sumatif

19
Seorang wanita umur 70 tahun datang ke rumah Sakit dengan keluhan penglihatan kedua matanya kabur sejak 3 tahun terakhir. Keluhan ini tanpa disertai rasa sakit, mata merah, atau keluhan lainnya. Penderita menyangkal riwayat DM, hipertensi, dan penyakit sistemik lainnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tak tampak sakit, TD 130/85 mmHg, nadi 80/menit, TB 155 cm, BB 60kg. Pemeriksaan oftalmologi menunjukkan AVOD = 1/300 proyeksi baik, AVOS = 6/40. Segmen anterior = konjungtiva bulbi tenang, kornea jernih, bilik mata depan dalam, lensa keruh dengan shadow test mata kanan (-), mata kiri (+). Segmen posterior = funduskopi mata kanan tak tembus. Mata kiri gambaran funduskopi baik (dalam batas normal). 1. AVOD = 1/300 artinya a. pasien masih bisa mengenali objek terbesar pada Snellen Chart b. pasien dapat menghitung jari pada jarak 3 meter c. pasien dapat menghitung jari pada jarak 1 meter d. pasien dapat mengenali adanya lambaian tangan e. pasien hanya dapat membedakan ada cahaya atau tidak 2. Shadow test negative dapat dijumpai pada a. lensa jernih b. katarak imatur c. katarak matur d. katarak hipermatur e. jawaban A dan C benar 3. Katarak adalah suatu kekeruhan lensa mata yang a. protein lensanya mengalami kerusakan dari ujung terminal C b. osmolaritas lensanya menurun c. Aktivitas enzim aldosa reduktasenya menurun d. kandungan sorbitolnya berubah menjadi glukosa e. akumulasi sorbitolnya menyebabkan penurunan osmolaritas lensa 4. pernyataan di bawah ini merupakan keterampilan persepsi visual, kecuali: 1. identifikasi obyek 2. hubungan spatial antara obyek 3. proses mengingat kembal 4. perhatian Seorang anak umur 8 tahun dibawa ke puskesmas oleh orang tuanya atas anjuran gurunya. Menurut gurunya anak tersebut sering salah membaca tulisan yang ada di papan tulis dan lebih sering menyalin tulisan teman sebangkunya. Pada pemeriksaan tajam penglihatan mata kanannya 6/60 dan mata kirinya 6/40. Pada pemeriksaan refraksi didapatkan koreksi mata kanan sferis -5.00 Dioptri, mata kiri sferis – 4.00 Dioptri.

Upload: azmi-streetballs-ivdlovers

Post on 11-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

suma

TRANSCRIPT

Seorang wanita umur 70 tahun datang ke rumah Sakit dengan keluhan penglihatan kedua matanya kabur sejak 3 tahun terakhir. Keluhan ini tanpa disertai rasa sakit, mata merah, atau keluhan lainnya. Penderita menyangkal riwayat DM, hipertensi, dan penyakit sistemik lainnya disangkal.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tak tampak sakit, TD 130/85 mmHg, nadi 80/menit, TB 155 cm, BB 60kg.

Pemeriksaan oftalmologi menunjukkan AVOD = 1/300 proyeksi baik, AVOS = 6/40.

Segmen anterior = konjungtiva bulbi tenang, kornea jernih, bilik mata depan dalam, lensa keruh dengan shadow test mata kanan (-), mata kiri (+).

Segmen posterior = funduskopi mata kanan tak tembus. Mata kiri gambaran funduskopi baik (dalam batas normal).

1. AVOD = 1/300 artinya

a. pasien masih bisa mengenali objek terbesar pada Snellen Chart

b. pasien dapat menghitung jari pada jarak 3 meter

c. pasien dapat menghitung jari pada jarak 1 meter

d. pasien dapat mengenali adanya lambaian tangan

e. pasien hanya dapat membedakan ada cahaya atau tidak

2. Shadow test negative dapat dijumpai pada

a. lensa jernih

b. katarak imatur

c. katarak matur

d. katarak hipermatur

e. jawaban A dan C benar

3. Katarak adalah suatu kekeruhan lensa mata yang

a. protein lensanya mengalami kerusakan dari ujung terminal C

b. osmolaritas lensanya menurun

c. Aktivitas enzim aldosa reduktasenya menurun

d. kandungan sorbitolnya berubah menjadi glukosa

e. akumulasi sorbitolnya menyebabkan penurunan osmolaritas lensa

4. pernyataan di bawah ini merupakan keterampilan persepsi visual, kecuali:

1. identifikasi obyek

2. hubungan spatial antara obyek

3. proses mengingat kembal

4. perhatian

Seorang anak umur 8 tahun dibawa ke puskesmas oleh orang tuanya atas anjuran gurunya. Menurut gurunya anak tersebut sering salah membaca tulisan yang ada di papan tulis dan lebih sering menyalin tulisan teman sebangkunya. Pada pemeriksaan tajam penglihatan mata kanannya 6/60 dan mata kirinya 6/40. Pada pemeriksaan refraksi didapatkan koreksi mata kanan sferis -5.00 Dioptri, mata kiri sferis 4.00 Dioptri.

5. kemungkinan diagnosis pada anak tersebut adalah:

1. myopia

2. hipermetropia

3. presbiopia

4. astigmatisma

5. bukan salah satu di atas

6. Apabila pada pemeriksaan awal tajam penglihatan mata kanan pada anak tersebut diberikan pinhole maka kemungkinan akan didapatkan tajam penglihatan

a. lebih baik dari 6/6

b. lebih buruk dari 6/6

c. 6/6d. 6/60

e. bukan salah satu di atas

7. Ketajaman penglihatan (visus) bergantung kepada semua hal berikut ini, KECUALI:

a. inhibisi lateral

b. luas receptive field

c. kepadatan reseptor batang di retinad. susunan konvergensi neuron-neuron di retina

e. kemampuan susunan optic mata untuk membiaskan cahaya yang datang sejajar

8. Toxocara sp menyebabkan ocular larva migrant pada manusia karena:

1. larva toxocara sp tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya

2. manusia merupakan hospes aksidental

3. toxocara sp merupakan parasit anjing

4. larva toxocara sp menginduksi reaksi inflamasi

9. Pada toksoplasmosis kongenital dapat terjadi keluhan mata berupa:

1. atrofi retina

2. pigmentasi khoroid

3. neovaskularisasi retina

4. kalsifikasi retina

10. tujuan fungsional dari rehabilitasi di bidang penglihatan adalah:

1. memaksimalkan penggunaan tangan

2. peningkatan kemampuan dalam keterampilan bergerak

3. mampu dalam lokalisasi suara

4. keterikatan dengan orangtua atau pengasuh

11. tingkah laku motorik yang perlu kita amati / lihat pada individu dengan impairment penglihatan adlah:

1. postur dan keseimbangan

2. kecenderungan bersikap pasif

3. keterlambatan dalam proses meraih

4. taktil/perabaan

Seorang anita umur 60 tahun datang dengan keluhan penglihatan makin kabur 2 tahun terakhir. Tidak terasa sakit, merah, atau keluhan lainnya. Penderita dikenal menderita DM yang tidak terkontrol secara baik sejak 15 tahun yang lalu.

Pada pemmeriksaan fisik, keadaan umum baik, tak tampak sakit, TD 130/85, nadi 80/menit, TB 158 cm, BB 64 kg. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan AVOD 6/40 pinhole tetap, AVOS 6/30 pinhole tetap. Segmen anterior: konjungtiva bulbi tenang, kornea jernih, lensa keruh dengan shadow test (+). Pada funduskopi kedua mata didapatkan seksudat dan perdarahan pada retina dan di sekitar makula.

12. Kemungkinan penyebab penurunan visus pada pasien ini adalah

a. kekeruhan lensa

b. eksudat pada retina perifer

c. Perdarahan pada retina perifer

d. eksudat/perdarahan di sekitar makula

e. jawaban A dan D benar13. Kemungkinan diagnosis pasien ini adalah

a. katarak matur

b. katarak hipermatur

c. katarak morgagni

d. retinopati diabetikae. bukan salah satu diatas

14. Pernyataan berikut ini sesuai untuk sel kerucut pada retina:

1. sel khusus dengan segmen luar berbentuk kerucut2. sensitive terhadap cahaya terang

3. mengandung kaki kerucut

4. mengandung fotopigmen rhodopsin

15. Pada retina berlaku hal-hal berikut:

a. mitokondria tidak terdapat di sel-sel kerucut dan batang

b. memperoleh energi dari glikolisis aerobic di tempat selain sel kerucut dan batang

c. jaringan mendapat vaskularisasi termasuk fovea sentralis

d. retina mengandung banyak laktat dehidrogenase (DH)

e. semua pernyataan di atas benar

16. Lensa mata diselubungi sel epitel yang

a. terletak di bagian tepi atas tidak mempunyai inti sel

b. membelah memanjang berkembang membentuk serat/fiber

c. fiber akan berubah menjadi protein kristalin

d. fiber mengandung mitokondria

e. protein kristalin terdiri dari dua macam yaitu dan

17. Fovea sentralis merupakan daerah penglihatan yang paling peka SEBAB jumlah sel batang dan kerucut pada fovea sentralis lebih banyak disbanding dengan daerah retina lainnya C18. Pernyataan berikut sesuai untuk kelenjar lakrimalis

1. terletak pada sudut superolateral rongga mata2. kelenjar tubuloasiner dan serosa

3. sekretnya dikenal sebagai air mata4. gambaran histologinya mirip dengan kelenjar parotis

19. Pernyataan di bawah ini adalah penatalaksanaan rehabilitasi penglihatan:

1. peningkatan kemampuan gerak

2. memaksimalkan gerakan tubuh

3. memaksimalkan penggunaan tangan

4. peningkatan kecepatan waktu di dalam posisi prone

20. Masalah intrapersonal pada individu dengan visual impairment adalah:

1. depresi

2. keterikatan antara penderita dengan orangtua

3. bersikap pasif

4. komunikasi nonverbal

Seorang pria umur 30 tahun datang dengan keluhan mata kanan kabur dan sakit setelah terkena shuttle cock saat bermain bulu tangkis kemarin. Pada pemeriksaan fisik tak dijumpai kelainan. Pemeriksaan oftalmologi menunjukkan AVOD 1/300 proyeksi baik, AVOS 6/6. Oada mata kanan didapatkan blepharospasme, konjungtiva hiperemis, perdarahan sub kinjungtiva, injeksi siliar, edema kornea, dan bilik mata depan penuh terisi darah. Segmen posterior mata kanan tak dapat dievaluasi. Pada mata kiri didapatkan segmen anterior dan posterior tenang.

21. penurunan tajam penglihatan pada pasien ini dapat disebabkan oleh:

a. Adanya darah di bilik mata depanb. perdarahan sub konjungtiva

c. blepharospasme

d. konjungtiva hiperemis

e. Jawaban A dan B benar.

22. Pernyataan berikut adalah sesuai untuk kornea

1. bagian tunika fibrosa yang transparan2. mengandung banyak ujung-ujung serat saraf

3. tidak mengandung pembuluh darah4. bagian terluar diliputi oleh epitel gepeng berlapis dengan lapisan keratin

23. Kornea mata mempunyai sifat dan fungsi berikut

a. mengandung pembuluh darah

b. mempunyai mitokondria

c. berbentuk elips

d. aktivitas glutation reduktase paling tinggie. metabolisme energinya aerob

24. Faktor risiko keratitis yang disebabkan oleh Acanthamoeba adalah

1. Pemakaian lensa kontak

2. myopia

3. sering berenang di kolam air hangat4. usia lanjut

Seorang wanita, 65 tahun datang ke rumah sakit mengeluh mata kanannya sakit, merah dan buram sejak sehari sebelum ke rumah sakit. Tajam penglihatan mata kanan 2/60, mata kiri 6/24. Dia mengeluh mata kanan kesakitan, sakit kepala dan sempat muntah dua kali dalam perjalanan. Tekanan bola mata kanan tinggi secara palpasi, mata kiri dalam batas normal. Pasien ini mempunyai riwayat DM.

25. diagnosis paling mungkin pada pasien tersebut adalah

a. keratitis

b. endophthalmitis

c. acute glaucomad. uveitis

e. BSSD

26. kemungkinan temuan klinis pada pasien tersebut adalah:

a. tekanan bola mata tinggi (>30 mmHg)

b. bilik mata depan dangkal

c. edema kornea

d. hypopion

e. Jawaban A, B, dan C benar

27. Berikut ini pernyataan yang TIDAK BENAR untuk penyakit glaucoma mata

a. Dapat dicegah oleh penyakit DMb. menyebabkan berkurangnya suplai makanan retina dan lensa mata

c. menyebabkan degenerasi makula

d. menyebabkan lensa kaku

e. menyebabkan tekanan bola mata meningkat

Seorang wanita umur 30 tahun, pekerjaan petani, datang ke puskesmas dengan keluhan mata kiri sakit dan buram setelah tertusuk daun padi seminggu yang lalu.

Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, nadi 80/menit, BB 53 kg, TB 156 cm.

Pemeriksaan oftalmologi: AVOD 6/6, AVOS 1/300 proyeksi baik. Segmen anterior dan posterior mata kanan tenang. Mata kiri didapatkan palpebra spasme, konjungtiva hiperemis, pada kornea terlihat defek di sentral 2mm dan infiltrate di dalamnya, bilik mata depan dalam, pada bilik mata depan dijumpai sel (+), flare (+) dan hypopion 1 mm, gambaran iris baik, pupil bulat dengan refleks baik. lensa samar-samar jernih, fundus samar-samar kesan baik.

28. untuk mengetahui adanya defek di epitel kornea diperlukan pemeriksaan

a. tes schemer

b. tes fluoresceinc. tes fistel

d. tes sensibilitas

e. BSSD

29. Seorang pasien pingsan selama 2 hari setelah mengalami kecelakaan. Ketika sadar pasien tidak bisa melihat sama sekali. Ketika dilakukan pemeriksaan didapatkan visus ODS nol, refleks cahaya langsung dan tak langsung (+) pada kedua mata, refleks ancam (-), funduskopi normal. Lokasi lesi ini:

a. N II kiri dan kanan

b. ciasma opticum

c. radiasio optikum

d. korteks oksipital bilateral

e. retina kedua mata

30. Defisit neurologik yang dialami pasien di atas disebut:

a. Anopia

b. hemianopia binasal

c. heminaopia bitemporal

d. buta kortikale. hemianopia homonym kiri dengan macular sparing

31. Seorang laki-laki usia 55 tahun tiba-tiba mengalami kelemahan pada anggota gerak kanan, bicara pelo, tekanan darah 220/100, demam (-), trauma kepala (-), ketika dilakukan pemeriksaan kampimetri didapatkan hemianopia homonym kanan kongruen. Lokasi lesi ini:

a. Traktus optikus kanan

b. traktus optikus kiri

c. radiasio optikus kanan

d. radiasio optikus kiri

e. korteks oksipital kiri

32. Pada pasien di atas (soal no 31) etiologinya adalah:

a. meningitis serosa

b. strokec. ensefalitis viral

d. tumor primer intraserebral

tumor metastasi intraserebral

Seorang wanita 55 tahun sejak 6 tahun yang lalu mengeluh jika berjalan sering menabrak benda-benda disekitarnya disertai sakit kepala yang makin lama makin hebat disertai mual dan muntah. Sejak 4 bulan yang lalu pasien juga mengalami gangguan menstruasi. pada pemeriksaan didapatkan hemianopia bitemporal dan papil edema.

33. diagnosis etiologi pada pasien ini:

a. meningitis serosa ec tuberculosis

b. tumor hipofisisc. tumor metastasis

d. multiple sclerosis

e. kontusio serebri

34. daerah tempat terdapatnya papilla nervus optikus juga dikenal sebagai bintik buta (blind spot) SEBAB daerah tempat terdapatnya papil nervus optikus tidak mengandung sel-sel fotoreseptor A35. Hujan turun saat Alisha berjalan kaki menyusuri trotoar. Ia pun segera berteduh di sebuah warung makan. Tiba-tiba tampak kilat menyambar disertai suara Guntur yang menggelegar.

Suara Guntur yang menggelegar dihantarkan ke korteks serebri melalui struktur di bawah ini, kecuali:

a. capsula interna

b. coliculus superior

c. lemniscus lateralis

d. nucleus olivarius superior

e. corpus geniculatum laterale

36. saat ia melihat kilat, impuls cahaya diteruskan ke korteks serebri. Struktur yang terlibat pada jaras visual adalah:

a. nucleus pretectal

b. coliculus superior

c. nucleus Edinger-Westphal

d. corpus geniculatum laterale

e. fasiculus longitudinalis medialis (FLM)

37. Sambil berteduh Alisha melahap combro yang terhidang dihadapannya. Rasanya pedas, iapun segera minum. Rasa pedas dihantarkan oleh:

a. N V

b. N VII

c. N IX

d. N X

e. N XII

Seorang anak berusia 12 tahun dibawa berobat dengan kejang umum. Kemarin anak tersebut vertigo dan muntah sejak 2 hari. Sejak kecil kedua telinganya sering mengeluarkan cairan, sering diberi berbagai macam obat tetes telinga. Pendengaran kedua telinga makin berkurang. Dua bulan yang lalu pernah berobat, mukanya mencong ke kanan. Telah dilakukan pemeriksaan rontgen telinga dan dinyatakan terdapat destruksi tulang di daerah mastoid. Waktu itu ia dianjurkan untuk operasi telinga. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan perforasi membran timpani dan debris putih kotor di kedua telinga. Pada pemeriksaan pendengaran dengan garpu tala didapatkan telinga kanan rinne negative, Weber lateralisasi ke kanan, Schwabach kanan tidak memendek, Schwabach kiri tidak memendek.

38. Pemeriksaan cara Weber pada tuli konduktif telinga kiri akan didapatkan

a. lateralisasi di telinga kanan

b. dengungan garpu tala kurang terdengar

c. hantaran tulang yang lebih baik di telinga yang sehat

d. dengungan garpu tala terdengar lebih jelas pada telinga yang masih baik

e. BSSD39. Pada pasien OMSK dapat terjadi komplikasi meningitis dari labirinitis dan sebaliknya dari mengingitis ke labirinitis SEBAB terdapat hubungan langsung cairan intra labirin dengan cairan intra serebral. A40. Saraf fasial adalah:

1. saraf terpanjang yang berjalan dalam tulang tengkorak

2. mempunyai komposisi motoris, sensoris, dan parasimpatis

3. dari rongga mastoid keluar melalui foramen stilomastoideus di dalam kelenjar parotis disebut pars anserinus (kurang jelas di fotonya)

4. cabang chorda timpani berhubungan dengan fungsi motorik

41. Pengobatan utama OMSK tipe bahaya dengan kolesteatoma di mastoid adalah operatif, sedangkan OMSK benigna dapat diobati dengan hanya medikamentosa SEBAB OMSK tipe bahaya dapat menimbulkan komplikasi berbahaya sedangkan OMSK tipe benigna tidak menimbulkan komplikasi berbahaya. C42. obat tetes yang mengandung antibiotic di bawah ini adalah ototoksik, KECUALI:

a. garamycin

b. chloramphenicolc. soframycin

d. fluorquinolon

e. streptomycin

43. melihat patologinya dan pemeriksaan pendengaran dengan garpu tala, ketulian pada pasien di atas adalah

a. tuli konduktif telinga kanan tuli campur telinga kiri

b. tuli campur telinga kanan dan kiri

c. tuli sensorineural telinga kanan dan kiri

d. tuli konduktif kanan dan kiri

e. BSSD

44. Tes audiologi khusus penting untuk membedakan tuli saraf, koklea, dan retrokoklea SEBAB pada audiogram nada murni, gambaran tuli saraf koklea dan retrokoklea sama saja. A45. Pernyataan berikut sesuai untuk membran timpani:

1. permukaan luar ditutupi oleh lapisan tipis epidermis

2. permukaan dalam dilapisi oleh epitel selapis gepeng atau kuboid rendah

3. epitel yang melapisi permukaan membran timpani berasal dari ectoderm dan endoderm

4. mengandung serat-serat kolagen dan elastic

46. Pernyataan berikut sesuia untuk Krista ampularis:

1. terletak di dalam ampula kanalis semisirkularis

2. disusun oleh sel rambut dan sel penyokong

3. permukaannya diselubungi oleh kupula

4. mengandung otokonia

47. Infeksi pada telinga dapat menjalar ke dalam otak SEBAB duktus perilimfatikus menghubungkan ruang perilimf pada labirin tulang telinga dalam dengan ruang subarachnoid. ASeorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan vertigo sejak kemarin disertai denging dan mual. Keluhan tersebut terjadi hilang timbul. Pada pemeriksaan otoskopik kedua telinganya tampak normal, pemeriksaan pendengaran dengan garpu tala ditemukan rinne positif pada kedua telinga, weber lateralisasi ke kanan, schwabach kiri memendek.

48. sehubungan dengan pernyataan di atas:

1. pada pasien tersebut gangguan keseimbangannya lebih nyata bila mata tertutup

2. diagnosis paling tepat adalah hidrops labirin

3. pasien harus diet rendah garam

4. terapi paling tepat adalah canalith repositioning antara lain dengan manuver Epley

Seorang laki-laki berusia 26 tahun dibawa berobat dengan keluar darah dari telinga kanan setelah kecelakaan lalulintas. Pada pemeriksaan otoskopi tampak liang telinga lapang. membran timpani utuh. Pada pemeriksaan pendengaran didapatkan weber lateralisasi ke kanan. Pemeriksaan audiometri nada murni telinga kanan hantaran udara (air conduction) 80 dB. Fungsi tuba eustachius baik. Terdapat riwayat pingsan selama sekitar 5 menit.

49. pernyataan di bawah ini sesuai dengan keterangan di atas

1. tuli 80 dB disebabkan rusaknya telinga dalam dalam kondisi apa yang dikenal sebagai kontusio labirin

2. fraktur longitudinal tulang temporal tersebut sudah menyebabkan putusnya rantai tulang pendengaran

3. telinga kontralateral mungkin telah mengalami tuli konduktif

4. telinga kontralateral normal

Seorang laki-laki berumur 52 tahun dengan riwayat DM berat, datang dengan nyeri hebat telinga kanan sejak beberapa hari. Ia telah berobat dan diberi amoksisilin oral dan obat. Pada pemeriksaan otoskopik tampak jaringan lunak berwarna merah mudah berdarah di dasar liang telinga kanannya. Pada pemeriksaan audiologik didapatkan tuli saraf dengan kurva audiogram 60 dB datar untuk kedua telinganya. Pada pemeriksaan radiologic tulang temporal tampak gambaran destruksi tulang pada dasar tulang temporalnya.

50. Otitis eksterna maligna adalah infeksi liang telinga luar pada orang tua dengan DM, memerlukan terapi bedah secepatnya SEBAB terjadi destruksi dasar otak yang tidak dapat diobati dengan antibiotic D51. berdasarkan gambaran audiogramnya penderita tersebut juga menderita presbikusis SEBAB presbikusis adalah ketulian pada setiap orang tua B52. Sel yang berfungsi sebagai reseptor pada organ korti adalah

a. Sel butcher

b. Sel falang

c. Sel tiang

d. Sel filament

e. Sel rambut

53. Pernyataan dibawah ini sesuai untuk sel2 rambut

1. Berbentuk kerucut

2. Bagian dasar membulat yang berisi inti sel

3. Mempunyai sterosilia dan kinosilia

4. Dikelilingi oleh suatu jala terdiri atas badan akhir saraf dengan beberapa serat saraf eferen

54. Seorang laki2 54tahun tiba2 mengeluh pusing berputar disertai rasa mual, baal pada muka kanan, suhu normal, trauma kepala (-), pasien penderita DM minum obat tidak teratur. Lesi pada pasien ini

a. Korteks temporal kiri

b. Pons

c. Medulla oblongata

d. Mesensefalon

e. N.VIII vestibularis kiri

55. Diagnosis pada kasus no 54

a. Stroke di hemisfer kiri

b. Stroke di pons

c. Ensefalitis

d. Degenerasi korteks temporal kiri

e. Tumor primer di pons

56. Pada vertigo vestibuler tipe sentral dapat dijumpai kelainan dibawah ini KECUALI

a. Mual, muntah

b. Keringat dingin

c. Pandangan ganda

d. Talinga berdenging

e. Gangguan menelan

57. Prinsip terapi pada kasus vertigo

a. Terapi simptomatik, terapi kausal

b. Terapi kausal, latihan vestibuler

c. Terapi kausal, terapu simptomatik dan lat vestibuler

d. Terapi kausarl, antimuntah, terapi simptomatik dan lat vestibular ????

e. Obat anti vertigo, anti mntah dan lat vestibuler.

58. System sensorik yang dapat langsung menuju korteks serebri tanpa melalui thalamus adalah

a. System peraba

b. System penghidu

c. System pengecap

d. System penglihatan

e. System pendengaran

59. Dinding anterior teling tengan berbatasan dengan

a. N.facialis

b. A. Carotis interna

c. Chorda timpani

d. V.jugularis interna

e. Membrane timpani

60. Tuba eustachius berhubungan dengan telinga tengah disebelah

a. Anteroit (dari sudut pandang telinga tengah)b. Inferiot

c. Posterior (dari sudut pandang tuba) bingung, soalnya rada ambigud. Medial

e. laterla

61. Antrum mastoideum berhubgungan dengan telinga tengah di sebalah

a. Lateral

b. Medial

c. Superior

d. Anterior (dari sudut pandang antrum)e. Posterior (dari sudut pandang telinga tengah) sama, ambigu T_T62. fungsi utama tulang2 pendengaran adlaah

a. mendeteksi arah datangnya suara

b. membedakan bunyio berdasarkan frekuensi

c. meniadakan bunyio dengan frekuensi > 20.000 Hz

d. melindungi telinga dalam dari kerusakan akibat bunyi keras

e. memperkuat tekanan gelombang bunyi yang masuk ke telinga

63. diskriminasi mengenai tinggi-rendahhnya suatu buunyi (pitch) ditentukan di tingkat koklea oleh

a. adanya perbedaan arah pembengkokan sel rambut pada membrane basilaris

b. kecepatan rambat gelombang bunyi di membrane basilaris

c. besar simpangan (amplitude) getaran membrane basilaris

d. daerah membrane basilaris yang tergetar

e. jumlah sel rambut yang teraktivasi

64. penghentian tiba2 pemutaran kepala ke arah kanan/searah jarum jam seseporang yang duduk di kursi barany dengan kepala menunduk 30o ke depan dengan mata tertutup mengakibatkan semua hal berikut ini, KECUALI

a. MUAL

b. Gerakan jatuh kekanan

c. Persaaan berputar ke kanan

d. Tes penyimpangan penunjukan ke arah kanan

e. Nistagmus horizontal dengan komponen lambat kearah kanan

65. Pernyataan berikut ini beekaitan dengan kolesteatoma

1. Secara mikroskopik ditemukan Kristal kolesterol

2. Dapat mengerosi tulang

3. Merupakan komplikasi dari otitis madia akut

4. Terbentuk akibat adanya metaplasia kavum timpani

66. Otitis media akut dapat menimbulkan komplikasi yang serius

SEBAB

Pada otitis media akut dapat terbentuk kolesteatoma C67. Cholesterol granuloma dapat terbentuk akibat proses

a. Inflamasi

b. Infeksi

c. Perforasi

d. Perdarahan

e. perkapuran

68. resorpsi tulang pada otitis media kronik dapat disebabkan oleh enzim kolagenase

SEBAB

Kolagenase merupakan salah satu prodeuk yang dihasilkan oleh kuman gram negative. A69. Secara mikroskopik gambaran khjas suatu kolesteatom adalah

a. Celah2 berbentuk fusiform

b. Masa keratin lamellar yang dibatasi oleh simpai

c. Jaringan granulasi

d. Masa nekrotik warna putih

e. Kolagen hialin berlapis-lapis

70. Pernyataan dibawah ini termasuk bentuk otitis media kronik

1. Jaringan granulasi

2. Polip aural

3. Timpanosklerosis

4. Abses akstradura

71. Komplikasi2 yang dapat terjadi pada otitis media akut supuratif kronik

1. Abses otak

2. Meningitis

3. Tuli konduktif

4. Abses ekstradura

72. Modalitas imejing yang tepat pada pasien dengan ear deischarge adalah

a. USG

b. Nuclear medicine

c. Pet scan

d. Ct scan

e. X-ray conventional radiography

73. Posisi radiografi untuk mastoiditis adlaah

a. Schuller

b. TOWN

c. Submento vertex

d. AP

e. PA

74. Keuntungan CT

a. Memakai sinar X

b. Waktu pemeriksaan singkat

c. Noninvasive

d. Sensitive dan spesifitas tinggi

75. MRI adalah modalitas yang terpilih untuk pemeriksaaan imejing kolesteatoma KUCUALI

a. MAHAL

b. WAKTU PEMERIKSAAN LAMA

c. Baik untuk klaustrophobi

d. Hanya terdaapt di RS besar

76. Efek samping berikut ini dihi\ubungkan dengan penggunaan digoksin

a. Gangguan pendegnaran

b. Penurunan visus

c. Neuropati perifer

d. Peningkatan tekanan intraokuler

e. Kerusakan organ korti

77. Obat berikut dapat meningkatkan tekanan intra okuler pada penderita glaucoma sudut sempit

a. Atropine

b. Eritomisin

c. Gentamisin

d. Isoniazid

e. asetazolamid

78. factor predisposisi untuk timbulnya gangguan pendengaran akibat aminoglikosida ialah

1. gangguan fungsi ginjal

2. usia lanjut

3. pemerian bersama diuretic furosemid

4. pemberian dosis besar, sekali sehari

79. pernyataan dibawah ini sesuai untuk etambutol

1. dapat menyebabkan neuritis optic

2. menyebabakan obyek terlihat berwarna kuning

3. tidak dianjurkan untuk anak kecil

4. tidak dianjurkan untuk penderita glaukoma

80. dampak negatif dari penggunaan tetes/semprot hidung topical untuk dekongestan adalaah

1. kurang efekitf

2. iritatif

3. teknik pengunaannya sulit

4. dapat menimbulkan fenomena rebound

81. Dosis aminoglikosida harus dikurangi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal

SEBAB

Kadar aminoglikosida cenderung meningkat pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal A82. Isoniazid tidak boleh diberikan pada penderita DM

SEBAB

Isoniazid dan DM dapat menimbulkan neuropati perifer A83. **Pernyataan berikut ini TIDAK SESUAI untuk Chlamydia trachomatisa. C.trachomatis penyebab penting pada uretritis non-gonokokus

b. C.trachomatis penyebablymphogranuloma

c. C.trachomatis penyebab penting pada subkutis bacterial endocarditis

d. C.trachomatis penyebab penting conjunctivitis

e. C.trachomatis penyebab penting pada infeksi saluran kemih

84. Pernyataan berikut ini tidak sesuai untuk adenovirus:

a. Adenovirus tersusun atas genom DNA rantai ganda dan suatu kapsid tanpa envelop

b. Adenovirus dapat menyebabkan pneumonia dan konjungtivitis

c. Adenovirus ermasuk sebagai penyebab tumor

d. Adenovirus mempunyai hanya satu tipeantigen

e. Adenovirus dapat ditularkan dari mata ke mata melalui tangan yang terkontaminasi

85. Beberapa jamur berhubungan dengan penyakiit pada pasien dengan penurunan kekebalan tubuh. Jamur yang mempunyai hubungan yang sangat kecil dengan imunodefisiensi

a. Cryptococcus neoformansb. Candida albicansc. Aspergilus sp.d. Malassezia furfure. Mucor sp.86. Pernyataan berikut ini TIDAK SESUAI untuk candida albicans

a. Candida albicans adalah sel ragi yang membentuk pseudohifa bila menembus jaringan

b. Candida albicans ditularkan terutama melalui aerosol pernafasan

c. Candida albicans penyebab thrush

d. Gangguan pada kekebalan seluler merupakan fakrtor predisposisi penyakit

e. Candidia albicans penyebab lesi muko-kutan lokal

87. Pernyataan berikut ini BUKAN merupakan sifat aspergilus

a. Aspergilus ditularkan melalui inhalasi

b. Aspergilus adalah jamur yang mempunyai filament memanjang yang disebut hifa

c. Aspergilus penyebab endoftalmitis dan keratitis

d. Aspergilus adalah jamur yang mempunyai dinding sel yang terdiri dari peptidoglikan

e. Aspergilus adalah jamur berfilamen penyebab infeksi opurtunistik pada pasien imunokompromais

88. Pernyataan berikut ini sesuai untuk bacteroides fragilisa. Bacteroides fragilis adlah batang positif Gram yang merupakan flora normal ususb. Bacteroides fragilis membentuk endospora yang menyebabkan dapat bertahan di tanahc. Bacteroides fragilis mempunyai vili sebagai factor virulensi yang pentingd. Bacteroides fragilis dapat tumbuh dalam suasana anaerob dan aerob

e. Metronidazol merupakan drug of choice untuk Bacteroides fragilis

89. Bakteri yang paling umum sebagai penyebab conjungtivitis adalah

a. Streptococcus pneumoniab. Haemophilus influenzac. Staphylococcus aureusd. Psudomonas aeruginosae. Chlamydia trachomatis90. Berikut ini TIDAK termasuk system kekebalan tubuh terhadap infeksi mata

a. Kelopak mata

b. Sekresi lakrimal

c. Efficient corneal phagocytosis

d. Epitel konjungtiva

e. Bulu mata

91. Pernyataan berikut ini sesuai untuk keratitis

a. Merupakan infeksi konjungtiva yang berat

b. Specimen terbaik adalah kerokan kornea

c. Contact lenses aman digunakan oleh pasien keratitis

d. Menyebabkan perforasi kornea hanya karena komplikasi yang lama

e. Pseudomonas aeruginosa penyebab keratitis ringan (mild keratitis)

92. Bakteri yang utama sebagai penyebab otitis media kronik adlaah

a. Staphylococcus aureus

b. Pseudomonas aeruginosa

c. Proteus vulgaris

d. Streptococcus

e. Bakteri anaerob

93. Loa2 dapat ditularkan oleh

a. Chrysops silaceab. Simulium damnosumc. Glossina morsitansd. Phlebotomus spe. Triatoma infestan

94. Diagnosis loiasis dapat ditetapkan dengan cara

1. Pemeriksaan darah siang untuk mendeteksi microfilaria

2. Menemukan microfilaria pada kelenjar limfe

3. Menemukan cacing dewasa dengan biopsy subkutan

4. Pemeriksaan darah malam hari untuk mendeteksi mikrofilaria

95. Pada river blindness kebutaan terjadi karena

1. Obstruksi saluran limfe mata

2. Reaksi inflamasi terhadap protein cacing

3. Perdarahan retina

4. Konsentrasi microfilaria di mata

96. Refelks akomodasi melibatkan struktur dibawah ini, KECUALI

a. Serabut N.III

b. Radiation optica

c. Nucleus pretectal

d. Nucleus Edinger westphal

e. Corpus geniculatum laterale

97. Gerak bola mata ke kanan bawah terjadi kerena kontraksi otot berikut kecuali otot

a. Rectus lateralis pada mata kanan

b. Rectus madialis mata kiri

c. Obliquus superior mata kiri

d. Rectus inferior pada mata kanan

e. Obliquus inferior pada mata kiri

98. ..

99. Pada proses melihat dekat ,pada mata emetrop akan terjadi semua hal berikut ini kecuali

a. Kontraksi m.siliaris

b. Kontraksi zonula zinii

c. Kontraksi m.sphingter pupilae

d. Peningkatan dioptri lensa mata

e. Kontraksi m.rektus medialis ki dan ka

100. Bayangan yang jatuh pada fovea centralis menghasilkan penglihatan yang tajam karena di fovea sentralis terdapat

a. Serat saraf optic

b. Sel reseptor kerucut dengan ambang cahaya tinggi

c. Sel reseptor batang dengan ambang cahaya rendah

d. Sel reseptor batang dan kerucut dalam konsentrasi tinggi

e. bssd

101. protein kristalin adalah

a. protein yang tidak larut air

b. terdapat di kornea mata

c. terdiri atas kelas dan

d. protein berumur pendek

e. kristalin adalah protein chaperon

102. berikut ini adalah penyebab retina dapat dengan mudah terserang radikal bebas KECUALI

a. sinar UV dapat menembus kejernihan kornea dan lensa mata jatuh di retina

b. rodopsin retina dapat memicu pembentukan singlet oksigen

c. retina dapat mengandung DHA (asam lemak dokosaheksaenoat)

d. kecepatan yang tinggi pengambilan oksigen oleh sel kerucut dan batang

e. metabolism energy di retina melalui glikolisis anaerobik

103. pernyataan berikut yang TIDAK BENAR untuk glikolisis anaerobic

a. oksidasi glukosa menghasilkan asam laktat

b. berlangsung di mitokondria

c. terjadi reoksidasi NADH menjadi NAD+ pada saat pembentukan laktat

d. produksi ATP hanya sedikit bila dibandingkan dengan glikolisis aerobic

e. glikolisis anaerobic berlangsung di mata kecuali sel-sel kerucut dan batang

104. Kejernihan lensa mata dipertahankan oleh hal-hal berikut KECUALI

a. Aktivitas enzim glutation reduktase

b. Tekanan osmoticnya dijaga tetap oleh pompa Na+K+ATPase

c. Pembentukan sorbitol dari glukosa

d. Kristalina yang berfungsi merenaturasi protein kristalin lensa lainnya

e. Adanya protein small heat shock protein yang mencegah agregasi protein lensa

105. Pembentukan potensial reseptor akibat rangsang asin diawali oleh

a. Peningkatan rangsang asin dengan reseptor protein G

b. ,masuknya Na+ ke dalam reseptor kecap

c. Pengelepasan neurotransimiter

d. Pembukaan kanal K+

e. bssd

106. Semua hal berikut ini merupakan cirri indra penghidu, Kecuali

a. Reseptor olfaktorius beradaptasi cepat

b. Neuron olfaktorius bersinaps di thalamus

c. Reseptor olfaktoirus merupkan teleseptor

d. Dapat merupakan aferen untuk susunan saraf otonom

e. Adaptasi mungkin disebabkan oleh enzim pemakan bau dimukosa olfaktorius107. Golongan fisik berikut sebagai salah satu bahaya potensial penyebab ketulian akibat lingkungan adalah

a. Radisasi elektromagnetik

b. Trauma tumpul

c. Kebisingan

d. Heat stressor

e. Pelarut organik

108. Golongan kimia berikut sebagai salah satu bahaya potensial penyebab gangguan penglihatan adalah

a. Radisasi elektromagnetik

b. Antipiretik (obat demam)golongan parasetamol

c. Kebisingan

d. Heat stressor

e. Pelarut organik

109. Kebisingan yang dapat menyebabkan ketulian termasuk sebagai kelompok

a. Lingkungan

b. Agen penyebab

c. Host dan pejamu

d. Predictor

e. Trigger

110. Faktor resiko yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan sebagai bagian dari komponen pejamu adalah

a. Sinar ultra violet dari matahari

b. Sinar inframerah dari pengelasan

c. Usia tua

d. Bakteri kemensal tubuh

e. Pelarut organic

111. Upaya pencegahan gangguan pengindraan yang tergolong pendeketan terhadap pejamu (host)

a. Identifikasi bahaya

b. pengenalan tingkat bahaya

c. Pengendalian bahaya

d. Pembatasan waktu pajanan

e. Peningkatan pengetahuan kesehatan

112. Upaya pencegahan gangguan pengindraan yang tergolong pendeketan administrative adalah

a. Identifikasi bahaya

b. pengenalan tingkat bahaya

c. Pengendalian bahaya

d. Pembatasan waktu pajanan

e. Peningkatan pengetahuan kesehatan

113. Pemantauan kesehatan bayi dan balita melalui kegiatan posyandu merupakan salah satu upaya pencegahan gangguan pengindraan yang tergolongan pada:

a. Pendekatan pada pejamu

b. Pendekatan pada agen penyebab

c. Pendekatan administrative

d. Pendekatan pada lingkungan

e. Pendekatan pada interaksi factor resiko

114. Kadar atau intensitas suatu bahaya potensial gangguan pengindraan yang digunakan sebagai acuan pengedalian lingkungan di tempat kerja dikenal dengan istilah

a. Batas ketahanan tubuh

b. Tingkat pajanan maksimum

c. Nilai ambang batas

d. Baku mutu lingkungan

e. Kadar maksimum diperkenankan

115. Kadar atau intensitas suatu bahaya potensial gangguan pengindraan yang digunakan sebagai acuan pengedalian lingkungan di pemukiman dikenal dengan istilah

a. Batas ketahanan tubuh

b. Tingkat pajanan maksimum

c. Nilai ambang batas

d. Baku mutu lingkungan

e. Kadar maksimum diperkenankan

116. Suatu trauma dapat dimasukkan sebagai luka berat apabila

a. Mengakibatkan kebutaan total pada satu mata

b. Mengakibatkan ketulian pada kedua telinga

c. Mengakibatkan penurunan kemampuan mencium bau badan

d. Mengakibatkan ketidakmampuan mengecap rasa manis

e. Mengakibatkan parestesia

117. Kehilangan penglihatan pada kedua mata akibat kecelakaan lalu-lintas bukan termasuk kasus forensic

SEBAB

Kecelakaan lalu lintas bukanlah akibat tindak pidana E118. Hematoma pada kelopak mata akibat suatu pemukulan termasuk luka ringan

SEBAB

Hematoma tidak disebut-sebut dalam pasal 90 KUHP A119. Cedera di bawah ini termasuk luka berat menurut pasal 90 KUHP

1. Koma melebhi 4 minggu

2. Kehilangan pendengaran kedua sisi

3. Kelumpuhan kedua tungkai

4. Syol akibat luka tusuk pada abdomen

120. Aspek medikolegal panca indra termasuk:

1. Transplantasi kornea

2. Kehilangan salah satu telinga

3. Kelalaian medik pada organ indra

4. Kompensasi tenaga kerja