supraventricular takikardi
TRANSCRIPT
SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI
Oleh : Chyntia Sari
0807101010070
Pembimbing :
dr. Rus Munandar Sp.JP
DEFINISI
• Supraventrikuler Takikardia (SVT) dalah satu jenis takidisritmia yang ditandai dengan perubahan laju jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 kali/menit sampai 250 kali/menit.
• Kelainan pada SVT mencakup komponen sistem konduksi dan terjadi di bagian atas bundel HIS. Pada kebanyakan SVT mempunyai kompleks QRS normal.
• Kelainan ini sering terjadi pada demam, emosi, aktivitas fisik dan gagal jantung.
DEFINISI
• Supraventrikuler Takikardia (SVT) dalah satu jenis takidisritmia yang ditandai dengan perubahan laju jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 kali/menit sampai 250 kali/menit.
• Kelainan pada SVT mencakup komponen sistem konduksi dan terjadi di bagian atas bundel HIS. Pada kebanyakan SVT mempunyai kompleks QRS normal.
• Kelainan ini sering terjadi pada demam, emosi, aktivitas fisik dan gagal jantung.
EPIDEMIOLOGI
• Supraventrikular Takikardi merupakan kegawatdaruratan kardiovaskular yang sering ditemukan pada bayi dan anak.
• Angka kejadian SVT pada anak berkisar 1 dari 250 anak tapi sering gejalanya samar-samar dan sering disalahartikan dengan gejala dari penyakit umum lainnyapada anak.
EPIDEMIOLOGI
• SVT pada bayi biasanya terjadi pada hari pertama kehidupan sampai usia 1 tahun, tapi sering terjadi sebelum umur 4 bulan.
• Sebagian besar SVT pada bayi didapatkan dengan struktur jantung yang normal dan hanya 15% bayi dengan SVT yang disertai dengan penyakit jantung, karena obat-obatan atau karena demam.
ELEKTROFISIOLOGI
• Gangguan irama jantung secara elektrofisiologi disebabkan oleh:
• Gangguan pembentukan rangsang• Gangguan konduksi rangsang• Gangguan pembentukan serta penghantaran rangsang
KLASIFIKASITakikardi Atrial Ektopik
- Terdapat sekitar 10% dari semua kasus SVT.
- Jarang menimbulkan gejala akut.
- Penemuannya biasanya karena pemeriksaan rutin atau karena ada gagal jantung akibat aritmia yang lama.
Takikardi Re-entri A-V
-SVT Orthodromic pada EKG tampak takikardi dengan kompleks QRS yang sempit dengan gelombang p yang timbul segera setelah kompleks QRS dan terbalik.
-SVT antidromic pada EKG tampak takikardi dengan kompleks QRS yang lebar dengan gelombang p yang terbalik dan timbul pada jarak yang jauh setelahkompleks QRS
Takikardi Re-entri Nodus A-V
Pada jenis AVNRT,reentry terjadi di dalam nodus AV, dan jenis ini merupakan mekanisme yang paling sering menimbulkan SVT pada bayi dan anak.
PATOFISIOLOGIPada keadaan normal, impuls elektrik dihasilkan oleh pacemaker yang disebut SA node. Impuls elektrik ini akan diteruskan ke ventrikel melalui AV node, dimana pada nodus ini akan terjadi perlambatan impuls. Selanjutnya impuls ini akan disebarkan ke seluruh ventrikel
Pada saat impuls yang dihasilkan oleh SA node dialirkan ke AV node,
tiba-tiba terjadi gangguan konduksi yang biasanya disebabkan oleh
”atrial premature beat”, dimana terjadi transient blok pada satu sisi dari
sistem konduksi (di ibaratkan berbentuk cincin ).
Normalnya impuls yang masuk disebarkan melalui dua arah dari kanan
dan kiri. Bila terjadi blok pada satu sisi, maka impuls akan berjalan
melalui sisi satunya lagi. Pada saat blok tersebut menghilang maka
impuls tersebut akan berjalan terus melintasi area tersebut dan
terciptalah suatu sirkuit.
Pada saat ini SA node tidak bertindak sebagai pacemaker primary namun
terdapat jalur aksesori kecil (circus movement) yang memiliki impuls yang
berputar-putar secara terus-menerus dengan cepat.
Setiap kali impuls dari sistem ini sampai ke AV node maka impuls ini akan
diteruskan ke ventrikel. Oleh sebab itu pada gambaran EKG komplek QRS
tampak normal.
Pada gambaran EKG gelombang P bisa tampak terbalik (oleh karena lintasan
impuls yang terbalik), namun pada kebanyakan kasus depolarisasi atrium dan
ventrikel terjadi hampir bersamaan sehingga gelombang P menghilang atau
superimposed dengan kompleks QRS.
ETIOLOGI1.Idiopatik
2.Sindrom Wolf Parkinson White (WPW) terdapat pada 10-20% kasus. Sindrom WPW adalah suatu sindrom dengan interval PR yang pendek dan interval QRS yang lebar; yang disebabkan oleh hubungan langsung antara atrium dan ventrikel melalui jaras tambahan.
3.Beberapa penyakit jantung bawaan (anomali Ebstein’s,single ventricle, L-TGA)
GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Holter monitor
– Menggunakan media digital / tape untuk
merekam 3 -5 lead dari EKG secara kontinous
selama 24 – 48 jam
– Berguna untuk mendiagnosis gejala yang
bersifat frekuen, dan juga untuk diagnosis
disfungsi SA node ( mis : Sick Sinus Syndrome)
atau juga AV block yang intermittent
• Echocardiography
- Bermanfaat dalam mengukur ukuran dari bilik
jantung, kekuatan kontraksi ventrikel jantung,
ketebalan dari otot-otot jantung, dan berfungsinya
dari katup jantung
• Pemeriksaan darah
- untuk mengetahui penyebab dari PVC
TERAPI
Pada individu yang sehat tanpa penyakit
jantung, tidak memerlukan perawatan
Pada SVT , indikasi utama terapi adalah
untuk mengurangi keluhan pasien
PENANGANAN SEGERAPasien dengan renjatan kardiogenik, angina pektoris hebat atau gagal jantung penting untuk menghentikan SVT dengan segera. Dengan cara :
1. Rangsangan Vagus : masase sinus karotikus
2. Farmakologik : Adenosin 50 µg/kg dan dinaikkan 50 µ/kg setiap 1 sampai 2 menit (maksimal 250µ/kg).
4.Jika gejala-gejala gagal jantung kongestif berat telah terjadi, kardioversi DC sinkron 0,5-2 watt-det/kg dapat dianjurkan sebagai manajemen awal.
- Bila DC shock tidak tersedia baru dipilih alternatif kedua yaitu preparat digitalis secara intravena. Dosis yang dianjurkan pada pemberian pertama adalah sebesar ½ dari dosis digitalisasi (loading dose) dilanjutkan dengan ¼ dosis digitalisasi, 2 kali berturut-turut berselang 8 jam.
KOMPLIKASI
Ventriculer Extradiasystol
Ventricular Fibrilation
Atrial Flutter
PROGNOSA
TERIMA KASIH