su boiler

6
Boiler Efficiency Pengertian dari effisiensi boiler adalah seberapa besar kemampuan boiler merubah nilai energi kimia bahan bakar, baik itu bahan bakar padat (solid), cair (liquid) maupun gas. Terdapat dua pendekatan dari effisiensi boiler, yaitu : 1. Methoda Langsung (Dirrect Method) Pendekatan ini merupakan pendekatan model lama (mulai jarang dipergunakan sejak 1950-an). Pendekatan ini mendapatkan nilai effisiensi dengan mengukur jumlah panas yang terdapat pada uap, dan membandingkan dengan jumlah panas yang diberikan bahan bakar. Keunggulan methode ini : a) Perhitungan lebih mudah. Dari aspek uap, dengan melihat indikator parameter uap (Flow, Temp. & Press), kemudian dilihar pada tabel uap, bisa dilihat nilai kalor uap. Sedangkan dari aspek bahan bakar, cukup melihat data nilai kalor netto per massa bahan bakar (LHV) dan mengalikan dengan jumlah massa bahan bakar, akan bisa mendapatkan nilai potensi kalor bahan bakar. b) Tidak membutuhkan alat ukur yang rumit, cukup memanfaatkan alat ukur yang terpasang pada boiler. Kelemahan methode ini :

Upload: liliskhairani

Post on 13-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

Page 1: SU Boiler

Boiler EfficiencyPengertian dari effisiensi boiler adalah seberapa besar kemampuan boiler

merubah nilai energi kimia bahan bakar, baik itu bahan bakar padat (solid), cair

(liquid) maupun gas. Terdapat dua pendekatan dari effisiensi boiler, yaitu :

1. Methoda Langsung (Dirrect Method)

Pendekatan ini merupakan pendekatan model lama (mulai jarang

dipergunakan sejak 1950-an). Pendekatan ini mendapatkan nilai effisiensi dengan

mengukur jumlah panas yang terdapat pada uap, dan membandingkan dengan

jumlah panas yang diberikan bahan bakar.

Keunggulan methode ini :

a) Perhitungan lebih mudah. Dari aspek uap, dengan melihat indikator

parameter uap (Flow, Temp. & Press), kemudian dilihar pada tabel uap, bisa

dilihat nilai kalor uap. Sedangkan dari aspek bahan bakar, cukup melihat

data nilai kalor netto per massa bahan bakar (LHV) dan mengalikan dengan

jumlah massa bahan bakar, akan bisa mendapatkan nilai potensi kalor bahan

bakar.

b) Tidak membutuhkan alat ukur yang rumit, cukup memanfaatkan alat ukur

yang terpasang pada boiler.

Kelemahan methode ini :

a) Nilai kesalahan (error) cukup besar, dimana ketelitian alat ukur

(instrumentasi) sangat mempengaruhi hasil pengukuran.

b) Tidak mengetahui sumber komponen losses (kerugian) boiler, sehingga

tidak dapat melakukan langkah-langkah untuk mengurangi losses boiler.

2. Methoda tak Langsung (inDirrect Method)

Pendekatan ini mendapatkan nilai effisiensi dengan mengukur jumlah

potensial panas bahan bakar (LHV) dan menguranginya dengan losses yang

terdapat pada boiler.

Keunggulan methode ini :

a) Akurasi dari pendekatan ini cukup baik. Ketelitian alat ukur cukup kecil

pengaruhnya terhadap nilai effisiensi

Page 2: SU Boiler

b) Pendekatan ini tidak hanya mengukur effisiensi, tetapi juga mengukur

besarnya losses boiler.

Kelemahan methode ini :

a) Dibutuhkan analisa yang lebih rumit, dalam hal analisa besarnya udara

masuk, dan gas buang keluar dari boiler.

Komponen Losses :

1. Dry Flue Gas (gas buang kering)

Losses ini terjadi karena temperatur gas buang yang masih cukup tinggi

setelah melewati Air Heater (pemanas udara masuk boiler) dibandingkan dengan

udara sekitar (ambient temperature). Temperatur tinggi ini membawa energi yang

masih cukup tinggi, tetapi tidak bisa dipergunakan lagi (tidak mempunyai daya

guna) bagi boiler

2. Wet Flue Gas (gas buang basah)

Losses ini terjadi karena adanya uap pada gas buang. Uap ini terjadi dari :

a) Moisture (kadar air) bahan bakar

b) Moisture dari pembentukan/ pembakaran Hydrogen

3. Sensible Heat in Water Vapour (panas sensible pada uap air)

Analisa ini dipergunakan pada saat analisa menggunakan kesetimbangan

panas LHV.

4. Combustible in Ash (bahan dapat terbakar pada abu)

Losses ini terjadi karena adanya karbon pada abu (bottom ash & fly ash).

5. Radiation & unAccounted Loss (radiasi dan kerugian tidak terhitung)

Losses karena radiasi dan kerugian yang tidak bisa dihitung. Komponen

radiasi biasanya berkisar 50 % dari losses total. Sedangkan kerugian tidak

terhitung meliputi kerugian yang tidak terukur, terlalu kecil, atau tidak bisa

terukur, meliputi :

a) Moisture dari udara bakar

b) Panas yang terdapat pada abu

c) Hidrokarbon pada gas bahan bakar

d) Pembakaran karbon tidak sempurna

Page 3: SU Boiler

http://malikhizbullah.wordpress.com/2008/09/25/effisiensi-boiler/

Analisa losses pada boiler:

1) boiler plant losses

2) efek losses terhadap efisiensi

3) blowdown losses

Blowdown adalah tugas yang diperlukan dalam operasi boiler sebentar-

sebentar mengurangi konsentrasi padatan dalam boiler. Berapa banyak blowdown

yang diperlukan tergantung pada kualitas air umpan itu, penggunaan uap hidup,

dan kualitas air make-up.

Dalam prakteknya kita melihat blowdown dari 0% sampai 15% dari air

umpan. Konsekuensi dari terlalu banyak blowdown adalah konsumsi bahan bakar

meningkat. Terlalu sedikit blowdown juga meningkatkan konsumsi bahan bakar,

karena dapat menyebabkan skala formasi di sisi air boiler.

Karena terlalu banyak blowdown akan meningkatkan konsumsi energi dan

terlalu sedikit juga, ada situasi yang tidak-menang. Hal ini diakui sangat sulit

untuk melakukan "landing point" dan beroperasi pada tingkat blowdown terbaik.

Salah satu bahaya yang melekat untuk mengurangi blowdown adalah efek

samping negatif dari pembentukan skala meningkat.

Dalam batubara tertentu dan biomassa boiler dipecat, memiliki kehilangan

energi tambahan melalui sampah padat. Dengan menolak padat, kita berarti

campuran mineral dan karbon yang tersisa di lubang abu. Tergantung pada teknik

menembak dan keterampilan operator ada lebih atau kurang Karbon tersisa di

sampah tersebut. Hilangnya energi terjadi dalam dua cara. Pertama sampah akan

dihapus dari lubang abu pada suhu antara 100-250 oC. Kedua Karbon yang tersisa

di sampah belum dibakar, tapi dibayar. Semakin abu bahan bakar telah, semakin

tinggi bahaya Karbon tersisa di sampah tersebut.

4) stack losses

Stack losses umumnya ditandai menjadi dua kategori saling-suhu, dan

pembakaran (atau kelebihan udara). Mengelola tumpukan stack losses merupakan

faktor penting dalam mengelola kinerja boiler.

Page 4: SU Boiler

5) radiasi losses

radiasi losses sering menentukan energi maksimum dicapai dalam akselerator

partikel bermuatan. Marilah kita menyelidiki kerugian radiasi dalam berbagai

jenis perangkat akselerator menggunakan rumus Larmor relativistik.

6) wet steam losses

http://gamakreasindo.com/training/detail/tem-4-maximizing-efisiensi-boiler

http://oee.nrcan.gc.ca/industrial/technical-info/tools/boilers/1973

http://www.ornl.gov/sci/ees/etsd/btric/SteamToolTestSite/Steam%20End%20E-

Learning/StackLosses%20a.pdf

http://farside.ph.utexas.edu/teaching/em/lectures/node131.html

http://www.authorstream.com/Presentation/shivajichoudhury-762321-boiler-

losses/ (coba buka disini)