air sisa proses atau air limbah

16
AIR SISA PROSES atau AIR LIMBAH

Upload: muhammad1716

Post on 19-Nov-2015

278 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

km bagaimana dapat tempat yang bisa kamu jadikan teman

TRANSCRIPT

AIR SISA PROSES atau AIR LIMBAH

AIR SISA PROSESatau AIR LIMBAH

Apa itu Air Sisa Proses?Air Sisa Proses atau bisa disebut Limbah adalah air sisa dari proses produksi, atau sisa dari pekerjaan rumah tangga, contohnya air cucian.Pada umumnya limbah mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi makhluk hidup serta menganggu lingkungan hidup.Limbah yang belum diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Beberapa indikasi air yang tercemar limbah adalah sebagai berikut.Perubahan pH (tingkat keasamanAir normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan memiliki pH netral dengan kisaran nilai 6.5 7.5. Air limbah industri yang belum terolah dan memiliki pH diluar nilai pH netral, akan mengubah pH air sungai dan dapat mengganggu kehidupan organisme didalamnya. Limbah dengan pH asam / rendah bersifat korosif terhadap logam.

2. Perubahan Warna, Bau, dan RasaAir normal dan bersih tidak akan berwarna, sehingga tampak jernih. Bila kondisi air warnanya berubah, maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air telah tercemar. Timbulnya bau pada air lingkungan merupakan indikasi kuat bahwa air telah tercemar. Air yang bau dapat berasal dari limbah industri atau dari hasil degradasi oleh mikroba. Mikroba yang hidup dalam air akan mengubah bahan organik menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau sehingga mengubah rasa.

3. Timbulnya Endapan, Koloid, dan Bahan TerlarutEndapan, koloid, dan bahan terlarut berasal dari adanya limbah industri yang berbentuk padat. Limbah industri yang berbentuk padat, bila tidak larut sempurna akan mengendap didasar sungai, dan yang larut sebagian akan menjadi koloid.Adapun komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari :Bahan buangan padatBahan buangan organikBahan buangan anorganik

PARAMETER LIMBAH YANG BAIKBerikut adalah parameter limbah yang baik menurut Kepmen LH No. KEP 51 / MENLH / 10 / 1995ParameterKonsentrasi (mg/L)COD100 300BOD50 150Minyak nabati5 10Minyak mineral10 50Zat padat tersuspensi (TSS)200 400pH6.0 9.0Temperatur38 40 [oC]Ammonia bebas (NH3)1.0 5.0Nitrat (NO3-N)20 30Senyawa aktif biru metilen5.0 10Sulfida (H2S)0.05 0.1Fenol0.5 1.0Sianida (CN)0.05 0.5

BOD (Biological Oxygen Demand) & COD (Chemical Oxygen Demand)BOD adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organic yang ada di dalam air. Apabila kandungan oksigen dalam air menurun, kemampuan mikroorganisme aerob untuk menguraikan bahan buangan organic akan menurun pula.COD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan agar bahanbuangan yang ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. Indikator ini umumnya berguna pada limbah industri.

Zat Padat Tersuspensi(Total Suspended Solid)Zat padat tersuspensi adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) ataupartikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton,zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel anorganik. Zatpadat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan. Penetrasi cahaya matahari ke permukaan dan bagian yang lebih dalam tidak berlangsung efektif akibat terhalang oleh zat padat tersuspensi, sehingga fotosintesis tidak berlangsung sempurna.

pH (Derajat Keasaman)Nilai pH limbah adalah ukuran keasaman atau kebasaan limbah. Sifat air tergantung pada besar kecilnya pH. Air yang memiliki pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang memiliki pH lebih besar dari pH normal akan bersifat basa. Air yang memiliki pH lebih kecil atau lebih besar dari kisaran pH normal tidak baik untuk kehidupan mikroorganisme.

AmoniakAmoniak merupakan hasil perombakan asam-asam amino oleh berbagai jenis bakteri aerob dan anaerob, amoniak dalam perairan tidak terlalu berbahaya jika air itu diberi klor.Peningkatan kadar amoniak NH3 dalam perairan dipicu oleh tingginya proses perombakan protein yang dilakukan oleh bakteri dan akan menghasilkan nitrat, kadar amoniak ini juga dipicu oleh tinggi rendahnya suhu dalam perairan tersebut karena dengan adanya fluktuasi suhu dalam perairan akan menyaebabkan perbedaan tingkat respirasi bakteri yang akan mengakibatkan perombakan protein dalam perairan.

NitratNitrat merupakan bentuk nitrogen yang berperan sebagai nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan memiliki sifat yang relatif stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi yang sempurna di perairan.Ketika Nitrat masuk ke dalam tubuh kita, maka tubuh kita akan memprosesnya menjadi Nitrit. Selanjutnya Nitrit dapat mempengaruhi kinerja Hemoglobin dalam membawa dan mengalirkan oksigen dalam darah kita. Gangguan ini bisa kemudian mengakibatkan Hipoksemia, atau rendah oksigen.

Senyawa Aktif Biru Metilen (Surfaktan)Surfaktan banyak ditemui di bahan deterjen, kosmetik, farmasi dan tekstil. Produk pangan seperti es krim juga menggunakan surfaktan sebagai bahannya. Karena sifatnya yang menurunkan tegangan permukaan, surfaktan dapat digunakan sebagai bahan pembasah (wetting agent), bahan pengemulsi (emulsion agent) dan sebagai bahan pelarut (solubilizing agent).Deterjen sangat berbahaya bagi lingkungan karena dari beberapa kajian menyebutkan bahwa detergen memiliki kemampuan untuk melarutkan bahan dan bersifat karsinogen, selain gangguan terhadap masalah kesehatan, kandungan detergen dalam air minum akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak.

Sulfida (H2S)Hidrogen sulfida, H2S, adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.

H2S atau yang lebih sering disebut dengan hidrogen sulfida merupakan senyawa kimia yang berbahaya di perairan, kandungan H2S di perairan akan menyebabkan kematian terhadap udang yang dibudidayakan. Akan tetapi H2S ada di perairan tambak karena di pacu oleh beberapa faktor antara perubahan pH, nitrate, nitrite, suhu, ammoniak.

FenolDalam kehidupan sehari-hari, fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai desinfektan. Fenol digunakan sebagai antiseptik karena dapat membunuh bakteri. Kegunaan lain, sebagai bahan baku sintesis zat warna, obat-obatan, dan pembuatan plastik. Bahaya dari penggunaan fenol adalah dapat merusak protein, sehingga jika mengenai kulit akan terasa sakit.

SianidaSianida biasanya berbentuk gas tak berbau berupa HCN (hidrogen sianida) dan CNCl. Sianida juga bisa berbentuk kristal berupa Natrium sianida (NaCN) dan Kalium sianida (KCN). Sianida juga secara alami terdapat dalam makanan, misalnya pada singkong.Sianida bisa masuk tubuh melalui udara, air, makanan dan saat menyentuh tanah yg mengandung sianida. Sianida mengkontaminasi air, udara dan tanah bisa karena proses alamiah dan bisa juga krn aktivitas industri.Terjadinya keracunan sianida terggantung dosis sianida, lokasi masuknya sianida dan lamanya tubuh terpapar sianida. Di dlm tubuh, sianida menghambat masuknya oksigen ke dalam sel sehingga sel tubuh mati.

SEKIAN TERIMAKASIH