success story sembalun - suniscome.50webs.com success story s… · pestisida) dengan dosis yang...

Download SUCCESS STORY SEMBALUN - suniscome.50webs.com SUCCESS STORY S… · pestisida) dengan dosis yang terus meningkat. Hukum “The law of diminishing return”dalam teknologi budidaya

If you can't read please download the document

Upload: truongliem

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • Desa Pengembangan Agribisnis Sembalun Lawang :

    MENGEMBALIKAN KEJAYAANSEMBALUN DENGAN KENTANG

    Oleh :Agus Purbathin Hadi

    Koordinator LSM P4MI Kab. Lombok Timur

    Ingat bawang putih, ingat Sembalun, kawasan di kaki Gunung Rinjani yang terdiridari dua desa: Desa Sembalun Lawang dan Desa Sembalun Bumbung. Kawasanini pada tahun 1980-an terkenal sebagai daerah penghasil bawang putihberkualitas. Mantan Presiden Soeharto bahkan secara khusus datang ke Sembalunpada tahun 1987 dalam acara panen raya bawang putih. Kejayaan bawang putihberangsur surut, petani Sembalun terpuruk, namun kini mereka membangkitkankembali kejayaan Sembalun melalui pengembangan tanaman kentang.

    Semangat petani Sembalun yang pantang menyerah, itulah yang membuatDesa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, dipilihmenjadi salah satu Desa Pengembangan Agribisnis Perdesaan melalui ProgramPeningkatan Pendapatan Petani melalui Inovasi (P4MI). Desa Sembalun Lawang jugamerupakan salah satu desa dari 10 desa pilot project P4MI Kabupaten Lombok TimurTahun 2003. Dengan dana P4MI, Komite Investasi Desa (KID) Sembalun Lawangmembangun jalan usahatani dan saluran irigasi.

  • Letak Desa Sembalun Lawang di lereng Gunung Rinjani, gunung tertinggi kedua diIndonesia (3777 m dpl), membuat iklim di kawasan ini terasa sejuk. Daerah ini sangatpotensial untuk pengembangan tanaman hortikultura, terlebih letaknya di lembah yangdiapit bukit dan gunung membuat kawasan ini memiliki perlindungan alami terhadapmasuknya hama dan penyakit tanaman dari luar Sembalun. Namun letak geografis inipula yang membuat kawasan Sembalun sebelum tahun 1980-an menjadi daerah yangsulit dijangkau. Untuk menuju ke Sembalun, hanya bisa menggunakan truk dan ataumenggunakan kuda.

    Surutnya Bawang Putih Sang Primadona

    Kawasan Sembalun mulai naik daun ketika kawasan ini menjadi penghasil bawang putih berkualitas pada tahun 1980-an. Tanaman bawang putih sendirimerupakan tanaman tradional dan turun-temurun petani Sembalun, selain budidayapadi lokal yang dikenal dengan sebut beras merah. Selain potensi hortikultura, potensikawasan Sembalun adalah sebagai kawasan wisata pegunungan berpanorama indahdan berudara sejuk. Kawasan Sembalun adalah pintu masuk ke Taman NasionalGunung Rinjani (TNGR) yang memiliki Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak,selain air terjun Mayung Putek dan pemandian air panas Sebebau. Karena potensitersebut, pemerintah membuka akes jalan ke kawasan Sembalun melalui dua titikmasuk : Pesugulan di Lombok Timur, dan Kokok Putek di Lombok Barat.

    Dibukanya akses jalan ke Sembalun membuat potensi bawang putih dikenalmasyarakat sampai di luar daerah. Lengsune, demikian orang Sembalun menyebutbawang putih, terkenal karena aromanya yang kuat, dan adanya bawang putihbersiung tunggal (Lengsune nunggal) yang dipercaya bisa menjadi obat tradisionaluntuk menurunkan tekanan darah tinggi. Bawang putih pun menjadi primadona petaniSembalun. Bahkan mantan Presiden Soeharto menyempatkan datang ke Sembalun danmelakukan panen raya bawang putih.

    Akhirnya, tiada hari tanpa bawang putih di Sembalun. Produksi terus dipacudengan memanfaatkan input pertanian luar (pupuk anorganik, obat-obatan dan

  • pestisida) dengan dosis yang terus meningkat. Hukum The law of diminishingreturndalam teknologi budidaya menyebabkan pemakaian input yang semakintinggi justru tidak mampu meningkatkan produksi. Setelah tercapai titik produksimaksimum, kemudian prouksi berikutnya berangsur menurun.

    Ditambah dengan masuknya bawang putih impor dari Cina yang memilikisuing lebih besar namun dijual dengan harga lebih murah dari bawang putih lokal,membuat bawang putih Sembalun kalah bersaing di pasaran. Petani Sembalunterpuruk, namun mereka tidak kehilangan harapan .

    Habis Lengsune Datanglah Kentang

    Pada tahun 1998, petani Desa Sembalun Lawang sepakat membentukKelompok Tani Hortikultura Sembalun Lawang (disingkat KT Horsela). Faktor yang mendorong pembentukan kelompok tani ini adalah keinginan untuk melakukandiversifikasi tanaman bawang putih dengan tanaman hortikultura seperti kubis, worteldan bawang daun. Tanaman hortikultura ini menjadi penyelamat petani Sembalun, danproduk kubis Sembalun memasuki pasar lokal di Pulau Lombok. Namun harga produkini fluktuatif dan tidak begitu tinggi sehingga keuntungan petani tidaklah terlalu besar.

    Sejak berdiri sampai tahun 2004, KT Horsela jalan di tempat tanpa aktifitas yang berarti, peran kelompok belum berjalan. Petani Sembalun terkesima ketikapemodal besar masuk ke Sembalun. PT Sampurna Agro membangun area agrobisnisberskala besar, didukung teknologi tinggi dan modal besar. Perusahaanmengintrodusir tanaman hortikultura yang asing bagi petani Sembalun, seperti strawbery, paprika, dan sebagainya, akan tetapi tidak ada upaya alih teknologi kepadapetani. Petani Sembalun hanya bisa menjadi penonton, tenaga terampil lebih banyakdidatangkan dari luar. Sempat terjadi konflik antara petani dengan perusahaan, sampaiakhirnya manajemen beralih ke PT Agrindo Nusantara.

    Kenyataan ini menyadarkan tokoh-tokoh petani muda Desa Sembalun, sepertiMinardi, mantan Sekretaris Desa yang memilih menekuni pertanian, juga Rupnih,ketua KID Sembalun Lawang. Kalau bukan petani sendiri yang bangkit, makamasyarakat Sembalun hanya bisa menjadi penonton. Didukung para pemuda, petanisepakat merevitalisasi KT Horsela pada tahun 2005. Kelompok mulai menjalankanperannya, terlihat dengan adanya norma-norma dan aturan kelompok (berupa awiq-

  • awiq), adanya pengurus dan anggota, dan tumbuhnya rasa memiliki (kohesifity)terhadap kelompok.

    Pada tahun 2005 itu, KT Horsela mulai menjalin kemitraan dengan PTIndofood Sukses Makmur (PT ISM) untuk penanaman kentang varietas atlantik.Tanaman kentang sesungguhnya bukan tanaman yang baru bagi petani Sembalun,karena sebelumnya petani sudah menanam kentang varietas granola dan bisa terserapdi pasaran lokal. Namun, varietas atlantik yang menjadi bahan baku pembuatan kripikkentang, merupakan inovasi bagi petani Sembalun.

    Diawali dengan demplot bibit 200 kg, PT ISM menilai kawasan Sembalunpotensial untuk budidaya tanaman kentang varietas atlantik. Pada tahun berikutnya(2006), KT Horsela mengikat kerjasama dengan PT ISM, dimana PT ISMmemberikan pinjaman bibit, sarana produksi dan ongkos kerja untuk penanamankentang atlantik, dan hasil produksi dibeli oleh PT ISM. Pada tahun 2006, PT ISMmembeli 100 ton kentang produksi petani Sembalun. Ketua KT Horsela, Minardi,langsung mengawal truk pembawa kentang ke pabrik PT ISM di Semarang. Denganbangga Minardi mengatakan, Anda pernah makan Chitato (merek snack darikentang, penulis) ? Nah, kentangnya dari Sembalun, dan kami yang menanamnya .

    Sembalun potensial untuk kentang ! Kesimpulan ini diambil karena kualitashasil lebih baik dari sentra penanaman kentang lainnya di Indonesia, seperti diLembang (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Malang (Jawa Timur). Letakgeografis Sembalun membaut daerah ini relative aman dari serangan hama danpenyakit. Merebaknya serangan virus NSK pada tanaman kentang di daerah lain,membuat gagal panen, namun petani Sembalun justru tersenyum. Untuk musim tanam2008, PT ISM memberikan kuota kentang kepada KT Horsela sampai 3000 ton.

    Tantangan dan Harapan

    Belajar dari bawang putih, petani Sembalun bertekad untuk memperbaikiteknologi budidaya tanaman kentang. Penggunaan pupuk anorganik dikurangi denganmenggunakan pupuk organik. Saat ini pupuk organik masih didatangkan dari luardesa, namun sedikit demi sedikit KT Horsela Sembalun mencoba untuk memproduksisendiri pupuk organik, termasuk mengupayakan domestikasi dan pengandanganternak sapi yang selama ini dibiarkan liar di sekitar kawasan hutan TNGR.

    Selain pupuk, kendala yang dihadapi adalah ketersediaan benih kentangantlantik yang masih diimpor dari luar negeri. Untuk itu, KT Horsela mulaimemprogramkan untuk menjadi penangkar benih kentang yang diharapkan juga bisamemenuhi kebutuhan benih di daerah lain di Indonesia. Diversifikasi tanaman jugamulai dilakukan agar tidak hanya menggantungkan pada kentang. Upaya budidayacabe merah besar sedang disiapkan dengan dukungan PT Permodalan NasionalMadani (PT PNM) seluas 50 Ha, juga sudah dikembangkan tanaman seledri danbawang daun, disamping tanaman kubis.

    Pemupukan modal juga mendapatkan perhatian KT Horsela, mengantisipasiberakhirnya pinjaman modal dari PT ISM. Difasilitasi LSM Lokal (YP3M) dan PTPNM, KT Horsela sedang merintis pembentukan Lembaga Keuangan MikroAgribisnis (LKMA). Pelan tapi pasti, petani Sembalun memantapkan langkah,meningkatkan pendapatan melalui inovasi.