sumber ajaran agama islam

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk pilihan dan yang dimuliakan oleh Allah SWT dari makhluk yang lainnya, yaitu dengan keistimewaan yang dimilikinya, seperti akal yang mampu menangkap sinyal-sinyal kebenaran, merenungkannya, dan kemudian memilihnya. Dengan akal yang dimilikinya, manusia diharapkan mampu memilah dan memilih nilai- nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan yang tertuang dalam risalah para rasul. Selain itu, manusia juga diciptakan untuk mengaplikasikan beban-beban ilahiah yang mengandung maslahat dalam kehidupannya. Ia membawa amanah ilahiah yang harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Keberadaannya di alam memiliki arti yang hakiki, yaitu menegakkan khilafah. Keberadaannya tidaklah untuk huru-hara dan tanpa hadaf ‘tujuan’ yang berarti. Dan manusia mempunyai tanggung jawab dimuka bumi untuk menjadi khalifah yang dapat mencontoh dan meneruskan nilai-nilai luhur dari Rasulullah. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa kelebihan dan fungsi manusia menurut Islam? 1.2.2 Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai khalifah dimuka bumi? 1.2.3 Apa tantangan global yang dihadapi manusia sebagai khalifah? 1

Upload: precillya-grace

Post on 20-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sumber ajaran agama islam terdiri dari al quran, hadits dan ijtihad. menjelaskan bagaimana pengaplikasian sumber ajaran agama islam dalam kehidupan sehari hari dan lingkungan sekitar

TRANSCRIPT

Page 1: Sumber Ajaran Agama Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk pilihan dan yang dimuliakan oleh Allah

SWT dari makhluk yang lainnya, yaitu dengan keistimewaan yang

dimilikinya, seperti akal yang mampu menangkap sinyal-sinyal kebenaran,

merenungkannya, dan kemudian memilihnya.  Dengan akal yang dimilikinya,

manusia  diharapkan mampu memilah dan memilih nilai-nilai kebenaran,

kebaikan, dan keindahan yang tertuang dalam risalah para  rasul. Selain itu,

manusia juga diciptakan untuk mengaplikasikan beban-beban ilahiah yang

mengandung maslahat dalam kehidupannya. Ia membawa amanah ilahiah

yang harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Keberadaannya di

alam memiliki arti yang hakiki, yaitu menegakkan khilafah. Keberadaannya

tidaklah untuk huru-hara dan tanpa hadaf  ‘tujuan’ yang berarti. Dan manusia

mempunyai tanggung jawab dimuka bumi untuk menjadi khalifah yang dapat

mencontoh dan meneruskan nilai-nilai luhur dari Rasulullah.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa kelebihan dan fungsi manusia menurut Islam?

1.2.2 Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai khalifah dimuka bumi?

1.2.3 Apa tantangan global yang dihadapi manusia sebagai khalifah?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan fungsi manusia

menurut Islam.

1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami tanggung jawab manusia sebagai

khalifah dimuka bumi.

1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami tantangan global yang dihadapi

manusia sebagai khalifah.

1

Page 2: Sumber Ajaran Agama Islam

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

2.1.2 Manusia

Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa

manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang

berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai

makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau

sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)

atau seorang individu (Anonymous a, 2014).

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah,

antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya.

Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering

lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai

hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari

keturunan nabi Adam (M. Daud Ali, 1998).

2.2.2 Khalifah

Menurut bahasa, Khalifah (خليفة Khalīfah) merupakan mashdar

dari fi’il madhi khalafa , yang berarti : menggantikan atau menempati

tempatnya. Sedangkan dalam pengertian syariah, Khalifah digunakan

untuk  menyebut orang yang menggantikan Nabi Muhammad SAW

(setelah beliau wafat) dalam kepemimpinan Negara Islam. Menurut

Imam Al-Juwayni (1085M), Khalifah adalah kepemimpinan yang

bersifat menyeluruh (riyasah taammah) sebagai kepemimpinan yang

berkaitan dengan urusan khusus dan urusan umum dalam kepentingan-

kepentingan agama dan dunia (Anonymous, 2014).

2.2.3 Globalisasi

Istilah globlisasi berasal dari kata globe (peta dunia yang

berbentuk bola). Globalisasi adalah suatu proses dibentuknya suatu

tatanan, aturan, dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh

dunia. Globalisasi tidak mengenal adanya batas-batas wilayah; bahkan

2

Page 3: Sumber Ajaran Agama Islam

tidak mengenal aturan lokal, regional, kebijakan negara yang dapat

mengurangi ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran atau gagasan yang

dianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia harus

dihilangkan. Globalisasi berlaku di semua bidang kehidupan, seperti

politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya (Rowland, 2012).

2.3 Konsep Pembahasan

2.3.1 Kelebihan Dan Fungsi Manusia Menurut Islam

Kelebihan dan fungsi manusia dibandingkan makhluk lain dapat

dilihat dari berbagai ciri utama, yaitu:

Manusia yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik,

ciptaan Allah yang paling sempurna. Firman Allah:

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang

sebaik-baiknya” (QS. At-Tin:4)

Keunikan manusia dapat terlihat pada bentuk struktur tubuh, gejala-

gejala yang ditimbulkan jiwanya, mekanisme yang terjadi pada setiap

organ tubuhnya, proses pertumbuhannya melalui tahapan tertentu, dan

sebagainya. Hubungan timbal balik antara manusia dengan

llingkungan hidupnya, ketergantungannya pada sesuatu menunjukan

adanya kekuasaan yang berada diluar manusia itu sendiri.

Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya. Dalam Al-

Quran surat Az-Zariyat:

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali utnutk mengabdi

kepada-Ku” (QS. Az-Zariyat: 56)

Mengabdi kepada Allah dapat dilakukan manusia melalui dua jalur,

yaitu jalur khusus dan jalur umum. Jalur khusus merupakan ibadah

yang dilakukan dengan ketentuan oleh Allah sedang rinciannya

dijelaskan oleh Rasulullah, contohnya: shalat, puasa, zakat, haji.

Sedangkan jalur umum dapat dilakukan dengan beramal saleh.

3

Page 4: Sumber Ajaran Agama Islam

Manusia dilengkapi dengan akal perasaan dan kemauan atau

kehendak.

Dengan akal dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh kepada

Allah, menjadi muslim. Tetapi dengan akal dan kehendaknya juga

manusia dapat tidak percaya, tidak tunduk dan tidak patuh kepada

kehendak Allah, bahkan mengingkari-Nya, menjadi kafir. Karena itu

di dalam Al-Quran ditegaskan oleh Allah:

…..

“Dan katakan bahwa kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu.

Barangsiapa yang mau beriman hendaklah ia beriman, dan

barangsiapa yang tidak ingin beriman, biarlah ia kafir…..”

(QS. Al-Kahfi: 29)

Dalam surat Al-Insan juga dijelaskan:

“Sesungguhnya kami telah menunjukinya jalan yang lurus (kepada

manusia), ada manusia yang syukur, ada pula manusia yang kafir”.

(QS. Al-Insaan: 3)

Manusia memiliki akhlaq.

Berakhlaq adalah ciri utama mausia dibandngkan makhluk lain.

Artinya manusia adalah makhluk yang diberikan Allah

kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk.

Dalam Islam kedudukan akhlak sangat penting, ia menjadi

komponen ketiga dalam Islam. Kedudukan ini dapat dilihat di

dalam sunnah Nabi yang mengatakan bahwa beliau diutus

hanyalah untuk menyempurnakan akhlak

manusia yang mulia.

2.3.2 Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Dimuka Bumi

Antara anugerah utama Allah kepada manusia ialah pemilihan

manusia untuk menjadi khalifah atau wakil-Nya di bumi. Dengan ini

manusia berkewajiban menegakkan kebenaran, kebaikan, mewujudkan

4

Page 5: Sumber Ajaran Agama Islam

kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan

penyimpangan dari jalan Allah. Firman Allah SWT:

“Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat :

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah”.

Berkata mereka : “Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang

yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami

bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ?” Dia

berkata : “Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui”. (QS. Al-baqarah : 30)

Pada  dasarnya,  akhlak  yang  diajarkan   Alquran   terhadap

lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.

Kekhalifahan  menuntut  adanya interaksi antara manusia dengan

sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan  mengandung arti

pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk

mencapai tujuan penciptaannya. Sebagai seorang khalifah, apa yang

dilakukan tidak boleh hanya untuk kepentingan diri pribadi dan tidak

hanya bertanggung jawab pada diri sendiri saja. Oleh karena itu, semua

yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama umat manusia dan

hamba Allah, serta pertanggung jawabannya pada tiga instansi, yaitu :

1.      Pertanggung jawaban pada diri sendiri.

2.      Pertanggung jawaban pada masyarakat.

3.      Pertanggung jawaban pada Allah.

Sebagai makhluk Allah, manusia mendapat amanat yang

harusdipertanggung jawabkan dihadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul

manusia dimuka bumi adalah tugas kekhalifahan, yaitu tugas

kepemimpinan; wakil Allahdi muka bumi untuk mengelola dan

memelihara alam.

5

Page 6: Sumber Ajaran Agama Islam

Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan.

Manusia menjadi khalifah, berarti manusia memperoleh mandat Allah

untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang

diberikan kepada manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya

mengolah dan mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk

kepentingan hidupnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

oleh Allah.

Kekuasaan manusia sebagai khalifah Allah dibatasi oleh ketentuan-

ketentuan yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu hukum-

hukum Allah baik yang tertulis dalam kitab suci (al-qaul), maupun yang

tersirat dalamkandungan pada setiap gejala alam semesta (al-kaun).

Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang diwakili

adalah wakil yang mengingkari kedudukan dan peranannya serta

mengkhianati kepercayaan yang diwakilinya. Oleh karena itu dia diminta

pertanggungjawaban terhadap penggunaan kewenangannya dihadapan

yang diwakilinya, sebagaimana firman Allah dalam surat Fathir : 39.

“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.

Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya

sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah

akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-

orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian

mereka belaka”. (QS. Fathir : 39)

Ketika memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka

bumi, ada dua peranan penting yang diamanahkan dan dilaksanakan

manusia sampai hari kiamat.

Pertama, memakmurkan bumi (al ‘imarah). Yakni dengan

mengexploitasi alam dengan sebaik-baiknya dengan adil dan merata

dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak punah, supaya generasi

berikutnya dapat melanjutkan exploitasi itu.

Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang

dari pihak manapun (ar ri’ayah). Melihara bumi dalam arti luas termasuk

juga memelihara akidah dan akhlak manusianya sebagai SDM (sumber

6

Page 7: Sumber Ajaran Agama Islam

daya manusia). Memelihara dari kebiasaan jahiliyah, yaitu merusak dan

menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena sumber daya

manusia yang rusak akan sangat potensial merusak alam. Oleh karena itu,

hal semacam itu perlu dihindari.

Dua peran yang dipegang manusia dimuka bumi, sebagai khalifah

dan ‘abdun merupakan keterpaduan tugas dan tanggung jawab yang

melahirkan dinamika hidup yang sarat dengan kreatifitas dan amaliyah

yang selalu berpihak  pada nilai-nilai kebenaran.

Dua sisi tugas dan tanggungjawab ini tertata dalam diri setiap

muslim sedemikian rupa. Apabila terjadi  ketidakseimbangan, maka akan

lahir sifat-sifat tertentu yang menyebabkan derajat manusia meluncur

jatuh ketingkat yang paling rendah.

2.4 Analisis Masalah

Manusia adalah seorang khalifah atau pemimpin yang seharusnya

mampu mengayomi, memelihara, terhadap apa yang menjadi

tanggungjawabnya. Namun, pada kenyataannya banyak pemimpin yang tidak

amanah terhadap kedudukannya. Seperti yang kita ketahui bahwa di negeri

kita sendiri, di Indonesia, masih banyak jajaran pemimpin yang melakukan

tindakan tidak mencerminkan wujud seorang pemimpin.

Kasus mengenai impor daging sapi yang dilakukan oleh oknum-oknum

yang terlibat di dalamnya. Dalam kasus ini ada beberapa nama yang diseret

diduga menjadi tersangka. Seorang pengusaha bisnis yang namanya cukup

telah tercemar dengan berbagai skandal dan kasus, Ahmad Fathanah, menjadi

salah satu tersangka kasus daging impor ini. Menurut Harian Kompas Online

pada tanggal 11 Maret 2014, Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria

Elizabeth Liman didakwa menyuap Luthfi Hasan Ishaaq selaku anggota

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebesar Rp 1,3 miliar. Uang itu diberikan

melalui rekan dekat Luthfi, Ahmad Fathanah, terkait pengaturan kuota impor

daging sapi. Menurut Jaksa Supardi, Pemberian uang ini akan digunakan

untuk mempengaruhi pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) agar

memberi persetujuan atau rekomendasi permohonan kuota impor daging

tahun 2013. Jaksa menjelaskan, mulanya Elizabeth meminta bantuan pada

7

Page 8: Sumber Ajaran Agama Islam

Fathanah agar PT Indoguna mendapat penambahan kuota impor daging sapi.

Sebab, permohonan kuota impor daging sapi oleh PT Indoguna selalu ditolak

oleh Kementan. Fathanah menyanggupi karena kenal dekat dengan Luthfi

yang saat itu menjabat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menteri

Pertanian Suswono juga merupakan kader PKS.

Setelah itu, Elizabeth juga meminta bantuan pada Fathanah melalui

Elda Devianne Adiningrat untuk dipertemukan dengan Luthfi. Elizabeth

akhirnya bertemu Luthfi. Dalam pertemuan itu, Luthfi menyanggupi

permintaan Elizabeth untuk dipertemukan dengan Suswono. Pertemuan

berikutnya, Fathanah mengatakan bahwa Luthfi akan membantu Elizabeth

dalam pengurusan penambahan kuota impor daging. "Selanjutnya terdakwa

menyampaikan akan mendukung dana untuk PKS," kata Jaksa Irene Putri.

Disepakati, jika penambahan kuota impor daging untuk PT Indoguna

disetujui sebanyak 8000 ton, maka Elizabeth bersedia menyediakan fee

kepada Luthfi sebesar Rp 5000 per kilogram atau total Rp 40 miliar.

Kemudian, untuk pemberian awal, Elizabeth memberikan uang untuk Luthfi

Rp 300 juta yang disebut untuk keperluan acara PKS di Medan. Elizabeth

memerintahkan anak buahnya Arya Abdi Effendy untuk menyiapkan dana

tersebut dan diserahkan pada Elda. Elda lalu menghubungi Fathanah bahwa

telah disediakan uang. Selanjutnya, Elizabeth dan Fathanah kembali

melakukan pertemuan. Saat itu, Fathanah meminta Elizabeth menyiapkan Rp

1 miliar agar PT Indoguna diprioritaskan untuk mendapat penambahan kuota.

Fathanah kemudian mendatangi kantor Indoguna untuk mengambil uang

tersebut.  "Fathanah kemudian menghubungi Luthfi, memberitahukan uang

pemberian terdakwa telah diterima," ujar jaksa.

Setelah mendapat uang tersebut, Fathanah bertemu mahasiswi bernama

Maharany Suciono di Hotel Le Meredien, Jakarta. Uang tersebut belum

sampai ke tangan Luthfi karena Fathanah dan teman wanitanya itu ditangkap

petugas KPK saat berada dalam kamar Hotel Le Meridien.

Berdasarkan kasus diatas, manusia yang diutus sebagai khalifah tidak

seharusnya menyalahi wewenang atas nama jabatan. Seorang pemimpin

harusnya mampu memprioritaskan kepentingan rakyat banyak dibandingkan

8

Page 9: Sumber Ajaran Agama Islam

kepentingan satu pihak saja. Kasus diatas menggambarkan bagaimana

seorang pemimpin mampu tergoda dengan sejumlah harta hanya untuk

sebuah kemudahan transaksi yang dilakukan oleh satu pihak saja, bagaimana

jika pihak lain juga menginginkan hal yang sama. Apabila kasus semacam ini

tidak cepat diusut dan ditemukan pola kejadiannya, maka aka nada kasus dan

oknum-oknum lain yang melakukan hal yang sama meskipun dengan pola

yang berbeda.

Suap, hukumnya sangat jelas diharamkan oleh Al-Qur’an dan Sunnah

serta Ijma, baik bagi yang memberi maupun yang menerima.

Di dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

م�وال� أ م�ن� فر�يق�ا �وا �ل �ك أ �ت ل � �ام �ح�ك ال �لى إ �ها ب �وا �د�ل وت اط�ل� �ب �ال ب �م ك �ن ي ب �م ك م�وال

أ �وا �ل �ك أ ت وال

م�ون ع�ل ت �م� نت وأ � �م �ث �اإل� ب �اس� الن

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian lain di antara

kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta

itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta

benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.

[Al-Baqarah : 188]

Sedangkan dari Sunnah.

ى� : ش ت �لم�ر� و�ا اش�ى، الر الله� و�ل� س� ر عن ل ل قا �ن� ب الله� �د� عب ع�مر عن�

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu , ia berkata : “Rasulullah Shallallahu

alaihi wa sallam melaknat yang memberi suap dan yang menerima suap”.[HR

At-Tirmidzi, 1/250; Ibnu Majah, 2313 dan Hakim, 4/102-103; dan Ahmad

2/164,190. Syaikh Al-Albani berkata,”Shahih.” Lihat Irwa’ Ghalil 8/244]

(Ustadz Armen, 2007).

9

Page 10: Sumber Ajaran Agama Islam

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang diberikan kelebihan-

kelebihan berbeda dengan makhluk lainnya serta amanah sebagai seorang

khalifah atau pemimpin. Dalam menjalankan hidupnya, manusia tidak

terlepas dari suatu hal yang dinamakan globalisasi. Globalisasi yang

merupakan suatu proses dibentuknya suatu tatanan, aturan, dan sistem yang

berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia ini tidak dibatasi oleh suatu hal

apapun bahkan agama. Banyak hal yang akan dihadapi oleh manusia dalam

menjalani hidupnya sebagai khalifah termasuk tantangan di dunia globalisasi

tidak terkecuali seorang pemimpin yang memanfaatkan jabatannya demi

terlaksananya kepentingan kelompok tertentu.

3.2 Saran

Sebagai manusia yang telah mengetahui perannya, alangkah baiknya jika

kita melaksanakan peran kita, tugas kita sebagai seorang khalifah di bumi ini

dengan baik. Manusia telah diberi kelebihan oleh Allah SWT, oleh karena itu

dengan kelebihan tersebut kita akan mampu menjalankan tugas kita sebagai

seorang khalifah dengan tetap berusaha untuk mendapatkan ridho Allah

SWT.

10

Page 11: Sumber Ajaran Agama Islam

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Anonymous a. 2014. Pengertian Manusia. [Online, tersedia di :

http://kamelia11.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-

para-ahli/]. Diakses pada tanggal 11 Maret 2014.

Anonymous b. 2014. Pengertian Khalifah. [Online, tersedia di :

http://khalifah000.wordpress.com/pengertian-khalifah/]. Diakses pada

tanggal 12 Maret 2014.

Anonymous c. 2014. Manusia sebagai Khalifah. [Online, tersedia di :

http://awullia.blogspot.com/2013/07/fungsi-manusia-dalam-

islam.html]. Diakses pada tanggal 13 Maret 2014.

Halim, Armen. 2007. Hukum Seputar Suap dan Hadiah. [Online, tersedia di :

http://almanhaj.or.id/content/2283/slash/0/hukum-seputar-suap-dan-

hadiah/]. Diakses pada tanggal 13 Maret 2014

Pasaribu, Rowland. 2012. Modul 14 Dampak Globalisasi. Universitas Gunadarma

Jakarta

Rizkia, Nisrina. 2011. Makalah Agama Dan Etika Islam: Hakikat Manusia Dalam

Pandangan Islam. [Online, tersedia di :

http://diaharrazy.files.wordpress.com/2011/10/hakekat-manusia-

dalam-pandangan-islam.pdf]. Diakses pada tanggal 13 Maret 2014

11

Page 12: Sumber Ajaran Agama Islam

MAKALAH AGAMA

Konsep Manusia (Khalifah Problem dan Tantangan Global)

Kelompok 1

Oleh:

Ayu Novita Marlini 125040100111017

Rosfi Rahmania Effendi 125040100111025

Kelas F

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

12

Page 13: Sumber Ajaran Agama Islam

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

berkat dan limpahan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan

tepat waktu dan tanpa halangan yang berarti sehingga dapat mempersembahkan

sebuah makalah dengan judul " Konsep Manusia (Khalifah Problem dan

Tantangan Global)", yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar

bagi kita untuk mempelajari Pendidikan Agama Islam.

Makalah ini disusun berdasarkan studi literatur yang di dapat dari buku

maupun dari internet. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pendidikan

Agama Islam yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami

menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah

ini. Oleh karena itu kami menerima segala bentuk kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih

positif bagi kita semua. Amin.

Malang, 13 Maret 2014

Penulis

13i

Page 14: Sumber Ajaran Agama Islam

Daftar Isi

14ii