pipa boiler
DESCRIPTION
boilerTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari
hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang
bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Gambar. 1. Pipa Boiler
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler. Pipa-
pipa boiler ini umumnya terbuat dari baja dan atau karbon steel ataupun besi, dan
seperti alat lain yang terbuat dari logam besi ataupun baja tak bisa lepas dari
kerusakan, ataupun korosi.
1
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.
Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam
mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam
umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
2
BAB II
ISI
A. Korosi pada Pipa Boiler
Gambar 2. Korosi pada Pipa Boiler
Boiler merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan steam
(uap) dalam berbagai keperluan. Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil
pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas
dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau
berubah wujud menjadi uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih
rendah dibanding dengan air yang lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis
air di dalam boiler. Air yang memiliki berat jenis yang lebih kecil akan naik, dan
sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi akan turun ke dasar.
Pada umumnya, material boiler adalah terbuat dari carbon steel, dimana
material tersebut rentan terhadap serangan korosi – bila dibandingkan dengan material
lain, seperti : tembaga, stainless steel, maupun titanium.
Dalam pengoperasian high pressure boiler (boiler bertekanan tinggi), maka
selalu dipakai de-mineralized water (air yang sudah tidak mengandung padatan
terlarut/dissolved solids), sehingga problem terjadinya kerak (scale) di dalam boiler
sudah tereliminasi.
3
Di satu sisi, de-mineralized water lebih bersifat korosif dibandingkan dengan
air biasa (dalam hal ini adalah air yang masih mengandung mineral/dissolved solids),
dan operasional boiler bertekanan tinggi akan menghasilkan temperatur sistem yang
tinggi pula. Temperatur sistem yang tinggi juga mempercepat laju korosi di dalam
sistem itu sendiri, atau secara rule of thumb adalah setiap kenaikan temperatur 100C,
maka laju korosi akan meningkat dua kalinya.
Dari reaksi korosi (harus ada 2 reaksi, yaitu di sisi anoda & katoda) terlihat
bahwa oksigen mempunyai peranan yang penting dalam terjadinya korosi di dalam
suatu sistem yang mengandung logam (contoh: carbon steel) & air.
Bila oksigen dieliminasi di dalam reaksi tersebut, maka tidak terjadi reaksi di
sisi katoda atau dengan kata lain, reaksi korosi tersebut bisa digagalkan.
B. Proses Terjadinya Korosi pada Pipa Boiler
Korosi dapat disebabkan oleh oksigen dan karbon dioksida yang terdapat
dalam uap yang terkondensasi. Korosi merupakan peristiwa logam kembali kebentuk
asalnya di alam misalnya besi menjadi oksida besi, alumunium dan lain-lain.
Peristiwa korosi dapat terjadi disebabkan oleh : gas-gas yang bersifat korosif seperti
O2, CO2, H2S, kerak dan deposit, perbedaan logam ( korosi galvanis ), pH yang
terlalu rendah dan lain-lain. Jenis korosi yang dijumpai pada boiler dan sistem uap
adalah general corrosion yakni korosi merata adalah jenis korosi dimana pada korosi
tipe ini laju korosi yang terjadi pada seluruh permukaan logam atau paduan yang
terpapar atau terbuka ke lingkungan berlangsung dengan laju yang hampir sama.
Hampir seluruh permukaan logam menampakkan terjadinya proses korosi,
pitting (terbentuknya lubang ) adalah Adalah korosi yang terjadi karena komposisi
logam yang tidak homogen dan ini menyebabkan korosi yang dalam pada berbagai
tempat. Dapat juga adanya kontak antara logam, maka pada daerah batas akan timbul
korosi berbentuk sumur, dan embrittlement (peretakan baja ) yakni Penggetasan
hidrogen adalah suatu proses hilangnya daktilasi baja dengan terserapnya hidrogen ke
dalam struktur material baja. Kekuatan tarik tidak terpengaruh secara nyata. Daktilasi
ini dapat dikembalikan melaui perlakuan panas. Kerusakan hidrogen menggambarkan
pelemahan baja secara permanen karena berkembangnya retak-retak mikro
4
(microfissures). Retak yang disebabkan oleh kerusakan hidrogen biasanya terjadi di
sepanjang batas butir, karenanya berbeda dengan retak dingin akibat kemasukan
hidrogen yang biasanya bersifat transgranular. Di dalam material baja, atom-atom
hidrogen ini bergabung menjadi molekul (H2) dan menyebabkan terjadinya regangan
lokal yang hebat. Jika baja cukup ductil maka kemungkinan dapat bertahan terhadap
regangan lokal ini. Namun jika baja getas dan keras, maka akan terjadi retak-retak
halus, yang kemudian menjadi besar dan mengakibatkan kegagalan materil.
Adanya gas yang terlarut, oksigen dan karbon dioksida pada air umpan boiler
adalah penyebab utama general corrosion dan pitting corrosion (tipe oksigen elektro
kimia dan diffrensial ). Kelarutan gas-gas ini di dalam air umpan boiler menurun jika
suhu naik. Kebanyakan oksigen akan memisah pada ruang uap, tetapi sejumlah kecil
residu akan tertinggal dalam larutan atau terperangkap pada kantong-kantong atau
dibawah deposit, hal ini dapat menyebabkan korosi pada logam-logam boiler. Karena
itu pentinguntuk melakukan proses deoksigenasi air boiler.
Jumlah rata-rata korosi atau serangan elektrokimia akan naik jika nilai pH air
menurun. Selain itu air umpan boiler akan dikondisikan secara kimia mencapai nilai
pH yang relatif tinggi. Bentuk korosi yang tidak umum tetapi berbahaya adalah
bentuk korosi embrittlement atau keretakan inter kristalin pada baja yang terjadi jika
berada pada tekanan yang tinggi dan lingkungan kimia yang tidak sesuai. Caustic
embrittlement atau keratakan inter kristalin pada baja yang terjadi jika berada pada
tekanan yang tinggi dan lingkungan kimia yang tidak sesuai. Caustic embrittlement
terjadi pada sambungan penyumbat dan meluas pada ujung tabung dimana celah
memungkinkan perkembangan suatu lingkungan caustic yang terkonsentrasi.
Korosi disebabkan oleh kandungan oksigen terlarut pada air umpan. Reaksi
oksidasi menjadi semakin agresif bila mendapat energi panas menciptakan korosi
pada permukaan logam. Kerusakaan akibat korosi dapat terjadi pada drum boiler,
header, dan pipa-2 kondensat.
Teoritisnya, karat pada besi disebabkan proses oksidasi antara besi dengan
oksigen (O2). Meski prosesnya lambat, tapi besi perlu diberi lapisan pelindung agar
tidak teroksidasi. Kini produsen mobil telah menggunakan pelat galvanis yang
5
merupakan pelat besi yang sudah diberi lapisan pelindung sehingga karat lebih sulit
muncul.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari
besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk
ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana
yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat
pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain
yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari
bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam
bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan
dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama
pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi
(kembali menjadi senyawa besi oksida).
C. Penyebab Terjadinya Korosi pada Pipa Boiler
Karat pada Boiler disebabkan oleh : Kavitasi, Erosi, Benturan Partikel,
Kelelahan, Endapan Tembaga , Radiant Chamber, dan Karat Lingkungan.
6
1. Karat Kavitasi
Apabila karena tingginya kecepatan cairan menciptakan daerah- daerah
bertekanan yang tidak terlindung tersebut akan terserang karat karena pada
bagian pipa tersebut menjadi anodic. Karena berkarat maka bagian tersebut akan
kehilangan massa dan menjadi takik ( kerak). Takik - takik tersebut akan
bertambah dalam karena permukaan didalam takik tidak sempat membentuk film
pelindung karena kecepatan cairan yang tinggi dan proses kavitasi berlangsung
berulang – ulang . Penyebab terbentuknya gelembung – gelembung uap cairan
adalah turbulensi cairan dipermukaanpipa, atau suhu yang menyebakan tekanan
cairan pada suatu tempat jatuh di bawah tekanan uap cairan, kerena adanya pompa
pengisi dari Boiler.
2. Karat Erosi
Erosi adalah`kerusakan permukaan pipa yang disebabakan oleh aliran fluida
yang sangat cepat , proses ini dipercepat oleh kandungan partikel padat dalam
fluida yang mengalir tersebut (gelembung – gelembung gas). Dengan rusaknya
permukaan pipa maka rusaklah lapisan film pelindung sehingga memudahkan
terjadi karat. Penyebabnya adalah, karena ada tekanan pompa centrifugal yang
memopakan fluida (air) dengan serbuk katalisnya.
3. Serangan Benturan Partikel
Jenis serangan ini biasanya terjadi pada kran, elbow, tee, alat penukar kalor
disamping pada pompa itu sendiri, serangan ini hampir sama dengan karat erosi
pnyebabnya aliran turbulen yang langsung membentur permukaan pemipaan yang
mana gelembung – gelembung udara terperangkap didalam cairan mempercepat
serangan pada pemipaan setempat. Apabila suatu pipa dialiri caian, maka ada
kecepatan aliran yang kritis dimana jika lebih rendah dari kecepatan aliran kritis
tersebut tidak terjadi benturan partikel, namun jika melebihi angka kritis tersebut
maka terjadilah benturan partikel, dan biasa juga benturan partikel terjadi secara
bersamaan.
7
4. Kelelahan
Pipa yang retak oleh adanya regangan yang terjadi bergantian atau berulang –
ulang disebut gagal karena kelelahan. Makin besar regangan yang terjadi pada
setiap cycle makin cepat terjadi kelelahan, banyak terjadi dimana cycle dan
regangan berada diatas garis lengkung yang teratas (batas limit kelelahan).
Frekuensi untuk penerapan regangan biasanya dicantumkan pada faktor yang
mempengaruhi jumlah cycle yang menyebabkan kelelahan, pada lingkungan yang
korosif kelelahan pada tingkat regangan tertentu terjadi hanya pada jumlah cycle
yang lebih sedikit dan kelelahan-nya tidak tampak lagi, dengan kata lain kelelahan
dapat saja terjadi pada nilai regangan berapa saja asalkan cycle-nya cukup besar.
Kombinasi antara kelelahan dengan karat dinamakan karat kelelahan yang
terjadi pada titik – titik yang menerima beban dan dipacu oleh proses oksidasi
yang berupa paduan oksidasi dengan kekelehan dengan suhu proses
elektrokimianya mencapai intensitas maksimum 3000 F, karena suhu diatas itu
akan terjadi pembentukan oksida yang melindungi pengkaratan, dan kelelahan
pada pipa sering terjadi pada pipa yang di tekuk dingin karena rengan yang
memecahkan film oksida pelindung permukaan pipa.
5. Endapan Tembaga
Biasanya pada Boiler alat pemanas air untuk pipanya terbuat dari paduan
cupro - nikel (70 – 30, 80 – 20 atau 90 – 10) . Zat tembaga yang terlarut di dalam
air yang berupa oksida akan sangat berpengaruh terhadap serangan karat pitting
karena zat – zat tadi tereduksi oleh hidrogen mennjadi metallic copper (metal
tembaga) yang terdeposisi pada permukaan pipa, sebagai proses pitting gas
hidrogen dihasilkan di dalam pitting yang sekaligus mereduksi zat tembaga yang
terlarut di air menjadi deposit tembaga yang berpengaruh pada kelanjutan proses
pengkaratan pada pipa Boiler.
6. Radiant Chamber
Radiant Chamber adalah ruangan pemanas untuk pemanasan air dengan
menggunakan api langsung, proses pembakaran berlangsung didalam ruang bakar
dengan menggunakan bahan bakar padat, cair maupun gas. Kegagalan pemanasan
8
biasanya berupa overheating (pemanasan lebih) pada pemipaan sehingga
terbentuknnya lapisn kerak didalam pipa yang lazim disebut Batu Ketel yang
biasanya berupa senyawa kalsium yang terjadi karena pada air pengisi ketel
kurang sempurna ( pH air kurang memenui syarat yaitu 7).
Apabila kerak di dalam pipa tidak mendapatkan pendinginan dari air itu
sendiri karena suhunya berkisar 65000C – 75000C. jika pemanasan terus menerus
terjadi pada suhu ini sementara didalam pipa terdapat air yang bertekanan tinggi
maka bagian yang mengalami pemanasan lebih akan melemah dan mengembung
sehingga pipa tersebut akan pecah.
7. Karat Lingkungan
Karat lingkungan pada air bergantung pada pH, kadar oksigen dan temperatur.
Misalnya pada baja tahan karat pada suhu 300-500o C bisa bertahan dari karat.
Namun pada suhu yang lebih tinggi 600-650o C baja tahan karat akan terserang
korosi dengan cepat. Demikian juga dengan penambahan kadar O2 dalam air
maka akan mempercepat laju karat pada logam. Pengaruh kondisi lingkungan
yang berubah-ubah sangat mempengaruhi laju karatan , seperti pH air menurut
penelitian Whitman dan Russel ternyata pH dari suatu elektrolit sangat
mempengaruhi pada proses terjadinya karat pada besi.
Dalam udara yang murni logam tahan karat akan sangat tahan terhadap
karatan, apabila udara mulai tercemari maka serangan karat dapat mudah terjadi,
dan salah satu polusi udara yang menimbulkan karat adalah NOX dari pabrik
asam nitrat, Cl2 dari pabrik soda, dan NaCl dari air laut. tinggi dan rendah secara
berulang – ulang pada permukaan peralatan dimana peralatan tersebut mengalir,
maka terjadilah gelembung – gelembung uap cairan pada pipa apabila gelembung
itu pecah akan menimbulkan pukulan pada permukaan pipa yang cukup besar
karena memecahkan pelindung film oksida sehingga bagian pipa.
D. Dampak Terjadinya Korosi pada Pipa Boiler
Kondisi cuaca yang tidak menentu yang terkadang panas lalu kemudian
kondisi lain yang dapat menyebabkan karat seperti kadar air yang cenderung
mengandung garam atau pun zat besi.
9
Sebuah karat atau korosi adalah penyakit pada peralatan berbahan material
logam besi baja yang sering terkena air dan panas, karat penyakit ini menyerang pada
bagian kulit logam yang akan memakan permukaan pipa boiler sedikit demi sedikit
hingga akhirnya keropos dan rapuh hingga bocor atau berlupang pada bodi pipanya.
Terjadinya karat sendiri adalah sebuah proses alamiah dan tidak bisa dihindari,
yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan mencegah proses terjadinya karat
tersebut.
E. Pengendalian Korosi pada Pipa Boiler
Peristiwa karat sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses
(perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari
besi berlaku sebagai kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang
lain sebagai kutub positif (elektroda positif, katoda). Elektron mengalir dari anoda ke
katoda, sehingga terjadilah peristiwa karat. Dari reaksi karat melibatkan adanya gas
oksigen dan air. Karena itu, besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih
awet bila dibandingkan ditempat yang lembab.
Karat pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor, seperti tingkat
keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak dengan logam
lain yang kurang aktif (logam nikel, timah, tembaga), serta keadaan logam besi itu
sendiri (kerapatan atau kasar halusnya permukaan). Sedangkan mekanisme karat pada
logam yang merupakan bahan utama untuk berbagai konstruksi maka pengendalian
karat menjadi sangat penting. Untuk dapat mengendalikan karat tentu harus
memahami bagaimana mekanisme karat pada besi (logam).
Karat tergolong proses elektrokimia , Untuk menghidari akibat serangan
berbagai jenis karat yang sangat merugikan di perlukan langkah – langkah
pencegahan yang cukup mahal biyayanya. Namun jika di banding dengan biaya da
pengorbanan lain jika serangan karat tidak dicegah atau diatasi, maka kerugin akibat
biaya pencegahan menjadi tidak berarti, adapun beberapa prinsip pencegahan karat
yang penggunaannya disesuaikan dengan jenis peralatan, tempat serta lingkungan.
Sebagian dari prinsip pencegahan yang telah dikenal umum cukup lama misalnya
pengecetan, pembalutan dan penggunaan material anti karat, namun ada pula prinsip
10
pencegahan karat yang hanya dikenal oleh kalangan tertentu seperti misalnya
perlindungan katodik , anodik serta netralisasi zat koroden.
Adapun pencegahan instalasi dari kemungkinan terjadinya kavitasi dan erosi,
maka semua prinsip-prinsip yang menimalisasi terjadinya kavitasi, seperti
penyempitan dan pelebaran untuk mencegahnya perubahan fase-fase harus diterapkan
dalam instalasi pemipaan-nya. Terbentuknya gelembung udara yang terjadi secara
singkat didaerah turbulensasi yang kemudian pecah kembali menjadi cairan karena
terjadinya tekanan oleh pompa pengisi, pada saat gelembung menghilang tersebut
terjadilah tenaga kenetis yang sangat besar (water hammer) yang cukup kuat hingga
dapat memecahkan film pelindung permukaan pipa.
Dapat kita bayangkan bahwa terbentuk dan hilangnya gelembung udara begitu
cepat dengan jumlah lebih dari satu juta kali dalam jangka waktu 1 detik, karena
serangan kavitasi terjadi begitu cepat pula. Prinsip pencegahan dengan menempatakan
posisi tekanan head setinggi mungkin yang dapat dicapai untuk menghindari
terbentuknya gelembung-gelembung uap dari cairan yang dipompakan-nya,
disamping pelapisan permukaan peralatan dengan Elastromer Coating seperti karet,
neoprene atau sejenisnya.
Untuk mengurangi pengaruh serangan karat erosi harus diambil
langkahlangkah dengan melapisi permukaan pipa dengan logam yang tahan karat
sekaligus tahan erosi, missal dengan pelapisan timah, seng, aluminium, paduan
tembaga nikel (70 -30) yang mengandung 0,4 – 1 persen besi yang dapat menahan
benturan (regangan) dan padaun antara Ti – 6AL – 4V (Tinanium, Aluminium dan
Vanadium), serta meminimalisasi agar instalasi pemipaan tidak mudah menyebabkan
fluida untuk merubah fase, loses dan gesekan yang tinggi maka instalasinya
berstandar internasional sesuai yang diatur dalam undang-undang Ketel Uap (Boiler).
Secara umum pencegahan karat bisa dilakukan dengan cara:
1. Pengecetan, untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara, dimana cat yang
mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi logam terhadap karat.
11
2. Dibalut plastik yang dapat juga mencegah logam kontak dengan air dan udara,
cromium plating memberi lapisan pelindung terhadap logam akan menjadi
mengkilap,cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis.
3. Pelapisan dengan timah termasuk logam yang tahan karat, proses pelapisan
dilakukan secara elektrolisis atau electroplating.
4. Pelapisan dengan seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang
rusak. Hal ini karena potensial electrode logam lebih negative dari pada seng,
maka logam yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan
logam sebagai katode, sehingga seng akan mengalami oksidasi, sedangkan logam
akan terlindungi.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam yang pada
dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen, bahwa hampir tidak ada benda padat
yang tidak dapat berkarat atau kebal terhadap serangan karat, masing-masing material
atau bahan mempunyai kelebihan dan kelemahan terhadap jenis-jenis karat tertentu.
Untuk mencegah terjadinya serangan karat adalah dengan menciptakan suatu
sistem yang menetralisir terjadinya proses terjadinya pengkaratan , karat tidak hanya
akibat proses kimiawi semata karat juga bisa di sebabkan benturan terus –menerus
yang mengakibatkan kelelahan pada bahan (pipa). Dampak korosi pada pipa boiler /
ketel uap ini dapat dikendalikan dengan beberapa cara diantarnya pelapisan dengan
plastik antik karat yang akan melindungi dari kontak dengan partikel penyebab korosi,
pengecatan atau pelapisan dengan bahan timbal dan seng.
B. Saran
Karat merupakan musuh utama bagi industri Perhotelan maupun industri
lainnya, maka dari itu karat tidak bisa di pungkiri untuk dapat dihilangkan 100%,
akan tetapi kecepatan tanggap dari teknisi untuk mengendalikan laju korosi akan
sangat membantu dan mengurangi tinggat korosi pada logam khususnya pada pipa
boiler ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Antara, Nengah Ludra.2013.”PENCEGAHAN AKIBAT TERJADINYA KARAT PADA
PIPA BOILER”. JURNAL LOGIC. VOL. 13. NO. 3. NOPEMBER 2013
2. Djokosetyardjo,M.J. 1990. Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Ketel Uap. P.T. Pradya
Paramitha. Jakarta. Walker, R. 1982. “The Corrosion and Preservation of Iron
Antiques.“ Journal of Chemical
3. LA DI Bruijn dan L Muilwijk, “Ketel Uap Pradnya Pramitra”, Jakarta 1980.
4. Milton, J.H. 1980. Marine Steam Boiler . Fourth Edition. Butter Worths. London
14