sumber daya ikan dalam mendukung perekonomian masyarakat sekitar di perairan rembang

15
bPERKEMBANGAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MUNCAR, BANYUWANGI MELALUI SUMBERDAYA LAUT (PERIKANAN) DI KAJI DALAM SUDUT PANDANG KERUANGAN GEOGRAFI Intan Ratna Sari Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Alamat Jl. Bendungan Sutami No.14, Sumbersari V, Lowokwaru, Malang Telp. 08973425741, email : [email protected] Abstrak Wilayah Muncar Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki sumber daya laut yang melimpah terutama dari sector perikanan. Muncar memiliki kekayaan ikan yang terbesar kedua di Indonesia. Oleh karena itu, daerah Muncar menajdi sorotan karena perkembangan perekonomiannya yang berkembang pesat. Perkembangan perekonomian di Muncar dikarenakan adannya dukungan pemerintah setempat yang bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk mampu mengembangkan poten yang ada pada wilayah tersebut. Tujuan jurnal artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana sector perikanan mampu mendukung perekonomian masyarakat Muncar, Banyuwangi. Pendahuluan Sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan lautan. Lautan Indonesia yang menghampar luas menjadi potensi yang besar dalam mendukung perekonomian di Indonesia. Keunikan dan keindahan serta keanekaragaman hayati dan biota bawah laut memiliki nilai yang berharga dari segi ekonomi atau ekologinya. Seperti haknya ikan, terumbu karang, dll.

Upload: intan-ratna

Post on 10-Feb-2016

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sdr rembang

TRANSCRIPT

Page 1: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

bPERKEMBANGAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MUNCAR, BANYUWANGI

MELALUI SUMBERDAYA LAUT (PERIKANAN) DI KAJI DALAM SUDUT

PANDANG KERUANGAN GEOGRAFI

Intan Ratna Sari

Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang

Alamat Jl. Bendungan Sutami No.14, Sumbersari V, Lowokwaru, Malang

Telp. 08973425741, email : [email protected]

Abstrak

Wilayah Muncar Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki sumber daya laut yang melimpah terutama dari

sector perikanan. Muncar memiliki kekayaan ikan yang terbesar kedua di Indonesia. Oleh karena itu, daerah Muncar

menajdi sorotan karena perkembangan perekonomiannya yang berkembang pesat. Perkembangan perekonomian di

Muncar dikarenakan adannya dukungan pemerintah setempat yang bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk

mampu mengembangkan poten yang ada pada wilayah tersebut. Tujuan jurnal artikel ini adalah untuk mengetahui

bagaimana sector perikanan mampu mendukung perekonomian masyarakat Muncar, Banyuwangi.

Pendahuluan

Sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan lautan. Lautan Indonesia yang menghampar luas

menjadi potensi yang besar dalam mendukung perekonomian di Indonesia. Keunikan dan

keindahan serta keanekaragaman hayati dan biota bawah laut memiliki nilai yang berharga dari

segi ekonomi atau ekologinya. Seperti haknya ikan, terumbu karang, dll.

Salah satu ruang yang memiliki potensi cukup besar dalam pembangunan wilayah adalah

wilayah pesisir dan laut. Wilayah pesisir memiliki sumberdaya alam yang kaya dan beragam,

baik sumberdaya yang dapat diperbaharui maupun sumberdaya yang tidak diperbaharui. Selain

itu, wilayah ini juga memiliki aksesibilitas yang sangat baik untuk berbagai kegiatan ekonomi,

seperti transportasi, pelabuhan, industri, pemukiman dan pariwisata. Akan tetapi, jika

pembangunan wilayah pesisir tidak ditata dengan baik serta tanpa memperhatikan segenap aspek

terkait, terutama aspek keseimbangan antara tingkat pembangunan dan daya dukung lingkungan

serta keseimbangan pembangunan antar daerah, maka pembangunan tersebut tidak akan

mencapai hasil yang optimal dan berkesinambungan (Dahuri, 2001).

Page 2: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

Wilayah Muncar, Banyuwangi merupakan salah satu tempat yang dikenal dengan perkembangan

ekonomi yang sangat pesat di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan wilayah Muncar memiliki

sumber daya laut yang begitu melimpah serta daya dukung pemerintah dalam mendukung

perkembangan perekekonomian masyarakat sekitar. Wilayah Muncar yang terletak di dekat Selat

Bali menyebabkan daerah tersebut kaya akan hasil ikan. Kesibukan penduduk Muncar

menangkap ikan di laut. Dengan iming-iming uang besar yang dihasilkan dari hasil melaut,

membuat mereka kerasan akan menekuni pekerjaan ini. Berabad-abad nelayan Muncar terpenuhi

kebutuhanyaakan kekayaan laut, ikan. Sudah banyak berdiri pabrik-pabrik pengolah ikan laut

menjadi bahan makanan. Sarden, misalnya. Dapat dijumpai setiap lima meter berdiri kokoh

bangunan besar berisikan ikan-ikan segar yang siap untuk di olah. Tak terbatas pada pabrik milik

penduduk pribumi. Juga banyak dan lebih besar pabrik-pabrik dari luar daerah, maupun negara.

Keadaan Geografis Muncar

Kabupaten Banyuwangi merupakan bagian yang paling Timur dari Wilayah Propinsi Jawa

Timur, terletak diantara koordinat 7 43 – 8 46 Lintang Selatan dan 113 53 – 114 38 Bujur Timur

dan dengan ketinggian antara 25 - 100 meter di atas permukaan laut. Kabupaten memiliki

panjang garis pantai sekitar 175,8 km yang membujur sepanjang batas selatan timur Kabupaten

Banyuwangi, serta jumlah pulau ada 10 buah.

Batas-batas wilayah Kabupaten Banyuwangi :

1. Utara Kabupaten Situbondo dan Bondowoso

2. Timur Selat Bali

3. Selatan Samudera Indonesia

4. Barat Kabupaten Jember dan Bondowoso

Letaknya yang paling ujung dan dekat dengan laut, menjadikan kota ini kaya akan hasil laut.

Bagaimana tidak, setiap tahunnya mampu mencapai ribuan ton ikan yang dipanen dari hasil laut.

Daerah penghasil ikan terbesar di Banyuwangi adalah Muncar. Muncar adalah kecamatan di

Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Letaknya di pesisir Selat Bali. Pantai timur Banyuwangi

(Selat Bali) merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Di Muncar terdapat

pelabuhan perikanan.

Page 3: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

Berikut adalah peta daerah Muncar, Banyuwangi. Muncar adalah sebuah kecamatan di

Kabupaten banyuwangi, Propinsi jawa timur, Indonesia.

Muncar terdiri dari beberapa Desa/Kelurahan, antara lain:

Bagorejo

Blambangan

Kedungrejo

Kedungringin

Kumendung

Sumberberas

Sumbersewu

Tambakrejo

Tapanrejo

Tembokrejo

Wringin putih

Sumber : muncar-institute.blogspot.com

Potensi paling menonjol dari Selat Bali adalah ikan lemuru (Sardinella Lemuru). Hasil

penangkapan ikan lemuru di daerah lain seperti di Selat Madura dan Selat Sunda tidaklah begitu

banyak. Selat Bali memiliki potensi ikan lemuru lebih besar disbanding wilayah perairan lainnya

karena di Selat Bali terjadi proses penaikan air pada musim timur sehingga perairan ini menjadi

kaya akan bahan makanan yang sangat dibutuhkan oleh ikan ikan lemuru ini.

Page 4: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

Data Perikanan Muncar

Kecamatan Muncar merupakan wilayah pesisir dan pelabuhan perikanan, serta menjadi sentra

industri perikanan di Jawa Timur dan khususnya Banyuwangi. Kecamatan Muncar sangat

diharapkan dapat mempercepat laju pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat

setempat. Potensi Perikanan di Kecamatan Muncar sangatlah tinggi sehingga di Kecamatan ini

terdapat kawasan industri perikanan antara lain jenis industry pengolahan hasil ikan berkembang

di Kecamatan Muncar antara lain industri minyak ikan, industri pengalengan ikan, industry

pemindangan ikan, industri tepung ikan dan industri pengolahan ikan lainnya. Jumlah industri

perikanan di Kecamatan Muncar tahun 2007 terdapat 182 industri perikanan (RDTRK Muncar

2009-2019 ). Tingginya potensi perikanan di Muncar juga menarik Kementerian Kelautan dan

Perikanan membuat kawasan ekonomi terpadu. Sejak tahun 2010, kementerian ini sudah

menyiapkan Muncar bersama 15 daerah lain di Indonesia sebagai kawasan minapolitan. Yakni,

sebuah kawasan pembangunan ekonomi terpadu berbasis kelautan dan perikanan. Penggerak

utama ekonomi di kawasan minapolitan dapat berupa kegiatan produksi dan perdagangan

perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan pengolahan ikan.

Page 5: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

Data perkembangan data perikanan Muncar tahun 1999 - 2010

Setiap hari ikan yang dibongkar di Muncar minimal 500 ton dan sekitar 90 persen di antaranya

dipasok ke industri pengolahan ikan setempat. Data Sekretariat Kabinet RI menunjukkan,

Muncar merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur dengann produksi ikan tahun 2010

sebesar 27.748 ton. Dimanaa produksi ikan olahan diekspor ke Eropa, Jepang, Uni Emirat Arab,

Page 6: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Kanada sebanyak 1.562.249,72 kg per bulan dengan

nilai ekonomi sebesar hampir Rp 20 miliar.

Angka ekonomi tersebut sebenarnya bisa ditingkatkan apabila daya dukung dan kualitas perairan

Muncar tetap dapat dipertahankan dari kemungkinan terjadinya overfishing dan pencemaran.

Muncar merupakan penghasil ikan tangkap utama di Kabupaten Banyuwangi dengan lemuru

sebagai jenis ikan utama hasil tangkapan nelayan. Pemanfaatannya juga sudah intensif terbukti

dari banyaknya jumlah nelayan dan armada penangkapan yang melimpah serta tumbuhnya

industri-industri perikanan di kawasan ini. Pada tahun 2009 jumlah ikan lemuru yang berhasil

didaratkan sebesar 28.446 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 56,8 M. namun pada tahun 2010

jumlah ikan lemuru yang berhasil didaratkan nelayan menurun drastis dan hanya mampu

mendaratkan sebesar 17.717 ton saja dengan nilai produksi sebesar Rp 57 M lebih besar jika

dibanding dengan tahun 2009. Penurunan tajam ini terus terjadi hingga tahun 2011 dengan

jumlah ikan yang berhasil didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar sebesar 1.651 ton

saja. Turunnya jumlah tangkapan ini tidak terlepas dari turunnya jumlah pasokan ikan yang ada

di Selat Bali sehingga nelayan cenderung mencari daerah tangkapan lain seperti di perairan

Pancer. Penurunan jumlah hasil tangkapan yang terjadi di Muncar tidak terlepas dari bagaimana

pemanfaatan sumber daya ikan ini pada tahun-tahun sebelumnya. Sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Purwningsih et.al bahwa pemanfaatan yang dilakukan oleh nelayan Muncar di

Selat Bali sudah dalam kondisi over fishing atau penangkapan berlebih. Penangkapan berlebih

terjadi jika dalam usaha penangkapan, hasil tangkapan yang dilakukan oleh nelayan melebihi

kapasitas lestari pasokan ikan di laut.

Sejak diperkenalkannya alat tangkap purse seine/pukat cincin di Muncar pada tahun 1972

produksi perikanan lemuru berkembang sangat pesat. Produksi ikan lemuru di Muncar sangat

fluktuatif. Sepanjang tahun 1974 sampai dengan tahun 2000, hasil tangkapan terbesar terjadi

pada tahun 1983, 1991 dan 1998 yaitu berturut-turut sebesar 48.000 ton, 61.670 ton dan 77.600

(Merta, 1992 dalam Hendiarti, 2005). Musim yang berlaku dalam penangkapan ikan di laut ada

dua yaitu musim banyak ikan dimana puncaknya terjadi pada bulan September sampai

November dan musim sedikit ikan dengan jumlah ikan paling sedikit sekitar bulan Maret sampai

April.

Produksi ikan lemuru tahun 1993, 1994, 1997 dan 2001 menunjukkan pola yang normal,

sedangkan produksi lemuru pada tahun 1995, 1996, 1998, 1999 dan 2000 menunjukkan pola

Page 7: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

yang tidak biasa (Wudianto, 2001 dalam Hendiarti, 2005). Tahun 1995 dan 1998 produksi

tertinggi juga terjadi pada bulan Januari sampai Juli. Wudianto (2001) menyatakan bahwa dua

tahun tersebut menunjukkan fluktuasi penangkapan ikan lemuru yang tidak biasa. Ikan lemuru

bertelur terjadi pada bulan Juni dan Juli setiap tahun (Merta 1992) dimana bertepatan dengan

terjadinya kenaikan air selama musim penghujan. Fluktuasi musim ini sangat berpengaruh pada

perubahan kondisi oseanografi yang pada gilirannya sangat mempengaruhi produksi ikan lemuru

di Selat Bali.

Sumber: Hendiarti, dkk 2005Gambar Fluktuasi Penangkapan Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru) dan Penangkapan per Trip di Muncar Kabupaten

Banyuwangi Tahun 1992 – 2001

Pemasaran ikan di Muncar, Banyuwangi

Pemasaran ikan di Muncar melibatkan beberapa pihak ataupun lembaga diantaranya

Agroindustri, Blantik, pengecer, konsumen.

Sebagian besar hasil tangkapan nelayan dijual langsung ke agroindustri yang berada di sekitar

wilayah pantai Muncar melalui orang yang dipercaya nelayan untuk memasarkan ikannya.

Agroindustri tersebut meliputi agroindustri pengalengan ikan, tepung ikan, pemindangan,

pengasinan dan es-esan.

Page 8: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

Beberapa agroindustri tersebut memiliki orang kepercayaan untuk membeli ikan hasil tangkapan

nelayan dan bahkan ada beberapa nelayan yang sudah memiliki ikatan dengan salah satu

agroindustri di Muncar dengan perjanjian agroindustri meminjamkan modal kepada nelayan dan

nelayan harus menjual ikannya kepada agroindustri yang telah meminjamkan modal tersebut.

Belantik juga dapat ikut serta dalam menjual ikan hasil tangkapan nelayan ke agroindustri.

Agroindustri ikan lemuru juga membeli ikan kepada belantik-belantik. Belantik-belantik tersebut

memperoleh ikan lemuru dari ABK (anak Buah Kapal) atau “ngampung” (membeli ikan

sebanyak 1-2 keranjang kepada nelayan yang sudah memiliki hubungan baik dengan belantik).

Sebagian besar belantik berjenis kelamin perempuan, beberapa belantik adalah istri dari awak

kapal atau pengamba’ dari awak kapal. Pendapatan yang diperoleh awak kapal tidak sebanyak

pendapatan yang diterima nelayan pemilik. Karenanya kehidupan keluarga awak kapal terutama

pandega sering kekurangan. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari mereka meminjam uang

kepada pengamba’ dengan catatan awak kapal yang meminjam harus menjual ikan yang

diperolehnya kepada belantik.

Istilah belantik yang ada di Muncar ada 2 yaitu:

1. Belantik tengah adalah pedagang yang membeli ikan dengan menghampiri kapal yang masih

agak di tengah. Umumnya belantik tersebut sudah memiliki penjual di kapal yang sudah dituju

yaitu para awak kapal yang memiliki ikatan kepada dirinya, baik itu ikatan saudara/istri ataupun

ikatan hutang piutang;

2. Belantik darat adalah pedagang yang membeli ikan di sekitar TPI. Belantik ini membeli ikan

dari belantik tengah/nelayan/awak kapal.

Belantik tengah umumnya memiliki modal besar sehingga mampu membeli ikan dalam jumlah

besar. Sedangkan belantik darat ada yang memiliki modal besar ataupun kecil. Belantik yang

memiliki modal besar akan membeli ikan dalam jumlah besar kemudian menjualnya ke

agroindustri pengalengan ikan atau menjual kepada sodagar atau kepada belantik kecil. Belantik

kecil hanya mampu membeli ikan dalam jumlah kecil dan langsung memasarkannya kepada

konsumen.

Agroindustri-agroindustri yang mengolah ikan lemuru bersaing dengan pembeli-pembeli lainnya

seperti belantik dan sodagar/pengecer dalam mendapatkan ikan lemuru. Gambar 2 menunjukkan

bahwa terdapat 3 saluran pemasaran ikan lemuru segar yang pada akhirnya diterima oleh

konsumen yaitu:

Page 9: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

1. Nelayan Belantik Pengecer/ Sodagar Konsumen

2. Nelayan Pengecer/Sodagar Konsumen

3. Nelayan Belantik Konsumen

Sesama belantik ataupun sesama sodagar/pengecer berkumpul membeli ikan lemuru hasil

tangkapan nelayan dengan harga sesuai pasar. Harga ikan lemuru terbentuk dengan adanya

proses tawar menawar antara penjual dan pembeli, namun dominasi pihak agroindustri dalam

penentuan harga cukup besar. Harga yang berlaku di pasar ikan lemuru umumnya mengikuti

harga hasil kesepakatan antara nelayan dengan pihak agroindustri, utamanya agroindustri

pengalengan ikan. Agroindustri ini menyerap ikan lemuru dalam jumlah paling besar

dibandingkan agroindustri lainnya. Harga ikan lemuru segar dapat dijangkau oleh semua lapisan

masyarakat, mulai kelas bawah sampai kelas atas. Namun, jangkauan pemasaran ikan lemuru

hanya terbatas di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Informasi harga ikan diperoleh dari sesama

pembeli maupun penjual yang berada di sekitar lokasi TPI. Saat ini TPI berfungsi hanya sebagai

tempat penimbangan saja. Selanjutnya kesepakatan harga dilakukan tanpa melalui mekanisme

pelelangan di TPI.

Harga ikan segar sangat fluktuatif karena jumlah hasil tangkapan nelayan fluktuatif. Hasil

tangkapan nelayan yang melimpah menyebabkan harga cenderung turun, sebaliknya apabila

hasil tangkapan nelayan sangat sedikit, harga ikan lemuru menjadi naik. Pada saat musim banyak

ikan, nelayan memperoleh lebih banyak keuntungan dibandingkan pada musim sedikit ikan,

karena nelayan mampu menjual ikan dalam jumlah besar dan hasilnya bisa digunakan untuk

menutupi biaya variabel selama melaut. Pedagang ikan mendapatkan ikan untuk dijual langsung

dari nelayan disekitar pelabuhan yang telah bersandar. Keuntungan rata-rata yang didapat setiap

penjualan jenis ikan berbeda namun pada umumnya mereka mengambil keuntungan sebesar Rp

2.000 per jenis ikan yang terjual. Sedikitnya pendapatan jika dibandingkan dengan keuntungan

per jenis ikan yang terjual sebenarnya lebih dikarenakan pada terbatasnya modal yang mereka

miliki. Pedagang ikan kecil rata-rata hanya mampu mengambil 10 kg ikan dari nelayan dengan

ketidak-pastian pasar yang tinggi. Ketika ikan yang dijual laku semua mereka mampu

mendapatkan keuntungan yang

maksimal, namun ketika ada jenis ikan yang tidak laku biasanya keuntungan habis untuk

menutupi

kerugiannya.

Page 10: Sumber Daya Ikan Dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Sekitar Di Perairan Rembang

Kesimpulan

Perekonomian Muncar berkembang begitu pesat karena di daerah tersebut kaya akan hasil

lautnya yaitu ikan. Masyarakat Muncar mengolah ikan tersebut dalam bentuk olahan Petis,

Pemindangan, Minyak ikan. Selain itu mereka juga menjualnya langsung kepada konsumen.

Dengan kerjasama pemerintah setempat, Muncar mampu menjadi pusat pengembangan ikan

terbesar di Banyuwangi sekaligus menjadi pusat perikanan terbesar kedua di Indonesia. Sector

perikanan Muncar, Banyuwangi. Namun selama tiga tahun belakangan ini Muncar menglami

penurunan dalam menghasilkan ikan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran limbah baik dari

rumah tangga.

Daftar Rujukan

_____.Banyuwangi (online)

http://www.semangatberbisnis.com/uploads/Tulisan/100002326553122af1782d29506afe0dfa359

1042fc61c2.pdf diakses pada jumat 3 April 2014

Pamungkas, putra wingking.2013. Implikasi Ekonomi Dan Sosial MasyarakatPesisir Atas Turunnya Hasil Tangkapan oleh Masyarakat Pesisir Muncar Kabupaten.universitas Brawijaya : Malang

Rahman, Rizal.2011. Analisis Pengaruh Kebijakan Perikanan.(online) eprints.undip.ac.id/32946/

_____http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19931-Chapter1-1656832.pdf

Kusmiati, Ati.____. Kajian Pemasaran Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru) Di Muncar –

Banyuwangi.Universitas Jember

___.Ancaman Pada Sumber Daya Hayati Laut(online)