suci atma hardika _ merumuskan tujuan pembelajaran dengan konsep abcd.doc

7
Nama : Suci Atma Hardika Nim/Bp : 1205893/2012 Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Geografi Merumuskan tujuan pembelajaran dengan konsep ABCD Tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Pengertian lain menyebutkan, tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa pada akhir periode pembelajaran (Slavin, 1994). Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, actual, dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Penyusunan tujuan pembelajaran merupakan tahapan penting dalam rangkaian pengembangan desain pembelajaran. Dari tahap inilah ditentukan apa dan bagaimana harus melakukan tahap lainnya. Apa yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran menjadi acuan untuk menentukan jenis materi, strategi, metode, dan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Tanpa tujuan yang

Upload: chy-philiiashafa

Post on 07-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Suci Atma Hardika _ Merumuskan tujuan pembelajaran dengan konsep ABCD.doc

Nama : Suci Atma Hardika

Nim/Bp : 1205893/2012

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Geografi

Merumuskan tujuan pembelajaran dengan konsep ABCD

Tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku hasil belajar yang

diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

tertentu. Pengertian lain menyebutkan, tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai

keterampilan atau konsep yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa pada akhir periode

pembelajaran (Slavin, 1994). Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari

rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran

dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, actual, dan terukur sesuai yang

diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

tertentu.

Penyusunan tujuan pembelajaran merupakan tahapan penting dalam rangkaian

pengembangan desain pembelajaran. Dari tahap inilah ditentukan apa dan bagaimana harus

melakukan tahap lainnya. Apa yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran menjadi acuan untuk

menentukan jenis materi, strategi, metode, dan media yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran. Tanpa tujuan yang jelas, pembelajaran akan menjadi kegiatan tanpa arah, tanpa

fokus, dan menjadi tidak efektif.

Menurut Mager tujuan pembelajaran sebaiknya mencakup tiga elemen utama, yakni:

1. Menyatakan apa yang seharusnya dapat dikerjakan siswa selama belajar dan kemampuan apa

yang sebaiknya dikuasainya pada akhir pelajaran.

2. Perlu dinyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat mendemonstrasikan perilaku

tersebut.

3. Perlu ada petunjuk yang jelas tentang standar penampilan minimum yang dapat diterima.

Page 2: Suci Atma Hardika _ Merumuskan tujuan pembelajaran dengan konsep ABCD.doc

Berdasarkan pada uraian dan elemen tersebut, tujuan pembelajaran sebaiknya dinyatakan

dalam bentuk ABCD format, artinya:

1. A = Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid, dan sasaran didik lainnya)

Adalah pelaku yang menjadi kelompok sasaran pembelajaran, yaitu siswa. Dalam TPK

harus dijelaskan siapa siswa yang mengikuti pelajaran itu. Keterangan mengenai kelompok

siswa yang akan manjadi kelompok sasaran pembelajaran diusahakan sespesifik mungkin.

Misalnya, siswa jenjang sekolah apa, kelas berapa, semester berapa, dan bahkan klasifikasi

pengelompokan siswa tertentu. Batasan yang spesifik ini penting artinya agar sejak awal

mereka yang tidak termasuk dalam batasan tersebut sadar bahwa bahan pembelajaran yang

dirumuskan atas dasar TPK itu belum tentu sesuai bagi mereka.

Mungkin bahan pembelajarannya terlalu mudah, terlalu sulit. Atau tidak sesuai dengan

kebutuhannya. Dalam pembelajaran berwawasan gender, penyebutan siswa perempuan dan

siswa laki-laki alam TPK kadangkadang ditekankan, terutama jika jenis perilaku yang

menjadi target belajar bagi kedua jenis kelamin dibedakan levelnya, misalnya dalam

pelajaran olahraga. Begitu pula, dalam pembelajaran terhadap kelas yang dibagi atas

beberapa kelompok yang bahan pembelajarannya diklasifikasi atas dasar kemampuan

individu siswa, maka penyebutan klasifikasi siswa tersebut juga perlu tercantum pada TPK

masing-masing.

2. B = Behaviour (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar)

Adalah perilaku spesifik khusus yang diharapkan dilakukan siswa setelah selesai

mengikuti proses pembelajaran. Perilaku ini terdiri atas dua bagian penting, yaitu kata kerja

dan objek. Kata kerja menunjukkan bagaimana siswa mempertunjukkan sesuatu, seperti:

menyebutkan, menganalisis, menyusun, dan sebagainya. Objek menunjukkan pada apa yang

akan dipertunjukkan itu, misalnya contoh kalimat pasif, kesalahan tanda baca dalam kalimat,

karangan berdasarkan gambar seri, dsb. Komponen perilaku dalam TPK adalah tulung

punggung TPK secara keselutuhan. Tanpa perilaku yang jelas, komponen yang lain menjadi

tidak bermakna.

Page 3: Suci Atma Hardika _ Merumuskan tujuan pembelajaran dengan konsep ABCD.doc

3. C = Condition (persyaratan yang harus dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai

Adalah kondisi yang dijadikan syarat atau alat yang digunakan pada saat siswa diuji

kinerja belajarnya. TPK yang baik di samping memuat unsur penyebutan audiens (siswa

sebagai sasaran belajar) dan perilaku, hendaknya pula mengandung unsur yang memberi

petunjuk kepada penyusun tes mengenai kondisi atau dalam keadaan bagaimana siswa

diharapkan mempertunjukkan perilaku yang dikehendaki pada saat diuji.

4. D = Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima)

Adalah derajat atau tingkatan keberhasilan yang ditargetkan harus dicapai siswa dalam

mempertunjukkan perilaku hasil belajar. Target perilaku yang diharapkan dapat berupa:

melakukan tanpa salah, dalam batas waktu tertentu, pada ketinggian tertentu, atau ukuran

tingkatan keberhasilan lainnya. Tingkat keberhasilan ditunjukkan dengan batas minimal dari

penampilan suatu perilaku yang dianggap dapat diterima. Di bawah batas itu, siswa dianggap

belum mencapai tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.

Untuk menuliskan tujuan pembelajaran, tata bahasa merupakan unsur yang perlu

diperhatikan. Sebab dari tujuan pembelajaran tersebut dapat dilihat konsep atau proses berfikir

seseorang dalam menuangkan ide-idenya. Sehubungan dengan teknis penulisan tersebut, ada

seorang penganjur bahwa dalam menulis tujuan pembelajaran sebaiknya dinyatakan dengan

jelas, artinya tanpa diberi penjelasan tambahan apapun, pembaca (guru atau siswa) sudah dapat

menangkap maksudnya.

Format perumusan tujuan yang berupa kalimat sempurna itu hendaknya memuat

komponen-komponen yang disyaratkan dalam perumusan tujuan yang baik. Komponen-

komponen yang di maksud menurut Baker (1971), (nurgiyantoro 1986) adalah berupa empat

criteria yang diwujudkan dalam ABCD. A (Audience, sasaran), berupa kejelasan siapa yang

belajar. B (Behavior, tingkah laku) berupa kemampuan dan keterampilan siswa yang dapat

diamati setelah berakhirnya peristiwa belajar. C (Conditions, syarat) adalah keadaan yang ada

Page 4: Suci Atma Hardika _ Merumuskan tujuan pembelajaran dengan konsep ABCD.doc

sewaktu dilakukan penilaian. Dan D ( Degree, ukuran) adalah ukuran yang menunjukkan bahwa

siswa telah dapat mencapai tujuan.

Contohnya adalah :

1. Siswa dapat mengolongkan 4 faktor penyebab lemahnya ekonomi mikro di indonesia,

dengan contoh riil yang ada.

A : Siswa

B : menggolongkan faktor penyebab lemahnya perekonomian makro di indonesia

C : dengan contoh riil yang ada

D : 4 faktor penyebab

2. Siswa dapat membuat minimal 2 macam jurnal dari transaksi-transaksi yang tersedia

A : Siswa

B : membuat jurnal

C : transaksi yang tersedia

D : 2 jurnal

3. Siswa dapat melakukan penelitian mengenai 2 mcam kbudayaan Indonesia melalui

observasi langsung

A : Siswa

B : melakukan penelitian mengenai kebudayaan Indonesia

C : observasi langsung

D : 2 macam kebudayaan

4. Siswa dapat merumuskan 3 macam desain pembelajaran berdasar kurukulum yang

berlaku .

Page 5: Suci Atma Hardika _ Merumuskan tujuan pembelajaran dengan konsep ABCD.doc

A : Siswa

B : Merumuskan macam desain pembelajaran

C : Berdasar kurikulum yang berlaku

D : 3 macam

5. Siswa kelas II dapat mengidentifikasikan masalah inflasi dengan benar setelah membaca

dari situs internet.

A : Siswa kelas II

B : mengidentifikasi masalah inflasi

D : dengan benar

C : setelah membaca dari situs internet