subsidi lingkungan: studi eksperimeneprints.undip.ac.id/50580/1/07_farandy.pdf · arti mengenai...

28
SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMEN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun Oleh: ALAN RAY FARANDY NIM. 12020112130081 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016

Upload: truongduong

Post on 28-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

i

SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMEN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro

Disusun Oleh:

ALAN RAY FARANDY

NIM. 12020112130081

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2016

Page 2: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

ii

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Penyususnn : Alan Ray Farandy

Nomor Induk Mahasiswa : 12020112130081

Fakultas/Jurusan : Ekonomika dan Bisnis/Ilmu Ekonomi dan

Studi Pembangunan

Judul Skripsi : SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI

EKSPERIMEN

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. FX. Sugiyanto, S.E., M.S.

Semarang, 3 Oktober 2016

Dosen Pembimbing,

(Prof. Dr. FX. Sugiyanto, S.E., M.S.)

NIP. 195810081986031002

Page 3: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

iii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Alan Ray Farandy

Nomor Induk Mahasiswa : 12020112130081

Fakultas / Jurusan : Ekonomika dan Bisnis/Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan

Judul Skripsi : SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI

EKSPERIMEN

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 27 September 2016

Tim Penguji

1. Prof. Dr. FX. Sugiyanto, S.E., M.S. (…………………………………)

2. Dr. agr. Deden Dinar Iskandar, S.E., M.A. (…………………………………)

3. Firmansyah, S.E., M.Si., Ph.D. (…………………………………)

Mengetahui

Wakil Dekan I,

(Anis Chariri, SE., M.Com., Ph.D., Akt.)

NIP. 19670809 199203 1001

Page 4: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Alan Ray Farandy, menyatakan

bahwa skripsi dengan judul: Subsidi Lingkungan: Studi Eksperimen, adalah

hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain

yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat

atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis

lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat

bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di

atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi

yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti

bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-

olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh

universitas batal saya terima.

Semarang, 3 Oktober 2016

Yang membuat pernyataan,

(Alan Ray Farandy)

NIM: 12020112130081

Page 5: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

v

“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi lainnya”

-Al-Musthofa Nabi Muhammad SAW-

“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu”

-Andrea Hirata-

“Dream More Action More”

-Alan RF-

Page 6: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

vi

ABSTRACT The negative environmental externalities is one of the problems to get

Pareto optimal. Government intervention through environmental regulation is one

way to correct for the market to achieve Pareto optimal. The Government through

the Ministry of Environment and Forests is mandated to issue government

regulations on Environmental Economic Instruments as mandated by Act

(Indonesia: Undang-undang) No. 32 of 2009 about the protection and management

of the environment. One environmental economic instrument is environmental

subsidy. Subsidy is given to the technologies which is environment-friendly. The

aim of this study was to discern decision-making behaviour of individual in

response to subsidy towards technology.

Experiment approach is used to test the behavior of individuals in decision-

making. The object of experiment in this study were 25 students of the Faculty of

Economics and Business, Diponegoro University; which were chosen randomly.

Experiemntal Economics is employed using two treatments given. The treatments

were non-subsidies and subsidies treatment. Non-parametric Mann Whitney U test

is employed to detect the difference.

The result showed that there is no difference significantly in individual

investment behavior when choosing non-subsidies and subsidies treatment.

Individuals have tendency to think rationally to invest in technology that have a

highest Net Present Value or in this case the technology that is not subsidized. It

revealed that perception of individual to take risk and earning in the previous game

are affected by individual decision whether to take subsidy technology or not. To

conclude, environmental subsidy is less effective in reducing environmental

degradation.

Keywords: experiment, externalities, subsidies environment, subsidies technology

Page 7: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

vii

ABSTRAK Eksternalitas negatif lingkungan merupakan salah satu bentuk

permasalahan sehingga tidak tercapainya pareto optimal. Intervensi pemerintah

melalui regulasi lingkungan merupakan salah satu cara untuk mengoreksi pasar

hingga diharapkan mencapai pareto optimal. Pemerintah melalui Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan diamanatkan untuk menerbitkan peraturan

pemerintah mengenai Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup (IELH) sesuai

amanat UU No.32 tahun 2009 mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup. Salah satu bentuk IELH adalah subsidi lingkungan, yaitu subsidi yang

diberikan pada teknologi ramah lingkunan. Sebelum kebijakan ini diterbitkan maka

penelitian ini bertujuan untuk melihat respon individu secara eksperimen.

Karya tulis ini menggunakan studi eksperimen untuk menguji perilaku

individu dalam pengambilan keputusan. Objek eksperimen pada penelitian ini

adalah 25 mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang diambil secara acak.

Dalam eksperimen ini terdapat dua percobaan yaitu percobaan non-subsidi dan

subsidi.

Hasil dari eksperimen menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan secara

signifikan menurut tes non-parametrik Mann-Whitney U mengenai perilaku

investasi individu pada percobaan non-subsidi dan subsidi. Individu cenderung

berpikir rasional untuk menginvestasikan dengan teknologi yang memiliki Net

Present Value paling tinggi atau dalam kasus penelitian ini adalah bukan teknologi

bersubsidi. Variabel-variabel yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk

mengadopsi teknologi bersubsidi atau tidak dalam penelitian ini adalah persepsi

seseorang terhadap risiko dan pendapatan sebelumnya yang berpengaruh secara

signifikan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah subsidi lingkungan diindikasi

kurang efektif dalam mengurangi degradasi lingkungan.

Kata kunci : eksperimen, eksternalitas, subsidi lingkungan, subsidi teknologi

Page 8: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin ‘alaa kulli haal, segala puji bagi Allah SWT

Sang pemilik langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya atas semua

limpahan yang telah diberikan kepada penulis. Tidak lupa salam dan shalawat

senantiasa penulis haturkan kepada uswatun hasanah kehidupan Sayyidina

Muhammad SAW, Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad dan semoga kita

mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat. Kepada-Nya penulis mengucapkan

banyak syukur atas ijin-Nya penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul

“Subsidi Lingkungan: Studi Eksperimen”.

Selain guna menempuh kelulusan program sarjana perguruan tinggi,

penulisan skripsi ini diniatkan penulis sebagai salah satu bentuk pemikiran

akademik agar pada akhirnya bermanfaat bagi khalayak. Semoga hasil penelitian

ini dapat melengkapi ribuan penelitian lain yang ada di dunia ini. Penulis sadar

bahwa hasil penelitian ini sama dengan menempatkan penelitian penulis di antara

penelitian-penelitian lain.

Topik mengenai ekonomi sumber daya lingkungan berawal dari ketertarikan

penulis pada teori desain mekanisme, teori yang mendesain agar tidak ada trade-off

antara efisiensi dan ekuitas. Sejak saat itu penulis mulai tertarik meneliti ekonomi

lingkungan dan memutuskan mengambil fokus pada subsidi lingkungan.

Penulisan skripsi ini tentu saja dalam perjalanannya tidak lepas dari peran

berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, inspirasi, maupun hal

lainnya kepada penulis yang memiliki banyak keterbatasan. Oleh karena itu untuk

yang pertama dan sangat utama penulis berterima kasih kembali kepada Allah SWT

yang memberikan kekuatan-Nya sehingga penulis diijinkan menyelesaikan studi

ini, begitu juga kepada Rasulullah Sayyidina Muhammad SAW yang merupakan

inspirasi atau tokoh idola bagi penulis sehingga dapat mengamalkan banyak hal-hal

positif.

Berikutnya penulis berterima kasih kepada orang yang selalu ada dalam

kehidupan penulis dari lahir hingga sekarang, Bapak Zamroni dan Ibu Iskinawati

selaku orang tua penulis. Dedikasi mereka dalam mendidik penulis sangatlah berarti

hingga bisa menjadi sekarang ini. Begitu juga penulis dedikasikan karya ini kepada

Page 9: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

ix

adik-adik penulis yang sangat penulis sayangi Ricky Fajar Adi Putra, Nabila Aulia

Nisa, dan adik paling kecil Muhammad Firdaus.

Terima kasih kepada Dr. Suharnomo, S.E., M.Si selaku Dekan FEB Undip

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di FEB

Undip serta telah memberikan dukungan dan banyak pelajaran baru selama penulis

menjadi asisten beliau.

Tidak lupa peran besar dari dosen pembimbing skripsi penulis yaitu Prof. Dr.

FX. Sugiyanto, S.E., MS. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau

atas bimbingan, dukungan, penjelasan, dan banyak hal lainnya atas penyusunan

skripsi ini. Terima kasih telah sabar dalam membimbing penulis hingga

menyelesaikan studi.

Keseluruhan proses penyelesaian skripsi ini sebenarnya merupakan proses

panjang yang melibatkan dosen-dosen FEB Undip khususnya dosen Ilmu Ekonomi

dan Studi Pembangunan yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.

Terima kasih kepada Pak Deden yang telah memberikan penjelasan mengenai

eksperimental ekonomi. Terima kasih juga kepada dosen wali Dr. Hadi Sasana S.E.,

M.Si atas perwaliannya selama ini. Tidak lupa terima kasih kepada seluruh staff

FEB Undip.

Terima kasih kepada teman-teman yang mendukung dan memberikan

pengalaman berharga kepada penulis selama empat tahun lebih ini. Terima kasih

kepada grup Pria Sholeh: Husain, Saka, Arba, Risang, Mursyid, Salman, Sigit, dan

Yugo yang telah banyak memberikan banyak pelajaran moral, salah satunya adalah

arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP

angkatan 2012.

Penulis berterima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang

lewat kepemimpinan beliau telah menjalankan program beasiswa Bidik Misi yang

diikuti oleh penulis sehingga dapat belajar hingga pendidikan tinggi. Terima kasih

Bidik Misi.

Bagi teman-teman yang telah bersedia merelakan waktunya untuk mengikuti

eksperimen penelitian subsidi lingkungan ini, peneliti mengucapkan banyak terima

kasih. Maaf tidak bisa menyebutkan satu per satu. Terima kasih juga kepada banyak

Page 10: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

x

sahabat-sahabat saya, You are family that I choose. Nita, Yusuf, Sofy, Asih, Shelby,

Fitri, Anih, Intan, Mayla, Salis, Mazroatul, teman-teman LPM Edents, Kamadiksi

Undip, Bidik Misi Undip 2012, teman-teman di Dershane, teman-teman majelis

Fikri, Supriono, Gani. You make my life colorful.

Penulis membuka diri untuk saran dan kritik atas skripsi ini yang tentunya

masih jauh dari kata kesempurnaan. Sungguh saran dan kritik yang membangun

sangat berguna bagi kemajuan setiap insan.

Semarang, 3 Oktober 2016

Penulis

Alan Ray Farandy

Page 11: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ iv

ABSTRACT ........................................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

DAFTAR ISTILAH ............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 10

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 10

1.4. Sistematika Penulisan ............................................................................. 11

BAB II TELAAH PUSTAKA .............................................................................. 13

2.1 Kegagalan Pasar ..................................................................................... 13

2.2 Eksternalitas ........................................................................................... 14

2.3 Sektor Publik dalam Menyelesaikan Eksternalitas (Environmental

Regulation) ........................................................................................................ 17

2.4 Pengambilan keputusan Investasi ........................................................... 22

2.5 Preferensi Risiko .................................................................................... 24

2.6 Respon Rasional Agen dan Prakondisi Permainan ................................ 26

2.7 Model Teori Permainan ........................................................................ 27

2.8 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 33

2.9 Kerangka Berpikir .................................................................................. 34

BAB III METODOLOGI ...................................................................................... 36

3.1 Eksperimental Ekonomi ......................................................................... 36

3.2 Desain dan Prosedur Eksperimen ........................................................... 40

3.1.1. Keputusan Investasi ............................................................................. 48

3.1.2 Preferensi Risiko ................................................................................... 48

Page 12: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

xii

3.1.3 Variabel Dummy Permainan ................................................................ 49

3.1.4 Pendapatan Individu ............................................................................. 49

3.4 Metode Analisis ........................................................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 53

4.1 Hasil ............................................................................................................. 53

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 59

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 64

5.1 Simpulan ...................................................................................................... 64

5.2 Keterbatasan ................................................................................................ 64

5.3 Saran ............................................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

LAMPIRAN .......................................................................................................... 70

Page 13: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Biaya Investasi dan Benefit per Periode .................................... 44

Tabel 3.2 Daftar Biaya Investasi, Benefit per Periode, dan Subsidi ..................... 47

Tabel 3.3 Probabilitas dalam Model Logit ........................................................... 50

Tabel 4.1 Gambaran Eksperimen .......................................................................... 53

Tabel 4.2 Rata-Rata Penghematan per Periode ..................................................... 54

Tabel 4.3 Rata-rata Adoption Speed per Periode .................................................. 56

Tabel 4.4 Tabel Hasil Estimasi Model Logit ........................................................ 60

Page 14: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tipe-tipe Eksternalitas....................................................................... 17

Gambar 2.2 Subsidi Pigouvian .............................................................................. 22

Gambar 2.3 Expected Net Present Value Non-subsidi.......................................... 29

Gambar 2.4 Expected Net Present Value Percobaan Subsidi ............................... 31

Gambar 3.1 Hubungan antara Benefit (E) dan Biaya Investasi (I) ....................... 43

Gambar 4.1 Periode Pengambilan Investasi Pertama Kali.................................... 57

Gambar 4.2 Teknologi yang Diinvestasikan Pertama Kali pada Percobaan Non-

subsidi dan Subsidi ................................................................................................ 58

Page 15: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Uji Non-parametrik Mann-Whitney U ............................................. 71

Lampiran B Deskriptif Statistik ............................................................................ 71

Lampiran C Hasil Estimasi Model Logit .............................................................. 72

Lampiran D Instruksi Eksperimen Non-Subsidi ................................................... 73

Lampiran E Instruksi Eksperimen Subsidi ............................................................ 77

Lampiran F Tabel Hubungan A, Q, serta Pofit ..................................................... 79

Lampiran G Tabel Perhitungan Eksperimen ......................................................... 79

Lampiran H Kuesioner Preferensi Risiko ............................................................. 80

Page 16: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

xvi

DAFTAR ISTILAH

Polluter : Seseorang yang melakukan aktivitas dan menghasilkan

polusi.

Spillover : eksternalitas dari aktivitas ekonomi yang berdampak pada

pihak yang terlibat di dalamnya.

Trade-off : situasi dimana seseorang harus membuat keputusan

terhadap dua hal atau lebih, mengorbankan atau

kehilangan suatu aspek dengan alasan tertentu untuk

memperoleh aspek lain dengan kualitas uang berbeda

sebagai pilihan yang diambil.

Marginal benefit : tingkat kepuasan seseorang terhadap sesuatu yang

dilakukan.

Page 17: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ekonomi kesejahteraan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang fokus pada

apa yang seharusnya diproduksi, bagaimana memproduksinya, untuk siapa, dan

siapa yang membuat keputusan-keputusan tersebut. Pada dasarnya berkaitan

dengan upaya memaksimumkan kesejahteraan individu dan masyarakat melalui

alokasi sumber daya secara optimal. Para ekonom merangkum sebuah kriteria yang

disebut pareto efisiensi untuk mengevaluasi alternatif-alternatif untuk

mensejahterakan masyarakat tersebut. Seseorang tidak bisa menambah

kepuasaannya melalui penggunaan alokasi sumber daya dalam mencapai utilitas

tertentu tanpa mengurangi utilitas orang lain atau yang disebut pareto efficient atau

pareto optimal, dan hal itulah yang disebut efisien oleh para ekonom (Stiglitz,

1999).

Studi mengenai ekonomi kesejahteraan telah dibahas oleh beberapa

ekonom, diantaranya adalah Samuelson dan Arrow (dikutip oleh Sandmo, 1995).

Mereka mengemukakan two equivalence theorems tentang pareto optimum dan

competitive equilibria. Teori tersebut menjelaskan bahwa ekuilibrium yang

kompetitif adalah di mana kondisi harga sama dengan biaya marginal akan

menghasilkan alokasi yang pareto optimal, namun kenyataan yang terjadi adalah

alokasi sumber daya tidak dapat memaksimumkan social welfare atau disebut

Page 18: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

2

inequity resources allocation. Hal tersebut membuat adanya trade off antara

efisiensi dan pemerataan (efficiency-equity trade off).

Okun (1975) menjelaskan lebih lanjut mengenai efficiency-equity trade off

dalam tulisannya Equality or Efficiency: The Big Trade-Off, bahwa pemerataan

dapat dicapai namun konsekuensinya adalah menurunnya efisiensi. Dalam teori

ekonomi kesejahteraan dijelaskan terdapat First fundamental theorem of welfare

economic, sebuah penjelasan ekuilibrium yang kompetitif dapat mencapai pareto

optimum dalam pasar yang sempurna. Namun kenyataannya, terjadi kegagalan

pasar (market failure), sehingga lahirlah second fundamental theorem of welfare

economic yang menyatakan bahwa dalam konteks terjadi kegagalan pasar,

ekuilibrium yang kompetitif dan pareto optimal dapat dicapai melalui lumpsum

transfer. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar intervensi pemerintah untuk

mengatasi trade-off antara efisiensi dan pemerataan melalui kebijakan redistribusi

dalam bentuk pajak, subsidi, dan pengeluaran publik pemerintah.

Salah satu penyebab kegagalan pasar adalah adanya eksternalitas. Hindrik

dan Gareth (2004) menjelaskan bahwa eksternalitas menggambarkan hubungan

agen-agen ekonomi yang tidak diakomodasi oleh mekanisme pasar di

perekonomian. Secara singkat eksternalitas merupakan suatu kegiatan ekonomi

yang tidak masuk dalam perhitungan sistem harga. Oleh karena itu proses

keseimbangan pasar tidak dapat diaplikasikan. Kegagalan pasar tersebut dapat

menimbulkan sebuah kegiatan pemerintah untuk mengoreksi pasar, Stiglitz (1999)

menjelaskannya sebagai rationale to government activity.

Page 19: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

3

Salah satu aktivitas pemerintah dalam mengoreksi pasar adalah

menggunakan kebijakan intervensi mengenai eksternalitas yaitu regulasi

lingkungan. Sasaran utama dari regulasi lingkungan tersebut adalah untuk

mencegah atau mengurangi degradasi dari lingkungan dan efek berbahaya yang

bisa berakibat pada kesehatan manusia dan mahkluk hidup lainnya. Ketika

masyarakat tidak sadar mengenai kepemilikan lingkungan, maka dengan seenaknya

sendiri masyarakat akan membuang limbah atau polusi. Masyarakat tidak sadar

seberapa besar manfaat lingkungan yang bersih, dan akan sadar ketika telah terjadi

perubahan seperti perubahan iklim. Dalam berpolusi masyarakat tidak akan

mendapati dampak yang signifikan bagi dirinya, namun dampak akan trerjadi pada

masyarakat lainnya. Maka dari itu perlu adanya peran pemerintah yang dapat

mengintervensi melalui regulasi lingkungan agar lingkungan tetap lestari (Moosa,

2014).

Terdapat dua pendekatan bagi pemerintah dalam mengurangi degradasi

lingkungan, yang pertama adalah pendekatan langsung atau command and control,

dan yang kedua adalah pendekatan pasar. Pendekatan command-and-control

berkenaan regulasi langsung yang menggunakan aturan-aturan atau standar-standar

untuk mengontrol polusi yang dikeluarkan oleh agen ekonomi. Dalam

kenyataannya, standar-standar yang mengharuskan agen ekonomi mematuhi

tingkat polusi maksimum yang dapat dikeluarkan kurang dapat diimplementasikan.

Hal tersebut kurang fleksibel bagi agen ekonomi untuk menentukan bagaimana

mereka patuh terhadap regulasi yang berlaku tersebut terkait berapa barang atau

Page 20: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

4

jasa yang akan mereka produksi dan bagaimana caranya dalam rangka mematuhi

batas larangan berpolusi (Callan dan Janet, 2007).

Sementara itu menurut Hahn dan Stavin (1992) apabila pendekatan

command-and-control mengalami sebuah batasan bagi polluter karena kurang

fleksibel dalam mencapai tujuan lingkungan, maka pendekatan pasar menyediakan

suatu pilihan dalam pencapaian lingkungan menggunakan insentif yang lebih

efektif. Pendekatan pasar menyediakan fleksibilitas pada polluter pada umumnya

perusahaan untuk menentukan tingkat tujuan lingkungan yang ingin dicapai sesuai

kemampuan mereka, dengan intervensi insentif ekonomi yang mereka dapatkan.

Pendekatan pasar merupakan pendekatan berbasis pada insentif yang berarti

mendorong adanya strategi pengurangan polusi yang akan terdapat konsekuensi

intervensi insentif, bukannya memaksa polluter untuk mengikuti aturan yang

spesifik. Banyak instrumen kebijakan untuk mencapai hal tersebut, contohnya

adalah biaya yang dikenakan pada perusahaan yang mengeluarkan polusi atau pajak

yang dibebankan pada polusi. Instrumen-instrumen tersebut diharapkan dapat

membawa pada pasar yang alami dengan memaksa polluter mengoptimalkan

keputusannya dan akan menguntungkan lingkungan (Callan dan Janet, 2007).

Pendekatan pasar akan membuat perusahaan-perusahaan privat membuat

alternatif-alternatif strategi kebijakan dalam berproduksi. Contohnya adalah ketika

perusahaan dikenakan pajak lingkungan untuk setiap polusi yang dikeluarkan,

maka perusahaan akan mempertimbangkan berapa beban yang dikenakan untuk

Page 21: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

5

setiap polusi yang dikeluarkan. Hal tersebut disebut juga dengan polluters-pays

principle.

Pemerintah Indonesia pada saat ini belum membuat kebijakan yang

berdasarkan pendekatan pasar. Regulasi lingkungan di Indonesia saat ini diatur oleh

Undang-undang no. 32 tahun 2009 mengenai perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup. Pemerintah telah menetapkan Rencana Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) mulai dari tingkat nasional, provinsi,

hingga kota atau kabupaten yang diintegrasikan dengan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

RPPLH diadakan dengan maksud penggunaan sumber daya alam dilaksanakan

berdasar pada daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Adapun daya

tampung lingkungan hidup harus memperhatikan, (1) keberlanjutan proses dan

fungsi lingkungan hidup, (2) Keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup, dan (3)

Keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam RPPLH tersurat mengenai pengendalian pencemaran dan atau

kerusakan lingkungan hidup yang meliputi pencegahan, penanggulangan, dan

pemulihan. Dalam pencegahan pencemaran lingkungan hidup pemerintah telah

menetapkan tiga belas instrumen yang salah satu diantaranya adalah instrumen

ekonomi lingkungan hidup. Instrumen ekonomi lingkungan hidup yang dimaksud

adalah meliputi perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi, pendanaan

lingkungan hidup, dan insentif maupun disinsentif.

Page 22: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

6

Kebijakan pemerintah dalam instrumen ekonomi lingkungan yang mengacu

pada insentif maupun disinsentif merupakan kebijakan melalui pendekatan pasar

atau market approach. Kebijakan penanggulangan pencemaran lingkungan dengan

menggunakan pendekatan pasar telah banyak dilakukan di negara-negara maju

seperti Amerika Serikat, Belanda, dan negara maju lainnya. Salah satu keuntungan

dengan menggunakan pendekatan pasar dalam mengurangi eksternalitas adalah

menyediakan bagi polluter suatu pilihan dalam pencapaian lingkungan

menggunakan insentif yang lebih efektif, dalam kata lain lebih fleksibel guna

mencapai keseimbangan.

Pada perundangan-perundangan telah diatur mengenai regulasi lingkungan

menggunakan pendekatan pasar, namun kenyataannya pemerintah belum

menerapkan kebijakan tersebut. Dalam UU No. 32 tahun 2009, pengendalian

pencemaran lingkungan hidup mengenai instrumen ekonomi lingkungan hidup

diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang hingga kini belum terbit.

Menurut rilis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, peraturan

pemerintah tersebut masih dalam tahap pembahasan rancangan dan pada Januari

2015 lalu berada pada tahap konsultasi publik.

Beberapa hal yang dibahas dalam rancangan peraturan pemerintah

mengenai instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah mengenai penerapan pajak,

retribusi, dan subsidi di bidang lingkungan. Hal tersebut menarik untuk dibahas

dalam penelitian ini karena pemerintah akan mulai menggunakan pendekatan pasar

dalam mengurangi eksternalitas negatif lingkungan. Secara teori jauh sebelumnya

Coase dan Pigou telah membentuk suatu penyelesaian mengenai eksternalitas,

Page 23: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

7

keduanya juga menggunakan pendekatan pasar. Coase lebih menekankan kepada

hak kepemilikan sedangkan Pigou lebih memilih menarik pajak yang dikenal

dengan pajak pigouvian.

Pada pendekatan Coase dalam kasus negoisasi Coasean, peran dari hasil

probabilistik dan harapan di antara pemain adalah hal yang penting dalam

mempengaruhi strategi dan potensi kerjasama para pemain. Seperti yang

ditunjukkan oleh Cooter (1982), strategi yang dipilih oleh masing-masing pemain

tergantung pada penilaiannya pada probabilitas subjektif dari berbagai kejadian dan

hasil yang memiliki hubungan yang sesuai secara relatif terhadap strategi lawannya.

Jadi beberapa spesifikasi sebuah prioritas dari mekanisme untuk membentuk

harapan adalah bagian yang relevan dari permainan tawar-menawar dalam proses

negosiasi Coasean.

Pada dekade terakhir, perkembangan teori mengenai regulasi lingkungan

khususnya pendekatan pasar juga telah dikembangkan. Tepatnya pada tahun 2007,

Leonid Hurwicz, Eric Maskin, dan Roger Myerson memenangkan nobel di bidang

ekonomi dengan mengangkat teori desain mekanisme. Menurut Mehaffy (2007)

teori desain mekanisme dapat mengkoreksi eksternalitas yang ada, mengkalibrasi

proses ekonomi yang ada untuk disesuaikan. Desain mekanisme dapat berupa

kombinasi pajak, kredit, maupun peraturan perundangan yang pada akhirnya

mengubah ekuilibrium dinamik pada pasar. Pada studi ini akan fokus membahas

mengenai subsidi lingkungan.

Page 24: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

8

Teori desain mekanisme adalah sebuah bentuk dari teori permainan yang

lebih dulu dikenal, yang merupakan pemaparan kemungkinan-kemungkinan dari

hasil sebuah kebijakan yang dikeluarkan. Desain mekanisme menjawab efek dari

sebuah permainan, jadi pengambil kebijakan dapat mengubah peraturan permainan

sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan (Mehaffy, 2007).

Analoginya adalah terdapat seorang ibu yang memberikan sebuah kue

kepada kedua anaknya tanpa membaginya, ibu tersebut membiarkan kedua anak

tersebut untuk membaginya secara mandiri. Apabila asumsinya kedua anak tersebut

menginginkan utilitas paling besar maka anak yang mendapatkan bagian untuk

memotong kue akan memotong bagian yang lebih besar dan langsung mengambil

untuk dirinya. Guna menghindari disparitas yang ada, maka ibu tersebut akan

melakukan intervensi bagaimana cara memotong kue yang adil. Aksi dari ibu

tersebut adalah merupakan analogi dari peraturan pemerintah menggunakan

pendekatan top-down. Ibu tersebut membuat aturan bahwa salah seorang anak boleh

memotong kue namun yang mengambil kue bagian kue pertama adalah anak yang

lain. Berasal dari desain mekanisme yang dibuat oleh analogi seorang ibu di atas

maka dalam kegiatan ekonomi pemerintah dapat memberlakukan kebijakan yang

pada akhirnya menghasilkan sebuah efisiensi dan keadilan.

Subsidi lingkungan yang merupakan bagian dari instrumen ekonomi

lingkungan merupakan studi yang menarik untuk dibahas dalam penelitian ini

meski belum diterapkan oleh pemerintah. Hal tersebut dikarenakan dapat menjadi

rekomendasi kebijakan bagi pemerintah sebelum mengesahkannya menjadi

Page 25: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

9

peraturan pemerintah. Sesuatu yang belum pernah dilakukan dapat dibahas dengan

beberapa pendekatan, salah satunya menggunakan pendekatan eksperimental.

Adapun desain mekanisme yang dirancang dalam penelitian ini dengan

memberikan insentif subsidi lingkungan yang disebut juga Abatement Equipment

Subsidies. Subsidi tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya teknologi yang

digunakan untuk mengurangi polusi. Subsidi merupakan “Pajak Negatif” yang

mempunyai mekanisme insentif yang sama dengan pola polution charges, yang

membedakan adalah sistem subsidi memberikan sebuah hadiah yang menarik bagi

yang tidak berpolusi. Pada prakteknya abtement equipment subsidies

diimplementasikan melalui subsidi, hibah, pinjaman dengan bunga rendah,

invesment tax credits, dan semua bentuk lain yang memberikan pemolusi insentif

agar berinvestasi pada teknologi yang dapat mengurangi polusi.

Menurut perspektif teori, subsidi berusaha menginternalisasi eksternalitas

positif berupa penggunaan teknologi ramah lingkungan. Seandainya subsidi

diberikan untuk penggunaan teknologi tertentu efeknya akan mendorong

permintaan penggunaan teknologi tersebut dengan harga efektif yang lebih rendah

karena adanya intervensi. Dalam mencapai sebuah ekuilibrium efisiensi maka

subsidi akan ditentukan sebesar Marginal External Benefit (MEB) dari konsumsi

penggunaan teknologi tersebut pada posisi output yang efisien. Hal semacam ini

sama dengan analogi Pigouvian Tax, maka subsidi ini dikenal juga dengan

Pigouvian Subsidy.

Page 26: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

10

1.2.Rumusan Masalah

Salah satu kebijakan intervensi dari pemerintah mengenai eksternalitas

adalah regulasi lingkungan. Sasaran utama dari regulasi lingkungan tersebut

adalah untuk mencegah atau mengurangi degradasi dari lingkungan dan efek

berbahaya yang bisa berakibat pada kesehatan manusia dan mahkluk hidup

lainnya (Moosa, 2014).

Menurut Hahn dan Stavin (1992) pendekatan pasar menyediakan suatu

pilihan bagi perusahaan dalam pencapaian lingkungan menggunakan insentif

yang efektif. Pendekatan pasar menyediakan fleksibilitas pada perusahaan untuk

menentukan tingkat tujuan lingkungan yang ingin dicapai sesuai kemampuan

mereka, dengan intervensi insentif ekonomi yang mereka dapatkan. Indonesia

belum memiliki regulasi mengatasi eksternalitas negatif lingkungan dengan

pendekatan pasar, pemerintah sedang merancang peraturan pemerintah

mengenai hal tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaan

penelitian yang dapat diajukan adalah bagaimana respon dari pihak privat

apabila terdapat kebijakan subsidi lingkungan yang dikenakan pada teknologi

ramah lingkungan?

1.3.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka

tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana respon pihak privat

apabila terdapat kebijakan subsidi lingkungan yang dikenakan pada teknologi

ramah lingkungan.

Page 27: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

11

Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah bagi pemerintah dapat menjadi

sebuah saran rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan guna merumuskan

kebijakan pengurangan degradasi lingkungan. Bagi akademik, penelitian ini

diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan

dengan regulasi lingkungan. Bagi peneliti diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan serta dapat membantu dalam perkembangan penelitian mengenai

eksternalitas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian-

penelitian lain sejenis.

1.4.Sistematika Penulisan

Sistematika dan struktur penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab,

dengan susunan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan diuraikan tentang latar belakang masalah

mengapa topik penelitian ini diambil, kemudia diformulasikan dalam rumusan

masalah, serta terdapat pembahasan mengenai tujuan dan kegunaan penelitian.

BAB II: TELAAH PUSTAKA

Pada bab kedua akan diuraikan landasan teoritis menjelaskan teori-teori

yang mendukung perumusan hipotesis, yang didukung dengan penelitian

terdahulu. Serta terdapat teori permainan mengenai eksperimen yang

dilakukan.

Page 28: SUBSIDI LINGKUNGAN: STUDI EKSPERIMENeprints.undip.ac.id/50580/1/07_FARANDY.pdf · arti mengenai persahabatan. Terima kasih juga kepada seluruh mahasiswa IESP angkatan 2012. Penulis

12

BAB III: METODE PENELITIAN

Pada bab ketiga dijelaskan mengenai metode eksperimen dan bagaimana

desain dan prosedur dari eksperimen yang dilakukan dalam peneliti ini.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab keempat diuraikan tentang hasil eksperimen. Analisis data

dilakukan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca

dan diinterpretasikan. Setelah data dianalisis, dalam pembahasan dijelaskan

implikasi dari hasil analisis data dan intepretasi yang dibuat dalam penelitian.

BAB V: PENUTUP

Bab lima merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan, saran, serta

keterbatasan penelitian. Kesimpulan merupakan penyajian secara singkat apa

yang telah diperoleh dari pembahasan. Saran merupakan masukan bagi

penelitian mendatang. Saran-saran yang diajukan untuk perbaikan penelitian

berikutnya berdasarkan apa yang telah dihasilkan peneliti. Keterbatasan

penelitian merupakan apa saja kekurangan dari penelitian sehingga tidak

menghasilkan penelitian yang optimal.