supervisi pendidikan

Upload: indy-anlocevia

Post on 03-Mar-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

SUPERVISI PENDIDIKANA. Supervisi1. Pengertian SupervisiSupervisi secara umum diartikan sebagai melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya (Azwar, 1996). Muninjaya (1999) menyatakan bahwa supervisi adalah salah satu bagian proses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling). Swanburg (1990) melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas ataupun sekumpulan kegiatan pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dan informasi dari kepemimpinan dan pengevaluasian setiap kinerja karyawan. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari (Arwani, 2006).Supervisi di dalam bidang pendidikan juga memiliki pengertian yang sejalan dengan itu, yaitu pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.Defenisi supervisi pendidikan menurut ahli adalah :a. Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran. b. Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern.c. Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikand. Menurut Kimball Wiles (1967)Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation. e. Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.f. Menurut Purwanto (1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.Dari uraian definisi supervisi diatas, maka dapat dipahami para pakar menguraikan defenisi supervisi dari tinjauan yg berbeda-beda.God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar, Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana belajar mengajar yg lebih baik. Ross L memandang supervise sebagai pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan. Sedangkan Purwanto (1987) memandangkan sebagai pembinaan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan : 1.Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya2. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan3. Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak4. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis5. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baikPemeriksaan artinya melihat apa yg terjadi dlm kegiatan sedangkan Pengawasan adalah Melihat apa yg positif & negatif. Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana dari kegiatan sekolah yg masih negatif untuk diupayakan menjadi positif, & melihat mana yang sudah positif untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yang terpenting adalah pembinaannya2. Fungsi SupervisiSupervisi yang dilakukan oleh supervisor memiliki fungsi , diantaranya yaitu :Berikut ini berbagai pendapat para pakar pendidikan tentang fungsi supervisi, di antaranya adalah: Ayer, Fred E, menganggap fungsi supervisi untuk memelihara program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan. Franseth Jane, menyatakan bahwa fungsi supervisi memberi bantuan terhadap program pendidikan melalui bermacam-macam cara sehingga kualitas kehidupan akan diperbaiki. W.H. Burton dan Leo J. Bruckner menjelaskan bahwa fungsi utama dari supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi hal belajar. Kimball Wiles, mengatakan bahwa fungsi supervisi ialah memperbaiki situasi belajar anak-anak.Makin jauh pembahasan tentang supervisi makin nampak bahwa kunci supervisi bukan hanya membicarakan perbaikan itu sendiri, melainkan supervisi yang diberikan kepada guru-guru, menurut T.H. Briggs juga merupakan alat untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru.Dalam suatu analisa fungsi supervisi yang diberikan olehswearingen,terdapat 8 fungsi supervisi, yakni:

1. Mengkoordinasi Semua Usaha Sekolah.Koordinasi yang baik diperlukan terhadap semua usaha sekolah untuk mengikuti perkembangan sekolah yang makin bertambah luas dan usaha-usaha sekolah yang makin menyebar, diantaranya: - Usaha tiap guru. - Usaha-usaha sekolah. - Usaha-usaha pertumbuhan jabatan.2. Memperlengkapi Kepemimpinan Sekolah.Yakni, melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan dan kepemimpinan dalam kepemimpinan sekolah.

3. Memperluas Pengalaman.Yakni, memberi pengalaman-pengalaman baru kepada anggota-anggota staff sekolah, sehingga selalu anggota staff makin hari makin bertambah pengalaman dalam hal mengajarnya.4. Menstimulasi Usaha-Usaha yang Kreatif.Yakni, kemampuan untuk menstimulir segala daya kreasi baik bagi anak-anak, orang yang dipimpinnya dan bagi dirinya sendiri.5. Memberikan Fasilitas dan Penilaian yang Kontinyu.Penilaian terhadap setiap usaha dan program sekolah misalnya, memiliki bahan-bahan pengajaran, buku-buku pengajaran, perpustakaan, cara mengajar, kemajuan murid-muridnya harus bersifat menyeluruh dan kontinyu.6. Menganalisa Situasi BelajarSituasi belajar merupakan situasi dimana semua faktor yang memberi kemungkinan bagi guru dalam memberi pengalaman belajar kepada murid untuk mencapai tujuan pendidikan.7. Memberi Pengetahuan dan Ketrampilan pada Setiap Anggota Staf.Supervisi berfungsi memberi stimulus dan membantu guru agar mereka memperkembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam belajar.8. Mengintegrasikan Tujuan dan Pembentukan Kemampuan.Fungsi supervisi di sini adalah membantu setiap individu, maupun kelompok agar sadar akan nilai-nilai yang akan dicapai itu, memungkinkan penyadaran akan kemampuan diri sendiri.Jadi Fungsi sebuah Supervisi dapat diringkas sebagai berikut :1. Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada siswa. 2. Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan PembelajaranLebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi3. Fungsi Membina dan Memimpin3. Peran SupervisiKegiatan utama pendidikan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. Maka peranan supervisor adalah memberi dukungan (support), membantu (assisting), dan mengikut sertakan (shearing). Selain itu peranan seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokraris. Kebanyakan guru seolah-olah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam meletakkan interaksi bersifat mematikan.4. Yang Bertanggung Jawab untuk Supervisi Eksekuter supervisi di lapangan adalah kepala sekolah, penilik dan pengawas. Mereka adalah supervisor yang bertanggung jawab terhadap eksistensi dan dinamika sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan mampu membangkitkan potensi bangsa di masa depan. Peran ketiga supervisor ini sangat vital terhadap pengembangan sekolah di zaman sekarang ini. Dari ketiga supervisor ini yang paling mendominasi kulaitas lembaga pendidikan adalah kepala sekolah. Sebab, ia adalah actor yang langsung terjun ke lapangan dan dituntut untuk menciptakan solusi yang tepat, cepat dan akurat sehingga berpengaruh terhadap eksistensi dan prestasi sekolah. A. Peran Kepala Sekolah Kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi sebagai pengawas, pengendali, Pembina, pengarah dan pemberi contoh bagi guru dan karyawannya di sekolah. Sebagai supervisor di lingkungan sekolah, seorang kepala sekolah harus memiliki pengetahuan yang luas dan hubungan yang dekat dengan seluruh guru ataupun karyawannya. Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan sekolah untuk mengatur proses belajar-mengajar, mengatur hal-hal yang menyangkut kesiswaan personalia sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelajaran ketatausahaan, keuangan serta mengatur hubungan dengan masyarakat. Tugas atau peran dari kepala sekolah sebagai supervisor adalah sebagai berikut :1. Merencanakan program tahunan sekolah yang mencakup program pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan dan penyediaan fasilitas yang diperlukan.2. Merencanakan program akademik yang focus pada persiapan program pengajaran, seperti penyediaan kebutuhan guru, pembagian tugas mengajar, pengadaan berbagai fasilitas sekolah.3. Merencanakan program yang kaitannya dengan kesiswaan, seperti penerimaan siswa baru, system seleksi siswa, jumlah siswa yang akan diterima, pengadaan kelas baru dan sebagainya.4. Merencanakan bidang kepegawaian yang berkaitan dengan penerimaan guru bantu, pengadaan berbagai program yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan guru dalam strategi pembelajaran dan pelatihan, workshop, dan kegiatan lain yang berupaya untuk membina guru dan karyawan agar lebih professional di dalam menjalankan tugasnya.5. Dalam bidang pengadaan dana bagi keseluruhan administrasi pendidikan, tugas kepala sekolah di antaranya adalah mengatur pemberian gaji bagi seluruh pegawai sekolah, mengajukan penambahan dana kepada pihak pemenrintah, yayasan dan lain sebagainya. 6. Merencanakan bidang sarana dan prasarana yang meliputi perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana sekolah seperti lapangan, alat-alat laboratorium untuk praktik siswa, rehabilitasi gedung sekolah dan lain sebagainya.Sebagai supervisor, kepala sekolah juga harus berkewajiban melakukan koordinasi, tindakan pengkoordinasian ini meliputi pengawasan, pemberian nilai dan bimbingan terhadap setiap personal organisasi dengan melibatkan banyak pihak seperti, bimbingan dan konseling, guru yang menangani kurikulum, wali kelas, petugas TU dan BP-3, komite sekolah. Kepala sekolah harus merupakan sosok pemimpin yang ideal. Yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut :1. Capacity( kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan bicara, keterampilan dan kemampuan menilai )2. Achievement ( gelar sarjana, pengetahuan, keberhasilan, kesehatan jasmani )3. Responsibility( mandiri dan berinisiatif, tekun, agresif, percaya diri, futuristic )4. Participation ( aktif, relationship, pandai membangun kerja sama, adaptif )5. Status ( kedudukan social-ekonomi, popularitas )6. Situation ( mental yang baik, status, skiil, energik, fleksibel )

B. Penilik Seorang penilik memiliki posisi yang lebih tinggi daripada kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi. Tugas penilik adalah mengarahkan pencapaian tujuan supervisi yang tidak hanya memperbaiaki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru, menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu penegtahuan dan keterampilan guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, dan sebagainya. Kegiatan dan usaha dari pelaksanaan penilik adalah membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru agar mereka bias menjalankan tugasnya dengan baik sehingga hasil dari pembelajaran dapat berjalan baik pula, berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat sekolah serta mengembangkan, mencari dan menggunakn metode baru agar proses pembelajaran bisa berjalan aktif dan kreatif, membina kerja sama yang baik dan harmonis dengan guru, murid dan pegawai sekolah lainnya, serta mempertinggi mutu dan pengetahuan guru dan pegawai sekolah. Selain itu juga, seorang penilik sebagai supervisor harus aktif mengikuti sejumlah pelatihan agar bisa melaksanakan tugas supervisinya dengn baik secara efektif dan fungsionl.

C. PengawasTugas seorang pengawas lebih tinggi dibandingkan dengan penilik, karena ia menilai kinerja para penilik dan kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai supervisor. Kepala sekolah, peniliki ataupun pengawas memiliki tugas yang sama, hanya saja wewenangnya berbeda. Menurut Priyo tugas dari seorang pengawas itu adalah :1. Quality Control (control kualitas)2. Quality Insurance (jaminan kualitas)Sedangkan menurut Dedy Mulyasana, dengan system penjaminan mutu, dapat diharapkan system tata kelola akan dapat berkembang sesuai dengan standar dari mutu yang diharapkan. Sebelumnya seorang pengawas pastinya berprofesi sebagai kepala sekolah, oleh karena itu seorang pengawas pastinya sudah memahami kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh kepala sekolah. Tugas seorang pengawas juga untuk memberikan arahan, bimbingan dan dorongan secara terus menerus kepada sekolah. Hal ini dilakukan agar kepala sekolah tidak pernah bosan dalam mengembangkan kualitas sekolahnya dari berbagai aspek dan menerapkan system manajemen professional yang mengedepankan keterbukaan, akuntabilitas, intergritas, kaderisasi dan pemberdayaan. Selain itu seorang pengawas juga harus mempunyai kecakapn, keterampilan, pengetahuan yang baik. Adapula yang di ungkapkan oleh Akhmad Sudrajat (2009) mengemukakan bahwa tugas/peran dari seorang pengawas adalah melaksanakan pembinaan serta penilaian teknik dan administrative pendidikan terhadap sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas yang dilakukan pengawas ini dilakukan melalui pemantauan supervise, evaluasi pelaporan dan tindak lanjut hasil. Supervise yang harus dilaksanakan oleh pengawas antara laim :a. Supervisi akademik yang berhubungan dengan aspek pelaksanaan proses pembelajarab. Supervise manajerial yang berhubungan dengan aspek pengelolaan dan administrasi sekolah.

Selain peran dari ketiga supervisor di atas, maka ketiga supervisor ini juga memiliki fungsi yang tidak kalah penting di dalam mengembangkan mutu pendidikan, diantaranya :1. Dalam bidang pendidikana. Menyusun rencana policy bersamab. Mengikutsertakan anggota kelompok (guru-guru dan pegawai) dalam berbagai kegiatanc. Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoaland. Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok atau memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompoke. Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan putusan-putusanf. Membagi-bagi dan mendeglasikan wewenang dan tanggung jawab kepada anggota kelompok, sesuai dengan fungsi-fungsi dan kecakapan masing-masingg. Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompokh. Menghilangkan rasa malu dan rasa rendah diri2. Dalam hubungan kemanusiaana. Memanfaatkan kesalahan sebagai suatu pelajaranb. Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompokc. Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap yang demokratisd. Memupuk rasa saling menghormatie. Menghilangkan rasa saling mencurigai sesame antar anggota kelompok3. Dalam pembinaan proses kelompok a. Mengenal masing-masing pribadianggota kelompo, baik kelemahan ataupun kemampuanb. Menimbulkan dan memelihara rasa sikap percaya-mempercayai antara anggota ataupun pimpinanc. Memupuk sikap saling tolong menolongd. Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompoke. Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan atau perselisihan pendapat di antara anggota kelompokf. Menguasai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuan lainnya4. Dalam bidang administrasi personela. Memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjaanb. Menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan masing-masingc. Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan daya kerja serta hasil maksimal5. Dalam bidang evaluasi a. Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus dan terincib. Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai criteria penilaianc. Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar dan dapat diolah menurut norma-norma yang adad. Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran mengenai kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan suatu perbaikanJika fungsi di atas dapat dikuasai oleh supervisor terutama kepala sekolah, maka kelancaran jalannya sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan akan lebih terjamin. Dan sehubungan dengan peran yang tertulis dari ketiga supervisor di atas, maka jika digabungkan kembali supervisor memiliki peran/tugas sebagai berikut :1. Menghadiri rapat atau pertemuan organisasi professional2. Mengadakan rapat kelompok untuk membicarakan masalah umum3. Melakukan classroom vitiation4. Mendiskusikan tujuan-tujuan dan filsafat pendidikan dengan guru-guru5. Mengadakan pertemua-pertemuan individual dengan guru-guru tentang masalah yang di usulkan6. Mendiskusikan metode-metode mengajar dengan guru-guru7. Memilih dan menilai buku-buku yang diperlukan bagi murid-murid8. Memberikan saran-saran atau instruksi tentang bagaimana melaksanakan tugas suatu unit pengajaran9. Mengorganisasi dan bekerja dengan kelompok guru-guru dalam program revisi kurikulum10. Memberikan pengarahan kepada guru-guru bagaimana cara menggunakan audio visual. 11. Menulis dan mengembangkan kurikulum12. Menyiapkan laporan-laporan tertulis tentang kunjungan kelas kelas13. Menyusun tes-tes standar bersama kepala sekolah, guru-guru14. Merencanakan demonstrasi mengajar dan sebgainya oleh guru yang ahli, supervise sendiri, ahli-ahli lain dalam rangka memperkenalkan metode dan alat-alat baru.15. Berwawancara dengan guru-guru dan pegawai untuk mengetahui bagaimana pandangan atau harapan mereka. 16. Membimbing pelaksanaan program testing. 17. Menyiapkan sumber-sumber atau unit pengajaran bagi keperluan guru-guru5. Prinsip-prinsip Supervisi Seorang supervisor apakah dia Kepala Sekolah, Penilik Sekolah atau Pengawas dalam melaksanakan supervisi hendaknya berdasarkan pada prinsip-prinsip supervisi. Yang dimaksud prinsip-prinsip supervisi pendidikan adalah kaidah-kaidah yang harus dipedomani atau dijadikan landasan dalam melakukan kegiatan supervisi. Berikut ini kami uraikan prinsip-prinsip supervisi menurut beberapa tokoh. Menurut Piet A. Suhertian dalam bukunya Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan (Suhertian,1981) mengungkapkan prinsip supervisi sebagai berikut:1. Prinsip ilmiah (scientific) memiliki ciri-ciri: a. Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan berkelanjutan. Maksudnya kegiatan supervisi memiliki perencanaan yang pasti, teratur, pelaksanaannya secara berkelanjutan dan terus menerus. Walaupun setelah diadakan supervisi, seorang pendidik sudah benar-benar menjadi pendidik profesional sekalipun, supervisi masih harus dilaksanakan secara kontinue. Bertujuan untuk menjaga mutu atau kualitas seorang pendidik tersebut. Karena tidak mungkin seseorang tidak menemukan kesulitan dalam setiap kegiatan atau aktifitas yang sedang dihadapi. Untuk memecahkan problematika yang muncul dalam kegiatan pembelajaran dapat diatasi dengan supervisi. Jadi berapa bulan sekali supervisi diadakan? Kapan pelaksanaannya, bagaimana pelaksanaannya? Sudah ditentukan sebagai kegiatan yang terencana, sesuai prinsip tersebut.b. Objektif, artinya data yang didapat berdasarkan hasil observasi nyata. Kegiatan-kegiatan perbaikan atau pengembangan berdasarkan hasil kajian kebutuhan-kebutuhan guru atau kekurangan-kekurangan guru, bukan berdasarkan tafsiran pribadi. Melainkan kegiatan nyata dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Maksudnya seorang supervisi tidak boleh menyimpulkan sebuah permasalahan tanpa meninjau atau menindak lanjuti dari fakta-fakta yang ada. Hanya mengandalkan penafsiran diri sendiri. c. Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar. Misalnya untuk memperoleh data diperlukan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.2. Prinsip DemokratisPrinsip yang menujunjung tinggi asas musyawarah. Layanan dan bantuan yang diberikan supervisor kepada guru berdasarkan jalinan hubungan kemanusiaan yang akrab dan suasana kehangatan, sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Perlu diingat seorang supervisor tidak boleh memiliki sifat terlalu menjaga image. Jadi dengan prinsip demokratis ini dapat tercipta kerukunan yang erat antara kedua belah pihak, hubungan kekeluargaan yang baik, kesatuan fikiran dan tujuan. Prinsip demokratis juga dapat diartikan menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru. Meskipun di kantor guru berperan sebagai bawahan, tetapi tidak ada kesenjangan sosial antara guru dengan supervisor. Guru dapat memunculkan pendapat atas ide-ide atau gagasan terbaru yang dimilikinya. Keputusan-keputusan maupun pendapat dari supervisor juga dapat diterima dengan baik oleh guru. Sehingga tujuan supervisi pendidikan dapat tercapai.3. Prinsip kerjasamaArtinya mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharing of experience, memberi support atau mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama. Maksudnya kerjasama seluruh staf dalam kegiatan pengumpulan data, analisa data dan perbaikan serta pengembangan proses belajar mengajar hendaknya dilakukan dengan cara kerjasama seluruh staf sekolah. Dengan adanya kerjasama tersebut, terciptalah situasi belajar mengajar yang lebih baik. 4. Prinsip konstruktif dan kreatifSetiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu mencipakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara yang menakutkan. Misalkan sehari-hari menampilan raut muka yang tidak menyenangkan di depan guru-guru. Tidak memiliki perhatian lebih dengan guru-guru. Minimnya berkomunikasi dengan guru-guru. Terlalu mengedepankan sikap jaga image seakan muncul garis dinding yang kokoh sebagai pembatas kedudukan antara supervisor dan guru, atasan dan bawahan. Sang Supervisor lebih merasa berkuasa atas keputusan yang diambilnya, kemudian mengambil keputusan yang semena-mena tanpa memperhatikan hasil penelitian dan faktor-faktor lain. Dalam hal ini guru merasa dikucilkan karena selalu disalahkan. Prinsip konstruktif dan kreatif ini bertujuan membina inisiatif guru dan mendorong guru untuk aktif menciptakan suasana dimana setiap orang akan merasa aman dan bebas mengembangkan potensi-potensinya. Supervisor perlu menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip tersebut di atas. Kalau ada Supervisor yang memaksakan kehendak, menakut-nakuti guru, yang justru akan melumpuhkan kreativitas anggota staf perlu diubah. Sikap korektif misalnya, suka mencari-cari kesalahan harus diganti dengan sikap kreatif dimana setiap orang mau dan mampu menumbuhkan serta mengembangkan kreativitasnya untuk perbaikan pengajaran. Sementara dalam buku Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama (Ditjen Islam Depag, 2003), dijelaskan bahwa prinsip-prinsip supervisi pada dasarnya akan diarahkan pada 3 hal sebagai berikut:1. Prinsip Fundamental Yaitu prinsip yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Agama. Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati.2. Prinsip Praktisa. Hal-hal dari prinsip negatif yang harus dihindari:1) supervisi tidak boleh bersifat mendesak (otoriter)2) supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan3) supervisi tidak boleh lepas dari tujuan pendidikan dan pengajaran4) supervisi hendaknya tidak hanya menilai hal-hal yang nampak atau terlihat5) supervisi tidak mencari kelemahan/kekurangan/ kesalahan6) Supervisi jangan terlalu berharap cepat mengharapkan hasil atau perubahan b. Prinsip positif, yaitu prinsip yang patut kita ikuti antara lain:1) Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif2) Supervisi harus kreatif dan konstruktif3) Supervisi harus scientific dan efektif4) Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru5) Supervisi harus berdasarkan kenyataan6) Supervisi harus memberi kesempatan kepada guru mengadakan Self Evolution.Menurut E. Mulyasa dalam bukunya Kurikulum Berbasis Kompetensi (E. Mulyasa, 2004) prinsip-prinsip supervisi antara lain:1. Hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkis2. Dilaksanakan secara demokratis3. Berpusat pada tenaga kependidikan (guru)4. Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan (guru)5. Merupakan bantuan profesionalMenurut Moh Rifai, MA dalam buku Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Ngalim Purwanto, 1987) untuk dapat menjalankan tugas supervisi sebaik-baiknya, Kepala Sekolah (Supervisor) hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:1. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja.2. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-benarnya (realistis, mudah dilaksanakan).3. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.

B. Jenis-Jenis Supervisi Ada dua jenis supervisi dilihat dari peranannya dalam perubahan itu, yaitu:

1.Supervisi traktif,artinya supervisi yang dilakukan untuk perubahan kecil karena menjaga kontinuitas. Misalnya kegiatan rutin seperti pertemuan kecil dengan guru-guru membahas kesulitan-kesulitan kecil, memberikan informasi tentang prosedur yang telah disepakati dan memberikan arahan dalam prosedur standar operasi (PSO) dalam suatu kegiatan.

2.Supervisi dinamik,artinya arahan untuk mengubah praktek-praktek pengajaran tertentu secara lebih intensif. Tekanan dalam perubahan ini diletakkan kepada diskontinuitas, gangguan terhadap praktek yang ada sekarang untuk diganti dengan yang baru.Program demikian merupakan program baru yang mempengaruhi prilaku murid, guru, dan semua personel sekolah.

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.pengertianku.net/2014/11/definisi-atau-pengertian-supervisi-dan-menurut-para-ahli.htmlhttp://angsanatirta.blogspot.co.id/2012/06/makalah-profesi-pendidikan-supervisi.htmlhttp://meykhumaera.blogspot.co.id/2011/10/makalahku-prinsip-supervisi-pendidikan.html16