sumberdaya hutan

5
BAB I PENDAHULUAN 1. PENGARUH HUTAN TERHADAP LINGKUNGAN Hutan memberikan pengaruh kepada sumber alam yang lain. Pengaruh ini melalui tiga faktor lingkungan yang saling berhubungan, yaitu iklim, tanah, dan pengadaan air bagi berbagai wilayah, misalnya, wilayah pertanian. hutan mempunyai pengaruh terhadap keadaan iklim setempat (iklim mikro). Pada hutan yang sudah ditebang curah hujan kurang atau sedikit. Penebangan hutan menimbulkan amplitudo variasi iklim yang lebih besar dari panas ke dingin, dan dari basah ke kering, sehingga menyebabkan daerah itu kurang cocok untuk pertumbuhan tanaman. Pepohonan hutan juga mempengaruhi struktur tanah dan erosi, jadi, mempunyai pengaruh terhadap pengadaan air dilereng gunung. Lowdermilk (1930) mengemukakan, bahwa sampah pohon-pohonan dalam hutan mencegah rintikan air hujan untuk langsung jatuh ke permukaan tanah dengan tekanan yang keras. Tanpa sampah, tanah itu akan terpadatkan oleh air hujan, sehingga kurang daya serapnya. Jadi, kalau hutan di lereng gunung habis ditebang, air hujan mengalir deras, membawa partikel tanah permukaan, yang kemudian bercampur menjadi Lumpur. Peristiwa ini sekaligus menutup pula pori tanah di permukaan, sehingga pada hujan berikutnya, lebih banyak lagi air yang mengalir di sepanjang lereng, karena makin kurangnya daya serap tanah. kurangnya kapasitas daya serap air dari pada tanah itulah yang dapat

Upload: tri-handayani

Post on 14-Jun-2015

584 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUMBERDAYA HUTAN

BAB I

PENDAHULUAN

1. PENGARUH HUTAN TERHADAP LINGKUNGAN

Hutan memberikan pengaruh kepada sumber alam yang lain. Pengaruh ini

melalui tiga faktor lingkungan yang saling berhubungan, yaitu iklim, tanah, dan

pengadaan air bagi berbagai wilayah, misalnya, wilayah pertanian.

hutan mempunyai pengaruh terhadap keadaan iklim setempat (iklim mikro).

Pada hutan yang sudah ditebang curah hujan kurang atau sedikit. Penebangan hutan

menimbulkan amplitudo variasi iklim yang lebih besar dari panas ke dingin, dan dari

basah ke kering, sehingga menyebabkan daerah itu kurang cocok untuk pertumbuhan

tanaman.

Pepohonan hutan juga mempengaruhi struktur tanah dan erosi, jadi, mempunyai

pengaruh terhadap pengadaan air dilereng gunung. Lowdermilk (1930) mengemukakan,

bahwa sampah pohon-pohonan dalam hutan mencegah rintikan air hujan untuk langsung

jatuh ke permukaan tanah dengan tekanan yang keras. Tanpa sampah, tanah itu akan

terpadatkan oleh air hujan, sehingga kurang daya serapnya.

Jadi, kalau hutan di lereng gunung habis ditebang, air hujan mengalir deras,

membawa partikel tanah permukaan, yang kemudian bercampur menjadi Lumpur.

Peristiwa ini sekaligus menutup pula pori tanah di permukaan, sehingga pada hujan

berikutnya, lebih banyak lagi air yang mengalir di sepanjang lereng, karena makin

kurangnya daya serap tanah. kurangnya kapasitas daya serap air dari pada tanah itulah

yang dapat mengubah tanah di lereng gunung menjadi daerah yang gersang dan

kerdil.keadaan bisa semakin parah, kalau air yang mengalir dari gunung tanpa rintangan,

lalu menimbulkan banjir. Banjir mempunyai daya kekuatan yang besar untuk

menghanyutkan bagian terpenting dari pada komponen tanah yang menjamin

produktivitas biologi tanah pertanian tersebut.

Jadi, singkatnya, hutan sangat penting bagi pertanian, karena : dapat

memelihara keutuhan tanah supaya tetap produktif. Dari uraian di atas nampaklah,

bahwa penerbangan hutan menciptakan suatu ‘ lingkaran setan ‘. Makin banyak

pepohonan ditebang, makin besar perubahan ekstrim faktor iklim mikro, sehingga makin

sukar bagi bagi sisa vegetasi untuk hidup.

Page 2: SUMBERDAYA HUTAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI HUTAN

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dan beragam. Salah

satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia adalah hutan yang tersebar di sebagian

besar pulau-pulau yang ada di Indonesia. Jenis hutan apa yang ada di daerahmu? Mari kita

pelajari materi ini. 

Hutan merupakan salah satu bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat

menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah

maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. 

Orang awam mungkin melihat hutan lebih sebagai sekumpulan pohon kehijauan dengan

beraneka jenis satwa dan tumbuhan liar. Untuk sebagian, hutan berkesan gelap, tak

beraturan, dan jauh dari pusat peradaban. Sebagian lain bahkan akan menganggapnya

menakutkan. 

Namun, jika kita mengikuti pengertian ilmu kehutanan, Hutan adalah sebuah kawasan yang

ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya, yang menempati daerah

yang cukup luas. 

Usaha pengelolaan dan pemanfaatan hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia

disebut kegiatan kehutanan.

Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.a. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena 

(tebang habis). b. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan 

sistem tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yangtelah ditentukan. 

c. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya. 

d. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutanyang sudah terlanjur rusak. 

e. Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan

Page 3: SUMBERDAYA HUTAN

lain. f. Mencegah kebakaran hutan.

Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.

Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut : a. Musim kemarau yang sangat panjang. b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan. C. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

Untuk mengatasi kebakaran hutan diperlukan hal-hal berikut ini. a. Menara pengamat yang tinggi dan alat telekomunikasi. b. Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran. c. Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.

Pemadaman kebakaran hutan dapat dilakukan dengan dua cara seperti berikut ini : a. Secara langsung dilakukan pada api kecil dengan penyemprotan air.b. Secara tidak langsung pada api yang telah terlanjur besar, yaitu 

melokalisasi api dengan membakar daerah sekitar kebakaran, dan mengarahkan api ke pusat pembakaran. Biasanya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api, seperti: sungai, danau, jalan, dan puncak bukit.

Pengelolaan hutan seperti di atas sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan seperti berikut ini :1. Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh

ke permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman. 2. Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan

sebagainya. 3. Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di 

hutan memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen. 4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau. 

Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air.