supra ventricular tachycardy
DESCRIPTION
aritmiaTRANSCRIPT
Supra Ventricular Tachycardy
Diagnosa
(Supra Ventrikuler Takikardia/SVT)
Ciri-cirinya :
− Irama teratur
− Frekwensinya lebih dari 150x/menit
− Gel P tertutup oleh gel T
− Komplek QRS normal dan tingginya harus sama (ingat duri ikan)
(Paroksimal Supraventrikuler Takikardia/PSVT)
Ciri-cirinya :
− Dari gambaran EKG normal tiba-tiba berubah menjadi gambaran EKG SVT.
− Frekwensinya lebih dari 150 x/menit
Takikardia Supraventrikel Paroksismal
Pada sebagian besar kasus, perbedaan fusngsional dalam konduksi dan refrakter pada nodus AV
atau adanya jalan pintas AV yang memberikan substrat untuk terbentuknya PSVT. Pemeriksaan
elektrofisiologik menunjukkan bahwa reenty merupakan mekanisme yang bertanggung jawab
pada sebagian besar kasus PSVT. Reentry terlokalisasi pada nodus sinus, nodus atrium, nodus
AV, atau lintasan macroeentrant yang melibatkan konduksi dengan arah antegrad melalui nodus
AV dan retrograde melalui jalan pintas AV. Jalan pintas juga dapat melakukan konduksi secara
antegrad, yang terjadi pada kasus sindroma Wolff-Parkinson-White (WPW). Akan tetapi, jalan
pintas lebih sering hanya menghantarkan secara retrograde, dank arena itu disebut jalan pitas
yang tersembunyi. Pada kasus ini, kompleks QRS selama irama sinus normal. Pada tidak adanya
sindroma WPW, reentry melalui nodus AV atau melalui jalan pintas yang tersembunyi membuat
lebih dari 90% PSVT.
Penatalaksanaan SVT
SVT dengan denyut tratur dan kompleks QRS yang sempit :
1. Adenosin = IV, mula-mula bolus 6 mg, jika tidak ada efek dalam 60 detik, berikan 12
mg, mulai kerja segera
2. Verapamil = IV, 5-10 mg lebih dari 2-3 menit, mulai kerja dalam 12 menit, efek puncak
dalam 10-15 menit