sumber air limbah
DESCRIPTION
data tugasTRANSCRIPT
A. SUMBER AIR LIMBAH PERKOTAAN
a. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water) yaitu air limbah
yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta
(tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi. Pada umumnya limbah rumah
tangga terdiri dari bahan-bahan organik.
b. Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis industri
akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan
bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri antara lain: nitrogen, sulfida, amoniak,
lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh
sebab itu pengolahan jenis air limbah ini menjadi lebih rumit karena harus
mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan.
c. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan yang berasal dari daerah
perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan
sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan
air limbah rumah tangga.
B. PENCEMARAN AIR DI KOTA BEKASI
Air permukaan adalah badan air yang terbuka yang dapat berupa sungai, danau/ situ dan
waduk. Sumber pencemaran terhadap air permukaan di Kota Bekasi terutama adalah industri,
rumah sakit, pusat perbelanjaan, restoran, dan rumah tangga serta pasar tradisional yang
membuang limbahnya langsung ke badan air. Limbah tersebut dapat menurunkan kualitas fisik,
kimia, dan biologi air sungai. Air permukaan pada titik-titik tertentu, seperti pada areal
pemukiman padat, lokasi penimbunan sampah, lokasi perbengkelan, dan industri, rawan
terhadap pencemaran. Di lokasi pemukiman padat, air permukaan kemungkinan tercemar oleh
bakteri yang berasal dari septic tank karena jarak antara sumur dengan septictank seringkali
tidak memenuhi standar kesehatan, yaitu minimum 10 m. Di lokasi penimbunan sampah, lindi
yang keluar dari sampah organik yang membusuk akan meresap ke dalam tanah dan dalam
jangka panjang akan menurunkan kualitas air sumur gali penduduk. Hal ini dijumpai pada
sumur-sumur gali di sekitar tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Berdasarkan hasil kajian
terhadap proses pengolahan air lindi dari proses pengolahan sampah, tidak ada yang
memenuhi baku mutu secara utuh. Kondisi ini terjadi pada pengolahan air lindi dari IPAS I,
II, Ill dan IV TPA Bantar Gebang milik Pemda DKI. Terdapat empat parameter utama yang
tidak memenuhi baku mutu yaitu derajad keasaman air (pH), zat padat terlarut, zat organik
sebagai BOD dan COD serta golongan Nitrogen (amonium, nitrit, nitrat).
Ada beberapa faktor penyebab kondisi ini adalah kontinuitas sampah yang terus bertambah
mengakibatkan kuantitas air lindi ikut bertambah. Karena kapasitas pengolahan yang didesain
untuk memproses air lindi kapasitas tertentu menjadi over kapasitas, akibatnya terjadi
penurunan efisiensi IPAS. Melihat kondisi seperti ini dari tahun sebelumnya juga maka
sebaiknya dibangun lagi Instalasi Pengolahan Air Sampah untuk menampung air lindi yang
bertambah banyak. Selain itu perlu dievaluasi terhadap kinerja IPAS yang ada saat ini apakah
masih dapat ditingkatkan efisiensinya. Dengan demikian seluruh masalah air lindi dapat
teratasi sehingga dapat menjaga kualitas lingkungan sesuai dengan baku mutu.
Air permukaan di sekitar aktivitas perbengkelan juga berpeluang tercemar oleh ceceran oli
bekas yang meresap ke dalam tanah. Sedangkan pada areal sekitar industri berpotensi tercemar
oleh limbah industri.
Kondisi air sungai besar di Kota Bekasi yang terdiri dari sungai Bekasi, Cileungsi, dan
Cikeas masih ada beberapa lokasi sampling yang melebihi baku mutu. Penyebab kondisi ini
adalah aktifitas manusia dan kehidupan sehari-hari membuang limbah domestik selain faktor
lain yaitu aktifitas industri di ketiga sungai tersebut. Dampak dari kondisi ini akan merusak
ekosistem perairan sungai. Komposisi cemaran terdisi dari parameter organik yang diwakili
oleh BOD dan COD, parameter logam berat yaitu besi (Fe), derajat keasaman air (pH) dan
bakteri coli. Dengan kondisi ini air sungai tidak memenuhi standar baku mutu sehingga tidak
dapat dipergunakan sebagaimana peruntukannya.
C. TINJA MANUSIA SUMBER PENCEMARAN AIR
Mendeteksi Beban tinja Manusia, Menghitung% Kontaminasi dari Tinja Manusia
Polusi Atau pencemaran Tinja / kotoran manusia dapat memasuki air dengan berbagai dan
sejumlah cara - dari sumber titik utama dan sumber non-point. Titik pencemaran sumber air
mengacu pada kontaminasi dari satu sumber yang diidentifikasi, seperti saluran pipa
pembuangan atau saluran Got (selokan), sementara pencemaran non-point, sumber
pencemaran air yang sulit untuk menentukan, dari mana kontaminasi air berasal. Dalam
pencemaran sumber air, kotoran manusia (Tinja) bisa membaur dengan air melalui rute tidak
langsung dan dari sumber-sumber yang "menyebar" di alam.
Titik Sumber Pencemaran Air Oleh Tinja Manusia
Pencemaran dari tinja manusia tetap menjadi penyebab utama pencemaran air. Contoh
sumber utama polusi air dari kotoran manusia, termasuk pembuangan dari limbah pabrik
pengolahan kota atau saluran pembuangan melalui Got atau selokan, dan kebocoran pipa
limbah. Sumber air merupakan kontributor utama untuk kehidupan, Namun dari berbagai
Laporan tentang kualitas air tanah di perkotaan sangat tidak layak untuk di konsumsi.
Bahkangangguan pencemaran air sudah sampai di bagian muara, garis pantai laut, sungai dan
waduk-waduk penampungan air.
Pembuangan Tinja Secara Langsung Adalah Bentuk Polusi Air
Idealnya, limbah atau air limbah diperlakukan pengolahan (septic tank) untuk menghilangkan
kuman-kuman patogen yang berbahaya sebelum dibuang ke badan air secara langsung. Jika
di luar negara seperti Amerika Serikat contohnya badan EPA mensyaratkan setiap fasilitas
yang menghasilkan limbah tidak terkecuali limbah rumahtangga seperti tinja, untuk
melakukan pembuangan limbah WC langsung ke permukaan air harus mendapatkan izin
Resmi dari National Pollutant Discharge Elimination System (NPDES).
Namun, Dalam hal penanganan limbah-limbah di negara kita mungkin kurang ketat, sehingga
masih mengabaikan tentang pencemaran air tanah. Limbah Tinja yang tidak benar dalam
proses penampungan dan perawatan yang dilepaskan secara langsung ke badan air memiliki
potensi dan akibat dari gangguan pasokan air bersih di perkotaan dan sudah mewabah ke area
pedesaan, Ini adalah sebagai akibat dari kegagalan infrastruktur, atau tata ruang kota dan
daerah.
Selanjutnya, meskipun peraturan tersebut sudah ada, namun masih ada beberapa kasus debit
saluran pembuangan ilegal terjadi di seluruh negeri ini. Baik itu limbah industri non B3 atau
punlimbah domestik rumah tangga. Seperti yang telah kita ketahui Air adalah sumber
kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan. Namun akibat dari kegagalan sistem dan tata
ruang kota, instalasi pengolahan limbah dapat memberikan kontribusi dalam bentuk bakteri
patogen yang menyebabkan bahaya kesehatan yang serius, jika bakteri patogen menemukan
jalan ke sumber air minum.
Sudah bukan rahasia lagi, pembangunan dan pembuatan sistem penampungan limbah ( septic
tank ) yang tanpa penataan tepat adalah penyumbang utama pencemaran sumber air tanah.
Seperti di daerah berpenduduk padat tentu sumber air tanah sudah sangat berbahaya untuk di
konsumsi, ini adalah akibat dari tercemarnya air tanah oleh bakteri patogen.
Menurut sumber Penelitian sourcemolecular.com telah menunjukkan bahwa masih ada
probabilitas tinggi untuk menemukan bakteri indikator tinja (FIB) dan Bakteri patogen dalam
air limbah yang dirilis dari populasi manusia yang besar. Dengan demikian, pengembangan
total beban harian maksimum (TMDL) sangat penting untuk menentukan apakah tingkat FIB
cukup tinggi untuk mendapatkan perhatian dan rencana aksi perbaikan. Pelacakan sumber
mikroba (MST) memainkan peran besar dalam pengembangan dan implementasi TMDL.
Diantara metode MST banyak digunakan untuk mendeteksi kontaminasi air dari tinja
manusia, khususnya kehadiran limbah kota, adalah virus polymerase chain reaction (PCR).
Konsentrasi tinggi dari polyomaviruses manusia (HPyVs) (JC virus [JCV] dan BK virus
[BKV]) telah didokumentasikan dalam limbah kota. Sumber Molekuler Human Urine Virus
ID layanan menggunakan teknologi DNA analitis yang cepat mendeteksi adanya
polyomavirus manusia.
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH
AIR LIMBAH INDUSTRI
Pemahaman tentang karakteristik air limbah sangat penting sebelum melakukan penentuan
dan pemilihan proses pengolahan air limbah. Berdasarkan karakteritik air limbah ini dan
mengacu kepada baku mutu air limbah yang ada, dapat ditentukan apakah air limbah ini perlu
dilakukan pengolahan atau tidak dan proses pengolahan yang sesuai dengan kondisi air
limbah tersebut. Karakteristik air limbah secara umum dibedakan menjadi tiga (3) kategori
yaitu karakteristik fisik, kimia dan biologi. Penjelasan karakteristik dan sumber air limbah
seperti tercantum dalam tabel berikut.
Tabel .Karakteristik dan sumber air limbahKarakteristik Komponen SumberFISIK Padatan tersuspensi Air limbah industri, domestik, dan erosi tanah
Warna Air limbah industri dan domestikBau Dekomposisi air limbah dan air limbah industriTemperatur Air limbah industri dan domestik
KIMIAORGANIK Karbohidrat Air limbah industri, komersial dan domestik
Minyak dan Lemak Air limbah industri, komersial dan domestikPestisida Lahan pertanianPhenol Air limbah industriProtein Air limbah komersial dan domestikSurfaktan Air limbah industri dan domestik
ANORGANIK Alkalinitas Infiltrasi air tanah dan buangan domestikChlorida Infiltrasi air tanah dan buangan domestikLogam berat Air limbah industriNitrogen Air limbah domestik dan pertanianpH Air limbah industriPhosphor Air limbah domestik, industri, dan pertanianSulfur Air limbah industri dan domestikBahan beracun Air limbah industri
GAS - GAS Hidrogen sulfida Dekomposisi buangan domestikMethan Dekomposisi buangan domestik, pengolahan air
limbah secara anaerobOxygen Air permukaan
BIOLOGI Animal Instalasi pengolahanPlants Instalasi pengolahanProtista Buangan domestik dan Instalasi pengolahanVirus Buangan domestik
Sumber : Metcalf & Eddy (2003)