survei konsumsi makanan individu studi …...menjadi salah satu dasar kebijakan kementerian...

150
KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Lampung SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI DIET TOTAL 2014

Upload: others

Post on 29-Feb-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

KEMENTERIAN KESEHATAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

Lampung

SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU

STUDI DIET TOTAL 2014

Page 2: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

DAFTAR ISI

Serealia dan olahannya Susu dan olahannya

Umbi dan olahannya Minyak, lemak, dan olahannya

Kacang-kacangan dan olahannya Gula dan konfeksionari

Sayur dan olahannya Bumbu

Buah-buahan dan olahannya Minuman

Daging dan olahannya Makanan komposit

Jeroan dan olahannya Air

Ikan dan olahannya Suplemen

Telur dan olahannya

Latar Belakang dan Metode

Analisa per Kelompok Bahan Makanan:

Page 3: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

DAFTAR ISI

Klasifikasi tingkat kecukupan energi

Klasifikasi tingkat kecukupan protein

Tingkat kecukupan:

Analisa per Kelompok Umur:

Konsumsi pada kelompok umur 0-59 bulan

Konsumsi pada kelompok umur 5-12 tahun

Konsumsi pada kelompok umur 13-18 tahun

Konsumsi pada kelompok umur 18-55 tahun

Konsumsi pada kelompok umur > 55 tahun

Page 4: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan

dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat

peraturan dalam rangka menguatkan program pangan, gizi

dan kesehatan masyarakat, berdasarkan kecukupan dan

keamanan makanan yang dikonsumsi masyarakat

Pemerintah Provinsi Lampung dapat membandingkan

konsumsi zat gizi penduduk antar provinsi di Indonesia,

sehingga dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan serta

menangani permasalahan dalam bidang kesehatan.

Tujuan Survei Konsumsi Makanan Individu

Page 5: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Metode

• disain potong lintang

• Tingkat keterwakilan 33 provinsi Sampel

• Recall 1 x 24 jam

• Konsumsi Individu Wawancara

• Bahan Makanan menjadi 17 kelompok

• Individu menjadi 5 kelompok umur Analisis

Page 6: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

PROVINSI Aceh Jawa Barat Kalimantan Timur & Kalimantan Utara

Sumatera Utara Jawa Tengah Sulawesi Utara

Sumatera Barat di. Yogyakarta Sulawesi Tengah

Riau Jawa Timur Sulawesi Selatan

Jambi Banten Sulawesi Tenggara

Sumatera Selatan Bali Gorontalo

Bengkulu Nusa Tenggara Barat Sulawesi Barat

Bangka Belitung Nusa Tenggara Timur Maluku

Lampung Kalimantan Barat Maluku Utara

Kepulauan Riau Kalimantan Tengah Papua Barat

DKI Jakarta Kalimantan Selatan Papua

Page 7: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Serealia dan olahannya

Page 8: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Serealia dan Olahannya (gram), 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Beras Terigu Mie Olahan Terigu Olahan Beras Jagung dan Olahan

Lainnya

99.3

21 16 14.3

5 4.5 1

Page 9: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Serealia dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Beras Mie Olahan Terigu Terigu Olahan Beras Jagung dan Olahan

Lainnya

193.6

20.9 6.9 6.2

1.8 1.2 0.3

Page 10: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Serealia dan Olahannya (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Beras Olahan Beras

Terigu Olahan Terigu

Mie Jagung dan

Olahan Lainnya

68.4

1.7 3.9

20 32.2

0.8 2.3

148.9

1.7 7.7 17.1

45.6

1.3 1.4

181.5

2.7 6.1 8.3 30.5

1.5 0.5

214

1.9 6.3 4.1 16.6

1.2 0

192.2

0.5 5.5 5.5 7.4

1.2 0

Page 11: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Serealia dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Papua

Maluku

Papua Barat

Sulawesi Utara

DI Yogyakarta

Lampung

Kalimantan Timur

Riau

Bali

Jawa Tengah

Kalimantan Tengah

Jawa Timur

Nusa TenggaraTimur

Jambi

Indonesia

Sumatera Utara

Sumatera Selatan

Jawa Barat

Kalimantan Selatan

Banten

Bengkulu

Kalimantan Barat

Gorontalo

Sumatera Barat

Kepulauan Riau

Aceh

Maluku Utara

DKI Jakarta

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Bangka Belitung

Sulawesi Barat

Sulawesi Selatan

Nusa Tenggara Barat

135.6

200.2

208.8

215.3

222.9 231.6

238.4

241.9

243.5

246.5

248.7

251.4

253

256.2 257.7

261.8

263.2

263.7

265.8

266.6

270.1

271.1

271.2

271.4

275.7

277.3

278.3

278.6 280.5

281.5

284.3

294.7

301

302.2

Page 12: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Umbi dan olahannya

Page 13: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Umbi dan Olahannya (gram), 2014

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Singkong dan Olahan

Kentang dan Olahan Sagu dan Olahan Ubi jalar Umbi lainnya

8.7

6.3

1.6

1

0.1

Page 14: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Umbi dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

1

2

3

4

5

6

7

Singkong dan Olahan

Kentang dan Olahan Ubi jalar Sagu dan Olahan Umbi lainnya

6.2

2.6

1.2

0.6

0.2

Page 15: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Umbi dan Olahannya (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Singkong dan Olahan

Ubi jalar Kentang dan

Olahan Sagu dan Olahan Umbi lainnya

2.3

0

1.9

0 0

3.5

1.5

4.1

0.8

0

5.6

0.5

2.4

1

0

6

1.2 2.4

0.6 0.2

11

2.1 2.5

0.1 0.7

Page 16: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Umbi dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Gorontalo

Sulawesi Barat

Aceh

Bengkulu

Kalimantan Barat

Sumatera Utara

Lampung

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Selatan

Kepulauan Riau

Sulawesi Tenggara

Bali

Sulawesi Selatan

Riau

Sumatera Selatan

Banten

Jambi

Jawa Timur

Jawa Tengah

Jawa Barat

Bangka Belitung

Sulawesi Tengah

Maluku Utara

Sumatera Barat

DKI Jakarta

DI Yogyakarta

Nusa TenggaraTimur

Papua Barat

Indonesia

Maluku

Papua

4.7 5.8

6.7

8.5

9.6

10 10.6 11.3

12.8

13.3

14.3

14.6

14.9

15.2

15.3

16.1

16.2 17.4

18.9

21.4

21.8

23.6

23.8

25.1

25.3

27.5

28.4 32.2 32.6

44.9

66.9 109.5

117.9 498.2

Page 17: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Kacang-kacangan dan olahannya

Page 18: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Kacang-kacangan dan Olahannya (gram), 2014

0

10

20

30

40

50

60

Kacang Kedelai dan Olahan

Kacang Tanah dan Olahan

Biji-bijian dan Olahan Kacang lainnya dan Olahan

56.2

4.9 1.4 0.9

Page 19: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Kacang-kacangan dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

10

20

30

40

50

60

Kacang Kedelai dan Olahan

Kacang Tanah dan Olahan

Biji-bijian dan Olahan Kacang lainnya dan Olahan

59.6

1.1 0.3 0.2

Page 20: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Kacang-kacangan dan Olahannya (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Kacang Kedelai dan Olahan Kacang Tanah dan

Olahan Biji-bijian dan Olahan

37.2

0 0.3

47.9

0.3 0.3

59.6

0.2 0.1

62.1

0.4 0.2

64.5

0.2 0.1

Page 21: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Kacang dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Maluku Utara

Sulawesi Barat

Sulawesi Utara

Maluku

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Aceh

Sumatera Utara

Nusa TenggaraTimur

Papua Barat

Bangka Belitung

Papua

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kepulauan Riau

Riau

Bengkulu

Kalimantan Timur

Sumatera Selatan

Jambi

Sumatera Barat

Nusa Tenggara Barat

Bali

Banten

Indonesia

Lampung

Jawa Barat

DKI Jakarta

DI Yogyakarta

Jawa Tengah

Jawa Timur

5.2 8.7

9

9.5

11.9

13.6

15

16.3

17

17.2

17.8

18

18.6

19

19.4

22.2

26.5 28.4

31.1

34.5

34.7

35.7

35.9

36.2

45.2

51.5

52.1 56.7

61.2 64.8

66.9

79.5

89.3

96.9

Page 22: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Sayur dan olahannya

Page 23: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Sayur dan Olahannya (gram), 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4

80.7

0.3 0 0

Page 24: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Sayur dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

Sayuran Daun Sayuran Buah/ Sayuran Akar

Sayuran Polong Sayuran lainnya

63.7

0.1 0 0

Page 25: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Sayur dan Olahannya (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Sayuran Daun Sayuran Buah/ Sayuran Akar Sayuran Polong

Sayuran lainnya

15.5

0 0

0

42.1

0.2 0

0

52.5

0 0

0

71.9

0.1 0

0

71

0.2 0

0

Page 26: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Sayur dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Kalimantan Selatan

Maluku Utara

Maluku

Sulawesi Barat

Sumatera Barat

Bangka Belitung

Jawa Barat

Riau

Gorontalo

Banten

Kalimantan Barat

Jawa Timur

Papua Barat

Sulawesi Selatan

Kepulauan Riau

Indonesia

Kalimantan Timur

Sumatera Selatan

DKI Jakarta

Sulawesi Utara

Aceh

Jambi

Sulawesi Tengah

Jawa Tengah

Lampung

Bali

Sumatera Utara

DI Yogyakarta

Kalimantan Tengah

Bengkulu

Papua

Sulawesi Tenggara

Nusa Tenggara Barat

Nusa TenggaraTimur

33.9 37.5

40.1

41.8

45.4

46.7

47

47.4

48.4

51.9

52.1

53.8

55.4

55.9

56 57.1

58.4 58.5

58.7

58.9

61.1

61.6

63

63.7 64.1

67.4

67.5

67.6 68

69.2

69.6

73.4

79

93.3

Page 27: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Buah-buahan dan olahannya

Page 28: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Buah-buahan dan Olahannya (gram), 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

Pisang Buah lainnya Jeruk Pepaya Mangga Semangka Buah Olahan

12.7

2.6 1.7

0.8

0.1 0 0

Page 29: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Buah-buahan dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Pisang Buah lainnya Jeruk Pepaya Semangka Mangga Buah Olahan

16.6

2.7 1.6

1.1 0.5 0.13 0

Page 30: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Buah-buahan dan Olahannya (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

5.8

0.1 0

0.3

0 0.3

13.9

1.1

0.03 2

0.4

3.5

13.3

1.1

0.26 0.9

0.1

2.7

16.8

1.9

0.15 1.2

0.6 2.7

24

1.6

0 0.8 1

2.7

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Page 31: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Buah dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Gorontalo

Kalimantan Tengah

Bengkulu

Sulawesi Tenggara

Lampung

Sulawesi Barat

Sumatera Utara

Jambi

Jawa Timur

Jawa Barat

Sulawesi Selatan

Riau

Sulawesi Tengah

Sulawesi Utara

Bangka Belitung

Kalimantan Barat

Indonesia

Kalimantan Selatan

Sumatera Selatan

Nusa TenggaraTimur

Kalimantan Timur

Sumatera Barat

Banten

Jawa Tengah

Kepulauan Riau

Nusa Tenggara Barat

Maluku

Aceh

Papua

DKI Jakarta

DI Yogyakarta

Bali

Maluku Utara

Papua Barat

11 14.2

19.9

21.1 22.6

24.1

24.8

26.8

27.5

29.8

30.2

31.3

31.8

32

32.6

32.7 33.5 33.6

34.6

35.1

35.3

37.3

37.6

37.9

40

42.5

44.2

45.5 45.8

50.3

51.6

61

64.5

77.9

Page 32: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Daging dan olahannya

Page 33: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Daging dan Olahannya (gram), 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

Daging Unggas Olahan Daging Sapi. Kerbau

Olahan Daging Unggas

Daging Kambing. Domba

Daging Sapi. Kerbau

Daging Babi dan Olahan

Daging Lainnya

12.9

3.8

1.1 0.9 0.7

0 0

Page 34: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Daging dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

Daging Unggas Daging Kambing. Domba

Olahan Daging Sapi. Kerbau

Daging Babi dan Olahan

Daging Sapi. Kerbau

Olahan Daging Unggas

Daging Lainnya

20.2

10.1

2.7 1.8

0.7 0.6 0

Page 35: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Daging dan Olahannya (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Daging Unggas Daging Sapi.

Kerbau Daging

Kambing. Domba

Olahan Daging Unggas

Olahan Daging Sapi.

Kerbau

Daging Babi dan Olahan

Daging Lainnya

11.4

0 1 3.6

3.3

0 0

26.1

1.4

13

2

4.9

3

0

21.3

0.3

4.5

0.9

5.5

2.6

0

21.1

0.9

11.7

0.1 2.2 1.8

0

13

0 2

0.1 0.3 0.1 0

Page 36: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Daging dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Maluku Utara

Sulawesi Barat

Maluku

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tengah

Gorontalo

Aceh

Nusa TenggaraTimur

Sulawesi Utara

Papua Barat

Lampung

Papua

Sumatera Utara

Sulawesi Selatan

Sumatera Selatan

Kalimantan Barat

Bengkulu

Jawa Timur

Jawa Tengah

Riau

Indonesia

Jambi

Jawa Barat

Kalimantan Timur

Sumatera Barat

Banten

Kalimantan Selatan

Bangka Belitung

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Tengah

DI Yogyakarta

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Bali

2.8 6.4

12.2

15.2

20.3

20.6

24

25.3

25.8

27.1 27.7 28.6

30.2

31.1

32.1

37.7

38.2 39.6

39.6

42.7 42.8

46.2

47.9

48.2

48.4

54.4

54.7

54.9 55.5

56.8

61.5

69.3

76.7

106

Page 37: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Jeroan dan olahannya

Page 38: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Jeroan dan Olahannya (gram), 2014

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

Lainnya Jeroan Unggas Jeroan hewan berkaki empat

0.6

0.4

0.2

Page 39: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Jeroan dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

Jeroan Unggas Lainnya Jeroan hewan berkaki empat

0.3 0.3

0.2

Page 40: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Jeroan dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung Menurut Kelompok Umur di Provinsi

Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Jeroan hewan berkaki empat Jeroan Unggas

Lainnya

0 0

0

0 0

0.3

0

0.2 0.2

0.4

0.3 0.3

0

0.5

0.2

Page 41: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Jeroan dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Papua

Nusa Tenggara Timur

Maluku

Sulawesi Barat

Maluku Utara

Sulawesi Utara

Gorontalo

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Aceh

Bangka Belitung

Papua Barat

Sumatera Utara

Sumatera Selatan

Lampung

Bengkulu

Sulawesi Tengah

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Kalimantan Barat

Kalimantan Timur

Kalimantan Selatan

Kepulauan Riau

Kalimantan Tengah

Jawa Timur

Bali

Indonesia

Jawa Tengah

Nusa Tenggara Barat

DI Yogyakarta

Jawa Barat

Banten

DKI Jakarta

0.1 0.1

0.1

0.1

0.1

0.2

0.4

0.4

0.5

0.5

0.5

0.5

0.6

0.6 0.7 0.7

0.8 0.9

1.1

1.3

1.3

1.6

1.7

1.8

2

2

2.1 2.1 2.1

2.4

3.1

3.4

3.4

7.8

Page 42: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Ikan dan olahannya

Page 43: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Ikan dan Olahannya (gram), 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Olahan Ikan Ikan Air Tawar Ikan Laut Udang. Kepiting dan Olahan

Cumi. Kerang. Keong dan

Olahan

Hewan Air lainnya

19

13.4 11.5

2.4

0.3 0.1

Page 44: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Ikan dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

30

35

Ikan Air Tawar Ikan Laut Olahan Ikan Udang. Kepiting dan Olahan

Cumi. Kerang. Keong dan

Olahan

Hewan Air lainnya

32.4

20.8

10.7

1.7 0.4 0.1

Page 45: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Ikan dan Olahannya (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur hari di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5-12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Ikan Laut Olahan Ikan

Ikan Air Tawar Udang.

Kepiting dan Olahan

Cumi. Kerang. Keong dan

Olahan

Hewan Air lainnya

15.4

3.1

23.5

1.7 0.8

0

16.9

7.9

34.7

1.3 1.1

0.2

20.5

8.7

27.9

2.4

0 0

22.6

11.8

32.8

1.9 0.2 0.1

18.2

12.3

35.6

0.9 0.9

0

Page 46: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Ikan dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

DI Yogyakarta

Jawa Tengah

Jawa Barat

DKI Jakarta

Bali

Jawa Timur

Nusa Tenggara Timur

Banten

Lampung

Indonesia

Nusa Tenggara Barat

Papua

Sumatera Barat

Bengkulu

Jambi

Sulawesi Selatan

Sumatera Selatan

Riau

Papua Barat

Kalimantan Barat

Sumatera Utara

Kalimantan Timur

Sulawesi Tengah

Kepulauan Riau

Sulawesi Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Gorontalo

Bangka Belitung

Sulawesi Tenggara

Aceh

Maluku

Sulawesi Utara

Maluku Utara

29.3 39.7

43.7

54.8

55.2

58.8

60

64.2 66.2

78.4 83

83.2

100

108.8

111.9

112.8

115.7 118.7

119

120.6

128.4

130.7

131.2

132.4

134.4

136.2

139.2

161.5 173.8

176.1

184.3

186

190.3

201.4

Page 47: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Telur dan olahannya

Page 48: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Telur dan Olahannya (gram), 2014

0

5

10

15

20

25

30

Telur Ayam Telur Lainnya Telur Bebek Olahan Telur

28.6

0.4 0.3 0

Page 49: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Telur dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Telur Ayam Telur Bebek Telur Lainnya Olahan Telur

17.5

0.2 0.2 0

Page 50: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Telur dan Olahannya (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur hari di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Telur Ayam Telur Bebek

Olahan Telur Telur Lainnya

27

0 0

0.3

21.3

0.3 0

0.4

18.2

0.3 0

0.1

17.3

0.1 0

0.2

12

0.3 0

0.2

Page 51: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Telur dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Nusa Tenggara Timur

Papua

Maluku

Maluku Utara

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat

Sulawesi Tengah

Papua Barat

Gorontalo

Sulawesi Tenggara

Nusa Tenggara Barat

Jawa Timur

Bengkulu

Bali

Sumatera Selatan

Lampung

Sulawesi Selatan

Jawa Tengah

Bangka Belitung

Sumatera Utara

Indonesia

Sumatera Barat

Aceh

Kalimantan Barat

Jambi

Riau

Kalimantan Tengah

Jawa Barat

Kalimantan Timur

DI Yogyakarta

Banten

Kepulauan Riau

Kalimantan Selatan

DKI Jakarta

3.5 5.7

6.5

6.5

6.6

8.1

8.7

9.2

9.6

11.7

12.9

15.7

16.1

17.2

17.4 18 18.1

19.1

19.2

19.5 19.7 19.9

20.3

20.3

21.2

21.2

21.7 24.1

26.2

26.7

26.8

26.9

27.5 34.7

Page 52: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Susu dan olahannya

Page 53: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Susu dan Olahannya (gram), 2014

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

Susu Kental manis

Susu Bubuk Susu Cair Susu Formula Balita

Olahan Susu Susu Formula Khusus

4.9

1.3

0.8 0.7 0.7 0.6

Page 54: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Susu dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2

Susu Kental manis

Susu Cair Susu Formula Balita

Olahan Susu Susu Bubuk Susu Formula Khusus

1.9

1

0.7

0.4

0.3 0.3

Page 55: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Susu dan Olahannya (gram) per orang per hari Menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Susu Kental manis Susu Bubuk

Susu Cair Susu Formula

Balita Susu Formula Khusus Olahan Susu

15.7

2.4

9.2

17.3

0 1.3

5.8

1.6 2.4

0.1

0 1.6

1.5

0.5 0.6

0 0 1

0.7 0 0.2

0 0.2 0.1

0.6 0 1.2

0 1.5

0

Page 56: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Susu Bubuk dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Nusa Tenggara Timur

Sulawesi Barat

Gorontalo

Papua

Sulawesi Tengah

Aceh

Maluku Utara

Sumatera Utara

Bengkulu

Jambi

Sulawesi Tenggara

Sumatera Selatan

Lampung

Sulawesi Utara

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Tengah

Jawa Timur

Maluku

Sulawesi Selatan

Kalimantan Barat

Papua Barat

Sumatera Barat

Indonesia

Riau

Bali

Jawa Tengah

Kalimantan Selatan

Jawa Barat

Kalimantan Timur

Banten

Bangka Belitung

DI Yogyakarta

DKI Jakarta

Kepulauan Riau

1.5 2.2

2.4

2.6

2.6

2.6

2.6

3

3.2

3.4

3.5

3.6 3.7 3.7

3.7

3.8

3.8 3.9

4

4.3

4.3

4.8 4.9

5.1

5.2

5.2

5.7

6 6.4

6.8

7

9.6

9.8

11.3

Page 57: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Susu Cair (ml) Menurut Provinsi, 2014

Nusa Tenggara Timur

Gorontalo

Kalimantan Barat

Papua

Sumatera Utara

Maluku

Lampung

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Barat

Bengkulu

Aceh

Papua Barat

Sulawesi Utara

Jambi

Sumatera Barat

Maluku Utara

Kalimantan Selatan

Sulawesi Selatan

Kepulauan Riau

Kalimantan Timur

Sumatera Selatan

Jawa Tengah

Nusa Tenggara Barat

Riau

Kalimantan Tengah

Indonesia

Jawa Timur

Bangka Belitung

DI Yogyakarta

Banten

Bali

Jawa Barat

DKI Jakarta

0 0.5

0.6

0.8

0.9

1 1 1.1

1.1

1.2

1.3

1.3

1.4

1.5

1.5

1.8

1.8 2.1

2.2

2.3

2.3

2.3

2.5

2.6

2.8

3.3 3.6 3.7

4.2

4.4

5.2

5.5

6.1

11.9

Page 58: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Minyak, lemak dan olahannya

Page 59: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Minyak, Lemak dan Olahannya (gram), 2014

0

5

10

15

20

25

Minyak Kelapa Sawit dan Minyak Kelapa

Kelapa dan Olahan Minyak Lainnya. lemak dan Olahan

21.6

18.5

0.2

Page 60: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Minyak dan Olahannya (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

Minyak Kelapa Sawit dan Minyak Kelapa

Kelapa dan Olahan Minyak Lainnya. lemak dan Olahan

21.6

18.5

0.2

Page 61: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Minyak dan Olahannya (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Minyak Kelapa Sawit dan Minyak

Kelapa

Kelapa dan Olahan Minyak Lainnya.

lemak dan Olahan

12

7.2

0.3

18.8

16

0.1

20.6

18.8

0.2

23

18.5

0.2

21.8 23.1

0.1

Page 62: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Minyak dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Nusa Tenggara Timur

Papua

Sulawesi Barat

Sulawesi Tenggara

Maluku Utara

Kalimantan Barat

Sulawesi Selatan

Bangka Belitung

Kalimantan Tengah

Nusa Tenggara Barat

Sulawesi Utara

Bali

Sumatera Selatan

Jawa Barat

Papua Barat

Kalimantan Timur

Banten

Kalimantan Selatan

Gorontalo

Jambi

Indonesia

Sulawesi Tengah

Riau

Bengkulu

Sumatera Utara

Aceh

Lampung

Maluku

Jawa Tengah

Jawa Timur

Kepulauan Riau

Sumatera Barat

DI Yogyakarta

DKI Jakarta

15.9 18.1

21.5

22.7

24.9

25.3

25.3

26.6

28.7

29.9

30.5

30.6

31.2

32

32.1

32.9

34.8 34.8

35.9

35.9 37.4 37.8

39

39.2

39.8

39.8 40.2

41.4 43

43.2

45.6

47.9

50.6

62.4

Page 63: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Gula dan konfeksionari

Page 64: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Gula dan Konfeksionari (gram), 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Gula Permen Coklat Lainnya (madu. Selai agar-agar. jely)

Sirup

71.6

2 0.7 0.7 0.3

Page 65: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Gula dan Konfeksionari (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

2

4

6

8

10

12

Gula Lainnya (madu. Selai agar-agar. jely)

Permen Coklat Sirup

11.5

0.3 0.2 0.2 0.1

Page 66: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Gula dan Konfeksionari (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Gula Permen

Sirup Coklat

Lainnya (madu. Selai agar-agar.

jely)

3.7

1.3

0 1.6

0.2

4.6

1.1

0.3 1 0.9

5.9

0.3 0

0.1 0.8

13.8

0 0 0.1

0.1

15

0 0 0

0

Page 67: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Gula dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014

Gorontalo

Papua

Nusa Tenggara Timur

Jawa Barat

Banten

Bali

Sulawesi Tenggara

Maluku

Lampung

Sulawesi Utara

Jambi

Sumatera Utara

Bengkulu

Sulawesi Barat

Riau

Sumatera Barat

Kalimantan Tengah

Kepulauan Riau

Kalimantan Timur

Indonesia

Sulawesi Tengah

Aceh

Nusa Tenggara Barat

Maluku Utara

Kalimantan Barat

Jawa Timur

Sumatera Selatan

Sulawesi Selatan

DKI Jakarta

Bangka Belitung

Papua Barat

Jawa Tengah

Kalimantan Selatan

DI Yogyakarta

8.8 9.2

10.8

11.3

11.6

11.7

12.1

12.2 12.3

13.2

13.2

13.2

13.4

13.6

14.6

15.3

15.4 15.5

15.7 15.7 15.7

15.8

15.9

16

16.3

16.3

16.4

17 18.8

19.1

21.4

23.1

24.9

31.8

Page 68: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Bumbu

Page 69: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Bumbu (gram), 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Garam Bumbu Basah Vetsin/ MSG/ Mecin

Bumbu Kering Bumbu Instan Bahan Tambahan

96.8 93.1

62.7

33.8

15.5

0.3

Page 70: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Bumbu (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Bumbu Basah Garam Vetsin/ MSG/ Mecin

Bumbu Instan Bumbu Kering Bahan Tambahan

15.8

3.5

0.6 0.6 0.6 0

Page 71: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Bumbu (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Garam Vetsin/ MSG/

Mecin Bumbu Instan Bumbu Kering

Bumbu Basah Bahan

Tambahan

1.7

0.2 0.3

0.2

7.7

0

3.1

0.5 0.7

0.4

13.4

0

3.3

0.5 1.1 0.4

14.4

0

3.7

0.7 0.5 0.7

17

0

3.5

0.6 0.3 0.7

16.3

0

Page 72: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Bumbu (gram) Menurut Provinsi, 2014

Nusa TenggaraTimur

Papua

Sulawesi Barat

Maluku

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Maluku Utara

Sulawesi Utara

Kalimantan Barat

Jawa Barat

Kalimantan Tengah

Sumatera Utara

Kalimantan Selatan

Bali

Gorontalo

Kalimantan Timur

Banten

Nusa Tenggara Barat

Indonesia

DI Yogyakarta

Lampung

Jawa Tengah

Papua Barat

Jawa Timur

Aceh

Sumatera Selatan

Bengkulu

Bangka Belitung

DKI Jakarta

Riau

Kepulauan Riau

Sumatera Barat

Jambi

8.7 9

10.3

10.7

11.8

12.3

13.4

13.5

16.2

17.5

17.6

18

18.1

18.4

18.9

19.3

19.5 19.9

20.2 20.4 20.6

21.1 21.7

22.5

22.7

23.9

24.1

24.8 26.5

27

29.4

30.5

32.2

33.6

Page 73: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Minuman

Page 74: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Minuman (gram), 2014

0

5

10

15

20

25

30

Kopi Bubuk Teh Instan / Daun Kering

Minuman Kemasan

Cairan

Minuman Serbuk

Minuman Berkarbonasi

Minuman Lainnya

Minuman Beralkohol

27.3

24

5.8

2 1.6

0.3 0

Page 75: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Minuman (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

Minuman Berkarbonasi

Minuman Kemasan

Cairan

Kopi Bubuk Teh Instan / Daun Kering

Minuman Beralkohol

Minuman Serbuk

Minuman Lainnya

12.8

6.2

4.5

1.4 1.3

0.3 0.2

Page 76: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Minuman (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

0.2 0.1

0.2 0.4

33.2

0 0

1.8 0.1 1.2

3.1

45.1

2.9

0

1.4 1.6 0.8 3.8

27.7

2

0

1.2 6.2

0.1

7.5 5

1.2 0.4

2.3 5.1

0.1

7.5

0 0.2 0

Page 77: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Minuman Serbuk (gram) Menurut Provinsi, 2014

Papua

Maluku Utara

Maluku

Sulawesi Barat

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sumatera Utara

Jambi

Riau

Aceh

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Nusa TenggaraTimur

Sulawesi Selatan

Sumatera Barat

Kalimantan Selatan

Papua Barat

Lampung

Sumatera Selatan

Bali

Bengkulu

Kalimantan Tengah

Kalimantan Barat

Jawa Timur

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Timur

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Kepulauan Riau

Indonesia

Bangka Belitung

DKI Jakarta

Banten

Jawa Barat

3.4 3.4

3.6

4

4.2

4.2

4.3

4.5

4.6

4.7

4.7

4.8

5.9

6.1

6.2

6.2

6.3 6.3

6.6

6.6

7

7.6

7.8

8

8.3

8.3

8.4

8.4 8.7 8.7

10.1

12.1

13.4

14.5

Page 78: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Makanan Komposit

Page 79: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Makanan Komposit (gram), 2014

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

0.07

0.08

0.09

0.1

Ayam goreng Pizza Burger Kentang oreng

0.1

0 0 0

Page 80: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Makanan Komposit (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

0.07

0.08

0.09

0.1

Ayam goreng Pizza Burger Kentang oreng

0.1

0 0 0

Page 81: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Makanan Komposit (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Ayam goreng Pizza

Burger

Kentang oreng

0 0

0 0

0.4

0 0

0

0 0

0 0

0.1

0 0

0

0.1

0 0

0

Page 82: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Makanan Komposit (gram) Menurut Provinsi, 2014

Papua

Sulawesi Barat

Lampung

Sulawesi Tenggara

Maluku Utara

Nusa TenggaraTimur

Maluku

Sulawesi Selatan

Sumatera Selatan

Nusa Tenggara Barat

Kepulauan Riau

Jawa Timur

Kalimantan Barat

Bengkulu

Sulawesi Tengah

Jawa Tengah

Gorontalo

Sulawesi Utara

Kalimantan Tengah

Aceh

Jambi

Sumatera Utara

Papua Barat

Sumatera Barat

Indonesia

Jawa Barat

Bangka Belitung

Riau

Kalimantan Selatan

Banten

DI Yogyakarta

Kalimantan Timur

DKI Jakarta

Bali

0 0

0.1 0.1

0.1

0.1

0.2

0.2

0.2

0.2

0.2

0.2

0.3

0.3

0.3

0.3

0.4 0.4

0.4

0.4

0.5

0.5

0.6

0.6 0.6

0.8

0.9

0.9 1.2

1.3

1.3

1.4

1.6

1.9

Page 83: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Air

Page 84: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Air (ml), 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Air Minum Air Minum Kemasan Bermerek Minuman cair kemasan pabrikan

98.4

7.5 7.4

Page 85: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Air (ml) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0.00

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

1,400.00

Air Minum Air Minum Kemasan Bermerek Minuman cair kemasan pabrikan

1,236.90

63.4 14.4

Page 86: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Air (ml) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Air Minum

Air Minum Kemasan Bermerek Minuman cair

kemasan pabrikan

702.7

61.5

33.2

1,009.70

50.1 48

1,115.70

46.7 29.7

1,338.60

64.5

6.6

1,262.00

85.1

0.2

Page 87: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Air (ml) Menurut Provinsi, 2014

Papua

Sulawesi Tenggara

Maluku

Bali

Nusa TenggaraTimur

Bengkulu

Kalimantan Selatan

Gorontalo

Sumatera Selatan

Aceh

Sumatera Utara

Sulawesi Barat

Kalimantan Tengah

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Maluku Utara

Jawa Tengah

Nusa Tenggara Barat

Kepulauan Riau

Papua Barat

Kalimantan Timur

Jawa Barat

Indonesia

Lampung

Kalimantan Barat

Jambi

Sumatera Barat

Banten

Jawa Timur

Sulawesi Selatan

Riau

DI Yogyakarta

Bangka Belitung

DKI Jakarta

938 986

1047

1077

1086

1147

1153

1159

1160

1166

1176

1191

1198

1208

1226

1230

1235 1263

1278

1294

1309

1313 1317 1319 1323

1325

1333

1341 1359

1406

1468

1495

1534

2225

Page 88: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Minuman Cair (ml) Menurut Provinsi, 2014

Maluku Utara

Maluku

Sumatera Utara

Gorontalo

Papua

Sulawesi Utara

Aceh

Nusa TenggaraTimur

Kalimantan Barat

Lampung

Sulawesi Tengah

Jawa Timur

Kalimantan Tengah

Jawa Tengah

Bengkulu

Kalimantan Selatan

Sulawesi Barat

Papua Barat

Jambi

Sumatera Barat

Sulawesi Tenggara

Sumatera Selatan

DI Yogyakarta

Bangka Belitung

Kalimantan Timur

Indonesia

Riau

Kepulauan Riau

Jawa Barat

Sulawesi Selatan

Bali

Banten

Nusa Tenggara Barat

DKI Jakarta

6.9 9.8

10

10.8

11.2

11.4

12.7

12.9

13.2 14.2 14.5

15.3

17

17.2

18.8

20.2

20.7 21

21.8

22.1

22.1

22.2

22.7

24.1

24.7 25

30.7

35.8 36.9

37.5

39.8

41.1

43.5

59.6

Page 89: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Suplemen

Page 90: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi Penduduk Provinsi Lampung yang Mengonsumsi Suplemen (gram), 2014

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

0.07

0.08

0.09

0.1

Jamu Tradisional Jamu Pabrikan Multi Vitamin Non Multi Vitamin Minuman Suplemen

0.1 0.1

0 0 0

Page 91: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Suplemen (gram) per orang per hari di Provinsi Lampung, 2014

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

0.5

Non Multi Vitamin Minuman Suplemen

Jamu Tradisional Multi Vitamin Jamu Pabrikan

0.5

0.1 0.1

0 0

Page 92: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Suplemen (gram) per orang per hari menurut Kelompok Umur di Provinsi Lampung, 2014

0 – 59 bln

5 – 12 thn

13 – 18 thn

19 – 55 thn

> 55 thn

Multi Vitamin Non Multi Vitamin Minuman

Suplemen Jamu Tradisional Jamu Pabrikan

0 0

0 0

0

0 0

0

0

0

0 0

0 0

0

0

0.9

0.1 0.1

0

0 0

0 0

0

Page 93: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Suplemen (gram) Menurut Provinsi, 2014

Maluku

Gorontalo

Bangka Belitung

Papua Barat

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Barat

Riau

Kalimantan Timur

Nusa TenggaraTimur

Papua

Kalimantan Barat

Aceh

Sumatera Utara

Banten

Sumatera Selatan

Nusa Tenggara Barat

Jawa Barat

Sulawesi Utara

Jambi

Sumatera Barat

Kalimantan Selatan

Sulawesi Selatan

Kepulauan Riau

Indonesia

Jawa Timur

Sulawesi Tengah

Jawa Tengah

Bali

Lampung

Bengkulu

Maluku Utara

DI Yogyakarta

Kalimantan Tengah

DKI Jakarta

0 0

0

0

0

0

0

0

0

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.2 0.3

0.3

0.3

0.3

0.3

0.3 0,3

0.4

0.5

0.5

0.5 0.6 0.6

0.7

0.7

1.1

1.6

Page 94: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata Konsumsi Jamu (gram) Menurut Provinsi, 2014

Maluku

Gorontalo

Bangka Belitung

Papua

Kalimantan Barat

Sulawesi Utara

Jambi

Kalimantan Tengah

Papua Barat

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Lampung

Sulawesi Tenggara

Banten

Jawa Barat

Kalimantan Selatan

Sulawesi Selatan

Bengkulu

Sulawesi Barat

Riau

Sumatera Selatan

Nusa Tenggara Barat

Kepulauan Riau

Sulawesi Tengah

Jawa Tengah

Maluku Utara

Indonesia

Jawa Timur

Bali

DI Yogyakarta

Kalimantan Timur

Nusa TenggaraTimur

DKI Jakarta

0 0

0

0

0

0

0

0

0.1

0.1

0.1

0.1 0.1

0.2

0.3

0.3

0.3 0.3

0.3

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4 0.4

0.5

0.5

0.6

0.7

1.1

1.9

Page 95: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Makanan komposit (gram)

Jamu (gram)

Suplemen (gram)

Jeroan dan olahannya (gram)

Susu cair (ml)

Susu bubuk (gram)

Minuman serbuk (gram)

Umbi/pati dan olahannya (gram)

Gula dan olahannya (gram)

Minuman cairan (ml)

Telur dan olahannya (gram)

Bumbu (gram)

Buah dan olahannya (gram)

Daging dan olahannya (gram)

Minyak dan olahannya (gram)

Kacang dan olahannya (gram)

Sayur dan olahannya (gram)

Ikan dan olahannya (gram)

Serealia dan olahannya (gram)

Air (ml)

0.1

0.1

0.6

0.7

1

3.7

6.3

10.6

12.3

14.2

18

21.1

22.6

27.7

40.2

61.2

64.1

66.2

231.6

1319

Rerata Konsumsi menurut Kelompok Bahan Makanan di provinsi Lampung, 2014

Page 96: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Klasifikasi tingkat kecukupan energi

Page 97: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan energi menurut provinsi, 2014

58.3

45.7

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Ace

h

Su

mat

era

Uta

ra

Su

mat

era

Bar

at

Ria

u

Jam

bi

Su

mat

era

Sel

atan

Ben

gku

lu

Lam

pu

ng

Ban

gka

Bel

itu

ng

Kep

ula

uan

Ria

u

DK

I Jak

arta

Jaw

a B

arat

Jaw

a Te

ng

ah

DI Y

og

yaka

rta

Jaw

a T

imu

r

Ban

ten

Bal

i

Nu

sa T

eng

gar

a B

arat

Nu

sa T

eng

gar

a T

imu

r

Kal

iman

tan

Bar

at

Kal

iman

tan

Ten

gah

Kal

iman

tan

Sel

atan

Kal

iman

tan

Tim

ur

Su

law

esi U

tara

Su

law

esi T

eng

ah

Su

law

esi S

elat

an

Su

law

esi T

eng

gar

a

Go

ron

talo

Su

law

esi B

arat

Mal

uku

Mal

uku

Uta

ra

Pap

ua

Bar

at

Pap

ua

Ind

on

esia

≥130% AKE 100 - <130% AKE 70 - <100%AKE < 70%AKE

Page 98: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan energi menurut provinsi, 2014

Provinsi < 70%AKE 70 - <100%AKE 100 - <130% AKE ≥130% AKE

Aceh 43.5 38.7 14 3.8

Sumatera Utara 50.2 33.4 12.1 4.3

Sumatera Barat 42.5 37.7 14.6 5.2

Riau 50.8 33.5 11.2 4.4

Jambi 50.4 33.9 11.5 4.3

Sumatera Selatan 46.1 33.1 15 5.8

Bengkulu 50.6 33.4 12.4 3.7

Bangka Belitung 58.3 31.2 8.4 2.1

Lampung 38.7 31.7 18.1 11.6

Kepulauan Riau 32.7 37.4 21.9 8.2

DKI Jakarta 28.8 37.1 21.7 12.4

Jawa Barat 45 33.2 15.2 6.7

Jawa Tengah 44 35.2 14.9 6

di Yogyakarta 41.6 35.9 16.5 6.1

Jawa Timur 45.6 33.7 14.7 5.9

Banten 42.6 35.4 16.3 5.8

Bali 40.9 34 17.5 7.6

Nusa Tenggara Barat 35.9 37.9 17.9 8.3

Nusa Tenggara Timur 59.9 29.4 7.9 2.8

Kalimantan Barat 48.9 30.5 14.2 6.4

Kalimantan Tengah 50.9 31.6 13.1 4.4

Kalimantan Selatan 42.4 34.5 16.1 7

Kalimantan Timur 48.8 31.1 13.4 6.7

Sulawesi Utara 61.7 27.6 8.3 2.4

Sulawesi Tengah 53.2 30.2 12.2 4.3

Sulawesi Selatan 44 34.4 15.1 6.4

Sulawesi Tenggara 47.8 33 14.7 4.4

Gorontalo 53.3 32.9 11.1 2.8

Sulawesi Barat 51.4 36.9 9.2 2.5

Maluku 55.8 29.8 10.3 4.1

Maluku Utara 45.7 36 13.1 5.2

Papua Barat 48.7 35.5 12.8 3

Papua 58.8 26.3 10.1 4.8

Indonesia 45.7 33.9 14.5 5.9

Page 99: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk provinsi Lampung berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan energi menurut kelompok umur, 2014

10.1

39.8

68.6 64

52

55.3

41

24.8 28.8

32.6

24.5

15.1

5.3 6.1

11.5 10.1

4 1.2 1.1 3.8

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

0 – 59 bln 5 – 12 thn 13 – 18 thn 19 – 55 thn > 55 thn

>=130 AKE

>=100 AKE - <130 AKE

70 - <100 AKE

< 70 AKE

Page 100: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk provinsi Lampung berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan energi menurut jenis kelamin, 2014

58.2 58.5

30.9 31.4

9 7.7 1.8 2.4

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Laki-laki Perempuan

>=130 AKE

>=100 AKE - <130 AKE 70 - <100 AKE

< 70 AKE

Page 101: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk provinsi Lampung berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan energi menurut tempat tinggal, 2014

51.2

60.9

34.9

29.9

11.1 7.4

2.8 1.8

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Perkotaan Perdesaan

>=130 AKE

>=100 AKE - <130 AKE

70 - <100 AKE

< 70 AKE

Page 102: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk provinsi Lampung berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan energi menurut kuintil indeks kepemilikan, 2014

67.2 59 56 57.3

51.6

27.3

31.3 32.5 30.8

33.8

4.4 8.5 8.9 9.6

10.8

1.1 1.2 2.2 2.3 3.7

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Terbawah Menengah Bawah Menengah Menengah atas Teratas

>=130 AKE

>=100 AKE - <130 AKE 70 - <100 AKE

< 70 AKE

Page 103: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Klasifikasi tingkat kecukupan protein

Page 104: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan protein, 2014

45.9

36.1

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Ace

h

Su

mat

era

Uta

ra

Su

mat

era

Bar

at

Ria

u

Jam

bi

Su

mat

era

Sel

atan

Ben

gku

lu

Lam

pu

ng

Ban

gka

Bel

itu

ng

Kep

ula

uan

Ria

u

DK

I Jak

arta

Jaw

a B

arat

Jaw

a Te

ng

ah

DI Y

og

yaka

rta

Jaw

a T

imu

r

Ban

ten

Bal

i

Nu

sa T

eng

gar

a B

arat

Nu

sa T

eng

gar

a T

imu

r

Kal

iman

tan

Bar

at

Kal

iman

tan

Ten

gah

Kal

iman

tan

Sel

atan

Kal

iman

tan

Tim

ur

Su

law

esi U

tara

Su

law

esi T

eng

ah

Su

law

esi S

elat

an

Su

law

esi T

eng

gar

a

Go

ron

talo

Su

law

esi B

arat

Mal

uku

Mal

uku

Uta

ra

Pap

ua

Bar

at

Pap

ua

Ind

on

esia

≥ 120%AKP 100 - < 120%AKP 80% - < 100%AKP < 80%AKP

Page 105: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan protein, 2014

Provinsi < 80%AKP 80% - < 100%AKP 100 - < 120%AKP ≥ 120%AKP

Aceh 23.8 16.1 16.9 43.2

Sumatera Utara 32.3 16.6 14 37.1

Sumatera Barat 30.7 19.3 14.8 35.3

Riau 32.1 15.8 15 37.1

Jambi 37.4 15.8 13.5 33.3

Sumatera Selatan 35.7 17.9 14.1 32.2

Bengkulu 38.7 15.2 10.7 35.4

Bangka Belitung 45.9 18.6 12.5 22.9

Lampung 19.2 15.2 13.4 52.2

Kepulauan Riau 18 15.4 16.3 50.3

DKI Jakarta 21.7 15.2 17.3 45.7

Jawa Barat 39.4 18.1 14.8 27.7

Jawa Tengah 40 18.9 14.2 26.9

di Yogyakarta 38 19.7 14 28.3

Jawa Timur 36 18 14.7 31.3

Banten 30.8 18.4 16.6 34.2

Bali 31.5 16.7 14.3 37.4

Nusa Tenggara Barat 32.1 15.7 14.1 38.1

Nusa Tenggara Timur 61.6 12 8.5 18

Kalimantan Barat 39 13.9 12.8 34.3

Kalimantan Tengah 31.2 15.7 13.7 39.4

Kalimantan Selatan 30.4 15.4 14.9 39.2

Kalimantan Timur 29.5 16.4 14.1 40

Sulawesi Utara 30.9 16.2 14.9 38

Sulawesi Tengah 36.2 19.1 14.5 30.2

Sulawesi Selatan 32.7 18.4 14.9 33.9

Sulawesi Tenggara 25.1 14.7 16 44.2

Gorontalo 32.2 15.6 14.3 37.9

Sulawesi Barat 33.9 21.8 15 29.2

Maluku 38.2 15.3 14.4 32.1

Maluku Utara 25.5 17.3 16.4 40.8

Papua Barat 42.5 11.8 14.4 31.3

Papua 67.1 9.1 6.1 17.7

Indonesia 36.1 17.3 14.4 32.1

Page 106: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk provinsi Lampung berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan protein menurut kelompok umur, 2014

16.6

37.3

57.6

45.3 54.5

13.9

17.1

18.2

19.9

15.4

16

13.3

10.6

12.8 11.2

53.5

32.3

13.6 21.9 19

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

0 – 59 bln 5 – 12 thn 13 – 18 thn 19 – 55 thn > 55 thn

AKP ≥120 %

100 % < AKP <120 %

80 % < AKP <100 %

AKP<80 %

Page 107: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk provinsi Lampung berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan protein menurut jenis kelamin, 2014

43.3 48.8

19.3 17.9

13.4 11.5

24 21.8

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Laki-laki Perempuan

AKP ≥120 %

100 % < AKP <120 % 80 % < AKP <100 %

AKP<80 %

Page 108: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk provinsi Lampung berdasarkan tempat tinggal menurut klasifikasi tingkat kecukupan protein, 2014

36.5

49.3

18.9

18.5 14.7

11.7

29.9

20.5

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Perkotaan Perdesaan

AKP ≥120 %

100 % < AKP <120 %

80 % < AKP <100 %

AKP<80 %

Page 109: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Proporsi penduduk provinsi Lampung berdasarkan klasifikasi tingkat kecukupan protein menurut kuintil indeks

kepemilikan, 2014

55.6 49.7

44.8 43.7 35.2

19.9

17.4 20.7

18.8

15.7

7.9

12.1 13.7 13.3

15.7

16.6 20.7 20.7 24.2 33.4

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Terbawah Menengah Bawah Menengah Menengah atas Teratas

AKP ≥120 %

100 % < AKP <120 % 80 % < AKP <100 % AKP<80 %

Page 110: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Konsumsi pada kelompok umur 0-59 bulan

Page 111: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi umbi, serealia dan olahannya (gram) per orang per hari pada kelompok umur 0-59 Bulan di Provinsi

Lampung, 2014

0

20

40

60

80

100

120

140

Serealia dan Olahan Umbi dan Olahan

129.4

4.2

Page 112: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi kacang, daging, telur dan olahan, ikan dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok umur 0-59

Bulan di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Daging dan olahan Telur dan olahan Kacang dan olahan Ikan dan olahan

18.2

27.3

38

44.5

Page 113: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi suplemen, jamu, bumbu, buah dan olahan, sayur dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok

umur 0-59 Bulan di Provinsi Lampung, 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Jamu Suplemen Buah dan Olahan Bumbu Sayur dan olahan

0 0

6.5

10.2

15.5

Page 114: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi jeroan, makanan komposit, gula dan konfeksionari, minyak dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok umur 0-59 Bulan di Provinsi Lampung, 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

jeroan Makanan komposit Gula dan konfeksionari Minyak dan olahan

0 0

6.9

19.4

Page 115: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi minuman serbuk, minuman cair, susu dan olahan, air minum per orang per hari pada kelompok umur

0-59 bulan di Provinsi Lampung, 2014

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Minuman serbuk Minuman cair Susu dan olahan Air minum

0.4 33.2 36.9

797.4

Page 116: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata asupan lemak, protein, karbohidrat, energi dan natrium pada kelompok umur 0-59 bulan di Provinsi Lampung, 2014

0

200

400

600

800

1000

1200

Protein (gram) Lemak (gram) Karbohidrat (gram) Natrium (mg) Energi (Kkal)

37.3 48.8

128.7

982.6

1088

Page 117: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata tingkat kecukupan protein dan energi pada kelompok umur 0-59 bulan di Provinsi Lampung, 2014

0

20

40

60

80

100

120

140

Energi Protein

95.9

136.1

Page 118: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Konsumsi pada kelompok umur 5-12 tahun

Page 119: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi umbi dan olahan, serealia dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok umur 5-12

Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

50

100

150

200

250

Serealia dan Olahan Umbi dan Olahan

223.2

9.9

Page 120: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi kacang dan olahan, telur dan olahan, daging dan olahan, ikan dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok

umur 5-12 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

10

20

30

40

50

60

Telur dan olahan Ikan dan olahan Daging dan olahan Kacang dan olahan

21.9 21.9

38.1

50.3

Page 121: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi suplemen, jamu, bumbu, buah dan olahan, sayur dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok

umur 5-12 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Jamu Suplemen Bumbu Buah dan Olahan Sayur dan olahan

0 0.01

18.1 20.7

42.3

Page 122: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi makanan komposit, jeroan dan olahan, gula dan konfeksionari, minyak dan olahan (gram) per orang per hari pada

kelompok umur 5-12 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

30

35

jeroan Makanan komposit Gula dan konfeksionari Minyak dan olahan

0.4 0.4

7.8

35

Page 123: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi minuman serbuk, susu dan olahan, minuman cair, air minum per orang per hari pada

kelompok umur 5-12 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

200

400

600

800

1000

1200

Minuman serbuk Susu dan olahan Minuman cair Air minum

3.1 8.5 48.4

1,107.80

Page 124: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata asupan lemak, protein, karbohidrat, energi dan natrium pada kelompok umur 5-12 tahun menurut jenis kelamin di

Provinsi Lampung, 2014

Protein (gram) Lemak (gram) Karbohidrat (gram) Natrium (mg) Energi (Kkal)

53.2 54.8

205.8

1386.6

1508

51.8 50.6

190.4

1330.5

1407

Laki-laki

Perempuan

Page 125: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata tingkat kecukupan protein dan energi pada kelompok umur 5-12 tahun menurut jenis kelamin di Provinsi Lampung,

2014

Energi Protein

78.9

53.2

74.5

51.8

Laki-laki

Perempuan

Page 126: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Konsumsi pada kelompok umur 13-18 tahun

Page 127: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi umbi dan olahan, serealia dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok umur 13-18

tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

50

100

150

200

250

Serealia dan Olahan Umbi dan Olahan

231.1

9.4

Page 128: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi kacang dan olahan, daging dan olahan, telur dan olahan, ikan dan olahan (gram) per orang per hari

pada kelompok umur 13-18 tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

Telur dan olahan Daging dan olahan Ikan dan olahan Kacang dan olahan

18.6

31.8

59.5 61.1

Page 129: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi jamu, suplemen, bumbu, buah dan olahan, sayur dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok

umur 13-18 tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

10

20

30

40

50

60

Jamu Suplemen Bumbu Buah dan Olahan Sayur dan olahan

0.002 0

19.6

31.8

52.5

Page 130: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi jeroan, makanan komposit dan olahan, gula dan konfeksionari, minyak dan olahan (gram) per orang per hari pada

kelompok umur 13-18 tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Makanan komposit jeroan Gula dan konfeksionari Minyak dan olahan

0 0.4

7.1

39.6

Page 131: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi minuman serbuk, susu dan olahan, minuman cair, air minum per orang per hari pada

kelompok umur 13-18 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

200

400

600

800

1000

1200

Susu dan olahan Minuman serbuk Minuman cair Air minum

3.1 3.8 29.8

1,192.10

Page 132: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata asupan lemak, protein, karbohidrat, energi dan natrium pada kelompok umur 13-18 tahun menurut jenis kelamin di

Provinsi Lampung, 2014

Protein (gram) Lemak (gram) Karbohidrat (gram) Natrium (mg) Energi (Kkal)

56.2 50.7

227.2

1256.7

1564

50.5 50.1

182.9

1227.5

1362

Laki-laki

Perempuan

Page 133: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata tingkat kecukupan protein dan energi pada kelompok umur 13-18 tahun menurut jenis kelamin di Provinsi Lampung,

2014

Energi Protein

61.1

56.2

64.1

50.5

Laki-laki

Perempuan

Page 134: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Konsumsi pada kelompok umur 19-55 tahun

Page 135: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi umbi dan olahan, serealia dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok umur 19-55

Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

50

100

150

200

250

Serealia dan Olahan Umbi dan Olahan

244

10.3

Page 136: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi kacang dan olahan, telur dan olahan, daging dan olahan, ikan dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok

umur 19-55 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

Telur dan olahan Daging dan olahan Kacang dan olahan Ikan dan olahan

17.6

28.2

63.8

69.3

Page 137: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata suplemen, jamu, bumbu, buah dan olahan, sayur dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok umur

19-55 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Jamu Suplemen Bumbu Buah dan Olahan Sayur dan olahan

0.145 1.01

22.6 23.4

72

Page 138: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi makanan komposit, jeroan dan olahan, gula dan konfeksionari, minyak dan olahan (gram) per

orang per hari pada kelompok umur 19-55 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Makanan komposit jeroan Gula dan konfeksionari Minyak dan olahan

0.1 0.9

14

41.7

Page 139: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi susu dan olahan, minuman serbuk, minuman cair, air minum per orang per hari pada

kelompok umur 19-55 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

Susu dan olahan Minuman cair Minuman serbuk Air minum

1 6.7 7.5

1,409.70

Page 140: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata asupan lemak, protein, karbohidrat, energi dan natrium pada kelompok umur 19-55 tahun menurut jenis kelamin di

Provinsi Lampung, 2014

Protein (gram) Lemak (gram) Karbohidrat (gram) Natrium (mg) Energi (Kkal)

61.2 50.9

257.1

1062.5

1716

51.8 45.1

196.5

1008.6

1379

Laki-laki

Perempuan

Page 141: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata tingkat kecukupan protein dan energi pada kelompok umur 19-55 tahun menurut jenis kelamin di Provinsi Lampung,

2014

Energi Protein

65.8

61.2 64.4

51.8

Laki-laki

Perempuan

Page 142: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Konsumsi pada kelompok umur >55 tahun

Page 143: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi umbi dan olahan, serealia dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok umur >55 Tahun

di Provinsi Lampung, 2014

0

50

100

150

200

250

Serealia dan Olahan Umbi dan Olahan

211.6

16.4

Page 144: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi kacang dan olahan, telur dan olahan, daging dan olahan, ikan dan olahan (gram) per orang per hari pada kelompok

umur >55 tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

Telur dan olahan Daging dan olahan Kacang dan olahan Ikan dan olahan

12.5 14.7

65.1 67.8

Page 145: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi suplemen, jamu, bumbu, buah dan olahan, sayur dan olahan (gram) per orang per hari pada

kelompok umur >55 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Suplemen Jamu Bumbu Buah dan Olahan Sayur dan olahan

0 0.041

21.5

30

71.2

Page 146: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi makanan komposit, jeroan dan olahan, gula dan konfeksionari, minyak dan olahan (gram) per orang

per hari pada kelompok umur >55 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Makanan komposit jeroan Gula dan konfeksionari Minyak dan olahan

0.1 0.7

15.1

45

Page 147: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata konsumsi susu dan olahan, minuman serbuk, minuman cair, air minum per orang per hari pada

kelompok umur >55 Tahun di Provinsi Lampung, 2014

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Minuman cair Susu dan olahan Minuman serbuk Air minum

0.2 2.1 7.5

1,347.30

Page 148: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata asupan lemak, protein, karbohidrat, energi dan natrium pada kelompok umur >55 tahun menurut jenis kelamin di

Provinsi Lampung, 2014

Protein (gram) Lemak (gram) Karbohidrat (gram) Natrium (mg) Energi (Kkal)

54.4 42.8

233.2

991

1519

48.2 40.7

186.8

818.4

1291

Laki-laki

Perempuan

Page 149: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan

Rerata tingkat kecukupan protein dan energi pada kelompok umur >55 tahun menurut jenis kelamin di Provinsi Lampung,

2014

Energi Protein

72

54.4

74.4

48.2

Laki-laki

Perempuan

Page 150: SURVEI KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU STUDI …...Menjadi salah satu dasar kebijakan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membuat peraturan dalam rangka menguatkan