara kerjanya dia akan berputar saat berpegas, daya putar balik itu merupakan

daya pegasnya. Izusu panther memakai suspensi ini.

Page 16: SUSPENSI

16

Pegas daun paralel

Gambar 14. Pegas daun paralel

Sering dipakai pada kendaraan berat atau bermuatan. Ini adalah suspensi bila

kendaraan ini berpenggerak roda depan.

Suspensi belakang

Tipe daun pegas paralel

Gambar 15. Suspensi belakang tipe daun pegas paralel

Tipe ini dipakai pada kendaraan yang menekankan kekuatan atau kendaraan

angkutan barang. Misalnya : truk dan bis.

Page 17: SUSPENSI

17

Tipe 4 link

Gambar 16. Suspensi belakang tipe 4 link

Ada 4 titik penopang yang membantu suspensi ini, lengan atas, lengan bawah,

lateral control rod dan stabilizer. Cukup nyaman, walaupun dengan gardan

konvesional sedan lama sering menggunakan ini.

Tipe semi trailing

Gambar 17. Tipe semi trailing

Suspensi ini tergolong kuat. Sehingga kendaraan penumpang sering

mengaplikasikannya.

 

Page 18: SUSPENSI

18

Double wishbone

Gambar 18. Double wishbone

Suspensi ini cukup kuat, sehingga banyak digunakan pada kendaraan penumpang.

Tipe strut dual link

Gambar 19. Tipe strut dual link

Tipe ini lumayan lentur, lumayan nyaman, dan konstruksi ringan.

Page 19: SUSPENSI

19

Trailing arm dengan twist beam

Gambar 20. Trailing arm dengan twist beam

Model sederhana tetapi dengan kualitas redaman cukup baik dan ringan. Tipe

pegas daun paralel dengan helper spring.

Gambar 21. Tipe pegas daun paralel dengan helper spring.

Merupakan suspensi kendaraan bermuatan besar.

E. SHOCK ABSORBER

Shock absorber merupakan komponen yang berguna untuk meredam gaya

osilasi dari pegas. Shock absorbers berfungsi untuk memperlambat dan

mengurangi besarnya getaran gerakan dengan mengubah energi kinetik dari

gerakan suspensi menjadi energi panas yang dapat dihamburkan melalui cairan

hidrolik.

Peredam kejut (shock absorber) pada mobil memiliki komponen pada

bagian atasnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka

kendaraan. Bagian bawahnya, terpasang dengan silinder bagian bawah yang

dipasangkan dengan as roda. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang

bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini

membantu untuk mengendalikan guncangan pada roda.

Page 20: SUSPENSI

20

Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod dan tabung.

Piston adalah kmponen dalam tabung shock absorber yang bergerak naik turun di

saat shock absorber bekerja. Sedangkan tabung adalah tempat dari minyak shock

absorber dan sekaligus ruang untuk piston bergerak naik turun. Dan yang terakhir

adalah piston rod adalah batang yang menghubungkan piston dengan tabung

bagian atas (tabung luar) dari shock absorber. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 22. Struktur dan fungsi shock absorber

Shock absorbers bekerja dalam dua siklus yakni siklus kompresi dan siklus

ekstensi.

1. Siklus kompresi (penekanan)

Saat shock absorber ditekan karena gaya osilasi dari pegas suspensi,

maka gerakan yang terjadi adalah shock absorber mengalami pemendekan

ukuran. Siklus kompresi terjadi ketika piston bergerak ke bawah, menekan

fluida hidrolik di dalam ruang bawah piston. Dan minyak shock absorber yang

berada dibawah piston akan naik keruang atas piston melalui lubang yang ada

pada piston. Sementara lubang kecil (orifice) pada piston tertutup karena katup

menutup saluran orifice tersebut. Penutupan katub ini disebabkan karena

peletakan katup yang berupa membran (plat tipis) dipasangkan dibawah

piston, sehingga ketika minyak shock absorber berusaha naik ke atas maka

katup membran ini akan terdorong oleh shock absorber dan akilbatnya

menutup saluran orifice. Jadi minyak shock absorber akan menuju ke atas

melalui lubang yang besar pada piston, sementara minyak tidak bisa keluar

melalui saluran oriface pada piston. Pada saat ini shock absorber tidak

Page 21: SUSPENSI

21

melakukan peredaman terhadap gaya osilasi dari pegas suspensi, karena

minyak dapat naik ke ruang di atas piston dengan sangat mudah.

2. Siklus ekstensi (memanjang)

Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan begerak dari bawah

naik ke atas. Gerakan naik piston ini membuat minyak shock absorber yang

sudah berada diatas menjadi tertekan. Minyak shock absorber ini akan mencari

jalan keluar agar tidak tertekan oleh piston terus. Maka minyak ini akan

mendorong katup pada saluran oriface untuk membuka dan minyak akan

keluar atau turun ke bawah melalui saluran oriface. Pada saat ini katup pada

lubang besar di piston akan tertutup karena letak katup ini yang berada di atas

piston. Minyak shock absorber ini akan menekan katup lubang besar, piston

ke bawah dan mengaakibat katup ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface

membuka karena letaknya berada di bawah piston, sehingga ketika minyak

shock menekan ke bawah katup ini membuka. Pada saat ini minyak shock

absorber hanya dapat turun ke bawah melalui saluran orifice yang kecil.

Karena salurannya yang kecil, maka minyak shock absorber tidak akan bisa

cepat turun ke bawah alias terhambat. Di saat inilah shock absorber

melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.

Tipikal mobil atau truk ringan akan memiliki lebih banyak perlawanan

selama siklus ekstensi daripada siklus kompresi. Semua peredam kejut modern

adalah kecepatan sensitif suspensi semakin cepat bergerak, semakin banyak

perlawanan yang shock breker sediakan. Hal ini memungkinkan guncangan

untuk menyesuaikan diri dengan kondisi jalan dan untuk mengontrol semua

gerakan yang tidak diinginkan yang dapat terjadi dalam kendaraan yang

bergerak.

Cara kerja dari shock absorber tersebut di atas merupakan shock

absorber yang bertipe single action, sedangkan untuk shock absorber bertipe

double action tidak menggunakan saluran besar pada piston, kedua-duanya

hanya berupa saluran orifice saja. Sehingga saat kompresi, shock absorber

akan melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi. Secara

sederhana shock absorber merupakan pengaplikasian dari gerak osilasi

harmonic yang teredam.