supervisor r

4
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga Metode FIFO ( First In First Out) yang menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir. Pengaruh penggunaan metode FIFO adalah persediaan akhir dinilai menurut perkembangan harga terakhir dan menggunakan harga terdahulu dalam menentukan harga pokok penjualan. Pada peride dimana harga- harga meningkat terus, metode FIFO menghasilkan laba bersih yang tinggi. Satu-satunya alasan terhadap hasil ini disebabkan dalam usaha dagang selalu meningkatkan harga jual barang apabila harga beli barang naik, walaupun persediaan tersebut dibeli sebelum kenaikan harga.Pengaruh sebaliknya terjadi apabila harga menurun. Dengan demikian, metode FIFO menekankan pengaruh dunia usaha terhadap laba. Peran kerja supervisor berada di level tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan. Dengan fungsi kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama supervisor adalah melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari. Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif Tugas utama seorang supervisor adalah Mengelola Diri Sendiri , Mengelola Pekerjaan , dan Mengelola Bawahan . Para Supervisor memiliki tanggung jawab besar dalam organisasi/perusahaan, karena supervisor adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan anggota kelompoknya. Mereka memimpin, mengelola, menegur, mengarahkan, memberi contoh, berkomunikasi dan memotivasi. Kepemimpinan dan komunikasi merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki oleh seorang supervisor. Modul ini dirancang untuk membangun SDM yang bersikap mental positif dengan memberikan formula praktis pengembangan keahlian dalam kegiatan supervisor, peran dan tanggung jawab supervisor, perencanaan, kooordinasi, pendelegasian, kemampuan dalam memimpin, memotivasi team/bawahan. Bagaimana kunci supervisi yang efektif, sehingga dapat merealisasikan rencana besar dengan sukses? Seorang supervisor perlu mengetahui hal ini. Pelatihan ini ditujukan untuk para supervisor dengan pembekalan 3 pilar utama agar mampu menjalankan eksekusi yang prima meliputi: 1. Proses SDM (interpersonal skill, understanding staff personality, assertive communication) 2. Proses Strategi (Planning, Delegating, Coordinating, Controlling, problem solving, decision making) 3. Proses Operasional (disciplining the right way, effective leadership at work, team building, motivation) TUJUAN : 1. Memahami tugas, peran dan fungsi Supervisor

Upload: gie-yogie

Post on 24-Jul-2015

92 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Supervisor r

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi.

Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga

Metode FIFO ( First In First Out) yang menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.

Pengaruh penggunaan metode FIFO adalah persediaan akhir dinilai menurut perkembangan harga terakhir dan menggunakan harga terdahulu dalam menentukan harga pokok penjualan. Pada peride dimana harga-harga meningkat terus, metode FIFO menghasilkan laba bersih yang tinggi. Satu-satunya alasan terhadap hasil ini disebabkan dalam usaha dagang selalu meningkatkan harga jual barang apabila harga beli barang naik, walaupun persediaan tersebut dibeli sebelum kenaikan harga.Pengaruh sebaliknya terjadi apabila harga menurun. Dengan demikian, metode FIFO menekankan pengaruh dunia usaha terhadap laba.

Peran kerja supervisor berada di level tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan. Dengan fungsi kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama supervisor adalah melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari. Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif

Tugas utama seorang supervisor adalah Mengelola Diri Sendiri, Mengelola Pekerjaan, dan Mengelola Bawahan.

Para Supervisor memiliki tanggung jawab besar dalam organisasi/perusahaan, karena supervisor adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan anggota kelompoknya. Mereka memimpin, mengelola, menegur, mengarahkan, memberi contoh, berkomunikasi dan memotivasi. Kepemimpinan dan komunikasi merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki oleh seorang supervisor.

Modul ini dirancang untuk membangun SDM yang bersikap mental positif dengan memberikan formula praktis pengembangan keahlian dalam kegiatan supervisor, peran dan tanggung jawab supervisor, perencanaan, kooordinasi, pendelegasian, kemampuan dalam memimpin, memotivasi team/bawahan.Bagaimana kunci supervisi yang efektif, sehingga dapat merealisasikan rencana besar dengan sukses?Seorang supervisor perlu mengetahui hal ini.

Pelatihan ini ditujukan untuk para supervisor dengan pembekalan 3 pilar utama agar mampu menjalankan eksekusi yang prima meliputi:

1. Proses SDM (interpersonal skill, understanding staff personality, assertive communication)2. Proses Strategi (Planning, Delegating, Coordinating, Controlling, problem solving, decision making)3. Proses Operasional (disciplining the right way, effective leadership at work, team building, motivation)

TUJUAN :

1. Memahami tugas, peran dan fungsi Supervisor2. Peserta menjadi seorang supervisor dengan sikap unggul, di mulai dari dalam diri dan berdampak pada orang lain.3. Mampu memimpin, mengarahkan, meningkatkan, memotivasi bawahan4. Menciptakan supervisor yang tangguh, mempunyai jiwa kepemimpinan, penuh tanggung jawab dan mempunyai mind set yang benar

tentang tugas-tugas supervisor5. Membangun tim kerja yang efektif.6. Mampu menerjemahkan action plan, program, system dan prosedur dari manager7. Menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan bersinergi serta komunikasi yang baik8. Setiap supervisor individu menghasilkan performance yang terbaik9. Kinerja pribadi dan tim yang maksimal.10. Mampu mengambil keputusan dengan tepat dan cepat

MANFAAT :

1. Memahami konsep dan implementasi behavior & attitude change yang benar2. Para supervisor dapat melakukan interaksi yang lebih baik, bersama-sama mencari solusi dalam setiap masalah, baik kepada team, atasan

atau bawahan.3. Membangun ketrampilan manajemen praktis4. Mengerti arti pentingnya komunikasi yang membangun5. Menyadarkan individu akan perilaku sendiri dan pengaruhnya terhadap diri sendiri, team, dan perusahaan.

Page 2: Supervisor r

Seorang Supervisor harus memhamai peran, posisi dan tanggungjawabnya. Dia mempunyai posisi operasional yang unik. Sebagai ujung tombak yang memimpin pelaksanaan pekerjaan, dia harus menjalankan kepemimpinan serta manajemen profesional.

Peran utama supervisor ialah:1. Menjalankan perintah/ kebijakan atasan 2. Memberi informasi keatasan Tanggung jawab utama ialah mencapai target QCDSME (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale, Environtment), yaitu Q-Kualitas, C-Biaya, D-Waktu, S-Keselamatan kerja, M-Semangat motivasi tim, dan E-Lingkungan.

Profesional berarti punya KSA,K = Knowledge atau pengetahuan yang mendukung pekerjaan S = Skill atau keterampilan teknis yang mewujudkan sasaran A = Attributes atau sikap perilaku mental positif

Supervisor sebagai anggota tim menajemen harus memahami kedudukannya. Jika ada masalah dengan atasan jangan diselesaikan dengan bawahan, harus dibicarakan dengan yang bersangkutan.

Supervisor sebagai fungsi manajemen meliputi: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Penggerakan Pelaksanaan (Actuating) dan Pengawasan/Pengendalian (Controlling).

P-O-A-C

1. PerencanaanPerencanaan seyogyanya melibatkan seluruh bawahan, duduk bersama guna merumuskan permasalahan yang dihadapi, menetapkan tujuan dan sasaran (komitmen) dan rencana pelaksanaan termasuk didalamnya adalah perencanaan penganggaran (konsensus). Konsensus yang telah ditetapkan harus dipublikasikan secara terbuka.

Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.

2. PengorganisasianPeran kepemimpinan (leadership) seorang supervisor sangat penting dalam rangka menjalankan perencanaan jangka pendek, kalo manager atau diatasnya lebih ke jangka panjang.Dalam fungsi Pengorganisasian, pemimpin (supervisor) menentukan siapa melakukan apa (who does what) sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description). Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.

3. Penggerakan PelaksanaanMelakukan koordinasi dan pengarahan terhadap seluruh bagian atau sektor yang terlibat dalam pencapaian target QCDSME. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus

Page 3: Supervisor r

bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

4. Pengawasan/Pengendalianmerupakan proses untuk mengamati secara terus menerus (bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (perbaikan) terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan adanya standar kinerja yang jelas. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan alat ukur apakah implementasi sesuai dengan rencana yang merupakan konsesus bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.

Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan terbaru.

Kompetensi seorang supervisor, dia harus:1. Memahami masalah teknis2. Mengetahu dan menarapkan funsi manajemen (POAC)3. Memberi contoh yang baik (Role model)4. Terbuka / mau menerima bawahan5. Dapat mendengarkan dengan baik6. Terorganisir7. Dapat dipercaya8. Dapat memimpin9. Tegas/ Assertife10. Bisa memutuskan dengan baik11. Bisa memberikan keputusan

Dalam organisasi, seperti halnya manajer madya maupun manajer puncak, supervisor memiliki tugas yang sama yaitu:

Merencanakan kegiatan (planning) Mengorganisasikan kegiatan (organizing) Menyiapkan orang yang akan melaksanakan kegiatan (staffing) Mengarahkan proses pelaksanaan kegiatan (directing) Mengendalikan perkembangan pelaksanakan kegiatan (controlling)

Adapun yang membedakan antara supervisor, manajer madya dan manajer puncak adalah besarnya ruang lingkup tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas itu.

Perbedaan cakupan tanggung jawab tersebut dapat ditunjukkan dalam gambar di bawah ini:

Tugas-tugas tersebut diatas biasa disebut sebagai tugas Manajerial. Tugas-tugas manajerial pada dasarnya merupakan alat untuk melakukan berbagai kegiatan. Beberapa kegiatan yang menjadi tanggung jawab seorang supevisor adalah:

Memproduksi barang atau jasa (production) Mempertahankan dan meningkatkan mutu hasil kerja dan mutu suasana kerja (quality) Mengendalikan biaya operasional agar harga produk tetap bersaing (cost) Mengembangkan cara kerja yang sederhana, mudah, sistematis, fleksibel dan adaptabel yang mampu mendukung

terwujudnya hasil produksi yang bermutu tinggi, cepat dan murah (methods) Mengupayakan dan mempertahankan semangat kerja yang tinggi dan suasana kerja yang harmonis (morale) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kerja anak buah (training) Menekan seminimal mungkin resiko kerusakan dan kecelakaan di tempat kerja (safety) Menjaga dan memelihara lingkungan hidup (environment)