sumatif geriatri bismillahirahmnirahim
TRANSCRIPT
SUMATIF GERIATRI
1. Kasus untuk nomer 1 :
Ny A, 68 tahun. datang ke dr. B dengan keluhan demam, batuk, sakit kepala, dan
kadangkala sesak. Ny. A juga mengeluh kedang-kadang nyeri ulu hati jika mengonsumsi
ascardia. Pasien memiliki riwayat stroke dan hipertensi.
Diagnosis saat ini ketika berobat ke dr. B adalah : Pneumonia, hipertensi stage II,
dyspepsia, hemiplegic sinistra pasca stroke. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan fungsi hepar dan ginjal dalam batas normal.
Ny. A menolak dirawat di rumah sakit, sehingga diminta untuk kembali control
selambatnya 3 hari lagi. Obat yang diberikan oleh dr. B : captopril 2x 12,5 mg, ascardia
1 x 80 mg, levofloxacine 1 x 500 mg oral, parasetamol 3 x 500 mg, lansoprazole 1 x
300 mg, cimetidine 3 x 200 mg, dan ambroxol 3 x 1 tab.
Kemungkinan interaksi obat-obatan yang digunakan Ny. A :
a. Cimetidine dapat menghambat absorpsi levofloxacine
b. Khasiat ekspektiran ambroxol menurun akibat captopril
c. Khasiat antihipertensi dari captopril menurun akibat ascardia
d. Tidak ada interaksi di antara obat-obatan yang digunakan Ny. A
e. Hepatotoksitas parasetamol meningkat akibat diberikan bersama dengan captopril
2. Tn. D, 61 tahun, mengeluh tungkainya cepat pegal bila berjalan menanjak menuju
rumahnya. Untuk mengatasi keluhannya ini, saran yang baik bagi Tn. D adalah :
a. Melakukan latihan lari santai pagi hari.
b. Berjalan lebih lambat bila berjalan menanjak
c. Rontgen genu untuk mengtahui penyakitnya
d. Melakukan latihan duduk-berdiri dengan kursi
e. Melakukan message pemijatan setelah berjalan menanjak
3. Kasus untuk soal no. 3
Ny. Z, 78 tahun dibawa berobat oleh keluarga karena sering lupa meletakkan barang
sejak sebulan ini. keluarga khawatir lupa-lupanya berlanjut lebih parah. Pasien juga
diketahui menderita hipertensi dan diabetes mellitus sejak sepuluh tahun ini dan teratur
minum obat sehingga selalu terkendali. Dalam pemeriksaan jasmani, didapatkan tanda
vital normal, kesadaran compos mentis. Skor MMSE 22/30 (pendidikan pasien SLTA)
Menurut saudara, pernyataan yang paling benar sehubungan dengan fungsi kognitif
pasien pada kasus di atas adalah:
a. Pasien menderita demensia vascular derajat ringan
b. Pasien menderita demensia Alzheimer derajat sedang
c. Belum dapat ditentukan derajat demensianya karena seyogyanya diketahui dulu
pasien menderita depresi atau tidak
d. Skor MMSE 22/30 menunjukkan diagnosis demensia (confirm) namun tidak dapat
digunakan untuk menentukan derajat demensianya (harus ditentukan secara klinis)
e. Untuk mendiagnosis demensia antara lain harus diketahui dulu adakah gangguan
status fungsional
Kasus untuk no 4 – 5
Ny. A, 60 tahun, diantar suaminya berobat ke klinik geriatric dengan keluhan sejak satu
tahun terakhir daya ingatnya menurun, sulit berkonsentrasi, tidak bisa tidur, mulai
menghindari kegiatan sosial. Sebelumnya, Ny. A sangat aktif dalam kegiatan organisasi
sosial di lingkungannya
4. Untuk menegakkan diagnosis, pemeriksaan yang diperlukan adalah:
a. CT scan otak
b. Geriatric Depression Scale
c. Evaluasi status mental lengkap
d. Electroencephalography (EEG)
Lanjutan soal nomer 4
Menurut suaminya, perubahan perilaku menurunnya daya ingat tersebut timbul sejak
pasien mengalami konflik dengan organisasinya dan memutuskan untuk mundur dari
kegiatan di organisasi tersebut. Sejak itu pasien sering murung, cenderung untuk
mengindari acara-acara sosial dan menjadi pelupa. Ny. A mempunyai riwayat penyakit
hipertensi dan dislipidemi, namun jarang control ke dokter.
5. Faktor risiko untuk terjadinya demensia pada kasus di atas adalah:
a. Faktor genetic
b. Stress di organisasi sosial
c. Kepribadian menghindar
d. Hipertensi dan dislipidemia
e. Kehilangan aktivitas secara mendadak
6. Tatalaksana untuk kasus demensia dini adalah :
a. Mengonsumsi vitamin otak seperti ginkobiloba
b. Berolahraga, merawat kegiatan rutin harian, dan diet seimbang
c. Menghindari kegiatan sosial karena bisa menimbulkan tekanan mental
d. Harus mempunyai perawat pribadi yang menyiapkan semua kebutuhannya
e. Harus sering diberikan pertanyaan yang memacu ingatannya untuk berpikir
7. Kasus untuk nomer 7
Tn. R, 79 tahun, dengan kesadaran yang berubah sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit
(RS). Sejak seminggu terakhir pasien merasa lesu, sering mual, tidak nafsu makan, dan
anyang-anyangan. Bila buang air kecil. Pasien menderita DM dan hipertensi sejak 20
tahun yang lalu.
Sejak 2 tahun yang lalu ada keluhan nyeri di lutut kanan terutama setelah duduk lama.
Pasien berjalan dengan bantuan tongkat karena takut jatuh.
Saat masuk RS diketahui skor ADL barthel 6/20, AMT 3/10, GDS 8/15
Comprehensive Geriatric Assement pada kasus di atas :
a. Pasien tidak berisiko malnutrisi
b. Sulit untuk menentukan status mental pasien
c. Berdasarkan skor AMT dan ADL, pasien dapat dikatakan menderita demensia
d. Skor Activity of Daily Living pasien ini tak dapat dinilai karena ada perubahan
kesadaran
e. Karena untuk berjalanan membutuhkan bantuan tongkat, maka status fungsional
pasien sebelum sakit adalah derajat ketergantungan sedang.
8. Kasus untuk soal 8-9
Ny silvia 70 tahun , seorang pensiunan guru SMUN dan saat ini aktif memberikan kursus
bahasa inggris dari rumah ke rumah. Ia biasa bepergian menggunakan transportasi umum
non taksi . Masalah muncul sejak 2 tahun yang lalu, lutut kanana sangat nyeri dan
didiagnosis OA lutut. BB 75 kg dan TB 155 cm , kondisi ini mempersulit aktivitas
mobilitasnya untuk bepergian. Oleh doktern Ny,s mendapat terapi latihan fisik.
Pasien dianjurkan untuk menggunakan tongkat, upaya ini dikatagorikan sebagai upaya
a. Promotif
b. Kuratif
c. Pencegahan primer
d. Pencegahan sekunder
e. Pencegahan tersier
9. Pada ksus diatas, tongkat paling tepat yang digunakan nyonya silvia
a. ditangan kiri
b. b,ditangan kanan
c. Ditangan kanan atau kiri tidak masalah
d. Lebih baik pasien menggunakan alat bantu walker
e. bergantian , tangan kanan dan kiri sesuai kenyamanan pasien
10. Ny Barbara 69 penderita DM dan AF , dirawat di RS karena stroke iskemik . pasien
mengalami hemiparese dekstra dan parese n 7,9,10 ,12 .Pasien tersedak bila makan atau
minum sehingga dilakukan pemeriksaan FEES. Prosedur pemeriksaan FEES adalah sbb:
a.thin liquid yang digunakan dalam FEES adalah susu
b. dry swallow dinilai pada saat pemeriksaan pre-swallowing assasment
c.Pemeriksaan pre-swallowing assament dilakukan dengan menggunakan 6 konsistensi
makanan
d. pemeriksaaan menelan makan dengan FEES pada pasien dimulai dengan pemberian
cairan kemudian puree
e.jika pasien mengalami aspirasi pada saat diberikan bubur nasi, maka selanjutnya
dilakukan pemeriksaanmenelan dengan cairan kental
11. NY s 91 TAHUN dibawa ke RS karena bicara meracau dan tidak mau makan. Sejak 4
hari sebelum masuk rumah sakit pasien hanya berbaring ditempat tidur akibat fraktur 1/3
proksimal femur dekstra setelah jatuh terpeleset dikamar mandi.
Tatalaksana imobilisasi dan pencegahan komplikasi akibat imobilisasi pada pasien
adalah:
a. Kontraktur sendi pad any s dapat di cegah dengan latihan lingkup gerak sendi
b. Pneumonia ortostatik akibat imobilisasi dapat dicegah dengan vaksinasi pneumonia
c. Thrombosis vena dalam akibat imobilisasi dapat dicegah dengan menggunakan kasur
antidekubitus
d. Ulkus dekubitus pada NY.s dapat dicegah dengan pemberian profilaksis antikoagulan
e. Hipotensi ortostatik akibat imobilisasi dapat dicegah dengan meemiringkan tubuh
ny.S 30 o ke kiri dan kanan secara berkala
12. Ny. T 68 TAHUN janda dengan 6 orang anak, mengeluh jika batuh atau bersin air seni
menetes keluar . Oleh dokter pasien diedukasi untuk melakukan latihan otot dasar
panggul. LATIHAN OTOT DASAR panggul dapat dilakukan dengan cara :
a. bladder diary
b. b.kegel exercise
c. schedule toileting
d. d.latihan menahan batuk
e. pemasangan kateter urin terjadwal
13. NY. B 65 tahun terjatuh di WC umum saat hendeka bangkit setelah selesai berkemih di
closet jongkok. Ny b memang sering mengeluh nyeri dilututnya bila bangkit dari duduk
atau berjalan jauh. Ny B selama ini juga sering pandangan menggelap saat posisi dari
berbaring ke dududk atau dari duduk ke berdiri, selain itu penglihatan mulai kabur sejak
3 tahun terakhir oleh dokter sudah dianjurkan untuk operasi katarak mata kanan, namun,
beliau masih takut untuk operasi. Selama ini ny. B mengkonsumsi suplemen kalsium dan
glukosamin secara rutin. Apakah factor resiko intrinsic jatuh pad any. B
a. Mata katarak, hipotensi ortostatik, dan OA genue
b. vertigo, oa genue, drop attack,mata katarak
c. osteoporosis, oabt-obat yang dikonsumsi, dan mata katarak
d. mata katarak, oa genue hipotensi ortostatik dan osteoporosis
e. vertigo, obat-obat yang dikonsumsi, mata katarak , oa genue
14. Tn D 69 tahun penderita DM hipertensi , PJK, OA genue datang berobat dengan keluhan
pendengaran berkurang sejak setaun. Oleh dokter tht pasien dinyatakan mengalami
presbiakusis. Hal ini mendukung diagnosis tersebut adalah
a. terdapat lateralisasi pada pf weber
b. hasil audiogram adanya tuli saraf
c. terdapat degenerasi sel sel rambut penunjang pada MT pasien
d. tn d merasa pendengarannya terbantu jika orang yang berbicara dengan nya berbicara
keras
e. tn D mengalami penurunan kemampuan pendengaran mendadak pada kedua telinga.
15. Ny.B 65 th datang berobat ke poli kulit Geriatri RSCM dengan keluhan timbul sisik
berwarna putih yang kadang terasa gatal di kedua lengan dan tungkai. Keluhan yang
dirasakan sejak 2 bln dan tidak mengalami perbaikan walau pasien sudah mengoleskan
hand body pada kedua lengan dan tungkainya.
Sehari-hari pasien mandi 2x sehari menggunakan sabun antiseptik, dengan air hangat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kedua lengan dan tungkai bawah tampak kering,
disertai skuama putih kasar.
Diagnosis kelainan kulit yang paling tepat untuk kasus diatas adalah:
a. Pitiriasis versikolor
b. Psoriasis vulgaris
c. Dermatitis atopik
d. Xerosis kutis
e. Pitiriasis alba
16. Ny.S 72 th, tersandung karpet yang terlipat saat berjalan-jalan di mall sehingga terjatuh
dan mengalami fraktur pergelangan tangan kanan. Selama ini Ny y mampu beraktivitas
mandiri meskipun seringkali mengalami nyeri lutut jika terlalu banyak berjalan atau naik
turun tangga. Jika bangkit dari duduk seringkali dibantu dengan tumpuan tangan. Tinggi
badannya 150cm dengan berat badan 63kg dan terdapat katarak imatur ODS.
Otot turut berperan dalam kontrol postural Ny.S. kelompok otot yang termasuk dalam
postural muscle adalah:
a. Hamstring, rectus femoris, illiopsoas, suboccipitalis
b. Spinal ekstensor, vastus lateralis, tibialis anterior, pectoralis mayor
c. Levator scapulae, rhomboids, upper trapezius, pectoralis mayor
d. Upper limb flexor, suboccipitalis, rectus obdominalis, serratus anterior
e. Gastrocnemius dan soleus, tibialis posterior, short hip adductor, rectus abdominis
Soal 17-18
17. Tn.X, 65 th, dengan riwayat DM yg tidak terkontrol, berobat ke dokter umum karena sulit
membuka mulut dan sakit pada daerah sendi rahangnya. Oleh dokter umum Tn.X
dikonsul ke dokter gigi.
Pada pf intra oral, pasien sangat sulit membuka mulutnya. Gerakan rahang sangat
terbatas sehingga menyulitkan pemeriksaan. Berdasarkan anamnesis, pasien sudah 2 th
menggunakan gigi tiruan, sebagian lepas pada rahang atas dan rahang bawah yg sudah
tdk stabil dan dibuat di tukang gigi. Selama ini pasien tidak pernah kontrol ke dokter gigi.
Pekerjaan pasien adalah guru SD.
Keluhan sulit membuka mulut pada kasus diatas merupakan gejala dari:
a. Xerostomia,
b. gingivis akut
c. hipofungsi saliva
d. adanya sumber infeksi
e. temporomandibular disorder
18. gigi tiruan Tn.X yg adalah sebagai akibat
a. kerusakan kelenjar liur
b. DM yg tidak terkontrol
c. kondisi status sosioekonomi
d. hiperfungsi otot disekitar mulut
e. gerakan rahang yang sangat terbatas
19. Tn.Y 66 th mengeluh sering batuk berdahak. Pasien dulu perokok sejak muda (mulai usia
remaja, 1-2 bungkus rokok perhari) dan baru berhenti 2 tahun ini. Perubahan pada saluran
pernapasan yg dapat mempengaruhi respon pengobatan pada pasien antara lain:
a. paru lebih mengembang, namun lentur
b. gerakan bulu getar di mukosa saluran napas melambat
c. kekuatan otot pernapasan meningkat karena sering batuk
d. refleks batuk meningkat aklibat produksi sputum berlebihan
e. ekspansi rongga dada bertambah karena kemampuan inspirasi dapat maksimal
20. Ny.F 63 th berkonsultasi kpd dokter agar tetap bugar dan sehat dengan latihan jasmani
secara teratur. Pada pf, hasil TD 160/90 mmHg, kadar kolesterol 223 mg/dl. Anjuran yg
diberikan adalah:
a. dianjurkan ikut senam lansia dan tai chi
b. dirujuk untuk berobat lebih lanjut ke ahli penyakit dalam
c. latihan jasmani ditunda hingga kadar kolesterolnya <200 mg/dl
d. direncanakan untuk tes kebugaran sebelum melakukan latihan jasmani
e. langsung dapat melakukan latihan bersepeda 4x/minggu, 30 mnt per hari
21. Tn.A 80 th mengalami jatuh dikamarnya sehingga fraktur neck of femur (collum femoris)
kiri. Pasien direncanakan operasi penggantian collum femoris kiri dengan persiapan
operasi. Pasien mempunyai kadar glukosa darah normal, dengan riwayat penyakit jantung
koroner, asma intermitten, serta HT.
Pernyataan yg PALING BENAR menurut saudara mengenai rencana operasi tsb adalah:
a. oleh karena memiliki riwayat jantung koroner, HT, dan asma intermitten, tidak
mungkin untuk dilakukan operasi pd OS
b. bila memungkinkan untuk dilakukan operasi pada OS, maka latihan
fisioterapi/program rehabilitasi baru bisa dilakukan setelah pasien dapat eberjalan
c. tingkat fungsi kognitif, status fungsional, dan kemampuan berjalan sbelum jatuh
merupakan indikator yg lebih menentukan apakah OS perlu untuk dilakukan atau
tidak dilakukan operasi
d. mengingat usia OS sudah sangat lanjut, maka sebaiknya tidak dilakukan operasi
karena batas usia seseorang merupakan syarat / menjadi indikator untuk dilakukan
atau tidak dilakukan operasi
e. mengingat usia OS sangat lanjut, maka yg berhak untuk mendapatkan inform concent
dan memberikan persetujuan tindakan operasi pada pasien ini adalah keluarganya,
bukan pasie.
22. Ny.P 60 tahun, datang berobat ke poli kulit Geriatri RSCM dengan keluhan timbul bercak
merah yang perih kedua telapak kaki dan tangan. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu dan
tidak mengalami perbaikan. Pasien sudah mengobati dengan salep yang beli di warung
tapi keluhan tidak membaik. Sehari-hari mencuci bajunya dengan detergen dan mandi 2
kali sehari dengan memakai sabun antiseptic. Hobi pasien berkebun, kadang
menggunakan obat kimia tanpa m,enggunakan sarung tangan
Pada PF ditemukan pada kedua telapak tangan dan kaki tampak bercak kemerahan,
kering, disertai fisura dan skuama putih kasar.
Perubahan fisiologis pada kulit menua yang paling tepat untuk kelainan kulit tersebut
adalah
a. Arsaphasia
b. Immune responsiveness
c. Proliferation and repair
d. Mechanical properties
e. Percutaneus absorbtion dan dermal clearance
23. Ny Q 75 tahun datang (pasien duduk di kursi roda) dibawa anaknya berobat karena
kesulitan berjalan sejak jatuh satu tahun yang lalu. Jika pasien sudah daoat dibantu
berdiri, sulit sekali melangkahkan tungkai. Pasien mempunyai riwayat stroke 2 tahun
yang lalu. Pasca stroke, kekuatan anggota gerak sisi kanan lebih lemah daripada sisikiri
dan pasien menjadi lebih cadel saat berbicara
Tentang impairment, handicap dan disabilitas pada asien ini adalah
a. Handicap pada kasus diatas adalah stroke
b. Hendaya kasus diatas adalah kesulitan berjalan
c. Handicap pada kasus di atas adalah kesulitan bicara
d. Hendaya pada kasus di atas adalah kelemahan anggota gerak kanan akibat stroke
e. Impairment pada kasus di atas adalah kesulitan sosialisasi akibat kesulitan berjalan
24. Ny.D, 65 tahun penyandang DM tipe 2 akan melakukan latihan jasmani agar kadar
glukosa darahnya terkontrol, pada PF didapatkan TV dbn. IMT 25,3 kg/m2, visus dbn,
dan pemeriksaan sensorik kiri didapat hipestesi. Latihan jasmani yang cocok untuk Ny. D
adalah
a. senam aerobic 60menit/sesi
b. latihan bersepda 30 menit/sesi
c. latihan jalan selama 45 menit/sesi
d. latihan lari pelan selama 30 menit/ sesi
e. tidak dianjurkan untuk latihan jasmani tersebut
25. Tn. B 65 tahun dirawat karena CAP, hipertensi stage 2 dan CAD oleh dokter diberi
ceftriaxone 1x2gr, tab azytromicin 1x500mg p.o, captopril 2x12,5mg, furosemid IV 1x2
ampul, laxadin 3xCI, sulcrafat 3xCI, cardioaspirin 100mg, Omeprazole 1x400mg/hari
Melihat jenis obat yang diberikan, interaksi obat yang dapat terjaDI ADALAH
A. captopril menghambat kerja ceftriaxone
B. azytromicin menghambat kerja furosemid
C. azytromicin menghambat clearance cardioaspirin
D. omeprazole merangsan metabolism ceftriaxone
E. furosemid bersama captopril dapat menurunkan tensi secara drastic
26. Ny.A 65 tahun, menderita OA genu bilateral. Keluhan nyeri utama terjadi pada lutut kiri,
sehingga pasien sulit berjalan dan melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan. Saat ini
pasien sedang melakukan program RM. Mobilisasi dini pada Ny.A adalah upaya
a. kuratif
b. promotif
c. pencegahan primer
d. pencegahan sekunder
e. pencegahan tersier
27. Tn A 68 tahun beobat oleh keluarga. Pasien mengeluh sulit BAK dan kadang kala
ngompol sejak 6 bulan namun bertambah sejak 2 bulan terakhir. Bila BAK haru
mengedan tidak lampias, pancaran air sei lemah dan keluar menetes. BAB 2 harisekali.
Terdapat riwayat DM yang tidak terkontrol 10 tahun. Berdasarkan PP dijumpai hipotoni
otot detrusor vesica urinaria
Diagnosis kerja terkait mengompol pada kasus di atas adalah
a. IU persisten tipe stress
b. IU persisten fungsional
c. IU persisten overflow
d. IU persisten tipe urgency
e. IUpersisten tipe campuran
28.( Lanjutan soal 27)
Oleh karena mengompol Tn.A menjadi rendah diri dan menghindar untuk beraktivitas
keluar rumah, menurut anak pasien, pasien menjadi pendiam, murung, dan sering
melamun, selain itu Tn.A menjadi sring lupa, sulit konsentrasi dan malas makan. Satu
hari sebelum berobat, pasien menolak untuk minum obat
Pasien CM, GDS 14< AMT pada waktu berobat pertama kali 3sedangkan saat follow up
2 minggu berikutnya 7
Dokter mendeteksi adanya depresi dan pseudodemensia pada Tn.A. hal berikut ini
mendukung diagnosis pseudodemensia pada kasus di atas
a. Adanya fluktuasi score AMT
b. Adanya keluhan sering lupa
c. Kesadaran pasien CM
d. Adanya stressor yang tidak teratasi
e. Adanya kecendrungan untuk bunuh diri pasif
29. Kasus untuk soal no 29
tn.Y, 70 tahun mengalami fraktur pergelangan tangan kanan setelah terjatuj saat bangkit
dari tempat tidur. Pasien menderita hipertensi dan dm sejak 10 tahun yang terkontrol
dengan obat kaptopril 2x12,5 mg dan metformin 2x500 mg. pasien baru diketahui
menderita pembesaran kelenjar prostat jjinak dan mendapat obat terazosin 1x2 mg.
dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah saat berbaring 130/80 mmhg dan saat
dudut 100.60 mmhg. Postur tubuh tn y tampak kifosis dan diakui pasien bahwa dalam 10
tahun terakhir tinggi badannya berkurang
penyebab jatuh pada tn.Y
a. Hipertensi
b. Polifarmasi
c. Osteoporosis
d. Postur tubuh kifosis
e. Hipotensi ortostastik
30. kasus untuk soal no 30-31
Ny. Y, usia 62 tahun datang kedokter umum untuk berkonsultasi. Setelah beberapa kali
berkonsultasi, dokter menyimpulkan Ny. Y mengalamu penyakit pengeroposan tulang
(osteoporosis). Selama ini Ny.Y tidak pernah latihan jasmani, kegiatans ehari0hari di
rumah membaca, menonton dan sesekali memasak.
Gerakan-gerakan latihan jasmani yang tidak boleh dilakukan oleh Ny.Y adalah:
a. Gaya dada pada renang
b. Latihan otot abdominal curl-up
c. Latihan ekstensi sendi panggul
d. Latihan jalan cepat di jalanan berbatu
e. Latihan jalan cepat sesuai kemampuan
31. Rekomendasi latiihan jasmani yang tepat untuk Ny.Y adalah..
a. Berjalan sesuai kemampuan 1x/minggu, senam osteoporosis 3x/seminggu
b. Senam aerobic 3x/seminggu, senam osteoporosis 3x/seminggu
c. Bersepeda 5x/minggu,latihan fleksibilitas dan keseimbangan 5x/seminggu, yoga
3x/minggu
d. Slow running 3x/minggu, latihan kalistenik 3x/minggu, latihan fleksibilitas
5x/minggu, latihan keseimbnagan 3x/minggu
e. Bersepeda 5x/minggu, senam tai chi 3x/minggu, latihan kalistenik 2x/minggu, latihan
fleksibilitas 5x/minggu
32. Kasus untuk soal no 32-33
Anda melakukan layanan rawat rumah untuk Tn.H 68 th yang telah lebih dari 2 minggu
tirah baring ditempat tidur, pasca serangan stroke yang ketiga yang menyerang otak
hemisfer kiri.
Strok I terjadi 4 tahun yang lalu, menyerang otak hemisfer kanan, demikian pula serangan
strok II yang terjadi 2 tahun kemudian, pasca kedua strok tersebut, pasien masih mampu
beraktivitas dan mandiri menolong diri, walaupun terdapat kelemahan pada satu sisi
anggota gerak disertai spastisitas ringan. Hal tersebut diatas diuraikan sendiri oleh tn H
secara runtun, walaupun bicaranya masih pelo
Serangan stroke I dan II menyebabkan terjadinya :
a. Hemiplegi kiri
b. Hemiparase kiri
c. Hemiplegi kanan
d. Hemiparasekanan
e. Double hemiplegi (sejak kapan ada double?? Tetra kalee :D)
33. Masalah besar yang segera harus diantisipasi akibat bilateral strok pada tn H adalah
masalah :
a. Instablitas
b. Imobilisasi
c. Spastisitas
d. Hipertensi
e. Kelemahan
34. Kasus untuk soal no 34
Ny.W, 78 tahun menderita demensia sejak 2 tahun. Semula ia hanya kadangkala
mengompol, namun bertambah sering sejak dua bulan terakhir seiring dengan bertambah
berat demensia yang dideritanya. Saat ini pramuwedha membantu Ny.W dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.
Pilihan tatalaksana untuk masalah mengompol pada kasus di atas adalah:
a. Bladder diary
b. Kegel exercise
c. Scheduling toileting
d. Bladder retraining
e. Pemasangan kateter urin terjadwal (clean intermittent catherization)
35. Kasus untuk soal no 35-37
Ny. M, 75 tahun masuk keruang praktik anda, berjalan sendiri tanpa diantar tanpa
menggunakan alat bantu jalan. Ia mengeluh nyeri pada kedua lutut, terutama bila bangkit
dari duduk ke posisi berdiri dan menaiki anak tangga. Perawakannya sedang, tampak ceria
daya ingat baik dan terkesan cerdas
Ia seseorang ibu rumah tangga yang masih aktif dalam kegiatan social dan secara rutin
latihan senam ringan serta olahraga jalan pagi sekitar 20-30 menit, 3-4 kali seminggu
bersama suami
Dari sudut rehabilitasi medis, stadium diagnosis fungsional ny. S adalah:
a. Handicap
b. Dependent
c. Disability
d. Impairment
e. Partial dependent
36. Pada saat diperiksa, derajat nyeri (visual analog scale/ VAS) Ny. S diperkirakan berkisar
di ringkat:
A. Tidak nyeri
B. Nyeri ringan
C. Nyeri sedang
D. Nyeri berat
E. Nyeri tidak terkendali
37. Dari pola jalan Ny. S, Anda memperkirakan kekuatan otot quadriceps femoris pasien
adalah:
A. Kurang dari 3
B. Sama dengan 3
C. Lebih dari 3
D. Sudah pasti 5
E. Tak dapat diperkirakan
Uraian Soal
38. Kasus untuk soal no. 38:
Tn. B, 63 tahun, datang berobat dengan keluhan rasa terbakar pada mulut sejak 6
bulan yang semakin memberat sejak 1 minggu terakhir. Ia menggunakan gigi tiruan
namun tidak setiap hari dipakai karena gigi tiruan sering lepas sendiri. Tn. B
diketahui menderita gagal jantung kronik dan hipertensi. Obat-obatan yang
dikonsumsi meliputi spironolakton 1 x 25 mg, furosemid 1 x 40 mg, captopril 2 x 25
mg, ascardia 1 x 80 mg, dan pembatasan minum 600-800 ml sehari.
Gigi tiruan Tn. B yang sering lepas sendiri dapat disebabkan oleh:
A. Parafungsi
B. Xerostomia
C. Spasme otot penguyahan
D. Hiperfungsi otot sekitar mulut
E. Temporomandibular Disorders
39. Kasus untuk soal nomor 39-41:
Tn. G, 73 tahun, mengalami hemiparese kiri pasca strok 5 bulan yang lalu. Satu
minggu yang lalu, ia jatuh tersandung keset saat sedang berjalan-jalan di Mall hingga
terjadi fraktur collum femoris sinistra dan sebagian besar aktivitas menjadi harus
dibantu. Operasi AMP (total hip replacement) telah dilakukan 1 hari yang lalu.
Stadium diagnosis fungsional Tn. G saat ini adalah:
A. Mandiri
B. Disability
C. Handicap
D. Impairment
E. Ketergantungan ringan
40. Target akhir (final goal) kemampuan aktivitas fungsional Tn. G pasca operasi adalah:
A. Aktivitas di tempat tidur
B. Mampu untuk transfer
C. Aktivitas di kursi roda
D. Mampu untuk ambulasi
E. Mandiri untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari
41. (Lanjutan kasus soal no. 39)
Dua hari pasca operasi, keluarga melaporkan perubahan perilaku pasien. Pada saat
visite dokter di siang hari, pasien tampak tenang, cenderung diam dan mengantuk.
Namun menurut keluarga yang menjaga pasien, jika malam hari pasien sulit tidur,
meracau, dan gelisah. Nasogastric tube harus dipasang ulang karena dicabut oleh
pasien.
Gejala dan tanda yang dialami Tn. G mengarah pada kondisi:
A. Sindrom delirium akut tipe hiperaktif
B. Acute confusional state tipe campuran
C. Gangguan tidur insomnia-restless leg syndrome
D. Sindrom inanisi tipe hipoaktif yang disertai ansietas
E. Behavioral and psychological symptoms of demensia
No. Uraian Soal
42. Inkontinensia alvi pada pasien usia lanjut dapat disebabkan oleh:
A. Impaksi feses (fecolith)
B. Latihan jasmani setiap hari
C. Inkontinensia urin tipe urgency
D. Minum 1-1,5 liter dalam sehari
E. Konsumsi serat 25-30 gram/hari
43. Tn. B 65 th, penderita hipertensi, penyakit jantung coroner, dan artritis, mendapatkan
resep obat-obatan sebagai berikut: captopril 2x12.5, ascardia 1x80mg, Na Diklofenak
2x25mg; dan omeprazole
interaksi obat yang mungkin terjadi diantara obat-obatan yang dikonsumsi Tn.B
A. Omeprazole dapat menurunkan efektifitas captopril
B. Omeprazole dapat menurunkan absorpsi ascardia
C. Efek antihipertensi dapat meningkat karena omeprazole
D. Efek antihipertensi dapat menurun karena Na Diklofenak
E. Efek Na diklofenak dapat menurun karena omeprazole menghambat absorsinya
44. Pilihlah pernyataan yang PALING TEPAT di bawah ini mengenai demensia:
A. progresifitas amnestic MCI lebih sering menjadi demensia Lewy Bodies
B. penurunan fungsi kognitif pada demensia Alzheimer terjadi secara cepat
C. demensia vascular ditandai dengan penurunan faal kognitif secara perlahan dan
progresif
D. gejala klinik demensia Alzheimer lebih ditandai oleh menurunnya daya ingat
jangka panjang
E. perburukan faal kognitif pada demensia vascular lebih ‘stepwise’ sejalan dengan
episode stroke yang mendahului
45. Latihan jasmani yang tepat untuk perempuan berusia 62 tahun yang memiliki gaya
hidup sedentary, IMT 24,95 kg/m2
A. Jogging, latihan beban dan trenching
B. Senam aerobic, latihan beban dan keseimbangan
C. Bersepeda, berenang, dan latihan beban dengan dumbbell
D. Berjalan, latihan beban dibawah pengawasan, latihan stretching
E. Bersepeda, latihan beban di bawah pengawasan, latihan keseimbangan
46. Pemberian obat kepada pasien berusia lanjut harus berhati-hati mengingat:
A. Metabolism obat dihati berlangsung lebih cepat
B. Efek samping obat yang serius lebih mudah terjadi
C. Terdapat penurunan fungsi hati sehingga obat harus diberikan secara parenteral
D. Terdapat penurunan fungsi filtrasi glomerulus sehingga dosis semua obat
perenteral harus diturunlan
E. Terdapat perlambatan pengosongan lambung, sehingga lambung, sehingga dosis
bat yang diberikan per oral harus diturunkan.
47. Pasien berusia lanjut yang harus dirawat inap biasanya mengalami kesulitan dalam
melakukan aktifitas sehari-hari, karena :
A. Terdapat handicap
B. Terjadi penurunanfaal kognititf
C. Biasanya bersamaan dengan munculnya gejala depresi
D. Penurunan cadangan faal metabolism, penurunan massa otot
E. Terjadi penurunan nafsu makan akibat meningkatnya proses gluconeogenesis
48. Dalam upaya memepertahankan keseimbangan postural supaya tidak jatuh, seseorang
perlu melakukan strategi postural (postural strategies). Diantara pilihan dibawah ini,
manakah yang tidak termasuk strategi postural :
A. The ankle strategy
B. The knee strategy
C. The hip strategy
D. The stepping strategy
E. The suspensory
49. kasus untuk soal nomor 49
Ny. W, 70 th, dirawat sejak 2 minggu yang lalu karena terdapat gangrene diabetic
pedis sinistra. Seminggu yang lalu telah dilakukan debridement gangrene di OK.
Pasca operasi debridement pasien terlihat murung, malas makan dan minum serta
hanya berbaring di tempat tidur. Tungkai kanan pasien bengkak sejak tiga hari yang
lalu dan menurut keluarga pasien mulai gelisah dan meracau pembicaraannya.
Pasien dilaporkan oleh keluarga tiba-tiba mengalami sesak hebat. Tidak ada keluhan
nyeri dada, tersedak, atau muntah sebelumnya.tekanan darah 150/90 mmHg,
frekuensi napas 40x/menit, frekuensi nadi 120x/menit, suhu tidak demam. EKG:
sinus takikardia, right axix deviation. Tidak lama kemudian pasien apneu. Oleh
dokter jaga dilakukan resusitasi jantung paru(RJP) namun gagal, dan pasien
meninggal.
Patofisiologi terjadiya sesak hebat yang mendasak pada pasien adalah:
A. Debridement luka menyebakan thrombus di kaki yang kemudian lepas dan
menyumbat pembuluh darah coroner jantung
B. Imobilisasi menyebabkan hiperkoagulasi sehingga timbul strok yang berpengaruh
pada pusat pernapasan di otak
C. Trombus divena dalam tungkai kanan lepas dan menyumbat pembuluh darah
coroner jantung
D. Trombus di vena dalam tungkai kanan lepas dan menyumbat pembuluh darah di
paru-paru
E. Thrombus di vena tungkai kanan lepas dan menyumbat vena kava inferior
50. Kasus untuk soal no. 50 :
Tn. Pardede, 65 th, terpaksa tirah baring karena tungkai kiri digips akbiat fraktur
femur 1/3 tengah dan malleoli lateral kanan setelah jatuh tersandung mainan cucu di
rumahnya.
Untuk mencegah atrofi otot kuadrisep femoris lutut kiri akibat imolisasi pada kasus
di atas, latihan barikut ini menjadi pilihan
A. Latihan fleksi lutut kiri
B. Latihan ekstensi lutut kiri
C. Latihan isometric otot kuadrisep femoris
D. latihan isotonic otot kuadrisep femoris
E. Latihan isokinetic otot kuadrisep femoris